Anda di halaman 1dari 4

“Uji Aktivitas Analgesik Ekstrak Daun Pucuk Merah (Syzygium oleana)

Pada Mencit Jantan Galur Wistar”

1.1 Latar Belakang

Nyeri merupakan rasa tidak menyenangkan yang diakibatkan karena adanya luka pada
tubuh. Nyeri dapat dianggap sebagai racun dari dalam tubuh karena mengeluarkan berbagai
mediator seperti H+, K+, ATP, prostaglandin, bradikidin, serotonin,, substansia P, histamin
dan sitokain. Mediator kimiawi tersebut yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada tubuh.
Nyeri juga bisa diartikan sebagai rasa indrawi dan pengalaman emosional yang tidak
menyenangkan akibat adanya kerusakan pada jaringan tubuh. (Sudadi, 2017)

Salah satu tanda adanya suatu penyakit dalam tubuh adalah rasa nyeri. Rasa nyeri
dapat mendeteksi, melokalisasi dan mengidentifikasi adanya kerusakan jaringan sehingga
dapat digunakan sebagai petunjuk diagnostik dan untuk mengevaluasi respon terhadap
pengobatan. (Howard FL, 2005).

Menurut penelitian di Amerika Serikat pada tahun 2004, nyeri merupakan keluhan
yang pada umumnya dialami oleh pasien pasca operasi. Dimana 80% pasien mengalami nyeri
pasca operasi dan 11-20% pasien mengalami nyeri yang hebat. Penelitian tersebut
menyatakan bahwa pasien yang mengalami nyeri sedang hingga berat memiliki kesempatan
50% untuk mendapatkan pengobatan analgetik. (Nancy Well, 2004)

Analgesik merupakan obat yang digunakan untuk mengobati atau menghilangkan rasa
sakit atau nyeri tanpa menghilangkan kesadaran pasien. (Soraya, 2017)Obat analgesik yang
sering digunakan yaitu non-steroidal anti-inflamatory drug (NSAIDs), opioid dan
antidepresant. NSAID sering digunakan karena memiliki efek analgesik sekaligus efek
antiinflamasi. Penggunakan obat sintetik seperti NSAID menimbulkan adanya efek samping
pada gastrointestinal, hematologis dan renal sehingga penggunaan obat tersebut harus
dibatasi. (Sigh et al, 2015)

Sumber pengobatan di dunia mencakup tiga sektor yaitu pengobatan rumah tangga
atau pengobatan diri sendiri, pengobatan medis dan pengobatan tradisional. Pengobatan
tradisional biasanya menggunakan tumbuh-tumbuhan yang diyakini memiliki efek
farmakologi. Pada saat ini banyak dilakukan penelitian tentang tanaman herbal karena
dipercaya mempunyai efek samping yang lebih rendah daripada obat sintetik. Keuntungan
penggunaaan obat herbal yaitu terdapat efek khasiatnya, efek toleransi yang baik serta efek
samping dan alergi cenderung sedikit (Hasan et,al 2015)

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan mempunyai kurang
lebih 35.000 pulau besar dan kecil dengan keanekaragaman flora, fauna dan kearifan lokal
yang dapat menjadikan masyarakat sadar akan pemanfaatan tanaman tradisional dalam proses
pengobatan (Wibowo, 2017). Salah satu tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat tradisional
adalah daun pucuk merah (Syzygium oleana). Daun pucuk merah mengandung senyawa aktif
flavonoid dan terpenoid (Elza dkk, 2016). Kandungan penting pada daun pucuk merah adalah
senyawa antosianin golongan flavonoid. Antosianin mempunyai manfaat sebagai antioksidan,
namun juga dapat berfungsi sebagai analgesik seperti percobaan yang dilakukan oleh Ridwan
Baihaqi et al, 2014 tentang Efek Analgetik Ekstrak Etanol Kelopak Rosella (Hibiscus
sabdariffa L) Pada Mencit Jantan (Mus musculus).

Bagi manusia, flavonoid berguna sebagai antioksidan, antimikroba, antibakteri,


antivirus (Harbone and William, 2000), antiinflamasi, antialergi, antimutagenik,
antiklastogenik, antikanker dan antiplatelet (Setyawan dan darusman, 2008). Senyawa
flavonoid dapat menghambat enzim siklooksigenase yang dapat menurunkan sintesis
prostaglandin, dimana prostaglandin merupakan mediator kimia yang disintesis melalui jalur
siklooksigenase dan berperan pada berbagai proses nyeri. (Ridwan Baihaqi et al, 2014).
Selain itu, flavonoid juga menghambat degranulasi neutrofil sehingga akan menghambat
pengeluaran sitokin, radikal bebas, serta enzim yang berperan dalam proses terjadinya
peradangan (Christiana et al, 2012).

Sampai saat ini belum ada penelitian tentang aktivitas analgesik daun pucuk merah
(Syzygium oleana), sehingga dilakukan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas analgesik
daun pucuk merah (Syzygium oleana) pada mencit.
Sudadi dkk. 2017. Buku Ajar Nyeri. Yogyakarta : Departemen Anestesi dan TerapiIntensif
RSUP Dr Sardjito Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada

Howard FL, Joseph BM. 2005. Pain: Pathophysiology and management. Horrison ‘Priciples
of Internal Medicine-16 th Ed. Part Two-Cardinal Manifestation and Presentation of Disease.
New York: McGraw-Hill Profesional ------- DI JURNAL ENEK ANALGETIK EKTRAK
ETANOL KELOPAK BUNGA ROSELLA

Nancy Well et all. 2004. Chapter 17: Improving The Quality of Care Through Pain
Assessment and Management. Amerika Serikat -------DI NCBI

Soraya Ratnawulan Mita dan Patihul Husni. 2017. Pemberian Pemahaman Mengenai
Penggunaan obat Analgesik Secara Raional Pada Masyarakat Di Arjasari Kabupaten
Bandung. Bandung: Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran ---------DI SC HP

Singh,S., Sachan,A., Singh,H., Shankar, P., Kumar D., Sachan,A.K,. Nath,R and Dixit,R.K.
2015. Research Of Analgesic Activity Of Mucuna pruriens Extract On Swiss Albino Mice.
World Journal OfPharmaceutical Research. Volume 4. Issue 5: 1124-1132

Hasan,M.Y.,Mahamud,R.A., Rahman,S.,Ahmad,I., Rahmatullah, M.2015. A Preliminary


Report On Antihyperg;ycemic and Analgesic Properties of Methanol Extract Of Brassica
Oleracea L. Var. Italica Sporouts. World Journal Of Pharmacy And Pharmaceutical Sciences.
Vol 4, Issue 09:225-234

Wibowo, Nugroho Ari. 2017. Pengaruh Getah Tunas Pisang (Musa paradisiaca var
sapientum) Terhadap Perkembangan Koloni Luka Bakar Grade II Pada Mencit (Mus
musculus)Strain Balb/e. Surabaya: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah
Surabaya

Sundhania Elza, Della Cahya Nur Syarifah, lita Ratriyana Zumrohani, Nunuk Aries Nurulita.
2016. Efektivitas Ektrak Etanol Daun Adam hawa (Rheo discolor) Dan Duan Pucuk Merah
(Syzygium campanulatum Korth.) Dalam menurunkan kadar gula Darah Pada tikus Putih
Jantan Galur Wiastar Dengan Pemberian Glukosa. Purwokerto: Fakultas Farmasi Universitas
Purwokerto
Harbone, J.B and Williams, C.A. 2000. Advances in flavonoid research since 1992.
Phytochemistry. 55: 481-504

Setyawan, A.D dan darusman,L.K. 2008. Review: Senyawa Biflavonoid pada Selaginella Pal.
Beauv dan Pemanfaatannya. Biodiversitas. Volume 9: 64-81

Christiana,I.,Evacuasiany,E.,Hidayat.M.. 2012. The Analgetic Effect Of Kayu Rapat Bark


Infusion (Parameria laveavigata (Juss)Moldenke) On Male Mice Treated With Thermal
Induction. Jurnal Medika Planta.Vol 2. No 1

Anda mungkin juga menyukai