2 September 2021
ABSTRAK
Dengan bertambahnya usia, fungsi fisiologis lansia akan menurun dan masalah
degeneratif akan menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terserang infeksi dan
penyakit, diantaranya rematik atau nyeri sendi. Beberapa penanganan untuk mengurangi
rasa nyeri khususnya rematik dengan tindakan farmakologi dan non farmakologi seperti
terapi komplementer. Penelitian ini untuk menurunkan nyeri rematik menggunakan terapi
komplementer dengan bahan herbal, seperti jahe, serai, kayu manis, daun kelor,
aromaterapi lavender. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui terapi non farmakologi
berbahan herbal yang terbaik untuk menurunkan nyeri rematik. Metode penelitian ini
menggunakan studi literarture riview dengan menggunakan data sekunder yang di ambil
dari artikel nasional dan internasional mulai dari tahun 2011-2021 dengan tema yang
sama. Hasil penelitian menunjukan dari ke 14 artikel semua bisa untuk menurunkan nyeri
rematik, namun menurut hasil analisis peneliti ada satu artikel yang dianggap paling
efektif untuk menurunkan nyeri rematik yaitu dengan menggunakan bahan jahe merah.
Diharapakan baik peneliti ataupun klien dapat mengetahui secara detail mengenai
penggunaan yang efektif dari terapi non farmakologi mulai proses awal sampai akhir.
ABSTRACT
With increasing age, the physiological function of the elderly will decrease and
degenerative problems will reduce the body's resistance so that it is susceptible to
infections and diseases, including rheumatism or joints. Several treatments to reduce
pain, especially rheumatism with pharmacological and non-pharmacological measures
such as complementary therapy. This research is to reduce pain using complementary
therapy with herbal ingredients, such as ginger, lemongrass, cinnamon, Moringa leaves,
lavender aromatherapy. The purpose of this study was to determine the best non-
pharmacological therapy made from herbs to reduce rheumatic pain. This research
method uses a literature review study using secondary data taken from national and
international articles from 2011-2021 with the same theme. The results showed that from
the 14 articles all were able to reduce rheumatic pain, but according to the results of the
researcher's analysis there was one article that was considered the most effective for
reducing rheumatic pain, namely using red ginger. It is hoped that both researchers and
clients can find out in detail about the effective use of non-pharmacological therapy from
the beginning to the end.
campuran resin dan minyak asiri yang di jahe merah berpengaruh terhadap
peroleh dari pelarut organik. penurunan nyeri arthritis rheumatoid.
Berdasarkan kandungan minyak Beberapa manfaat jahe
asirinya, jahe merah yang kadarnya diantaranya adalah untuk keperluan
paling tinggi (2,58-3,90%), lalu jahe pembuatan obat-obatan, khususnya obat
putih kecil (1,7-3,8%) dan jahe gajah herbal seperti obat masuk angina, nyeri
(0,18-1,66%). Meskipun demikian, jahe sendi, sakit perut, dll. Hal itu terbukti
gajah lebih dikenal daripada jahe merah ampuh karena jahe memiliki efek
(Setyaningrum, H, D., & Saparinto, C. farmakologis yang berkhasiat sebagai
(2013) Hal ini sejalan dengan penelitian obat dan mampu memperkuat khasiat
Wilda, L. O., & Panorama, B. (2020). obat yang dicampurkannya
dengan judul “kompres hangat jahe (Setyaningrum, H, D., & Saparinto, C.
terhadap perubahan nyeri pada lansia 2013).
dengan Arthritis Gout”, menunjukan Diperkuat oleh penelitian
bahwa sebelum dilakukan kompres Handiko (2014) tentang manfaat jahe
hangat jahe memiliki skala nyeri 5, dan merah terhadap nyeri reumatik, dimana
setelah diberikan kompres hangat jahe hasil sebelum dilakukan kompres hahe
skala nyeri menjadi 2. Dimana ada merah rata-rata skala nyerinya 7,00
pengaruh kompres hangat jahe terhadap dengan ketegori nyeri berat. Dan
perubahan nyeri pada lansia dengan sesudah dilakukan kompres jahe merah
artrhritis gout. rata-rata skala nyeri menjadi 3,00
Sama hal nya dengan penelitian dengan kategori nyeri ringan. Maka ada
Nurfatimah, N. (2019). dengan judul pengaruh kompres jahe merah terhadap
“penerapan teknik kompres hangat jahe penurunan skala nyeri.
terhadap pengendalian level nyeri Menurut penelitian yang
dengan kasus rheumathoid arthritis”, dilakukan oleh Anwar, S., & Barus, R.
menunjukan bahwa ada pengaruh R. (2020), dengan judul “pengaruh
kompres hangat jahe dalam menurunkan kompres serai hangat terhadap
nyeri rheumatoid arthritis dari skala pengurangan rasa nyeri pada penderita
nyeri 6 menjadi skala nyeri 3. Dimana rematik di panti jompo babussalam
dengan 3 kali pemberian pada pagi hari nurul hikmah kecamatan batang kuis”,
selama 1 minggu dalam waktu 20 menit menunjukan hasil pretest kompres serai
dapat menurunkan nyeri rematik. hangat skala nyeri 5,87 dan posttest
Penelitian lain menurut kompres hangat serai skala nyeri
Therkleson, T. (2014) dengan judul menjadi 3,33. Dimana ada pengaruh
“Topical Ginger Treatment With a kompres serai hangat terhadap
Compress or Patch for Osteoarthritis pengurangan rasa nyeri pada penderita
Symptoms” Didapat skor rata-rata rematik di panti jompo babussalam
kelompok 1 dan kelompok 2 nurul hikmah kecamatan batang kuis.
menunjukan penurunan yang signifikan Menurut teori minyak serai adalah
setelah pengobatan jahe topical selama 1 minyak atsiri yang di peroleh dengan
minggu. Dimana masing-masing skor jalan menyuling bagian atas tumbuhan
nyeri, kelelahan, efek global dan status tersebut. Serai juga bisa membantu
fungsional sebesar 48%, 49%, 40%, dan mengurangi rasa nyeri, sakit akibat
31%. ketidaknyamanan yang di sebabkan oleh
Berdeda dengan penelitian sakit kepala dan migrain karena sifat
Arman, E., Yanti, E., Mimitri, M., & analgesik yang di milikinya. Fitonutrien
Nofia, V. R. (2019) dengan judul yang terdapat pada serai dapat
pengaruh kompres hangat jahe merah meningkatkan sirkulasi darah dan
(Zingiber officinale rosc), menunjukan membantu mengurangi kejang, kram
bahwa hasilnya di dapat pretest kompres otot, keseleo, sakit punggung, dan dapat
jahe merah skala nyeri 6,88 dan posttest mengurangi rasa nyeri (Handoyo, 2012).
skala nyeri menjadi 3,94. Dimana bahwa
ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 186
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 9 No. 2 September 2021