Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini membandingkan antara teori dengan asuhan


keperawatan pada Tn. I dengan diagnosa medis Benight Prostat Hyperplasia
(BPH) pada tanggal 22 November 2022 di Ruang Melati 4 RSUD dr. Soekardjo
Kota Tasikmalaya. Berikut akan diuraikan pelaksanaan keperawatan pada pada
Tn.M dengan benight prostat hyperplasiasesuai fase dalam proses keperawatan
yang meliputi : pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi serta dilengkapi pembahasan dokumentasi keperawatan.

A. Pengkajian
Pengkajian pada Tn. I dengan diagnosa medis Benight Prostat Hyperplasia
(BPH) dilakukan dengan cara anamnesa (keluhan utama, riwayat kesehatan
sekarang, riwayat kesehatan dahulu, riwayat kesehatan keluarga, activity daily
living, pemeriksaan fisik kesadaran umum, tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik
persistem, dan penunjang diagnostik).
Pada pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal 22 November yang
dilakukan kepada Tn. I dengan diagnosa medis Benight Prostat Hyperplasia
(BPH) didapatkan hasil klien mengatakan nyeri dengan skala 4 (rentang 0-10),
nyeri dirasakan ketika BAK yang disertai dengan adanya kesulitan untuk BAK,
nyeri dirasakan seperti disayat-sayat, nyeri dirasakan pada daerah abdomen, klien
mengatakan nyeri akan hilang ketika diistirahatkan.

B. Diagnosa Keperawatan
sedangkan pada kasus diagnosa keperawatan yang muncul adalah sebagai
berikut:
1. Gangguan Rasa Nyaman b.d Nyeri. Data Subjektif : Pasien mengatakan nyeri
dengan skala nyeri 4 (rentang 0-10), nyeri seperti disayat-sayat. Data Objektif
: klien tampak meringis, gelisah.
2. Gangguan Eliminasi Urine. Data Subjektif : Pasien mengatakan sulit untuk
BAK dan BAK sedikit. Data Objektif : berkemih tidak tuntas, penumpukan
cairan di kandung kemih, distensi kandung kemih.
3. Risiko Infeksi b.d Prosedur Tindakan Infasif. Data Objektif : Terpasang
katater urine.

C. Intervensi
Diagnosa yang muncul selanjutnya disusun secara prioritas berdasarkan
prinsip Kebutuhan Dasar Manusia (KDM) menurut Malow. Setelah masalah
keperawatan disusun sesuai prioritas kemudian disusun rencana keperawatan yang
mengacu pada teori keperawatan yang telah ada.
1. Gangguan Rasa Nyaman b.d Nyeri
Melakukan manajemen nyeri
a. Identifikasi lokasi nyeri
b. Identifikasi skala nyeri
c. Iidentifikasi faktor nyeri
d. Berikan teknik relaksasi nafas dalam
e. Kontrol lingkungan yang nyaman
f. Tindakan kolaboratif berupa pemberian analgetik
2. Gangguan Eliminasi Urine
Melakukan manajemen eliminasi urine
a. Identifikasi retensi urine
b. Monitor eliminasi urine
c. Edukasi keluarga dalam membatasi cairan
d. Kurangi minum saat menjelang tidur
e. Kolaborasi dalam pemberian obat supositoria.
3. Risiko Infeksi
Melakukan pencegahan infeksi
a. Monitor tanda gejala infeksi
b. Batasi jumlah pengunjung
c. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasie
d. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
e. Aajarkan cara mencuci tangan dengan benar

D. Implementasi
Pada tahap pelaksanaan ini, pada dasarnya disesuaikan dengan susunan
perencanaan serta asuhan keperawatan yang diberikan pada klien difokuskan dan
penanganannya bersifat menyeluruh. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan
ini, kelompok melibatkan klien, keluarga dan tim kesehatan lain sehingga dapat
bekerjasama dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien.
Pada tahap pelaksanaan ini, pada dasarnya disesuaikan dengan susunan
perencanaan serta asuhan keperawatan yang diberikan pada klien difokuskan dan
penanganannya bersifat menyeluruh. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan
ini, kelompok melibatkan klien, keluarga dan tim kesehatan lain sehingga dapat
bekerjasama dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien.
1. Gangguan Rasa Nyaman b.d Nyeri
Melakukan manajemen nyeri
a. Mengidentifikasi lokasi nyeri
b. Mengidentifikasi skala nyeri
c. Mengidentifikasi faktor nyeri
d. Memberikan teknik relaksasi nafas dalam
e. Mengontrol lingkungan yang nyaman
f. Tindakan kolaboratif berupa pemberian analgetik
2. Gangguan Eliminasi Urine
Melakukan manajemen eliminasi urine
a. Mengidentifikasi retensi urine
b. Memonitor eliminasi urine
c. Mengdukasi keluarga dalam membatasi cairan
d. Mengurangi minum saat menjelang tidur
e. Berolaborasi dalam pemberian obat supositoria.
3. Risiko Infeksi
Melakukan pencegahan infeksi
a. Memonitor tanda gejala infeksi
b. Membatasi jumlah pengunjung
c. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasie
d. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
e. Mengajarkan cara mencuci tangan dengan benar

E. Evaluasi
Tahap evaluasi adalah menilai keberhasilan asuhan keperawatan yang
telah dilakukan berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. Dari tiga diagnosa
keperawatan yang telah ditegakkan, implementasi yang telah dilakukan sesuai
dengan rencana tindakan keperawatan maka didapatkan hasil yang telah
dicantumkan dalam evaluasi.
1. Gangguan Rasa Nyaman b.d Nyeri
S : Klien mengatakan nyeri dengan skala 4 (Rentang 0-10)
O : Klien tampak meringis
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
2. Gangguan Eliminasi Urine
S : Klien mengatakan susah untuk BAK
O : Terpasang kateter urine (250 cc dalam sehari)
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
3. Risiko Infeksi b.d Prosedur Infasif
S : Klien mengatakan nyeri pada simpisis pubis
O : Nyeri tekan pada simpisis pubis
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai