G1A019081
G1A019064
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
2022
I. Tujuan Percobaan
Mengetahui pengaruh dosis terhadap efek analgetik pada hewan coba.
5’ 10’ 15’ 20’ 25’ 30’ 35’ 40’ 45’ 50’ 55’ 60’
Tikus (I) - 19 7 20 15 12 17 18 22 17 0 0
Paracetamol
1 dosis
Tikus (II) 1 2 4 3 3 1 1 0 5 3 0 0
Paracetamol
½ dosis
Tikus (III) 3 1 3 5 1 0 0 2 0 0 0 0
Paracetamol
2x dosis
Tikus (IV) 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0
Aquadest
Tikus (V) 2 5 6 3 3 0 0 0 0 0 0 0
Ekstrak
Ciplukan 200
mg/KgBB
Tikus (VI) 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ekstrak
Ciplukan 400
mg/KgBB
Tikus (VII) 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ekstrak
Ciplukan 800
mg/KgBB
Tikus I 14,7
Tikus II 1,91
Tikus III 1,87
Tikus IV 0,67
Tikus V 3,8
Tikus VI 0,67
Tikus VII 3
B. Dokumentasi Foto
V. Pembahasan
Pada praktikum kali ini tikus dibagi menjadi tiga kelompok yang
berdasarkan pada perlakuan dan jumlah dosis yang diberikan, yaitu
aquades, paracetamol, dan ekstrak ciplukan. setelah 5 menit akan
diberikan asam asetat 1% yang volumenya disesuaikan dengan berat
badan masing-masing tikus dan akan dihitung jumlah geliat setiap lima
menit selama 60 menit. Hal tersebut ditujukan untuk melihat pengaruh
dosis obat paracetamol dan ekstrak ciplukan terhadap respon tikus
dengan geliat. Asam asetat dipilih sebagai penginduksi nyeri karena
dapat memberikan rangsangan nyeri bagi hewan uji dengan cara
memicu respon inflamasi dan biosintesis prostaglandin, meningkatnya
kadar prostaglandin menyebabkan peningkatan nyeri inflamasi dengan
meningkatkan permeabilitas kapiler dalam rongga peritoneum.
akibatnya tikus merespon nyeri yang diberikan dengan geliat, yaitu
keempat kakinya kedepan dan kebelakang serta abdomen yang
mengarah ke lantai (Fadhilla et al, 2020).
Sementara itu, pemberian ekstrak ciplukan dan parasetamol dapat
menimbulkan efek analgetik, yaitu dengan cara menghambat enzim
siklooksigenase untuk menghambat sintesis prostaglandin (Fadhilla et
al, 2020; Hidayat et al, 2017). Parasetamol merupakan obat yang
memiliki efek analgesik. Analgesik ialah senyawa yang mampu
menekan fungsi sistem saraf pusat maupun perifer secara selektif yang
dapat mengatasi rasa nyeri (Parwitha & Siswodihardjo, 2020).
Paracetamol sangat aman jika digunakan dalam dosis terapi. Namun,
penggunaan paracetamol secara berlebih dapat menyebabkan
kerusakan hati dan keracunan (Muin, 2018). Ciplukan sendiri
merupakan tanaman yang telah dimanfaatkan dalam pengobatan
tradisional. Ciplukan termasuk ke dalam famili tumbuhan Solanaceae
dan dikenal dengan nama daerah keceplokan, nyanyoran, atau cecenet.
Ciplukan memiliki banyak kandungan kimia yang beekhasiat untuk
tubuh. Beberapa zat yang sudah diketahui antara lain seperti
chorogenik acid, asam sitrun, fisalin, flavonoid, saponin dan polifeno.
Ciplukan berkhasiat sebagai analgetik, antipiretik, antiinflamasi, dan
detoksifikasi (Fadhilla et al, 2020 ; Eno et al, 2020).
Besarnya penghambatan jumlah geliat atau daya analgetik dihitung
menggunakan persamaan Handerson dan Forsaith yaitu :
P
% daya analgetik = 100−( ×100 % )
K
Keteragan :
P = jumlah kumulatif geliat hewan uji setelah pemberian senyawa uji.
K = jumlah rata-rata kumulatif geliat hewan uji.
(Paat et al, 2018)
147
% daya analgetik parasetamol satu dosis = 100−( ×100 % ) = 90
14,7
%
23
% daya analgetik parasetamol ½ dosis = 100−( ×100 %) =
1.91
87,95 %
15
% daya analgetik parasetamol 2x dosis = 100−( ×100 % ) = 91%
1,87
4
% daya analgetik aquadest = 100−( × 100 %) = 49,7%
0,67
% daya analgetik ekstrak ciplukan 200 mg/KgBB =
19
100−( ×100 % ) = 40 %
3,8
% daya analgetik ekstrak ciplukan 400 mg/KgBB =
2
100−( × 100 %) = 97%
0,67
% daya analgetik ekstrak ciplukan 800 mg/KgBB =
2
100−( × 100 %) = 99%
0,67
VI. Kesimpulan
Auliah, N., Latuconsina, A. A., Thalib, M. 2019. Uji Efek Analgetik Ekstrak
Etanol Daun Nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.) Terhadap Mencit
(Mus musculus) yang Diinduksi Asam Asetat. Jurnal Riset Kefarmasian
Indonesia. 1(2). 102-113.
Fadhilla, G., Adnyana, I. K., & Chaniago, R. 2020. Analgetic Activity of Ethanol
Extract of Ciplukan Leaves (Physalis peruviana L.) on Male Swiss
Webster Mice by Stretching Method (Sigmund). Jurnal Ilmiah Farmako
Bahari. 11(1):75-88.
Hanyaq, A.T., Ramadhan, A.M., Samsul, E. 2021. Kajian Interaksi Obat Pasien
Gagal Ginjal Kronik di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Samarinda.
Proceeding mulawarman pharmaceuticals conferences. 14(1): 376-384.
Nuryati. 2017. Bahan Ajar Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan Farmakologi.
Jakarta : Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Paat, M., Mongi, J., Palandi, R., & Untu, S. 2018. Uji Efek Analgesik Infusa Daun
Pepaya (Carica papaya L.) pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang
Diinduksi Asam Asetat. Biofarmasetikal Tropis. 1(1):5-8.
Sentat, T., Soemarie, Y. B., Hakim, L. N. 2018. Uji Aktivitas Analgetik Ekstrak
Etanol Daun Sereh Wangi (Cymbopogon nardus(L) Rendle) pada Mencit
Putih (Mus musculus L) Jantan dengan Metode Induksi Nyeri Cara Kimia.
Jurnal Al Ulum Sains dan Teknologi. 4(1). 28-33.
Tamimi, A., A., P., Quolje, E., Siampa, J.P. 2020. Uji Efek Analgesik Ekstrak
Etanol Daun Kelor pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar. Pharmacon.
9(3) : 325-333.
Lampiran :