Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

“Dosis-Respons Obat Dan Indeks Terapi ”

DISUSUN UNTUK MEMENUHI LAPORAN


MATA KULIAH FARMAKOLOGI

Disusun oleh :

Naura Thifal Baihaqi (6130019075)

PROGRAM S1 PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021
1. LATAR BELAKANG
Obat didefinisikan sebagai senyawa yang digunakan untuk mencegah mengobati,
mendiagnosis penyakit/gangguan, atau menimbulkan suatu kondisitertentu, misalnya
membuat seseorang infertile, atau melumpuhkan otot rangka selama pembedahan
(Ganiswara, 2007).
Obat biasanya diberikan dalam dosis biasa atau dosis rata-rata, yang cocok untuk
sebagian besar pasien. Untuk pasien lainnya, dosis biasa ini terlalu besar sehingga
menimbulkan efek toksik atau terlalu kecil sehingga tidak-efektif, Berbagai faktor yang
dapat mempengaruhi respons pasien terhadap obat. (Ganiswara, 2007)
Efek terapeutik obat dan efek toksik obat adalah hasil dari interaksi obat tersebut
dengan molekul di dalam tubuh pasien. Sebagian besar obat bekerja melalui
penggabungan dengan makromolekul khusus dengan cara mengubah aktivitas biokimia
dan biofisika makromolekul, hal ini dikenal dengan istilah reseptor. (Katzung, 2012).
Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu :
 Mempraktekkan eksperimen untuk memperoleh ED50 dan LD50
 Menganalisis hasil eksperimen berdasarkan konsep indeks terapi dan implikasi-
implikasinya

2. TINJAUAN PUSTAKA
 Indeks Terapi
Indeks terapi adalah rasio antara dosis yang menimbulkan kematian pada 50%
dari hewan percobaan yang digunakan (LD50) dibagi dosis yang memberikan efek
yang diteliti pada 50% dari hewan percobaan yang digunakan (ED50). Semakin
besar/lebar indeks terapi obat semakin besar efek terapeutiknya.
 Dosis respon obat
Jika dosis meningkat maka intensitas efek obat pada makhluk hidup juga
meningkat. Jika dosis berlebih maka akan menyebabkan over dosis bahkan
kematian karena rentang indeks terapinya terlalu rendah sehingga
menimbulkan efek toksik. Jika dosis kurang maka tidak akan menimbulkan
efek teurapeutik

Dosis adalah takaran obat yang diberikan kepada pasien yang dapat memberikan
efek farmakologis (khasiat) yang diinginkan. Secara umum penggunaan dosis dalam
terapi dibagi menjadi : dosis lazim dan dosis maksimum/maksimal. Dosis lazim adalah
dosis yang digunakan sebagai pedoman umum pengobatan (yang direkomendasikan dan
sering digunakan) sifatnya tidak mengikat (biasanya diantara dosis mimimum efek dan
dosis maksimum), sedangkan dosis maksimum adalah dosis yang terbesar yang masih
boleh diberikan kepada pasien baik untuk pemakaian sekali maupun sehari tanpa
membahayakan (berefek toksik ataupun over dosis). Untuk terapi sebaiknya
menggunakan pedoman dosis lazim.
Respons individu terhadap obat sangat bervariasi, yaitu dapat berupa:
1. Hiperaktif (dosis rendah sekali sudah dapat memberikan efek);
2. Hiporeaktif (untuk mendapatkan efek, memerlukan dosis yang tinggi sekali);
3. Hipersensitif (orang alergi terhadap obat tertentu);
4. Toleransi (untuk mendapatkan efek obat yang pernah di konsumsi sebelumnya,
memerlukan dosis yang lebih tinggi);

3. ALAT
Alat yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
 Spuit 1 cc
 Jarum 24 G
 Timbangan hewan
 Beker glass 600 ml.

4. BAHAN
Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
 Tiopental natrium
 Aqua pro injeksi
 Hewan percobaan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah mencit jantan
dengan berat badan 20-25 kg

5. PROSEDUR KERJA
Prosedur Kerja Dosis-Respons Obat dan Indeks Terapi
6. DATA PENGAMATAN
No Dosis Log Dosis % Efek tertidur % Efek Kematian (y2)
(mg/kg) (x) (y)
1. 75 1,88 - -

2. 150 2,88 4 -

3. 300 2,47 4 -

4. 450 2,65 4 -

7. PEMBAHASAN
Setiap kelompok terdiri dari 4 ekor mencit, pada kelompok 1 setelah diberikan obat
injeksi thiopental natrium sebanyak 0,06 cc dari hasil pengamatan setelah dilakukan
selama 15 menit tidak ada satupun mencit yang tertidur, pada kelompok 2 terdapat efek
teraupetik yaitu mencit akan tertidur semua setelah diberikan diinjeksikan obat thiopental
sebanyak 0,12 cc, begitu juga pada kelompok 3 dengan dosis 0,24 cc, pada kelompok 4
didapatkan efek teraupetik obat pada mencit, yaitu tertidur dari empat ekor mencit setelah
diberikan dengan dosis 0,36cc.

8. KESIMPULAN
 Semakin besar/lebar indeks terapi obat semakin besar efek terapeutiknya.
 Jika dosis meningkat maka intensitas efek obat pada makhluk hidup juga
meningkat. Jika dosis berlebih maka akan menyebabkan over dosis bahkan
kematian karena rentang indeks terapinya terlalu rendah sehingga menimbulkan
efek toksik. Jika dosis kurang maka tidak akan menimbulkan efek teurapeutik

9. DAFTAR PUSTAKA

Bertram G. Katzung, S. B. M. A. J. T., 2012. FARMAKOLOGI DASAR & KLINIK. 12th ed. New
York: Mc Graw Hill LANGE.
Gunawan, S. G., 2012. FARMAKOLOGI dan TERAPI. 5th ed. Jakarta: Badan Penerbtt FKUI,
Jakarta.
Handayani, H. S. H. M. S., 2017. Modul Praktikum Farmakologi. 1st ed. Surabaya: Unusa
Press.

Anda mungkin juga menyukai