Anda di halaman 1dari 1

Epidemiologi stroke iskemik sering terjadi pada laki-laki daripada wanita

tanpa memandang etnik, dan asal negara. (Sudlow and Warlow,1997).


Wanita biasanya mendapat serangan yang lebih rendah pada masa dewasa
daripada laki-laki. Pola serangan ini berhubngan dengan perlindungan oleh
hormon seksual wanita. Perbandingan serangan stroke antara laki-laki dan
wanita akan terstimasi dengan baik ketika pada masa menupouse wanita.
Misalnya ada sebuah penelitian yang membandingkan antara serangan
stroke pada laki-laki dan wanita setelah pada umur 75 tahun. (Sacco, et al.,
1998). Penelitian ini menguatkan bahwa perbedaan serangan stroke pada
laki-laki dan wanita bukan karena semata-mata disebabkan hormone
seksual. Namun, meskipun angka kejadian stroke lebih besar pada laki-laki
daripada wanita secara umum, dampak stroke pada wanita lebih buruk pada
wanita (Thom et al., 2006).
Saat ini di Indonesia tercatat 12 dari 1000 orang menderita stroke. Pada
kelompok usia > 75 tahun terdapat sekitar 67% orang Indonesia menderita
Stroke dan lebih banyak dialami oleh perempuan yakni sekitar 12,1%.
Selain itu, berdasarkan tingkat pendidikan dan pekerjaan terdapat 32,8%
orang Indonesia penderita stroke yang tidak pernah bersekolah dan 18%
ditemukan pada orang yang tidak bekerja. Terdapat dua jenis stroke yaitu
stroke perdarahan atau stroke hemoragik dan stroke non perdarahan
disebut stroke iskemik. Insiden stroke karena sumbatan (iskemik) antara
70-80% dan stroke karena perdarahan (hemoragik) sebesar 15-30%.
Stroke iskemik disebabkan antara lain karena trombosis otak (penebalan
dinding arteri) dan emboli, sedangkan stroke hemoragik dapat disebabkan
oleh aneurisma dan angioma.

Anda mungkin juga menyukai