Definisi, Etio, Epid, Patfis Dispepsia
Definisi, Etio, Epid, Patfis Dispepsia
BAB 2
a. Definisi, Etio, Epid, Patfis
Definisi :
Dispepsia merupakan penyakit sindrom gejala yang sering ditemukan di
kalangan masyarakat yang ditandai dengan adanya rasa nyeri atau tidak nyaman pada
bagian atas atau ulu hati (Wildani Zakiyah, 2021).
Etiologi :
Berdasarkan etiologinya, dispepsia diklasifikasikan menjadi dispepsia organik
dan dispepsia fungsional. Dispepsia organik adalah dispepsia yang disebabkan karena
kelainan organik yang dapat diketahui melalui pemeriksaan. Sedangkan dispepsia
fungsional adalah dispepsia yang tidak diketahui dengan jelas penyebabnya, tidak
terdapat kelainan atau gangguan pada struktur organ berdasarkan pemeriksaan klinis,
laboratorium, radiologi, dan endoskopi (Aas Saadah, 2022).
Epidemiologi :
Secara global 15-40% populasi penduduk yang mengalami dispepsia.
Prevalensi dispepsia di Asia berkisar 8-30%.Sementara itu di Indonesia diperkirakan
hampir 30% pasien datang ke fasilitas kesehatan pertama dengan keluhan
dispepsia.1Di Asia mayoritas pasien dengan dispepsia yang belum diinvestigasi dan
tanpa tanda bahaya merupakan dispepsia fungsional. Berdasarkan hasil penelitian di
negara-negara Asia (Cina, Hong Kong, Indonesia, Korea, Malaysia, Singapura,
Taiwan, Thailand, dan Vietnam) didapatkan 43-79,5% pasien dengan dispepsia adalah
dispepsia fungsional.3Tahun 2010 pasien dispepsia dilaporkan memiliki tingkat
prevalensi tinggi, yakni 5% dari seluruh kunjungan ke sarana layanan kesehatan
primer.
Di Indonesia, diperkirakan sekitar 15 –40% populasi penduduk mengalami
dispepsia, berdasarkan data profil kesehatan Indonesia tahun 2006 dispepsia
menempati ururtanke 10 dengan proporsi 1,52% (34.029 kasus) dari 10 kategori jenis
penyakit rawat inap di seluruh rumah sakit.5Pada tahun 2010 berdasarkan data profil
kesehatan Indonesia tahun 2011 dispepsia mengalami peningkatan termasuk dalam 10
besar penyakit rawat jalan di rumah sakit yakni berada pada urutan ke-6 dengan angka
kejadian kasus sebesar 34.981 kasus pada pria dan 53.618 kasus pada wanita serta
jumlah kasus baru sebesar 88.599 kasus.6 Hal ini didukung dengan penelitian tahun
2010 diperoleh data prevalensi dispepsia fungsional di RSCM mendapat peringkat ke
5 penyakit terbanyak di Poli rawat jalan (4,7 %) dan faktor risikonya diketahui dari
sosio ekonomi, sosio demografi, dan perilaku serta status kesehatan. Indonesia
dilaporkan memiliki tingkat prevalensi tinggi yaitu 5% dari seluruh kunjungan ke
sarana pelayanan primer untuk dispepsia fungsional (Aas Saadah, 2022).
Patofisiologi:
Berbagai hipotesis mekanisme telah diajukan untuk menerangkan
pathogenesis terjadinya dispepsia fungsional, antara lain: sekresi asam lambung,
dismotilitas
gastrointestinal, hipersensitivitas viseral, disfungsi autonom, diet dan faktor
lingkungan, psikologis.
a. Sekresi Asam Lambung. Getah lambung ini mengandung berbagai macam zat.
Asam hidroklorida (HCl) dan pepsinogen merupakan kandungan dalam getah
lambung tersebut. Konsentrasi asam dalam getah lambung sangat pekat
sehingga dapat menyebabkan kerusakan jaringan, tetapi pada orang normal
mukosa lambung tidak mengalami iritasi karena sebagian cairan lambung
mengandung mukus, yang merupakan faktor pelindung lambung. Kasus
dengan dispepsia fungsional diduga adanya peningkatan sensitivitas mukosa
lambung terhadap asam yang menimbulkan rasa tidak enak di perut.
Peningkatan sensitivitas mukosa lambung dapat terjadi akibat pola makan
yang tidak teratur. Pola makan yang tidak teratur akan membuat lambung sulit
untuk beradaptasi dalam pengeluaran sekresi asam lambung. Jika hal ini
berlangsung dalam waktu yang lama, produksi asam lambung akan berlebihan
sehingga dapat mengiritasi dinding mukosa pada lambung.
DAFTAR PUSTAKA
Aas Saadah, P. S. H. U. R. I., 2022. Analisis Utilitas Biaya Pasien Dispepsia BPJS Dan Non-
BPJS Kombinasi Obat Antasida Ranitidin dengan Antasida Lansoprazol. JURNAL
KESEHATAN KOMUNITAS, VIII(2), p. 353.
Dwigint, S., 2015. THE RELATION OF DIET PATTERN TO DYSPEPSIA SYNDROM IN
COLLEGE STUDENTS. J MAJORITY, IV(1), pp. 75-76.
Wildani Zakiyah, A. E. A. A. F. N. S. G. I. M., 2021. DEFINISI, PENYEBAB,
KLASIFIKASI, DAN TERAPI SINDROM DISPEPSIA. Jurnal Health Sains, II(7), p. 1.