Anda di halaman 1dari 4

SOAL UJIAN TENGAH BLOK

GIZI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNUSA

1. Jelaskan mengapa bisa terjadi “Masalah Gizi Ganda” pada negara berkembang
Masalah gizi merupakan masalah yang ada di tiap-tiap negara, baik negara
miskin, negara berkembang dan negara maju. Negara miskin cenderung dengan masalah
gizi kurang, hubungan dengan penyakit infeksi dan negara maju cenderung dengan
masalah gizi lebih.
Keadaan gizi dan kesehatan masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi,
Dewasa ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yakni masalah gizi kurang dan
masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang umumnya disebabkan oleh kemiskinan,
kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi), kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan, dan adanya
daerah miskin gizi (iodium). Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan
ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu yang disertai dengan minimnya pengetahuan
tentang gizi, menu seimbang, dan kesehatan. Dengan demikian, sebaiknya masyarakat
meningkatkan perhatian terhadap kesehatan guna mencegah terjadinya gizi salah
(malnutrisi) dan risiko untuk menjadi kurang gizi.
2. Buatlah sebuah kerangka konsep penelitian yang menunjukkan Pemberian suatu
intervensi dapat mencegah terjadinya Obesitas.

Obesitas

Pengertian Pencegahan Dampak

penumpukan lemak yang 1. Menghindari konsumsi


minuman ringan dan bersoda Serangan jantung
berlebihan akibat koroner, Stroke,
ketidakseimbangan asupan energi 2. Membatasi konsumsi jus buah
3. Melakukan aktivitas fisik Diabetes melitus
(energy intake) dengan energi (kencing manis),
yang digunakan (energy
secara rutin minimal 30 menit
dalam sehari dan Hipertensi
expenditure) dalam waktu lama. (tekanan darah
4. Mengurangi stres dengan
tinggi).
berpikir positif dan mengenali
emosi makan
3. Jelaskan metode pengukuran Berat badan :
a. Metode pengukuran berat badan yang benar
Metode Pertama
1. Tempatkan Timbangan Pada Permukaan yang Datar
Pilih permukaan yang rata, datar dan keras untuk meletakkan timbangan
Anda, seperti di keramik atau lantai kayu keras. Hindari meletakkannya di
atas ubin, permadani, atau karpet yang tidak rata atau bergelombang.
2. Injak Timbangan dengan Kedua Kaki
Injak timbangan lalu berdiri diam pada timbangan dengan kedua kaki dengan
rata. Jangan menyentuh atau memegang apa pun, karena hal itu akan
memengaruhi bobot yang ditampilkan oleh timbangan.
 Jika Anda menggunakan timbangan yang dapat diprogram untuk
mengukur Indeks Massa Tubuh (BMI), Anda perlu menimbang diri
dengan kaki telanjang. Anda juga harus memasukkan tinggi badan,
usia, dan jenis kelamin Anda untuk mendapatkan pembacaan yang
paling akurat. Ikuti instruksi yang disertakan dengan timbangan untuk
menentukan bagaimana cara melakukannya.
 Jika menggunakan timbangan digital, Injak timbangan dengan kedua
kaki maka layar otomatis akan menyala dan mengukur berat badan
 Jika Anda menggunakan timbangan manual/analog, geser semua
beban pada rel horizontal ke kiri setelah Anda berdiri di atas
timbangan.

b. Kesalahan yang dilakukan dalam pengukuran berat badan


1. Meletakkan timbangan di lantai yang tidak datar Baik timbangan digital
maupun timbangan jarum harus diletakkan di lantai yang benar-benar datar
sebelum kita menggunakannya. Sensitivitas timbangan bisa terganggu jika
lantai tempat kita meletakkan timbangan bergelombang, cekung atau miring.
Pastikan seluruh kaki atau bagian dasar timbangan ada pada bidang yang
datar.

2. Masih menggunakan pakaian berat, membawa barang dan menggunakan


alas kaki Terdengar sepele namun ternyata hal ini kerap terlewatkan.
Penggunaan topi, ikat rambut yang tebal, kain penutup kepala dengan bahan
yang berat, sanggul, perhiasan, jam tangan, sabuk, jaket, berbagai benda
yang ada di saku, hingga kaos kaki dan sepatu akan sangat memengaruhi
hasil pengukuran berat badan. Berbagai pedoman kesehatan dan gizi terkait
cara menimbang berat badan menganjurkan penggunaan pakaian seminimal
mungkin saat akan menimbang.

3. Hanya menimbang berat badan satu kali Untuk menghindari kesalahan alat
dalam membaca hasil, maka kita sebaiknya tidak hanya menimbang satu kali
ya. Mengulangi penimbangan sangat dianjurkan untuk dilakukan agar dapat
memastikan bahwa alat tidak keliru dalam membaca hasil.

4. Sebutkan dan jelaskan kebutuhan gizi makro dan mikro pada ibu hamil
Kebutuhan nutrisi makro
Pada ibu hamil, proporsi nutrisi makro tidak berbeda dibandingkan sebelum
hamil. Karbohidrat menempati 50-60 persen dari total kalori, protein 25-30 persen, dan
lemak 15-20 persen.
Namun yang harus diingat, terdapat pertambahan kalori yang dibutuhkan
selama hamil. Dari jumlah kalori yang dibutuhkan oleh ibu hamil (sesuai usia dan tingkat
aktivitas), secara umum perlu ditambahkan 300 kalori lebih banyak untuk trimester
kedua dan ketiga.
Kebutuhan nutrisi mikro
Kebutuhan beberapa nutrisi mikro sangat menonjol selama masa kehamilan, yaitu:
 Kalsium sekitar 1000-1200 mg per hari
 Asam folat sebanyak 600-800 mcg per hari
 Zat besi sebanyak 27 mg per hari
 Vitamin A sebanyak 770 mcg per hari
 Vitamin C sebanyak 85 mg per hari
Ibu hamil dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian tersebut dengan mengonsumsi
makanan yang bervariasi. Namun, bila Anda tidak yakin dengan kecukupan nutrisi yang
masuk ke tubuh, mengonsumsi susu khusus kehamilan Prenagen bisa menjadi
solusi.Selain mengandung nutrisi makro seperti protein, susu Prenagen juga kaya akan
nutrisi mikro seperti asam folat, vitamin D, DHA, inulin, zat besi, dan kalsium. Selain
nutrisinya lengkap, komposisi yang ada dalam susu Prenagen juga seimbang sesuai
tahapan kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai