PEOGRAM S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS YATSI MADANI (UYM) TANGERANG
2022
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tiap orang memiliki kebutuhan kalori yang berbeda, tergantung pada usia,
jenis kelamin, berat bada n, tinggi badan dan aktivitas yang dilakukan.
Kalori yang dibutuhkan tubuh harus seimbang dengan kalori yang
diperoleh dari makanan. Ketidakseimbangan asupan kalori seseorang
menyebabkan tubuh menjadi tidak sehat dan menimbulkan berbagai
macam penyakit. Pemantauan berat badan merupakan salah satu cara
untuk membantu menjaga agar asupan kalori seimbang dengan kebutuhan
tubuh.
Masa remaja merupakan suatu periode tumbuh kembang yang penting
dalam menentukan kehidupan yang dialami oleh setiap makhluk hidup.
Mayoritas remaja rentan mengalami permasalahan gizi akibat kebutuhan
zat gizi yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan. Indikator
pengukuran status gizi seseorang berkaitan dengan Indeks Massa Tubuh
(IMT) dan Usia (U) dalam menentukan kategori status gizi. Beberapa
penyebab tidak langsung terjadinya ketidak seimbangan status gizi
didasari pada pengetahuan gizi seimbang, frekuensi konsumsi dan
pemantauan berat badan setiap bulan.
Di Indonesia banyak dipasarkan alat untuk mengukur berat badan, tinggi
badan dan suhu badan pada bayi hanya saja alat ukurnya masih manual
dan masih terpisah-pisah antara satu dengan yang lainnya. Sudah
dikembangkan generasi muda Indonesia teknologi berat badan bayi yang
dilengkapi sensor berat badan. Serta sudah dikembangkan generasi muda
indonesia teknologi tinggi badan dan berat badan bayi yang dilengkapi led
dan fototransistor. Selain itu dikembangkan pula oleh generasi muda
indonesia yang lain tentang monitoring kondisi suhu tubuh menggunakan
sensor suhu dan media bluetooth sebagai transfer data yang terintegrasi ke
personal computer.
3
B. Rumusan Masalah
Berat badan adalah ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang ditimbang
dalam keadaan berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun (Surono,
2000). Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui status gizi
dengan membandingkan berat badan dan tinggi badan seseorang yaitu
Indeks Massa Tubuh (Depkes RI, 2013).
Dari uraian di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
“Bagaimanakah pengetahuan pemantauan berat badan secara umum?".
C. Tujuan Penulisan
Mampu memberikan pemahaman mengenai pentingnya pemantauan berat
badan dan kebutuhan gizi seimbang bagi tubuh.
4
BAB II
PEMBAHASAN
7. Olah raga dan kegiatan fisik. Olahraga secara teratur selama 1⁄2 - 1
jam minimal 3 kali seminggu.
8. Pilihlah olah raga yang sesuai dengan usia dan kondisi kesehatan.
9. Tingkatkan kegiatan fisik sesuai yang dilakukan sehari-hari.
H. Gizi Seimbang
Gizi seimbang adalah susunan hidangan sehari yang mengandung zat gizi
dalam jumlah dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk
dapat hidup sehat secara optimal. Zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk
hidup sehat adalah: karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Didalam tubuh, zat-zat gizi tersebut berfungsi sebagi sumber energi atau
tenaga (terutama karbohidrat dan lemak), sumber zat pembangun (protein),
terutama untuk tetap tumbuh dan berkembang serta untuk mengganti sel-
sel yang rusak, sumber zat pengatur (vitamin dan mineral)
Makanan yang dikonsumsi sehari-hari harus mengandung semua zat gizi
tersebut. Makanan sumber energi terutama adalah: nasi, jagung, sagu, ubi,
roti, dan hasil olahannnya. Makanan sumber zat pembangun misalnya:
ikan, telur, daging, tahu, tempe, dan kacang-kacangan, dan makanan
sumber zat pengatur terutama sayur-sayuran dan buah-buahan.
I. Sepuluh Prinsip Gizi Seimbang
a. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok.
b. Batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak.
c. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal.
d. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi.
e. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.
f. Biasakan sarapan pagi.
8
No
Do
ku :
me
n
SOP Tan
gga
l : 21 JULI 2022
Ter
bit
Re
:
visi
PEMANTAUAN BERAT BADAN Hal
am :1-2
an
7. Hal-hal yang Ketika pasien ditimbang minimalkan baju atau bawaan pasien yang
perlu diperhatikan dapat menambah berat badan.
1) BP Umum
9. Unit terkait 2) KIA
10. Dokumen 1. Catatan tindakan
terkait
10
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berat badan adalah beberapa jumlah komponen tubuh seperti protein,
lemak, air, mineral. Memantau berat badan adalah cara untuk
mempertahankan dan menjaga berat badan agar sesuai atau ideal, bisa juga
sesuai dengan apa yang diinginkan. Pemantauan Berat Badan (BB) secara
periodik perlu dilakukan agar BB ideal dapat dipertahankan. Pemantauan
dapat dilakukan setiap saat atau sekurang-kurangnya sebulan sekali,
sehingga jika terdapat kenaikan BB atau sebaliknya dapat segera
diantisipasi.
Berat badan adalah ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang ditimbang
dalam keadaan berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun (Surono,
2000). Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui status gizi
dengan membandingkan berat badan dan tinggi badan seseorang yaitu
Indeks Massa Tubuh (Depkes RI, 2013).
B. Saran
Dengan adanya paper ini penulis tidak luput dari kekurangan dan sangat
dapat menerima kritik ataupun saran yang membangun untuk
kesempurnaan paper ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Boakye, O. E. (2014). SOP PENIMBANGAN BERAT BADAN Pemerintah
2018. Implementation Science, 39(1), 1–24.
Syauqy, A. (2017). HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN
KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA
Ahmad. Jmj, 5(1), 87–93.
Ulumuddin, I., & Yhuwono, Y. (2018). Hubungan indeks massa tubuh dengan
tekanan darah pada lansia di desa pesucen, banyuwangi. J. Kesehat. Masy.
Indones, 13(1), 2018.