Anda di halaman 1dari 27

 Kecukupan Gizi

 Status Gizi
 Masalah Gizi
Tujuan:
 Meningkatkan pengetahuan peserta latih terhadap

kebutuhan dan kecukupan zat gizi remaja

 Meningkatkan keterampilan peserta latih untuk


memberikan pengetahuan gizi dalam menanggulangi
masalah gizi remaja
Apa saja zat gizi yang dibutuhkan ?
Adalah:
Komposisi keanekaragaman zat-zat gizi yang terdiri
dari: karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,
air, dan serat sesuai dengan kebutuhan
Untuk mengukur status gizi remaja digunakan
berbagai cara, yaitu:
1. Menggunakan Standard NCHS-WHO bagi remaja
(siswa SLTP dan SLTA)
2. Menggunakan Indeks Masa Tubuh (IMT). Dengan
IMT, akan diketahui apakah berat badan seseorang
remaja dikatakan kurus, normal atau gemuk.
Untuk menghitung IMT dapat digunakan rumus sebagai berikut :

IMT = Tinggi Badan (kg)


Tinggi badan (m) X Tinggi badan (m)

Batas ambang IMT di Indonesia adalah sebagai berikut :


Nilai IMT < 18,5 = Kurus (Kekurangan berat badan)
Nilai IMT 18,5 - 25,0 = Berat badan normal
Nilai IMT 25,1 – 27,0 = Gemuk (Kelebihan berat badan tingkat ringan)
Nilai IMT > 27,0 = Gemuk (Kelebihan berat badan tingkat berat)
Contoh: cara menghitung IMT
Eko seorang remaja dengan tinggi badan 148
cm mempunyai berat badan 38 kg, maka IMT
Eko adalah :
38 = 17,3
1,48 x 1,48

artinya status Eko adalah kurus


1. Untuk mengukur tinggi badan digunakan alat
pengukur tinggi badan yang disebut microtoise
2. Untuk mengukur berat badan digunakan timbangan
injak
a. Tentukan berat dan tinggi badan anda pada masing-
masing sumbu grafik
b. Tarik garis lurus dari titik yang menunjukkan berat
badan sejajar dengan sumbu tinggi badan
c. Tarik garis lurus dari titik tinggi badan tegak lurus
sejajar dengan sumbu berat badan
d. Angka pada pertemuan antara garis berat badan dan
tinggi badan tersebut adalah nilai IMT anda
 Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) untuk mengetahui
risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) wanita usia subur
terutama remaja putri.
 Alat ukur LILA adalah pita LILA atau jika tidak tersedia dapat

digunakan pita sentimeter/metlin yang biasa dipakai penjahit


pakaian.
 Batas ambang dikatakan KEK apabila ukuran LILA < 23,5 cm

atau dibagian merah pada pita LILA.


 Ukuran LILA < 23,5 cm, artinya remaja putri mempunyai

risiko KEK.
 Pengukuran dilakukan di bagian tengah antara bahu dan siku
lengan kiri

 Lengan harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot lengan
dalam keadaan tidak tegang atau kencang.

 Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau
sudah dilipat-lipat, sehingga permukaannya sudah tidak rata.
Beberapa masalah gizi yang timbul
pada remaja
1. Anemia
2. KEK (Kurang Energi Kronik)
3. Gizi Kurang dan Gizi Lebih (ganda)
4. Perilaku Gizi Yang Salah
 Tanda-tanda fisik yang mudah dikenali pada remaja
yang menderita anemia gizi besi dikenal dengan 5 L
yaitu : Letih, Lemah, Lesu, Lelah, Lalai.

 Selain
itu sering disertai dengan keluhan pusing dan
mata berkunang-kunang
Apabila HB :
 Anak usia sekolah < 12 gram %
 Wanita dewasa < 12 gram %
 Ibu hamil < 11 gram %
 Laki-laki dewasa < 13 gram %
 Ibu menyusui < 12 gram %
 Minum 1 (satu) Tablet Tambah Darah (TTD) setiap minggu

 Makan makanan yang kaya zat besi terutama dari sumber


hewani.

 Makanan sebagai sumber zat besi yang baik berasal dari


hewani seperti: hati sapi, hati ayam, daging, ikan, telur, dll.
 Kondisi yang diakibatkan oleh asupan makanan
yang melebihi kebutuhan tubuh. Kelebihan tersebut
disimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk
lemak, sehingga mengakibatkan seseorang menjadi
gemuk.

 Akibat buruk dari gizi lebih berisiko mengalami


penyakit degeneratif seperti : penyakit jantung,
diabetes, darah tinggi, dll.
a. Makan teratur (2 atau 3 kali sehari) dengan gizi seimbang
b. Kurangi jumlah makanan terutama sumber energi
c. Kurangi makanan yang berminyak, berlemak atau bersantan karena
memberikan energi yang tinggi
d. Kurangi konsumsi gula dan makanan yang manis, karena makanan
tersebut juga menghasilkan energi yang tinggi
e. Makan banyak sayuran dan dan buah-buahan yang mengandung
tinggi serat
f. Hindari minuman beralkohol karena merupakan sumber kalori dan
berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan
Lanjutan......

Olahraga dan kegiatan fisik:


a. Olahraga secara teratur selama ½ -1 jam
minimal 3 kali seminggu
b. Pilihlah olahraga yang sesuai dengan usia dan
kondisi kesehatan
c. Tingkatkan kegiatan fisik sesuai yang
dilakukan sehari-hari
Merupakan:
 Kondisi yang diakibatkan oleh asupan makanan
yang kurang dari kebutuhan tubuh.
 Akibat gizi kurang berisiko mengalami penyakit-
penyakit infeksi seperti : TBC, dll.
Merupakan :
Kurangnya konsumsi
zat gizi khususnya
sumber karbohidrat
yang terus menerus
1. Makan jajanan yang kurang bergizi
(goreng-gorengan, coklat, permen dan es)
2. Remaja sering makan di luar rumah bersama
teman-teman  makan tidak teratur yang
berakibat terganggunya sistem pencernaan
(gangguan maag atau nyeri lambung).
Lanjutan......

3. Remaja sering tidak makan pagi  lapar dan lemas


(daya tangkap pelajaran menurun, semangat belajar
menurun, keluar keringat dingin, kesadaran menurun
sampai pingsan).
4. Remaja putri sering menghindari beberapa jenis bahan
makanan seperti telur dan susukekurangan protein
hewani, sehingga pertumbuhan badannya tidak optimal.
Lanjutan......

5. Standar ”langsing” tidak jelas untuk remaja


diet yang salah seperti:
• membatasi atau mengurangi frekuensi dan jumlah
makan secara drastis, sehingga mengakibatkan
pusing, lemas, keringat dingin
• menurunkan berat badan secara cepat yaitu lebih
dari 2 kg per bulan
• mengandalkan makanan formula/ siap saji yang
gizinya tidak seimbang
• menggunakan obat-obatan atau bahan penurun
berat badan tanpa pengawasan tenaga medis
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) :

1. Syukuri dan nikmati makananmu


2. Banyak makan sayuran dan buahan
3. Konsumsi lauk pauk yang berprotein tinggi
4. Jangan lupa makan makanan pokok
5. Batasi konsumsi makanan manis,asin,lemak
Lanjutan.........

6. Jangan kalian lupa sarapan pagi


7. Cukup minum air putih
8. Baca label makananmu
9. Cuci tangan pakai sabun
10. Dan olah raga

Anda mungkin juga menyukai