Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL POLA DIET PADA REMAJA

Mata Kuliah: Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi

Dosen : Vera Renta Siahaan,SST,M.Keb

Oleh:

Rope P.Simamora

NIM:P07324220020

POLTEKKES KEMENKES MEDAN

PRODI KEBIDANAN PEMATANG SIANTAR

TAHUN AJARAN 2021/2022


1.Pengertian Perilaku Diet

Diet berasal dari bahasa Yunani, yaitu diaita yang berarti cara hidup.Definisi diet menurut tim
kedokteran EGC tahun 1994 (dalam Hartantri, 1998) adalah kebiasaan yang diperbolehkan
dalam hal makanan dan minuman yang dimakan oleh seseorang dari hari ke hari, terutama yang
khusus dirancang untuk mencapai tujuan dan memasukkan atau mengeluarkan bahan makanan
tertentu. Manurung (dalam Wulandari, 2000) mengemukakan bahwa perubahan perilaku adalah
hal pertama yang harus dilakukan bagi mereka yang ingin menurunkan berat badannya. Langkah
selanjutnya dapat berupa aktivitas fisik (olahraga) dan diet yang sehat, yaitu diet yang
menyeimbangkan antara kebutuhan hidrat arang, protein , vitamin , air dan mineral. Masukan
makanan harus selalu cukup untuk mensuplai kebutuhan metabolisme tubuh dan tidak cukup
menimbulkan obesitas (kegemukan) karena makanan yang beragam mengandung berbagai
bagian protein - karbohidrat dan lemak. Keseimbangan metabolisme tubuh dapat disuplai dengan
bahan yang dibutuhkan (Guyton, 1992).

Berdasarkan pengertian tentang diet di atas, dapat dikatakan bahwa perilaku diet merupakan
bagian dari pola makan. Pola makan di sini khususnya adalah perilaku makan pada setiap
individu yang jelas berbeda. Perilaku ini merupakan salah satu penentu tingkat kesehatan
seseorang. Perilaku diet adalah perilaku yang berusaha membatasi jumlah asupan makanan dan
minuman yang jumlahnya diperhitungkan untuk tujuan tertentu.

Tujuan diet sendiri bermacam-macam hanya tampaknya sebagian besar masyarakat


mengasosiasikan diet sebagai penurunan berat badan. Perilaku diet yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah perilaku yang ditempuh individu untuk memodifikasi jumlah asupan
makanan dengan tujuan menurunkan berat badan

Ada beberapa unsur yang bisa dijadikan patokan, yaitu;

Diet aman

Diet yang aman memperhitungkan asupan makanan sehari - hari yang diperbolehkan. Nantinya
di sini ada penjelasan mengenai berapa banyak vitamin, mineral dan protein yang boleh
dikonsumsi. Diet yang dijalankan harus rendah kalori, tidak hanya terletak pada pilihan makanan
yang diutamakan.

Perlahan tapi pasti

Program diet yang aman mesti melihat penurunan berat badan secara gradual bukan secara tiba -
tiba. Kecuali ada alasan medis yang mengharuskan berat badan turun dengan cepat. Penurunan
berat badan yang nampak biasanya tidak lebih besar dari setengah kilogram seminggu dalam 1 -
2 minggu pertama. Diet yang membatasi kalori, akan menurunkan berat badan drastis dalam 2
minggu pertama, biasanya yang hilang hanya cairan tubuh.
Evaluasi profesional

Bila seseorang berencana untuk menurunkan berat badan 7-1 0 kilogram, namun memiliki
masalah kesehatan atau mengkonsumsi obat secara tetap, sebaiknya harus dievaluasi terlebih
dahulu oleh dokter sebelum mengawali program. Dokter akan mengevaluasi apa saja efek yang
akan timbul akibat diet dan turunnya berat badan tersebut. Konsultasi dengan dokter akan
memberikan bekal pengetahuan bagi individu sebelum mengawali program, apa saja yang
dibutuhkan, program yang masuk akal, dan berapa banyak berat badan yang sebaiknya turun.

Mempertahankan berat badan

Program yang tepat mestinya menawarkan program apa dan bagaimana yang dilakukan untuk
mempertahankan berat badan setelah berat badan yang diinginkan tercapai. Mempertahankan
berat badan jadi bagian tersulit dalam mengendalikan berat badan. Program yang diikuti
haruslah menyertakan perubahan kebiasaan diet dan level aktivitas fisik untuk mengantisipasi
gaya hidup yang mungkin berpengaruh terhadap peningkatan berat badan di masa sebelumnya.
Satu yang penting dari mempertahankan berat badan adalah dengan meningkatkan aktivitas fisik
(Bintang Indonesia, 2003).

Diet merupakan metode pengaturan asupan makanan yang mangandung nutrisi esensial untuk
kesehatan tubuh yang diselaraskan dengan mekanisme alamiah tubuh, khususnya yang
berhubungan dengan sistem pencernaan. Adapun diet yang sehat mencakup kecukupan vitamin
dan mineral, protein yang memadai, karbohidrat yang memadai untuk sehari - hari, konsumsi
serat alami yang cukup, dan membatasi konsumsi lemak dalam sehari.

Diet yang dianjurkan oleh para dokter dan ahli gizi adalah diet seimbang, yaitu diet yang hanya
membatasi pada makanan yang banyak mengandung energi, namun tetap mempertahankan
masukan zat-zat gizi lainnya secara seimbang.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa perilaku diet merupakan pengaturan
asupan makanan dan minuman yang masuk dan keluar sesuai dengan kapasitas tubuh dengan
tetap memperhatikan keseimbangan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, dan bagian dari pola
makan.

2.HUBUNGAN POLA DIET REMAJA DENGAN GIZI

Pada usia remaja pelajar lebih mementingkan penampilan fisik. Remaja putri termasuk kelompok
yang rentan mengalami masalah gizi. Remaja yang masih dalam tahap pertumbuhan terobsesi
ingin memiliki penampilan fisik yang menarik dengan melakukan cara yang salah diantaranya
melakukan diet ketat, latihan keras dan asupan makan yang buruk sehingga hal ini menjadi
penyebab umum masalah gizi pada remaja dan dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang.
Untuk mengetahui pola diet remaja, mengetahui status gizi remaja dan untuk menganalisis
hubungan pola diet remaja dengan status gizi.

Subjek dan Metode penelitian: Jenis penelitian analitik observasional dengan desain penelitian
cross sectional yaitu untuk mengetahui hubungan pola diet remaja dengan status gizi. Penelitian
dilakukan di SMP 18 Surakarta. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja
putri di SMP 18 Surakarta .Teknik pencuplikan sampel menggunakan simple random sampling,
jumlah sampel sebanyak 30 remaja putri. Alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner dan
lembar observasi. Analisis data dilakukan dengan uji statistik Kolmogorov spirnov.

Hasil Penelitian : Mayoritas remaja putri di SMP 18 Surakarta melakukan diet yaitu sebesar 60%
(16 responden), serta mayoritas remaja putri di SMP 18 Surakarta mengalami status gizi kurus
yaitu sebesar 50% (15 responden). Dari hasil uji statistik uji kolmogorov-spirnov diperoleh nilai
p = 0.023 yang berarti terdapat hubungan pola diet remaja dengan status gizi.

3.Pola Diet Sehat untuk Remaja

Sebagai seorang remaja, tubuh Anda akan melalui banyak perubahan yang mengutak-atik
kepercayaan diri dan kesejahteraan emosional; semua ini perlu didukung oleh diet sehat dan
seimbang. Dengan makan makanan yang bervariasi dan seimbang seperti yang ditunjukkan
dalam Panduan Makan Sehat dari NHS, tubuh seharusnya bisa mendapatkan semua energi dan
nutrisi yang Anda butuhkan dari makanan dan minuman yang Anda konsumsi, yang
memungkinkan Anda untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Rekomendasi kebutuhan gizi remaja

Anak remaja harus makan tiga kali makanan utama dan dua-tiga camilan sehat per hari. Sengaja
melewatkan makan tidak akan membantu kesuksesan program penurunan berat badan Anda dan
justru buruk untuk kesehatan tubuh secara umum, karena Anda akan kehilangan banyak nutrisi
penting.

Selain itu, terlepas dari alasan diet Anda (menurunkan atau menjaga berat badan), Anda tetap
perlu melacak jumlah kalori untuk memastikan tubuh membakar lebih banyak energi dalam satu
hari dari yang Anda serap.

Jumlah kalori yang dibutuhkan remaja setiap hari bervariasi tergantung pada sejumlah faktor,
termasuk usia, jenis kelamin, tinggi dan berat badan, serta tingkat aktivitas fisik. Selain itu,
kebutuhan untuk menurunkan, mempertahankan, menambah berat badan, dan faktor-faktor lain
mempengaruhi berapa banyak kalori yang harus dikonsumsi. Sebagai panduan, dilansir dari
Kementerian Kesehatan AS:
Pada umumnya, kurang lebih 1.800 kalori harus dikonsumsi per hari. Jika Anda berolahraga
minimal 30 menit per hari, Anda dapat menurunkan berat badan antara 0,5 sampai 1 kilogram
per minggu dengan asupan harian 1.800 kalori. Beberapa nutrisi penting untuk diperhatikan
adalah zat besi, vitamin D, dan kalsium.

Yang perlu diperhatikan oleh remaja perempuan

Jika Anda sedang merencanakan penurunan berat badan dengan membatasi asupan lemak dan
proteinnya, siklus menstruasi mereka bisa terganggu yang memiliki potensi mempengaruhi
kesuburan dan kesehatan tulang mereka di masa depan. Anda akan kehilangan cukup banyak zat
besi setiap siklus menstruasi Anda. Artinya, anda harus mengupayakan penggantian jumlah yang
hilang ini dengan mengonsumsi makanan kaya zat besi dalam menu makan Anda, seperti daging
merah tanpa lemak, telur, sereal fortifikasi, aprikot kering, bayam, kale, brokoli, oats, dan biji-
bijian.

Akan tetapi, zat besi juga bermanfaat besar untuk anak laki-laki. Zat besi menyediakan peran
kunci dalam replikasi sel, jadi penting untuk semua anak remaja makan seimbang demi
memenuhi kebutuhan pertumbuhan mereka. Pertumbuhan yang cepat, ditambah dengan gaya
hidup dan pola makan yang buruk, dapat mengakibatkan anemia defisiensi besi yang dapat
membuat remaja terlihat dan merasa lelah atau sesak napas, sulit berkonsentrasi, dan
mempengaruhi perkembangan mental dan fisik.

Sarapan sehat untuk remaja

Remaja yang rutin sarapan menunjukkan performa yang baik di sekolah dan cenderung makan
lebih sehat sepanjang sisa harinya, menurut Nemours Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang
berfokus pada kesehatan anak-anak, dilansir dari SF Gate.

Pilih makanan yang mudah dan cepat untuk sarapan sehingga Anda tidak perlu banyak berkutat
memikirkan apa yang harus Anda makan di pagi hari yang super sibuk. Remaja membutuhkan
banyak biji-bijian setiap hari, sehingga sandwich roti gandum dengan selai kacang atau irisan
alpukat dan telur rebus merupakan pilihan yang baik. Tambahkan segelas susu skim dan
beberapa potong buah segar untuk dorongan kalsium dan vitamin. Overnight oats — tren
makanan sehat belakangan ini; campuran dari yogurt, oats, granola, dan buah — adalah pilihan
cepat (Anda dapat membuatnya di malam sebelumnya); sama halnya dengan sepiring telur orak-
arik atau omelette dengan sosis atau dada ayam panggang, atau semangkuk sereal siap saji
dengan susu rendah lemak dan isian potongan buah segar.

Minum segelas air putih daripada secangkir kopi atau teh di pagi hari. Jus buah mengandung
banyak kalori (kecuali buatan sendiri, tanpa tambahan gula dan susu), jadi batasi asupannya.
Camilan sehat untuk remaja

Remaja akrab dengan yang namanya camilan. Tapi, ngemil tidak selamanya bikin gemuk.
Caranya adalah dengan memastikan makanan lezat tapi sehat selalu siap sedia di rumah ketika
Anda menginginkannya. Pastikan ada banyak pilihan camilan yang juga dapat memberikan
kebaikan sama besarnya bagi tubuh dengan makanan utama.

Anda bisa pilih antara setengah batang dark chocolate berkualitas baik, semangkuk campuran
kacang dan biji-bijian tanpa garam, yogurt, popcorn gurih, atau buah-buahan kering (kismis,
sultana); satu buah pisang atau irisan apel dan selai kacang; atau keripik buah favorit Anda.

Makan siang mengenyangkan untuk remaja

Daripada jajan sembarangan, mengapa tidak mulai bawa bekal ke sekolah? Bekal makanan
adalah jaminan pasti dari pemenuhan gizi yang terkontrol baik. Persiapkan menu makan siang
Anda di malam sebelumnya.

Ramu menu makan siang dengan paduan protein dan karbohidrat pati. Makanan berkarbohidrat
kosong hanya akan menyuplai tubuh Anda dengan pasokan energi sementara, sehingga Anda
lebih cepat mengantuk di sore hari ketika tubuh kehilangan energi. Kuncinya, pilih karbohidrat
sehat yang mendukung keseimbangan gula darah. Artinya, jauh-jauh dari roti tawar atau
segunung porsi nasi!

Pilih sandwich roti gandum yang dilapisi dengan irisan daging sapi, salmon, tuna, kalkun, atau
dada ayam, ditemani dengan semangkuk salad buah segar atau coba lumpia versi sehat: isi kulit
lumpia basah dengan irisan daging sapi atau ayam tanpa lemak bersama irisan timun, toge,
tomat, dan saus asam manis. Minum segelas jus buah asli (tanpa gula dan susu) atau susu skim.
Hindari soda atau minuman manis lainnya.

Makan malam sehat tanpa harus khawatir

Tidak ada masalah dengan makan di malam hari, asal jaga porsinya. Remaja pada umumnya
perlu 150 gram protein setiap hari.

Penuhi (setidaknya) setengah dari piring makan malam Anda dengan warna-warni buah dan
sayuran. Dampingi asupan vitamin dan mineral dari keduanya dengan dorongan protein dari
kacang dan biji-bijian. Nasi goreng mentega dengan isian bayam dan kacang polong, quinoa
dengan tumisan sayuran, atau pasta whole-wheat dengan saus tomat adalah pilihan yang baik.

Sediakan air putih atau teh hangat sebagai teman makan malam Anda. Menjelang waktu tidur,
tidak ada salahnya untuk ngemil. Pilih setengah cangkir yogurt bebas lemak dengan toping buah,
atau satu scoop eskrim low-fat favorit Anda.
Merencanakan diet sehat bukan berarti membosankan

Merencanakan diet sehat hanya salah satu cara untuk mengelola hidup Anda lebih baik lagi.
Untuk tetap sehat dan tetap menjaga tubuh dalam kondisi terbaiknya, Anda harus mulai makan
banyak buah dan sayuran segar, dan melakukannya secara konsisten. Ini bukanlah ilmu pasti,
hanya tentang mengubah kebiasaan makan Anda sehingga Anda tidak beralih pada keripik
kentang, cokelat, atau camilan ‘kosong’ lainnya saat Anda lapar.

Meski demikian, memiliki pola makan sehat bukan berarti Anda tidak bisa lagi memanjakan diri
Anda dengan makanan favorit. Begitu Anda sudah terbiasa dengan perencanaan ketat selama
empat minggu, mulailah mengenalkan satu hari “libur” dalam satu minggu — entah itu di hari
Sabtu saat malam mingguan dengan teman atau pasangan, atau di pertengahan minggu sebagai
pelarian menyenangkan dari stres tugas-tugas sekolah. Jika Anda menghabiskan enam hari
makan sehat (atau lima, di beberapa minggu tertentu), memanjakan diri Anda dengan seloyang
pizza, ayam goreng restoran cepat saji, atau burger dan kentang goreng tidak menjadi masalah
besar. Tapi tetap saja, yang paling utama dan penting: hindari minuman bergula sebisa mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

.“Pengertian Perilaku Diet” .https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/14821/05.2 bab


2.pdf?sequence=6&isAllowed=y

Fresthy Astrika Yunita, dkk.(2017) .” Hubungan pola diet remaja dengan status gizi“.
https://jurnal.uns.ac.id/placentum/article/view/43416

Ajeng Quamila (2016).”Diet Sehat Untuk Remaja”.


https://hellosehat.com/parenting/remaja/kesehatan-remaja/rencana-diet-sehat-untuk-remaja/

Diakses pada 21 September 2021 pukul 10.40 WIB

Anda mungkin juga menyukai