Anda di halaman 1dari 12

PROMOSI KESEHATAN

“Pengamatan Perilaku Remaja Dengan Diet Ketat”

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah promosi kesehatan yang diampu oleh:
Ni Komang Erny Astiti, SKM., M.Keb

Oleh
Ni Luh Putu Devitri Pujayani
NIM. P07124219026

KEMENTRIAN KESEHATAN R.I.


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
JURUSAN KEBIDANAN
DENPASAR
2021
Pengamatan Perilaku Remaja Dengan Diet Ketat
Masa remaja merupakan masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa. Masa remaja
terbagi dalam tiga tahapan yaitu remaja awal pada usia 12-15 tahun, remaja pertengahan pada
usia 15-18 tahun dan remaja akhir 18- 21 tahun (Monks, 2009). Pada masa ini remaja mengalami
banyak perubahan, baik secara fisik, biologis, psikologis maupun sosial. Oleh karena itu pada
masa ini sering timbul kegelisahan dan kontradiksi pada remaja. Masa ini juga sering dianggap
sebagai periode “badai” dan “tekanan”, dimana remaja mengalami ketegangan emosi yang tinggi
sebagai akibat dari perubahan fisik. Ketegangan emosi ini terutama disebabkan oleh adanya
tekanan sosial dan persiapan dalam kondisi yang baru, karena selama masa kanak-kanak kurang
mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan tersebut (Hurlock, 2011). Remaja juga memiliki
kecenderungan ingin selalu diterima dalam lingkungan sosialnya. Jika ditinjau dalam pergaulan
remaja, memang tidak dapat dipungkiri bahwa kebanyakan dari mereka lebih menyukai orang-
orang yang menarik secara fisik daripada mereka yang dinilai tidak menarik. Hal ini dapat
disebabkan karena pada umumnya remaja sering melekatkan karakteristik-karakteristik positif
kepada orang yang dianggap menarik secara fisik, dan melekatkan karakteristik-karakteristik
negatif pada orang yang dianggap tidak menarik. Begitu pentingnya penampilan fisik bagi
remaja 2 untuk meningkatkan penerimaan sosial, baik dari lawan jenis maupun teman sejenis
membuat remaja berusaha untuk memperbaiki penampilan (Devegga, 2017). Fenomena yang
sering terjadi dikalangan remaja untuk merubah penampilan mereka adalah melalui cara diet. Hal
ini merupakan fenomena yang sudah tidak asing lagi.

1. Definisi Diet

Diet merupakan metoda pengaturan asupan makanan yang mengandung nutrisi esensial
untuk kesehatan tubuh yang diselaraskan dengan mekanisme alamiah tubuh, khususnya yang
berhubungan dengan sistem pencernaan. Adapun diet yang sehat mencakup kecukupan vitamin,
mineral, protein, karbohidrat, serta konsumsi serat alami yang cukup dan zat-zat gizi lainnya
yang seimbang

Setiap individu memiliki cara yang berbeda-beda dalam melakukan diet. Oleh karena itu
(Heinberg, 2014) mengklasifikasikan dalam dua jenis perilaku diet yang sering terjadi, yaitu:

a. Diet sehat adalah penurunan berat badan yang dilakukan dengan jalan perubahan
perilaku ke arah yang lebih sehat, seperti mengubah pola makan dengan mengkonsumsi
makanan rendah kalori dan rendah lemak, serta menambah aktifitas fisik secara wajar.
b. Diet tidak sehat adalah penurunan berat badan yang dilakukan dengan melakukan
perilaku-perilaku yang membahayakan kesehatan. Seperti berpuasa (diluar 3 niat ibadah)
atau melewatkan waktu makan dengan sengaja, penggunaan obat-obat penurun berat
badan, penahan nafsu makan atau laxative serta muntah dengan sengaja.

Menurut Stainzher dan Krowchuk, menyebutkan macam-macam perilaku diet yakni:

a. Diet sehat, misalnya perubahan perilaku makan dengan mengurangi asupan lemak dan
membatasi asupan energi, mengurangi makan cemilan dan meningkatkan aktifitas fisik.
b. Diet tidak sehat, misalnya melewatkan waktu makan baik sarapan, makan siang atau
makan malam, dan
c. Diet ekstrim, sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh karena pada umumnya
menggunakan produk untuk mempercepat penurunan berat badan, seperti penggunaan
obat pelangsing, penurun nafsu makan, obat pencahar, memuntahkan makanan dengan
sengaja dan olahraga yang berlebihan.

Adapula kasus yang dialami remaja putri berusia 21 tahun, yang meninggal dunia setelah
mengkonsumsi pil pelangsing yang dibeli secara online. Bagian dalam tubuh remaja tersebut
terbakar setelah menelan zat beracun yang dikenal dengan dinitrophenol atau DNP. Dari
keterangan ibu korban menyatakan bahwa korban tidak berniat untuk bunuh diri, namun korban
tidak mengerti akan bahaya overdosis mengkonsumsi pil pelangsing tersebut.

Diet untuk menurunkan berat badan kadang dipersepsikan salah oleh para remaja putri tanpa
dikonsultasikan terlebih dahulu oleh ahli gizi maupun dokter sehingga mereka tidak dapat
membedakan mana yang benar dan mana yang salah yang berakibat membahayakan kesehatan
tubuh mereka. Hal ini mengakibatkan remaja putri melakukan diet penurunan berat badan yang
tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan gizi remaja itu sendiri

2. Dampak Negative Dari Diet Ketat


Faktanya, menurunkan berat badan hingga mencapai angka ideal harus dilakukan dengan cara
yang tepat. Menurut ahli gizi, Rhiannon Lambert, diet yang dilakukan tidak dengan porsi yang
tepat dapat mendatangkan dampak buruk bagi kesehatan.

Itu karena diet ketat tidak benar-benar mampu menurunkan berat badan. Hal ini justru membuat
pelakunya berisiko tinggi untuk mengalami:

a. Kekurangan gizi

Diet ketat membuat pelakunya benar-benar membatasi jumlah makanan yang dikonsumsi
dalam sehari. Hal ini membuat tubuhnya berisiko untuk kekurangan asupan vitamin dan
mineral penting.
“Misalnya, kekurangan vitamin D, kalsium dan fosfor bisa menyebabkan tulang lemah
dan rapuh. Selain itu, kelelahan dan anemia bisa timbul akibat kebutuhan tubuh akan zat
besi dan vitamin B12 tidak tercukupi,” tutur Lambert.

b. Kehilangan massa otot

Akibat membatasi asupan makanan, maka jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh juga
semakin sedikit. Kondisi ini dapat menyebabkan penyusutan massa otot, yang pada
akhirnya membatasi kemampuan tubuh untuk membakar kalori.

c. Mengurangi laju metabolisme Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email Metabolisme yang tinggi adalah kunci untuk menurunkan berat badan,
tetapi diet ketat sebenarnya justru dapat membuat tingkat metabolisme lebih rendah.
"Kerusakan otot jauh lebih besar dengan diet ekstrim, daripada pendekatan jangka
panjang yang stabil," terangnya. Menurut dia, sedikitnya otot dapat mengurangi tingkat
metabolisme, yang merupakan jumlah kalori yang dibakar saat istirahat dan
menyebabkan penambahan berat badan di kemudian hari.

d. Melemahkan sistem imun, diet ketat itu merampas mineral dan vitamin esensial yang
berisiko melemahkan sistem imun atau kekebalan tubuh. sistem kekebalan yang rendah
membuat kita lebih mungkin jatuh sakit. Jika menghentikan semua makanan berlemak
dari diet, maka akan kehilangan vitamin yang larut dalam lemak seperti A, D, E, dan K
"Vitamin ini diperlukan karena membantu mendukung sistem kekebalan. Jadi,
kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan masalah di masa depan," sambung dia. Hal
ini perlu menjadi perhatian, terutama di masa pandemi seperti sekarang ini dimana kita
memerlukan daya tahan tubuh agar terhindar dari penyakit
e. Dapat menyebabkan produksi keton Dengan diet rendah karbohidrat, tubuh kemungkinan
mulai memecah asam lemak untuk menghasilkan keton. Kita mungkin pernah mendengar
tentang keton jika pernah membaca tentang diet keto. Tentu saja keton dapat
menyebabkan berat badan kita turun beberapa kilogram, tetapi juga memiliki beberapa
efek samping yang merusak seperti rasa mual, bau mulut, dan masalah hati serta ginjal.
f. Menyebabkan dehidrasi Pernahkah kita bertanya-tanya mengapa beberapa diet dapat
menurunkan berat badan dengan cepat? Hal itu disebabkan karena kita kehilangan berat
badan air. Namun itu tidak ideal untuk penurunan berat badan jangka panjang.
"Penyimpanan glikogen yang merupakan sumber energi yang mengikat air terkuras lebih
cepat daripada sel lemak yang melepaskan air," ungkapnya. Jadi, ketika kita mulai makan
lagi, tubuh akan mengisi kembali glikogen dan penyimpanan air yang diikuti dengan
penambahan berat badan
g. . 5. Memicu masalah jantung Diet dapat memberikan beberapa hasil positif, misalnya
menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah. Akan tetapi, diet yang ketat
juga bisa menimbulkan beberapa efek yang berpotensi berbahaya pada jantung sebagai
akibat dari peningkatan kadar lemak jantung
h. Merusak rambut dan kualitas kulit Ketika melakukan diet ketat, kita membatasi jumlah
vitamin dan nutrisi penting yang diserap tubuh. Pada gilirannya, hal ini dapat berdampak
negatif untuk penampilan fisik kita. Kurangnya nutrisi dapat tercermin pada rambut yang
rontok dan menyebabkan kulit terlihat kusam. Di samping itu, kulit kita bisa dibiarkan
terasa kering dan mungkin mengalami masalah jerawat.
i. Mengganggu kebiasaan buang air besar Diet ketat juga bisa menyebabkan masalah perut.
Apabila kita tidak mendapatkan nutrisi yang tepat dalam makanan, maka dapat
menyebabkan buang air besar tidak teratur atau tidak konsisten. Dokter Julianne
menyarankan untuk memperhatikan konsistensi tinja guna mengetahui apakah kita sudah
melakukan diet yang sehat atau belum
j. Kekurangan energi Meskipun diet ketat dapat menyebabkan penurunan berat badan,
sebagian besar dari berat ini berasal dari pengurangan glikogen dan simpanan air dalam
tubuh. Nah, pengurangan tersebut yang kemudian mengakibatkan hilangnya energi dan
membuat kita merasa lelah," kata dokter tersebut.
k. Membuat perasaan lebih sensitif Diet yang ekstrem mungkin bukan cara yang tepat untuk
menurunkan berat badan yang sehat. Dokter Julianne menjelaskan bagaimana diet ketat
justru memicu pelepasan kortikosteron dari otak. Sehingga membuat kita cenderung lebih
sensitif, meningkatkan stres, menjadi mudah tersinggung, dan risiko depresi.

3. Cara Menurunkanbadan Dengan Cara Yang Sehat.

Meski demikian, diet ketat yang singkat ternyata dapat berdampak pada peningkatan
berat badan dan menimbulkan masalah kesehatan jika dilakukan dengan tidak tepat. 
Oleh sebab itu, pilihan terbaik untuk mengurangi berat badan secara permanen adalah
melakukannya secara bertahap.  Banyak ahli yang juga mengatakan bahwa membuat
perubahan sederhana pada gaya hidup menjadi kunci dalam menurunkan berat badan
tanpa diet. 
Berikut ini terdapat 10 strategi sederhana untuk membantu menurunkan berat badan
tanpa melakukan diet seperti yang dilansir dari laman. 

a. Sarapan setiap hari  Salah satu kebiasaan yang umum terjadi pada banyak orang yang
mengalami penurunan berat badan dan dapat mempertahankannya adalah sarapan setiap
hari.  " mungkin berpikir bahwa melewatkan sarapan merupakan cara yang bagus untuk
mengurangi kalori. Tapi pikiran itu salah dan justru membuat Anda makan lebih banyak
sepanjang hari".  Begitu penuturan Elizabeth Ward, MS, RD, penulis The Pocket Idiot's
Guide to the New Food Pyramids.  Menurut dia, orang-orang yang sarapan secara rutin
memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah daripada orang yang melewatkan
sarapan.  Mereka juga berkinerja lebih baik di sekolah maupun di tempat bekerja.
Kuncinya adalah memilih menu sarapan yang mengandung karbohidrat kompleks dan
protein. 
b. Berhenti ngemil saat malam  Tetapkan waktu di mana Anda akan berhenti makan,
sehingga Anda tidak akan ngemil sembarangan sambil menonton televisi saat larut
malam.  "Minumlah secangkir teh, makan permen atau nikmati semangkuk kecil es krim
ringan maupun yogurt setelah makan malam untuk mencegah lapar saat kita masih
terjaga," kata ahli diet, Elaine Magee, MPH, RD.  Membiasakan langsung menyikat gigi
setelah makan malam juga membuat Anda malas ngemil.
c. Mengurangi minuman berkalori  Minuman manis pastinya akan menumpuk kalori dan
tidak akan mengurangi rasa lapar seperti halnya makanan padat.  Puaskan rasa dahaga
kita dengan air putih, susu skim atau susu rendah lemak meski dalam porsi yang kecil. 
Alternatif lain, bisa mencoba segelas jus sayuran bergizi dan rendah kalori untuk
menahan lapar di antara waktu makan.  Di samping itu, juga harus berhati-hati dengan
minuman beralkohol karena dapat menambah kalori dengan cepat. 
d. Makan lebih banyak buah dan sayuran  Mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran
rendah kalori bervolume tinggi dapat menghalangi makanan lain yang lebih tinggi lemak
maupun kalori.  Ganti daging merah dengan tumpukan sayuran dan cobalah memulai
makan siang atau makan malam dengan salad sayuran.  Pedoman Diet AS tahun 2005
merekomendasikan agar orang dewasa mendapatkan 7-13 mangkuk mangkuk makanan
yang mengandung buah dan sayuran setiap hari.  "Makanan Anda akan diperkaya dengan
vitamin, mineral, fitonutrien, dan serat jika Anda memenuhi asupan yang bergizi," kata
ward. 
e. Mengonsumsi refined grain  Dengan mengganti gandum utuh (whole grain) pada
makanan kita dapat menambahkan serat yang sangat dibutuhkan.  Sehingga, membuat
perut lebih cepat kenyang dan cenderung makan dengan porsi yang wajar.  Pilihlah roti,
pasta, atau pun biskuit, yang terbuat dari gandum utuh. Pada awalnya mungkin tak
terbiasa karena terasa keras dan alot, tetapi efeknya bisa membuat perut terasa kenyang
lebih lama, pencernaan lancar, dan kolesterol jahat turun.
f. Mengontrol lingkungan  Strategi sederhana lainnya untuk membantu mengurangi kalori
adalah dengan mengontrol lingkungan.  Hal tersebut bisa dilakukan mulai dari mengisi
dapur dengan banyak pilihan sehat hingga memilih restoran yang tepat.  Itu berarti
menghindari godaan dengan menjauh dari restoran makan yang tidak sehat dan lebih
selektif dalam memilih camilan yang sehat. 
g. Mengurangi porsi makan  Apabila bisa mengurangi porsi makan sebesar 10%-20%, maka
kita akan menurunkan berat badan lebih banyak.  Sebagian besar porsi yang disajikan,
baik di restoran maupun di rumah, lebih besar dari yang kita butuhkan.   Penulis buku
Mindless Eating, Brian Wansink, PhD mengatakan, bahwa dapat mengurangi porsi
makanan secara instan dengan menggunakan mangkuk atau piring kecil.  Sehingga, tidak
akan merasa kekurangan karena makanan akan terlihat berlimpah di atas peralatan makan
yang mungil.  
h. Berjalan kaki  Belilah pedometer untuk diri sendiri dan secara bertahap tambahkan lebih
banyak langkah sampai kita mencapai 10.000 per hari.  Lakukan apa pun yang kita bisa
untuk menjadi lebih aktif. Misalnya dengan mengajak anjing keluar untuk berjalan kaki
lebih ekstra. 
i. Tambahkan protein di setiap makanan dan camilan Menambahkan sumber protein tanpa
lemak atau rendah lemak ke setiap makanan dan camilan akan membantu merasa
kenyang lebih lama.  Cobalah yogurt rendah lemak, kacang-kacangan dalam porsi kecil,
selai kacang, telur, atau daging tanpa lemak.  Para ahli juga merekomendasikan waktu
makan yang teratur dan mengonsumsi camilan setiap 3-4 jam untuk menjaga kadar gula
darah tetap stabil, serta menghindari makan secara berlebihan. 

j. Beralih ke alternatif yang lebih ringan  Beralihlah pada versi rendah lemak dari salad
dressing, mayonaise, produk susu, dan produk makanan lainnya.

4. Perubahan Prilaku Remaja Diet Ketat


Penelitian yang dilakukan oleh Hill dan Sarah (1992) menemukan bahwa remaja
perempuan termotivasi untuk melakukan diet karena merasa tidak puas dengan bentuk
dan ukuran tubuhnya. Berbeda dengan temuan peneliti yang menunjukkan bahwa body
dissatisfaction bukanlah prediktor perilaku diet yang dilakukan oleh remaja perempuan.
Remaja yang puas dengan bentuk tubuh akan semakin mengontrol berat badannya, hal ini
karena semakin puas remaja perempuan dengan tubuhnya maka akan semakin
mempertahankan berat badan dan bentuk tubuh yang dimiliki dengan cara diet. Hal ini
sesuai dengan faktor yang menyebabkankan body dissatisfaction menurut Brehm (dalam
Asri & Setiasih, 2004) yaitu kebutuhan atas kendali membuat beberapa orang merasa
nyaman apabila dapat mengontrol makanan dan berat badannya. Mampu mengontrol
tubuh sendiri dapat membantu seseorang merasa bahwa paling tidak mereka memiliki
kendali atas kehidupannya. Salah satu cara individu untuk mengontrol asupan makanan
yang akan dikonsumsi adalah dengan melakukan diet, diet yang dilakukan bertujuan
untuk mengurangi, mengontrol, dan mempertahankan berat badan.
Prima dan Endah (2013) mengemukakan bahwa remaja perempuan melakukan
diet agar dapat meningkatkan rasa percaya diri ketika sedang bersosialisasi dengan
lingkungan sekitar. Dengan menjaga berat badan dan bentuk tubuh maka akan
mempengaruhi penampilan serta dapat meningkatkan rasa percaya diri remaja perempuan
ketika sedang bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Namun demikian, penampilan
tidak selalu menjadi satu-satunya alasan seseorang merasa diterima di lingkungan
sosialnya. Ada banyak faktor yang dapat membuat remaja perempuan mampu
bersosialisasi dengan baik dengan lingkungannya, seperti memiliki kepribadian yang
menyenangkan, memiliki prestasi serta memiliki tingkah laku dan kebiasaan baik (Prima
& Endah, 2013).
Dengan kata lain, untuk memperoleh penerimaan di lingkungan sosial tidak serta
merta mengharuskan remaja perempuan untuk melakukan diet untuk mengubah
penampilan, tetapi yang menjadi penting adalah bagaimana remaja perempuan mampu
untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Perubahan drastis terhadap persepsi
mengenai bentuk tubuh merupakan aspek dari body dissatisfaction yang memiliki
kontribusi paling tinggi terhadap perilaku diet remaja perempuan yaitu sebesar 2.73 %.
Perubahan persepsi atau penilaian mengenai bentuk tubuh terjadi karena informasi yang
didapat tentang bentuk tubuh ideal tidak sesuai dengan bentuk tubuh yang dimiliki saat
ini. Ketika terjadi perubahan penilaian pada remaja perempuan tentang seluruh maupun
sebagian dari bentuk tubuh yang mereka miliki, maka mereka akan berpikir bahwa
bentuk tubuh mereka tidak lagi sesuai dengan bentuk tubuh yang diinginkan, namun
demikian mereka tidak melakukan tindakan agar tubuhnya sesuai dengan bentuk tubuh
yang diinginkan dengan melakukan diet. Sebanyak 131 (64.2%) subjek penelitian
memiliki indeks massa tubuh (IMT) dengan kategori normal, sedangkan 42 (20.6%)
subjek penelitian lainnya memiliki IMT yang cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar remaja perempuan melakukan diet meskipun memiliki berat badan yang
normal.
Uroniu, Putnoky, dan Vlaicu (2011) menjelaskan bahwa beberapa remaja
perempuan memiliki persepsi yang salah terhadap berat badannya, remaja yang memiliki
berat badan normal menganggap bahwa berat badan mereka berlebih (overweight) dan
mereka berusaha untuk menurunkan berat badannya. Temuan korelasi negatif antara
body dissatisfaction dan perilaku diet pada remaja perempuan mengindikasikan bahwa
remaja perempuan yang merasa tidak puas dengan bentuk tubuhnya cenderung acuh dan
tidak memiliki keinginan untuk memperbaiki bentuk tubuhnya dengan cara melakukan
diet. Namun, di sisi lain remaja perempuan yang merasa puas dengan bentuk tubuhnya
akan cenderung berusaha mempertahankan dan mengontrol bentuk tubuhnya agar tetap
ideal

Adanya perbedaan perilaku sosial yang ditunjukkan oleh remaja perempuan yang
melakukan diet dengan remaja perempuan yang tidak melakukan diet. Hal ini dapat
dilihat adanya dramaturgi di kehidupan sehari-hari para remaja tersebut, adapun
perbedaannya remaja yang tidak melakukan diet cenderung melakukan suatu kegiatan
sesuai dengan citra dirinya tanpa menyembunyikan kegiatan atau fakta-fakta lainnya.
Sedangkan pada remaja yang melakukan diet cenderung menyembunyikan kegiatan atau
fakta-fakta yang tidak sesuai dengan citra dirinya saat melakukan diet di lingkungan
rumah kontrakan. Pada saat melakukan diet secara rutin atau berulang-ulang, remaja
tersebut akan memperlihatkan dirinya yang sempurna, tidak ada hambatan pada saat
melakukan diet.

5. Upaya Pemerintah Dalampenanganan Anak Remaja Dengan Diet Ketat

Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat pada umumnya


dan anak sekolah khususnya dapat dilakukan melalui program Komunikasi, Informasi,
dan Edukasi (KIE). Penyampaian materi pada program KIE dapat dilakukan melalui
beberapa metode dan media. Media yang digunakan sangat bervariasi, mulai dari yang
tradisional yaitu mulut (lisan), bunyi-bunyian (kentongan), tulisan (cetak), sampai dengan
elektronik yang modern yaitu televisi dan internet, bisa juga melakukan penyuluhan ke
sekolah-sekolah. Khususnya pada anak remaja, dimana sebagai tenaga kesehatan
memberi promosi kesehatan pada anak remaja mengenai diet, yaitu dengan pola hidup
sehat, edukasi mengenai pentingnya perubahan gaya hidup, bahwa tidak ada intervensi
yang bekerja jika pasien masih menerapkan pola hidup sedenter. Bahkan pasca operasi
beberapa program aktivitas fisik masih diperlukan untuk mencegah kenaikan berat badan.
Fokus pada perubahan perilaku dan pola makan yang berkaitan dengan gaya hidup sehat
daripada menurunkan berat badan
Berhati-hatilah untuk tidak membuat komentar negatif mengenai berat badan atau bentuk
tubuh. Hindari menggunakan kata-kata negatif seperti 'gemuk', 'berat' atau 'obese',
gunakan seperti 'di atas berat badan paling sehat/ideal'. Serta hindari membandingkan
pasien dengan orang normal lain.

DAFTAR PUSTAKA
Achmad Sazani, 2016. EFEKTIVITAS MEDIA NUTRIZAN DIET UNTUK
MENINGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG DIET YANG SEHAT PADA
REMAJA PUTRI SMK JURUSAN KECANTIKAN DI KOTA TEGAL. Jurusan Ilmu
Kesehatan Masyarakat, FIK, Universitas Negeri Semarang, Indonesia.
file:///C:/Users/USER/Downloads/12564-Article%20Text-36450-1-10-
20171027%20(1).pdf

Renitya Dwiranty, 2016. PERILAKU SOSIAL REMAJA PEREMPUAN YANG


MELAKUKAN DIET DI LINGKUNGAN RUMAH KONTRAKAN. Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya.
https://media.neliti.com/media/publications/110671-ID-perilaku-sosial-remaja-
perempuan-yang-me.pdf

Tri Sulistiowati, 2021. 10 Cara menurunkan berat badan tanpa diet ketat.
https://kesehatan.kontan.co.id/news/10-cara-menurunkan-berat-badan-tanpa-diet-ketat

Anisa Olfi Safitri,Riangga Novrianto,Anggia Kargenti Evanurul Marettih.2019. BODY


DISSATISFACTION DAN PERILAKU DIET PADA REMAJA PEREMPUAN.
Fakultas Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
file:///C:/Users/USER/Downloads/1673-6868-1-PB.pdf

Anda mungkin juga menyukai