Anda di halaman 1dari 17

KEBUT UH A N

NUTR ISI
UNTUK L A N S IA
K1.1
6 / KELAS
KELOMPO
ANGGOTA KELOMPOK
Ni Kadek Puja Dwi Ni Made Riska Pramudita
Pradnyasari P07120123019
P07120123019

Fahra Dila Irawan Putu Sindy Pradnyani


P07120123021 P07120123022
Topik Pembahasan
Tujuan pemberian nutrisi untuk
lansia
Faktor-faktor yang berpengaruh thd
keadaan nutrisi pada usia lansia

Kebutuhan energi dan zat nutrisi


pada usia lansia

Perhitungan kebutuhan energi untuk


lansia Perhitungan BB ideal
Tujuan pemberian nutrisi
untuk lansia
Menurut Mubarok (2009), tujuan pemberian nutrisi atau gizi pada lanjut usia
antara lain sebagai berikut:
1.Mempertahankan gizi yang seimbang dalam kaitannya untuk menunda atau
mencegah kemunduran fungsi organ
2. Gizi diharapkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tubuh pada lansia
3. Membiasakan makanan yang cukup dan teratur
4. Menghindari kebiasaan pola makan yang buruk, seperti mengomsumsi
makanan yang berkolesterol, meminum minuman keras, dan lain-lain.
5. Mempertahankan kesehatan dan menunda lahirnya penyakit degeneratif seperti
penyakit jantung koroner, ginjal, atherosklerosis, dan lain-lain.
6. Melalui penelitian epidemiologi menjelaskan faktor resiko penyakit karena
komsumsi bahan makanan tertentu seperti penyakit sendi dan tulang akibat asam
urat, penyakit jantung, koroner karena kolesterol dan lemak jenuh, diabetes meli
Tus akibat obesitas karena komsumsi hidrat arang.
Faktor-faktor yang Berpengaruh
Terhadap Keadaan
Nutrisi Pada Usia Lansia

1. Berkurangnya kemampuan mencerna makanan


akibat kerusakan gigi atau ompong.
2. Berkurangnya indera pengecapan
mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa
manis, asin, asam, dan pahit.
3. Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
4. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
5. Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan
biasanya menimbulkan konstipasi.
6. Penyerapan makanan di usus menurun.
Faktor-faktor yang Berpengaruh
Terhadap Keadaan
Nutrisi Pada Usia Lansia

Menurut Soekirman, (2012) Terdapat beberapa


faktor yang berpengaruh terhadap status gizi.
Faktor determinan langsung, determinan tidak
langsung. Status gizi lansia dapat dilakukan
melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan.
Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor
langsung (status kesehatan, perilaku gizi dan
konsumsi pangan lansia) dan tidak langsung
(karakteristik lansia).
Faktor-faktor yang Berpengaruh
Terhadap Keadaan
Nutrisi Pada Usia Lansia

• Indriana, (2012) masalah obesitas • Soenaryo (2015) beberapa


(kegemukan) juga sering dialami oleh
usia lanjut, yang dapat timbul karena faktor yang dapat
aktivitas pada kelompok ini sudah mempengaruhi status gizi
berkurang sementara asupan
makanan tidak dikurangi atau bahkan lansia adalah faktor
berlebihan. Obesitas pada usia lanjut lingkungan, asupan
berdampak pada peningkatan risiko makanan, penyakit, aktifitas
penyakit kardiovaskuler, diabetes
melitus, hipertensi, dan penurunan fisik dan kondisi mental
fungsi tubuh (Indriana, 2012). lansia.
Kebutuhan Nutrisi dan Zat
Nutrisi Pada Usia Lanjut
Dengan memperhatikan prinsip-prinsip kebutuhan gizi pada
usia lanjut yaitu kebutuhan energi memang lebih rendah dari
pada usia dewasa muda (turun sekitar 5-10%), kebutuhan
protein sebesar 1 gr/kg BB, kebutuhan lemak berkurang,
kebutuhan karbohidrat cukup (sekitar 50%), kebutuhan
vitamin dan mineral sama dengan usia dewasa muda. Atau
dengan cara praktis melihat di DKGA (Daftar Kecukupan Gizi
yang Dianjurkan). Menu yang disajikan untuk lansia harus
mengandung gizi yang seim- bang yakni mengandung sumber
zat energi, sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur.
Kebutuhan Nutrisi dan Zat
Nutrisi Pada Usia Lanjut
Karena lansia mengalami kemunduran dan keterbatasan maka
konsistensi dan tekstur atau bentuk makanan harus
disesuaikan. Sebagai contoh: gangguan pada gigi (gigi
tanggal/ompong), maka bentuk makanannya harus lunak, misal
nasi ditim, lauk pauk dicincang (ayam disuwir, daging sapi
dicincang/digiling). Makanan yang kurang baik bagi lansia
adalah makanan berlemak tinggi seperti seperti jerohan (usus,
hati, ampela, otal dil), lemak hewan, kulit hewan (misal kulit
ayam, kulit sapi, kulit babi dil), goreng- gorengan, santan
kental. Karena kebutuhan lemak lansia berkurang dan pada
lansia mengalami perubahan proporsi jaringan lemak.
Kebutuhan Nutrisi dan Zat
Nutrisi Pada Usia Lanjut
Kebutuhan energi dan nutrisi pada usia lansia sangat
bervariasi tergantung pada berbagai faktor,
termasuk kondisi kesehatan, aktivitas fisik, dan
kebiasaan hidup. Berikut adalah beberapa kebutuhan
nutrisi dan energi pada usia lansia:
1. Kebutuhan Energi
2. Kebutuhan Protein
3. Kebutuhan Cairan
4. Kebutuhan Nutrisi Tertentu
Perhitungan Kebutuhan Energi
Untuk Lansia Perhitungan BB Ideal

Lansia berpotensi mengalami kegemukan, terutama 10


karena ketidakseimbangan antara masukan makanan
(energi) dan pengeluaran (aktivitas). Oleh
karenanya, setiap lansia dianjurkan untuk 8
mengendalikan berat badan dengan menimbang
secara teratur, mengatur pola makan ber- Gizi
seimbang dan cukup melakukan aktivitas fisik. 6
Pemantauan Berat Badan (BB) secara teratur
minimal 2 minggu sekali bertujuan untuk mendeteksi
jika terjadi penambahan atau penurunan BB. 4
Waspadai peningkatan atau penurunan BB lebih dari
0,5 kg per minggu dari BB normal. Sementara tinggi
badan lansia bisa jadi semakin pendek dibandingkan 2
dengan tinggi badan usia dewasa karena penurunan
kepadatan tulang. Batasan BB ideal dapat diukur
berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan 0
rumus sebagai berikut: Item 1 Item 2 Item 3
IMT BB (kg)/TB (m)².
Perhitungan Kebutuhan Energi
Untuk Lansia Perhitungan BB Ideal
Perhitungan Kebutuhan Energi
Untuk Lansia Perhitungan BB Ideal
Perhitungan Body Mass Index untuk Lansia Menghitung berat badan ideal bisa dilakukan dengan
mengetahui angka body mass index (BMI). Angka ini dihitung dengan mempertimbangkan faktor berat
dan tinggi badan. Ketika hasilnya keluar, Anda akan dapat menentukan apakah berat badan kurang,
normal, berlebihan, serta obesitas. Berikut adalah cara menentukan angka BMI
BMI = Berat badan dalam kg: (tinggi badan dalam meter xtinggi badan dalam meter)
Selanjutnya, di bawah ini adalah contoh menerapkan perhitungan BMI jika berat badan Anda 75kg
dan tinggi badan Anda 175cm atau 1,75ml
BMI 75kg: (1,75x 1,75)m2 = 24.5
Setelah mengetahui angka ini, Anda bisa menentukan kategori berat tubuh yang mana yang sesuai.
Secara umum, orang dengan nilai BMI di bawah 18,5 terbilang berat badan kurang; 18,5-24,9
terbilang normal; 25-29,9 terbilang berlebihan; dan di atas 30 terbilang obesitas.
Perhitungan Kebutuhan Energi
Untuk Lansia Perhitungan BB Ideal

Namun, belakangan ini ditemukan bahwa kategori tersebut tidak bisa diterapkan pada
lansia. Ketika menghitung berat badan ideal untuk, kategori perlu disesuaikan dengan
mempertimbangkan faktor mortalitas. Menurut riset di The American Journal of Clinical
Nutrition, lansia memiliki BMI di bawah 20 dan di atas 37 memiliki risiko kematian yang
lebih tinggi.
Berikut kategori yang bisa Anda terapkan!

Berat Badan Kurang : <23


Berat Badan Normal : 23-30
Berat Badan Berlebih : >31
SESI TANYA
JAWAB
KESIMPULAN
Kesimpulan untuk materi kebutuhan nutrisi pada lansia adalah pentingnya
memperhatikan asupan gizi yang sesuai dengan perubahan kebutuhan
tubuh mereka. Dengan mengutamakan makanan yang kaya nutrisi, seperti
serat, protein, dan vitamin, dapat membantu menjaga kesehatan serta
mencegah masalah kesehatan yang umum pada lansia. Mengadaptasi pola
makan yang seimbang dengan memasukkan berbagai jenis makanan
bergizi dan menghindari makanan yang tinggi garam dan lemak jenuh
dapat membantu mencegah penyakit kronis seperti osteoporosis dan
penyakit jantung. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan asupan
cairan guna mencegah dehidrasi, yang dapat lebih rentan pada lansia.
Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter dapat membantu merancang pola
makan yang sesuai dengan kebutuhan individu.
Terim a
Kasih

Anda mungkin juga menyukai