Anda di halaman 1dari 21

Usia dewasa atau usia pertengahan

adalah batasan usia antara akhir dua


puluhan sampai dengan akhir enam
puluh lima tahunan.
Usia dewasa merupakan rentang usia
yang paling panjang dalam daur
kehidupan manusia. Periode ini
umumnya dikenal sebagai masa yang
produktif dalam menjalani tugas-tugas
perkembangan rentang kehidupan
manusia.
Early adulthood atau dewasa muda (>20 tahun)
Umumnya pertumbuhan sudah berhenti dan pada
laki-laki mulai melambat. Pertumbuhan densitas
tulang pada wanita dan laki-laki akan terus
berlanjut hingga umur 30 tahun, sedangkan
pertumbuhan massa otot akan berlanjut sesuai
dengan jaringan otot yang digunakan.
Midlife (40-50 tahun)
Umumnya orang akan mengalami penambahan
berat badan yang signifikan.
Old age (50-65 tahun)
Asupan gizi dan pola hidup yang sesuai
meningkatkan masa hidup mereka.
Perubahan Fisiologi pada Usia Dewasa

Mempertahankan keadaan fisik


Menghasilkan tenaga
Menghindarkan dari berat badan
yang berlebihan
Perubahan fisik pada laki-laki adalah
climateric. Penurunan sekresi testosteron akan
menurun mulai usia 40-50 tahun. Penurunan
produksi sperma mengakibatkan berat badan
di bawah normal dan bila terjadi malnutrisi
maka akan terjadi penurunan libido.
Perubahan fisiologi pada wanita adalah
menopause. Penurunan estrogen menyebabkan
atrofi pada jarinagan sistem urinary dan
vagina, peningkatan jaringan lemak di
abdominal dan beresiko terhadap kondisi
kronis seperti penyakit osteoporosis dan
penyakit jantung.
Penyakit atau gangguan kesehatan pada usia
dewasa sebagian besar dapat ditimbulkan
oleh :
Kebiasaan makan
Fast food, makanan tinggi kadar lemak, rendahnya
asupan serat
Gaya hidup
Merokok, minum alkohol, malas berolahraga
GIZI KURANG
KEP Sebagai konsekuensi dari kekurangan
asupan energi dan protein dlm waktu yg
lama atau akibat dari penyakit. Juga
banyak diderita oleh pemakai narkoba,
perokok, minum alkohol.
Faktor lain: kemiskinan, aktifitas
belebihan, pemilihan makanan yg salah,
rendahnya nafsu makan, depresi, dan
adanya penyakit infeksi.
penurunan produktifitas kerja
ANEMIA Kurangnya asupan makanan yg
mengandung zat besi dan
mineral/zat gizi lain untuk
pembentukan Hb, dan adanya
penyakit, seperti: malaria,
infeksi parasit cacing, dan
gangguan patologis.
Banyak terjadi pada wanita dan
pekerja berpenghasilan rendah.
GIZI LEBIH
Gaya hidup yg tdk sehat (pola makanan dan
kebiasaan olah raga/aktifitas).
Dg meningkatnya usia kecepatan
metabolisme mulai menurun sejak usia 30 th.
bila aktifitas fisik juga berkurang maka terjadi
timbunanlemak Faktor lain: genetik,
kehamilan, dan lingkungan.
Dislipidemia: kelainan metabolisme lemak yg
ditandai dg: kenaikan kadar kolesterol total,
LDL, Triggliserida, serta penurunan kolesterol
HDL
Jantung Koroner
Hipertensi: Sistole > 140 mmHg dan atau
diastole > 90 mHg
DM
Perhatikan pola makan: rendah lemak, rendah
kolesterol, kurangi konsumsi gula, lebih
banyak serat dan karbohidrat komplek, dan
lebih sering konsumsi ikan laut (sumber
omega 3)
Apabila sering makan diluar, perhatikan
pemilihan menu
Gaya hidup perlu diatur agar tidak merugikan
kesehatan (kebiasaan merokok, minum
minuman keras, jenis aktifitas, olahraga,
sitirahat, dll)
Anjuran jumlah porsi sehari menurut kecukupan energi

Jumlah porsi bahan makanan

Energi Nasi/ Tempe/ Daging/ Susu Sayur Buah Gula Minyak


(kkal) penukar penukar penukar

2100 5 3 3 - 3 4 2 6

2300 6 3 3 1 3 4 2 6

2500 7 3 3 1 3 4 2 6

2800 8 3 3 1 3 5 2 7
Menurut WHO lansia dikelompokkan menjadi 4:
1. Usia Pertengahan (45-59 thn)
2. Lanjut Usia (60-74 thn)
3. Lansia Tua (75-90 thn)
4. Usia sangat Tua (> 90 thn)

Menurut Kemenkes RI, dikelompokkan menjadi


:
1. Pra lanjut usia (45-59 thn)
2. Lanjut usia (60-69 thn)
3. Lanjut usia resiko tinggi (70 thn atau usia
60 thn dengan masalah kesehatan)
No Kondisi Lanjut Usia Perubahan Pola Makan Status Gizi
1 Metabolisme basal Kebutuhan energi Cenderung
kegemukan/obesitas
2 Aktvtas/keg. Fisik Energi yang dipakai Cenderung
sedikit kegemukan/obesitas
3 Fungsi indera Nafsu makan Dpt terjd
kekurangan gizi
4 Gigi tanggal Kesulitan makan Dpt terjd
berserat kekurangan gizi
(sayur,dagiang), Dan kegemukan
cenderung makanan
lunak
5 Penurunan sekresi Mengganggu Defisiensi zat gizi
asam lambung dan penyerapan vit dan mikro
enzim pencernaan mineral
makanan
No Kondisi Lanjut Usia Perubahan Pola Makan Status Gizi
6 Mobilisasi usus Susah buang air besar Wasir/sembelit
7 Gangguan Kesulitan utk Dpt terjd kekurangan
kemampuan menyiapkan makanan gizi
motorik
8 Dimensia (pikun) Sering makan/lupa Dpt terjd kekurangan
makan gizi
Dan kegemukan
Penyakit jantung koroner akibat konsumsi
lemak dan kolesterol berlebihan
Hpertensi bisa karena BB berlebih atau
senang konsumsi makanan yang
mengandung tingg garam
Diabetes militus
Osteoporosis
Asam urat
1. Berikan makanan yang bervariasi dan dapat
membangkitkan selera makan (makanan
pembuka : jenis soup)
2. Berikan penyuluhan/informasi yang
berkaitan dengan makanan, sehingga dapat
meluruskan pendapat yang biasanya keliru
(ex: kalau mengurangi lemak, sebaiknya
dikuti dengan peningkatan konsumsi pati)
3. Berikan makanan pengganti yang
berbeda dengan makanan yang
biasa/sudah sering dikonsumsi
4. Bantu untuk memilih saat belanja
dipasar atau ditoko, berjalan ataupun
saat memasak
5. Berikan/pilihkan makanan ataupun
minuman yang bergizi
6. Tambahkan susu pada minumannya (ex :
kopi susu, coklat susu dll), juga jus
buah untuk sumber vit. C
Laki Laki
66+(13,7xBB)+(5xTB)-(6,8xU)
Perempuan
655+(9,6xBB)+(1,8xTB)-(4,7xU
Faktor Aktifitas
S. Ringan L=1,3 P=1,3
Ringan L=1,65 P=1,55
Sedang L=1,76 P=1,7
Berat L=2,1 P=2
Pengmabilan data tempat bebas, yang
penting responden ada riwayat sakit DM
Data diisi secara lengkap
Hasil dipresentasikan dalam bentuk power
point
Setiap kelompok diperbolehkan mencari data
pasien DM lebih dari 1 orang

Anda mungkin juga menyukai