Anda di halaman 1dari 4

..............

[ARTIKEL REVIEW]

PENGARUH EKSTRAK TEH HIJAU TERHADAP PENURUNAN BERAT


BADAN TERHADAP REMAJA

Riska Wulandari
Faculty of Medicine, University of Lampung

Abstract
..........

Keywords: .......
Abstrak
...........

Kata kunci: .........

Korespondensi: Riska Wulandari |riskawulandari8210@gmail.com

PENDAHULUAN berhubungan dengan obesitas dan beberapa


penyakit. Menurut Jensen et.al.,
Berat Badan adalah parameter Perkembangan obesitas ditandai dengan
antropometri yang sangat labil. Dalam akumulasi yang berlebihan dan modifikasi
keadaan normal, dimana keadaan kesehatan jaringan adiposa, yang melibatkan
baik dan keseimbangan anatara konsumsi dan adipogenesis, angiogenesis, dan degradasi
kebutuhan zat gizi terjamin, berat badan matriks (ECM) ekstraseluler.3 Obesitas dapat
berkembang mengikuti pertambahan umur. menyebabkan di sisi lain, konsekuensi fisik
Sebaliknya dalam keadaan yang abnormal, obesitas (misalnya arthritis) sangat
terdapat dua kemungkinan perkembangan mengganggu dan merugikan. Dampak
berat badan, yaitu dapat berkembang cepat metabolik obesitas mengarah pada terjadinya
atau lebih lambat dari keadaan normal. Berat resistansi insulin, diabetes mellitus,
badan harus selalu dimonitor agar perlemakan hepar, penyakit jantung koroner,
memberikan informasi yang memungkinkan hipertensi dan sindroma polikistik ovarium.2
intervensi gizi yang preventif sedini mungkin Obesitas terjadi karena adanya
guna mengatasi kecenderungan penurunan ketidakseimbangan antara energi yang masuk
atau penambahan berat badan yang tidak dengan energi yang keluar. Sedangkan
dikehendaki seperti obesitas. 1 menurut Dariyo (2004) yang dimaksud dengan
Obesitas pada hakekatnya merupakan obesitas adalah kelebihan berat badan dari
timbunan triasilgliserol berlebih pada jaringan ukuran normal sebenarnya. WHO 1985
lemak akibat asupan energi berlebih mendefinisikan obesitas sebagai kondisi BMI
dibanding penggunaannya.2 . Individu yang >30 untuk laki-laki dan >28,6 untuk
mengalami obesitas berbeda dengan invidu perempuan. Definisi tersebut kemudian
normal tidak dikembangkan dengan BMI > 25 untuk berat
hanya pada jumlah simpanan lemak yang badan lebih over weight dan BMI > 30 sebagai
berlebih tetapi juga pada distribusi regional obese. Obesitas telah mewabah ke seluruh
lemak sepanjang dunia dan prevalensinya bervariasi antar
tubuh. Distribusi lemak diinduksi oleh negara. Beberapa penelitian melaporkan
peningkatan berat badan sehingga terjadinya peningkatan prevalensi pada anak.
mempengaruhi resiko yang 4
. Variasi prevalensi obesitas antar negara dan
waktu menunjukkan bahwa faktor lingkungan

1
..............

merupakan faktor dominan terjadinya banyak dampak di kehidupan remaja. 8 Pada


obesitas.5 Menurut Papalia Olds, Feldma dan masa itu remaja merasa bertanggung jawab
Rice ada tiga penyebab obesitas yakni, faktor dan bebas dalam menentukan makanannya
fisiologis, faktor psikologis dan faktor sendiri, tidak ditentukan lagi oleh orangtua.
kecelakaan. Faktor fisiologis adalah faktor Status gizi remaja pada saat ini akan
yang muncul dari berbagai variabel, baik yang berdampak pada status gizinya dikemudian
bersifat herediter maupun non herediter. hari. Oleh sebab itu, pola konsumsi remaja
Dilihat dari faktor-faktor yang menyebabkan pada saat ini akan menentukan status gizi
obesitas, dari faktor-faktor tersebut salah dikemudian hari. Namun, sayangnya pola
satunya adalah pola makan atau jenis makan remaja saat ini cenderung mengikuti
makanan yang dikonsumsi dan jenis kegiatan tren gaya hidup modern yang merugikan
yang dilakukan.6 Obesitas dapat terjadi pada kesehatan. Remaja lebih menyukai makanan
siapa saja, baik balita, remaja maupun orang cepat saji (fast food) dibandingkan makanan
dewasa. tradisional.
Masa remaja adalah masa yang Menjamurnya industri junk foods atau
menyenangkan, namun juga masa yang kritis fast food yang bertebaran diberbagai mal,
dan sulit, karena merupakan masa transisi plaza ataupun lokasi – lokasi strategis juga
atau peralihan dari masa kanak - kanak berpengaruh besar terhadap perilaku
menuju masa dewasa, yang ditandai dengan makanan remaja. Menu makanan yang
perubahan aspek fisik, psikis, dan psikososial. disajikan oleh gerai – gerai itu umumnya
6 tinggi akan energi, lemak, karbohidarat,
. Remaja merupakan masa transisi dari masa
anak – anak menuju masa dewasa. Transisi protein, garam dan gula namun rendah akan
yang dialami remaja ini merupakan sumber kebutuhan gizi mikro seperti anatara lain
resiko bagi kesejahteraan fisik dan mental mineral, vitamin dan serat yang memiliki
peran terhadap overweight diantaranya
remaja (Grabber, dkk, 1994).7 Remaja menjadi
menunda pengosongan lambung, mengurangi
salah satu pusat perhatian mengingat remaja
rasa lapar, pencernaan dan dapat mengurangi
banyak mengalami perubahan fisik, kognitif,
terjadinya overweight. Kecukupan asupan
emosi, maupun sosial. Perubahan –
serat kini dianjurkan semakin tinggi,
perubahan yang terjadi pada remaja
mengingat banyak manfaat yang
cenderung akan menimbulkan berbagai
menguntungkan untuk kesehatan tubuh,
permasalahan dan perubahan perilaku di
adequate intake (AI) untuk serat makanan
kehidupan remaja. Salah satu bentuk
sebagai acuan untuk menjaga kesehatan
perubahan perilaku pada masa remaja adalah
seluruh pencernaan dan kesehatan bagi orang
perubahan perilaku makan baik mengarah ke
perilaku makan yang sehat ataupun remaja adalah 20-30 g/hari (Fransisca, 2004).9
cenderung mengarah kepada perilaku makan Para remaja umumnya belum menyadari
yang tidak sehat. Menurut Bobak (2005) bahwa aneka jenis junk food dan fast food
perilaku makan sehat adalah perilaku yang disukai itu sebetulnya empty caloriez,
konsumsi makan sehari – hari yang sesuai artinya makanan yang tinggi akan kandungan
dengan kebutuhan gizi setiap individu untuk kalori yang jumlah permakanan melebihi
hidup sehat dan produktif. Untuk dapat batas kebutuhan kalori perharinya pada
mencapai keseimbangan gizi maka setiap remaja tetapi tidak banyak mengandung zat
orang harus mengkonsumsi minimal satu jenis gizi lain yang sebetulnya lebih dibutuhkan
bahan makanan dari tiap golongan bahan oleh tubuh.
makanan yaitu karbohidrat, protein hewani Obesitas juga dapat terjadi bukan
dan nabati, sayuran, buah dan susu atau hanya karena makan yang berlebihan, tetapi
sering kita sebut dengan pola makan empat juga dikarenakan aktivitas fisik yang
sehat lima sempurna atau yang sekarang berkurang sehingga terjadi kelebihan
dikenal ada gizi seimbang. Selain perilaku energi. Beberapa hal yang mempengaruhi
makan yang sehat, ada juga perilaku makan berkurangnya aktivitas fisik antara lain
yang tidak sehat yang akan memberikan adanya berbagai fasilitas yang memberikan

2
..............

berbagai kemudahan yang menyebabkan Selain rekomendasi tersebut


aktivitas fisik menurun. Faktor lainnya ditemukan suatu penelitian lain untuk
adalah adanya kemajuan teknologi menurunkan berat badan salah satunya
diberbagai bidang kehidupan yang adalah penelitian ekperimental untuk
mendorong masyarakat untuk menempuh mengatasi obesitas yaitu melihat efek teh
kehidupan yang tidak memerlukan kerja hijau terhadap penurunan berat badan. Teh
fisik yang berat. Hal - hal ini menyebabkan hijau mengandung flavonoid kelas polifenol
meningkatnya kejadian obesitas pada yang disebut catechin, yang meliputi
remaja. epigallocatechin gallate (EGCG), epikatekin
Sebanyak 15 provinsi di Indonesia yang galat, dan galat gallocatechin, EGCG dianggap
memiliki prevalensi sangat gemuk di atas katekin yang paling aktif secara farmakologi.
nasional yakni Kalimantan Tengah, Jawa Beberapa penelitian eksperimental telah
Timur, Banten, Kalimantan Timur, Bali, menunjukkan bahwa konsumsi kronis ekstrak
Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Kepulauan teh hijau (GTE) dapat meningkatkan kinerja
Riau, Jambi, Papua, Bengkulu, Kepulauan latihan, meningkatkan oksidasi lemak dan
Bangka Belitung, Lampung, dan DKI Jakarta. mencegah obesitas pada tikus C57BL/6J.
Data Riset Kesehatan Dasar Kemenetrian Disarankan bahwa GTE diberikannya efek ini
Kesehatan Republik Indonesia pada 2013, melalui aksinya pada sistem saraf simpatik,
khususnya kerusakan pada norepinefrin
secara nasional masalah gemuk pada anak
usia 5-12 tahun masih tinggi, yakni, 18,8 katekolamin. EGCG adalah inhibitor yang
persen, terdiri atas gemuk 10,8 persen dan diketahui dari enzim katekol O-
methyltransferase yang menurunkan
sangat gemuk (obesitas) 8,8 persen.
norepinefrin, dan karena itu EGCG dapat
Sedangkan prevalensi gemuk pada remaja
usia 13-15 tahun sebesar 10,8 persen, terdiri menimbulkan efek regulasi pada aktivasi
atas 8,3 persen gemuk dan 2,5 persen sangat simpatik dan lipolisis.13
gemuk(obesitas).10 Menurut data WHO, lebih
dari 1,4 miliar orang dewasa memiliki berat
badan berlebih dan 2,8 juta orang dewasa
meninggal tiap tahun karena obesitas dan
berat berlebih yang menyebabkan munculnya
berbagai penyakit kronis seperti diabetes dan
penyakit jantung.11 Sumber Euromonitor
Internasional menyebutkan, di Asia-Pasifik,
obesitas meningkat pesat dan sejumlah
negara diprediksi memiliki tingkat
pertumbuhan obesitas tercepat dari tahun
2010 hingga 2020 yakni, Vietnam 225 persen,
Hong Kong 178 persen, India 100 persen,
Korea Selatan 80,7 persen, Selandia Baru 52
persen, dan Indonesia 50 persen.11
Dengan meningkatnya prevalensi
peningkatan berat badan maka pencegahan
dan penanganan terjadinya gizi lebih dan
obesitas menurut ikatan dokter anak
indonesia terdiri dari 3 tahap, pencegahan
primer dengan menerapkan pola makan dan
aktivitas fisis yang benar sejak bayi,
pencegahan sekunder dengan mendeteksi
early adiposity rebound, dan pencegahan
tersier dengan mencegah terjadinya
komorbiditas.12

3
..............

SIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
1. Anggraeni, A. C. 2012. Asuhan Gizi
Nutritional Care Process. Yogyakarta : Graha
Ilmu
2. Bjorntorp P. Thrifty Genes an Human
Obesity. Are we Chasing Ghosts?.
Lancet 2001; 358:1006-1008.
3.
4. Chakravarthy MV, Booth FW. Eating,
Exercise, and ”thrifty” Genotypes:
Connecting the Dots Toward an
Evolutionary Understanding of Modern
Chronic Diseases. J Appl Physiol 2004;
96: 3-10.
5. WHO Expert Consultation. Appropriate
Body Mass-Index for Asian Population
and Its Implications for Policy and
Intervention Strategies. Lancet
2004;363:157-163.
6. Galih Tri Utomo.2012. Pengaruh Latihan
Senam Aerobik Terhadap Penurunan
Berat Badan, Persen Lemak Tubuh Dan
Kadar Kolesterol Pada Remaja Putri
Penderita Obesitas Di Sanggar Senam
Studio 88 Salatiga.
13. Venables, Michelle. 2008. Green tea
extract ingestion, fat oxidation, and
glucose tolerance in healthy humans.
Am J Clin Nutr 20

DISKUSI

Anda mungkin juga menyukai