Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

OBESITAS DI KALANGAN MASYARAKAT

Oleh:

Nama : Sinta Dewi Permataningsih

NIM : 201610420311004

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Obesitas

Sasaran : Masyarakat Sumbersari

Tempat : Kampus II UMM

Hari/ Tanggal : Sabtu, 19 November 2016

Waktu : 35 menit

II. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan pembelajaran tentang obesitas diharapkan ibu ibu dan bapak
bapak peserta penyuluhan mampu mengerti dan memahami tentang obesitas dengan
benar.

III. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu:
a. Pengertian obesitas
b. Epidiomologi obesitas
c. Penyebab obesitas
d. Tipe tipe obesitas
e. Cara mengukur obesitas
f. Akibat obesitas
g. Pencegahan obesitas
h. Nilai nilai islami terkait dengan obesitas

IV. Sasaran
Masyarakat Sumbersari

V. Materi
a. Pengertian Obesitas
Obesitas adalah kelebihan berat badan yang dapat ditentukan dengan perhitungan
Indeks Massa Tubuh (IMT). (dr. Ursula Penny)
b. Epidiomologi Obesitas
Gambaran status gizi pada kelompok umur dewasa >18 tahun dapat diketahui
melalui prevalensi gizi berdasarkan indikator Indeks Massa Tubuh (IMT). Status
gizi pada kelompok dewasa berusia 18 tahun didominasi dengan masalah obesitas,
walaupun masalah kurus juga masih cukup tinggi. Hasil Riskesdas 2013
menunjukkan bahwa prevalensi obesitas pada kelompok umur dewasa sebanyak
14,76% dan berat badan lebih sebesar 11,48%. Dengan demikian prevalensi
kelompok dewasa kelebihan berat badan sebesar 26,23%.

c. Penyebab Obesitas
1. Faktor genetic
Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik.
Namun, anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan
kebiasaan gaya hidup yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit
untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru
menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33
persen terhadap berat badan seseorang
2. Factor lingkungan
Lingkungan yang dimasuk yaitu perilaku/pola hidup seperti apa kualitas dan
kuantitas makanan serta bagaimana seseorang beraktivitas. Jika genetik tidak
dapat diubah, pola makan dan aktivitas dapat diubah jika ada kemauan dari
seseorang untuk memperbaiki hidupnya.
3. Factor psikologis
Apa yang ada di dalam pikiran seseorang dapat mempengaruhi kebiasaan
makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan
makan. Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif.
Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang
menderita obesitas.

Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu makan
dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari. Kedua pola
makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan
bulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya
pada binge hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah
dimakan. Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. Pada
sindroma makan di malam hari, konsekuensinya adalah berkurangnya nafsu
makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang berlebihan dan insomnia pada
malam hari. (Nofi Triana Firman)
d. Tipe - Tipe Obesitas
1) Tipe android (buah apel)
Pada tipe ini penumpukkan lemak terjadi pada bagian tubuh atas seperti dada,
pundak, leher dan muka. Dikatakan tipe android karena pada obesitas ini tubuh
akan menyerupai bentuk dari buah apel. Kondisi ini biasanya terjadi pada pria
dan atau wanita yang sudah menopause.
Tipe android memiliki potensi risiko lebih tinggi terhadap penyakit yang
berhubungan dengan metabolisme lemak dan glukosa (jantung, diabetes, stroke,
hipertensi) karena timbunan lemak yang terjadi merupakan lemak jenuh.
Meskipun begitu, pada obesitas tipe android akan lebih mudah untuk
menurunkan berat badan. Penurunan berat badan untuk tipe obesitas ini dapat
terlihat dengan mengikuti olahraga yang tepat dan diet yang benar.
2) Tipe Ginoid (buah pear)
Pada obesitas ini umum diderita oleh wanita. Penumpukan lemak terjadi pada
bagian bawah sekitar perut, pinggul, paha dan pantat. Karena lemak yang
menumpuk adalah lemak tak jenuh, tipe obesitas ini relatif lebih aman dibanding
tipe sebelumnya. Namun pada tipe ini lemak sulit dibakar, sehingga untuk
menurunkan berat badan akan lebih sulit.
(Listhia H.Rahman)
Sumber: diunduh dari
http://1.bp.blogspot.com/_n2x4fAvz6e8/Ss6g74LhlWI/AAAAAAAAABs/yG-
ye61W9kw/s320/applepear.jpg

e. Cara Mengukur Obesitas


Indeks Massa Tubuh (IMT) diakui sebagai metode yang paling praktis untuk
menentukan apakah berat badan normal atau sebaliknya, berlebih atau gemuk.
Indeks Massa Tubuh (IMT) ialah rumus matematis yang berkaitan dengan lemak
dalam tubuh orang dewasa, dan dinyatakan sebagai berat badan dengan satuan
kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam satuan meter (Arisman,2007).

Cara menghitungnya, yaitu dengan membagi berat badan (kg) dengan tinggi tubuh
meter (m) lalu di kuadratkan menjadi (m)
IMT = berat badan (kg) / tinggi badan (m)
Berat badan dikatakan normal apabila IMTnya 18,5 22,9 kg/m

Cara lain untuk mengetahui apakah obesitas atau tidaknya seseorang adalah dengan
mengukur lingkar pinggang. Kelebihan lemak pada area perut erat kaitannya dengan
peningkatan terhadap risiko penyakit kardiovaskular (jantung). Batas lingkar
pinggang normal pada pria < 90 cm dan pada wanita < 80 cm. (Ika)

f. Akibat Obesitas
1) Hipertensi
Orang dengan obesitas akan mempunyai resiko yang tinggi terhadap penyakit
hipertensi ini. Menurut hasil penelitian menunjukkan bahwa pada usia 20 39
tahun orang obesitas mempunyai resiko dua kali lebih dominan terserang
hipertensi (darh tinggi) dibandingkan orang yang mempunyai berat badan yang
normal (Wirakusumah, 1994).
2) Jantung Koroner
Penyakit ini yang terjadi akibat penyempitan pembuluh darah koroner. Hasil
penelitian menyebutkan bahwa dari 500 orang yang mengalami kegemukan,
sekitar 88 % mendapat resiko terserang penyakit jantung koroner. Meningkatkan
faktor resiko penyakit jantung koroner sejalan dengan terjadinya penambahan
berat badan pada seseorang. Penelitian lain menunjukkan bahwa kegemukan yang
terjadi pada usia 20 40 tahun ternyata berpengaruh lebih dominan terjadinya
penyakit jantung dibandingkan kegemukan yang terjadi pada usia yang lebih tua
(Purwati, 2010)
3) Diabetes Melitus
Penyakit ini yang terjadi akibat penyempitan pembuluh darah koroner. Hasil
penelitian menyebutkan bahwa dari 500 orang yang mengalami kegemukan,
sekitar 88 % mendapat resiko terserang penyakit jantung koroner. Meningkatkan
faktor resiko penyakit jantung koroner sejalan dengan terjadinya penambahan
berat badan pada seseorang. Penelitian lain menunjukkan bahwa kegemukan yang
terjadi pada usia 20 40 tahun ternyata berpengaruh lebih dominan terjadinya
penyakit jantung dibandingkan kegemukan yang terjadi pada usia yang lebih tua
(Purwati, 2010)
4) Gout (Radang Sendi)
Bagi penderita obesitas mempunyai resiko tinggi terhadap penyakit radang sendi
yang lebih rawan jika dibandingkan dengan orang yang berat badannya ideal.
Maka dari itu penderita obesitas dan menderita gout perlu untuk menurunkan
berat badannya secara perlahan-lahan (Purwati, 2001)
5) Batu Empedu
Penderita obesitas beresiko menderita batu empedu jauh lebih tinggi karena
ketika tubuh mengubah kelebihan lemak makanan menjadi lemak dalam tubuh,
cairan empedu lebih banyak diproduksi didalam hati kemudian disimpan dalam
kantong empedu. Penyakit ini lebih sering terjadi pada penderita obesitas tipe
buah apel. Mengurangi berat badan tidak akan mengobati penyakit batu empedu,
akan tetapi hanya membantu dalam pencegahannya saja. Selain itu untuk
mengobati batu empedu perlu menggunakan sinar ultrasonic maupun melalui
pembedahan (Andrianto, 1990).
6) Kanker
Menurut hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa laki-laki dengan
obesitas akan beresiko terjangkit penyakit kanker usus besar,rectum, dan kelenjar
prostate. Sedangkan pada wanita akan beresiko terserang penyakit kanker rahim
dan kanker payudara. Konsumsi lemak total merupakan salah satu cara untuk
mengurangi resiko. Karena dengan mengurangi lemak di dalam makanan
sebanyak 20 25 % perkilo kalori merupakan salah satu pencegahan terhadap
resiko penyakit kanker payudara.
(Ika)

7) Pencegahan Obesitas

Pada tingkat individual (WHO, 2014), obesitas dapat dicegah dengan:

- Membatasi asupan makanan yang mengandung lemak dan karbohidrat.


- Meningkatkan konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan, termasuk tumbuhan
polong-polongan, gandum murni dan kacang-kacangan.
- Melakukan aktivitas fisik secara teratur (60 menit perhari untuk anak-anak dan 150
menit perhari untuk dewasa).

Selain itu, pencegahan juga perlu dilakukan pada tingkat masyarakat (WHO, 2014),
yaitu :

- Mendukung individu untuk mengikuti pencegahan di atas, melalui komitmen


politik berkelanjutan dan kerja sama dari banyak pihak publik dan swasta.
- Memberikan sarana untuk pelaksanaan aktivitas fisik dan menyediakan pilihan
makanan sehat yang dapat dijangkau oleh semua masyarakat, terutama masyarakat
miskin.

Industri makanan juga memiliki peran penting dalam mensukseskan promosi


kesehatan ini (WHO, 2014), dengan cara :

- Mengurangi kandungan gula, garam dan lemak pada makanan olahan


- Menyediakan pilihan makanan yang sehat dan bergizi yang terjangkau bagi
konsumen
- Melakukan sistem pemasaran yang bertanggung jawab, terutama bagi anak-anak
dan remaja.
- Memastikan ketersediaan makanan yang sehat dan mendukung adanya aktivitas
fisik yang teratur di tempat kerja.
(Muchlisin Riadi)

8) Nilai Nilai Islami Terkait dengan Obesitas


Dalam Al Quran dijelaskan bahwa kita diperintahkan untuk makan makanan yang
halal dan tidak boleh makan secara berlebihan. Sesuai dengan ayat Al-Quran yang
dijelaskan dalam surat (Al-Maidah : 87) :

Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang
telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. [QS. Al-
Maidah : 87]

Artinya:
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid,
makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. [Q.S Al-Araf : 31]
Telah dijelaskan bahwa kita dilarang makan yang berlebihan, maka dari itu berhentilah
makan sebelum kenyang.

VI. Metode
Ceramah dan diskusi

VII. Media
LCD
Laptop
Power Point
Lembar balik

VIII. Kegiatan Penyuluhan


KEGIATAN KEGIATAN
WAKTU LANGKAH
PENYULUH PESERTA
1. 5 menit Pembukaan - Membuka kegiatan
dengan mengucapkan
- Menjawab salam
salam
- Mendengarkan
- Memperkenalkan diri
dan
- Menjelaskan tujuan
memperhatikan
penyuluhan
- Menjelaskan materi
yang akan disampaikan
2. 15 menit Pelaksanaan - Menyampaikan materi:
menjelaskan tentang
obesitas; pengertian - Mendengarkan
obesitas, epidiomologi dengan penuh
obesitas, penyebab perhatian
obesitas, tipe tipe - Menanyakan hal
obesitas, cara mengukur hal yang belum
obesitas, akibat obesitas, jelas
pencegahan obesitas, - Memperhatikan
serta nilai nilai islami jawaban yang telah
terkait dengan obesitas. diajukan
- Memberi kesempatan
bertanya kepada peserta
3. 10 menit Evaluasi - Menanyakan kepada - Menjawab
peserta tentang materi pertanyaan
yang telah diberikan, dan
reinforcement kepada
peserta yang dapat
menjawab pertanyaan
4. 5 menit Terminasi - Mengucapkan
terimaakasih atas peran
- Mendengarkan
peserta
- Menjawab salam
- Mengucapkan salam
penutup

IX. Pengorganisasian
Ketua : Sinta Dewi Permataningsih
Sekretaris : 1. Tasya Aprilia
2. Apriliyanti Izzah
Pemateri : 1. Sinta Dewi Permataningsih
2.Aprilliyanti Prihatine
2. Muhammad Mariadi Firdaus
3. Oktika Khairunnisa
Fasilitator 1 : Arlia Safitri
Fasilitator 2 : Ahmad Risky
MC : 1. Yunika E.P
2. Alma Nedia
PDD : 1. Ilham fadylah
2. Faisal Wardana
3. Muhammad Wahyu Samudra
4. Vina Husna
Konsumsi : 1. Nur Fitri Firamadani
2. Verdatus Solehah
3. Esthi Wahyu
X. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Peserta hadir dalam kegiatan penyuluhan Penyelenggaraan penyuluhan.
2. Evaluasi proses
- Peserta harus antusias terhadap materi penyuluhan
- Peserta harus aktif berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan
- Peserta tidak meninggalkan tempat sebelu, kegiatan penyuluhan selesai
3. Evaluasi hasil
- Peserta mengerti tentang obesitas, dapat menyebutkan pengertian obesitas,
penyebab obesitas, tipe tipe obesitas, akibat obesitas, penanggulangan
obesitas, pencegahan obesitas, serta nilai nilai islami terkait dengan obesitas.
- 80% pertanyaan yang diberikan dapat dijawab oleh

XI. Lampiran Materi


XII. Daftar Pustaka

Penny Ursula. Kegemukan/ Obesitas Penyebab, Gejala,dan Penanganan.

Diunduh dari : http://doktersehat.com/obesitas/

Supriyantoro dkk. (2014).Profil Kesehatan Indonesia 2013.Jakarta:Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia.

Firman, Novy Triana. Tiga Faktor Penyebab Obesitas. Semanggi: Femina Pesona.

Diunduh dari: http://www.pesona.co.id/article/tiga-faktor-penyebab-obesitas

Rahman, H Listia.(2015). Kenali Tipe Obesitas Menurut Sebaran Lemak Tubuh.

Diunduh dari: http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/09/kenali-tipe-obesitas-


menurut-sebaran-lemak-tubuh

Ika.(2016).Jangan Anggap Remeh Obesitas.Surabaya:Jantung Stroke.

Diunduh dari: http://www.jantungstroke.com/jangan-anggap-remeh-obesitas/

Anonim.(2013).Bahaya Makan Berlebihan Kajian Al Quran.Lampung:UKM Birohmah

Diunduh dari: http://birohmah.unila.ac.id/bahaya-makan-berlebihan-kajian-al-quran/

Riadai Muchlisin.(2016).Pnecegahan, penatalaksanaan dan Pengukuran Obesitas.

Diunduh dari: http://www.kajianpustaka.com/2016/01/pencegahan-penatalaksanaan-


pengukuran-obesitas.html

Anda mungkin juga menyukai