Oleh:
NIM : 201610420311004
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Obesitas
Waktu : 35 menit
Setelah diberikan pembelajaran tentang obesitas diharapkan ibu ibu dan bapak
bapak peserta penyuluhan mampu mengerti dan memahami tentang obesitas dengan
benar.
IV. Sasaran
Masyarakat Sumbersari
V. Materi
a. Pengertian Obesitas
Obesitas adalah kelebihan berat badan yang dapat ditentukan dengan perhitungan
Indeks Massa Tubuh (IMT). (dr. Ursula Penny)
b. Epidiomologi Obesitas
Gambaran status gizi pada kelompok umur dewasa >18 tahun dapat diketahui
melalui prevalensi gizi berdasarkan indikator Indeks Massa Tubuh (IMT). Status
gizi pada kelompok dewasa berusia 18 tahun didominasi dengan masalah obesitas,
walaupun masalah kurus juga masih cukup tinggi. Hasil Riskesdas 2013
menunjukkan bahwa prevalensi obesitas pada kelompok umur dewasa sebanyak
14,76% dan berat badan lebih sebesar 11,48%. Dengan demikian prevalensi
kelompok dewasa kelebihan berat badan sebesar 26,23%.
c. Penyebab Obesitas
1. Faktor genetic
Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik.
Namun, anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan
kebiasaan gaya hidup yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit
untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru
menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33
persen terhadap berat badan seseorang
2. Factor lingkungan
Lingkungan yang dimasuk yaitu perilaku/pola hidup seperti apa kualitas dan
kuantitas makanan serta bagaimana seseorang beraktivitas. Jika genetik tidak
dapat diubah, pola makan dan aktivitas dapat diubah jika ada kemauan dari
seseorang untuk memperbaiki hidupnya.
3. Factor psikologis
Apa yang ada di dalam pikiran seseorang dapat mempengaruhi kebiasaan
makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan
makan. Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif.
Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang
menderita obesitas.
Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu makan
dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari. Kedua pola
makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan
bulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya
pada binge hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah
dimakan. Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. Pada
sindroma makan di malam hari, konsekuensinya adalah berkurangnya nafsu
makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang berlebihan dan insomnia pada
malam hari. (Nofi Triana Firman)
d. Tipe - Tipe Obesitas
1) Tipe android (buah apel)
Pada tipe ini penumpukkan lemak terjadi pada bagian tubuh atas seperti dada,
pundak, leher dan muka. Dikatakan tipe android karena pada obesitas ini tubuh
akan menyerupai bentuk dari buah apel. Kondisi ini biasanya terjadi pada pria
dan atau wanita yang sudah menopause.
Tipe android memiliki potensi risiko lebih tinggi terhadap penyakit yang
berhubungan dengan metabolisme lemak dan glukosa (jantung, diabetes, stroke,
hipertensi) karena timbunan lemak yang terjadi merupakan lemak jenuh.
Meskipun begitu, pada obesitas tipe android akan lebih mudah untuk
menurunkan berat badan. Penurunan berat badan untuk tipe obesitas ini dapat
terlihat dengan mengikuti olahraga yang tepat dan diet yang benar.
2) Tipe Ginoid (buah pear)
Pada obesitas ini umum diderita oleh wanita. Penumpukan lemak terjadi pada
bagian bawah sekitar perut, pinggul, paha dan pantat. Karena lemak yang
menumpuk adalah lemak tak jenuh, tipe obesitas ini relatif lebih aman dibanding
tipe sebelumnya. Namun pada tipe ini lemak sulit dibakar, sehingga untuk
menurunkan berat badan akan lebih sulit.
(Listhia H.Rahman)
Sumber: diunduh dari
http://1.bp.blogspot.com/_n2x4fAvz6e8/Ss6g74LhlWI/AAAAAAAAABs/yG-
ye61W9kw/s320/applepear.jpg
Cara menghitungnya, yaitu dengan membagi berat badan (kg) dengan tinggi tubuh
meter (m) lalu di kuadratkan menjadi (m)
IMT = berat badan (kg) / tinggi badan (m)
Berat badan dikatakan normal apabila IMTnya 18,5 22,9 kg/m
Cara lain untuk mengetahui apakah obesitas atau tidaknya seseorang adalah dengan
mengukur lingkar pinggang. Kelebihan lemak pada area perut erat kaitannya dengan
peningkatan terhadap risiko penyakit kardiovaskular (jantung). Batas lingkar
pinggang normal pada pria < 90 cm dan pada wanita < 80 cm. (Ika)
f. Akibat Obesitas
1) Hipertensi
Orang dengan obesitas akan mempunyai resiko yang tinggi terhadap penyakit
hipertensi ini. Menurut hasil penelitian menunjukkan bahwa pada usia 20 39
tahun orang obesitas mempunyai resiko dua kali lebih dominan terserang
hipertensi (darh tinggi) dibandingkan orang yang mempunyai berat badan yang
normal (Wirakusumah, 1994).
2) Jantung Koroner
Penyakit ini yang terjadi akibat penyempitan pembuluh darah koroner. Hasil
penelitian menyebutkan bahwa dari 500 orang yang mengalami kegemukan,
sekitar 88 % mendapat resiko terserang penyakit jantung koroner. Meningkatkan
faktor resiko penyakit jantung koroner sejalan dengan terjadinya penambahan
berat badan pada seseorang. Penelitian lain menunjukkan bahwa kegemukan yang
terjadi pada usia 20 40 tahun ternyata berpengaruh lebih dominan terjadinya
penyakit jantung dibandingkan kegemukan yang terjadi pada usia yang lebih tua
(Purwati, 2010)
3) Diabetes Melitus
Penyakit ini yang terjadi akibat penyempitan pembuluh darah koroner. Hasil
penelitian menyebutkan bahwa dari 500 orang yang mengalami kegemukan,
sekitar 88 % mendapat resiko terserang penyakit jantung koroner. Meningkatkan
faktor resiko penyakit jantung koroner sejalan dengan terjadinya penambahan
berat badan pada seseorang. Penelitian lain menunjukkan bahwa kegemukan yang
terjadi pada usia 20 40 tahun ternyata berpengaruh lebih dominan terjadinya
penyakit jantung dibandingkan kegemukan yang terjadi pada usia yang lebih tua
(Purwati, 2010)
4) Gout (Radang Sendi)
Bagi penderita obesitas mempunyai resiko tinggi terhadap penyakit radang sendi
yang lebih rawan jika dibandingkan dengan orang yang berat badannya ideal.
Maka dari itu penderita obesitas dan menderita gout perlu untuk menurunkan
berat badannya secara perlahan-lahan (Purwati, 2001)
5) Batu Empedu
Penderita obesitas beresiko menderita batu empedu jauh lebih tinggi karena
ketika tubuh mengubah kelebihan lemak makanan menjadi lemak dalam tubuh,
cairan empedu lebih banyak diproduksi didalam hati kemudian disimpan dalam
kantong empedu. Penyakit ini lebih sering terjadi pada penderita obesitas tipe
buah apel. Mengurangi berat badan tidak akan mengobati penyakit batu empedu,
akan tetapi hanya membantu dalam pencegahannya saja. Selain itu untuk
mengobati batu empedu perlu menggunakan sinar ultrasonic maupun melalui
pembedahan (Andrianto, 1990).
6) Kanker
Menurut hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa laki-laki dengan
obesitas akan beresiko terjangkit penyakit kanker usus besar,rectum, dan kelenjar
prostate. Sedangkan pada wanita akan beresiko terserang penyakit kanker rahim
dan kanker payudara. Konsumsi lemak total merupakan salah satu cara untuk
mengurangi resiko. Karena dengan mengurangi lemak di dalam makanan
sebanyak 20 25 % perkilo kalori merupakan salah satu pencegahan terhadap
resiko penyakit kanker payudara.
(Ika)
7) Pencegahan Obesitas
Selain itu, pencegahan juga perlu dilakukan pada tingkat masyarakat (WHO, 2014),
yaitu :
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang
telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. [QS. Al-
Maidah : 87]
Artinya:
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid,
makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. [Q.S Al-Araf : 31]
Telah dijelaskan bahwa kita dilarang makan yang berlebihan, maka dari itu berhentilah
makan sebelum kenyang.
VI. Metode
Ceramah dan diskusi
VII. Media
LCD
Laptop
Power Point
Lembar balik
IX. Pengorganisasian
Ketua : Sinta Dewi Permataningsih
Sekretaris : 1. Tasya Aprilia
2. Apriliyanti Izzah
Pemateri : 1. Sinta Dewi Permataningsih
2.Aprilliyanti Prihatine
2. Muhammad Mariadi Firdaus
3. Oktika Khairunnisa
Fasilitator 1 : Arlia Safitri
Fasilitator 2 : Ahmad Risky
MC : 1. Yunika E.P
2. Alma Nedia
PDD : 1. Ilham fadylah
2. Faisal Wardana
3. Muhammad Wahyu Samudra
4. Vina Husna
Konsumsi : 1. Nur Fitri Firamadani
2. Verdatus Solehah
3. Esthi Wahyu
X. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Peserta hadir dalam kegiatan penyuluhan Penyelenggaraan penyuluhan.
2. Evaluasi proses
- Peserta harus antusias terhadap materi penyuluhan
- Peserta harus aktif berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan
- Peserta tidak meninggalkan tempat sebelu, kegiatan penyuluhan selesai
3. Evaluasi hasil
- Peserta mengerti tentang obesitas, dapat menyebutkan pengertian obesitas,
penyebab obesitas, tipe tipe obesitas, akibat obesitas, penanggulangan
obesitas, pencegahan obesitas, serta nilai nilai islami terkait dengan obesitas.
- 80% pertanyaan yang diberikan dapat dijawab oleh
Firman, Novy Triana. Tiga Faktor Penyebab Obesitas. Semanggi: Femina Pesona.