Anda di halaman 1dari 3

1.

definisi dan diagnosis banding dan duh tubuh genetalia

Definisi
Duh tubuh vagina (vaginal discharge, fluor albus, keputihan) merupakan keluarnya
cairan berlebihan dari genitalia eksterna (Youlanda Emelia Moeri, 2013).

Diagnosis Banding
 Tricomoniasis
Trikomoniasis merupakan suatu infeksi pada saluran urogenital yang
menyebabkan sistitis dan vafinitis. Infeksi ini disebabkan oleh suatu protozoa
yang disebut trichomonas vaginalis. Trikomoniasis ditularkan secara seksual.
Penyakit ini sering menyerang pada traktur urogenitalis bagian bawah pada
wanita maupun pria (Dwi Nurul Huda, 2021).
 Bacterial vaginosis
(BV) merupakan kondisi ketidak seimbangan dari ekosistem vagina, yaitu
menurunnya jumlah Lactobacillus yang diikuti dengan peningkatan jumlah
Gardnerella vaginalis dan kuman anaerob lainnya. BV biasanya tidak
bergejala, namun ketika menimbulkan gejala biasanya disertai dengan
keputihan yang berbau. Pada BV, kondisi flora normal vagina berubah dari
yang seharusnya didominasi oleh Lactobacillus menjadi kuman-kuman
anaerob. Hal ini diperkirakan akibat tindakan bilas vagina dengan antiseptic
(Rosita, 2021).
 KANDIDOSIS VULVOVAGINAL
Kandidiasis vulvovaginal (KVV) merupakan inflamasi pada daerah vagina dan
vulva yang disebabkan oleh terutama spesies Candida albicans atau salah satu
dari spesies non Candida albicans : Candida glabrata, Candida tropicalis,
Candida parapsilosis dan Candida krusei.1 Wanita biasanya dapat mengalami
infeksi sedikitnya satu episode kandidiasis vulvovaginal selama hidupnya
sekitar 75-80% dan diperkirakan 40-50% mengalami infeksi ulangan. Faktor
predisposisi seperti fluktuasi hormon kehamilan, fase luteal siklus menstruasi,
penggunaan kontrasepsi oral dan terapi penggantian hormon (Harminarti,
2020).
 Sersivitis Gonore
Penyakit Gonore adalah penyakit yang diakibatkan adanya infeksi menular
seksual dan disebabkan oleh bakteri N. gonorrhoeae yang dapat menyebabkan
infeksi pada uretra, serviks, anus, dan tenggorokan (bergantung bentuk kontak
seks yang dilakukan). Mikroorganisme memerlukan kontak langsungdengan
mukosa dari individu yang terinfeksi, biasanya saat hubungan seksual (Devi
Liani Octiara, 2018).
 Infeksi genital non spesifik
Infeksi genital non spesifik (IGNS) yang disepakati ditujukan untuk infeksi
pada perempuan dan merupakan penyakit yang ditularkan melalui kontak
seksual berupa infeksi atau peradangan pada perineum,vagina, serviks dan
rektum yang disebabkan oleh milaoorganisme nonspesifik (Sjaiful Fahmi
Dalli, 2017).
8. etika dokter dalam kasus ini
Prinsip etika kedokteran mengenai kerahasiaan dokter pasien telah diatur dalam
KODEKI tahun 2012 pasal 16 yang berbunyi
"Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia"
Dokter mempunyai kewajiban untuk menjaga rahasia atas data pasien dan segala
sesuatu tentang riwayat penyakit dan pengobatan pasien, karena pasien sudah
memberikan kepercayaan kepada dokter tersebut.Pada dasarnya hubungan antara
dokter dan pasien didasarkan kepada hubungan saling percaya. Pelayanan kesehatan
yang dilakukan oleh dokter tidak memberikan jaminan bahwa penyakit pasien pasti
dapat disembuhkan oleh dokter. Berdasarkan keluhuran profesinya, dokter dapat
menjamin akan memberikan pelayanan kesehatan sebaik-baiknya kepada pasien atas
dasar kasih, kemanusiaan, dan profesionalisme kedokteran. Pasien dapat
menceritakan segala sesuatu yang berkaitan dengan penyakitnya agar dokter dapat
memberikan rekomendasi terbaik tentang pengobatan yang sebaiknya dilakukan.
Pasien berkedudukan sebagai pusat terapi sehingga segala upaya diarahkan untuk
kepentingan pasien termasuk dalam rahasia kedokteran, hanya dapat dibuka jika atas
seijin pasien. Rahasia kedokteran uniknya secara definitif belum diatur baik dalam
UU Praktik Kedokteran atau UU Kesehatan. Justru Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 36 Tahun 2012 tentang Rahasia Kedokteran (Permenkes 36/2012) yang
memberikan definisinya. Rahasia Kedokteran dimaknai sebagai “data dan informasi
tentang kesehatan seseorang yang diperoleh tenaga kesehatan pada waktu
menjalankan pekerjaan atau profesinya” (Pasal 1 angka 1 Permenkes 36/2012).
Sedangkan “rekam medis” dipahami sebagai “berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan
lain yang diberikan kepada pasien, termasuk dalam bentuk elektronik (Christianto
dan Dewi, 2022)

Daftar Pustaka

Christianto, Dewi Ervin Dyah Ayu Masita. 2022. TINDAKAN MEMBUKA IDENTITAS
Devi Liani Octiara, B. U., 2018. Electrochemical Biosensor Sebagai Diagnostik Terbaru
Terhadap Penyakit Gonore. Majority , 7(3), p. 255.
Dwi Nurul Huda, S., 2021. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Trichomoniasis Menggunakan
Metode Certainty Factor. Bangkit Indonesia, X(02), p. 21.
Harminarti, N., 2020. Aspek Klinis dan Diagnosis Kandidiasis Vulvovaginal. JIK, 14(2), p.
65.
Rosita, 2021. ANALISIS PENGARUH PEMERIKSAAN BACTERIAL VAGINOSIS (BV)
TERHADAP KEJADIAN PERSALINAN PRETERM. JURNAL SEHAT MASADA, XV(2),
p. 207.
Sjaiful Fahmi Dalli, d., 2017. INFEKSI MENULAR SEKSUAL. 5th ed. Jakarta: Badan
Penerbit FKUI.
Youlanda Emelia Moeri, P. L. S. H. E. P., 2013. ROFIL DUH TUBUH VAGINA DI
POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R.D KANDOU MANADO
TAHUN 2009–2011. Jurnal e-Biomedik (eBM), 1(1), p. 671.

Anda mungkin juga menyukai