Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Dosis

Dosis adalah jumlah atau takaran obat yang diharapakan dapat menghasilkan efek terapi pada
fungsi tubuh yang mengalami gangguan atau banyaknya suatu obat yang dapat dipergunakan
atau diberikan kepada seorang penderita baik untuk dipakai sebagai obat dalam maupun obat
luar.

Jenis-jenis Dosis
Ketentuan Umum Farmasi Indonesia (FI) edisi III mencantumkan 2 dosis yakni :

1. Dosis Maksimum ( maximum doses )

berlaku untuk pemakaian sekali dan sehari. Penyerahan obat dengan dosis melebihi


dosis maksimum dapat dilakukan dengan membubuhi tanda seru dan paraf dokter
penulisan resep, diberi garis dibawah nama obat tersebut atau banyaknya obat
hendaknya ditulis dengan huruf lengkap.

2. Dosis Lazim (Usual Doses)

merupakan petunjuk yang tidak mengikat tetapi digunakan sebagai pedoman umum
(dosis yang biasa / umum digunakan). Dosis lazim biasanya ditentukan dalam bentuk
range minimum-maksimum/hari.

Ditinjau dari dosis (takaran) yang dipakai, maka dapat dibagi sebagai berikut :

1. Dosis Terapi

Dosis Terapi adalah takaran obat yang diberikan dalam keadaan biasa dan dapat
menyembuhkan penderita. Untuk mendapatkan ukuran doss terapi yang dapat
memberikan efek terapi secara efektif, perlu dilakukan pengukuran persentase efek
terapi yang diharapkan pada penderita atau hewan percobaan. Misalnya, untuk
mengukur dosis terapi obat tidur A, terlebih dahulu obat tersebut harus diberikan
kepada sejumlah hewan percobaan dengan berbagai ukuran dosis. Kemudian,
dihitung jumlah hewan yang tertidur setengah jam setelah obat diberikan. Dosis yang
menyebabkan efek tidur pada 50% hewan percobaan tersebut disebut ED50.
Sementara, dosis yang menyebabkan efek tidur pada 10% hewan percobaan disebut
ED10.

2. Dosis Minimum

Dosis minimum adalah takaran obat terkecil yang diberikan dan masih dapat
menyembuhkan serta tidak menimbulkan resistensi pada penderita. Untuk
mendapatkan ukuran dosis minimum yang masih dapat memberikan efek terapi,
perlu dilakukan pengukuran persentase efek terapi, seperti untuk mendapatkan dosis
terapi yang sebelumnya sudah dibahas. Selanjutnya, dicatat ukuran dosis terkecil
yang masih dapat menghasilkan efek terapi yang diharapkan, namun tidak
menimbulkan resistensi pada penderita.
3. Dosis Maksimum

Dosis maksimum adalah takaran obat terbesar yang diberikan kepada penderita dan
masih dapat meyembuhkan serta tidak menimbulkan keracunan.

4. Dosis Terapeutik

Dosis terapeutik adalah dosis antara dosis minimum dan dosis maksimum yang dapat
menghasilkan efek menyembuhkan atau terapeutik pada penderita. Dosis ini
dipengaruhi oleh umur, berat badan, jenis kelamin, waktu pemberian, dan cara
pemberian obat.

5. Dosis Toksik

Dosis toksis adalah takaran obat dalam keadaan biasa yang dapat menyebabkan
keracunan pada penderita. Untuk mendapatkan ukuran dosis toksik yang dapat
menimbulkan keracunan, perlu dilakukan pengukuran persentase efek keracunan
pada penderita atau hewan percobaan setelah obat selama waktu tertentu. Dosis
toksik yang dapat menyebabkan keracunan pada 50% hewan percobaan disebut
TD50. Sedangkan, dosis toksik yang dapat menyebabkan eracunan pada 10% hewan
percobaan disebut TD10.

6. Dosis Letalis

Dosis letalis adalah takaran obat dalam keadaan biasa yang dapat menyebabkan
kematian pada penderita. Dosis letalis yang dapat menyebabkan keracunan pada 50%
hewan percobaan disebut LD50. Sedangkan, dosis letalis yang dapat menyebabkan
eracunan pada 10% hewan percobaan disebut LD10.

7. Dosis inisiasi/Dosis awal

Adalah dosis ( takaran ) yang diberikan pada awal suatu terapi sampai tercapai kadar
kerja yang diinginkan secara terapeutik.

8. Dosis pemeliharaan

Adalah dosis ( takaran ) yang harus diberikan selanjutnya setelah tercapai kejenuhan
untuk memelihara kerja serta konsentrasi jaringan yang sudah berusia lanjut , maka
pemberian dosis lebih kecil dari dosis dewasa.

Anda mungkin juga menyukai