Anda di halaman 1dari 10

Volume 2, No.

1, Desember 2017: 40-49

FORMULASI EKSTRAK DAUN PEGAGAN ( Centella asiatica) sebagai SEDIAAN


SABUN CAIR

Formulation of Pegagan Leaf Extract ( Centella asiatica) as Liquid Soap

Beby Harus Sari1*, Vivi Euliis Diana2


1
Mahasiswa Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan Umum, Institut Kesehatan Helvetia
2
Dosen Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan Umum, Institut Kesehatan Helvetia

ABSTRAK
Pendahuluan: Kekeringan kulit merupakan masalah bagi jutaan orang dan sering kali menyebabkan rasa
tidak nyaman bahkan stres psikologis. Gejala klinis kulit kering di antaranya permukaan kulit terasa kencang
dan kaku, kasar, kusam, bersisik, gatal, kemerahan bahkan nyeri oleh sebab itu sangat dibutuhkannya sabun
untuk perawatan kulit kering. Sabun cair merupakan sediaan pembersih kulit berbentuk cair yang terbuat dari
bahan sabun dengan penambahan bahan-bahan yang diinginkan. Tujuan: Untuk memelihara kulit, salah satu
bahan yang di percaya dapat melembabkan kulit wajah adalah ekstrak daun Pegagan (Centella asiatica [Linn]
urb.) Metode: Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimental laboratorium, meliputi,
penyiapan bahan uji, identifikasi/determinasi bahan uji, pengambilan ekstrak daun pegagan, uji daya hambat
ekstrak dari daun pegagan, uji daya hambat ekstrak daun pegagan (Centella asiatica [Linn] urb.) sebagai
sabun wajah cair. Hasil: Hasil dari penelitiaan terhadap pemeriksaan pH sediaan masih memenuhi syarat
untuk pH kulit yang berkisar antara 4,5-6,5. Hasil pemeriksaan organoleptis pada sediaan F1 berbentuk cair,
warna putih dan berbau mawar,pada sediaan F2 berbentuk cair, warna hijau muda dan berbau khas ekstrak,
sediaan F3 berbentuk cair, warna hijau tua dan berbau khas ekstrak dan pada sediaan F4 berbentuk cair, warna
hijau pekat dan berbau khas ekstak. Hasil dari uji iritasi menunjukan tidak terjadi reaksi iritasi. Hasil uji
homogenitas diketahui semua formula homogen. Kesimpulan: berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan bahwa ekstrak daun Pegagan (Centella asiatica [Linn] urb.) dapat diformulasikan sebagai sediaan
sabun cair untuk melembabkan wajah. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan pengujian
kelembapan pada sediaan sabun wajah cair.
Kata Kunci : Sabun Wajah Berbentuk Cair, Ekstrak Daun Pegagan

ABSTRACT
Introduction: Dryness of the skin is a problem for millions of people and often cause discomfort and even
psychological stress. Clinical sympomts of dry skin include skin surface feels right and stiff, rough, dull,
scaly, itchy, rednees and even pain so it is needed soap for treatment dry skin. Liquid soap is skin shampoo
made from soap material with the addition of the desired ingredients. Objective: Aiming to nourish the skin
one ingredient that is believed to moisturize the facial skin is the pegagan leaf extract (Centella asiatica
(Linn) Urb). Method: Type off research used laboratory experimental research, covering, preparation of test
materials, identification/determination of test materials, extract of gotu kola leaf, inhibitory extract test from
pegagan leaf, inhibitory test of pegagan leaf extract (Centella asiaticca (Linn) urb)). As liquid face soap.
Result: The results of the investigation of the pH stock examination were still eligible for skin pH ranging
from 4.5 tp 6.5. The results of organoleptic examination on F1 preparations arre liquid, white and rose-
colored, in liquid F2 preparations, light green and distinctive smell of extract and on liquid F3 preparations,
dark green and distinctive smelling off extract and on liquid F4 preparations, green color concentrated and
distinctive smell of extractr. The result of irritation test showed no irritation reaction. Homogeneity test result
are kwnown to all homogeneous formulas. Conclusion: The conclusion based on the result of research that
has been done that pegagan leaf extract (Centeella asiatica (Linn) urb). Can be formulated as a liquid soap

Publish By : Jurnal Dunia Farmasi 1


Volume 2, No.1, Desember 2017: 40-49

preparation to moisturize the face. It is recommended to the next researcher to perform the humidity test on
the liquid face soap preparation.
Kerword: Liquid Face Soap, Pegagan Leaf Extract.

Alamat Respondensi :
Beby Harus Sari: Institut Kesehatan Helvetia, Jalan Kapten Sumarsono No. 107, Helvetia, Medan, Indonesia
20124. Email: : Bebysari@gmail.com

PENDAHULUAN Sediaan kosmetika harus


Kosmetika adalah bahan atau memenuhi persyaratan keamanan, yaitu
sediaan yang dimaksudkan untuk tidak menyebabkan iritasi dan alergi.
digunakan pada bagian luar tubuh Pada tahun 1994, FDA menerima lebih
manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, kurang
dan organ genital bagian luar), atau gigi 200 laporan tentang efek samping
dan membran mukosa mulut, terutama kosmetik yang umumnya berupa alergi
untuk membersihkan, mewangikan, dan iritasi pada kulit karna pemakaian
mengubah penampilan, dan/atau kosmetik. Hal ini merupakan tantangan
memperbaiki bau badan atau melindungi bagi dunia farmasi untuk meningkatkan
atau memelihara tubuh pada kondisi baik. perannya dalam menghasilkan produk
Bahan Kosmetika adalah bahan atau dengan formla yang lebih baik, lebih
campuran bahan yang berasal dari alam aman dan mudah digunakan (2)(3).
dan atau sintetik yang merupakan Kulit merupakan salah satu bagian
komponen kosmetika (1). terpenting dari tubuh manusia yang
Pengestraksian dalam daun berfungsi untuk melindungi bagian dalam
pegagan ditunjukkan untuk tubuh dari gangguan fisik maupun
mempermudah pengambilan zat-zat yang mekanik, gangguan panas, dingin, kuman
terkandung dalam daun pegagan tersebut. dan bakteri. Kulit adalah organ tubuh
Berdasarkan batasan diatas, yang yang terletak paling luar dan
termasuk kosmetik adalah pelembab kulit, membatasinya dari lingkungan hidup
parfum, lipstick, cat kuku, makeup mata manusia. Kulit dikelompokkan menjadi 5
dan muka, shampoo, cat rambut, dan jenis, yaitu: kulit normal, kombinasi,
sediaan lainnya. berminyak, kering, dan sensitif. Produksi
minyak berlebih pada kulit mengakitkan

Publish By : Jurnal Dunia Farmasi 41


kotoran dan debu mudah menempel dan eksogen. Keadaan endogen yang
kemudian menutupi pori-pori dan mempengaruhi di antaranya adalah
menimbulkan komedo juga jerawat yang iktiosis, psoriasis, dermatitis atopik atau
disebabkan oleh bakteri atau jamur (4). dermatosis endogen yang kronik
Kekeringan kulit merupakan bertambahnya usia serta perubahan
masalah bagi jutaan orang dan hormonal
seringkalimenyebabkan rasa tidak Keadaan eksogen yang
nyaman bahkan stres psikologis. Gejala berpengaruh antara lain cuaca, dermatitis
klinis kulit kering di antaranya yang dipicu oleh faktor lingkungan
permukaan kulit terasa kencang dan kaku, seperti pajanan bahan kimia, kelembaban
kasar, kusam, bersisik, gatal, kemerahan yang rendah dan radiasi sinar ultraviolet,
bahkan nyeri. Kulit kering terutama iritasi kronik, dermatitis kontak alergik,
menggambarkan abnormalitas pada penuaan kulit akibat sinar matahari
stratum korneum epidermis. Sebenarnya (photoaged) dan lain-lain. Kehidupan
belum ada definisi yang dapat diterima modern seperti halnya penggunaan Air
secara internasional tentang kulit kering. Conditioned (AC), bepergian dengan
Karena kulit kering hanyalah kurangnya pesawat udara juga dapat menyebabkan
air hanya pada 2-3 lapis permukaan kulit dehidrasi oleh karna itu sangat
stratum korneum, tetapi pada bagian diperlukan kosmetik untuk perawatan
bawahnya tetap normal Pada kondisi wajah (6).
normal, stratum korneum mengandung Kosmetik dibedakan menjadi 2
sekitar 30% air. Kulit kering ditandai yaitu: kosmetik perawatan kulit dan
dengan menurunnya kapasitas retensi air kosmetik dekoratif. Kosmetik pembersih
pada stratum korneum dengan kandungan paling tua yang dikenal manusia adalah
air kurang dari 10%, pada keadaan ini sabun termasuk dalam kosmetik
fungsi kulit akan terganggu dan kulit perawatan kulit (7).
menjadi dehidrasi) (5). Sabun adalah produk campuran
Kulit kering bukanlah merupakan garam natrium dengan asam stearat,
diagnosis tunggal karena sering palmitat, dan oleat yang berisi sedikit
berhubungan dengan keadaan endogen komponen asam miristat dan lauret. Jenis
sabun wajah yang umum beredar di organic yang berasal dari alam yaitu
masyarakat berwujud padat dan cair. hewan dan tumbuhan (4).
Kebanyakan konsumen saat ini lebih Indonesia merupakan negara
tertarik pada sabun wajah berbentuk cair kepulauan yang sangat luas, mempunyai
dibandingkan dengan sabun wajah padat. kurang lebih 35.000 pulau besar dan kecil
Sabun wajah cair efektif untuk dengan keaneka ragaman jenis flora dan
mengangkat kotoran yang menempel fauna yang sangat tinggi. contoh Salah
pada pemukaan kulit baik yang larut air satu tanaman yang berkhasiat obat yang
maupun larut lemak. Sabun cair dikenal dan digunakan oleh masyarakat
merupakan sediaan pembersih kulit adalah tanaman daun Pegagan (Centella
berbentuk cair yang terbuat dari bahan asiatica [Linn] urb.) salah satunya yaitu
sabun dengan penambahan bahan-bahan bisa di gunakan sebagai obat kulit, selain
yang diinginkan (4). itu pegagan juga mengandung senyawa
Produk sabun wajah cair berbahan asiaticoside. Senyawa ini masih bagian
alam masih jarang ditemukan dipasaran, daro triterpenoid. Fungsinya menguatkan
kebanyakan masih menggunakan bahan sel-sel kulit dan meningkatkan
sintetik sebagai bahan aktifnya, bahan perbaikannya, menstimulasi sel darah dan
aktif sintetik yang banyak disorot karena sistem imun, dan tergolong sebagai salah
berbahaya bagi kulit. Banyak produsen satu antibiotika yang alami (8).
yang melirik pada bahan alam untuk Sabun wajah lebih sering
dijadikan bahan pembuatan sabun wajah. digunakan sebagai alternatif antijerawat
Tujuan digunakannya bahan alamin karena telah dikenal masyarakat luas dan
karena aman bagi kulit, lebih mudah lebih praktis penggunaannya dan
didapatkan, dan lebih hemat. Penggunaan ekonomis, serta menghasilkan busa yang
asam anorganik yang pekat dalam lembut untuk penggunaan pada wajah.
pembuatan sabun juga mempunyai Penelitian ini memformulasikan sabun
kelemahan yaitu dapat merusak jaringan wajah dari bahan alam yaitu dari ektrak
kulit/ iritasi kulit. Sehingga produsen daun pegagan yang dapat
sabun wajah saat ini beralih pada asam mendayagunakan manfaat lain dari
pegagan. Sodium Lauril Sulfat (SLS)
merupakan surfaktan jenis anionik yang uji daya hambat ekstrak daun pegagan
memiliki daya pembersih, baik digunakan (Centella asiatica [Linn] urb.) sebagai
pada wajah untuk membersihkan wajah sabun wajah cair.
dari kotoran. Gliserin adalah suatu bahan Alat : Alat-alat yang digunakan
yang digunakan sebagai humektan yang dalam penelitian ini adalah beaker glass,
berfungsi melembabkan kulit, sebab gelas ukur, pipet tetes, timbangan digital,
penggunaan sabun dapat menyebabkan termomether, skala, batang pengaduk,
hilangnya kelembaban kulit sehingga corong kaca, cawan porselen, kain kasa,
mengakibatkan kekeringan dan spatula, sudip, botol.
kemerahan pada kulit Bahan : Bahan-bahan yang
Penggunaan ekstrak daun pegagan digunakan dalam penelitian ini adalah
dalam formula sabun wajah diduga dapat ekstrak daun pegagan (Centella asiatica
melembabkan kulit oleh masyarakat luas [Linn] urb.), AdepsLanae, asam stearat,
karna senyawa yang terdapat didalamnya. sodium lauret sulfat (SLS), NaCl,
Dari penelitian ini diharapkan dapat Gliserin,Triethalonamin , Aquadest.
dihasilkan sediaan sabun wajah dengan Tahapan/Jalannya Penelitian
zat aktif dari bahan alam yaitu ekstrak Prosedur kerja pembuatan
daun Pegagan yang didugadapat ekstrak daun pegagan : Dilihat dari
melembabkan kulit wajah. pembuatan ekstrak daun pegagan
Berdasarkan pemaparan diatas menggunakan metode maserasi.
penulis tertarik untuk memformulasikan 1. Pencucian dan pengeringan
ekstrak daun pegagan pada sediaan sabun Daun pegagan yang masi muda
wajah cair. diambil sebanyak 4 kg, kemudian
METODE dicuci dibawah air mengalir sampai
Jenis penelitian yang digunakan bersih, dan ditiriskan, lalu
yaitu penelitian eksperimental dikeringkan dngan cara diangin-
laboratorium, meliputi, penyiapan bahan anginkan (hindari dari paparan sinar
uji, identifikasi/determinasi bahan uji, matahari langsung) karena dapat
pengambilan ekstrak daun pegagan, uji merusak zat aktif pada daun pegagan.
daya hambat ekstrak dari daun pegagan, Sampai daun pegagan tersebut kering
Volume 2, No.1, Desember 2017: 40-49

dan dapat diremas, kemudian 3. Pisahkan bahan antara fase minyak


diblender hingga berbentuk serbuk. dan fase air
2. Daun pegagan yang sudah diblender 4. Larutkan Sls dalam aguadest diaduk
dan berbentuk serbuk ditimbang hingga homogen lalu tambahkan
sebanyak 100 gram. Nacl sampai tercampur rata (adonan
3. Kemudian maserasi dengan 1 liter 1)
etanol 70%. Maserasi dilakukan 5. Larut kan asam stearat dengan
sampai senyawa tertarik sempurna 2- gliserin pada beker gelas dan
3 hari, yang terlindung dari sinar dipanaskan hingga meleleh,
matahari langsung, dan berada pada masukkan adeps lanae dan
suhu ruangan, dengan beberapakali triethanolamin bergantian sambil
pengadukan. diaduk hingga tercampur dan
4. Proses maserasi selesai selama 5 hari, homogen (adonan 2).
kemudian disaring dengan kertas 6. Masukan adonan 1 kedalam adoanan
saring (kasa) sehingga diperoleh 2 di aduk hingga homogen.
maserat dan ditampung dalam wadah 7. Tambah kan aguadest sedikit demi
penampingan yang tertutup dan sedikit sambil diaduk hingga
terhindar dari cahaya matahari tercampursemua
langsung. 8. Angkat bahan yang telah dilarutkan
5. Maserasi sampai warna maserat yang dan diamkan di suhu ruang
diperoleh pekat pada suhu 45ᴼC 9. Setelah dingin masuk kan ekstrak
hingga diperoleh ekstrak kental pada daun pegagan yang telah di saring,
etanol 70%. diaduk hingga tercampur semua.
Prosedur kerja pembuatan 10. Masukkan sabun cair kedalam botol,
sabun cair wajah : kemudian kemasdengan rapi.
1. Siapkan bahan baku, yang di HASIL DAN PEMBAHASAN
perlukan untuk membuat sabun cair Ekstrak : Dari hasil maserasi
2. Timbang semua bahan yang telah di selama 5 hari diproleh Ekstrak daun
siapkan sesuai dengan formula yang pegagan2,5 liter yang kemudian
di tentukan . dilanjutkan dengan penguapan

Publish By : Jurnal Dunia Farmasi 45


Volume 2, No.1, Desember 2017: 40-49

menggunakan alat penanggas air diproleh menggunakan pH meter. Hasil


ekstrak kental berwarna hijau sebanyak pemeriksaan dapat dilihat pada tabel 4.2
20 gram. berikut ini.
Pemeriksaan pH : Pememriksaan
pH sediaan dilakukan dengan
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Ph Sediaan Sabun Cair
Sediaan pH
F1 5,9
F2 5,8
F3 5,7
F4 5,6
Keterangan :
F1 : Formula sedian sabun cair dengan konsentrasi 0%
F2 : Formula sedian sabun cair dengan konsentrasi 1%
F3 : Formula sedian sabun cair dengan konsentrasi 3%
F4 : Formulasi sedian sabun cair dengan konsentrasi 5%

Uji pH bertujuan untuk Organoleptis Sediaan :


mengetahui keamanan suatu sediaan, Pememriksaan organoleptis bertujuan
Data hasil pemeriksaan pH sediaan sabun untuk mengetahui tampilan sabun cair
cair menunjukan semakin besar berupa bentuk, warna, dan bau yang
konsentrasi sabun maka pH sediaan dilakukan secara visual. Pengujian ini
rendah, tapi nilai pH tersebut masih perlu dilakukan karena berkaitan dengan
memenuhi syarat untuk pH kulit yang kenyamanan pemakaian.
berkisar antara 4,5-6,5.
Tabel 2. Hasil Uji Sifat Fisik Sediaan Sabun Cair
Sediaan Organoleptis
Bentuk Warna Bau
F1 Sabun Cair Putih Mawar
F2 Sabun Cair Hijau muda Khas ekstrak
F3 Sabun Cair Hijau tua Khas ekstrak
F4 Sabun Cair Hijau pekat Khas ekstrak
Keterangan :

Publish By : Jurnal Dunia Farmasi 46


F1 : Formula sedian sabun cair dengan konsentrasi
0% F2 : Formula sedian sabun cair dengan
konsentrasi 1% F3 : Formula sedian sabun cair
dengankonsentrasi 3% F4 : Formula sedian sabun cair
dengan konsentrasi 5%

Dari hasil uji organoleptis, semakin cair yang sudah dibasahi dioleskan
besar jumlah konsentrasi sabun cair kebagian belakang telinga selama 2 jam.
dalam formula akan memberikan Hasil menunjukan tidak terjadi reaksi
konsistensi mempengaruhi sedikit iritasi. Dari hasil uji iritasi tersebut dapat
perbedaan warna. disimpulkan bahwa sediaan sabun cair
Uji Iritasi Sediaan : Uji iritasi yang dibuat aman.
dilakukan terhadap 4 orang sukarelawan. Hasil dapat dilihat pada tabel 4. berikut
Pengujian dilakukan dengan cara sabun ini :
Tabel 3. Hasil Uji Iritasi
Pengamatan
Sukarelawan
Kulit Kemerahan Kulit Gatal- Gatal Kulit Bengkak
F1 - - -
F2 - - -
F3 - - -
F4 - - -
Keterangan :
F1 : Formula sedian sabun cair dengan konsentrasi 0%
F2 : Formula sedian sabun cair dengan konsentrasi 1%
F3 : Formula sedian sabun cair dengan konsentrasi 3%
F4 : Formula sedian sabun cair dengan konsentrasi 5%
+ : Terjadi reaksi
- : Tidak terjadi reaksi

Uji Ketinggian Busa : Sampel sabun cair ukur dikocok selama 20 detik dan dibaca
untuk tangan 2 ml dimasukan kedalam tinggi busa yang terbentuk.
gelas ukur dan kemudian di tutup. Gelas
Tabel 4. Hasil Uji Tinggi Busa
Formula Tinggi Busa
Blanko 7cm
Ekstrak daun pegagan 1% 6cm
Ekstrak daun pegagan 3% 6cm
Ekstrak daun pegagan 5% 5cm
Uji Homogenitas : Pengujian ini permukaan, apakah ada bagian terpisah
berfokus pada pengolesan sediaan pada atau tidak .
object glass, kemudian mengamati
Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas
Formula Homogen Tidak Homogen
Blanko Homogen _
Ekstrak daun pegagan 1% Homogen _
Ekstrak daun pegagan 3% Homogen _
Ekstrak daun pegagan 5% Homogen _
KESIMPULAN Teknik Universitas Negeri Padang.
Berdasarkan hasil penelitian yang E-Journal Home Econ Tour.
telah dilakukan bahwa ekstrak daun 2014;7(3).
Pegagan (Centella asiatica [Linn] urb.) 2. Nurhidayat I. Faktor-Faktor Yang
dapat diformulasikan sebagai sediaan Berhubungan Dengan Kejadian
sabun cair untuk melembabkan wajah. Dermatitis Kontak Kosmetik Pada
UCAPAN TERIMAKASIH Penari Studio Fantasi Di Dunia
Terimakasih kepadda Institut Kesehatan Fantasi Ancol, Jakarta-Utara Tahun
Hhelvetia yang telah memberikan izin 2013. 2013;
untuk melakukian uji sampel penelitian. 3. Sukandar Ey. Tren Dan Paradigma
DAFTAR PUSTAKA Dunia Farmasi. Bandung Dep Farm
1. Sukristiani D, Hayatunnufus H, Fmipa Itb. 2002;
Yuliana Y. Pengetahuan Tentang 4. Nurama Y. Pengaruh Penambahan
Kosmetika Perawatan Kulit Wajah Sari Belimbing Wuluh Terhadap
Dan Riasan Pada Mahasiswi Jurusan Sifat Fisik Sediaan Sabun Wajah
Kesejahteraan Keluarga Fakultas Berbentuk Cair. J Tata Rias.
2014;3(01). Pelembab Biasa. Denpasar Progr
5. Rezqiyah I. Formulasi Dan Uji Pascasarjana, Univ Udayana. 2010;
Efektifitas Pelembaban Sediaan Krim 7. Kabau S, Riyanto P. Hubungan
Ekstrak Daun Botto’-Botto antara pemakaian jenis kosmetik
(Chromolaena Odorata (L.) King & dengan kejadian akne vulgaris.
HE Robins) pada Kulit Kering dan Fakultas Kedokteran; 2012.
Pecah-Pecah. Universitas Islam 8. Oktiarni D, Manaf S, Suripno S.
Negeri Alauddin Makassar; 2016. Pengujian Ekstrak Daun Jambu Biji
6. Dewi DAR. Penambahan Saccharide (Psidium guajava Linn.) Terhadap
Isomerates 5% Dalam Formulasi Penyembuhan Luka Bakar Pada
Pelembab Meningkatkan Hidrasi Mencit (Mus musculus). GRADIEN
Kulit Lebih Tinggi Dibandingkan J Ilm MIPA. 2012;8(1):752–5.

Anda mungkin juga menyukai