Anda di halaman 1dari 4

FORMULASI SEDIAAN LULUR KRIM AMPAS KEDELAI

PUTIH DAN AMPAS KOPI ARABIKA

Surya Ningsi, Faridha Yenny Nonci, Rifqiyati Sam


Jurusan farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

ABSTRACT
The formulation of herbal preparations have been done scrub cream white
soybean dregs and arabica coffee dregs using a variation of the type of emulsifier, the
nonionic surfactant (tween 80 and span 80) and a anionic surfactant (sodium lauryl sulfate).
This study aims to determine the type of emulsifier which has good physical stability. Test
stability scrub cream dosage is determined based on observations of organoleptic (color,
smell and shape), creaming, viscosity, size of the dispersed drops, pH and phase
o
inversion on the condition before and after accelerated storage at a temperature of 5 C and
o
35 C. Statistical analysis showed that the RAK emulsifier no significant differences on
viscosity scrub cream before and after the storage accelerated and does not give any
influence on organoleptic, the size of the dispersed drops, the pH before and after
accelerated storage. The results of the study showed no creaming and inverse phase with
all the scrub cream, so that all can be categorized as scrub cream with good stability.

Keywords: Scrub Cream, Physical Stability, white soybean dregs, arabica coffee
dregs

PENDAHULUAN
Ampas kedelai merupakan limbah dan pada umur 60-70 tahun akan turun
dari pengolahan biji kedelai yang dapat menjadi 5-10% (Hernani. 2005: 13).
dimanfaatkan sebagai kosmetika. Ampas Isoflavon termasuk golongan
kedelai memiliki senyawa yang hampir antioksidan primer meliputi sistem enzim
sama dengan hormon estrogen yaitu DNA-repair dan metionin sulfoksida
senyawa isoflavon. reduktase. Enzim-enzim ini berfungsi
Isoflavon juga sebagai antioksidan dalam perbaikan biomolekuler yang rusak
untuk mencegah penuaan dini, akibat reaktivitas radikal bebas.
memberikan efek melembabkan dan Kerusakan DNA yang terinduksi senyawa
mencerahkan kulit, dengan demikian kulit radikal bebas dicirikan oleh rusaknya
tidak hanya terjaga kelembabannya single dan double strand, baik gugus non-
namun terlihat lebih bercahaya basa maupun basa (Demple &
(Fauzi,dkk. 2012: 72). Harrison, 1994; Friedberg, et al.,
Pada umur 40 tahun produksi 1995).
antioksidan dalam tubuh hanya 50% Ampas kopi dengan tekstur kasar
mengandung butiran kasar yang dapat

JF FIK UINAM Vol.3 No.1 2015 1


dimanfaatkan untuk mengangkat sel-sel ®
meter, timbang analitik (KEM ),
kulit mati dan melembabkan kulit. Kafein
viscometer Brookfield (Model RVF).
(Dewi, 2012).
Pembuatan Sediaan Lulur Krim
Ampas kopi memiliki aroma yang
khas dan tajam, kopi juga mempunyai Bahan ditimbang sesuai

banyak khasiat untuk kecantikan kulit perhitungan. Fase minyak terbuat dari

dari sejak jaman nenek moyang asam stearat, cetil alkohol, paraffin

telah menggunakan kopi sebagai bahan cair, span 80 didalam gelas kimia

baku lulur tradisional (Dewi, 2012). o


kemudian dipanaskan pada suhu 70 C
Lulur adalah sediaan kosmetik hingga melebur, lalu dimasukkan propil
tradisional yang diresepkan dari turun- paraben. Fase air terbuat dari metil
tenurun (Tranggono. 2007: 8), digunakan paraben dimasukan didalam air panas
untuk mengangkat sel kulit mati, kotoran
o
dan membuka pori-pori sehingga (70 C) Kemudian dimasukkan

pertukaran udara bebas dan kulit menjadi propilenglikol, tween 80 dan sodium laurel

lebih cerah dan putih (Nursiah, dkk., sulfat. Kemudiaan dicampurkan fase

2009: 1341). minyak kedalam fase air, gerus hingga

Dari penelitian Hertina terdahulu homogen, dimasukkan dan a-

lulur tradisional ampas kedelai putih dan tocopherol kemudiaan ditambahkan

ampas kopi arabika, dengan konsetrasi ampas kedelai putih dan ampas kopi

ampas kedelai putih 20 g dan ampas arabika sedikit demi, gelus hingga

kopi 20 g jadikan lulur tradisional dengan berbentuk lulur krim.

memiliki kandungan isoflavon 0,11%, HASIL DAN PEMBAHASAN


tapi lulur tersebut masih memiliki Formulasi emulsi M/A dibuat
kekurangan dimana lulur tersebut tidak dengan perbedaan jenis emulgator
tahan lama hingga dilakukan penelitian yaitu formula I (tween 80 dan span 80
formulasi sediaan lulur krim ampas konsentrasi 3%) dan formula II (sodium
kedelai putih dan ampas kopi arabika. lauril sulfat konsentrasi 1,5%) dengan
membandingkan kondisi penyimpanan
METODELOGI PENELITIAN sebelum dan sesudah penyimpanan
Instrumen Penelitian dipercepat (stress condition) yaitu
®
gelas ukur (PYREX ), kaca melakukan penyimpanan formula lulur
objek, kaca preparat, mikroskop krim pada dua kondisi berbeda yaitu
® o o
(MONOCULAR XSP-13A ), pH 5 C dan 35 C masing-masing 12 jam
selama 10 siklus. Tujuannya adalah untuk

JF FIK UINAM Vol.3 No.1 2015 2


mengetahui kestabilan fisik dari lulur krim analisis RAK menunjukkan perbedaan
yang dipengaruhi oleh perbedaan suhu yang tidak nyata dengan F hitung < F
yang ekstrim pada periode waktu tabel (0,05 dan 0,01) sehingga dinyatakan
penyimpanan. Pada kedua formula stabil.
tidak terjadi ketidakstabilan krim dalam Hasil pengamatan tetes terdispersi
hal terbentuknya kriming dan koalesensi. menunjukkan adanya perbedaan ukuran
Hasil pengamatan organoleptik sebelum dan sesudah penyimpanan
kedua formula, tidak menujukkan dipercepat.
perubahan warna, bau dan bentuk Hasil pengukuran pH kedua
setelah penyimpanan sebelum dan formula sebelum dan sesudah
sesudah penyimpanan dipercepat. Hal ini penyimpanan dipercepat
dapat berarti bahwa tidak terjadi reaksi memeperlihatkan pH berkisar antara
kimia antara ampas kedelai putih dan 4,7- 5,4 perbedaan nilai pH tidak
ampas kopi arabika dengan bahan terlalu berpengaruh selama masih pada
tambahan dalam formula krim batas 4,5-6,5 (Tranggono dan lalifah,
(Pudjaatmaka, 2002: 710). 2007).
Hasil pengujian tipe emulsi kedua Dari pembahasan diatas, dapat
formula sebelum dan setelah kondisi dinyatakan bahwa kedua formula
penyimpanan dipercepat memperlihatkan lulurkrim ampas kedelai putih dan ampas
bahwa kedua formula mempunyai tipe kopi arabika dinyatakan stabilitas fisik
emulsi minyak dalam air (M/A) baik yang baik.
dengan uji pengenceran dengan air dan
uji disperse warna dengan menggunakan KESIMPULAN
pewarna larut air metilen blue. Hal ini Berdasarkan hasil penelitian yang
disebabkan karena fase luar dari lulur telah dilakukan lulur krim ampas kedelai
krim ini adalah air. putih dan ampas kopi arabika, maka
Hasil pengamatan volume kriming dapat disimpulkan bahwa Sediaan lulur
setelah penyimpanan dipercepat krim ampas kedelai putih dan ampas kopi
menunujukan tidak terjadi kriming pada arabika memiliki stabilitas fisik yang baik
kedua formula. pada emulgator nonionik (tween 80
Hasil pegukuran viskositas kedua dan span 80 konsentrasi 3%) dan anionik
formula menunjukkan terjadinya (sodium lauril sulfat dengan konsentrasi
peningkatan viskositas, tetapi perubahan 1,5%).
viskositas sebelum dan sesudah kondisi
penyimpanan dipercepat berdasarkan

JF FIK UINAM Vol.3 No.1 2015 3


KEPUSTAKAAN
Desintya Dewi. Sehat dengan
Secangkir Kopi. Surabaya:
Stomata. Journal (2012); h. 6-7.

Hertina, Tiur dan Sri Dwiyanti.


Pemanfaatan Ampas Kedelai
Putih dan Ampas Kopi dengan
Perbandingan Berbedaan Dalam
Pembuatan Lulur Tradisional
untuk Perawatan Kulit. e-jaurnol
2, no. 3 (2013);.

Lachman, L., Lieberman L., H.A., Kanig,


J.L. Theory and Practice of
Pharmacy. Easton pennysylvania:
Mack Publishing company. 1994.

Muchtadi, D. Sayuran Sebagai Sumber


Serat Pangan untuk Mencegah
Timbulkan Penyakit Degeneratif.
Jurnal Teknologi dan Industri
Pangan 12, no. 1 (2010).

Muslimin, L dan M. Ansar.


Pengolahan dan Ketrampilan
berbasis Teknologi Tepat Guna.
Jakarta: Direktrat Jenderal
Pendidikan Nonformal dan
Informal. 2010.

Nursiah, dkk., Formulation of Cacao


Bean (Theobroma cacao Lim) in
Scrub Cream. Jurnal Internasional
(2009);

Parrot, Eugene. Pharmaceutical


Technologi. USA: Borger
Publishing Technologi.
Pudjaatmaka, A.
Hadyana.1971.

Tranggono, R.I, dan Fatma Latifah.

Buku Pengangan
Ilmu Pengetahuan
Kosmetik. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama. 2007

Anda mungkin juga menyukai