Anda di halaman 1dari 16

KTI TENTANG PELAYANAN KEFARMASIAN

BAHAN KIMIA BERBAHAYA PADA


KOSMETIK
IDENTIFIKASI MERKURI PADA KREM
PEMUTIH WAJAH MEREK X YANG DIJUAL DI
PASAR GUNUNG TUA DENGAN METODE
PPOM 2000

1
BAB I
PENDAHULUAN

Pemakaian kosmetika telah dikenal orang sejak zaman dahulu.


Kosmetika dipergunakan seseorang antara lain untuk memelihara kulit, menghias
wajah dan mempercantik diri. Kosmetika menggunakan berbagai bahan alami,
baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan, maupun bahan alam lain.
Masalah merawat kecantikan bukanlah sesuatu yang baru, hal ini telah diketahui
dan merupakan unsur kebudayaan masyarakat sepanjang masa perkembangan
umat manusia. Zaman sekarang ini penampilan memegang peranan penting
dalam kehidupan masyarakat modern.
Pengertian kosmetik sesuai dengan keputusan kepala badan POM NO:
HK.00.05.4.1745 tanggal 5 Mei 2003 tentang kosmetik, kosmetik adalah: bahan
atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh
manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi
dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah
penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara
tubuh pada kondisi baik.
Produk pemutih wajah saat ini ramai diperbincangkan, bukan hanya
produknya yang membanjiri pasaran, tetapi juga karena dampak dari pemakaian
produk tersebut. Konsumen harus berhati-hati dalam memilih kosmetik pemutih
wajah, karena tidak semua produk pemutih wajah yang beredar di masyarakat
aman untuk dikonsumsi. Penelitian yang dilakukan YPKKI (Yayasan
Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia) pada bulan april tahun 2002
terhadap 27 produk pemutih wajah dan anti kerut yang beredar di pasaran,
ternyata kebanyakan dari produk tersebut masih dalam kategori obat. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)
dari 20 merek yang dijadikan sampel yang diteliti menunjukkan ada lima merek
kosmetik pemutih wajah yang telah terdaftar tetapi masih mengandung merkuri,
meskipun kadarnya kecil.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 KULIT

Kulit adalah lapisan paling luar yang membungkus seluruh tubuh dan
melindungi alat-alat tubuh bagian dalam. Terdiri dari beberapa lapis mempunyai
struktur sangat komplek yaitu mengandung lemak, kolagen, elastin, keratin,
melanosit, air dan mineral sehingga lues dan elastis serta penampilan yang
indah.Kulit merupakan organ tubuh yang penting yang merupakan permukaan
luar organisme dan membatasi lingkungan dalam tubuh dengan lingkungan
luar.Warna kulit bermacam –macam, misalnya warna kuning, sawo matang dan
hitam. .

2.1.1 Jenis Kulit


Menurut Rostamailis (2005) kulit dapat dibedakan menjadi empat kelompok:
1.Jenis kulit normal/netral dengan ciri-cirinya:
 Tidak berminyak.
 Bisa berubah jadi kering
 Kelihatan sehat dan tidak berjerawat.
2.Jenis kulit berminyak, dengan cirri-cirinya:
 Pori-pori kulit besar terutama di hidung, pipi, dagu karena di sini minyak
sangat banyak menumpuk.
 Kulit di bagian muka terlihat berkilat.
 Sering di tumbuhi jerawat, terutama di bagian-bagian minyak yang
menumpuk.
3.Jenis kulit kering, dengan cirri-ciri sebagai berikut:
 Kulit kelihatan kering sekali.
 Pori-pori halus, kulit muka tipis.
 Cepat menampakkan kerutan-kerutan, karena kelenjar minyak kurang
menghasilkan minyak.
4.Jenis Kulit muka kombinasi, dengan ciri-ciri sebagai berikut:

3
 Terutama pada kulit muka akan terlihat dua jenis kulit, sebagian kulit
berminyak, seperti di hidung, dagu, dan dahi. Sebagian lagi kelihatan
kering misalnya:di bawah mata.
2.1.2 Faktor-faktor yang Mengubah Jenis Kulit

Kulit dapat berubah jenisnya, yang disebabkan oleh beberapa faktor


antara lain:
1. Usia,perubahan jenis kulit dapat dialami oleh orang yang sama
disebabkan usia yang bertambah:misalnya kulit normal di masa remaja
dan menjadi kering di usia lanjut.
2. Iklim, pengaruh dari udara dapat mengubah jenis kulit, misalnya kulit
normal dapat menjadi kering oleh hawa dingin.
3. Makanan, pembentukan kulit tergantung pada zat makanan yang
bervariasi dan seimbang.
2.2 Kosmetik
Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti “berhias”.
Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri, dahulu diramu dari
bahan-bahan alami yang terdapat disekitarnya. Sekarang kosmetik dibuat
manusia tidak hanya dari bahan alami tetapi juga bahan sintetik untuk maksud
meningkatkan kecantikan .

Kebutuhan akan kosmetik oleh masyarakat termasuk mahasiswa semakin


meningkat dan merupakan kebutuhan sehari-hari baik untuk merawat badan,
mengubah penampilan atau sebagai tata rias. Untuk mencapai tujuan itu perlu di
lakukan langkah-langkah agar kosmetik yang digunakan senantiasa aman,
bermutu dan bermanfaat bagi masyarakat termasuk juga mahasiswa.

Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosok, dilekatkan,


dituangkan, dipercikkan, atau disemprotkan pada badan atau bagian badan
manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya
tarik atau mengubah rupa, dan tidak termasuk golongan obat. Defeisi tersebut
jelas menunjukkan bahwa kosmetika bukan satu obat yang dipakai untuk
diagnosis, pengobatan maupun pencegahan penyaki

4
2.2.1 Syarat Kosmetik
Syarat kosmetik secara umum yaitu:
1. kosmetik tidak boleh kotor
2. kosmetik tidak boleh rusak
3. kosmetik tidak boleh mengandung bahan-bahan beracun yang
melampaui batas yang di tetapkan
4. kosmetik tidak menggangu kesehatan manusia
5. wadah pembungkus dan penandaan kosmetik harus menurut persyaratan
yang telah di tetapkan.

2.2.3 Manfaat Kosmetika

Fungsi dari kosmetik perawatan adalah mengangkat kotoran yang


mencemari kulit, mempertahankan komposisi cairan kulit, melindungi kulit dari
paparan sinar ultra violet, mempekerutan dan melembutkan kulit yang kasar.
Dengan berkembangnya zaman, kemudian kosmetika yang menggunakan bahan
kimia dipakai untuk mempercantik diri, mengubah rupa, menutupi kekurangan
dan menambah daya tarik dengan keharuman kulit, rias atau dekoratif akan
bermanfaat bagi kesehatan tubuh.Pemeliharaan dan Perawatan kulit terdiri dari:
 Pembersih
 Pelembab
 Pelindung
 Penipisan
 Rias
 Wangi-wangian
 Kosmetik medik

2.2.5 Tujuan Pemakaian Kosmetik

 Mempertahankan kondisi kulit yang baik danmelindungi kulit dari faktor


yang merusak 
 Mengubah penampilan agar tampak lebih menarik

5
 Menambah daya tarik dengan keharuman kulit
 Menolong penderita yang mempunyai penyakitkulit agar penampilannya
dapat diterima secara sosial.
2.2.6 Kegunaan Kosmetik Untuk Kesehatan dan Kecantikan
 Kosmetik pemeliharaan dan perawatan kulit
 Pencegahan terhadap timbulnya kelainan kulit, mempertahankan
keaadan kulit yang baik agar tidak menjadi buruk.
 rias atau dekoratif 
Untuk memperbaiki penampilan
 Kosmetik wangi-wangian (parfum) Untuk menambah daya tarik
penampilan dan menutupi bau badan yang kurang sedap.

2.3 Krem

Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi kental mengandung


tidak kurang dari 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar.

2.3.2 Jenis-jenis Krem


1. Krem pendingin, adalah sediaan yang digunakan untuk maksud
memberikan rasa dingin dan melembutkan kulit.

2. Krem dasar, adalah sediaan yang digunakan sebagai tatarias wajah dan
digunakan pada siang hari.

1. Krem urut dan krem pelembut, adalah sediaan yang digunakan untuk
memperbaiki kulit rusak karena suatu unsur atau karena kulit yang mati.

2. Krem untuk tangan dan badan, adalah sediaan yang digunakan untuk
maksud melindungi kulit agar tetap halus dan lembut.

3. Krem pemutih, adalah sediaan yang berupa krem yang berfungsi


memutihkan kulit dengan maksud untuk membersihkan ,memelihara
daya tarik.

2.4 Merkuri

Logam merkuri atau air raksa, mempuyai nama kimia hydragyrum yang
berarti perak cair.Logam merkuri di lambangkan dengan Hg.Pada table periodika

6
unsur-unsur kimia menempati urutan(NA)80 dan mempunyai bobot atom (BA
200,59).

Merkuri dan senyawa-senyawanya, seperti halnya dengan logam-logam


yang lain, tersebar luas di alam.Mulai dari batuan, air, udara dan bahkan dalam
tubuh organisme hidup.Penyebaran dari logam merkuri ini, turut dipengaruhi oleh
faktor geologi, fisika, kimia dan biologi.

Menurut Palar (2008) logam merkuri memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

1. Berujud cair pada suhu kamar (25°C)dengan titik beku paling rendah
sekitar -39°C

2. Merupakan logam yang paling mudah menguap jika dibandingkan dengan


logam-logam lain.

3. Tahanan listrik yang dimiliki sangat rendah, sehingga menempatkan


merkuri sebagai logam yang sangat baik untuk menghantarkan daya
listrik.

4. Dapat melarutkan bermacam-macam logam untuk membentuk alloy yang


disebut juga dengan amalgam.

5. Merupakan unsur yang sangat beracun bagi semua makhluk hidup, baik
itu dalam bentuk unsur tunggal (logam) ataupun dalam bentuk
persenyawaan.

2.4.5 Ciri-ciri kosmetik bermerkuri

Pada umumnya ciri-ciri krim pemutih wajah yang mengandung merkuri


adalah sebagai berikut:

1. Krim pemutih wajah pada umumnya lengket.

2. Sebagian krim pemutih wajah ada yang dicampur merkuri dengan bedak
dingin (bedak jerawat), agar tampak lebih encer.

7
3. Krim pemutih wajah pada umumnya tidak homogen (tidak menyatu dan
tidak kasar), bila didiamkan minyak akan terpisah dengan bagian padat.

4. Bau logam merkuri tercium atau sebagian menggunakan parfum


menyengat untuk menghilangkan bau logam merkuri tersebut.

5. Warna krim pada umumnya sangat mencolok, karena pelembab tidak


menggunakan bahan pewarna, tapi umumnya menggunakan bahan
pewarna tekstil (cap kupu-kupu) warna kuning dan warna krim putihnya
pearly (mengkilat seperti mutiara).

6. Apabila krim di diusapkan pada kulit lengan akan menimbulkan rasa


panas dan gatal.

7. Pemakaian awal krim yang mengandung merkuri ini akan menyebabkan


Iritasi pada kulit dan kemerahan bila terkena sinar matahari.

8. Kulit dapat berubah menjadi putih dalam waktu singkat (kurang 2 Minggu,
tergantung kadar kandungan merkuri, makin tinggi makin lebih cepat
memberikan warna putih).

9. Pada wajah tidak timbul jerawat sama sekali, jika lapisan kulit epidermis
kita telah rusak. karena kulit wajah sudah tidak mengandung protein &
melanin untuk melindungi radiasi paparan matahari pada wajah
tersebut,sehingga tidak satupun jasad renik dan serangga hinggap.

10. Pori-pori pada permukaan wajah tampak mengecil & halus, karena
disebabkan lapisan kulit terluar wajah kita telah tipis & tergerus oleh
logam merkuri, tampak sepintas terlihat mengecil & halus.

2.4.6 Dampak Merkuri

Merkuri termasuk logam berat berbahaya, yang dalam konsentrasi


kecilpun dapat bersifat racun. Pemakaian merkuri dalam krim pemutih dapat
menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit yang pada akhirnya
dapat menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit serta
pemakaian dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen otak,
ginjal, dan gangguan perkembangan janin bahkan paparan jangka pendek dalam
dosis tinggi juga dapat menyebabkan muntah muntah, diare dan kerusakan paru-

8
paru serta merupakan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) pada
manusia (Badan POM RI, 2008).

2.4.6.1 Efek pemakaian merkuri terhadap kulit


Pemakaian merkuri memang menjadikan kulit tampak lebih putih mulus,
tetapi lama kelamaan akan mengendap di bawah kulit. Setelah bertahun-tahun
kulit akan kehitaman. Merkuri bekerja dengan cara menghambat pembentukan
melanin. Melanin adalah pigmen yang memberi warna pada kulit. Dengan
terhambatnya pembentukan melanin maka kulit akan tampak cerah dan bersih.
Melanin berfungsi sebagai pelindung kulit, tanpa melanin perlindungan kulit tidak
ada, sehingga kulit lebih rawan terkena penyakit seperti dermatitis dan bahkan
kanker kulit.
Variabel bebas Variabel Terikat

Krim pemutih Krim pemutih yang


bermerek X mengandung
merkuri

Yang dijual di
Pasar Gunung
Tua

2.4.8 Definisi Operasional


 Krim pemutih wajah bermerek X adalah krim pemutih yang dijual di 12
pedagang kosmetik di Pasar Gunung Tua meliputi 12 toko-toko pedagang
eceran.
 Merkuri adalah bahan yang dilarang dalam kosmetika, merupakan logam
berwarna keperakan berwujud cair pada suhu kamar.
 Krim pemutih mengandung Merkuri adalah produsen kosmetik yang
menambahkan merkuri kedalam krim pemutih dengan maksud
mempercepat proses pemutihan kulit, yang dapat mengakibatkan
kerusakan kulit.

2.4.9 Hipotesis

9
 Terdapat Merkuri pada krim pemutih wajah bermerek X yang dijual di
Pasar Gunung Tua
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode


deskriptif secara analisa kualitatif yaitu, untuk mengetahui ada/tidaknya merkuri
pada krim pemutih wajah bermerek X yang dijual di Pasar Gunung Tua.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Labkesda Medan, selama 2 minggu.

3.3 Populasi Dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah krim pemutih wajah bermerek X yang
dijual oleh pedagang kosmetik di Pasar Gunung Tua yang berjumlah 12 .

3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah krim pemutih wajah yang bermerek X
yang dijual di Pasar Gunung Tua. Pengambilan sampel dilakukan secara acak
sistematis (Systematic Random Sampling), dengan cara membagi jumlah
anggota populasi dengan perkiraan jumlah sampel yang diinginkan, hasilnya
adalah interval sampel, misalnya hasil sebagai interval adalah X. Maka yang
terkena sampel adalah setiap kelipatan dari X tersebut. (Notoadmodjo, 2010).

Sampel adalah sebagian dari subjek yang diteliti. Pada penelitian ini
jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 4 sampel.

10
3.4 Alat dan Bahan

3.4.1 Alat yang digunakan

1. Batang tembaga
2. Kertas Pasir
3. Erlemeyer
4. Beaker glass 50 ml dan 250 ml
5. Kertas saring
6. Batang pengaduk
7. Penangas air
8. Sumber panas/api
9. Pipet tetes
10. Rak tabung reaksi
11. Tabung Reaksi
12. Gelas ukur 10 ml dan 25 ml
13. Kertas perkamen
14. Spatel logam
15. Cawan penguap
16. Corong
17. Corong pisah
18. Labu tentukur 100 ml
19. Neraca analitik elektrik

3.4.2 Bahan-bahan yang digunakan


1. Krem pemutih
2. Eter
3. Asam klorida pekat
4. Asam nitrat pekat
5. Kalium iodida
6. Amonium hidroksida

11
7. Baku pembanding (HgCl2)
8. Aquades
3.6 Prosedur Kerja
3.6.1 Larutan Uji
Menurut prosedur PPOMN tahun 2000 :

 Sejumlah lebih kurang 5 g cuplikan dimasukkan kedalam corong pisah.

 Tambahkan dengan 25 ml eter, digojlok, fase eter di buang. Perlakuan ini


dilakukan tiga kali.

 Pada sisa tambahkan 10 ml aqua regia aduk-aduk, lalu diuapkan di atas


penangas air sampai hampir kering.Perlakuan ini di ulangi sekali lagi.

 Pada sisa penguapan tambahkan 10 ml aquadest, aduk sambil didihkan


kemudian dinginkan dan saring.

 Filtrat yang diperoleh merupakan larutan siap uji.

3.6.2 Cara Uji


Reaksi identifikasi menurut PPOM 2000 :

 Sejumlah 1 ml larutan uji ditambahkan satu tetes larutan kalium iodida 0,5
N dengan perlahan melalui dinding tabung.Terbentuk endapan warna
merah jingga.

 Batang tembaga yang terlebih dahulu diampals hingga mengkilap di


celupkan ke dalam larutan uji.Terbentuk lapisan berwarna abu-abu
mengkilap pada batang.

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Lakukan percobaan sebanyak tiga kali pada masing-masing sampel.
Pada sampel yang memberi hasil positif terhadap reaksi diberi tanda (+) dan
untuk sampel yang memberi hasil negatif diberi tanda (-) yang diperiksa di di
Labkesda Medan yang diperoleh hasil sebagai berikut : Sampel merek X 1, X2, X3
dan X4 : Setelah dilakukan reaksi identifikasi merkuri dengan menggunakan
metode PPOM 2000 menunjukkan hasil positif, maka hal ini menunjukkan bahwa
krem pemutih merek X positif mengandung merkuri, hasil dapat dilihat (pada
tabel 4.1).

4.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian identifikasi merkuri secara analisa kualitatif terhadap
krem pemutih wajah merek X yang dijual di Pasar Gunung Tua dengan metode
PPOM 2000 maka diperoleh hasil sebagai berikut (terdapat pada tabel 4.1).
 Sampel X1, X2, X3 dan X4: Setelah dilakukan reaksi identifikasi merkuri yaitu
dengan penambahan sejumlah larutan uji ditambah dengan KI 0,5 N
terbentuk endapan merah jingga yang menunjukkan adanya merkuri
 Sampel X1, X2, X3 dan X4: Setelah dilakukan reaksi identifikasi merkuri yaitu
dengan penambahan sejumlah larutan uji ditambah dengan larutan
amonia terbentuk endapan putih yang menunjukkan adanya merkuri
 Sampel X1, X2, X3 dan X4: Setelah dilakukan reaksi identifikasi merkuri yaitu
batang tembaga dicelupkan kedalam larutan uji terbentuk lapisan abu-abu
mengkilap pada batang tembaga yang menunjukkan adanya merkuri
Dari hasil penelitian kita dapat melihat bahwa para produsen kosmetik
merek X yang dijual di Pasar Gunung Tua ditemukan kecurangan dengan
menambahkan merkuri pada krim pemutih merek X tersebut.Hal ini menunjukan
masih ada ditemukan ketidakpatuhan produsen kosmetik dalam penggunaan
bahan yang dilarang oleh Peraturan kepala Badan POM Republik Indonesia NO:
2 TAHUN 2014 Tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetik.

13
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian identifikasi Merkuri dengan metode PPOM 2000 pada
krim pemutih wajah merek X yang dijual di Pasar Gunung Tua dengan metode
PPOM 2000 diperoleh hasil positif atau mengandung merkuri.

5.2 Saran.

 Bagi masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih kosmetik khususnya


krem pemutih wajah yang aman untuk kulit.

 Perlunya dilakukan penertiban oleh pihak yang terkait kepada para


produsen kosmetik khususnya krem pemutih wajah untuk tidak
menggunakan merkuri pada krem pemutih wajah sebagai bahan aktif
pemutih karena dapat menimbulkan penyakit kanker kulit.

14
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. Kegunaan Kosmetik untuk Kesehatan dan Kecantikan.
<http://cantiksehat21.blogspot.com/2013/06/efek-merkuri-pada-
kosmetik.html>[diakses 23 Mei 2014]
Anonim, 2011. Pengertian Kosmetik. <http://rospository
usu.ac.id/chapter>[ diakses 23 Mei 2014]
Anonim, 2013. Ciri-Ciri Kosmetik Bermerkuri.
<http://kosmetikberbahaya.com/bahaya-merkuri-dalam-kosmetik.[diakses
23 Mei 2014]
Badan POM RI, 2008. Naturalkos.
http://perpustakaan.pom.go.id/KoleksiLainnya/Buletin%20Naturalkos/
0208.pdf[diakses 23 Mei 2014]
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
1176/Menkes/Per/VIII/2010,Tentang Notifikasi Kosmetik.
http://perpustakaan.pom.go.id/KoleksiLainnya/Buletin%20Naturalkos/0208.pdf
Keputusan Kepala Badan POM NO: HK.00.05.4.1745 tanggal 5 Mei 2003
tentang kosmetik
Peraturan kepala Badan POM Republik Indonesia NO: 2 TAHUN 2014 Tentang
perubahan kedua atas peraturan kepala Badan POM NO:
HK.03.1.23.08.11.07517 TAHUN 2011 Tentang Persyaratan Teknis Bahan
Kosmetika.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2011. No
HK.03.1.23.08.11.07517. Tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika.

15
16

Anda mungkin juga menyukai