1
BAB I
PENDAHULUAN
Sudah banyak orang menganggap bahwa kosmetik tidak akan membahayakan manusia
karena hanya di aplikasikan di luar kulit saja, namun ternyata kulit mampu menyerap bahan
yang melekat padanya. Seperti hal nya kosmetik modern, kosmetika tradisional tidak luput
dari efek samping yang dapat ditimbulkan dari berbagai faktor. Meskipun sukar dinilai,
penggunaan kosmetika dapat menimbulkan efek jangka panjang pada berbagai organ tubuh
seperti darah, hati, ginjal, paru-paru ataupun organ lainnya akibat efek kumulatif pemakaian
kosmetika yang umumnya dalam jangka waktu yang lama dan daerah pemakaian yang luas.
Salah satu sediaan kosmetika tradisional adalah scrub wajah dengan salah satu bahan baku
scrub adalah ekstrak atau bagian dari tanaman, scrub umumnya digunakan secara berulang
Logam berat yang ada di lingkungan tanah, air, dan udara masuk ke dalam makhluk hidup
melalui tanaman sebagai mediator penyebaran logam berat pada makhluk hidup. Tanaman
menyerap logam berat melalui akar dan daun (stomata). Adanya logam berat dalam tubuh
yang jumlahnya berlebih akan berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu bahan baku scrub
adalah ekstrak tanaman dan juga tanaman, kemungkinan terdapat logam berat pada sediaan
kosmetik scrub.
Timbal Pb merupakan logam berat yang lebih tersebar luas dibandingkan jenis logam
toksis lainnya. Salah satu sumber pencemaran timbal hingga masuk ke lingkungan dan tubuh
adalah obat tradisional dan kosmetik. Pada tahun 1993, Rocchan dkk. melaporkan bahwa
2
kandungan cadmium (Cd) didalam tanah dan beras di Jawa Barat hampir menyamai kadar Cd
pada beras di Jepang yang mencapai 0,32 mg/kg dan merupakan penyebab 6,8% kasus Itai-
itai Desease dan 21,7% kegagalan ginjal. Sedangkan tembaga (Cu), tidak merupakan mineral
yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil. Namun demikian, jika jumlahnya berlebih
didalam tubuh dapat menyebabkan Wilson’s disease. Suzuki dkk. (1980) menemukan
kandungan Cu dalam beras yang dihasilkan di Pulau Jawa yang berkisar 2,26 – 3,31 mg/kg3.
Sayangnya sedikit sekali atau tidak ditemukan adanya penelitian tentang keracunan
timbal kosmetik. Keracunan logam berat misalnya timbal, salah satunya bisa terjadi dengan
absorbsi melalui kulit. Meskipun demikian sebuah penelitian menemukan kandungan logam
berat Pb, Cd,Cr dan Hg dalam perona mata yang tidak memiliki nomor registrasi dari Badan
Sebagian besar sediaan kosmetika biasanya memiliki sifat yang mendekati netral yang
berisi air. Air merupakan salah satu media pertumbuhan yang baik bagi mikroorganisme.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Darwis dkk. (1996) ditemukan bahwa semakin besar
susut pengeringan sediaan scrub, semakin tinggi pula cemaran mikroorganismenya. Sehingga
untuk menjaga mutu sediaan scrub wajah, penentuan susut pengeringan juga perlu dilakukan.
Spektrofotometri Serapan Atom adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk
mendeteksi atom-atom logam. Dengan mengukur besarnya absorpsi radiasi oleh atom analit,
maka konsentrasi analit tersebut dapat ditentukan. Metode in i digunakan untuk analisa
kualitatif dan kuantitatif logam dalam berbagai jenis sampel dan digunakan secara luas pada
3
Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian tentang
logam berat timbal, cadmium dan tembaga dalam sediaan scrub wajah yang terjual bebas di
pasaran.
1. Apakah scrub wajah yang bebas jual di pasar tradisonal mengandung logam berat ?
2. Apa kandungan logam berat yang berbahaya pada scrub wajah yang bebas terjual di
pasar tradisional ?
3. berapa kadar logam berat yang terdapat pada scrub wajah yang bebas terjual di pasar
tradisional ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui kandungan logam berat yang terdapat pada scrub wajah yang terjual
2. Mengetahui dan memahami senyawa logam berat yang berbahaya yang terkandung
3. Mengetahui kadar logam berat yang terdapat pada scrub wajah yang bebas terjual di
pasar tradisional
4
1.4 Manfaat
1.5 Hipotesis
1. Logam berat Pb, Cd, dan Cu ditemukan dalam semua merk sediaan scrub wajah
2. Kandungan logam berat Pb, Cd, Cu, dari tiap merk lulur serbuk berbeda
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
445/Menkes/Permenkes.1998 adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan
pada bagian luar badan (epidermis, rambut,kuku dan organ kelamin bagian luar), gigi dan
melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak
Kesehatan RI :
Jenis ini perlu untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit, termasuk didalamnya :
sunblock cream/lotion
scrub cream yang berisi butiran-butiran halus yang berfungsi sebagai pengampelas
6
2. Kosmetik riasan
Jenis ini diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulit sehingga
Sediaan perawatan dan pembersih kulit adalah sediaan yang digunakan untuk maksud
perawatan kulit agar kulit menjadi bersih dan sehat, terlindungi dari kekeringan dan sengatan
cuaca, baik panas matahari maupun dingin dan nampak segar dengan tekstur kulit lembut
dan menarik. Sediaan pembersih kulit lebuh banyak mendapatkan perhatian secara khusus
debuatau kotoran lain yang melekat pada kulit, lazimnya menggunakan sabun kemudian sisa
yang dilakukan baik dengan cara kimiawi yaitu dengan memberikan exfoilant maupun
dengan cara mekanik memberikan bubuk granul yang abrasive. Penipisan kulit kadang-
kadang perlu dilakukan pada keadaan kulit menebal dan agak kasar. Penipisan kulit ini dapat
dilakukan oleh penipis yang biasanya mengandung zat dengan partikel kasar, pembersihan
ini dapat dilakukan dengan scrub, scrub cream, lulur, dan sediaan tradisional dari bahan
alami.
7
2.3 Scrub
menyingkirkan sel-sel kulit mati untuk mengungkapkan kulit halus di bawahnya. Namun,
scrub bisa menjadi bumerang, dan membuat kulit anda kering dan rusak. Ini semua karena
produk kasar dan over-exfoliating. Beberapa ahli menjelaskan seberapa sering orang harus
normal atau kombinasi tidak boleh melakukan eksfoliasi lebih dari sekali dalam seminggu.
Esthetician Julia Alekperova, dari Paul Labrecque Salon and Spa di New York City,
mengatakan tujuan dari scrub wajah adalah untuk memperbarui dan menyegarkan kulit
Banyak scrub wajah mengandung partikel-partikel kecil, seperti butiran, gula, garam
atau kulit kenari, yang akan mengangkat sel-sel kulit kering dan mati, menghilangkan lapisan
luar kulit. Ini juga dapat dicapai secara kimia, dengan menerapkan asam, seperti asam
glikolat dan salisilat, yang melarutkan sel-sel itu, atau secara mekanis, dengan menggunakan
sikat untuk secara fisik mengeluarkan sel. "Umumnya untuk wajah, pengelupas kimia adalah
pilihan terbaik untuk membersihkan kulit dari kotoran dan tidak menyebabkan iritasi," kata
Dr Engelman. Tapi, Dr Engelman mengatakan pengelupasan secara fisik bisa terlalu keras
pada kulit jika tidak dilakukan dengan benar atau terlalu sering.
Menurut Alekperova, scrub wajah juga bisa membuat kulit orang lebih tipis, tidak rata,
kurang berkilau dan terlihat "berminyak namun kering" atau "kering namun berminyak". Itu
juga bisa membuat kulit orang merah atau jengkel. Secara keseluruhan, orang-orang harus
memperhatikan bagaimana kulit mereka merespons suatu produk, sehingga mereka dapat
8
2.4 Absorpsi Kosmetika ke Dalam Kulit
Absorpsi kosmetika melalui kulit terjadi karena kulit ternyata mempunyai celah anatomis
yang dapat menjadi jalan masuk ke dalam kulit zat-zat yang melekat diatasnya. Celah
tersebut adalah :
- Celah antar sel saluran kelenjar keringat juga merupakan jalan masuk molekul
kosmetika
Mekanisme masuknya kosmetika kedalam kulit tidak hanya terjadi secara fisik dengan
menyelinapnya molekul kosmetika kedalam kulit, tetapi molekul kosmetika tersebut dapat
masuk ke dalam kulit secara kimiawi melalui proses difusi dan osmosis hipertonik atau
hipotonik. Pada keadaan tertentu proses ionisasi elektrolit juga membantu terjadinya absorpsi
oleh kulit.
Beberapa faktor yang mempengaruhi absorpsi kosmetika kedalam kulit antara lain :
a. Intensitas pemakaian kosmetika, kemungkinan absorpsi lebih kecil pada kosmetika yang
digunakan dalam jangka waktu singkat dibandingkan kosmetika yang dipakai dalam
b. Keasaman Kosmetika, sebaiknya sesuai pH kulit yaitu antara 4,5 – 7,0. Namun
absorpsi perkutan
c. Konsentrasi bahan aktif yang tinggi, kosmetika yang dibuat dari bahan yang mudah
menguap konsentrasi nya dapat berubah menjadi lebih pekat sehingga dapat
9
d. Lokasi aplikasi kosmetika. Daerah yang absorpsinya tinggi terletak didaerah kulit yang
f. Suhu tinggi dan kelembaban udara yang rendah akan meningkatkan absorpsi kosmetika.
Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari 5 Gr/cm3,
terletak disudut kanan bawah sistem periodik, mempunyai afinitas yang tinggi terhadap unsur
S. Logam berat dapat ditimbulkan dari limbah industri dan kendaraan bermotor, sumber
utama kontaminan logam berat sebenarnya berasal dari udara dan air yang mencemari tanah
selanjutnya semua tumbuhan yang tumbuh diatas tanah yang telah tercemar akan
mengakumulasikan logam-logam tersebut pada semua bagian (akar, batang, daun dan buah).
Pencemaran logam berat terhadap alam lingkungan merupakan suatu proses yang erat
pembersih wajah yang sudah menjadi konsumsi masyarakat kebanyakan. Beberapa contoh
logam berat yang beracun bagi manusia adalah arsen (As), kadmium (Cd), tembaga (Cu),
Logam berat dianggap berbahaya bagi kesehatan bila terkumulasi berlebihan didalam
tubuh, meskipun demikian unsur-unsur tersebut sudah menjadi racun bagi makhluk hidup
(karsinogen). Demikian pula dengan bahan pangan yang terdapat kandungan logam berat
tinggi dianggap tidak layak konsumsi. Dengan digunakan nya tanaman seperti sayur-sayuran
sebagai pakn baik pada manusia maupun hewan menyebabkan berpindahnya logam berat
10
Kerja utama logam adalah menghambat enzim. Efek ini biasanya timbul akibat
interaksi logam dengan gugus SH pada enzim itu, suatu enzim juga dapat dihambat oleh
logam toksik melalui penggusuran kofaktor logam yang penting dari enzim, mekanisme lain
Umumnya efek toksis logam merupakan akibat dari reaksi antara logam dan komponen
intrasel. Untuk dapat menimbulkan efek toksisnya pada satu sel, logam harus memasuki sel,
proses masuknya melalui membran akan lebih mudah kalau logam ini bersifat lipofilik. Bila
logam ini terikat pada suatu protein, zat ini akan diserap dengan endositosis. Difusi pasif
Setelah masuk kedalam sel, logam dapat mempengaruhi berbagai organel. Contohnya,
retikulum endoplasma mengandung berbagai jenis enzim. Enzim mikrosom ini dihambat oleh
2.5.1 Cadmium
Cadmium (Cd) memiliki nomor atom 48; bobot atom 112,41 g; bobot jenis 8,642
g/cm3 pada 20C; titik leleh 320,9 C; titik didih 767 C; tekanan uap 0,013 Pa pada 180 C,
kadmium bisa ditemukan sebagai mineral yang terikat dengan unsur lain seperti oksigen,
klorin atau sulfur. Kadmium digunakan dalam industri sebagai bahan dalam pembuatan
Dalam kondisi asam lemah, kadmium akan mudah terabsorbsi kedalam tubuh.
Sebanyak 5% kadmium diserap melalui saluran pencernaan dan terakumulasi dalam hati dan
ginjal. Kadmium dan senyawanya bersifat karsinogen dan bersifat racun kumulatif.
11
2.5.2 Timbal (Pb)
Logam Pb merupakan satu unsur logam berat yang lebih tersebar luas dibandingkan
kebanyakan jenis logam toksik lainnya. Timbal (Pb) memiliki nomor atom 82; bobot atom
207,21; valensi 2-4. Secara alami ditemukan pada tanah. Timbal tidak berbau dan tidak
organik seperti timbal oksida (PbO), timbal klorida (PbCl2) dan lain-lain. Pb sulit larut dalam
air dingin, air panas dan air asam tetapi dapat larut dalam asam nitrat, asam asetat dan asam
sulfat pekat.
Sumber-sumber timbal antara lain cat usang, debu, udara, air, makanan, tanah yang
terkontaminasi dan bahan bakar bertimbal. Didalam tubuh timbal diperlakukan seperti halnya
kalsium. Tempat penyerapan pertama adalah plasma dan membran jaringan lunak,
seperti gigi cdan tulang. Konsumsi timbal dalam jumlah banyak secara langsung
menyebabkan kerusakan jaringan. Semua sel-sel yang sedang aktif berkembang sensitif
Tembaga merupakan logam transisi yang berwarna jingga kemerahan, tidak reaktif
terhadap asam-asam encer seperti HCl dan H2SO4 encer kecuali HNO3 dan H2SO4 pekat
yang dipanaskan CU(II) lebih stabil dalm larutan. Logam Cu bersifat racun jika bereaksi
dengan larutan atau zat kimia lain yang membentuk Cu(II). Tembaga merupakan salah
satu logam berat yang keberadaanya dalam lingkungan dapat berasal dari pembuangan
air limbah industri kimia yang berasal dari imdustri penyamakan kulit, pelapisan logam,
12
tekstil, industri cat. Tembaga merupakan makronutrien essensial bagi tanaman, namun
pada permukaan lain tembaga meracuni tanaman air pada konsentrasi di bawah 1
Susut pengeringan digunakan untuk penetapan jumlah semua jenis bahan yang mudah
menguap pada kondisi tertentu. Prosedur ini digunakan untuk bahan yang pada pemanasan
tidak hanya kehilangan air. Campur dan timbang saksama zat uji, lakukan penetapan
menggunakan g hingga 2g. Tara dalam penetapan. Masukkan zat uji kedalam botol timbang
tersebut, dan timbang saksama botol beserta isinya. Perlahan-lahan dengan menggoyangkan,
ratakan zat uji sampai setinggi kurang lebih 5mm dan dalam hal zat ruahan tidak lebih dari
10mm. Masukkan kedalam oven, buka sumbat dan biarkan sumbat ini didalam oven.
Panaskan zat uji pada suhu dan waktu tertentu seperti yang tertera pada monografi. Pada
waktu oven dibuka, botol segera ditutup dan biarkan dalam desikator sampai suhunya
Pengeringan sampai bobot tetap berarti pengeringan harus dilanjutkan pada perbedaan
dua kali penimbangan berturut-turut tidak lebih dari 0,50mg untuk tiap gram zat yang
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) adalah suatu metode analisis yang digunakan
untuk mendeteksi atom-atom logam dan metaloidyang berdasarkan pada penyerapan radiasi
oleh atom bebas unsur. Metode ini mengandalkan nyala untuk mengubah logam dalam
13
larutan sampel menjadi atom-atom logam berbentuk gas yang digunakan untuk analisis
kuantitatif dari logam dalam sampel. Metode spektrofotometri Serapan Atom berdasarkan
pada prinsip absorbsi cahaya pada atom. Atom-atom akan menyerap cahaya pada panjang
gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Dasar analisis menggunakan teknik
spektrofotometri serapan atom adalah bahwa dengan mengukur besarnya absorbsi oleh atom
analit, maka konsentrasi analit tersebut dapat ditentukan. Spektrofotometri Serapan Atom ini
digunakan untuk analisa kuantitatif mikro dan digunakan secara luas dalam kosmetik sebagai
suatu metode penentuan yang cepat untuk timbal, arsen, dan logam berat.
kualitatif dan kuantitatif logam dalam berbagai jenis sampel, yang didasarkan pada
pengukuran besarnya energi radiasi yang diserap saat atom dalam bentuk gas dari keadaan
dasar tereksitasi. Jumlah energi radiasi yang diserap adalah merupakan fungsi konsentrasi
atom (analit) dalam sampel. Keuntungan metode spektrofotometri serapan atom adalah :
1. Spesifik
3. Beberapa unsur yang berlainan dapat diukur dari larutan yang sama
6. Cukup ekonomis
7. Dapat diaplikasikan kepada banyak jenis unsur dalam banyak jenis contoh
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada bulan November hingga Februari 2019, dimana pengambilan
sampel mulai dilakukan pada bulan November, penentuan susut pengeringan dilakukan pada
bulan November, analisis logam berat dilakukan pada bulan Desember dan pembuatan
Penentuan susut pengeringan pada penelitian analisis kandungan logam berat pada scrub
(BBALITVET), Bogor, Jawa Barat dan Kimia Farmasi Institut Sains dan Teknologi
Nasional.
Alat :
- Pemanas listrik
- Desikator
- Oven
- Pipet
15
- Erlemeyer -100ml
Bahan :
Bahan uji penelitian ini adalah sediaan serbuk scrub wajah yang banyak dijual di pasar
tradisional, kemudian dipilih 3 merek untuk dijadikan bahan uji dengan kriteria sebagai
berikut :
1. Memiliki nomor pendaftaran dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
- Diproduksi oleh PT
- Diproduksi oleh CV
16
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Bahan uji ditimbang lalu dikeringkan dalam oven bersuhu 105C hingga diperoleh bobot
tetap, kemudian jumlah semua jenis bahan yang menguap pada kondisi tersebut
ditentukan berdasarkan selisih bobot bahan uji sebelum dikeringkan dan setelah
dikeringkan.
Serapan Atom
Bahan uji yang mengandung logam diubah melalui proses atomisasi sehingga logam
menjadi atom bebas. Atom bebas dari unsur logam dalam suatu sampel mengabsorbsi
radiasi dari sumber cahaya yang di pancarkan oleh lampu katoda yang mengandung unsur
logam yang sama dengan yang diuji pada panjang gelombang tertentu yang spesifik untuk
tiap elemen.
17
3.5 Analisa Data
Dibuat dengan menentukan persamaan garis berikut dari hubungan konsentrasi larutan
y = a + bx
Keterangan :
Y = Serapan
X = Konsentrasi
Analisis Statistik
Analisis varians (ANAVA) digunakan dalam analisa statistik penelitian ini. Prinsip uji
ANAVA adalah melakukan telaah variabilitas data menjadi dua sumber variasi dalam
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Wasitaatmadja, Syarif M., Penuntun Ilmu Kosmetik Medis, UI-Press, Jakarta 1997
2. Tranggono, Retno Iswari dan Fatma Latifah. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
3. Suherni, Keracunan Timbal di Indonesia, The Lead group, Inc., Australia, 2010, Hal.
1,2,8
4. Fatmawaty, Aisyah dan sosisyawati, Dwi, Analisis Logam Berat dalam Perona Mata
dalam Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 12 No.2 Juli, 208, Hal.31.
5. Day, R.A, Underwood AL., Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi IV, Diterjemahkan oleh
2008.
Cosmetics & Toiletries Volume 111 No. 11, Illinois, Hal 43-45.
10. Pracaya, Hama dan Penyakit Tanaman, Niaga Swadaya, Jakarta, 1999, hal. 410-411.
19