PENDAHULUAN
penampilan tanpa mempengaruhi struktur dan fungsi tubuh. Kosmetik saat ini
sudah menjadi kebutuhan penting bagi manusia. Kosmetik tidak hanya digunakan
untuk fungsi estetika, akan tetapi berperan dalam penyembuhan dan perawatan
kulit. Meski bukan kebutuhan primer, namun kosmetik merupakan salah satu
Banyak pilihan produk kosmetik agar wanita terlihat lebih cantik. Salah
campuran bahan kimia dan atau bahan lainnya dengan khasiat bisa memutihkan
kulit atau memucatkan noda hitam pada kulit. Krim pemutih wajah sangat
bermanfaat bagi wajah yang memiliki berbagai masalah di wajah, karena mampu
mengembalikan kecerahan kulit dan mengurangi warna hitam pada wajah. Krim
pemutih merupakan salah satu jenis kosmetik yang sangat populer dikalangan
waktu yang singkat. Hal ini didukung dari iklan-iklan kecantikan yang
memberikan pengaruh besar terhadap konsep cantik yang identik dengan kulit
putih, karena banyak masyarakat khususnya wanita yang berburu produk tersebut
1
2
diformulasikan dari berbagai bahan aktif dan bahan kimia yang akan bereaksi
ketika diaplikasikan pada jaringan kulit, maka keamanan kosmetik dari bahan-
Kandungan logam berat dalam kadar yang berlebih dalam kosmetik baik yang
ditambahkan dengan sengaja atau tidak sengaja sangat tidak dibenarkan karena
logam berat tersebut akan kontak dengan kulit secara langsung. Apabila
terabsorpsi, logam berat masuk kedalam darah dan menyerang organ-organ tubuh
yang dijual bebas dipasaran dan toko-toko kosmetik pinggir jalan dari krim
pemutih dengan merk (branded) hingga tanpa merk (unbranded). Tidak hanya itu,
ternyata produk krim pemutih itu juga ada yang tidak menyertakan sertifikat dari
BPOM khususnya pada krim pemutih tanpa merk. Oleh karena itu, masyarakat
harusnya lebih berhati-hati dan bijak dalam menyikapi kejadian seperti ini.
dari berbagai bahan kimia. Umar dan Caleb (2013) telah meneliti kandugan logam
timbal dan kadmium pada beberapa produk kosmetik di Nigeria. Hasil penelitian
standar yang ditetapkan WHO yaitu 10 ppm sedangkan kandungan kadmium pada
sampel facial cream di atas standar yang ditetapkan WHO yaitu 0,3 ppm. Selain
itu, Claudia dkk (2011) melakukan penelitian terhadap kandungan merkuri dalam
krim pemutih di Pasar Meksiko, menunjukkan dari total 16 sampel krim pemutih
penelitian terhadap kandungan logam timbal, kadmium dan merkuri dalam krim
pemutih wajah (krim siang dan krim malam) yang banyak beredar di Banjarmasin
khususnya dipasar-pasar malam dan toko kosmetik pinggir jalan. Adapun alat
yang akan digunakan dalam analisis ketiga logam tersebut adalah Inductively
Couple Plasma (ICP). ICP adalah alat yang dapat mendeteksi senyawa-senyawa
Selain itu, bagi penulis sendiri belum pernah melakukan penelitian menggunakan
alat ICP sehingga hal ini dapat menjadi pengenalan dan pembelajaran langsung
terhadap penulis.
(1) Bagaimana kandungan logam timbal, kadmium dan merkuri dalam produk
(ICP)?
menentukan logam timbal, kadmium dan merkuri dalam produk krim pemutih
wajah?
a. Tujuan Umum
(1) Melengkapi persyaratan mata kuliah Program Studi Pendidikan Kimia FKIP
ULM.
b. Tujuan Khusus
(1) Untuk mengetahui kandungan logam timbal, kadmium dan merkuri dalam
Plasma (ICP).
untuk menentukan logam timbal, kadmium dan merkuri dalam produk krim
pemutih wajah.
(2) Dapat memperoleh pengalaman kerja yang nantinya dapat dimanfaatkan dan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kosmetik
Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri dahulu diramu dari
manusia tidak hanya dari bahan alami tetapi juga bahan sintetik untuk maksud
bahan aktif dan ditambah bahan tambahan lain seperti: bahan pewarna, bahan
6
7
Jenis ini diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulit sehingga
menghasilkan penampilan yang lebih menarik. Dalam kosmetik riasan, peran zat
pewarna dan zat pewangi sangat besar. Pada penggolongan kosmetik, krim wajah
tujuan untuk melembabkan kulit serta melindungi kulit dari paparan sinar
3) Terdaftar dan mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan RI
(BPOM RI).
Pemutih kulit adalah produk yang mengandung bahan aktif yang dapat
memberikan warna kulit lebih putih (Compac, 2005). Beberapa pemutih wajah
mengandung pigmen putih untuk menutupi kulit dan para konsumen merasa
8
kulitnya menjadi lebih putih, namun sebenarnya kulit mereka hanya terlihat lebih
putih saja akibat efek pelapisan pigmen putih pada lapisan terluar kulit dan tidak
ada pengurangan pada kadar pigmen kulit yang sebenarnya. Pemutih wajah yang
1) Skin Bleaching
Skin Bleaching adalah produk whitening yang mengandung bahan aktif yang
daerah kulit dengan noda hitam, tidak digunakan secara merata pada kulit dan
2) Skin Lightening
Skin Lightening adalah perawatan kulit yang digunakan dengan tujuan agar
kulit pemakai tampak lebih putih, cerah, dan bercahaya. Produk whitening
kategori ini dapat digunakan secara merata pada seluruh permukaan kulit.
berbagai bahan aktif dan bahan kimia yang akan bereaksi ketika diaplikasikan
pada jaringan kulit. Pada zaman sekarang banyak ditemukan bahan yang
berbahaya yang terkandung dalam produk kosmetik khususnya pada krim pemutih
dalam kosmetik sangat tidak dibenarnya karena logam berat tersebut akan kontak
dengan kulit secara langsung. Apabila terabsorpsi, logam berat masuk kedalam
penyakit. Logam berat yang sering terdapat dalam kosmetik yaitu logam timbal,
kadmium, merkuri dan arsen. Tetapi, pada penelitian hanya tiga logam yang
lingkungan akibat proses alami (missal: erosi) ataupun kegiatan industri manusia
digunakan sebagai bahan pembuatan batu baterai, solder, pipa, produk penunggu,
Pada kosmetik, timbal sering ditemukan pada lipstick, eye shadow, eye
liner, dan ada beberapa terdapat pada krim pemutih. Kandungan timbal dalam
kosmetik dapat diakibatkan oleh kontaminasi dari bahan baku yang digunakan
dalam tubuh melalui kulit, tertelan, atau kontak dengan mata kemudian masuk ke
dalam jaringan, terutama tulang. Selain itu, timbale juga dapat terakumulasi di
proses alami seperti kebakaran hutan, emisi vulkanik gunung berapi, dan
pelapukan tanah serta berbatuan. Sebagian besar cadmium berasal dari hasil
Pada kosmetik, kadmium banyak ditemukan pada lip gloss, eye liner,
produk krim tubuh dan rambut. Kadmium tersebut diserap ke dalam tubuh melalui
kontak dengan kulit yang kemudian dapat terakumulasi di ginjal dan hati. Waktu
karsinogen pada manusia. Paparan tingkat tinggi secara oral dapat menyebabkan
iritasi perut parah yang menyebabkan muntah dan diare. Sementara itu, paparan
vulkanik dan daerah endapan mineral dari bijih logam berat. Pada umumnya
merkuri digunakan sebagai fungsida dan pada beberapa industry termasuk pada
menimbulkan iritasi kulit, bintik-bintik hitam, penipisan kulit, dan dalam jangka
panjang dapat menyebabkan kanker kulit. Merkuri pada kosmetik ini diserap
melalui kulit dan diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Efek toksisitas merkuri
Tentang Bahan Kosmetik dan melalui Public Warning (Peringatan Publik) Nomor
Mengandung Bahan Berbahaya dan Zat Warna yang dilarang. Dalam peraturan
(1) Timbal sebagai bahan kosmetik hanya boleh digunakan pada pewarna rambut
kecuali fenil raksa nitrat dan tiomersal dapat digunakan sebagai pengawet
digunakan untuk deteksi dari trace metals dalam sampel lingkungan pada
kemudian dapat diukur. Teknologi dengan metode ICP yang digunakan pertama
kali pada awal tahun 1960 dengan tujuan meningkatkan pekembangan teknik
analisis.
Berikut adalah penjelasan komponen, fungsi, cara kerja hingga menghasilkan data
dari instrumentasi ICP dan aplikasinya dalam analisis sampel lingkungan. ICP
membedakan antara massa dari berbagai isotop elemen yang mana lebih dari satu
isotop stabil terjadi. Prinsip utama ICP dalam penentuan elemen adalah
Atom di-ionisasi dengan mengambil satu atau lebih elektron dari atom
tersebut supaya terbentuk ion positif. Ini juga berlaku untuk unsur-unsur yang
biasanya membentuk ion-ion negatif (sebagai contoh, klor) atau unsur-unsur yang
tidak pernah membentuk ion (sebagai contoh, argon). spektrometer massa ini
yang sama.
pembelokan yang terjadi tergantung pada massa ion tersebut. Semakin ringan
pada besar muatan positif ion tersebut. Dengan kata lain, semakin banyak elektron
yang diambil pada tahap 1, semakin besar muatan ion tersebut, pembelokan yang
secara elektro.
isotopic elemen bisa ditentukan. Kekurangan pada ICP-MS site, isobaric adanya
gangguan yang dihasilkan oleh polyatomic yang timbul dari plasma gas dan udara
yaitu isotopes dari Argon, oksigen, nitrogen, dan hidrogen dapat menggabungkan
diri atau bersama dengan unsur lainnya untuk menghasilkan isobaric gangguan.
BAB III
METODOLOGI
Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan dalam 3 hari yaitu Senin, 9 Mei
2016; Selasa, 10 Mei 2016; dan Rabu 11 Mei 2016 di Laboratorium MIPA ULM,
(1) ICP
(1) Sampel krim pemutih (citra, krim 99 malam dan siang, racikan dokter, ponds,
(2) Pb(NO3)2
(3) Cd(NO3)2
(4) HgCl2
(5) H2O2
(9) KMnO4
(10) K2S2O8
(12) SnCl2
(13) Aquades
(1) Menimbang sampel sebanyak 0,5 gram dan memasukkan ke dalam masing-
masing erlenmeyer.
17
HCl pekat.
(3) Memanaskan campuran sampel selama kurang lebih 10 menit dengan suhu
70oC.
b. Preparasi logam Hg
15 menit.
(3) Memanaskan larutan sampel di atas hot plate selama kurang lebih 2 jam,
c. Penentuan kadar
penggunaan.
18
(3) Mengukur absorbansi, intensitas dari larutan standar (blanko) dan larutan
sampel.
BAB IV
19
20
Sampel/ Kandungan Cd Pb Hg
(ppb) (ppb) (ppb)
Sampel A 67,07 22,18 380,60
Sampel B 70,06 21,64 877,10
Sampel C 70,98 23,21 43,30 (ppm)
21
4.2 Pembahasan
metode distruksi basah yang melibatkan larutan-larutan asam kuat yaitu HCl dan
HNO3 pekat dengan perbandingan 3:1 dan campuran tersebut dikenal dengan aqua
regia. Aqua regia atau air raja merupakan zat pengoksidasi yang kuat, yang
sanggup mengoksidasi (dan melarutkan) logam mulia seperti emas (Au) dan
logam yang mudah menguap sebab suhu pemanasan yang tidak terlalu tinggi.
Dalam hal ini ialah logam Pb dan Cd yang mudah menguap, sehingga apabila
dikhawatirkan kandungan logam yang berada dalam sampel akan habis sebelum
Metode destruksi basah ini dilakukan di atas hot plate pada suhu 70oC
perubahan warna menjadi larutan yang jernih dari sebelumnya. Berikut persamaan
reaksinya:
pada larutan tersebu.t. Tujuan dari penyaringan ini adalah agar tidak ada zat
pengotor atau impuritis yang masuk pada larutan sampel sehingga pada saat
pembacaan kadar di ICP tidak terganggu hasilnya nanti. Selanjutnya filtrat yang
didapatkan larutan akhir yang hampir sebagian besar bening namun untuk sampel
D dan G masing-masing berwarna kuning cerah. Hal itu diduga belum optimalnya
H2O2 dalam melakukan proses dekolorisasi sehingga warna masih muncul. Lalu
b. Preparasi Logam Hg
Dalam hal ini menggunakan campuran asam kuat yakni 5mL H2SO4 pekat dan
2,5mL HNO2 pekat. Pemilihan cara penyimpanan sampel dengan gesti basah
didasarkan pada sifat Hg yang mudah menguap. Jika dilakukan digesti kering
pada suhu tinggi dikhawatirkan Hg akan menguap sehingga akan habis sebelum
23
tersebut diperoleh merkuri dalam bentuk Hg2+ dari senyawa Hg kompleks, dengan
untuk mengoksidasi Hg menjadi Hg2+ sehingga diperoleh hasil yang lebih banyak
atau dengan kata lain mereduksi kelebihan KMNO4 yang secara terus menerus
c. Penentuan kadar
Pb = 220,353 nm
Cd = 228,802 nm
Hg = 253,652 nm
Penentuan panjang gelombang tersebut di dapatkan dari puncak
gelombang dari batas suatu sampel yang telah dilakukan beberapa kali
beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil yang tidak jauh
maksimum yakni 217,0 nm dan 228,6 nm. Hasil penelitian lain yaitu dilakukan
oleh Jaya dkk (2013) bahwa hasil pengukuran penetapan serapan maksimum
diperoleh untuk larutan Pb adalah 217,0 dan pada panjang gelombang tersebut
sampel seperti yang dilakukan oleh Tehubijuluw dkk (2013) dan Gadzhieva
oleh Amin dkk (2013), murniati (2009) serta Ang dan Kheng (2015).
pengukuran serapan larutan Pb, Cd dan Hg standar serta dibuat kurva kalibrasi
Persamaan regresi linear tersebut merupakan kurva standar untuk larutan standar
Persamaan regresi linear tersebut merupakan kurva standar untuk larutan standar
Hg.
m,etode dapat digunakan untuk analisis Pb, Cd dan Hg dengan hasil yang baik
sebesar 45,17 ppb, paling sedikit yakni sebesar 10,34 ppb pada sampel E.
cemaran mikroba dan logam berat dalam kemasan kosmetik menyatakan bahwa
persyaratan logam berat Pb tidak lebih 20mg/kg atau 20mg/L (200ppm). Lalu
menurut WHO batas yang diperbolehkan untuk Pb ialah sebear 10ppm (Sekunder,
dkk 2012).
26
dibawah ambang batas yang telah ditetapkan oleh BPOM dan WHO, sehingga
dapat dikatakan bahwa semua sampel memiliki kandungan Pb ysng relatif aman.
dan dioleskan pada kulit, maka melalui penetrasi kulit akan masuk kejaringan
tubuh pemakai dan seiring dengan lamanya pemakaian. Akumulasi logam berat ke
tubuh manusia hingga bata tertentu akan dapat menyebabkan toksisitas (Parmono,
1995).
dan paling sedikit yakni sebesar 67,10 ppb pada sampel D. Kemudian
cemaran mikroba dan logam berat dalam kemasan kosmetik menyatakan bahwa
persyaratan logam berat Cd tidak lebih dari 5mg/kg atau 5mg/L (5ppm). Menurut
Witto batas yang diperbolehkan untuk Cd ialah sebesar 0,3 ppm (sekunder, dkk
2012).
BPOM, sehingga semua sampel memiliki kandungan Cd yang relatif aman. Tetapi
konsumen seperti permasalahan kulit, alergi kulit dan kanker kulit (sekunder, dkk
2012).
dan logam berat dalam kemasan kosmetik menyatakan bahwa persyaratan logam
berat Hg tidak lebih dari 1mg/kg atau 1mg/L (1ppm). Menurut WHO batas yang
diperbolehkan untuk Hg ialah sebesar 1ppm (sekunder, dkk 2012). Dan dari
yang telah ditetapkan. Namun pada sampel C memiliki kandungan diatas ambang
sehingga perlu untuk membuat larutan standar sampai 45ppm untuk membuktikan
penggunaan merkuri dalam krim pemutih dapat menimbulkan berbagai hal, mulai
dari perubahan warna pada kulit yang pada akhirnya dapat menyebabkan bintik-
bintikn hitam pada kulit, alergi dan iritasi kulit. Pada pemakaian dengan dosis
Hasil percobaan ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Parengkuan dkk (2013) bahwa kandungan Hg yang diteliti yaitu sampel A= 0,04
ppm;C= 0,03 ppm; D= 0,06 ppm ; E= 0,04 ppm dan sampel J= 0,05 ppm berada
28
dibawah ambang batas yang ditetapkan oleh BPOM dan WHO. Sampel C tersebut
merupakan krim pemutih wajah siang termasuk kedalam kategori tinggi melebihi
kandungan yang telah diteliti oleh Erasiska dkk (2015) bahwa kandungan logam
Hg tertinggi pada krim pemutih siang hanya sebesar 2,41 mg/g dan kandungan
yang mengandung logam seperti tempat yang digunakan, karena umumnya alat
yang digunakan pada saat proses produkasi terbuat dari logam (mausavi dkk,
2013).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
banyak terdapat pada sampel kelly sebesar 0,04517 ppm, dimana kandungan ini
masih berada dibawah ambang batas yang telah ditetapkan BPOM dan WHO,
terdapat pada sampel kelly sebesar 0,8785 ppm yang masih berada dibawah
amang batas, sehingga semua sampel memiliki kandungan Cd yang relatif aman.
sebesar 43,3 ppm hasil ini melebihi ambang batas. Nilai kandungan Hg pada
sampel C melewati rentang kurva kalibrasi, sehingga perlu untuk membuat larutan
43,3 ppm.
5.2 Saran
(1) Untuk mahasiswa agar pelaksanaan PKL dilaksanakan pada waktu yang
(2) Diharapkan kegiatan seperti ini dapat berlangsung seterusnya guna dapat
29
30
DAFTAR PUSTAKA
Ang, H.H. dan L.L Kheng. 2005. Analysis of Mercury in Malaysian Herbal
Preparations. Journal of Medicine and Biomedical Science. 4(1) : 31-36.
Armin, F., Zulharmita dan D.R. Firdha. 2013. Identifikasi Kadar Merkuri (Hg)
dalam Krim Pemutih Kosmetik Herbal menggunakan Spektrofotometri
Serapan Atom (SSA). Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi. 18 (1) : 28-34.
BPOM. 2006. Kosmeik yang Mengandung Bahan dan Zat Warna yang dilarang.
Jakarta.
Erasiska, S. Bali, dan Hanifah, A.T. 2015. Analisis Kandungan Logam Timbal,
Kadmium, dan Merkuri dalam Produk Krim Pemutih Wajah. JOMFMIPA,
2(1) : 123-129.
Jaya, F., A. Guntarti, dan Z. Kamal. 2013. Penetapan Kadar Pb pada Shampo
berbagai Merk dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom. Jurnal
Pharmaciana. 3(2) : 9-13.
Mousavi, S. Zianati, P. Dehaghi, M.E. and Qorni, M. 2013. Heavy Metals (Lead
and Cadmium) in some Medicinal Herbal Products in Iranian Market.
Iranian Journal of Toxicology. 8:24.
Mumiati, A. 2009. Penentuan Kadar Merkuri (Hg) dalam Kosmetik Krim Pemutih
Wajah (Whitening) dengan CV-Hg-AAS. FMIPA Jurusan Kimia
Universitas Ahmad Yani. Laporan penelitian dipublikasikan.
31
32
Supriyato, C. Samin dan Z. Kamal. 2007. Analisis Cemaran Logam Berat Pb, Cu
dan Cd pada Ikan Tawar dengan Metode Spektrometri Nyala Serapan
(SSA). Seminar Nasional III SDM Tehnologi Nuklir. Yogyaarta.
Tehubijuluw, H., E.G. Fransina dan S.S. Pada. Penentuan Kandungan Loga Cd
dan Cu dalam Produk Ikan Kemasan Kaleng Secara Spektrofotometri
Serapan Atom (SSA). Cakra Kimia Indonesian F. Journal of Applied
Chemistry. 1(1) : 9-13.
Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.
Edisi Kelima. Kalman Media Pustaka, Jakarta.
33
34
I = a.b.c
I = Intensitas (sumbu y)
c = konsentrasi dalam ppm (sumbu x)
Kurva Standar Pb
25000
15000
Cd
10000
Linear (Cd)
5000
0
1 2 3 4 5
Konsentras (ppm)
200000
150000 Cd (kadmium)
Linear (Cd (kadmium))
100000
50000
0
1 2 3 4 5
Konsentrasi (ppm)
80000
Intensitas
60000
Hg (merkuri)
20000
0
1 2 3 4 5
Konsentrasi
36
Lampiran 2 Hasil analisis kadar logam pada krim pemutih pada praktikum
Cd Pb Hg Ket:
Sampel\Logam (ppb) (ppb) (ppb) Sampel A = Citra
A 67,07 22,18 380,6 Sampel B = Krim 99 (Malam)
B 70,06 21,64 877,1 Sampel C = Krim 99 (Siang)
C 70,98 23,21 43,3 Sampel D = Krim racikan
dokter
D 67,1 19,06 698,89
Sampel E = PONDS
E 71,03 10,34 649,39 Sampel F = Garnier
F 72,04 25,14 502,46 Sampel G = Fair and Lovely
G 74,04 23,56 409,48 Sampel H = Kelly
H 87,85 45,17 297,07
17. Helmahria
18. Hj. Saadah
19. IsnaniHayati
20. Nor Hidayah
21. Ekky Nova Herdana
22. Sri Hidayati
23. YeniAstri
24. Puji Lestari
25. Rafinawati
26. Ni KomangAyu P.
27. SitiArafah
31. NovitaIkawati
Lampiran 4 Dokumentasi
A. Preparasi Logam Pb dan Cd
B. Perparasi Logam Hg
C. Penentuan Kadar