Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan dan keselamatan kerja sanagat penting bagi kita untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan,
sehingga dapat mengurangi atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi
bagi pekerja tetapi juga dapat merusak lingkungan yang pada akhirnya akan
berdampak pada masyarakat luas.
Kesehatan kerja mempengaruhi manusia dalam hubunganya dengan
pekerjaan dan lingkungan kerjanya, baik secara fisik maupun psikis yang
meliputi, antara lain: metode bekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang
mungkin dapat menyebabkan kecelakaan,  penyakit ataupun perubahan dari
kesehatan seseorang.
Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak diharapkan dapat
melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika
apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat
dihindari. Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat
melakukan  pekerjaan dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak mudah
capek dan tidak akan menyebabkan kecelakaan.
Meskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah diatur
sedemikian rupa, tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang diharapkan. Begitu
banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja
seperti faktor manusia, lingkungan dan psikologis.

1
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana cara mengenal kesehatan dan keselamatan kerja?
2) Bagaimana cara mengatasi jika bahan kimia terkena pada kita?

C. Tujuan Penulisan
1) Agar kita Mengenal kesehatan dan keselamatan kerja di Apotek.
2) Mengatahui Material Safety larutan kimia yang ada di Apotek 

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah
tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan
budayanya menuju masyarakat adil dan makmur. Secara keilmuan K3 merupakan
ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Salah satu faktor penyakit akibat kerja (PAK) adalah faktor bahan kimia.
Terjadi pada petugas yang sering kali kontak dengan bahan kimia dan Obat-
obatan seperti Antibiotik. Demikian pula dengan solvent yang banyak digunakan
dalam komponen antiseptik, desinfektan dikenal sebagai zat yang paling
karsinogen. Semua bahan cepat atau lambat ini dapat memberi dampak negatif
terhadap kesehatan.
Keselamatan dan kesehatan kerja secara filosofi adalah suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani.
Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pengguna diharapkan dapat
melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman.

B. Peraturan Keselamatan kerja


Tujuan peraturan keselamatan kerja dimaksudkan untuk menjamin :
1. Kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan orang yang bekerja di apotek
2. Mencegah orang lain terkena resiko pekerjaan apotek yang menyebabkan
terganggu kesehatannya akibat kegiatan di apotek.
3. Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara,
sehingga tidak berdampak negatif terhadap lingkungan.
Aturan umum yang terdapat dalam peraturan itu menyangkut hal-hal sebagai
berikut :
1. Orang yang tak berkepentingan dilarang masuk apotek, untuk mencegah
hal yang tidak diinginkan.

3
2. Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai
bahan kimia, alat-alat dan cara pemakaiannya.
3. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk
memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja apotek.
4. Harus tahu cara pemekaian alat emergensi : pemadam kebakaran eye
shower, respirator dan alat keselamatan kerja yang lain.
5. Setiap pekerja apotek harus tau memberi pertolongan darurat (P3K).
6. Latihan keselamatan harus dipraktekkan secara periodik bukan dihapalkan
saja.
7. Dilarang makan, minum dan merokok diapotek
C. Bekerja Dengan Bahan Kimia
Bila anda bekerja dengan bahan kimia maka diperlukan perhatian dan
kecermatan dalam penanganannya. Ada pun hal umum yang harus diperhatikan
adalah sebagai berikut :
1. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia.
2. Hindari menghirup langsung uap bahan kimia.
3. Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus
(cukup dengan mengkibaskan daerah hidung).
4. Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi
(pedih dan gatal).
Cara memindahkan bahan kimia padat
Pemindahan bahan kimia padat memerlukan penanaganan sebagai berikut :
1. Gunakan sendok ungu atau alat lain yang bukan berasal dari logam.
2. Jangan mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan.
3. Gunakan alat untuk memindahkan bebas dari kontaminasi. Hindari satu
sendok untuk bemacam macam keperluan.
D. Terkena Bahan Kimia
Kecelakaan kerja bisa saja terjadi meskipun telah bekerja dengan hati hati. Bila
itu terjadi maka perhatikan hal hal sebagai berikut :
1. Jangan panik.
2. Mintalah bantuan dengan rekan anda, yang ada di dekat anda oleh karena
itu dilarang bekerja sendiri di apotek.

4
3. Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung dengan bahan
tersebut, bila memungkinkan bilas sampai bersih.
4. Bila terkena kulit, jangan di garuk supaya tidak merata.
5. Bawalah keluar ruangan korban agar banyak menghirup oksigen.
6. Bila menghawatirkan kesehatannya segera hubungi paramedic secepatnya.
E. Dampak Bahan Kimia Bagi Kesehatan
Pengaruh bahan kimia, baik akut maupun kronis, terhadap kesehatan
bergantung pada konsentrasi dan lamanya paparan terjadi. Efek bahan kimia yang
berbahaya dapat menyebabkan beberapa hal berikut ini:
1. Menyebabkan Iritasi, yaitu terjadi luka bakar setempat akibat kontak
atau bahan kimia dengan bagian-bagian tubuh tertentu, seperti kulit, mata,
atau saluran pernapasan.
2. Menyebabkan Korosif, yaitu kerusakan jaringan.
3. Menimbulkan Alergi, tampak sebagai bintik merah kecil atau gelembung
berisi cairan, atau gangguan pernapasan berupa sesak-sesak, napas
tersumbat dan napas pendek terutama malam hari.
4. Menyebabkan sulit bernapas, seperti tercekik atau aspiksian; karena
kekurangan oksigen akibat diikat oleh gas inert, seperti nitrogen dan
karbon dioksida.
5. Menimbulkan Keracunan Sistemik, karena bahan kimia yang dapat
mempengaruhi bagian-bagian tubuh, diantaranya merusak hati, ginjal,
susunan saraf, dan lain-lain.
6. Menyebabkan Kanker, akibat paparan jangka panjang bahan kimia,
sehingga merangsang pertumbuhan sel yang tidak terkendali dalam bentuk
tumor ganas.
7. Menyebabkan kerusakan/kelainan janin, yang ditandai dengan
kelahiran dalam keadaan cacat dan kemandulan.
8. Menyebabkan Pneumokoniosis, yaitu timbunan debu dalam paru-paru
sehingga kemampuan paru-paru untuk menyerap oksigen menjadi kurang.
Akibatnya, penderita mengalami napas pendek.

5
9. Menyebabkan Efek Bius, yaitu bahan kimia yang dapat mengganggu
sistem syaraf pusat yang menyebabkan orang tidak sadar, pingsan atau
kematian.

6
BAB III
KAJIAN KASUS

Di Rumah Sakit Islam Surabaya kurang lebih sebanyak 10% dari total pekerja di
apotik pernah terpajan oleh bahan kimia (serbuk obat racikan) saat proses meracik
obat. Rata-rata yang terpajan mempunyai riwayat alergi. Dari masalah tersebut
terjadi pengaruh bahan kimia saat meracik obat yaitu menimbulkan alergi berupa
gangguan pernafasan salah satunya batuk dan bersin.

A. Konsep Dasar Penyakit Alergi


1) Definisi Alergi
Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap
benda asing tertentu yang di sebut alergen. Alergen adalah zat yang tidak
berbahaya bagi tubuh. Alergen masuk ke tubuh dapat melalui salursn
pernafasan, makanan, suntikan atau kontak dengan kelit.
2) Gejala Umum dari suatu reaksi alergi terhadap alergen yang terhirup atau
terkena kulit :
 Gatal dengan bercak merah
 Mata berair
 Bersin
 Hidung beringus
 Ruam
 Merasa lelah atau badan sakit

7
3) WOC
Bahan Kimia dan Obat-Obatan

Saluran Cerna Saluran Pernafasan Kerusakan Sel

Mual/muntah
Pembuluh Darah
& diare

Defisit Cairan Gangguan sistem


syaraf otonom

Pusat Pernafasan
Nyeri Kepala

Gangguan rasa Nafas cepat dan


nyaman dalam

Gangguan Pola
Nafas

8
4) Tindakan yang Dilakukan
1. Jangan panik.
2. Mintalah bantuan dengan rekan anda, yang ada di dekat anda oleh karena
itu dilarang bekerja sendiri di apotek.
3. Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung dengan bahan
tersebut, bila memungkinkan bilas sampai bersih.
4. Bila terkena kulit, jangan di garuk supaya tidak merata.
5. Bawalah keluar ruangan korban agar banyak menghirup oksigen.
6. Bila menghawatirkan kesehatannya segera hubungi paramedic
secepatnya.
B. Pencegahan
1. Gunakan APD (masker) saat meracik obat sesuai SPO yang berlaku
2. Obat yang akan diracik dihancurkan menggunakan blender khusus obat.
Setelah obat tercampur sampai halus, endapkan dahulu agar residu obat
tidak terhirup masuk ke saluran pernafasan
3. Bersihkan alat blender setelah pemakaian agar tidak tercampur dengan
obat lain.

9
C. Alur Pelaporan Pajanan

10
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perlunya pengetahuan tentang K3 bahan kimia di apotek agar tidak terjadi
kecelakaan atau hal yang tidak diinginkan dalam bekerja sehingga kita dapat
meminimalisir kecelakaan yang terjadi dan menjadikan suasana kerja yg aman.
Dalam bekerja kita harus mematuhi peraturan yang telah ada atau yang telah
ditetapkan apalagi berkaitan dengan bahan yang belum kita kenal dan berbahaya.
Menggunakan alat-alat pelindung agar terhindar dari larutan atau benda yg
mengenai kita di saat kita bekerja sehingga kita dapat terhindar dari bahan
tersebut.

B. Saran
Saat memasuki apotek kimia sebaiknya mengikuti peraturan-peraturan yang
ada agar terhindar dari bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan di dalam apotek.
Dalam melakukan praktikum sebaiknya praktikum didampingi dengan dosen
pembimbing. Apabila terjadi kecelakaan kerja sebaiknya langsung melakukan
pertolongan pertama pada korban.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://apotek Mengenal Bahan Kimia dan Simbol Bahaya.htm (Minggu, 01 Juli 2012)
http://makalah K3.htm 
Mulyono, 2008, Membuat Reagen Kimia di Apotek, Bumi Aksara, Jakarta 
Keith Furr, 2000, CRC Handbook of Laboratory Safety, 5 thed, CRC Press,
Washington 
http://Makalah Kelompok 6 SMK3 Apotek _ Blog Dosen Kesehatan
Masyarakat.htm (Posted on   4 November 2010   ) 
http://Keselamatan Kerja Apotek _ Chem-Is-Try.Org _ Situs Kimia Indonesia
_.htm (Ditulis oleh   Suwahono   pada 15-01-2010 ) 
http://Makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3LH) - Footballokers.htm (Selasa, 15
Januari 2013)
http://Pengenalan Apotek Simbol Bahaya Bahan Kimia.htm (Kamis, 13 September 2012)
HazardSymbols_id Pdf
Bahan Ajar Pelatihan Manajemen Apotek, Deroktoral Jendral Pendidikan
Tinggi, Proyek Peningkayan Manajemen Pendidikan tinggi, 2002
Mariati; 1998. Bahan Kimia Berbahaya. Penataran pengelolaan Apotek
(Apotek Manajemen) Fakultas Kedokteran USU Medan.
Anonim ; 1997. Peralatan Keselamatan Kerja. Penataran Tenaga Apotek
Dalam Lingkungan Fakultas Pertanian USU Medan.

12

Anda mungkin juga menyukai