Anda di halaman 1dari 36

PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS (PTP)

PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BAKTI JAYA
Jalan Permata Raya Komplek Permata Pamulang Kelurahan Bakti Jaya
RT 005/004 NO 1 Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan No Telp. 021-75879977
EMAIL : pkmbhaktijaya@yahoo.com
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, telah terselesaikannya
penyusunan pedoman Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Bakti Jaya. Merujuk Permenkes
Nomor 75 Tahun 2014 daintaranya disebut bahwa Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara
adil, tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan.
Berdasarkan prinsip teknologi tepat guna, Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan,
mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
Berdasarkan prinsip keterpaduan dan kesinambungan adalah Puskesmas
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan
lintas sektor serta melaksanakan Sistem Rujuukan yang didukung dengan manajemen
Puskesmas.
Demikian kata pengantar kami, dengan harapan buku Pedoman Pelayanan Kesehatan di
UPT Puskesmas Bakti Jaya dapat digunakan sesuai dengan kemampuan dan profesi para
provider, semoga senantiasa mendapat bimbingan dari Allah SWT, dimudahkan segala urusan
dan dijauhkan dari segala kesulitan. Selamat bekerja.

Bakti Jaya, Januari 2017

Penyusun
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang
bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas berfungsi
sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam
melaksanakan tugasnya menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan, puskesmas harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara
terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat,
keterpaduan dan rujukan.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal dan Puskesmas dapat
menghasilkan luaran yang efektif dan efisien puskesmas harus melaksanakan manajemen
dengan baik. Manajemen puskesmas yang baik terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban seluruh kegiatan secara
keterkaitan dan berkesinambungan.
Perencanaan tingkat puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang
ada di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan
maupun upaya kesehatan penunjang.
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan PP No.
25Tahun 2000, daerah mempunyai wewenang yang besar untuk menentukan masalah
kesehatan yang harus diprioritaskan dan intervensi yang perlu dilakukan serta
menentukan berapa besar anggaran yang diperlukan. Disamping itu juga
mempunyaikewenangan untuk melakukan integrasi perencanaan dan anggaran.
Melalui pelaksanaan otonomi desentralisasi diharapkan dapat terlaksana kegiatan-
kegiatan yang lebih dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
B. TUJUAN
Dengan penyususan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) ini diharapkan semua
komponen yang ada di Puskesmas Bakti Jaya dapat:
a) Menganalisis Situasi Wilayah Kerja, Prilaku Kesehatan masyarakat, dan
Lembaga Bersumber Daya Masyarakat yang ada di wilayah UPT Bakti
Jaya.
b) Mengidentifikasi permasalahan permasalahan yang ada di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Bakti Jaya , kemudian membuat urutan prioritas masalah yang
akan diselesaikan secara bersama-sama bersama lintas program ataupun lintas
sektoral.
c) Menganalisis hambatan, yaitu menganalisis kemungkinan hambatan yang akan
mempengaruhi pencapaian tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi
hambatan internal dan hambatan eksternal.
d) Menyusun Kegiatan Intervensi berupa program kesehatan bersama-sama lintas
program dan lintas sektor untuk mengatasi permasalahan yang ada.
e) Mengetahui program-program prioritas apa saja yang akan dilaksanakan oleh
UPTD Puskesmas Bakti Jaya dalam mengatasi permasalahan kesehatan di
masyarakat satu atau dua tahun kedepan.
f) Perhitungan Anggaran, yaitu melakukan perhitungan kebutuhan anggaran
kegiatan yang direncanakan

C. VISI, MISI, MOTTO DAN TATA NILAI


Visi UPT Puskesmas Bakti Jaya adalah :
Melayani dengan pelayanan berkualitas, berdaya saing menuju masyarakat sehat
dan mandiri.

Misi UPT Puskesmas Bakti Jaya adalah :


1. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku sehat dalam upaya
kesehatan secara komprehensif;
2. Menjadikan Puskesmas sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan;
3. Menggerakkan, meningkatkan, dan menyelenggarakan partisipasi aktif
masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
4. Memelihara, meningkatkan, dan menyelenggarakan kesehatan individu,
keluarga, masyarakat, dan lingkungan;
5. Menggalang kemitraan dalam berbagai sektor untuk mewujudkan kemandirian
masyarakat;
6. Meningkatkan motivasi, kebersamaan dan kinerja seluruh karyawan sehingga
terwujud suasana kerja yang nyaman.

Motto UPT Puskesmas Bakti Jaya adalah :


FANTASTIS
(Fasilitas memadai, Nyaman, Terakreditasi, Senyum, Sapa, Salam).

Tata Nilai UPT Puskesmas Bakti Jaya adalah :


Kerja dan Doa, Akuntabel, Etika, Responsif, Dedikasi, Optimis, Amanah,
Jujur, Komitmen.
BAB II
GAMBARAN UMUM

UPT Puskesmas Bakti Jaya merupakan salah satu puskesmas dari 3 puskesmas
yang berada diwilayah Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan
Kecamatan Setu terdiri dari 6 kelurahan, yaitu Bakti Jaya, Babakan, Setu,
Muncul, Keranggan, Kademangan, dengan batas wilayah sebagai berikut :
Utara : Kecamatan Serpong.
Selatan : Kecamatan Gn Sindur, Kab Bogor.
Barat : Kecamatan Cisauk, Kab Tangerang
Timur : Kecamatan Pamulang

UPT Puskesmas Bakti Jaya terletak di jalan. Permata Raya Pamulang Permata
Pamulang Kelurahan Bakti Jaya, berdiri diatas tanah seluas 1000 m2 yang merupakan
tanah milik Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Adapun batas wilayah kerja UPT.
Puskesmas Bakti Jaya, adalah :
Utara: Wilayah kerja Puskesmas Rawa Buntu
Selatan : Wilayah kerja Puskesmas Gn Sindur Bogor
Barat : Wilayah kerja Puskesmas Keranggan
Timur : Wilayah kerja Puskesmas Pondok Benda

Secara geografis Puskesmas Bakti Jaya, mempunyai luas wilayah kerja 191 Ha,
yang terbagi menjadi 2 kelurahan, dengan masing-masing luas wilayah sebagai berikut :
1. Kelurahan Bakti Jaya : 174 Ha.
2. Kelurahan Babakan : 170 Ha.

.2. Data Demografi

Tabel.1
Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk
Menurut Desa / Kelurahan
UPT. Puskesmas Bakti Jaya ,
Tahun 2016

No Nama Kelurahan Jumlah Penduduk Luas Wilayah

1 Bakti Jaya 15.535 1,74 km2


2 Babakan 8.343 1,70 km2

TOTAL 23878 3,44 km2


2.3. SUMBER DAYA
2.3.1. Sarana Dan Prasarana
Gedung Puskesmas Bakti Jaya berdiri diatas tanah seluas 1000 m2, yang merupakan tanah
milik Pemerintah Daerah Kota Tangerang Selatan.
Sarana pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Bakti Jaya, meliputi :
A. BP Umum
Pemeriksaan dan pengobatan untuk dewasa
B. BP. Anak
Pemeriksaan dan pengobatan untuk anak kurang dari 5 tahun
C. BP Gigi
Pemeriksaan, konseling kesehatan gigi dan tindakan gigi
D. Pelayanan KIA dan KB
Meliputi pemeriksaan ibu hamil, USG, konseling KB, dan nifas
E. Klinik TB Paru & Kusta
pemeriksaan penyakit TB & Kusta
F. Pelayanan Imunisasi
G. Pelayanan Gizi
H. Klinik Lansia
I. Laboratorium
Meliputi pemeriksaan sputum BTA, HCG, Hematologi, Kimia Klinik, Urinalisa dan
golongan darah
J. Rawat Inap & Persalinan 24 Jam
K. Klinik Kesehatan Lingkungan
L. Klinik Konseling Remaja
M. Akupressure

2.3.2. Ketenagaan
Jumlah seluruh tenaga UPT. Puskesmas Bakti Jaya, sebanyak 43 orang yang secara
terperinci dimuat di dalam Tabel 2 berikut.

Tabel 2.
Jumlah Tenaga berdasarkan Jenis Ketenagaan dan Status Kepegawaian
Di UPT. Puskesmas Bakti Jaya,
Tahun 2016
Status Kepegawaian
Jumlah
No Jenis Ketenagaan Sukwa
Tenaga PNS PTT TKK Honorer KET
n
1 Kepala Puskesmas 1 1
2 Kasubag Tata Usaha 1 1
3 Dokter Umum 5 1 4
4 Dokter Gigi 2 1 1
5 Bidan 11 3 2 6
6 Perawat (SPK) 6 3 3
7 TPG 1 1
8 Petugas Laboratorium 1 1
9 Petugas Administrasi 3 2
10 Petugas Kebersihan 4 4
11 Supir 2 1
12 Juru Masak 2 1
13 Satpam 4 4
TOTAL 43 11 2 27
Sumber : Buku Perencanaan SDM Kesehatan UPT. Puskesmas Bakti Jaya, Tahun 2016.

2.3.3. Pembiayaan
Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan UPT. Puskesmas Bakti Jaya, maka diperlukan
sejumlah dana yang berasal dari beberapa sumber seperti tertera pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3.
Sumber Pembiayaan di Puskesmas Bakti Jaya
Tahun 2016

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
ANGGARAN KESEHATAN
1
BERSUMBER:
(Operasional PKM + ABT) Rp.337.491000,- 71%
APBD PROVINSI -
2 APBN :
- Dana Alokasi Khusus (DAK) -
- JKN Rp.268.776.000,-

- Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Rp.58.650.000,- 100%

PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI


3 -
(PHLN)
4 SUMBER PEMERINTAH LAIN -

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN Rp.606.325.650,-

Sumber : Buku Laporan Keuangan UPT. Puskesmas Bakti Jaya, Tahun 2016

Tabel .4

JUMLAH PENDUDUK YANG MEMANFAATKAN SARANA PUSKESMAS


UPT. PUSKESMAS BAKTI JAYA
TAHUN : 2016

NO DESA/KEL KUNJUNGAN PUSKESMAS


RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
1 2 3 4 5

1 BAKTI JAYA 13.194 98 13.096

2 BABAKAN 12.610 71 12.681

3 LUAR WILAYAH 3.913 31 3.944

JML (PUSKESMAS ) 29.748 200 29971

Sumber : Data Puskesmas Tahun 2016

A.PELAKSANAAN KEGIATAN
1.Promosi Kesehatan.

1. Tujuan :
Mewujudkan lingkungan sehat dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berperilaku
hidup bersih dan sehat.

2. Sasaran :
Meningkatkan klasifikasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) masyarakat pada setiap
tatanan.

3. Kegiatan :
Berbagai upaya untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat serta
meningkatkan klasifikasi IV PBHS di setiap saat tatanan telah dilakukan melalui mendorong
terbentuknya upaya kesehatan bersumber masyarakat berupa desa siaga, pelaksanaan pelatihan
SBH anggota baru dan lama, penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat pada rumah tangga,
institusi pendidikan (sekolah), institusi sarana kesehatan, institusi tempat-tempat umum,
institusi tempat kerja, penyuluhan demam berdarah, penyuluhan napza, lomba cerdas cermat
kader, lomba posyandu, dan pembinaan kader untuk lomba cerdas cermat tingkat kabupaten,
serta mendorong agar bayi mendapatkan asi eksklusif.

2. Kesehatan Ibu dan Anak


1. Tujuan
Meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
2. Sasaran
a. Meningkatkan pemantauan pertumbuhan balita.
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan bayi.
c. Meningkatkan catatan pelayanan KIA dan KB.

3. Kegiatan Pelayanan kesehatan bagi ibu hamil sesuai standar untuk kunjungan lengkap, drop
out K4-K1, pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk pendampingan persalinan
dukun oleh tenaga kesehatan sesuai standar, pelayanan nifas lengkap (ibu dan neonatus) sesuai
standar (KN3), pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi / komplikasi, penanganan
dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi / komplikasi, penanganan / rujukan neonatus risiko
tinggi, cakupan BBLR ditangani, pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang balita,
pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang anak prasekolah, pelayanan kesehatan
anak sekolah dasar oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih / guru uks / dokter kecil.
Cakupan pelayanan kesehatan remaja,akseptot KB aktif dipuskesmas.akseptor aktif MKET
dipuskesmas.

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG NAKES


DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS UPT PUSKESMAS BAKTI JAYA
IBU HAMIL
PERSALINAN MENDAPAT IBUN
JMLH K1 K4 JMLH DITOLONG YANKES MEND
N0. KECAMATANPUSKESMAS
NAKES NIFAS VIT

JMLH% JMLH % JMLH % JMLH % JMLH


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Setu Bakti Jaya 603 613 101.65101,65
576 95,5 575 576 95,52 575 100 575
2
3
4
5
6

JUMLAH (KAB/KOTA) 603 613 101,6 576 95.5 575 576 95.52 575 100 575

2.1 Kematian
a. Kematian Bayi
Kematian bayi merupakan indikator yang sensitif terhadap ketersediaan, pemanfaatan
pelayanan kesehatan terutama pelayanan perinatal, disamping juga erupakan indikator terbaik
untuk menilai pembangunan sosial ekonomi masyarakat secara menyeluruh. Adapun jumlah
kelahiran dan kematian bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Bakti Jaya.
Jumlah kematian bayi pada tahun 2016 sebanyak 2 orang, mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2014, jumlah kematian bayi sebanyak 2 orang disebabkan karena
komplikasi ibu (eklampsia), sedangkan jumlah bayi lahir hidup dengan selamat berjumlah 524
orang yang terbagi dari laki-laki dan perempuan.

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DI PKM BAKTI JAYA 2016

b.Kematian Ibu
Kematian menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan
kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkunganserta tingkat pelayanan kesehatan terutama pada
ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu pada masa nifas. Lalu jumlah kematian ibu pada tahun 2016
sebanyak 1 orang, sama dengan tahun 2014 yang berjumlah 1 orang.
JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KELURAHAN
PUSKESMAS BAKTI JAYA 2016

NO KELURAHAN JLH LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL


HIDUP KEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN JUMLAH
BUMIL BULIN BUFAS
1 2 3 4 5 6 7

1 BAKTI JAYA 327 0 1 0 1

2 BABAKAN 197 0 0 0 0

JUMLAH 524 0 1 0 1
GRAFIK JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL DI WILAYAH KERJA PKM BAKTI JAYA
2016
3.Perbaikan Gizi Masyarakat

1. Tujuan
Meningkatkan kesehatan individu keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya

2. Sasaran
a. Meningkatkan pemantauan pertumbuhan balita.
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan bayi.

3.Kegiatan :
Pemberian kapsul vitamin A (dosis 200.000 SI) pada balita 2 kali/tahun, pemberian
tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil, pemberian PMT pemulihan balita gizi buruk pada gakin,
balita naik berat badannya.

2.1 Status Gizi


Gambaran status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Bakti Jaya berdasarkan hasil
bulan penimbangan balita selama kurun waktu 1 tahun adalah seperti tabel di bawah ini :
Jumlah balita ditimbang sebanyak 1960 orang pada tahun 2016. Gizi lebih sebanyak 16 orang,
gizi baik 1931 orang dan gizi kurang sebesar 10 orang. Hal ini terjadi peningkatan gizi lebih
dibanding 2014 demikian juga dengan gizi kurang berkurang jumlah anak yang mengalami gizi
kurang ditahun 2016 dibanding gizi kurang ditahun 2014.
Grafik Status Gizi Balita Ditimbang Di PKM Bakti Jaya 2016

STATUS GIZI BALITA DIWILAYAH KERJA PKM BAKTI JAYA 2016


NO
ANAK DITIMBANG JUMLAH %

1 Balita Ditimbang 1960 100

2 Gizi Lebih 16 0.85

3 Gizi Baik 1931 98,5

4 Gizi Kurang 10 0,51

5 Gizi Buruk 0 0

3.Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

1. Tujuan :
Meningkatkan kesehatan individu keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
2. Sasaran :
Menurunnya angka kesehatan dan kematian akibat penyakit menular.
3. Kegiatan :
Penderita kusta, pemerikasaan kontak penderita, imunisasi DPT 1 pada bayi, drop out DPT 3,
Campak, imunisasi HB1 < 7 hari, imunisasi campak pada bayi, imunisasi DT pada anak kelas 1
SD, imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3, penemuan kasus diare di puskesmas dan kader,
kasus diare ditangani oleh puskesmas dan kader dengan oral rehidrasi, kasus diare ditangani
rehidrasi intravena, penemuan kasus pnemonia dan pnemonia berat oleh puskesmas dan kader,
jumlah kasus pnemonia dan pnemonia berat ditangani, jumlah kasus pnemonia berat dengan
tanda bahaya ditangani / dirujuk, pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV/ AIDS,
pencegahan dan penanggulangan filariasis. Adapun AFP Rate %, TB Paru sembuh dan Pnemonia
balita ditangani di Puskesmas Bakti Jaya seperti tabel di bawah ini :
Jumlah kasus TBC pada tahun 2016baik BTA positif maupun secara klinis positif sebanyak 28
orang dimana penderita yang BTA positif sebanyak 28 orang telah diobati sampai sembuh
mencapai 100%, dimana jumlah ini ditambah dengan jumlah luar wilayah kerja UPT Puskesmas
Bakti Jaya dikarenakan Puskesmas Bakti Jaya berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bogor.

Sedangkan untuk mengetahui HIV / AIDS ditangani, infeksi menular seksual diobati, DBD
ditangani dan Diare pada balita ditangani di Puskesmas Bakti Jaya ditangani dapat dilihat
dibawah ini.

GRAFIK JUMLAH KASUS BARU TB PARU DI PKM BAKTI JAYA 2016


JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU
MENURUT JENIS KELAMIN, KELURAHAN DAN PUSKESMAS BAKTI JAYA
2016.

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS TB PARU PRAVELENSI JUMLAH


NO DESA/ (PER 100.00 KEMATIAN
KASUS BARU KASUS LAMA KASUS BARU + LAMA
KELURAHAN PENDUDUK) AKIBAT TB PARU
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 BAKTI JAYA 6239 6018 12257 2 2 4 1 0 1 3 2 5 0 0 0 0 0 0
2 BABAKAN 5990 5631 11621 17 7 24 1 1 2 18 8 26 0 0 0 0 0 0
3 LUAR WIYAH 0 0 0 1 0 1 1 0 1 2 0 2 0 0 0 0 0 0

JUMLAH(KAB/KOTA) 12229 11649 23878 19 9 28 2 1 3 21 10 31 0 0 0 0 0 0


ANGKA INSIDES 0 0 0 KEMATIAN PER 100.000 0 0 0
PER 100.000PENDUDUK PENDUDUK
GRAFIK JUMLAH KASUS BARU, LAMA DAN KEMATIAN AKIBAT TB
BARU MENURUT KELURAHAN
UPT. PUSKESMAS BAKTI JAYA
TAHUN 2016

4. Kesakitan
Berdasarkan hasil laporan bulanan penyakit (LB1) dari Puskesmas Bakti Jaya, didapatkan pola
penyakit yang terjadi di tahun 2016 menurut golongan semua umur.
NO NAMA PENYAKIT JUMLAH %
1 2 3 4
1 HT 3.864 12,99
2 ISPA 3.504 11,78
3 DERMATITIS 3.372 11,34
4 GASTRITIS 3.228 10,86

5 BATUK 3.216 10,82


6 DEMAM 2.904 9,77
7 ATRITIS 2.856 9,60
8 SAKIT KEPALA 2.628 8,84
9 MYALGIA 2.136 7,18
10 DLL 2.028 6,82
JUMLAH 29.736 100
Tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa penyakit HT (Hipertensi) mendominasi pola
penyakit di wilayah kerja UPT Puskesmas Bakti Jaya Kota Tangerang Selatan dan diselanjutnya
disusul oleh ISPA dan DERMATITIS.
Untuk upaya pemberantasan penyakit menular lebih ditekankan pada pelaksanaan survey
line epidemiologi dengan upaya penemuan penderita sacara dini yang di tindak lanjuti dengan
penanganan secara cepat melalui pengobatan penderita. Adapun pola penyakit / angka kesakitan
pada penyakit menular menurut LB3 Puskesmas dan laporan program adalah sebagai berikut.

a. Penyakit Menular Bersumber Binatang

1. Malaria
Tidak ditemukan kasus penyakit malaria selama tahun 2016 di wilayah Kerja
UPT Puskesmas Bakti Jaya.
2. Demam Berdarah (DBD)
Upaya pemberantasan penyakit DBD di titik beratkan pada kegiatan
pergerakan potensi masyarakat dan pemantauan jentik untuk memantau angka bebas
jentik, upaya yang dilakukan selama tahun 2016 antara lain adalah penemuan
penderita secara dini dengan sistim surveilans, penegakan diagnosis secara cepat dan
penanganan penderita secara tepat, serta pemantauan dan pengendalian vektor.

Jumlah Penderita DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Bakti Jaya Tahun 2016
DBD
Jumlah % Ditangani
NO Desa /
Kasus Ditangani
kelurahan

1 2 3 4 5

1. Bakti Jaya 20 20 100

2. Babakan 16 16 100

Jumlah 36 36 100

3.Filariasis
Tidak ditemukan kasus penyakit Filariasis selama tahun 2016 di wilayah Kerja UPT
Puskesmas Bakti Jaya.

b. Penyakit Menular Langsung


1. Penyakit Diare
Ditemukan 163 kasus Diare yang seluruhnya ditangani selama tahun 2016.

GRAFIK KASUS DIARE YANG DITANGANI DI


PKM BAKTI JAYA 2016
2.Penyakit Kusta
Tidak ditemukan penyakit Kusta di wilayah kerja Puskemas Bakti Jaya selama
Tahun 2016.

5.Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)


Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proksi
terhadap cakupan imunisasi secara lengkap pada kelompok bayi, imunisasi secara
lengkap meliputi TN, Hepatitis, Campak, dan Pertusis. Indikator yang dipakai unuk
mengukur cakupan pencapaian UCI adalah campak. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan
batasa suatu wilayah, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya tingkat
kekebalan masyarakat atau bayi (Heart Immunity) terhadap penularan penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Adapun gambaran pola kejadian kasus PD3I
2016 di wilayah kerja Puskesmas Bakti Jaya sebagai berikut.

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)


2016
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKTI JAYA
JUMLAH KASUS PD3I
CAMPAK
JUMLAH MENINGGAL POLIO HEPATITIS B
NO KELURAHAN
KASUS
L P L+P L P L+ L P L+P
P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Bakti Jaya 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Babakan 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Luar Wilayah 0 0

JUMLAH 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0
(PUSKESMAS)

CASE FATALITY
RATE (%)
5.PENYEHATAN LINGKUNGAN
1. Tujuan :
Mewujudkan lingkungan sehat dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam
berperilaku hidup bersih dan sehat.
2. Sasaran :
Meningkatkan klasifikasi PHBS masyarakat pada setiap tatanan
3. Kegiatan :
Inspeksi sanitasi sarana air bersih, pembinaan kelompok masyarakat / kelompok pemakai
air, inspeksi sanitasi tempat pengelolaan makanan, pembinaan tempat pegelolaan
makanan, inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah dan limbah, pemeriksaan
penyehatan lingkungan pada perumahan, inspeksi sanitasi tempat-tempat umum, sanitasi
tempat umum memenuhi syarat, pengembangan dan pemberdayaan klinik sanitasi.

5.1 Kesehatan Lingkungan


Penyelenggaraan program penyehatan lingkungan bertujuan untuk mewujudkan
lingkungan yang dapat meindungi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
keluarga yang lebih baik.
Peningkatan kesehatan lingkungan dilakukan dengan meningkatkan upaya pembinaan
kesehatan lingkungan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan sanitasi dasar,
pengawasan kualitas lingkungan terutama memantau dan mengendalikan pencemaran
lingkungan fisik dan biologi serta akibat lain yang timbul akibat pembangunan yang
berpengaruh terhadap kesehatan.

a. Penyehatan Perumahan
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan. Dari hasil
pemantauan selama 2016 menunjukkan dari 2204 rumah / kepala keluarga yang diperiksa
sebanyak 93.1% memenuhi syarat kesehatan.
Untuk cakupan sarana sanitasi dasar di Puskesmas Bakti Jaya 2016 sebagian besar
menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Persentase untuk KK yang
memiliki jamban 87.28% (2016). Lalu persentase KK yang memiliki tempat sampah 83.36
% (2016). Persentase KK yang memiliki pengolahan air limbah 81.13 % (2016), hal ini
mengalami peningkatan disebabkan karena penyuluhan yang baik dan pola hidup PHBS
yang meningkat.

GRAFIK KELUARGA YANG MEMILIKI SANITASI DASAR MENURUT


KELURAHAN UPT PKM BAKTI JAYA 2016

b.Penyehatan Tempat-Tempat Umum (TTU)


Pengawasan terhadap TTU dilakukan untuk meminimalkan faktor resiko sumber
penularan bagi masyarakat yang memanfaatkan TTU. Bentu kegiatan yang dilakukan antara
lain meliputi pengawasan batas lingkungan secara berkala, bimbingan, penyuluhan, dan
saran perbaikan. Dalam upaya penyehatan tempat-tempat umum dilakukan pembinnaan
penyehatan lingkungan dan pengawasan kualitas lingkungan tempat-tempat umum sebagai
berikut.

PRESENTASE TEMPAT UMUM SEHAT DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS


BAKTI JAYA TAHUN 2016

Persentase
NO. Tempat-Tempat
Umum 2014 2016

1. Hotel 0 0

2. Restoran/R-Makan 100 100

3. Pasar 100 100

4. TUPM lainnya 100 100

Jumlah persentase tempat tempat umum pada tahun 2016 mencapai 100%, hal ini disebabkan
kesadaran ber pola PHBS dapat dipertahankan dengan baik.
3. Pelayanan Pengobatan
1. Tujuan :
Meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya.
2. Sararan :
Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular.

3.Kegiatan :
Kunjungan rawat jalan umum, kunjungan rawat jalan gigi.

6.1 Pelayanan Pengobatan


Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan bagi
masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan ringan, baik secara langsung maupun
melalui rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan ringan hingga
sedang. Sebagian besar sarana pelayanan puskesmas dipersiapkan uuntuk pelayanan
kesehatan dasar bagi kunjungan rawat jalan, sedangkan rumah sakit disamping memberikan
pelayanan pada kasus rujukan untuk rawat inap juga melayani kunjungan rawat jalan.
Gambaran dari kinerja pelaayanan pengobatan di puskesmas Bakti Jaya di antaranya
tergambar dari presentase kunjungan pasien terhadap jumlah penduduk sebagai berikut :

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN & RAWAT INAP


DISARANA PELAYANAN KESEHATAN
PUSKESMAS BAKTI JAYA
TAHUN 2016

NO. Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah Kunjungan


Rawat Inap Rawat Jalan

1. Puskesmas Bakti Jaya 169 29748


2. Rumah Sakit & Rumah Bersalin 0 0
3. Institusi diknakes/diklat 0 0

4. Sarana kesehatan lain 0 0

Jumlah 169 29748

6.1.a Pelayanan Perbaikan Gizi


Salah satu pelayanan perbaikan gizi pada tahun 2016 adalah kegiatan pemberian vitamin
A, adapun cakupan dari pemberian vitamin A pada bayi 6-11 bulan mencapai 279 bayi (100%),
balita 6-59 bulan mencapai 2175 balita (100%).

B.PROGRAM PENGEMBAGAN WAJIB

1. Program Lansia
1. Tujuan :
Meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya.
2. Sasaran :
Meningkatkan pelayanan usia lanjut.
3. Kegiatan :
Pembinaan kelompok usia lanjut sesuai standar dan pemantauan kesehatan pada
anggota kelompok usia lanjut yang dibina sesuai standar.

Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut


Pelayanan kesehatan salah satunyya ditujukan terhadap kelompok usia lanjut, dimana
pada kelompok ini biasanya banyak mengalami gangguan kesehatan degeneratif dan fungsi
tubuh lainnya. Dalam upaya meningkaytkan status kesehatan usia lanjut dengan hasil cakupan
prausila dan usila yang dilayani kessehatan tahun 2016 sebanyak 840 orang dari 2 wilayah kerja
UPT Puskesmas Bakti Jaya. Cakupan pelayanan kesehatan prausila dan usila dapat dilihat
dibawah ini :

TABEL JUMLAH LANSIA YANG MENDAPAT PELAYANAN DI PKM BAKTI JAYA


2016

USIA ( 60+)
PUSKESMAS Jumlah Mendapat Pelayanan
L P L+ P L % P % L+P %
BAKTI JAYA 520 685 1205 375 72.1 632 92.26 1007 83.56

JUMLAH 520 685 1205 375 72.1 632 92.26 1007 83.56

GRAFIK LANSIA YANG MENDAPAT PELAYANAN DI PKM BAKTI JAYA 2016

2. Program UKS/UKGS
1. Tujuan :
Meniingkatkan kesehatan individu, keluarga ddan masyarakat beserta ligkungannya.
2. Sasaran :
Meningkatnya klasifikasi PHBS pada tatanan institusi pendidikan.
3. Kegiatan :
Penjaringan kesehatan untuk murid kelas 1 (SD/MI), setipa tahun ajaran baru
dilaksanakan penjaringan kesehatan dengan tujuan untuk menentukan pelayanan secara
dini pada anak sekolah, kegiatannya adalah pemeriksaan jasmani oleh guru olahraga,
pemeriksaan fisik oleh guru umum, pemeriksaan mulut dan gigi oleh dokter gigi/perawat
gigi, pemeriksaan penglihatan dan pendengaran oleh para medis untuk lebih jelas dapat
dilihat pada tabel cakupan di bawah ini

TABEL PELAYANAN GIGI & MULUT PKM BAKTI JAYA 2016


PELAYANAN KES GIGI & MULUT
PUSKESMA Tumpatan Gigi Pencabutan Gigi Ratio Tumpatan /
S Tetap Tetap Pencabutan
L P L+P L P L+P L P L+P
Bakti Jaya 223 387 610 129 214 343 1 : 1 : 1.78 :
1.73 1.66 1.66

GRAFIK PELAYANAN GIGI & MULUT PKM BAKTI JAYA 2016

BAB III
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Sesuai dengan arah kebijakan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan serta Tugas pokok UPTD Puskesmas Bakti Jaya, sasaran yang ingin dicapai
pemerintah Kota Tangerang Selatan pada tahun 2016 2021 dalam bidang kesehatan maka pada
bab ini akan dilakukan Analisa masalah dan pemecahan masalah yang ditemukan di UPTD
Puskesmas Bakti Jaya, mulai dari identifikasi masalah sampai dengan bentuk intervensi kegiatan
untuk mengatasi masalah tersebut. Adapun sistematika/alur dari proses analisa masalah sampai
dengan pemecahan masalah adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah
2. Penetapan Prioritas Masalah
3. Mencari Akar Penyebab Masalah
4. Menetapkan Cara Pemecahan Masalah
Dengan menganalisa serta membuat suatu pemecahan masalah kesehatan di wilayah kerja
UPT Puskesmas Bakti Jaya dengan cermat, diharapkan UPT Puskesmas Bakti Jaya dapat
menemukan alternatif pemecahan masalah kesehatan melalui kegiatan-kegiatanintervensi secara
efektif dan efisien. Sehingga dapat membantu dan meningkatkan pembangunan khususnya
bidang kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Bakti Jaya.
1. Identifikasi masalah

N UPAYA TARGE PENCAPAIA MASALAH


O T N
1 UKM Esensial
a. PROMKES Kemampuan
1. Pelatihan kader
1x 1x kader mengisi
format SIP
masih kurang
2. Penyuluhan kesehatan Karena selalu
ada kader baru
disetiap
tahunnya
Pengetahuan
Masyarakat
tentang
kesehatan
masih kurang
Masih banyak
masyarakat
yang merokok

b. Kes Ling 95% 93,9% Evaluasi


kinerja di
Tahun 2016,
kesehatan
lingkungan
masih belum
mencapai
target
dikarenakan
kurangnya
tenaga
kesehatan
lingkungan
dan kesadaran
masyarakat
tentang
kesehatan
lingkungan
c. KIA 1x Kurangnya
Mengadakan senam hamil dan kelas
sebulan informasi
ibu hamil
mengenai ibu
hamil,
persalinan
untuk ibu
hamil
Kebutuhan
tentang
posyandu
meningkat
Banyak
masyarakat
yang lebih
memilih
melahirkan di
RS dari pada
ke Puskesmas

d.
KB - - -
GIZI - -
-
e. P2M 1x - Ditemukan kasus
Penyuluhan HIV/AIDS
HIV/AIDS
dikelurahan
Bakti Jaya
dan Babakan
f. PTM
g. Surveilens
Imunisasi
2 UKM PENGEMBANGAN
a. Upaya Kesehatan Sekolah
(UKS)
b. Kesehatan Jiwa;
c. Kesehatan Gigi Masyarakat
d. Kesehatan Tradisional dan
Komplementer
e. Kesehatan Olahraga
f. Kesehatan Kerja
N MASALAH TARGE PENCAPAIA MASALAH
O T N
g. Kesehatan Indera
h. Kesehatan Lanjut Usia Ruangan Lansia di
Senam lansia Puskesmas kurang
nyaman, panas,
antri pengambilan
obat
Kurang adanya
program untuk
lansia di
lingkungan
Puskesmas Bakti
Jaya
Kebutuhan
masyarakat
tentang posbindu
meningkat

2. Penentuan Prioritas Masalah


Untuk menentukan skala prioritas menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth).
TABEL SKALA PRIORITAS

NO MASALAH U S G TOTAL
1. Kurang adanya program untuk 5 4 4 80
lansia di lingkungan
Puskesmas Bakti Jaya
2. Ruangan lansia di Puskesmas 5 4 3 60
kurang nyaman, panas, antri

3. Ibu hamil membutuhkan 5 3 3 45


kegiatan senam hamil dan
kelas ibu hamil
4. Pengetahuan masyarakat 5 3 3 45
tentang kesehatan masih
kurang
5. Kemampuan kader mengisi 4 3 3 36
format SIP masih kurang

6. Ditemukan kasus HIV/AIDS 3 3 2 18


dikelurahan Bakti Jaya dan
Babakan
7. Evaluasi kinerja di Tahun 3 2 2 12
2016, kesehatan lingkungan
masih belum
mencapai target dikarenakan
kurangnya tenaga kesehatan
8. lingkungan masyarakat
Kebutuhan dan kesadaran
untuk 2 2 2 8
posyandu meningkat

9. Kebutuhan masyarakat 2 2 2 8
tentang posbindu meningkat

10. Masih banyak masyarakat 2 2 2 6


yang merokok

11. Banyak masyarakat yang lebih 2 2 1 4


memilih melahirkan di RS
dari pada ke Puskesmas

Keterangan :
Dari hasil skala prioritas didapatkan yang menjadi prioritas masalah adalah kurang adanya
program untuk lansia di lingkungan Puskesmas Bakti Jaya.

3. Mencari Akar Penyebab Masalah

Setelah ditentukan masalah yang menjadi prioritas, selanjutnya dicari akar penyebab
dari masalah tersebut. Penyebab masalah agar dikonfirmasi dengan data di Puskesmas.

Metode yang dapat dipergunakan dalam mencari akar penyebab masalah yaitu
Diagram sebab akibat dari Ishikawa (diagram tulang ikan/ fish bone).
4. Menetapkan Cara Pemecahan Masalah

Untuk menetapkan cara pemecahan masalah dapat dilakukan kesepakatan dengan


didahului brainstorming (curah pendapat). Dari hasil curah pendapat tentang
permasalahan yang terjadi di Puskesmas, maka menyepakati :

1. Pembuatan program inovatif untuk lansia.

2. Pengusulan sarana dan prasarana untuk lansia

3. Mengadakan penyuluhan kesehatan kepada lansia.

4. Diadakan senam ibu hamil dan kelas ibu hamil

5. Diadakan Penyuluhan tentang kesehatan

6. Diadakan pelatihan untuk kader kesehatan

7. Diadakan penyuluhan tentang HIV/AIDS.

8. Mengadakan penyuluhan kesehatan lingkungan.

9. Pengajuan penambahan jumlah posyandu.


10. Pengajuan penambahan jumlah posbindu.

11. Kegiatan penyuluhan tentang bahaya merokok.

12. Memberikan edukasi kepada ibu hamil saat kelas ibu hamil agar persalinan normal di
Puskesmas.

BAB IV
RENCANA USULAN KEGIATAN

Rencana Usulan Kegiatan yang disusun adalah Rencana Usulan Kegiatan untuk tahun
2017. Dimana rencana usulan kegiatan ini sumber dananya berasal dari JKN dan BOK. Dalam
Rencana Usulan Kegiatan UPT Puskesmas Bakti Jaya tahun 2017 ini, meliputi upaya kesehatan
wajib, upaya kesehatan pengembangan dan upaya kesehatan penunjang yaitu berupa :
a) Kegiatan tahunan yang akan datang (meliputi kegiatan rutin, sarana/prasarana,
operasionaldan program hasil analisis masalah),
b) Kebutuhan sumber daya berdasarkan ketersediaan sumber daya yang ada
c) Rekapitulasi Rencana Usulan Kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan ke dalam
format RUK Puskesmas yaitu dalam bentuk matrik.
Rencana Usulan Kegiatan UPTD Puskesmas Bakti Jaya, di susun dengan memperhatikan
berbagai kebijakan yang berlaku, baik kesepakatan global, nasional, maupun daerah sesuai
dengan masalah yang ada sebagai hasil dari kajian data dan informasi yang tersediadi
Puskesmas.
Rencana Usulan Kegiatan UPT Puskesmas Bakti Jaya dapat dilihat pada lampiran.
BAB V.
PENUTUP

Perencanaan tingkat Puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di
wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan maupun upaya
kesehatan penunjang.
Perencanaan ini disusun oleh Puskesmas sebagai Rencana Tahunan Puskesmas Yang
dibiayai oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat serta sumber dana lainnya dan untuk
kebutuhan satu tahun agar Puskesmas mampu melaksanakannya secara efisien, efektif dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Dengan telah disusun Rencana Usulan Kegiatan UPT Puskesmas Bakti Jaya tahun 2017
ini, semoga di tahun mendatang UPT Puskesmas Bakti Jaya dapat melaksanakan fungsinya
sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan masyarakat secara maksimal sehingga dapat
tercipta Masyarakat dan Lingkungan yang sehat di kelurahan Bakti Jaya dan Babakan.
Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh UPT Puskesmas Bakti Jaya,
untuk kemajuan kami sebagai petugas kesehatan juga untuk kemajuan masyarakat Kelurahan
Bakti Jaya dan Babakan.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kami haturkan kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian Rencana Usulan Kegiatan UPT Puskesmas Bakti Jaya tahun 2017
ini.

Anda mungkin juga menyukai