MAKALAH
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Tugas Strata Satu (S-1)
Program Studi Administrasi Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Dosen Pengampu: Inel Nelyana, MKM
Oleh:
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena Rahmat dan
Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Informasi
Logistik obat dan sedian farmasi di Puskesmas”. Makalah ini disusun guna memenuhi
salah satu persyaratan menyelesaikan tugas Mata Kuliah Manejemen Logistik Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Penyusunan Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik atas bantuan, bimbingan,
doa serta saran dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, yang selalu memberikan doa restu, dukungan, serta
kasih sayang.
2. Ibu Inel Nelyana, MKM selaku Dosen Mata Kuliah Manejemen Logistik yang telah
memberi bimbingan dengan baik.
3. Semua pihak yang telah memberikan dukungan baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari dalam penulisan Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
dan masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan
pengalaman. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan
penulis untuk perbaikan dimasa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk kita semua, khususnya mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
2.6.2 Regulasi Sistem Informasi Logistik Obat dan BMHP.................... 16
2.6.3 Kesinambungan Penggunaan Sistem Informasi Logistik
Obat dan BMHP............................................................................. 16
2.7 Pemanfaatan Aplikasi E-Logistik............................................................ 17
2.7.1 Proses Bisnis Manajemen Logistik di Instalasi Farmasi
Pemerintah. .................................................................................... 21
2.7.2 Penggunaan Standar Data dalam Sistem Informasi
Manajemen Logistik Obat dan BMHP .......................................... 25
2.7.3 Langkah-Langkah Implementasi Sistem E-Logistik
di Instalasi Farmasi Pemerintah ..................................................... 29
2.5 Relevansi Sistem Manajemen Logistik dengan Al-Qur’an ..................... 30
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Sistem Manajemen Logistik Obat dan Sediaan Farmasi Di Puskesmas
Tamalanrea Jaya Kota Makassar ............................................................. 32
3.2 Sistem Manajemen Logistik Obat dan Sediaan Farmasi Di
PuskesmasWasah Kota Kandangan ........................................................ 37
3.3 Sistem Manajemen Logistik Obat dan Sediaan Farmasi Di Puskesmas
Cipayung Kota Depok ............................................................................. 39
3.4 Sistem Manajemen Logistik Obat dan Sediaan Farmasi Di Puskesmas
Karangmalang Kota Semarang................................................................ 43
3.5 Sistem Manajemen Logistik Obat dan Sediaan Farmasi Di Puskesmas
Danowudu Kota Bitung ........................................................................... 45
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 53
4.2 Saran ......................................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 54
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan ini adalah untuk mengetahui tentang manajemen
logistik mengenai Sistem Informasi logistik obat beserta sediaan farmasi.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Institusi
Makalah ini diharapkan dapat menjadi pengembangan program maupun
kepentingan ilmu di lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
1.4.2 Bagi Penulis
Makalah ini diharapkan mampu menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman
dalam melakukan suatu penelitian, serta menambah wawasan dalam memahami
Sistem Informasi logistik obat dan sediaan farmasi di puskesmas.
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Kegiatan dan Tujuan Logistik Obat dan Sediaan Farmasi di Puskesmas
Kegiatan logistik adalah pengembangan operasi yang terpadu dari kegiatan
pengadaan atau pengumpulan bahan, pengangkutan atau transportasi dari
pengumpulan bahan tersebut, kemudian penyimpanan bahan yang baru datang
maupun untuk kebutuhan. Kegiatan logistik meliputi (Febriawati, 2013) :
1. Pemilihan lokasi, penempatan bahan baku, suku cadang, barang jadi.
2. Penggunaan fasilitas yang tersedia dari organisasi yang bersangkutan.
3. Penyiapan transportasi serta alat pengangkutan barang.
4. Masalah pembukuan dan pencatatan.
5. Pelaksanaan komunikasi yang bersuasif sebagai penyampaian ide konsep,
gagasan, informasi dari individu satu atau bagian-bagian lain dalam organisasi
perusahaan.
6. Kegiatan pengurusan sebagai kegiatan untuk mengelola bahan baku, suku
cadang, barang jadi yang disesuaikan dengan jenis spesifikasi.
7. Kegiatan penyimpanan sebagai kegiatan untuk menahan bahan baku suku
cadang, serta barang sampai batas waktu tertentu tanpa mengurangi kualitas
barang yang bersangkutan.
Menurut Febriawati (2013) kegiatan logistik mempunyai 3 tujuan, yaitu :
Gambar 2.2
Dukungan Implementasi Sistem Informasi Logistik Elektronik
Gambar 2.3
Konsep Standar Data Obat dan BMHP
Artinya: Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik
kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut
perhitunganmu (As Sajdah: 05).
Dari isi kandungan ayat di atas dapatlah diketahui bahwa Allah swt adalah
pengatur alam (Al Mudabbir/manager). Keteraturan alam raya ini merupakan bukti
kebesaran Allah swt dalam mengelola alam ini. Namun, karena manusia yang
diciptakan Allah SWT telah dijadikan sebagai khalifah di bumi, maka dia harus
mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah
mengatur alam raya ini.
Mengenai pentingnya suatu perencanaan, ada beberapa konsep yang tertuang
dalam Al Qur‟an dan Al Hadits. Di antara ayat Al Quran yang terkait dengan
fungsi perencanaan adalah: Surat Al Hasyr ayat 18:
PEMBAHASAN
Gambar 2.5
Puskesmas Tamalanrea Jaya Kota Makassar
Proses pengelolaan sistem manajemen logistik obat dan sediaan farmasi di
Puskesmas Tamalanrea Jaya Kota Makassar diantaranya sebagai berikut: (Adam A,
2018)
a. Perencanaan
Di Puskesmas Tamalanrea Jaya Kota Makassar belum sepenuhnya
dilakukan dengan baik, disini tidak ada pembentukan tim perencanaan obat dan
tidak adanya evaluasi mengenai perencanaan obat. Proses perencanaan terdiri
dari perkiraan kebutuhan, menetapkan sasaran dan menentukan strategi,
tanggung jawab dan sumber yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Perencanaan dilakukan secara optimal sehingga perbekalan farmasi dapat
digunakan secara efektif. (Sri Kusumadewi, 2011).
Gambar 2.6
Puskesmas Wasah Kota Kandangan
Gambar 2.7
Di Puskesmas Cipayung Kota Depok
Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Novianne
dkk (2015) yang didapat bahwa metode penyimpanan obat yang dilakukan
bagian gudang farmasi yaitu berdasarkan metode FIFO dan FEFO, sedangkan
penyimpanan obat di instalasi farmasi ditata berdasarkan alfabet.
f. Pendistribusian
Di instalasi farmasi diketahui bahwa kegiatan distribusi dilakukan dari
gudang farmasi ke sub unit pelayanan yang ada di wilayah kerja puskesmas,
meliputi UGD, Poli KIA, dan laboratorium dan di distribusikan ke Puskesmas
Pembantu. Di setiap sub unit pelayanan memiliki kartu stok pemakain untuk
digunakan dalam permintaan obat.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fenty dan Stefanus
(2015) yaitu frekuensi distribusi obat untuk puskesmas pembantu dilakukan
setiap satu bulan sekali dan untuk sub unit pelayanan tidak ditentukan frekuensi
waktu yang pasti karena ketika obat habis sehingga dari sub unit pelayanan
dapat langsung meminta sewaktu-waktu.
g. Penghapusan
Di Puskesmas Cipayung pernah dilakukan, adapun prosesnya yaitu pihak
puskesmas menyusun daftar obat yang kadaluwarsa ataupun rusak kemudian
pihak puskesmas membuat surat permintaan terkait pemusnahan obat dan
membuat berita acara pemusnahan yang ditanda tangani oleh penanggung jawab
farmasi, saksi dari dinas dan saksi dari pihak ketiga, adapun proses pemusnahan
dilakukan oleh pihak ketiga karena proses penghapusan tidak dilakukan di
puskesmas.
Gambar 2.8
Puskesmas Karangmalang Kota Semarang
Gambar 2.9
Puskesmas Danowudu Kota Bitung
Proses pengelolaan sistem manajemen logistik obat dan sediaan farmasi di
Puskesmas Puskesmas Danowudu Kota Bitung diantaranya sebagai berikut: (Adam
A, 2018)
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Manajemen logistik dalam puskesmas merupakan aspek terpenting di dalam sebuah
puskesmas. Ketersediaan sediaan farmasi dan obat-obatan menjadi sebuah tuntutan
paling penting di dalam pelayanan kesehatan yang semestinya di perhatikan dan di
pantau oleh pihak puskesmas. Sistem manajemen logistik di puskesmas terdiri dari
memiliki tujuan operasional, tujuan keuangan, dan tujuan pengamatan, fungsi pada
sistem manajemen logistic obat dan sediaan farmasi terdapat berbagai fungsi
diantaranya fungsi perencanaan, fungsi penganggaran, fungsi pengadaan, fungsi
penerimaan dan penyimpanan, fungsi distribusi, fungsi pemeliharaan, fungsi
penghapusan dan pemusnahan. Di puskesmas sendiri sedang dikembangkan
fasilitas e-logistik agar memudahkan manajemen logistic pada obat dan juga
sediaan farmasi. Dalam proses manajemen logistic diperlukan seseorang yang
mengontrol dari perencanaan hingga pendistribusian.
4.2 Saran
Manajemen logistic obat dan sediaan farmasi di puskesmas untuk menambah
jumlah sumber daya manunia, lebih aktif melakukan kegiatan peningkatan
pengetahuan dalam kegiatan manajemen pengelolaan logistik obat, diadakannya
anggaran untuk memelihara fasilitas penunjang pengelolaan obat, melakukan
evaluasi terhadap pengaturan tata ruangan, melengkapi fasilitas-fasilitas penunjang
pengelolaan obat serta lebih sering berkomunikasi antar departemen-departemen
yang terkait dalam proses pengelolaan obat maupun komunikasi antar tenaga
medis.