Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KENDAL

UPTD PUSKESMAS SUKOREJO 01


UPTD
PUSKESMAS JL. Banaran 4 Sukorejo – Kendal 51363
SUKOREJO 01

PERATURAN INTERNAL
PUSKESMAS SUKOREJO 01

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1.

Yang dimaksud dalam peraturan ini adalah :


a. Daerah adalah Kabupaten Kendal
b. Pemerintah daerah adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh pemerintah
daerah dan DPRD menurut azas otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar 1945
c. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
d. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
e. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Puskesmas adalah Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan Kabupaten beserta jejaringnya
(Puskesmas Pembantu, Puskesmas Kelililing, dan Poliklinik Kesehatan Desa.
f. Izin Operasional Puskesmas adalah Izin yang diberikan kepada Puskesmas termasuk
jejaringnya untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan
g. Izin Operasional Puskesmas diberikan apabila Puskesmas telah memenuhi persyaratan
meliputi : Administrasi dan manajemen Puskesmas, Standar Pelayanan Puskesmas,
Sarana Dan Prasarana Puskesmas serta Sumber daya Manusia
h. Komite Medik Puskesmas adalah perangkat Puskesmas yang menjamin tata kelola
klinis ( clinical governance ) yang baik di Puskesmas, dengan menjaga kualitas dan
profesionalitas staf medis, melalui mekanisme kredensial, peningkatan mutu profesi
medis, dan penegakan etika dan disiplin profesi medis.
i. Peraturan Internal Puskesmas Sukorejo 01 adalah produk hukum yang merupakan
anggaran rumah tangga Puskesmas yang ditetapkan oleh Puskesmas atau yang
mewakili, yang mengatur tentang hubungan antara Pemilik, Kepala Puskesmas, Staf
Medis, Staf Keperawatan, dan non medis
j. Kewenangan Klinis ( Clinical Privilege ) adalah hak khusus seorang staf medis untuk
melakukan sekelompok pelayanan medis tertentu di dalam lingkungan Puskesmas
untuk suatu periode tertentu yang dilaksanakan berdasarkan penugasan klinis
( Clinical Appointment ).
k. Jabatan Struktural adalah jabatan yang secara nyata dan tegas diatur dalam lini
organisasi
l. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab dan
wewenang dari seorang pegawai dalam kesatuan organisasi yang dalam pelaksanaan
tugasnya di dasarkan pada keahlian dan atau ketrampilan tertentu serta memiliki
ijin praktek di Puskesmas
m. Profesi kesehatan adalah mereka yang dalam tugasnya telah mendapatkan pendidikan
kesehatan dan melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

BAB II

PERATURAN INTERNAL PUSKESMAS SUKOREJO 01


Pasal 2.

Nama, Tujuan, Visi, Misi dan Nilai-nilai Dasar

1. Nama Puskesmas ini adalah Puskesmas Sukorejo 01


2. Peraturan Internal Puskesmas adalah aturan dasar yang mengatur
tata cara hubungan dan penyelenggaraan Puskesmas antara Pemilik,
Kepala Puskesmas, dan karyawan Puskesmas yang ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Puskesmas
3. Visi Puskesmas Sukorejo 01 adalah menjadi puskesmas andalan bagi
masyarakat sukorejo dan sekitarnya.
4. Misi Puskesmas adalah :
a. Meningkatkan profesionalisme pelayanan kesehatan menuju
pelayanan yang bermutu, terpercaya dan terjangkau.
b. Menggerakkan peran serta masyarakat dalam bidan kesehatan .
5. Tujuan
a. Tujuan Umum
Memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang berkualitas, dan
memuaskan kepada pasien/pelanggan serta meningkatkan
kesejahteraan seluruh pegawai Puskesmas

b. Tujuan Khusus
 Meningkatkan kualitas dan mempertahankan standar
pelayanan Puskesmas.
 Mengembangkan pelayanan Puskesmas seiring perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Penyelenggara kegiatan manajemen Puskesmas secara
professional, efisien dan efektif.
 Terwujudnya kepuasan bekerja sebagai ibadah dan
kesejahteraan seluruh pegawai.
6. Motto adalah sahabat keluarga menuju sehat.
sebagai wujud pelayanan kepada masyarakat.
7. Tata Nilai Pelayanan kepada masyarakat dengan
“SEHAT”
a. Senyum
b. Edukasi
c. Hati
d. Aktif
e. Terampil

BAB II
PEMILIK
Pasal 3
Pemilik Puskesmas Sukorejo 01 adalah Pemerintah Kabupaten Kendal.
Pasal 4
Pemerintah Kabupaten Kendal, berdasarkan kewenangan yang dimilikinya,
bertanggungjawab terhadap kelangsungan hidup serta kemajuan dan
perkembangan Puskesmas sesuai yang diharapkan dan diinginkan
masyarakat.
Pasal 5
Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
berwenang :
1. Menentukan kebijakan secara umum Puskesmas.
2. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Puskesmas.
3. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja Puskesmas

Pasal 6
1. Pemerintah Kabupaten Kendal bertanggungjawab kepada rakyat melalui
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kendal atas kelangsungan
hidup, kelancaran dan perkembangan Puskesmas.
2. Pemerintah Kabupaten Kendal ikut bertanggung gugat atas terjadinya
kerugian akibat kelalaian atas kesalahan dalam pengelolaan Puskesmas
3. Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal berkewajiban untuk melakukan
pembinaan dalam peningkatan mutu pelayanan Puskesmas
4. Puskesmas dalam melaksanakan tugas di wilayah kerjanya berhak
mendapatkan dukungan dana, sarana, dan prasarana untuk
memperkuat pelayanan seperti pengadaan Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling, Posyandu dan Poskesdes.

BAB III
PENYELENGGARAAN PUSKESMAS
Pasal 7

1. Persyaratan administrasi dan manajemen Puskesmas terdiri dari


Struktur Organisasi dan Tata Kelola
2. Struktur Organisasi Puskesmas minimal terdiri dari
a. Kepala Puskesmas
b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas
d. Jaringan Pelayanan Puskesmas
3. Tata Kelola sebagaimana dimaksud ayat satu meliputi tata laksana
organisasi, standar pelayanan, Standar Prosedur Operasional, dan
Informasi Manajemen Puskesmas
4. Puskesmas membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktek
kedokteran atau kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya
5. Puskesmas memiliki Standar Prosedur Operasional pelayanan
Puskesmas

Pasal 8
1. Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan Puskesmas, Puskesmas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan primer yang memenuhi standar
pelayanan Puskesmas
2. Pelayanan kesehatan primer sebagaimana dimaksud ayat 1 merupakan
pelayanan Kesehatan Perorangan dan pelayanan Kesehatan Masyarakat
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan
3. Upaya pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi:
a. Upaya Kesehatan Wajib
b. Upaya kesehatan Pengembangan
c. Upaya kesehatan Perseorangan Primer
4. Upaya pelayanan kesehatan Wajib sebagaimana dimaksud ayat (3)
huruf a meliputi:
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB
a. Upaya Upaya Kesehatan Sekolah
d. Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
5. Upaya Kesehatan Pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf b terdiri dari
b. Upaya Kesehatan Sekolah
c. Upaya Kesehatan Olahraga
d. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
e. Upaya Kesehatan Kerja
f. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
g. Upaya Kesehatan Jiwa
h. Upaya Kesehatan Mata
i. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
j. Upaya Pembinaan Pengobat Tradisioal

6. Upaya Kesehatan perseorangan Primer sebagaimana dimaksud pada


ayat (3) huruf c, berupa :
a. Rawat Jalan
b. Rawat Inap
c. Rawat Inap dengan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi
Dasar (PONED)

Pasal 9
SUMBER DAYA MANUSIA
1. Puskesmas Sukorejo 01 dipimpin oleh seorang Kepala
Puskesmas,yang secara teknis fungsional dan taktis operasional bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas.
2. Persyaratan untuk Kepala Puskesmas harus seorang sarjana di
bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat
3. Jabatan Kepala Puskesmas setingkat dengan eselon III B
4. Dalam hal tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk
menjabat eselon IIIB, ditunjuk pejabat sementara yang memiliki persyaratan Kepala
Puskesmas sebagaimana dimaksud ayat (2)
5. Pejabat sementara sebagaimana dimaksud ayat (4) memiliki
kewenangan yang setara dengan pejabat tetap
6. Tersedianya tenaga medis, keperawatan yang purna waktu,
tenaga kesehatan lain dan tenaga non kesehatan dipenuhi sesuai dengan jumlah, jenis dan
kualifikasinya.
7. Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang
Kepala Tata Usaha yang merupakan Pejabat Struktural, dalam
melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Puskesmas.
8. Upaya pelayanan teknis pengobatan dipimpin oleh
seorang dokter yang merupakan Pejabat Fungsional, dalam
melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Puskesmas.
9. Upaya pelayanan teknis kesehatan lain dipimpin
oleh seorang Perawat / Bidan atau petugas kesehatan lain yang
merupakan Pejabat fungsional, dalam melaksanakan tugas berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas

Pasal 10
Sumber Daya Manusia

1. Kepala Puskesmas mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijakan


pelaksanaan, mengkoordinasikan, membina dan mengevaluasi
pelaksana tugas-tugas Puskesmas agar efektif, efisien dan berkualitas
sesuai tujuan Puskesmas.
2. Menguasai, memelihara dan mengelola sumber daya Puskesmas.
3. Mewakili Puskesmas di dalam dan luar pengadilan.
4. Melaksanakan kebijakan bidang pelayanan kesehatan dan
pengembangan Puskesmas sebagaimana digariskan oleh Bupati
Banyumas atas nama Pemerintah Kabupaten Banyumas.
5. Menetapkan kebijakan operasional Puskesmas.
6. Menyusun Rencana Strategis dan Rencana AnggaranTahunan
Puskesmas.
7. Membuat uraian tugas jabatan serta tata hubungan kerja sesuai
struktur organisasi dan tata kerja Puskesmas.
8. Menyiapkan laporan tahunan dan berkala.
9. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Puskesmas dibantu Kordinator Upaya Kegiatan
dan Satuan Pengawas Internal.
10. Kepala Puskesmas mengangkat dan memberhentikan Ketua dan anggota Satuan
Pengawas Internal, dan Kordinator Upaya Kesehatan di lingkungan Puskesmas.
11. Tugas pokok dan fungsi tanggung jawab para karyawan ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas.

Pasal 11

Prosedur Kerja

1. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Puskesmas wajib menerapkan


prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam Puskesmas
maupun dengan organisasi dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten
Banyumas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Koordinator Upaya Kesehatan dalam
lingkungan Puskesmas bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan
bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.
3. Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan
Kordinator Upaya Kesehatan dari bawahan, wajib diolah dan
dipergunakan sebagai bahan menyusun laporan lebih lanjut dan untuk
memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.
4. Kepala Sub Bagian Tata Usaha, dan Kordinator Upaya Kesehatan,
menyampaikan laporan kepada Kepala Puskesmas.
5. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kordinator Upaya Kesehatan dalam
melaksanakan tugasnya saling berkoordinasi dengan Pejabat Non
Struktural terkait, dan Satuan Kerja terkait dengan lingkungan
Pemerintah Kabupaten Banyumas.
6. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi Upaya
pelayanan/Kordinator Pelayanan wajib mengadakan evaluasi kinerja
dan melaksanakan tindak lanjut hasil evalusi.

Pasal 12
Minilokakarya Puskesmas

1. Minilokakarya Puskesmas merupakan Pertemuan yang diselenggarakan secara


rutin di Puskesmas yang dihadiri oleh seluruh staff di Puskesmas, Puskesmas Pembantu
dan Bidan di desa serta dipimpin oleh Kepala Puskesmas, merupakan proses
penggalangan kerjasama tim Puskesmas dengan pendekatan sistem
2. Minilokakarya Puskesmas diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu)
bulan sekali.
3. Dalam Rapat sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dibicarakan hal-hal
yang berhubungan dengan Puskesmas sesuai dengan tugas,
kewenangan dan kewajibannya.
4. Keputusan Minilokakarya Puskesmas diambil berdasarkan musyawarah
mufakat, bila tidak tercapai kata mufakat maka diambil berdasarkan
suara terbanyak.
5. Hasil Minilokakarya Puskesmas dituangkan dalam Plane of Action (POA)
Puskesmas
6. Untuk setiap rapat harus dibuat notulen dan daftar hadir.

BAB IV
PENGAWASAN INTERNAL
Pasal 13
Satuan Pengawas Internal

1. Satuan Pengawas Internal adalah kelompok jabatan fungsional yang bertanggungjawab


melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya Puskesmas.
2. Satuan Pengawas Internal dipimpin oleh Ketua, yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
3. Pembentukan Satuan Pengawas Internal ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
4. Pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya Puskesmas sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), meliputi : pengawasan terhadap sumber daya manusia, sarana prasarana,
kegiatan pelayanan serta administrasi keuangan Puskesmas.

BAB V

Kewenangan Klinis ( CLINICAL PRIVILEGE )

Pasal 14

1. Untuk mewujudkan tata kelola klinis ( clinical governance) yang baik, semua
pelayanan medis yang dilakukan oleh setiap staf medis di Puskesmas dilakukan atas
penugasan klinis ( Clinical Appointment ) dari Kepala Puskesmas.
2. Penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berupa pemberian kewenangan,
klinis ( clinical privilege ) oleh Kepala Puskesmas melalui penerbitan surat penugasan
klinis kepada Staf Medis yang bersangkutan.
3. Surat penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diterbitkan oleh kepala
Puskesmas setelah mendapat rekomendasi dari Komite Medik.
4. Dalam keadaan darurat Kepala Puskesmas dapat memberikan surat penugasan klinis (
clinical appointment ) tanpa rekomendasi Komite Medik.

BAB V

Penugasan Klinik ( CLINICAL APPOINTMENT )

Pasal 15

Setiap staf medis dan Perawat dan Bidan yang melakukan asuhan medis harus memiliki surat
penugasan klinis dari Kepala Puskesmas atau tenaga medis berdasarkan rincian kewenangan
klinis ( delineation of clinical privilege ) setiap staf medis yang direkomendasikan oleh
Komite Medik.
Pasal 16

Komite Medis

1. Komite Medik adalah perangkat Puskesmas yang menjamin tata kelola klinis
( clinical governance ) yang baik di Puskesmas, dengan menjaga kualitas dan
profesionalitas staf medis, melalui mekanisme kredensial, peningkatan mutu profesi
medis, dan penegakan etika dan disiplin profesi medis.
2. Komite Medis dipimpin oleh seorang dokter, yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
3. Pembentukan Komite Medis ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
4. Fungsi Komite Medis :
 Memberikan saran kepada kepala Puskesmas
 Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pelayanan medis.
 Menangani hal-hal yang berkaitan dengan etik kedokteran
 Menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai standar yang harus dilaksanakan.
5. Tugas Komite Medis :
a. Membantu Kepala Puskesmas menyusun :
 Daftar Pelayanan Medis
 Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan medico – legal.
 Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan etiko – legal.
b. Melaksanakan pembinaan etika profesi, disiplin profesi dan mutu profesi.
c. Mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf medis dan staf non medis.
d. Melaksanakan koordinasi dalam melaksanakan pemantauan dan pembinaan
pelaksanaan tugas kelompok staff medis
e. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas.
f. Monitoring dan evalusi mutu pelayanan.
g. Membuat laporan kegiatan

Pasal 17
Mekanisme Pengawasan

1. Satuan Pengawas Internal (SPI) melakukan pengawasan internal


keuangan dan operasional , menilai pengendalian, pengelolaan dan
pelaksanaannya pada Puskesmas serta memberikan saran-saran
perbaikannya.
2. Komite Medik melakukan pengawasan internal di bidang praktik
kedokteran dalam rangka penyelenggaraan pelayanan profesi agar
sesuai dengan standar dan etika profesi.

Pasal 18
Tata Urutan Peraturan

1. Peraturan Internal Puskesmas ini selanjutnya akan menjadi pedoman


semua peraturan dan kebijakan Puskesmas yang dibuat dengan
Keputusan Kepala Puskesmas.
2. Setiap satuan kerja/seksi harus membuat standart prosedur
operasional yang mengacu pada Peraturan Internal Puskesmas.
3. Semua kebijakan operasional, prosedur tetap administrasi dan
manajemen Puskesmas tidak boleh bertentangan dengan Peraturan
Internal Puskesmas.
Tata urutan peraturan yang berlaku sebagai berikut:
a. Peraturan Internal Puskesmas.
b. Keputusan Kepala Puskesmas
c. Keputusan Koordinator Upaya Kegiatan dalam hirarki struktural,
Kepala kelompok Non Struktural/ Fungsional untuk hal – hal
yang teknis operasional di bidangnya dan dipertanggung
jawabkan kepada atasan langsung.

BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19

1. Peraturan-peraturan Puskesmas yang telah ada pada saat Peraturan


ini disahkan, masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dengan ketentuan ketentuan yang tercantum di dalam Peraturan ini.
2. Peraturan ini secara berkala akan dievaluasi oleh Tim yang dibentuk
oleh Kepala Puskesmas.
3. Jika di dalam evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2),ditemukan hal-hal yang sudah tidak sesuai lagi, maka akan
dilakukan perbaikan penyempurnaan, yang selanjutnya ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Puskesmas.

Pasal 20
1. Keputusan Kepala Puskesmas ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
2. Agar setiap karyawan Puskesmas mengetahuinya, mentaati dan
melaksanakan dengan penuh tanggung jawab

Ditetapkan : di Purwokerto
Pada tanggal : Pebruari 2014

Kepala Puskesmas ” ...”

Anda mungkin juga menyukai