GAWAT DARURAT
No. Dokumen :
No. Revisi : 01
SOP Tanggal Terbit : 1 juli 2021
Halaman :
1. Pengertian Penanganan pasien gawat darurat adalah proses penilaian dan pengelolaan pasien yang
membutuhkan pertolongan segera atas kondisinya yang mengancam jiwa.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk melakukan penanganan kasus gawat darurat.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Mantrijeron Nomor 017.H Tahun 2015 tentang
Penanganan Pasien Darurat dan Gawat Darurat.
4. Referensi 1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat di
RS. 2005.
2. Falang Merah Indonesia. Penanggulangan Penderita Gawat Darurat. Yogyakarta. 2012.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
5. Prosedur 1. Petugas menerima pasien.
2. Petugas mencuci tangan.
3. Petugas memakai alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan (seperti: handscoon,
masker).
4. Petugas menempatkan pasien pada tempat yang disediakan.
5. Jika pasien lebih dari satu, petugas mengidentifikasikan pasien berdasarkan prioritas
penanganan (pasien gawat darurat, pasien darurat tidak gawat, pasien tidak darurat).
6. Petugas menilai kesadaran pasien.
7. Petugas mengecek airway (kelancaran jalan nafas) dan melakukan tindakan bila terjadi
sumbatan jalan nafas.
8. Petugas memastikan pemafasan tidak terganggu, apabila terjadi gangguan, petugas
memberikan bantuan nafas.
9. Petugas mengecek adanya perdarahan, jika ada perdarahan, petugas melakukan tindakan
untuk menghentikan perdarahan.
10. Jika terjadi tanda-tanda kekurangan cairan, petugas memasang IV line.
11. Jika terjadi henti jantung, petugas melakukan resusitasi jantung paru pada usia > 1 tahun
rasio pijat: nafas = 30 : 2, bayi < 1 tahun rasio pijat: nafas =15:2, setelah tiga siklus pijat
nafas, evaluasi sirkulasi.
12. Petugas memeriksa pada seluruh tubuh penderita untuk melihat tanda-tanda kegawatan
yang mungkin tidak terlihat.
13. Petugas memberikan obat sesuai kebutuhan pasien.
14. Petugas memastikan pasien dalam kondisi stabil.
15. Petugas melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi, apabila diperlukan.
16. Petugas mendokumentasikan alat dan bahan habis pakai yang digunakan.
17. Petugas mendokumentasikan kegiatan dalam rekam medis.
6. Hal – hal yang
perlu
diperhatikan
7. Unit terkait Poli Umum