DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS POLI-POLIA
Jl.Puundari No. Kecamatan Poli-Polia, Kode Pos 93753
Menimbang:
a. bahwa salah satu upaya kesehatan adalah penanggulangan penderita darurat dan gawat
darurat,
b. bahwa peningkatan upaya penanggulangan penderita darurat dan gawat darurat dimaksudkan
agar tercapai suatu pelayanan yang optimal, terarah dan terpadu bagi setiap anggota
masyarakat yang dalam keadaan daruratdan gawat darurat sebagai musibah berupa
kecelakaan, bencana maupun penyakit yang diderita secara mendadak;baik dalam keadaan
sehari-hari maupun dalam keadaan bencana;
c. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut point a dan b, perlu ditetapkan Keputusan Kepala
Puskesmas Poli-Polia;
Mengingat:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
5. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1438/Menkes/Per/IX/2010 tentang Standar Pelayanan
Kedokteran;
6. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 2052/Menkes/Per/X/2011/tentang Izin Praktek dan
Pelaksanaan Praktek Kedokteran;
7. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada
Jaminan Kesehatan Nasional;
8. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer;
9. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :Keputusan kepala Puskesmas Poli-polia Tentang Penanganan Pasien Darurat
dan Gawat Darurat di Puskesmas Poli-Polia
PERTAMA : Pasien darurat adalah pasien yang memerlukan penanganan segera; Pasien
gawat darurat adalah pasien yang membutuhkan pertolongan segera atas
kondisinya yang mengancam jiwa;
KEDUA : Penanganan pasien darurat dan gawat darurat di Puskesmas Poli-Polia :
a. Pasien darurat dan gawat darurat langsung dibawa ke ruang tindakan tanpa
melalui proses pendaftaran terlebih dahulu;
b. Proses pendaftaran dilakukan setelah ada petugas yang menangani pasien;
c. Jika lebih dari satu pasien prioritas penanganan oleh petugas berdasarkan
hasil identifikasi pasien menurut prioritas penanganan (pasien gawat
darurat, pasien darurat tidak gawat, pasien tidak darurat) atau berdasarkan
triase;
KETIGA : Pada pasien gawat darurat yang dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih
tinggi menggunakan sarana transportasi mobil ambulance (jika ada), jika
mobil ambulance Puskesmas tidak ada, menghubungi rumah sakit yang
dituju untuk mengirimkan ambulance;
KEEMPAT : Pasien gawat darurat yang dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi
didampingi petugas yang kompeten;
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan diperbaiki sesuai
ketentuan;
Ditetapkan di Poli-Polia
Pada tanggal
KEPALA PUSKESMAS POLI-POLIA
FIRMAN
Nip: 19770216 200003 1 001
PENANGANAN PASIEN GAWAT
DARURAT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit:
Halaman :
1. Pengertian Penanganan pasien gawat darurat adalah proses penilaian dan pengelolaan
pasien yang membutuhkan pertolongan segera atas kondisinya yang
mengancam jiwa.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk melakukan penanganan kasus gawat darurat.
Total Ya
Compliance Rate (CR) = x 100 %
Total tidak +Ya
Poli-polia
AUDITOR
(………………………………..)