Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN PASIEN GAWAT

DARURAT
Nomor :440/C/VII/SOP/7/2018/00..
Terbit ke :01
SOP No.Revisi :00
Tgl.Terbit :01-07-2018
Halaman : 1-2 Puskesmas
Abcde
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Abcde

1.Pengertian Penanganan pasien gawat darurat adalah proses penilaian dan


pengelolaan pasien yang membutuhkan pertolongan segera
atas kondisinya yang mengancam jiwa.
2.Tujuan Sebagai acuan petugas untuk melakukan penanganan pasien
gawat darurat.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Abcde Nomor........tentang
Penanganan Pasien Darurat dan Gawat Darurat.
4.Referensi 1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pelayanan
Keperawatan Gawat Darurat di RS.2005.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2014 tentang panduan praktik pelayanan klinis bagi
dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,
5.Alat dan 1. Set Oksigen
Bahan 2. Stetoskop
3. Adrenalin
4. Spuit 3 ml
5. Perban
6. Kartu rekam medis
7. Handscoon
8. Alat tulis
6.Prosedur 1. Petugas menerima pasien.
2. Petugas mencuci tangan
3. Petugas memakai alat pelindung diri (APD) sesuai
kebutuhan (seperti: handscoon, masker).
4. Petugas menempatkan pasien pada tempat yang
disediakan.
5. Jika pasien lebih dari satu, petugas mengidentifikasikan
pasien berdasarkan prioritas penanganan (pasien gawat
darurat, pasien darurat tidak gawat, pasien tidak darurat).
6. Petugas menilai kesadaran pasien.
7. Petugas mengecek airway (kelancaran jalan nafas) dan
melakukan tindakan bila terjadi sumbatan nafas.
8. Petugas memastikan pernafasan tidak terganggu, apabila
terjadi gangguan, petugas memeberikan bantuan nafas.
9. Petugas mengecek adanya perdarahan, jika ada

[Type text]
PENANGANAN PASIEN GAWAT
DARURAT
Nomor :440/C/VII/SOP/7/2018/00..
Terbit ke :01
SOP No.Revisi :00
Tgl.Terbit :01-07-2018
Halaman : 2-2 Puskesmas
Abcde
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Abcde

perdarahan, petugas melakukan tindakan untuk


menghentikan perdarahan.
10. Jika terjadi tanda-tanda kekurangan cairan, petugas
memasang IV line.
11. Jika terjadi henti jantung, petugas melakukan resusitasi
jantung paru pada usia > 1 tahun rasio pijat : nafas =30:2,
bayi<1 tahun rasio pijat: nafas =15;2, setelah tiga siklus
pijat nafas, evaluasi sirkulasi.
12. Petugas memeriksa pada seluruh tubuh penderita untuk
melihat tanda-tanda kegawatan yang mungkin tidak
terlihat.
13. Petugas memberikan obat sesuai kebutuhan pasien.
14. Petugas memastikan pasien dalam kondisi stabil.
15. Petugas melakukan rujukan kefasilitas kesehatan yang
lebih tinggi, apabila diperlukan.
16. Petugas mendokumentasikan alat dan bahan habis pakai
yang digunakan.
17. Petugas mendokumentasikan kegiatan dalam rekam medis.
7.Diagram Alir
8.Hal-hal yang Apabila terjadi syok Anafilatik dan Syok Neurogenik, segera
perlu konsultasi ke dokter dan lakukan prosedur penanganan syok.
diperhatikan Jika syok berlanjut segera rujuk ke RS.
9.Unit Terkait 1.Ruang Pemriksaan Umum
2.Ruang Pemeriksaan Gigi
3.Ruang Pemeriksaan KIA – Gizi.
10.Dokumentasi 1.Kartu register pasien
Terkait 2.Formulir rujukan
3.Buku register
4.Simpus data

11. Rekaman Historis perubahan


Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.

[Type text]
PENANGANAN PASIEN GAWAT
DARURAT
Nomor :440/C/VII/SOP/7/2018/00..
Terbit ke :01
SOP No.Revisi :00
Tgl.Terbit :01-07-2018
Halaman : 3-2 Puskesmas
Abcde
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Abcde

[Type text]

Anda mungkin juga menyukai