Anda di halaman 1dari 3

PERITONITIS

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:

Halaman :

PUSKESMAS I DR. DRI KUSRINI


SUMPIUH NIP 19720112 200212 2 004

1. Pengertian No. ICPC-2 : D99 Disease digestive system, other


No. ICD-10 : K65.9 Peritonitis, unspecified
Tingkat Kemampuan 3B

Peritonitis adalah inflamasi dari peritoneum. Peritonitis dapat


disebabkan oleh kelainan di dalam abdomen berupa inflamasi dan
penyulitnya misalnya perforasi apendisitis, perforasi tukak
lambung, perforasi tifus abdominalis. Ileus obstruktif dan
perdarahan oleh karena perforasi organ berongga karena trauma
abdomen.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
penatalaksanaan peritonitis
3. Kebijakan SK Nomor : ……………. Tentang
4. Referensi KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015 TENTANG PANDUAN
PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
5. Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective)
 Keluhan
1. Nyeri hebat pada abdomen yang dirasakan terus-menerus
selama beberapa jam, dapat hanya di satu tempat ataupun
tersebar di seluruh abdomen. Intensitas nyeri semakin kuat
saat penderita bergerak seperti jalan, bernafas, batuk, atau
mengejan.
2. Bila telah terjadi peritonitis bakterial, suhu badan penderita
akan naik dan terjadi takikardia, hipotensi dan penderita
tampak letargik dan syok.
3. Mual dan muntah timbul akibat adanya kelainan patologis
organ visera atau akibat iritasi peritoneum.
4. Kesulitan bernafas disebabkan oleh adanya cairan dalam
abdomen, yang dapat mendorong diafragma.
PERITONITIS

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:

Halaman :

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana


(Objective)
 Pemeriksaan Fisik
1. Pasien tampak letargik dan kesakitan
2. Dapat ditemukan demam
3. Distensi abdomen disertai nyeri tekan dan nyeri lepas
abdomen
4. Defans muskular
5. Hipertimpani pada perkusi abdomen
6. Pekak hati dapat menghilang akibat udara bebas di
bawah diafragma
7. Bising usus menurun atau menghilang
8. Rigiditas abdomen atau sering disebut perut papan
9. Pada colok dubur akan terasa nyeri di semua arah,
dengan tonus muskulus sfingter ani menurun dan
ampula rekti berisi udara.

 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang tidak dilakukan di layanan tingkat
pertama untuk menghindari keterlambatan dalam
melakukan rujukan.

Penegakan Diagnostik (Assessment)


 Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis dan
pemeriksaan fisik dari tanda-tanda khas yang ditemukan
pada pasien.

 Diagnosis Banding: -

 Komplikasi
1. Septikemia
2. Syok
PERITONITIS

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:

Halaman :

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


 Penatalaksanaan
Pasien segera dirujuk setelah penegakan diagnosis dan
penatalaksanaan awal seperti berikut:
1. Memperbaiki keadaan umum pasien
2. Pasien puasa
3. Dekompresi saluran cerna dengan pipa nasogastrik atau
intestinal
4. Penggantian cairan dan elektrolit yang hilang yang
dilakukan secara intravena
5. Pemberian antibiotik spektrum luas intravena.
6. Tindakan-tindakan menghilangkan nyeri dihindari untuk
tidak menyamarkan gejala

 Kriteria Rujukan
Rujuk ke layanan sekunder yang memiliki dokter spesialis
bedah.

Peralatan
 Nasogastric Tube

Prognosis
 Prognosis untuk peritonitis adalah dubia ad malam.
6. Diagram Alur -
7. Unit terkait Balai Pengobatan

8.Rekaman
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis
diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai