Anda di halaman 1dari 16

OBAT GOLONGAN B

Obat bebas sering juga disebut OTC (Over The Counter) adalah obat yang dijual bebas di
pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat
bebas adalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam.
Contoh Obat Bebas adalah Paracetamol, Aspirin, Promethazine, Guafenesin,
Bromhexin HCL, Chlorpheniramine maleate (CTM), Dextromethorphan, Zn Sulfate, Proliver,
Tripid, Gasflat, Librozym (penyebutan merk dagang, karena obat tersebut dalam kombinasi)

Contoh Obat Bebas :


1. Paracetamol
Paracetamol adalah obat yang digunakan sebagai analgetic (pereda nyeri) dan antipiretik
(penurun panas/demam) yang bisa diperoleh tanpa resep dokter. Paracetamol juga dikenal
dengan nama acetaminophen. Meskipun paracetamol memiliki efek anti inflamasi, obat
ini tidak dimasukkan sebagai obat NSAID, karena efek anti inflamasinya dianggap tidak
signifikan.

Kegunaan :
Paracetamol digunakan untuk menurunkan demam pada segala usia. Namun obat ini
sebaiknya digunakan bila suhu tubuh sudah benar-benar tinggi dan membutuhkan terapi
obat penurun panas. Rekomendasi WHO : penggunaan obat penurun panas, bila suhu
tubuh lebih besar dari 38.5 C (101,3 F).
a. Digunakan secara luas untuk meredakan sakit kepala, sakit gigi dan nyeri ringan
lainnya. Pada nyeri yang lebih berat seperti nyeri pasca operasi obat ini biasanya
dikombinasikan dengan NSAID atau analgetic opioid.
b. Kombinasi paracetamol dengan kafein adalah obat lini pertama pada pengobatan
migrain.
c. Paracetamol bisa dipilih untuk meredakan nyeri pada arthritis ringan, dengan efek
yang sebanding dengan aspirin tetapi efek samping yang lebih ringan.
d. Obat ini adalah komponen utama pada obat flu dan pilek yang beredar luas di pasaran.

Dosis paracetamol
Masing-masing sediaan paracetamol diberikan dengan dosis berikut :

Tablet 500 mg :
Dewasa atau anak > 12 tahun : 3 4 x sehari 1 tablet.
Anak 5 12 tahun : 3 4 x sehari tablet.

Syrup 120 mg/5 ml :


Anak < 1 tahun : 3-4 x sehari 2.5 ml sirup.
Anak 1-3 tahun : 3-4 x sehari 2.5 ml sirup.
Anak 3-6 tahun : 3-4 x sehari 5 ml sirup.
Anak 6-12 tahun : 3-4 x sehari 5-10 ml sirup.
Di atas 12 tahun : 3-4 x sehari 15-20 ml sirup.

Syrup 160 mg/5 ml :


Anak 3 tahun : 3-4 x sehari 5 ml sirup.
Anak 4-5 tahun : 3-4 x sehari 7.5 ml sirup.
Anak 6 tahun : 3-4 x sehari 10 ml sirup.

Syrup 250 mg/5 ml :


Anak 6-12 tahun : 3-4 x sehari 5 ml sirup.
Anak di atas 12 tahun : 3-4 x sehari 10 ml sirup.

Drops :
Anak < 1 tahun : 3-4 x sehari 0.6 ml drops.
Anak 1-2 tahun : 3-4 x sehari 0.6-1.2 ml drops.
Anak 3-6 tahun : 3-4 x sehari 1.2 ml drops.
Anak 6-12 tahun : 3-4 x sehari 2.4 ml drops.

Chewable tablet (120mg/tablet) :


dosis anak usia 6-12 tahun : 3-4 x sehari 2-4 tablet.
dosis anak usia 2-5 tahun : 3-4 x sehari 1-2 tablet.

Rectal atau suppository :


dosis dewasa : 3-4 x sehari 0.5-1 gram, maksimal 4 gram/hari.
dosis anak usia 7-12 tahun : 3-4 x sehari 250 mg, maksimal 1 gram/hari
dosis anak usia 1-6 tahun : 3-4 x sehari 125 mg, maksimal 750 mg/hari
dosis anak usia kurang dari 1 tahun : 3-4 x sehari 60 mg.

Infusion :
Dosis dewasa dan anak dengan berat badan lebih dari 50 kg : 1 gram diberikan secara
infus intravena selama 15 menit. Obat diberikan hingga 4 x sehari. Dosis maksimal 4
gram.
Dosis dewasa dan anak dengan berat badan 30-50 kg : 15 mg/kg BB diberikan secara
infus intravena selama 15 menit. Obat diberikan hingga 4 x sehari. Dosis maksimal
60 mg/kg BB/hari.
Obat diberikan dengan interval waktu minimal 4 jam.
Catatan :
Bila perlu obat diberikan setiap 4 jam atau menurut petunjuk dokter.
Pemberian tidak lebih dari 5 x sehari.

DOSIS LAZIM PARACETAMOL


Dosis lazim dewasa untuk penurun panas dan atau meredakan nyeri
Injeksi intavena : 1000 mg setiap 6 jam atau 650 mg setiap 4 jam (dosis maksimum
4000 mg/hari, 1000 mg/ 1 x pemberian)
Oral atau rectal (melalui dubur) : 325-650 mg setiap 4-6 jam.
Dosis lazim bayi dan anak < 12 tahun untuk penurun panas dan meredakan
nyeri
Oral : 10-15 mg / kg BB / dosis, diberikan setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan.
Melalui dubur : 10-20 mg / kg BB / dosis, diberikan setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan.
Injeksi intavena untuk anak usia < 2 tahun : 7.5-15 mg / kg BB/ dosis diberikan setiap
6 jam. Dosis maksimum : 60 mg / kg BB / hari.
Injeksi intravena untuk anak usia 2-12 tahun : 15 mg / kg Bb setiap 6 jam. Dosis
maksimum : 75 mg / kg BB / hari (tidak melebihi 3750 mg / hari).
Dosis lazim anak > 12 tahun untuk penurun panas dan meredakan nyeri
Oral atau melalui dubur : 325-650 mg setiap 4-6 jam. Dosis maksimum : 4000 mg /
hari.
Injeksi intravena untuk anak dengan berat badan < 50 kg : 15 mg / kg BB setiap 6
jam. Dosis maksimum : 750 mg/sekali pemberian atau 3750 mg/hari.
Injeksi intravena untuk anak dengan berat badan 50 kg : 650 mg setiap 4 jam. Dosis
maksimum 1000 mg/sekali pemberian atau 4000 mg/hari.

KOMPOSISI
Paracetamol Kaplet 500 mg, tiap kaplet mengandung : Paracetamol 500 mg.

EFEK SAMPING PARACETAMOL


Secara umum obat ini bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang, selama
diberikan pada dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek samping paracetamol
yang mungkin terjadi :
Paracetamol bisa menyebabkan kerusakan hati terutama jika penggunaanya melebihi
dosis yang dianjurkan. Potensi efek samping ini meningkat pada orang-orang yang
mengkonsumsi alkohol.
Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah. Pada
penggunaan dosis yang lebih tinggi, paracetamol diketahui meningkatkan resiko
terjadinya perdarahan lambung.
Efek samping pada ginjal relatif jarang. Namun pada penggunaan jangka panjang,
obat ini dapat meningkatkan resiko kerusakan ginjal., termasuk gagal ginjal akut.
Efek samping pada kulit kejadiannya jarang. Pada tahun 2013, FDA (US Food and
Drug Administration) memperingatkan kemungkinan terjadinya efek pada kulit
seperti sindrom stevens-johnson dan nekrolisis epidermal toksik akibat pemakaian
paracetamol, meski hal ini sangat jarang namun bisa fatal jika terjadi.
Beberapa ahli menyarankan untuk menghindari penggunaan obat ini pada penderita
asma terutama anak-anak, karena ada kemungkinan terjadinya peningkatan resiko
asma ataupun memperburuk penyakit asma yang telah diderita sebelumnya.
Reaksi hipersensitivitas akibat pemakaian obat ini sangat jarang, namun jika terjadi
pertolongan medis harus segera diberikan karena bisa menyebabkan syok anafilaksis
yang berakibat fatal
Beberapa ahli mengaitkan penggunaan paracetamol oleh ibu hamil, dengan resiko
terjadinya asma pada anak-anak dan peningkatan ADHD. Namun obat ini tetap
dianjurkan sebagai obat pilihan pertama untuk nyeri dan demam selama kehamilan,
meski harus memperhatikan resikonya.

a. Aspirin
Aspirin adalah obat antiinflamasi yang menghambat pembentukan prostaglandin. Aspirin
bekerja dengan cara menghambat enzim COX (siklooksigenase). Sistem enzim COX
merupakan enzim yang berperan dalam pembentukan prostaglandin, dengan kerja
penghambatan ini maka Aspirin dapat menghasilkan efek analgesik, antipiretik,
antiinflamasi, dan antitrombotik.

Komposisi
Aspirin / Acetylsalicylic acid (Asam asetilsalisilat) / Asetosal

Dosis Aspirin
Aspirin tersedia dalam bentuk tablet, dengan dosis aspirin yang tersedia adalah aspirin 80
mg, aspirin 320 mg, dan aspirin 500 mg. Adapun dosis aspirin yang sering digunakan
untuk pasien dewasa antara lain :
a. Bagi penderita nyeri dan demam dosis yang dianjurkan adalah 320 mg sampai 500
mg yang diberikan sebanyak 3 sampai 4 kali sehari
b. Bagi penderita radang tulang dan sendi dosis yang dianjurkan adalah 1000 mg yang
diberikan sebanyak 3 kali sehari

c. Bagi penderita serangan jantung dosis yang dianjurkan adalah 160 mg sampai 320 mg
yang diberikan sebanyak 1 kali sehari (pada saat serangan) dan 80 mg yang diberikan
sebanyak 1 kali sehari (sebagai rumatan)
d. Bagi penderita penyakit stroke dosis yang dianjurkan adalah 160 mg sampai 320 mg
yang diberikan sebanyak 1 kali sehari (dalam waktu 48 jam setelah serangan) dan 80
mg yang diberikan sebanyak 1 kali sehari (sebagai rumatan)

Dosis aspirin yang dapat digunakan pada pasien anak anak yaitu :
1. Bagi penderita penyakit Kawasaki dosis yang dianjurkan adalah 20 -25 mg/Kg berat
badan yang diberikan sebanyak 4 kali sehari selama 14 hari (pada saat demam) dan 3
-6 mg/Kg berat badan yang diberikan sebanyak 1 kali sehari (sebagai rumatan)
2. Dosis obat yang merupakan ambang batas terjadinya keracunan adalah 200 mg/Kg
berat badan

Efek samping
Efek samping aspirin yang dapat terjadi antara lain :
1. Alergi berupa biduran hingga sindrom StevenJohnsons
2. Serangan asma dan sesak napas
3. Rasa tidak nyaman pada lambung
4. Perdarahan spontan dan perdarahan saluran cerna
5. Gangguang fungsi hati Gangguang fungsi ginjal

3. Promethazine
Promethazine Expectorant Sirup Ika adalah obat batuk yang ampuh oleh karena
gabungan yang serasi dari Promethazine HCl (suatu antihistaminika sintetik yang juga
mempunyai daya sedatif), Tinctura Ipecac (sebagai bahan untuk memudahkan
pengenceran dan pengeluaran dahak) dan kalium Guaiakolsulfonat (pembunuh kuman-
kuman saluran pernapasan), dalam bentuk sirup dengan rasa yang segar. Gabungan ini
efektif dan aman terutama untuk penyembuhan batuk pada orang dewasa maupun anak.

Komposisi: :
Tiap 5 ml (1 sendok teh ukuran) mengandung:
Promethazine HCl 5mg
Kalium Guaiakolsulfonat 44mg
Asam Sitrat 30mg
Natrium Sitrat 98,5mg
Tinctura Ipecac 0,025ml

Dosis Promethazine
Berikut ini adalah dosis promethazine yang disarankan:

Untuk mengatasi mual:

Anak-anak usia 2-5 tahun Tanyakan dosis pada dokter.

10 mg di malam sebelum perjalanan. Jika


Anak-anak usia 5-10 tahun dibutuhkan dosis bisa diulang 6-8 jam kemudian.

20 mg di malam hari sebelum melakukan perjalanan.


Anak-anak usia di atas 10 tahun Jika dibutuhkan dosis bisa diulang 6-8 jam
hingga dewasa kemudian

Untuk mengatasi gangguan tidur :

Anak-anak usia 2-5 tahun Tanyakan dosis pada dokter.

Anak-anak usia 5-10 tahun 20 mg per hari dan dikonsumsi di malam hari.
Anak-anak usia di atas 10 tahun
hingga dewasa 20-50 mg per hari dan dikonsumsi di malam hari.

Untuk mengatasi reaksi alergi

Anak-anak usia 2-5 tahun Tanyakan dosis pada dokter.

10-20 mg per hari atau 10 mg dua kali sehari. Dosis


Anak-anak usia 5-10 tahun maksimal adalah 20 mg.

Anak-anak usia di atas 10 tahun Dosis awal 10 mg dua kali sehari. Jika diperlukan
hingga dewasa dapat ditingkatkan menjadi 20 mg 3 kali sehari.

Efek Samping
Sama seperti obat-obat lain, promethazine juga berpotensi menyebabkan efek samping.
Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi obat ini adalah:
1. Pandangan kabur
2. Mengantuk
3. Mulut kering
4. Sakit kepalaKonstipasi
5. Nyeri perut
6. Sulit buang air kecil

4. Guaifenesin

Guaifenesin merupakan obat ekspektoran yang digunakan untuk menangani batuk-batuk


dan penyumbatan akibat dahak yang disebabkan oleh kondisi seperti pilek, bronkitis, dan
flu.

Dosis
Dosis Dewasa Biasa untuk Batuk
Formulasi penggunaan segera: 200-400 mg oral setiap 4 jam sesuai kebutuhan, tidak
melebihi 2,4 g/hari
Formulasi penggunaan berkelanjutan: 600-1200 mg oral setiap 12 jam, tidak melebihi 2,4
g/hari

Dosis Anak Biasa untuk Batuk :


Formulasi penggunaan segera:
Kurang dari 2 tahun: 12 mg/kg/hari secara oral dalam dosis yang terbagi 6
2-5 tahun: 50 sampai 100 mg secara oral setiap 4 jam sesuai kebutuhan, tidak melebihi
600 mg/hari
6-11 tahun: 100 sampai 200 mg secara oral setiap 4 jam sesuai kebutuhan, tidak melebihi
1,2 g/hari
12 tahun atau lebih: 200-400 mg secara oral setiap 4 jam sesuai kebutuhan, tidak
melebihi 2,4 g/hari
Formulasi penggunaan berkelanjutan:
2-5 tahun: 300 mg secara oral setiap 12 jam, tidak lebih dari 600 mg/hari
6-11 tahun: 600 mg secara oral setiap 12 jam, tidak melebihi 1,2 g/hari
12 tahun atau lebih tua: 600-1200 mg secara oral setiap 12 jam, tidak melebihi 2,4 g/hari

Guaifenesin Tersedia dalam beberapa dosis :


1. Cair, Oral: 100 mg/5 mL
2. Paket, Oral: 50 mg, 100 mg
3. Larutan, Oral: 100 mg/5 mL, 200 mg/10 ml, 300 mg/15 mL
4. Sirup, Oral: 100 mg/5 mL
5. Sirup batuk: 100 mg/5 mL
6. Tablet, Oral: 200 mg, 400 mg
7. Tablet dosis besar 12 Jam, Oral: 600 mg, 1200 mg

Efek samping yang tidak begitu serius mungkin termasuk:


a. Pusing atau sakit kepala
b. Ruam
c. Mual, muntah, atau sakit perut
Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek
samping yang tidak disebutkan di atas.

5. Trified
Trifed Tablet diindikasikan untuk perawatan hidung tersumbat, pilek, sinus kemacetan,
alergi serbuk bunga dan kondisi lainnya. Trifed Tablet mengandung komposisi aktif
berikut: Pseudoephedrine Hydrochloride, and Triprolidine Hydrochloride. Tersedia
dalam bentuk tablet. Interbat memanufaktur Trifed Tablet.

Komposisi
Trifed Tablet
Tiap tablet mengandung : Triprolidin HCl 2,5 mg, Pseudoefedrin HCl 60 mg.

Dosis dan cara pemberian


Dewasa dan anak di atas 12 tahun : trifed tablet, 3 kali sehari 1 tablet. Trifed sirup, 3 kali
sehari 2 sendok takar (10 ml)
1. Anak 6 12 tahun : trifed sirup, 3 kali sehari 1 sendok takar (5 ml).\
2. Anak 4 6 tahun : trifed sirup, 3 kali sehari 3/4 sendok takar.
3. Anak 2 4 tahun : trifed sirup, 3 kali sehari sendok takar (2,5 ml)
4. Atau sesuai petunjuk dokter.
Dapat diminum bersamaan dengan makanan atau setelah makan.

Efek samping
Berikut adalah daftar efek samping yang memungkinkan yang dapat terjadi dari semua
bahan-bahan konstitusi Trifed Tablet. Ini bukanlah daftar yang komprehensif. Efek-efek
samping ini memungkinkan, tetapi tidak selalu terjadi. Beberapa efek samping ini langka
tetapi serius. Konsultasi pada dokter Anda jika Anda melihat efek samping berikut,
terutama jika efek samping tidak hilang.
a. Pusing
b. Cepat atau tidak rata detak jantung
c. Mudah memar
d. Kelemahan
e. Demam
f. Panas dingin

6. Dextromethorphan
Dextromethorphan merupakan antitusif non narkotik yang dapat meningkatkan ambang
rangsang refleks batuk secara sentral.

Komposisi :
1. Tiap tablet salut selaput mengandung:Dextromethorphan HBr 15 mg
2. Tiap 5 ml mengandung Detromethorphan HBr 10 mg

Dosis :
Tablet :
Dewasa : 1 tablet tiap 4 jam atau 2 tablet tiap 6 jam, maksimum sehari 8 tablet.
Anak-anak : 1 mg/kg BB dibagi dalam 3-4 kali pemberian per hari.
Syrup :
Dewasa : 1-2 sendok teh tiap 4 jam atau 3 sendok teh tiap 6 jam maksimum 12 sendok
teh sehari
Anak-anak : 1 mg per kg berat badan dibagi dalam 3-4 kali pemberian perhari.

Efek samping :
1. Pusing
2. Mengantuk
3. Mual
4. Konstipasi
5. Pada dosis tinggi dapat terjadi depresi pernapasan.

7. Promag
Promag adalah obat yang digunakan untuk mengobati gangguan pada saluran pencernaan

Hydrotalcite 200 mg

Mg (OH)2 150 mg

Simethicone 50 mg

seperti gastritis, perut kembung, maag, dispepsia, hiatus hernia, tukak lambung dan tukak
usus duabelas jari.

Komposisi setiap sachet (7 ml) Promag Cair mengandung:

Dosis:
Dewasa: sehari 3-4 kali (masing-masing 1-2 tablet )
Anak-anak (6-12 th): sehari 3-4 kali (masing-masing 1/2-1 tablet )
* Aman untuk dikonsumsi ibu hamil & menyusui

Efek samping :
1. Simethicone tidak diserap oleh tubuh ke dalam aliran darah, oleh karena itu dianggap
relatif aman. Efek samping yang bisa terjadi diantaranya berkurangnya kepadatan
tinja.
2. Magnesium hydroxide bisa menyebabkan diare, sedangkan Aluminium hydroxide
menyebabkan konstipasi. Kombinasi keduanya bisa meminimalisir efek samping
tersebut.
3. Magnesium hydroxide bisa mengganggu penyerapan asam folat dan zat besi.

8. Inbion
Inbion adalah obat penambah darah yang mengandung Sorbitol untuk mencegah
sembelit.

Komposisi:
Tiap kapsul mengandung:

Ferrous gluconate 250 mg

Manganese sulfate 0,2 mg

Copper sulfate 0,2 mg

Vitamin C 50 mg

Folic acid 1 mg

Vitamin B12 with intrinsic factor 7,5 mcg

Sorbitol 25 mg

Dosis

1-2 kapsul sehari.pada waktu makan atau setelah makan

Efek samping:
- Nausea dan nyerilambung
- Konstipasi
- Diare
- Kolik
9. Paranervion
Paranervion Capsule diindikasikan untuk perawatan rendahnya jumlah sel darah merah,
lambung dan usus masalah, kerusakan saraf permanen, sakit kepala, sakit gigi, sakit
telinga dan kondisi lainnya.

Komposisi :
Paranervion Capsule dibuat dari bahan-bahan aktif berikut (garam)
Cyanocobalamin
Paracetamol
Pyridoxine Hydrochloride
Thiamine Mononitrate
Dosis
Dewasa 3 x sehari 1 kaplet
Anak -anak > 6tahun 3x sehari kaplet

Efek samping

Ruam gatal persisten


Gemetaran
Sulit bernapas
Reaksi hipersensitivitas
Bronkospasme
Perasaan sakit

10. Bromhexin HC

Kegunaan

Indikasi :

Bekerja sebagai mukolitik untuk meredakan batuk berdahak.

Kontraindikasi :

Penderita yang Hipersensitif terhadap Bromhecine HCl


Komposisi

1) Tiap tablet mengandung Bromhecine HCl

2) 5 ml eliksir mengandung Bromhecine HCl (mengandung etil alcohol 3,72% v/v)

3) 5 ml sirup mengandung Bromhecine HCl

Dosis

1. Tablet

Dewasa dan Anak > 10 tahun 1x3 tablet

Anak 5 10 tahun 3x1/2 tablet

Anak 2 5 tahun 2x1/2

Atau menurut petunjuk dokter

2. Sirup

Dewasa dan anak > 10 tahun : 3 x 10 ml per hari

Anak 5 10 tahun 3 x 5 ml per hari

Anak 2 5 tahun : 2 x 5 ml per hari

Atau menurut petunjuk dokter

Efek Samping
Mual, diare, gangguan pencernaan, perasaan penuh di perut, tetapi biasanya ringan.
Pernah dilaporkan efek samping : sakit kepala, vertigo, berkeringat banyak dan ruam
kulit, juga dapat terjadi kenaikan transaminase.

Anda mungkin juga menyukai