Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
HUBUNGAN MASYARAKAT MADANI DENGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

KELOMPOK 4 :
PUTU KHRISNA NETIYA ADHE PUTRA (1815091014)
KADEK RAMA WASUDEWA (1815091046)
PUTU ANNANDA DIVA SANJAYA (1815091064)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


PRODI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA
2018/2019
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang
Maha Esa) atas segala rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Hubungan Masyarakat Madani dengan Demokrasi di Indonesia”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi syarat tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Ganesha. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan ini banyak kekurangan dan kesalahan, mengingat kemampuan dan
pengalaman yang terbatas. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan.

Singaraja, 26 September 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii


DAFTAR ISI…………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1.Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 2
2.1.Konsep dan Prinsip Demokrasi ........................................................................... 2
a.Konsep Demokrasi .............................................................................................. 2
b.Prinsip-prinsip Demokrasi .................................................................................. 4
2.2.Masyarakat Madani dan Ciri-cirinya ................................................................... 4
2.3.Hubungan Masyarakat Madani dengan Demokrasi di Indonesia ........................ 5
2.4.Cara Mewujudkan Masyarakat Madani di Indonesia .......................................... 6
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 7
3.1.Kesimpulan .......................................................................................................... 7
3.2.Saran .................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Sekarang bangsa Indonesia berada di era reformasi. Era reformasi ini ditandai
dengan keinginan bersama untuk membentuk Negara Indonesia yang demokratis. Hal
ini sesuai dengan amanat pembukaan UUD 1945, yaitu membentuk Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Kehidupan demokrasi yang diinginkan adalah
bentuk pemerintahan demokrasi dan masyarakat yang demokratis.
Secara etimologis, demokrasi berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata demos yang
berarti rakyat dan kratos yang berarti pemerintahan atau kratein yang berarti
memerintah. Demokrasi dapat diterjemahkan sebagai “ Rakyat berkuasa “. Dengan
kata lain demokrasi adalah pemerintahan yang dijalankan oleh rakyat baik secara
langsung maupun tidak langsung ( melalui perwakilan ). Dengan demikian dalam suatu
Negara yang menganut sistem pemerinthan demokrasi, kekuasaan tertinggi nya ada
ditangan rakyat sebagaimana pengertian demokrasi yang diucapkan oleh Abraham
Lincoln“the goverment from the people, by the people and for the people “ ( suatu
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat untuk rakyat)
Sedangkan masyarakat madani sebagaimana yang dirumuskan PBB adalah
masyarakat yang demokratis dan menghargai human dignity atau hak-hak tanggung
jawab manusia. Civil Society berasal dari frasa Latin “civillis societes” yaitu suatu
masyarakat yang didasarkan pada hukum dan hidup beradab.
Di Indonesia istilah civil society” baru popular tahun 1990-an, pada masa
berkembangnya keterbukaan politik. Masyarakat madani mencerminkan tingkat
kemampuan dan kemajuan masyarakat yang tinggi untuk bersikap kritis dan partisipatif
dalam menghadapi berbagai persoalan sosial.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dan prinsip demokrasi di Indonesia ?
2. Apa yang dimaksud dengan masyarakat madani dan apa ciri-cirinya?
3. Apa hubungan antara demokrasi dan masyarakat madani ?
4. Bagaimana cara mewujudkan masyarakat madani di Indonesia?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Konsep dan Prinsip Demokrasi


a. Konsep Demokrasi
Demokrasi adalah suatu istilah yang bersifat universal, namun tidak ada satu
sistem demokrasi yang berlaku untuk semua bangsa atau semua negara. Secara
istilah mungkin sama, akan tetapi isi dan cara perwujudannya bisa berbeda-beda
antara negara yang satu dengan yang lainnya. Secara haraviah, demokrasi adalah
Pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat (Sartori, 1987). Demokrasi adalah
bentuk pemerintahan di mana hak-hak untuk membuat keputusan-keputusan
politik digunakan secara langsung oleh setiap warga negara yang diaktualisasikan
melalui prosedur Pemerintahan mayoritas, yang biasa dikenal dengan sebutan
Dmokrasi langsung.
Dalam pandangan struktural demokrasi adalah sistem politik yang memelihara
keseimbangan antara konflik dan konsensus (Alfian,1978: 236; Surbakti,
1999:228). Oleh karena itu, menurut Ramlan demokrasi memungkinkan
perbedaan pendapat persaingan, dan pertentangan di antara individu, di antara
berbagai kelompok, di antara individu dan kelompok, individu dan pemerintah,
kelompok dan pemerintah, bahkan di antara lembaga-lembaga pemerintah. Akan
tetapi demokrasi hanya akan mentolerir konflik yang tidak menghancurkan sistem.
Oleh sebab itu, sistem politik demokrasi menyediakan mekanisme dan prosedur
yang mengatur dan menyalurkan konflik sampai pada ‘penyelesaian’ dalam bentuk
kesepakatan. Prinsip ini pula yang mendasari pembentukan identitas bersama,
hubungan kekuasaan legitimasi kewenangan, dan hubungan politik dengan
ekonomi.
Demokrasi juga dijelaskan sebagai bentuk pemerintahan dengan segenap
kegiatan yang dikelola dengan menjadikan rakyat sebagai subyek dan titik tumpu.

2
Selain itu, demokrasi juga dapat diartikan sebagai sistem pemerintahan yang
bertumpu pada daulat rakyat bukan daulat pemimpin, daulat pemerintah, atau
daulat raja. Dalam penjelasan yang lain, demokrasi dapat pula diartikan sebagai
bentuk pemerintahan di mana warga negara menggunakan hak yang sama tidak
secara pribadi tetapi melalui wakil yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.
Melihat batasan di atas, tidak salah apabila demokrasi diartikan sebagai
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dengan kata lain, rakyat
selaku mayoritas mempunyai suara menentukan dalam proses perumusan
kebijakan pemerintahan melalui saluran-saluran yang tersedia seperti partai
politik, kelompok kepentingan, kelompok penekan, dan pendapat umum.
Prinsip-prinsip dasar demokrasi meliputi persamaan, hormat terhadap nilai-
nilai luhur manusia, hormat terhadap hak-hak sipil, dan kebebasaan, serta fair play.
Makna persamaan di sini adalah persamaan kesempatan bagi semua orang sebagai
warga negara untuk mencapai perkembangan yang maksimum mengenai potensi-
potensi fisik, intelektual, moral, spiritual, dan partisipasi sosial oleh setiap pribadi.
Berdasarkan prinsip dasar itu dapat dirumuskan ciri-ciri hakiki demokrasi, yaitu:
(1) adanya persetujuan rakyat, (2) adanya partisipasi efektif rakyat dalam
pembuatan keputusan politik yang menyangkut nasib mereka, (3) adanya
persamaan kedudukan di hadapan hukum, (4) adanya kebebasan individu untuk
menentukan diri, (5) adanya penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia, (6)
adanya pembagian pendapatan yang adil, (7) adanya mekanisme kontrol sosial
terhadap pemerintah, dan (8) adanya ketersediaan dan keterbukaan
informasi.(Sudarminta, 1996: 69; Maran, 2001:206).
Demokrasi merupakan cita-cita, meskipun ia diciptakan tetapi menurut Plato
demokrasi tidak diinginkan. Bahkan Robert Michels berpendapat bahwa
demokrasi itu disenangi, tetapi sulit untuk dilaksanakan (Dahl, 1991). Di sisi lain,
tatanan masyarakat yang tertinggi tercapai manakala masyarakat itu telah
menerapkan demokrasi dalam setiap kegiatan kelompoknya. Joseph Schumpeter
dalam teori demokrasinya mengatakan bahwa demokrasi adalah kompetisi bebas
antara elite politik untuk menduduki suatu pemerintahan (Rose, 2000) Model
demokrasi seperti itu disebutnya sebagai “Schumpeter’s model of Democracy.
Lain lagi Lijphart dalam “theory consencus democracy” mengatakan bahwa
demokrasi merupakan kesepakatan antara dua pihak atau lebih untuk membuat
keputusan. Lijphar membuat varian demokrasi antara lain liberal democracy, free
democracy, sosialdemocracy, cristian democracy. Alexis de Tocqueville da a
mendefinisikan demokrasi dengan memperkenalkan konsep , “nature
democracy” dan “advance democracy”. Sedangkan smithmembedakan istilah

3
demokrasi menjadi dua yaitu traditional democracy dan modem democracy
(Smith, 1998).
Untuk konteks Indonesia, Anders Uhlin termasuk ilmuwan yang mengkaji
demokrasi dengan pendekatan normatif dan sekaligus empirik. Dia melacak difusi
ide-ide demokrasi diIndonesia sejak 1980-an dan memetakan wacana demokrasi
yang bervariasi di kalangan pejuang demokrasi (Uhlin, 1995′ 45)
b. Prinsip-prinsip Demokrasi
1. Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik.
2. Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara.
3. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh
para warga negara.
4. Penghormatan terhadap supremasi hukum.
Prinsip demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas (rule of law), antara
lain sebagai berikut :
a. Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang;
b. Kedudukan yang sama dalam hukum;
c. Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-undang

2.2. Masyarakat Madani dan Ciri-cirinya


Konsep civil society sejak abad kedelapan belas telah menjadi wacana di Eropa,
berbagai istilah padanan, seperti koinonia politike yunani, societas civilis latin.
Semua istilah itu men-sinonimkan pengertian civil society dengan Negara yang
berarti masyarakat kota sekaligus masyarakat Negara / citizen setempat.
Masyarakat madani sebagaimana yang dirumuskan PBB adalah masyarakat yang
demokratis dan menghargai human dignity atau hak-hak tanggung jawab manusia.
Civil Society berasal dari frasa Latin “civillis societes” yaitu suatu masyarakat yang
didasarkan pada hukum dan hidup beradab.
Di Indonesia istilah civil society baru popular tahun 1990-an, pada masa
berkembangnya keterbukaan politik. Masyarakat madani mencerminkan tingkat
kemampuan dan kemajuan masyarakat yang tinggi untuk bersikap kritis dan
partisipatif dalam menghadapi berbagai persoalan sosial.
Masyarakat madani (civil society) sering diterjemahkan yaitu bidang kehidupan
sosial yang terorganisasi secara sukarela.Substansi civil society mencangkup
lembaga-lembaga atau kelompok-kelompok yang sangat luas baik formal maupun

4
non formal yang meliputi bidang ekonomi, kebudayaan, keagamaan, pendidikan dan
informasi, kelompok kepentingan (interest group), kelompok penekan (pressure
group), pembangunan atau organisasi kemasyarakatan lainnya.

Menurut Hikam ada empat ciri utama masyarakat madani, yaitu sebagai berikut :
a. Kesukarelaan, artinya tidak ada paksaan, namun mempunyai komitmen
bersama untuk mewujudkan cita-cita bersama.
b. Keswasembadaan, artinya setiap anggota mempunyai harga diri yang tinggi,
kemandirian yang kuat tanpa menggantungkan pada negara, atau lembaga
atau organisasi lain.
c. Kemandirian tinggi terhadap negara, artinya masyarakat madani tidak
tergantung pada perintah orang lain termasuk negara.
d. Keterkaitan pada nilai-nilai hukum, artinya terkait pada nilai-nilai hukum
yang disepakati bersama.
Ciri khas masyarakat madani Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Kenyataan adanya keragaman budaya Indonesia yang merupakan dasar
pengembangan identitas bangsa Indonesia dan kebudayaan nasional.
b. Pentingnya saling pengertian di antara sesama anggota masyarakat.
c. Ada toleransi yang tinggi
d. Adanya kepastian hukum.

2.3. Hubungan Masyarakat Madani dengan Demokrasi di Indonesia


Hubungan antara Civil Society dengan Demokrasi Menyikapi keterkaitan Civil
Society dengan demokratisasi, yang secara sistematis ada 3 kontribusi civil society
terhadap proses demokrasi :
1. Memperkaya partisipasi politik dan meningkatkan kesadaran
kewarganegaraan,
2. Ikut menjaga stabilitas Negara,
3. Menghalangi dominasi rezim otoriter,
4. mempercepat runtuhnya rezim.
Maka jelaslah bahwa keterkaitan antara demokrasi dengan masyarakat madani
sangatlah erat. Masyarakat madani menjadi satu-satunya instrumen yang sangat
ampuh untuk membentengi demokrasi yang berlangsung di Indonesia agar selalu
berada di jalur yang benar dan dijauhkan dari sifat dinamisnya yang bisa
menghantarkan Negara yang menganutnya ke jurang kekuasaan diktatoristik.

5
Seperti yang dijelaskan oleh Lord Acton dengan quotasinya yang sangat terkenal
: “Power tends to corrupt and absolute power corrupts absolutely…”. Hanya
masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan dan beradablah yang bisa
menjinakkan demokrasi. Karena demokrasi tidak akan menjadi baik tanpa kontrol
dari masyarakat yang baik pula.

2.4. Cara Mewujudkan Masyarakat Madani di Indonesia


Untuk mewujudkan masyarakat madani diperlukan kesadaran mendalam jiwa
individu/masyarakat. Perlunya kemauan berubah untuk berdemokrasi yang lebih
baik sesuai dengan landasan pancasila, melalui cara mengamalkan prinsip-prinsip
budaya demokrasi. Kegiatan belajar mengajar seperti berdiskusi, berkomunikasi,
hingga organisasi yang dilakukan siswa dari Sekolah Dasar hingga Universitas
menjadi upaya paling dasar dalam mempraktikan budaya demokrasi dalam faktor
segi pendidikan. Jadilah aktor penggerak bangsa, kembangkan perspektif jiwa
kepemimpinan melalui budaya demokrasi sehingga dapat memahami peristiwa
secara kritis dan memberikan saran secara solutif. Mewujudkan masyarakat madani
tidak bisa di aktualisasi secara sendiri, namun perlu dilakukan secara bersama.
Mewujudkan masyarakat madani yang produktif dan kreatif. Sehingga tidak
menutup kemungkinan bagi masyarakat madani yang sudah terbentuk untuk dapat
mengantar Indonesia ke gerbang yang lebih besar menuju Indonesia yang gemilang
di kancah dunia. Jadi disinilah peran kita sebagai pemuda yaitu generasi penerus
bangsa yang menjadi ujung tombak menuju perubahan yang lebih baik untuk Negara
Indonesia.

6
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

1. Secara etimologis, demokrasi terdiri atas dua kata yang berasal dari bahasa
Yunani, yaitu kata Demos yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan
Cratien atau cratos yang berarti kekuasaan (pemerintahan). Jadi, demokrasi
berarti Suatu Negara yang kekuasaan pemerintahannya dipegang oleh rakyat.
2. Masyarakat madani adalah masyarakat yang mencerminkan tingkat kemampuan
dan kemajuan masyarakat yang tinggi untuk bersikap kritis dan partisipatif dalam
menghadapi berbagai persoalan sosial dan juga demokratis serta menghargai
human dignity atau hak-hak tanggung jawab manusia.
3. Hubungan masyarakat madani dengan demokrasi di Indonesia adalah
Masyarakat madani menjadi satu-satunya instrumen yang sangat ampuh untuk
membentengi demokrasi yang berlangsung di Indonesia agar selalu berada di
jalur yang benar.
4. Untuk mewujudkan masyarakat madani diperlukan kesadaran mendalam jiwa
individu/masyarakat. Perlunya kemauan berubah untuk berdemokrasi yang lebih
baik sesuai dengan landasan pancasila, melalui cara mengamalkan prinsip-
prinsip budaya demokrasi, berdiskusi, berkomunikasi, hingga mengikuti
organisasi yang ada dari Sekolah Dasar hingga Universitas
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini pembaca kususnya generasi muda dapat
mencerminkan sikap masyarakat madani untuk menopang berjalannya demokrasi
yang berlangsung di Indonesia serta menjaganya agar tetap di jalur yang benar dan
untuk menunjang makalah ini agar lebih baik lagi diharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca.

7
Daftar Pustaka

Sartori, Giovanni. 1987. The Theory of Democracy Revisited: Part Two, New Jersey:
Chatham House Publishers, inc.
Maran, Rafael Raga. 2001. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Rineka Cipta.
Smith, T. M. (1998). The my thof green marketing: Tending our goats at the edge of
apocalypse. Toronto: University of Toronto Press.
Uhlin, Anders. (1995). Democracy and Diffusion : Transnational LessonDrawing
Among Indonesian Pro-Democracy Actors. Malm : Lund Political Studies.
http://id.wikipedia.org/wiki/demokrasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat_madani
https://hugowidodo.wordpress.com/2017/07/26/budaya-demokrasi-dan-reaktualisasi-
masyarakat-madani/

Anda mungkin juga menyukai