NIM : PO7124118002
Kelas : 2 Reguler A
Dosen pembimbing : Dian Lestari, SST, M.BMd.
Obat Aspirin
A. Pengertian
Aspirin atau asam asetilisalisilat merupakan olahan senyawa salisilin yang diambil
dari tumbuhan. Cara kerja aspirin adalah dengan menghambat enzim yang memproduksi
mengatur senyawa prostaglandin yang merupakan senyawa yang tercipta ketika terjadi
peradangan. Aspirin masuk kedalam golongan OAISN ( Obat Anti Inflamasi Non
Streoid )
1. Formulasi Aspirin ( Asam Asetilsalisilat)
Formulasi Aspirin yang umum digunakan adalah sedian oral, baik berupa tablet,
kapsul,kaplet maupun enteric coated.
a Bentuk sediaan
Aspirin sedian oral ( tablet,kapsul, kaplet,enteric coated) terdiri dari beberapa
kekuatan yaitu 80 mg, 100 mg, 325 mg, 300 mg, dan 500 mg.Sedangkan aspirin
sedian supositoria terdiri dari kekuatan 50 mg,150 mg,300 mg,dan 600 mg.
b Cara konsumsi
Aspirin sebaiknya dikomsumsi bersama dengan makanan atau segelas air untuk
mengurangi dampak pada saluran cerna. Sedian tablet extended release dan
antereic-coated jangan dikunyah atau dihancurkan. Sediaan tablet boleh
dikomsumsi dengan dikunyah, sedangkan untuk sediaan suppositoria, obat
dikeluarkan dari kemasan kemudian dimasukkan kedalam rektum.
c Cara penyimpanan
Aspirin sebaiknya disimpan di wadah tertutup dalam suhu ruangan dan terlindung
dari cahaya. Penyimpanan harus djauhkan dari jangkauan anak-anak.
B. Manfaat Aspirin
Komsumsi aspirin akan memberikan efek antipiretik, antiinflamasi, dan
antiplatelet,serta menjadi obat analgesik, keempat manfaat inilah yang membuat aspirin
mampu untuk menurunkan demam, meredam nyeri, meredakan peradangan, hingga
menghambat pembekuan darah.
Manfaat aspirin lainnya adalah dapat menghambat proses perlemakan hati yang bisa
memicu penyakit kanker hati. Selain itu, aspirin juga bisa membantu proses
mengencerkan darah yang dapat mencegah serangan jantung.
F. Toksisitas Aspirin
Efek samping aspirin misalnya rasa tidak enak di perut , mual, dan perdarahan saluran
cerna biasanya dapat dihindarkan bila dosis perhari tidak lebih dari 325mg, penggunaan
dengan antasid atau antagonis H2 dapat mengurangi efek tersebut.
Pada dosis biasa, efek samping utama aspirin adalah gangguan pada lambung. Aspirin
adalah suatu asam dengan harga pKa 3,5 sehingga pH lambung tidak terlarut sempurna
dan partikel aspirin dapat berkontak lansung dengan mukosa lambung. Akibatnya mudah
merusak sel mukosa lambung bahkan sampai timbul perdarahan pada lambung, gejala
yang timbul akibat perusakan sel mukosa lambung oleh pemberian aspirin adalah nyeri
epigastrium , rasa seperti terbakar, mual dan muntah . oleh karena itu sangat dianjurkan
aspirin diberi bersama makanan dan cairan volume besar untuk mengurangi gangguan
saluran cerna.
G. Farmakokinetik
Farmakokinetik asprin dimulai melalui absorbsi hingga eliminasi serta bergantung pada
jenis sediaan dan cara pemberian.
1. Absorbsi
Aspririn sediaan tablet bisa diserap dengan sangat cepat di lambung dan duodenum.
Tablet extended release diserap lebih lambat dan tergantung adanya makanan serta pH
gaster. Bioavaibilitas aspirin adalah 50-75%.
2. Distribusi
Volume distribusi aspirin adalah 170 ml/kgBB, asprin juga banyak terdistribusi pada
jaringan, pada konsentrasi rendah, sekitar 90% aspirin terikat albumin. Semakin tinggi
konsentrasi aspirin, proporsi yang berikatan dengan protein semakin rendah, begitu
pula pada kasus insufisiensi renal pada kehamilan. Pada kasus overdosis aspirin,
hanya 30% yang berikatan dengan albumin.
3. Metabolisme
Metabolisme aspirin berlansung hampir segera setelah konsumsi. Aspirin utamanya
dihidrolis menjadi salisilat oleh enzim eterase yang terdapat di mukosa saluran cerna,
eritrosit, cairan sinoval, dan plasma darah. Hasil hidrolisis kemudian berikatan dengan
glycine menjadisalicyluric acid.
4. Eliminasi
Waktu paruh aspirin adalah 15-20 menit sedangkan waktu paruh salisilat akan lebh
lama sesuai dengan dosis pemberian. Pada dosis 300-650 mg waktu paruh berkisar 3
jam, sedangkan pda dosis 1 gram waktu paruh 9 jam.Eliminasi aspirin utamanya
melalaui urin, 75% dalam bentuk salicyluric acid dan 10% dalam bentuk asam
salisilat
H. Interaksi obat
Aspirin berpotensi menimbulkan interaksi jika dikonsumsi bersamaan dengan jenis
obat tertentu. Interaksi antar obat ini bisa menyebabkan peruban efek pada aspirin,
bahkan meningkatkan risiko munculnya efek samping.
Berikut adalah efek interaksi obat yang dapat terjadi bila aspirin dikonsumsi bersama
obat lain :
a. Meningkatkan resiko terjadinya tukak lambung, bila digunakan bersamaan
dengan kortikosteroid dan phenybutazone.
b. Mengganggu fungsi ginjal dan mengurangi efektivitas obat penurun tekanan
darah, bila digunakan dengan obat antihipertensi golongan ACE inhibitor,
seperti ramipril.
c. Meningkatkan kadar kalium dan berisiko menimbulkan perdarahan, bila
digunakan dengan obat ibuprofen dan ketorolac.
d. Meningkatkan kadar methotrexate dan pemetrexed dalam darah.
e. Meningkatkan efek obat ticlopidine, sehingga memperbesar risiko terjadinya.
f. Menurunkan efek probenecid dalam membantu tubuh mengeluarkan asam urat
melalui urin.
Aspirin tidak dianjurkan untuk ibu hamil, obat ini berbahaya bagi janin karena
menyebabkan banyak kelainan bawakan, seperti penyakit jantung bawaan dan
mengurangi berat badan lahir. Hal ini karena aspirin mampu menembus lapisan plasenta
dan mempengaruhu tumbuh kembang janin.
Sumber : https://doktersehat.com/obat-aspirin/amp
https://www.alodokter.com/aspirin
https://hellosehat.com/obatan-suplemen/obat/aspirin