Anda di halaman 1dari 25

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK SINTESIS


“SINTESIS ASPIRIN”

OLEH:

NAMA : BINTANG MAHARANI AL-


QADRI
STAMBUK : 15020220156
KELAS : C7
KELOMPOK : 1 (SATU)
ASISTEN : DIAN PRATIWI HANDAYANI

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SINTESIS ASPIRIN
MAKASSAR
2023
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cara kerja aspirin sebagai antiplatelet yaitu menghambat asetilasi
residu serine (Ser530) pada COX-1 platelet secara irreversibel,
sehingga mencegah pengikatan asam arakhidonat pada lokasi
katalitik. Umur platelet pada sirkulasi adalah 10 hari sehingga
dibutuhkan waktu sebanyak 8-10 hari untuk terjadinya agregasi
platelet. Telah dikemukakan bahwa hemostasis normal dicapai
sebanyak 20% pada platelet yang mempunyai aktivitas COX-1 dan
sintesis thromboxane normal.
Asam salisilat merupakan suatu bahan kimia yang cukup penting
dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki nilai ekonomis yang cukup
tinggi karena dapat digunakan sebagai pembuatan bahan baku untuk
keperluan farmasi. Aspirin atau asetosal atau asam asetilasetat adalah
turunan dari senyawa asam salisilat yang diperoleh dari simplisia
tumbuhan coretx salicis. Aspirin adalah salah satu jenis obat yang
paling dikenal. Aspirin adalah obat pertama yang dipanaskan dalam
bentuk tablet.
Reaksi pembentukan senyawa asetil dari asam salisilat dan asam
asetat anhidrat dengan katalis asam disebut dengan reaksi asetilasi.
Dalam ilmu kimia dibidang farmasi reaksi asetilasi ini cukup penting
mengingat reaksi tersebut merupakan dasar sintesis banyak senyawa
kimia yang dapat berkhasiat sebagai obat. Salah satu penggunaannya
adalah sintesis aspirin dengan asam asetat anhidrat. Sintesis senyawa
organik adalah sintesis tehnik preparasi senyawa yang dapat dianggap
sebagai seni, atau dapat diartikan sebagai proses pembuatan suatu
senyawa organik , salah satu senyawa organik yang dapat disintesis
adalah aspirin. Dimana aspirin merupakan obat bebas hasil reaksi

BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI


15020220156
SINTESIS ASPIRIN
asam asetil. Sedangkan efek samping dari aspirin yang sering terjadi
yaitu tukak lambung, kadang-kadang disertai dengan anemia
sekunder.
Ester aromatik dibentuk oleh asam karboksilat aromatik dengan
alkohol alifatik atau alkohol aromatik. Seperti halnya ester alifatik,
nama ester aromatic juga terdiri dari dua kata. Kata pertama adalah
gugus alkil atau asli dan terikat pada oksigen ester. Kata kedua adalah
nama asam karboksilatnya, dengan membuang kata asam.
Etilbenzoat, fenil salisilat, dan asetil salisilat adalah tiga contoh ester
aromatik.
Sangat penting bagi seorang farmasis untuk mengetahui sifat-sifat
dari senyawa ini, terutama cara mensintesis atau pembuatannya, juga
prinsipprinsip yang terjadi pada reaksi pembuatan aspirin sehingga kita
akan mampu membuat obat dengan kualitas yang baik. Aspirin dapat
disintesis dari asam salisilat dengan anhidrida asetat dan
menggunakan katalis proton dan akan menghasilkan asam asetil
salisilat dan asam asetat.
Aspirin memiliki banyak manfaat seperti dalam bidang farmasi.
Oleh karena itu pembuatan aspirin sangat penting sehingga
dilakukannya praktikum ini. Pada praktikum kali ini, kita akan
mempelajari bagaimana proses sintesis protein dapat berjalan dengan
semestinya dengan menghindari faktor kesalahan yang mungkin akan
terjadi. Diharapkan setelah melakukan uji sintesis protein praktikan
dapat lebih memahami sintesis protein tersebut.
Efek samping aspirin misalnya rasa tidak enak diperut, mual, dan
perdarahan saluran cerna biasanya dapat dihindari bila dosis perhari
tidak lebih dari 325 mg, penggunaan bersama antasida dapat
mengurangi efek tersebut. Obat ini dapat mengganggu hemostasis
pada tindakan operasi dan apabila diberikan bersama heparin dapat
meningkatkan risiko perdarahan.

BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI


15020220156
SINTESIS ASPIRIN
Asetosal adalah zat analgetik tertua di dunia (1890, Aspirin).
Namun, karena efek sampingnya, kini asetosal sudah banyak terdesak
oleh parasetamol. Pada dosis biasa asetosal merangsang selaput
lendir lambung, terlebih jika diminum dalam keadaan perut kosong
atau bersamaan dengan minuman yang mengandung alkohol. Anak
kecil dengan flu tidak dianjurkan minum obat ini karena dapat
menimbulkan sejenis radang otak parah (penyakit Rye). Wanita hamil
dan menyusui sebaiknya jangan menggunakan obat ini. Asetosal
berkhasiat menghambat pembekuan darah, oleh karenanya tidak
boleh digunakan oleh orang yang sedang menjalani pengobatan.
Aspirin memiliki tiga fungsi yaitu fungsi analgetik karena penurunan
prostaglandin E2 akan menyebabkan penurunan sensitisasi akhiran
saraf nosiseptif terhadap mediator proinflamasi, fungsi antiinflamasi
karena prostagladin proinflamasi, penurunan sintesis, fungsi antipiretik
karena penurunan prostaglandin E2 yang bertanggung jawab terhadap
peningkatan set point pengaturan suhu di hipotalamus.
Efek samping aspirin misalnya rasa tidak enak diperut, mual, dan
perdarahan saluran cerna biasanya dapat dihindari bila dosis perhari
tidak lebih dari 325 mg, penggunaan bersama antasida dapat
mengurangi efek tersebut. Obat ini dapat mengganggu hemostasis
pada tindakan operasi dan apabila diberikan bersama heparin dapat
meningkatkan risiko perdarahan.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu, mahasiswa mampu
mensintesis asam salisilat dari anhidrida asetat dan mahasiswa
mampu menghitung % rendamen dari hasil sintesis.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu:

1. Mensintesis asam salisilat dan anhidrida asetat


2. Menghitung % rendamen hasil sintesis

BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI


15020220156
SINTESIS ASPIRIN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Asam asetilsalisilat atau aspirin merupakan salah satu obat
analgetik tertua dan sepanjang masa paling sukses, yang sampai kini
terbanyak digunakan di seluruh dunia. Di tahun 2014 telah diproduksi
di seluruh dunia sekitar 35.000 ton aspirin dan lebih dari 100 milyar
tablet telah dikonsumsi. Obat ini telah dikembangkan oleh ahli kimia
dari Bayer di tahun 1899, yaitu Felix Hoffmann, Arthur Eichengrun, dan
ahli farmakologi Heinrich Dreser (Tjay dan Kirana, 2015: 332).
Aspirin merupakan golongan obat antiinflamasi non steroid (AINS)
yang memiliki efek analgesik, antipiretik, dan antiinflamasi. Indikasinya
yaitu nyeri (ringan-sedang). antiplatelet pada terapi kardiovaskular.
Aspirin juga memiliki efek antikoagulan yaitu mencegah terbentuknya
thrombus (bekuan darah) dan dapat digunakan dalam untuk mencegah
serangan jantung. Efek samping aspirin adalah mengiritasi mukosa
lambung dan menyebabkan pendarahan. Peran perawat dalam
pemberian aspirin dan clopidrogel adalah mengedukasi pasien untuk
memperhatikan tanda pendarahan yang muncul setelah minum aspirin
seperti pendaraha gusi, melena, hematuria dan juga efk samping
gastritis dengan gejala nyeri episgastrium (Malisa. et al, 2022).
Aspirin merupakan obat analgesik, anti-inflamasi dan antipiretik
yang sangat luas penggunaannya. Dalam dosis rendah, aspirin
digunakan sebagai zat antitrombosis untuk mencegah agregasi platelet
melalui penghambatan enzim siklooksigenase. Aspirin diabsorpsi
secara cepat di saluran pencernaan bagian atas, terutama di bagian
pertama duodenum. Setelah pemberian secara oral, aspirin
BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI
15020220156
SINTESIS ASPIRIN
terhidrolisis secara cepat di dalam tubuh menghasilkan asam salisilat
sebagai metabolit utama. Biovailabilitas aspirin rendah akibat first pass
effect metabolism dan hidrolisis menjadi salisilat di dinding usus
(Siswanto. et al, 2016: 69).
Aspirin adalah prototipe dari kelas obat ini. Aspirin menghambat
sintesis tromboksan A2 dengan asetilasi ireversibel enzim
siklooksigenase. Aspirin bekerja melalui asetilasi residu serin secara
kovalen di dekat lokasi aktif enzim COX, sehingga menghambat
sintesis endoperoksida siklik dan berbagai metabolit endoperoksida
siklik. Dengan tidak adanya TxA2, akan ada penurunan signifikan
dalam agregasi trombosit dan reaksi pelepasan trombosit. Karena
trombosit tidak mengandung DNA atau RNA, sel-sel ini tidak dapat
meregenerasi enzim COX yang baru setelah aspirin secara permanen
menonaktifkan semua enzim COX yang tersedia. Oleh karena itu efek
aspirin terhadap trombosit berlangsung selama masa hidup sel-sel ini.
Jenis salisilat lain dan obat antiinflamasi nonsteroid juga menghambat
siklooksigenase, namun memiliki durasi aksi penghambatan yang lebih
pendek karena mereka tidak dapat mengasetilasi siklooksigenase;
artinya, tindakan mereka bersifat reversibel. COX-1 adalah isoform
COX dominan dalam trombosit, tetapi sel-sel endotel tampaknya
mengekspresikan COX-1 dan COX-2 dalam kondisi fisiologis. Karena
aspirin menghambat COX- 1 dan COX-2 secara selektif, obat ini
berfungsi sebagai agen antiplatelet yang efektif (Mayangsari. et al,
2019).
Asetosal termasuk produk over the counter (OTC) yang dapat
diperoleh tanpa resep dokter dan telah digunakan secara luas di
masyarakat. Beberapa decade terakhir ini, asetosal bukan lagi
merupakan pilihan utama sebagai analgesik dikarenakan efek
sampingnya yang dapat mengiritasi lambung. Untuk mengurangi efek
iritasi lambung ini, asetosal biasanya dibuat dalam bentuk tablet biasa
(plain uncoated), buffered tablets, enteric coated tablets, dispersible

BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI


15020220156
SINTESIS ASPIRIN
tablets, suppositoria dll. Khasiat lain yang dimiliki asetosal pada
penggunaan dosis kecil adalah sebagai anti platelet yang dapat
mengurangi kemungkinan terjadinya infark miokard pada orang
dengan resiko tinggi stroke atau aschemia cerebral, sehingg asetosal
diproduksi dengan dosis sediaan 80 dan 160 mg/tablet dengan aturan
pakai 1 tablet/hati (Annuryanti. et al, 2013: 2).
Dalam industri, reaksi asetilasi biasa digunakan pada pembuatan
selulosa asetat dan pembuatan aspirin (asam asetil salisilat). Agen
asetilasi yang umum digunakan untuk industri adalah anhidrida karena
lebih murah, tidak mudah dihidrolisis, dan reaksinya tidak berbahaya.
Reaksi berkatalis asam dari suatu anhidrida dengan alkohol atau fenol
akan menghasilkan ester. Reaksi ini menggunakan anhidrida asetat
yang tersedia secara komersial. Asilasi aromatik secara umum
berlangsung dengan bantuan katalis asam Lewis. Dalam substitusi
elektrofilik, substituent yang telah ada dalam cincin mengarahkan
elektrofilik yang akan masuk pada posisi-posisi tertentu dan juga
mempengaruhi laju reaksi substitusi. Ada dua jenis substituent, yang
pertama gugus aktivasi membentuk produk –orto dan –para. Kedua
merupakan gugus deaktivasi membentuk produk –meta. Orientasi dan
laju substitusi elektrofilik pada fenol dan anisol mengarahkan pada
posisi orto- dan para- atau merupakan gugus pengaktivasi cincin
(Retroningrum dan Cahyono, 2014: 164).
Aspirin merupakan antitrombotik yang bekerja dengan cara
mengasetilisasi secara ireversibel enzim siklooksigenase (COX-1)
sehingga menghambat perubahan asam arakidonat menjadi
prostaglandin yang seterusnya akan membentuk tromboksan A2
(TXA2). Dengan dihambatnya TXA2 maka agregasi trombosit tidak
dapat terjadi (Lusiana. et al, 2014: 524).
Asetilasi terhadap gugus karboksilat dapat dilakukan dengan
menggunakan katalis basa, sedangkan reaksi sintesis aspirin dalam
skala laboratorium yang pernah dipraktekkan dilakukan menggunakan

BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI


15020220156
SINTESIS ASPIRIN
katalis asam. Berdasarkan hal tersebut, proses asetilasi asam vanilat
pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua jenis katalis
yaitu asam dan basa, kemudian dapat dilihat perbandingan senyawa
yang diperoleh dari dua katalis tersebut. Berdasarkan strukturnya,
aspirin dan asetil vanilat merupakan senyawa yang memiliki gugus
fungsi yang serupa. Mekanisme kerja aspirin dalam proses menekan
rasa nyeri adalah dengan mengasetilasi gugus aktif serin dari enzim
prostaglandin (Iskandar, 2017: 7).
2.2 Uraian Bahan
1. Alkohol (Ditjen POM, 2020: 537)
Nama Resmi : ETANOL
Nama Lain : Etil Alkohol
Rumus Molekul : C2H6O
Berat Molekul : 46,07 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak
berwarna; bau khas dan menyebabkan rasa
terbakar pada lidah. Mudah menguap
walaupun pada suhu rendah dan mendidih
pada suhu 78o, mudah terbakar.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis bercampur
dengan semua pelarut organik.
Penyimpanan : Dalam wadah yang tertutup rapat.
2. Asam Asetat Anhidrat (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : ACIDUM ACETIC ANHIDRAT
Nama Lain : Asam Asetat Anhidrat
Rumus Molekul : (CH3CO)2O
Berat Molekul : 180,16 g/mol

BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI


15020220156
SINTESIS ASPIRIN

Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan tidak berwarna, berbau tajam,
mengandung tidak kurang dari 95%
Penyimpanan : Dalam wadah yang tertutup rapat
3. Asam Sulfat Pekat (Ditjen POM 2020: 200)
Nama Resmi : SULLFURIC ACID
Nama Lain : Asam Sulfat
Berat Molekul : 98,07 g/mol
Rumus Molekul : H2SO4
Rumus Struktur :

Pemerian : Cairan jernih seperti minyak, tidak berwarna,


bau angat tajam dan korosif, bobot jenis
kurang dari 1,84.
Kelarutan : Becampur dengan air dan dengan etanol,
dengan menimbulkan panas.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
4. Asam Salisilat (Ditjen POM 2020: 193)
Nama Resmi : SALICYLIC ACID
Nama Lain : Asam Salisilat
Rumus Molekul : C7H6O3
Berat Molekul : 138,12 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur putih; biasanya berbentuk jarum halus
atau serbuk halus putih; rasa agak manis,
tajam dan stabil di udara. Bentuk sintesis
warna putih dan tidak berbau. Jika dibuat metil
BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI
15020220156
SINTESIS ASPIRIN
salisilat alami dapat berwarna kekuningan
atau merah mudah dan berbau lemah mirip
mint.
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan dalam benzen, larut
dalam air mendidih; mudah larut dalam etanol
dan dalam eter; agak sukar larut dalam
kloroform.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
5. Aquadest (Ditjen POM, 2020: 69)
Nama Resmi : AIR MURNI
Nama Lain : Purified Water
Rumus Molekul : H2O
Berat Molekul : 18,02 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau;
tidak mempunyai rasa
Penyimpanan : Jika dikemas gunakan wadah non reaktif yang
dirancang untuk mencegah masuknya
mikroba
2.3 Prosedur Kerja
1. Asam salisilat ±2 gram dimasukkan kedalam erlenmeyer
2. Kemudian ditambahkan 5 mL asam asetat anhidrat dan 3 – 5 tetes
asam sulfat pekat
3. Lalu, erlenmeyer digoyang hingga campuran tersebut tercampur
4. Selanjutnya, dipanaskan selama ±10 menit dengan penangas air
5. Setelah itu, campuran tersebut (kuning pucat) ditambahkan 15 mL
aquadest dan didinginkan ±10 menit dalam wadah es batu
Pemisahan dan Pemurnian

BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI


15020220156
SINTESIS ASPIRIN
1. Campuran tersebut (endapan putih) disaring dengan kertas saring
dan corong
2. Kristal ditampung dalam beaker glass 100 mL dan ditambahkan 10
mL alkohol lalu diaduk hingga melarut sempurna
3. Kemudian ditambahkan 60 ml air hangat diaduk dan didinginkan
4. Timbang kertas saring kosong, lalu pasang pada corong buchner
dan saring campuran yang sudah direndam es batu
5. Keringkan kristal putih aspirin diatas gelas arloji
6. Timbang kertas saring yang berisi aspirin dan Hitung % rendamen.

BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI


15020220156
SINTESIS ASPIRIN

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu, erlenmeyer
250 mL, erlenmeyer vacuum 500 mL, gelas arloji, beaker glass 100
mL, dan 1000 mL, pipet tetes, corong buchner plastic, neraca analitik,
gelas ukur 100 mL, kertas saring, pinset, statik klem, hot plate, dan
pompa vacuum.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu, asam
salisilat, asam sulfat pekat, asam asetat anhidrat pekat, dan aquadest.
3.3 Cara Kerja
Asam salisilat ±2 gram dimasukkan kedalam Erlenmeyer.
Kemudian ditambahkan 5 mL asam asetat anhidrat dan 3 – 5 tetes
asam sulfat pekat. Lalu, erlenmeyer digoyang hingga campuran
tersebut tercampur. Selanjutnya, dipanaskan selama ±10 menit
dengan penangas air. Setelah itu, campuran tersebut (kuning pucat)
ditambahkan 15 mL aquadest dan didinginkan ±10 menit dalam wadah
es batu.
Pemisahan dan Pemurnian
Campuran tersebut (endapan putih) disaring dengan kertas saring
dan corong. Kristal ditampung dalam beaker glass 100 mL dan
ditambahkan 10 mL alkohol lalu diaduk hingga melarut sempurna.
Kemudian ditambahkan 60 mL air hangat diaduk dan didinginkan ke
wadah es batu. Timbang kertas saring kosong, lalu pasang pada
corong buchner dan saring campuran yang sudah direndam es batu.

BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI


15020220156
SINTESIS ASPIRIN
Keringkan kristal putih aspirin diatas gelas arloji. Timbang kertas saring
yang berisi aspirin. Hitung % rendamen.

3.4

BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI


15020220156
SINTESIS ASPIRIN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
A. Data dan informasi
Data Rumus/mol
1. Rumus mol Massa/ BM
2. Mr Asam Salisilat 138,12 g/mol
3. Massa jenis asam 1,08 g/mol
asetat anhidrat
4. Mr Anhidrat asetat 102,09 g/mol
5. Mr aspirin 180, 16 g/mol
6. Rumus massa jenis m
p=
v
7. Rumus massa berat as . salisilat yang dipakai
Mol= X bm
BM aspirin
Aspirin teori
salisilat
8. Rumus % rendamen berat hasil praktikum
%rendamen x 100 %
berat teoritas
B. Pelaporan
1. Bahan yang digunakan
No Nama Jumlah Keterangan
1 Bobot asam salisilat 2 gram Digunakan sbagai
bahan baku
pembuatan aspirin
2 Volume asam asetat 5 ml Digunakan sebagai
anhidrat zat penghidrasi
3 Volume asam sulfat 5 tetes Digunakan sebagai
katalisator
4 Volume aquadest 15 ml Digunakan untuk
menghidrolisis
kelibahan asam
pada aspirin

BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI


15020220156
SINTESIS ASPIRIN

sehingga
pembentukan kristal
5 Volume alkohol 10 ml Digunakan sebagai
pelarut
6 Volume air hangat 60 ml Digunakan sebagai
pelarut
7 Bobot kertas saring 1 : 0,84 gr Digunakan untuk
kosong 2 : 0,87 gr menyaring kristal
aspirin
2. Rumus mol
gram
mol =
BM
3. Mol asam salsilat
massa asam salsilat (gr ) 2 gram
Mol = = = 0,014 mol
BM 138 ,12 g/mol
4. Rumus massa jenis
massa
p=
volume
5. Bobot asam asetat anhidrat
Dik= massa asam salisilat 2 gram
BM asam anhidrat 102,09 gram/mol
Penye = p = massa/volume
Massa = p × 5 = 5,4 gram
6. Mol asam asetat anhidrat
gram 5 , 4 gram
Mol = = = 0,052 mol
BM 102, 09 g/mol
7. Mekanisme reaksi aspirin

BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI


15020220156
SINTESIS ASPIRIN

8. Bobot aspirin teori


Diketahui = massa asam asetat anhidrat 5,4 gram, BM asam
salisilat 138,12 gram/mol, BM aspirin 180,16 gr/mol
massa aspirin masssa asam salisilat
Peny = =
BM aspirin BM asam salisilat
massa aspirin 2 gram
= =
180 ,16 gr /mol 138 , 12 gr /mol
2 gram ×180 , 16 gr /mol
= massa aspirin = =2,609 gram
138 ,12 gr
9. Bobot aspirin praktek = 1,01 gram
1,85 gram -0,84 gram = 1,01 gram
10. % rendamen aspirin = 40, 047%
=
berat praktek 1 , 01 gram
× 100 %= ×100 %=0,387× 100 %=38,712 %
berat teori 2,609 gram
4.2 Pembahasan
Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah suatu jenis obat
dari keluarga salisilat yang sering digunakan sebagai analgesik
(terhadap rasa sakit atau nyeri minor), antipiretik (terhadap demam),
dan antiinflamasi. Aspit7rin juga memiliki efek antikoagulan dan
digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah
serangan jantung. Tujuan praktikum kali ini yaitu mensintesis asam
salisilat dan anhidrida asetat, dan menghitung % rendamen hasil
salisilat.
Pada percobaan kali ini alat yang digunakan yaitu Beaker glass 100
mL, corong buchner plastik, Erlenmeyer Vacum 500 mL, Erlenmeyer

BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI


15020220156
SINTESIS ASPIRIN
25 mL, gelas arloji, gelas ukur 100 mL, kertas saring, neraca analitik,
pinset, pipet tetes, pompa vacum, statik klem. Bahannya yaitu asam
asetat anhidrat pekat, asam salisilat, asam sulfat pekat, aquadest.
Pertama asam salisilat ditimbang sebanyak 2 gram dan dimasukan
ke dalam erlenmeyer, asam salisilat berfungsi sebagai reagen utama
untuk membuat aspirin. Anhidrat asetat digunakan sebagai reagen
yang dapat mensubstitusikan gugus hidroksil dengan gugus asetil.
Katalisator mempengaruhi kecepatan reaksi kimia dalam
pembentukan senyawa.Pada percobaan kali ini, yang digunakan
sebagai bahan baku adalah asam salisilat dengan anhidrat asetat.
Asam salisilat dengan anhidrat direaksikann dalam suasana asam
yang dibantu dengan pemanasan dan pendinginan agar pembentukan
aspirin berlangsung baik. Digunakan anhidrat asetat karena untuk
mencegah adanya air, sebab bila terdapat air maka kristal aspirin
akan terurai kembali menjadi asam salisilat. Adapun fungsi dari
penggunaan asam sulfat pekat yaitu sebagai katalisator yang
mempercepat terjadinya reaksi namun tidak ikut bereaksi. Tujuan
ditambahkan air hangat untuk mempercepat tercapainya energi
aktifasi.
Setelah asam salisilat tercampur sempurna maka larutan
dipanaskan dengan menggunakan penangas air, hal ini bertujuan
untuk menghilangkan zat-zat pengotor yang ada pada bahan
sehingga aspirin yang diperoleh nanti memiliki kemurnian tinggi.
Selain itu, fungsi dari pemanasan adalah untuk mempercepat
kelarutan dari asam salisilat sehingga dapat bercampur dengan
sempurna, hal ini dikarenakan proses pemanasan akan mempercepat
gerak kinetik dari molekul-molekul yang ada dalam larutan sehingga
laju reaksi akan semakin cepat dan reaksi berjalan cepat.
Prinsip dari pembuatan aspirin berdasarkan reaksi asetilasi antara
asam salisilat dan anhidrat asetat dengan penambahan asam sulfat
pekat sebagai katalisator yang dilanjutkan dengan proses pemanasan

BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI


15020220156
SINTESIS ASPIRIN
untuk mempercepat reaksi serta diikuti dengan proses pendinginan
untuk mempercepat terbentuknya krisal. Setelah kristal aspirin
terbentuk dilakukan penyaringan dengan maksud untuk memisahkan
benda-benda padat dari larutan dan untuk mengumpulkan zat padat
dari larutannya dimana zat itu mengendap dan mengkristal. %
rendamen aspirin yang di dapatkan yaitu 120%, menggunakan rumus
berat sampel praktikum/berat teoritis x 100%.
Pada pembuatan aspirin, reaksi yang terjadi adalah reaksi
esterifikasi. Ester merupakan turunan asam karboksilat yang gugus –
OH dari karboksilnya diganti dengan gugus –OR dari alkohol. Suatu
ester karboksilat adalah suatu senyawa yang mengandung gugus –
CO2R dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril.

BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI


15020220156
SINTESIS ASPIRIN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil yang didapat pada percobaan prktikum kali ini hasil yang
didapat pada praktikum sintesis aspirin yaitu berat asam salisilat yang
dipakai sebanyak 2 gram, asam asetat anhidrat 5 mL, dan asam sulfat
pekat (H2SO4) 5 tetes. Kemudian, untuk bobot kertas kosong 0,84 gr/
dan 0,87 gr. Dimana hasil yang diperoleh setelah melakukan
serangkaian metode yaitu bobot aspirin setelah di keringkan 1,80 g
dimana berat sampel setelah dikurang dengan bobot kertas saring
kosong 0,84 gr adalah 1.01 gr sehingga diperoleh nilai % rendamen
aspirin 38,712%.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan lebih memahami dan menguasai prosedur
kerja agar praktikum bisa berjalan dengan lancar, dan diharapkan
kepada praktikan untuk lebih berhati-hati dalam setiap melakukan
percobaan.

BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI


15020220156
SINTESIS ASPIRIN

DAFTAR PUSTAKA

Annuryanti, F. Juniar M. Asri D. (2013). Kandungan Salisilat Bebas Dari


tablet Asetosal Yang Beredar di Surabaya. Berkala Ilmiah Farmasi.
2(2).
Ditjen POM. (1979) Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia
Ditjen POM. (2020) Farmakope Indonesia Edisi VI. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia
Iskandar D. Susy P, Y. (2017). Sintesis Senyawa Asetil Vanilat Sebagai
Komponen Senyawa Analgesik. Jurnal ILMU DASAR, Vol.17 No.2.
Jurusan Kmia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga.
Lusiana, Mongan, dan Memah. (2014). Perbandingan Nilai Agregasi
Trombosit Pada Pasien Hipertensi Yang Diberi Aspirin dan Tidak
Diberi Aspirin Di RSUD, PRO, DR. R. KANDOU MANADO.
Universitas Sam Ratulangi Manado.
Malisa, N., Agustina, F., N. S., Wahyurianto, Y., Oktavianti, N. D. S., &
Susilawati, M. K. (2022). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
DIII Keperawatan Jilid I. Mahakarya Citra Utama Group
Mayangsari, E., & Lestari, B. 2019. Farmakoterapi Kardiovaskuler.
Universitas Brawijaya Press.
Retnoningrum, DA. E. Cahyono, E. Kusuma. (2014). Asetilasi Pada Fenol
dan Anisol Menggunakan Anhidrida Asam Asetat Berkatalis Zr4+-
Zeolit Beta. Jurnal MIPA Universitas Negeri Jember, 37(2).
Siswanto, A. Achmad F. Akhmad K, N. Sudibyo M. (2016). Validasi
Metode HPLC Untuk Penetapan Aspirin dan Asam Salisilat dalam
Plasma Kelinci (Lepus Curpaeums) Secara Simultan. Jurnal
Kefarmasian Indonesia, 6(2).

BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI


15020220156
SINTESIS ASPIRIN
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. (2015). Obat-Obat Penting Khasiat,
Penggunaan dan efek-Efek Sampingnya. Edisi Ketujuh. PT. Elex
Media Komputindo. Jakarta.
SKEMA KERJA

Asam salisilat ±2 gram dimasukkan kedalam


Erlenmeyer

Kemudian tambahkan 5 mL Asam Asetat


anhidrat dan 3 – 5 tetes Asam Sulfat pekat

Lalu, Erlenmeyer digoyang hingga campuran


tersebut tercampur

Selanjutnya, panaskan selama ±10 menit


dengan penangas air

Setelah itu, campuran tersebut (kuning pucat)


ditambahkan 15 mL aquadest dan didinginkan
±10 menit dalam wadah es batu

BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI


15020220156
SINTESIS ASPIRIN
Pemisahan dan Pemurnian

Campuran tersebut (endapan putih) disaring


dengan kertas saring dan corong Buchner

Kristal ditampung dalam beaker glass 100 mL


dan ditambahkan 10 mL alkohol lalu diaduk
hingga melarut sempurna

Kemudian tambahkan 60 mL air hangat diaduk


didinginkan ke wadah es batu

Timbang kertas kosong, lalu pasang pada


corong buchner dan saring campuran yang
sudah direndam es batu

Keringkan kristal putih aspirin diatas gelas arloji

Timbang kertas saring yang berisi aspirin

Hitung % rendamennya

BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI


15020220156
SINTESIS ASPIRIN
LAMPIRAN

BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI


15020220156
SINTESIS ASPIRIN
DOKUMENTASI
a. Proses penyaringan

b. Terbentuk kristal pada


proses penyaringan

BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI


15020220156
SINTESIS ASPIRIN

c. Aspirin berbentuk kristal sesudah pendingin

BINTANG MAHARANI AL-QADRI DIAN PRATIWI HANDAYANI


15020220156

Anda mungkin juga menyukai