ANNISA HINGIS -1A

ASPIRIN

Aspirin atau asam asetilsalisilat ( asetosal ) adalah sejenis obat turunan dari salisilat yang
sering di gunakan sebagai senyawa analgesik, antipiretik, dan antiinflamasi. Selain itu juga
aspirin memiliki efek antikogulan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah
serangan jantung.

Aspirin mempunyai rumus molekul C9H8O4 Mr 180.157 g/mol, kerapatan 1,40 °C (275 °F)
titik didih 140°C (284 °F) serta kelarutan dalam air agak sukar larut dalam air.

Struktur kimia aspirin

Hubungan struktur dan kegunaanya, dalam strukturnya aspirin memiliki gugus fungsi
Asetat dan gugus fungsi asam karboksilat. Dimana gugus fungsi tersebut memiliki peranya
masing -masing dalam obat ini. Gugus asetil yaitu gugus ini yang memberikan efek analgesik,
dimana gugus ini yang nantinya mampu menginaktivasi enzim siklooksigenase. Fungsi utama
reaksi asetilasi adalah membuat senyawa menjadi tidak aktif dan untuk di efektifikasi.

Selain itu, aspirin juga memiliki gugus asam karboksilat (COOH) yang menandakan bahwa
obat ini bersifat asam.Efek samping dari obat ini adalah dapat menyebabkan gangguan pada
saluran pencernaan seperti tukak lambung, yang dimana efek ini berhubungan dengan
gugus fungsi yang dimiliki obat ini yaitu gugus asam karboksilat yang bersifat asam.

Peringatan Aspirin dapat menimbulkan sakit maag atau memperparah gejalanya.

Segeralah pergi ke dokter jika gejalanya makin parah. Jangan memberikan aspirin
kepada anak-anak, karena berisiko ,menimbulkan Sindrom Reye. Hindari
menggunakan aspirin bila memiliki gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia.,
kekurangan vitamin K, atau jumlah trombosit yang rendah.
 Daftar pustaka :

Rahmadanita fathia faza, sumarno.2019. “ Kajian Pustaka Samping Aspirin :

Aspirin-Exacerbated Respiratory Disease (AERD)”. Pharmaceutical Journal Of
Indonesia. Vol 5(1) : 3.

Suprianto,Afriadi,dkk.2017. Modul Praktikum Kimia Organik. Medan : Yayasan

helvetia.

Sahara,Emmy.2011. “Analisis Kuantitatif Aspirin dalam Tablet dengan Titrasi

Asam Basa”. Universitas Udayana.