FARIDA INDYASTUTI
SESI 5
KOMUNIKASI DG PASIEN
YANG SPESIFIK
www.esaunggul.ac.id
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
www.esaunggul.ac.id
STRATEGI UMUM BERKOMUNIKASI
DENGAN ANAK TENTANG OBAT
• Coba berkomunikasi sesuai tingkat perkembangan anak
• Katakan pada orang tua bahwa kita akan berbicara dengan anak
• Mulai dengan beberapa pertanyaan umum tentang berbagai hal
• Open ended question
• Gunakan kalimat sederhana
• Apakah anak memiliki pertanyaan
• Tanyakan agar anak mengulangi apa yang kita katakan
• Komunikasi lisan dan tulisan
• Jangan menyerah, jika gagal usaha lagi dilain waktu
• Perhatikan komunikasi non verbal (ekspresi wajah, bahasa isyarat, nada
suara)
3
www.esaunggul.ac.id
ANAK TK
4
www.esaunggul.ac.id
ANAK SD
6
www.esaunggul.ac.id
ORANG LANSIA
7
www.esaunggul.ac.id
ORANG LANSIA
• Secara psikologis karena berhenti beraktivitas/
bekerja, taraf kehidupannya akan sulit
sehingga akan mengalami kesedihan
• Mengabaikan anjuran, mengeluh akan harga
obat, takut akan penyakitnya, menjadi kurang
aktif, mendekati kematian
• Sering menghindar situasi ini, menjadi marah
pada kita
• Mendiagnosa dan mengobati diri sendiri atau
menggunakan jasa pengobatan lain
8
www.esaunggul.ac.id
ORANG LANSIA
9
www.esaunggul.ac.id
ORANG LANSIA
• Menggunakan nada suara rendah, memperlambat
pembicaraan
• Banyak yang bergantung pada membaca pembicaraan
(memperhatikan bibir, ekspresi wajah, isyarat) menempatkan
pasien tepat didepan kita
• Gunakan papan tulis
• Perlu kesabaran karena membutuhkan waktu yang lama
• Kadang pasien menggunakan kata yang tak senonoh secara
otomatis yang membuat malu pendengar dan pasien itu sendiri
(aphasic)
• Beri saran pada orang yang merawat, tapi jangan
mengesampingkan pasien
10
www.esaunggul.ac.id
PASIEN CACAT
11
www.esaunggul.ac.id
PASIEN CACAT
• Yang penting pasien merasa nyaman sepanjang proses
komunikasi itu
• Perlu menyesuaikan lokasi atau mendekat bila ada kesulitan
dengan lingkungan komunikasi
• Selain berbicara dengan perawat pasien perlu juga
melibatkan pasien
• Pasien yang dirawat di rumah dapat lewat telepon atau
internet
• Perlu mengulas kembali pada perawat pasien untuk
meyakinkan bahwa obat diberikan secara benar
• Bila perlu mengunjungi pasien
12
www.esaunggul.ac.id
PASIEN DENGAN
PENYAKIT MEMATIKAN
• Pasien mungkin marah, tertekan dengan
keberadaan penyakitnya
• Strategi untuk keadaan ini ‘bertemu dengan
pasien dimanapun mereka berada’
• Open ended question : bagaimana keadaanmu
hari ini ?
• Kita harus sadar dan yakin bahwa kita dapat
membantu mendampingi pasien, jangan
menghindar
13
www.esaunggul.ac.id
PASIEN DENGAN
PENYAKIT MEMATIKAN
• Memberi perhatian tanpa meningkatkan
harapan pasien akan membuat pasien tenang
dan ingin mengekspresikan perasaannya
14
www.esaunggul.ac.id
PASIEN HIV / AIDS
• Punya penyakit yang mengancam jiwa dan mereka
berhadapan dengan aib sosial yang menyertai kondisi tsb
• Tidak memperlakukan mereka berbeda dengan pasien lain
• Para ahli kesehatan harus melihat bukan sbg penyakit yang
mematikan tapi sebagai penyakit kronis
• Ketika penyakit berlanjut, pasien sering mengalami
pergulatan dengan masalah fisik (penurunan berat badan,
kurang energi) dan aspek psikologis & sosial (tergantung
pada orang lain, takut kematian, takut kesakitan)
15
www.esaunggul.ac.id
PASIEN HIV / AIDS
16
www.esaunggul.ac.id
PASIEN GANGGUAN MENTAL
17
www.esaunggul.ac.id
PASIEN GANGGUAN MENTAL
• Kadang apoteker takut memberi informasi
tertulis tentang obat psikotropik karena
khawatir pasien salah mengartikan
19
www.esaunggul.ac.id
PASIEN YG BUTA
TENTANG KESEHATAN
• Pasien buta tentang kesehatan sering malu
dan gagal mengungkapkan fakta tsb pada ahli
kesehatan
20
www.esaunggul.ac.id
PASIEN YG BUTA
TENTANG KESEHATAN
21
www.esaunggul.ac.id
CONTOH PICTOGRAM
22
www.esaunggul.ac.id