Anda di halaman 1dari 22

KOMUNIKASI KESEHATAN

FARIDA INDYASTUTI

SESI 5

KOMUNIKASI DG PASIEN
YANG SPESIFIK

www.esaunggul.ac.id
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

• Memahami jenis pasien yang spesifik


• Memahami apa yang harus dilakukan ketika
menghadapi pasien-pasien spesifik ini

www.esaunggul.ac.id
STRATEGI UMUM BERKOMUNIKASI
DENGAN ANAK TENTANG OBAT
• Coba berkomunikasi sesuai tingkat perkembangan anak
• Katakan pada orang tua bahwa kita akan berbicara dengan anak
• Mulai dengan beberapa pertanyaan umum tentang berbagai hal
• Open ended question
• Gunakan kalimat sederhana
• Apakah anak memiliki pertanyaan
• Tanyakan agar anak mengulangi apa yang kita katakan
• Komunikasi lisan dan tulisan
• Jangan menyerah, jika gagal usaha lagi dilain waktu
• Perhatikan komunikasi non verbal (ekspresi wajah, bahasa isyarat, nada
suara)

3
www.esaunggul.ac.id
ANAK TK

• Mengapa beberapa obat hanya untuk anak-


anak
• Beda obat anak dan obat dewasa
• Tujuan pengobatan (pencegahan,
penyembuhan, menghilangkan gejala)
• Bentuk sediaan dan cara minum obat
• Pentingnya kepatuhan
• Efek samping obat
• Warna, ukuran, rasa (bila memungkinkan)

4
www.esaunggul.ac.id
ANAK SD

• Apa kandungan dalam suatu obat


• Bagaimana obat bekerja dalam tubuh
• Bagaimana dokter mengetahui bahwa obat
bekerja
• Mengapa ada obat yang berbeda untuk
penyakit yang berbeda
• Mengapa ada obat yang sama untuk penyakit
yang berbeda
• Mengapa ada obat berbeda untuk satu
penyakit
• Mengapa tidak boleh menggunakan obat
orang lain
5
www.esaunggul.ac.id
ANAK SMP
• Beda obat resep dan OTC
• Ketergantungan dan kecanduan
• Cara pembuatan obat
• Mengapa obat berbeda bentuknya
• Mengapa seseorang mengikuti diet khusus dan jadwal waktu
ketika minum obat
• Potensi interaksi obat dengan makanan
• Kurangnya hubungan efikasi obat dengan sumber dan
harganya
• Beda obat paten dan generik
• Beda obat, obat tradisional
• Bagaimana memilih obat bebas yang cocok
• Beda obat produksi dalam negeri dan obat luar negeri

6
www.esaunggul.ac.id
ORANG LANSIA

• Orang tua mengkonsumsi obat lebih banyak


• Lebih lambat menerima informasi
• Daya ingat menurun
• Lupa
• Menanyakan apakah perlu mengulangi
instruksi/ informasi
• Lihat reaksi non verbalnya
• Beri kesempatan mempelajari sesuai
• kemampuannya

7
www.esaunggul.ac.id
ORANG LANSIA
• Secara psikologis karena berhenti beraktivitas/
bekerja, taraf kehidupannya akan sulit
sehingga akan mengalami kesedihan
• Mengabaikan anjuran, mengeluh akan harga
obat, takut akan penyakitnya, menjadi kurang
aktif, mendekati kematian
• Sering menghindar situasi ini, menjadi marah
pada kita
• Mendiagnosa dan mengobati diri sendiri atau
menggunakan jasa pengobatan lain

8
www.esaunggul.ac.id
ORANG LANSIA

• Lemah dalam penglihatan, pendengaran,


bicara, sulit memahami kata-kata
• Gunakan pesan tertulis menggunakan huruf
besar, kertas berwarna
• Sering bisa mendengar tapi tidak mampu
memahami
• Menaikkan volume suara dapat membantu
tapi berteriak dapat melukai hati

9
www.esaunggul.ac.id
ORANG LANSIA
• Menggunakan nada suara rendah, memperlambat
pembicaraan
• Banyak yang bergantung pada membaca pembicaraan
(memperhatikan bibir, ekspresi wajah, isyarat) menempatkan
pasien tepat didepan kita
• Gunakan papan tulis
• Perlu kesabaran karena membutuhkan waktu yang lama
• Kadang pasien menggunakan kata yang tak senonoh secara
otomatis yang membuat malu pendengar dan pasien itu sendiri
(aphasic)
• Beri saran pada orang yang merawat, tapi jangan
mengesampingkan pasien

10
www.esaunggul.ac.id
PASIEN CACAT

• Jangan perlakukan sebagai orang yang tak


mampu tapi sebagai orang dengan
kecacatan
• Ada akses yang mudah untuk orang
berkursi roda (pintu jangan sempit, konter
jangan terlalu tinggi)
• Bicara pada level mata yang sama
• Lihat pesan non verbal pasien

11
www.esaunggul.ac.id
PASIEN CACAT
• Yang penting pasien merasa nyaman sepanjang proses
komunikasi itu
• Perlu menyesuaikan lokasi atau mendekat bila ada kesulitan
dengan lingkungan komunikasi
• Selain berbicara dengan perawat pasien perlu juga
melibatkan pasien
• Pasien yang dirawat di rumah dapat lewat telepon atau
internet
• Perlu mengulas kembali pada perawat pasien untuk
meyakinkan bahwa obat diberikan secara benar
• Bila perlu mengunjungi pasien

12
www.esaunggul.ac.id
PASIEN DENGAN
PENYAKIT MEMATIKAN
• Pasien mungkin marah, tertekan dengan
keberadaan penyakitnya
• Strategi untuk keadaan ini ‘bertemu dengan
pasien dimanapun mereka berada’
• Open ended question : bagaimana keadaanmu
hari ini ?
• Kita harus sadar dan yakin bahwa kita dapat
membantu mendampingi pasien, jangan
menghindar

13
www.esaunggul.ac.id
PASIEN DENGAN
PENYAKIT MEMATIKAN
• Memberi perhatian tanpa meningkatkan
harapan pasien akan membuat pasien tenang
dan ingin mengekspresikan perasaannya

• Menjalin komunikasi dengan keluarganya


karena keluarga juga mengalami tahapan yang
sama dengan pasien

14
www.esaunggul.ac.id
PASIEN HIV / AIDS
• Punya penyakit yang mengancam jiwa dan mereka
berhadapan dengan aib sosial yang menyertai kondisi tsb
• Tidak memperlakukan mereka berbeda dengan pasien lain
• Para ahli kesehatan harus melihat bukan sbg penyakit yang
mematikan tapi sebagai penyakit kronis
• Ketika penyakit berlanjut, pasien sering mengalami
pergulatan dengan masalah fisik (penurunan berat badan,
kurang energi) dan aspek psikologis & sosial (tergantung
pada orang lain, takut kematian, takut kesakitan)

15
www.esaunggul.ac.id
PASIEN HIV / AIDS

• Pasien butuh pendampingan untuk


menyelesaikan masalahnya
• Adanya persepsi yang salah mengenai HIV/
AIDS tentang aspek penyakit dan
perawatannya
• Apoteker agar tidak termasuk dalam
kelompok ini tapi harus berperan aktif sebagai
tanggung jawab profesi memberi pelayanan
farmasi

16
www.esaunggul.ac.id
PASIEN GANGGUAN MENTAL

• Pasien dengan gangguan mental segan untuk


berhubungan dengan orang lain
• Apoteker sering tidak tahu apa yang harus
dikatakan karena takut emosi pasien
meningkat
• Gunakan pertanyaan terbuka untuk
mengetahui dapat memahami dan
memperhatikan kita
• Jika tidak, bicara dengan perawatnya

17
www.esaunggul.ac.id
PASIEN GANGGUAN MENTAL
• Kadang apoteker takut memberi informasi
tertulis tentang obat psikotropik karena
khawatir pasien salah mengartikan

• Banyak psikotropik untuk gangguan non


mental, misal penenang, kejang otot

• Agar banyak konsultasi dengan dokter dan


perawatnya karena setiap situasi harus
ditangani secara individual
18
www.esaunggul.ac.id
PASIEN YG INGIN BUNUH DIRI
• Tetap tenang, dengarkan dengan empati
• Ungkapkan kepedulian kita
• Hindari membantah
• Berusaha membenarkan mengapa ia putus asa
• Jangan diskusikan keberatan moral atau nilai-nilai bunuh diri
• Buat catatan pada profil pasien tentang pernyataannya dan
percakapan dengan pasien
• Penting bila psien minum obat yang memperburuk
kondisinya
• Monitor situasi dan jawab sewajarnya

19
www.esaunggul.ac.id
PASIEN YG BUTA
TENTANG KESEHATAN
• Pasien buta tentang kesehatan sering malu
dan gagal mengungkapkan fakta tsb pada ahli
kesehatan

• Jika pasien tidak bisa memahami bahan,


mungkin akan terjadi salah pengobatan dan
bisa mempengaruhi keselamatan pasien

20
www.esaunggul.ac.id
PASIEN YG BUTA
TENTANG KESEHATAN

• USP mengembangkan 81 pictogram yang


menggambarkan instruksi pengobatan yang
umum dan perhatian terhadap obat

• Dapat di download dari (www.usp.org) untuk


suplemen tertulis terutama pasien buta huruf
dan tidak mengerti bahasa inggris

21
www.esaunggul.ac.id
CONTOH PICTOGRAM

22
www.esaunggul.ac.id

Anda mungkin juga menyukai