Anda di halaman 1dari 120

1

• Seorang perempuan usia 35 tahun, dirawat di RSU karena susah


BAB, mengalami wasir sejak 6 bulan lalu dan akan dilakukan
operasi. Hasil pengkajian pasien terlihat gelisah, sulit tidur, TD
135 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, muka pucat dan
mengatakan takut dan khawatir terhadap tindakan operasi yang
akan dijalaninya.
• Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
– Melakukan tindakan tarik nafas dalam
– Mengidentifikasi penyebabnya
– Melakukan hipnotis 5 jari
– Melakukan latihan spiritual
– Melakukan distraksi
2
• Seorang laki-laki usia 42 tahun dirawat di RSU karena
stroke, hemiparese pada kedua kakinya. Hasil pengkajian
pasien mengatakan : “Saya tidak bisa menghidupi keluarga
lagi dan tidak bisa melakukan apapun”. Pasien tampak
murung, apatis dan menolak dikunjungi keluarga.
• Apakah masalah keperawatan kasus tersebut?
– Harga diri rendah situasional
– Berduka disfungsional
– Ketidakberdayaan
– Keputusasaan
– Cemas
3
• Seorang perempuan usia 20 tahun, datang ke Poliklinik Kulit,
post luka bakar. Ketika perawat akan melakukan pengukuran
tekanan darah, pasien menolak dan menutupi tangannya
dengan jaket. Hasil pengkajian tangan sebelah kanan berwarna
putih bekas luka bakar, pasien banyak menunduk, dan
mengatakan tangannya tidak seperti orang lain.
• Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
– Gangguan citra tubuh
– Harga diri rendah
– Ideal diri tidak realistis
– Gangguan Identitas
– Gangguan peran
4
• Seorang laki-laki usia 40 tahun, dirawat di RSU dengan DM luka
gangren pada kaki kanan dan sudah dilakukan tindakan
amputasi. Hasil pengkajian pasien terlihat sedih, selalu
menutupi kakinya dengan selimut dan mengatakan tidak ingin
dikunjungi. Pasien seorang manajer perusahaan swasta.
• Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
– Membantu pasien untuk mengungkapkan perasaannya
– Mengobservasi respon pasien terhadap perubahan tubuh
– Memotivasi pasien untuk melihat bagian tubuh yang hilang
– Mendiskusikan kemampuan pasien untuk mengatasi masalah
– Menghadirkan orang yang sama dengan keberhasilan yang dimiliki
5
• Seorang laki-laki usia 24 tahun dirawat di RSU dengan gagal
ginjal kronik. Hasil pengkajian pasien mengatakan bosan
dengan berbagai pengobatan yang sudah dijalani, merasa
tida punya harapan hidup lagi, kontak mata kurang. Pasien
sudah menjalani hemodialisa selama 5 tahun.
• Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
– Antisipasi berduka
– Ketidakberdayaan
– Harga diri rendah
– Keputus-asaan
– Ansietas
6
• Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di RSU karena
mengalami patah kaki akibat kecelakaan motor sehingga harus
diamputasi. Hasil pengkajian saat ini pasien terlihat banyak
diam, menolak dikunjungi, dan mengatakan andai saja dirinya
hati-hati, tentu saat ini ia masih bisa bekerja seperti biasa.
• Apakah tahap berduka yang dialami pasien diatas?
– Denial
– Anger
– Depresi
– Bergaining
– Acceptance
7
• Seorang perempuan usia 26 tahun dirawat di RSJ karena
menolak minum obat dan bicara sendiri. Menurut keluarga,
pasien dekat dengan ibunya yang meninggal 1 tahun yang
lalu, selalu dimarahi oleh ayahnya, pernah tidak naik kelas
dan pernah ditinggal menikah pacarnya 2 tahun yang lalu.
• Apakah faktor presipitasi pada kasus tersebut?
– Kehilangan orang yang dicintai
– Gagal pendidikan
– Gagal menikah
– Putus obat
– Pola asuh
8
• Seorang perempuan usia 27 tahun dirawat di RSJ sejak 3
minggu lalu karena marah-marah dan tertawa sendiri. Menurut
keluarga pasien kehilangan anaknya 1 tahun yang lalu. Hasil
pengkajian rambut pasien tidak disisir, sering menyendiri,
kontak mata kurang, dan mengatakan “Saya gagal menjadi ibu
dan tidak bisa memberikan yang terbaik untuk anak saya”
• Apakah diagnosa keperawatan pada kasus tersebut?
– Halusinasi
– Isolasi sosial
– Harga diri rendah
– Defisit perawatan diri
– Risiko perilaku kekerasan
9
• Seorang perempuan usia 20 tahun dirawat di RSJ dengan
marah-marah setelah mendengar suara-suara. Hasil pengkajian
pasien mengatakan “Saya tidak lulus pramugari karena pendek
dan kulit hitam, saya malu”. Pasien sudah mampu menyebutkan
aspek positif yang dimiliki, mengontrol halusinasi dan
mengontrol marah dengan tarik nafas dalam.
• Apakah rencana tindakan keperawatan selanjutnya?
– Latih kemampuan yang dimiliki pasien
– Latih cara mengontrol marah
– Latih mengontrol halusinasi
– Latih meningkatkan koping
– Ajarkan cara minum obat
10
• Perawat Puskesmas melakukan kunjungan rumah pada seorang
perempuan usia 28 tahun yang post dirawat di RSJ 2 minggu
yang lalu. Hasil pengkajian klien saat ini sudah mampu
berinteraksi dengan keluarga dan menyatakan keinginan bekerja
kembali, tetapi takut melakukan kesalahan. Klien mengatakan
suka membuat kerajinan tangan.
• Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan?
– Mendiskusikan tentang kegiatan harian pasien
– Melatih kemampuan positif yang dimiliki pasien
– Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif pasien
– Melibatkan pasien dalam kegiatan kelompok di masyarakat
– Melibatkan pasien pada kegiatan rehabilitasi di masyarakat
11
• Seorang laki-laki usia 17 tahun, dibawa ke UGD RSJ karena
mengamuk di rumah. Hasil pengkajian tatapan mata
pasien tajam, tangan mengepal sambil memukul-mukul
tempat tidur. Perawat akan melakukan pengikatan pada
pasien.
• Apakah prinsip etik yang dilakukan pada kasus tersebut?
– Non Maleficiency
– Beneficience
– Autonomy
– Veracity
– Justice
12
• Seorang laki-laki usia 30 tahun, datang ke Poli Jiwa karena
membanting-banting barang di rumah setelah pulang dari
pekerjaannya. Hasil pengkajian pasien mengatakan tidak dihargai
oleh atasannya karena dikeluarkan dari pekerjaan dengan tiba-
tiba. Tatapan mata tajam, mendominasi pembicaraan. Keluarga
mengatakan pasien pernah dirawat di RSJ.
• Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
– Harga diri rendah
– Perilaku kekerasan
– Regimen therapi inefektif
– Risiko perilaku kekerasan
– Koping individu tidak efektif
13
• Seorang laki-laki usia 35 tahun dirawat di RSJ ketiga kalinya
karena sering marah-marah di rumah. Keluarga mengatakan
pasien malas minum obat karena merasa mengantuk setelah
minum obat. Hasil pengkajian pasien masih menolak minum
obat karena menurut pasien tidak membawa perbaikan pada
dirinya.
• Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
– Menjelaskan fungsi minum obat
– Membujuk pasien agar mau minum obat
– Mendiskusikan dengan keluarga fungsi minum obat
– Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian therapi injeksi
– Menunda pemberian obat sampai pasien mau meminumnya
14
• Seorang perempuan usia 30 tahun dirawat di RSJ dengan alasan
masuk susah tidur, mondar-mandir, dan 3 bulan tidak minum obat.
Pasien mengatakan suaminya sering melakukan KDRT dan saat ini
sudah bercerai, malu dengan kondisinya. Hasil pengkajian berdandan
tidak rapi, pakaian berangkap-rangkap, make up berlebihan, bicara
dan tersenyum sendiri, malas berinteraksi dengan orang lain,
mondar-mandir.
• Apakah masalah keperawatan utama pada pasien?
– Halusinasi
– Isolasi sosial
– Harga diri rendah
– Defisit perawatan diri
– Regimen therapi inefektif
15
• Seorang laki-laki berusia 34 tahun, dirawat di RSJ karena
mengurung diri di kamar sejak 1 bulan lalu dan kadang
marah tanpa sebab. Hasil pengkajian pasien sering
menyendiri, tertawa dan bicara sendiri, afek labil,
penampilan tidak rapi.
• Apakah tujuan tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
– Pasien mampu melakukan interaksi dengan lingkungannya
– Pasien menunjukkan perilaku meningkatnya harga diri
– Pasien mampu mengontrol perilaku marahnya
– Pasien mampu melakukan kebersihan diri
– Pasien mampu mengontrol halusinasinya
16
• Seorang perempuan usia 30 tahun dirawat di RSJ karena marah-
marah, bicara sendiri dan menolak mandi. Hasil pengkajian
kontak mata tidak ada, menyendiri dan menolak berinteraksi.
Pasien sudah diajarkan cara mengontrol marah, mengontrol
halusinasi, cara berkenalan dan cara merawat diri.
• Apakah evaluasi tindakan keperawatan yang tepat pada kasus
diatas?
– Baju bersih dan rapi
– Tanda-tanda marah berkurang
– Mempunyai teman, kontak mata ada
– Pasien menunjukkan berorientasi pada realita
– Pasien menunjukkan perilaku meningkatnya harga diri
17
• Seorang laki-laki usia 34 tahun, dikunjungi oleh perawat
Puskesmas karena mengurung diri di kamar sejak 1 bulan,
menolak mandi dan suka bicara sendiri. Hasil pengkajian kontak
mata kurang, hanya mengangguk dan menggelengkan kepala
saat ditanya. Keluarga mengatakan pasien diberhentikan dari
pekerjaannya.
• Apakah tujuan tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
– Pasien mampu melakukan interaksi
– Pasien mampu menjaga kebersihan diri
– Pasien mampu mengontrol halusinasinya
– Pasien tetap mampu berorientasi pada realita
– Pasien menunjukkan perilaku meningkatnya harga diri
18
• Seorang perempuan usia 40 tahun dirawat di rumah oleh perawat
CMHN. Pasien pernah dirawat di RSJ tetapi putus obat sejak 1
tahun. Saat pengkajian didapatkan rambut kotor, acak-acakan, tidak
disisir, gigi kotor, kulit berdaki dan bau, kuku hitam, panjang dan
kotor. Perawat menjelaskan tentang pentingnya kebersihan diri.
• Apakah evaluasi kemampuan pada kasus tersebut?
– Pasien mandi, mencuci rambut, menggosok gigi dan menggunting kuku
dengan benar
– Pasien dapat menyediakan fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan
– Pasien mengenal tanda kekambuhan dan rujukan
– Pasien mengenal masalah defisit perawatan diri
– Pasien kontrol teratur ke Puskesmas
19
• Seorang perempuan usia 30 tahun, dirawat di RSJ dengan alasan
masuk marah-marah dan bicara sendiri. Hasil pengkajian pasien
mengatakan mempunyai 4 anak dan suaminya meninggal 1
bulan yang lalu. Hasil pengkajian pasien merasa sendiri dan
mengatakan “Tolong bilang keluarga saya untuk menjaga anak-
anak saya, mungkin saya tak akan bisa merawat mereka lagi”
• Apakah maalah keperawatan pada kasus diatas?
– Isolasi sosial
– Harga diri rendah
– Risiko bunuh diri
– Perilaku kekerasan
– Halusinasi pendengaran
20
• Perawat melakukan home visite ke rumah anak perempuan usia 14
tahun yang melakukan percobaan bunuh diri. Hasil pengkajian klien
lebih banyak diam dan menolak ke sekolah. Klien mengatakan malu
telah gagal menjaga kehormatannya dan meminta perawat tidak
menceritakan masalahnya kepada orangtua. Keluarga bertanya
tentang kondisi anaknya kepada perawat.
• Apakah prinsip etik yang harus diperhatikan oleh perawat?
– Confidentiality
– Beneficience
– Otonomi
– Veracity
– Justice
21
• Seorang laki-laki berusia 28 tahun, dirawat di RSJ alasan marah-
marah dan tidak menolak minum obat. Hasil wawancara pasien
mengatakan tidak mau bicara karena dirinya kelompok
mempunyai ilmu hitam yang bisa menyembuhkan orang. Pasien
jika diajak bicara inkoheren dan flight of idea.
• Apakah masalah keperawatan utama yang tepat pada kasus
tersebut?
– Waham
– Harga diri rendah
– Kerusakan komunikasi
– Regimen therapi inefektif
– Risiko Perilaku kekerasan
22
• Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di RSJ dengan
marah-marah. Hasil pengkajian pasien mengatakan “Ibu saya
mau meracuni saya karena dia tidak suka dengan calon suami
saya, pokoknya saya tidak mau makan makanan yang diberikan
oleh ibu saya”. Afek labil, mondar-mandir dan gelisah.
• Apakah tujuan tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
– Klien dapat meningkatkan harga dirinya
– Klien dapat merawat diri secara mandiri
– Klien dapat berorientasi pada realita secara bertahap
– Klien dapat berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
– Klien dapat menyalurkan energi marahnya secara konstruktif
23
• Seorang laki-laki, usia 17 tahun, dirawat di RS karena
kecelakaan lalu lintas. Karena fraktur terbuka yang dialaminya,
tungkai kaki kanan pasien terpaksa di amputasi. Setelah
diamputasi pasien terlihat sering menangis, menyendiri, tidak
mau ngobrol, menolak melihat kaki kanan dan menolak
menyentuhnya.
• Apakah diagnosa keperawatan yang tepat?
– Isolasi Sosial
– Keputus-asaan
– Ketidak-berdayaan
– Gangguan citra tubuh
– Koping Inidividu Inefektif
24
• Seorang perempuan usia 25 tahun, dirawat di RS karena tumor
pada area pipi kanan yang terus membesar. Pasien mengatakan
malu terhadap dirinya sehingga malas bergaul dan sering
menyendiri. Pasien tampak sering menutupi benjolan pada
pipinya dengan menggunakan masker. Pasien mengatakan
kesulitan saat makan.
• Apakah tujuan pertama tindakan keperawatan pada pasien?
– Mengidentifikasi citra tubuhnya
– Mengidentifikasi aspek positif diri
– Mengetahui cara peningkatan citra tubuh
– Berinteraksi dengan orang lain tanpa terganggu
– Meningkatkan penerimaan terhadap citra tubuh
25
• Seorang perempuan, usia 32 tahun, dirujuk ke RS dari
Puskesmas karena persalinan letak sungsang. Setelah
proses persalinan, bayi meninggal. Pasien menangis
histeris, berteriak marah menyalahkan suami serta
petugas kesehatan yang ada.
• Apakah fase kehilangan yang dialami pasien?
– Anger
– Denial
– Depresi
– Bergaining
– Acceptance
26
• Seorang lak-laki, usia 19 tahun, dirawat di RSJ karena tidak mau
makan minum, sering menyendiri dan pernah melakukan percobaan
bunuh diri. Keluarga mengatakan keluhan terjadi sejak sebulan yang
lalu saat kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan lalu lintas.
Awalnya pasien sering marah-marah dan berteriak histeris, berbicara
sendiri kemudian diam tidak mau ngobrol dan mulai mengurung diri
di kamarnya.
• Apakah tindakan keperawatan pertama pada pasien?
– Identifikasi kondisi pasien saat ini
– Ajarkan mengatasi berduka secara fisik
– Ajarkan mengatasi berduka secara sosial
– Ajarkan mengatasi berduka secara verbal
– Ajarkan mengatasi berduka secara spiritual
27
• Seorang lak-laki, usia 19 tahun, dirawat di RSJ karena tidak mau makan
minum, sering menyendiri dan pernah melakukan percobaan bunuh diri.
Keluarga mengatakan keluhan terjadi sejak sebulan yang lalu saat kedua
orang tuanya meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Awalnya pasien
sering marah-marah dan berteriak histeris, berbicara sendiri kemudian
diam tidak mau ngobrol dan mulai mengurung diri di kamarnya. Keluarga
sudah diajak untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam merawat
pasien.
• Apakah tindakan selanjutnya pada keluarga?
– Jelaskan tentang cara merawat pasien
– Jelaskan tentang kehilangan dan berduka
– Anjurkan keluarga untuk membantu aktifitas pasien
– Evaluasi kemampuan keluarga dalam merawat pasien
– Praktikkan cara merawat pasien kehilangan dan berduka
28
• Seorang laki-laki usia 50 tahun, masuk RSJ dengan keluhan
sering melamun dan menyendiri. Keluarga mengatakan pasien
sering menangis, tidak mau makan dan minum. Keluhan terjadi
sejak rumahnya dihanyutkan banjir bandang yang melanda
desanya. Keluarganya dapat diselamatkan namun rumah dan
isinya tersapu banjir bandang.
• Apakah sumber kehilangan pada pasien tersebut?
– Kehilangan aspek diri
– Kehilangan fungsi tubuh
– Kehilangan objek eksternal
– Kehilangan orang yang dicintai
– Kehilangan lingkungan yang telah dikenal
29
• Seorang laki-laki usia 23 tahun, datang ke Poliklinik RSJ dengan
keluhan sering gelisah, sakit kepala dan sulit tidur. Pasien
mengatakan kadang-kadang sesak nafas, tidak nafsu makan dan
kadang-kadang diare. Gejala dialami sejak pasien menjabat
sebagai supervisor di kantornya dengan target pekerjaan yang
menumpuk.
• Apakah diagnosa keperawatan yang tepat?
– Ansietas
– Gangguan pola nafas
– Koping individu inefektif
– Gangguan istirahat tidur
– Manajemen therapeutik inefektif
30
• Seorang perempuan usia 22 tahun, dirawat di Poliklinik karena
sering panik karena masalah yang sepele. Pasien mengatakan
sering bolak-balik ke rumahnya karena merasa pintu belum
dikunci atau setrika belum dimatikan atau takut kompor masih
menyala. Saat ini pasien sudah mampu melakukan tehnik
pengalihan situasi.
• Apakah tindakan keperawatan selanjutnya?
– Tehnik hypnosis lima jari
– Tehnik relaksasi progresif
– Bantu mengenal kecemasan
– Tehnik relaksasi nafas dalam
– Bina hubungan saling percaya
31
• Seorang laki-laki usia 40 tahun dirawat di RS arena gangren
diabetik pada kaki kirinya dan terpaksa diamputasi. Setelah
diamputasi, pasien marah-marah kepada perawat, dokter, dan
marah kepada Tuhan. Pasien tidak mau berdoa dan berulangkali
mengatakan bahwa Tuhan tidak adil kepada dirinya.
• Apakah diagnosa yang tepat?
– Ansietas
– Keputus-asaan
– Distress spiritual
– Ketidak-berdayaan
– Gangguan citra tubuh
32
• Seorang perempuan usia 50 tahun dirawat di RS karena
penyakit jantung sehingga harus bedrest total. Pasien
mengatakan sangat tidak nyaman dan merasa bersalah karena
tidak bisa sholat seperti biasanya. Pasien sudah mampu
mengungkapkan perasaan dan pikiran tentang keyakinannya.
• Apakah tindakan keperawatan selanjutnya?
– Buat rencana selanjutnya
– Identifikasi faktor penyebab
– Bina hubungan saling percaya
– Fasilitasi untuk ungkapkan perasaan untuk berduka
– Latih pasien mengembangkan keterampilan untuk mengatasi
penyakitnya
33
• Seorang laki-laki, usia 18 tahun, diantar keluarga ke Poliklinik
RSJ dengan keluhan sering menyendiri, tidak produktif,
merasa minder untuk bergaul. Saat pengkajian kontak mata
kurang dan lebih banyak menunduk. Keluarga mengatakan
keluhan terjadi sejak pasien tidak lulus ujian nasional.
• Apakah diagnosa keperawatan yang tepat?
– Ansietas
– Isolasi sosial
– Harga diri rendah
– Berduka disfungsional
– Koping individu inefektif
34
• Seorang perempuan usia 29 tahun, dirawat di RSJ dengan
keluhan menganggap dirinya sebagai bidadari yang turun
ke dunia. Keluarga mengatakan pasien merasa dirinya lebih
cantik dibandingkan dengan wanita lain, pasien selalu
berdandan dan berhias sepanjang waktu.
• Apakah bagian konsep diri pasien yang terganggu?
– Peran
– Ideal diri
– Harga diri
– Identitas diri
– Gambaran diri
35
• Seorang laki-laki, usia 18 tahun, diantar keluarga ke Poliklinik RSJ
dengan keluhan sering menyendiri, tidak produktif, merasa
minder untuk bergaul. Saat pengkajian kontak mata kurang dan
lebih banyak menunduk. Keluarga mengatakan keluhan terjadi
sejak pasien tidak lulus ujian nasional. Saat ini keluarga sudah
mampu melakukan cara merawat langsung pasien.
• Apakah tindakan keperawatan kepada keluarga selanjutnya?
– Jelaskan tentang diagnosa pasien
– Jelaskan tentang cara merawat pasien
– Latih mempraktikkan cara merawat pasien
– Latih keluarga cara merawat langsung pada pasien
– Bantu keluarga membuat jadwal aktifitas pasien di rumah
36
• Seorang laki-laki, usia 19 tahun, diantar keluarga ke RSJ dengan
keluhan sering menyendiri, tidak produktif, merasa minder
untuk bergaul. Keluarga mengatakan keluhan terjadi sejak pasie
dinyatakan tidak lulus SMA. Saat pengkajian kontak mata
kurang dan lebih banyak menunduk namun sudah cukup
kooperatif.
• Apakah TAK yang tepat diberikan kepada pasien?
– TAK Sosialisasi
– TAK Orientasi Realitas
– TAK Stimulasi Kognitif
– TAK Stimulasi Persepsi
– TAK Perilaku Kekerasan
37
• Seorang bayi laki-laki, usia 1 tahun, bersama ibu datang
konsultasi ke poliklinik tumbuh kembang. Ibu mengatakan
bayinya sering menangis menjerit-jerit saat berpisah
dengan ibunya, tidak mau berpisah sama sekali dengan
ibunya dan tidak mudah berhubungan dengan orang lain.
• Apakah diagnosa keperawatan yang tepat?
– Risiko harga diri rendah
– Potensial mengembangkan inisiatif
– Potensial berkembang rasa percaya
– Risiko mengembangkan rasa bersalah
– Risiko berkembang rasa tidak percaya
38
• Seorang bayi laki-laki, usia 1 tahun, bersama ibu datang konsultasi
ke poliklinik tumbuh kembang. Ibu mengatakan bayinya menolak
saat akan digendong orang yang tidak dikenalnya, menangis saat
digendong orang yang tidak dikenalnya, menangis saat merasa
tidak nyaman, bereaksi senang ketika ibunya datang menghampiri.
Saat pengkajian bayi tampak memperhatikan wajah perawat.
• Apakah diagnosa keperawatan yang tepat?
– Risiko harga diri rendah
– Potensial mengembangkan inisiatif
– Potensial berkembang rasa percaya
– Risiko mengembangkan rasa bersalah
– Risiko berkembang rasa tidak percaya
39
• Seorang anak lelaki usia 2,5 tahun, bersama ibu datang ke
Poliklinik Tumbuh Kembang. Ibu mengatakan anaknya sering
tampak takut untuk melakukan sesuatu, jika mau melakukan
kegiatan anaknya tampak ragu-ragu. Ibu mengatakan bahwa
suaminya memang sering memarahi anaknya jika berbuat salah.
• Apakah karakteristik perkembangan anak?
– Rasa bersalah
– Harga diri rendah
– Rasa tidak percaya
– Kebingungan peran
– Ragu-ragu dan malu
40
• Seorang anak perempuan usia 3 tahun, sudah mampu
mengenal dan mengakui namanya. Ibunya mengatakan anaknya
sering membantah apa yang dikatakan orangtuanya dengan
kata-kata “jangan”, “nggak”. Ibu sering kewalahan karena anak
sering bertanya tentang banyak hal dan sering bertindak
semaunya.
• Apakah karakteristik perkembangan anak?
– Inisiatif
– Industri
– Identitas diri
– Kemandirian
– Rasa percaya
41
• Seorang anak laki-laki usia 5 tahun, bersama Ibu datang ke
Poliklinik Tumbuh Kembang. Ibu mengatakan khawatir dengan
anaknya karena sangat pemalu dan tidak percaya diri jika
dibandingkan dengan anak-anak di lingkungan rumahnya.
Anaknya sering takut salah dalam dalam melakukan sesuatu,
terkesan malas dan tidak punya inisiatif.
• Apakah diagnosa keperawatan yang tepat?
– Potensial berkarya
– Risiko harga diri rendah
– Risiko kebingungan peran
– Potensial mengembangkan inisiatif
– Risiko mengembangkan rasa bersalah
42
• Seorang anak laki-laki usia 5 tahun, bersama Ibu datang ke
Poliklinik Tumbuh Kembang. Ibu mengatakan khawatir dengan
anaknya karena sangat pemalu dan tidak percaya diri jika
dibandingkan dengan anak-anak di lingkungan rumahnya.
Anaknya sering takut salah dalam dalam melakukan sesuatu,
terkesan malas dan tidak punya inisiatif.
• Perilaku apakah yang diharapkan saat evaluasi?
– Anak belajar keterampilan fisik baru
– Mengenal dan menyebutkan namanya
– Menunjukkan rasa suka dan tidak suka
– Tidak mudah untuk digendong orag lain
– Mudah dibujuk untuk diam saat menangis
43
• Seorang anak laki-laki usia 5 tahun, saat kunjungan rumah oleh
perawat, anak menunjukkan kemampuan menghayal yang tinggi,
tampak kreatif, bermain dengan alat-alat yang ada di rumah
sampai sering dimarahi Ibunya karena banyak perabot rumah
tangga yang rusak. Ibu mengatakan anaknya sudah mengenal 4
warna serta mampu merangkai kata-kata dalam bentuk kalimat.
• Apakah diagnosa keperawatan yang tepat?
– Potensial berkarya
– Potensial tumbuh kembang optimal
– Potensial berkembang rasa percaya
– Potensial mengembangkan inisiatif
– Potensial pembentukan identitas diri
44
• Seorang anak laki-laki usia 9 tahun, dikeluhkan oleh Ibunya
tidak mau mengerjakan tugas sekolah, sering melawan saat
diminta untuk mengerjakan tugas, sebagian besar waktu
dihabiskan dengan bermain gadget, dan tidak mau terlibat
dalam kegiatan kelompok.
• Apakah diagnosa keperawatan yang tepat?
– Potensial inisiatif
– Potensial berkarya
– Risiko rasa bersalah
– Risiko harga diri rendah
– Risiko kebingungan peran
45
• Seorang anak laki-laki usia 9 tahun, dikeluhkan oleh Ibunya
tidak mau mengerjakan tugas sekolah, sering melawan
saat diminta untuk mengerjakan tugas, sebagian besar
waktu dihabiskan dengan bermain gadget, dan tidak mau
terlibat dalam kegiatan kelompok.
• Apakah tujuan tindakan keperawatan pada anak tersebut?
– Anak mengidentifikasi peran gender
– Anak mengidentifikasi peran di keluarga
– Anak mengikuti kegiatan kelompok sebaya
– Anak mencapai keterampilan motorik tertentu
– Anak mengembangkan kemandirian dalam kegiatan sehari-hari
46
• Seorang anak perempuan usia 15 tahun, sudah mampu
menilai diri secara subyektif, mampu merencanakan masa
depannya. Ibu mengatakan anaknya sudah dapat
mengambil keputusan sendiri, bertanggung jawab dan
memperlihatkan kemandirian dalam keluarga.
• Apakah diagnosa keperawatan yang tepat?
– Potensial untuk produktif
– Potensial mengembangkan inisiatif
– Potensial pembentukan identitas diri
– Potensial berkembangnya integritas diri
– Potensial hubungan akrab dengan orang lain
47
• Seorang laki-laki usia 23 tahun, datang ke Poliklinik RSJ dengan
keluhan sering gelisah, sakit kepala dan sulit tidur. Pasien
mengatakan kadang-kadang sesak nafas, tidak nafsu makan dan
kadang-kadang diare. Gejala dialami sejak pasien menjabat
sebagai supervisor di kantornya dengan target pekerjaan yang
menumpuk.
• Apakah tindakan keperawatan yang tepat?
– Massage
– Tought stopping
– Komunikasi efektif
– Intake cairan adekuat
– Tehnik hypnosis lima jari
48
• Seorang anak laki-laki usia 15 tahun, dikeluhkan oleh
Ibunya bahwa anaknya tidak mau bergaul dengan
lingkungannya, sering menyendiri di kamar dan asyik
bermain game online, sering tampak kebingungan, sulit
untuk mengambil keputusan, dan sangat tidak mandiri.
• Apakah tindakan keperawatan yang tepat?
– Motivasi untuk hidup mandiri
– Diskusikan tentang karir dan pekerjaan
– Motivasi untuk memilih pasangan hidup
– Diskusikan tentang menetapkan tujuan hidup
– Motivasi pasien untuk bergaul dengan teman sebaya
49
• Seorang laki-laki usia 72 tahun, dibawa ke Poliklinik Jiwa oleh
keluarga dengan keluhan sering ngomel-ngomel sendiri, sering
mencela anak-anak dan keluarganya yang lain. Terkadang
menangis sendirian dan mengeluh bahwa hidupnya tidak
bermakna. Keluarga mengatakan keluhan terjadi sejak istrinya
meninggal setahun yang lalu.
• Apakah diagnosa psikososial yang tepat?
– Risiko isolasi sosial
– Risiko harga diri rendah
– Risiko terjadi stagnasi
– Risiko keputus-asaan
– Risiko kebingungan peran
50
• Seorang perempuan usia 70 tahun, saat perawat melakukan kunjungan
rumah pasien mengeluh bahwa hidupnya membosankan dan begini-
begini saja. Pasien merasa bahwa kehidupannya selama ini tidak berarti
semenjak suaminya meninggal setahun yang lalu. Pasien mengatakan
sebenarnya ingin berbuat banyak tapi takut tidak punya waktu lagi.
• Apakah tindakan keperawatan pertama untuk pasien?
– Mendiskusikan tentang penurunan kondisi fisik
– Memotivasi untuk menceritakan masa lalunya, terutama keberhasilannya.
– Memotivasi lansia untuk mengikuti kegiatan sosial keagamaan di lingkungannya
– Menceritakan ciri perkembangan psikososial lansia yang normal dan
menyimpang
– Memberi kesempatan pada lansia untuk mengungkapkan perasaan berarti dan
dicintai keluarga
51
• Seorang laki-laki usia 24 tahun, datang ke Poliklinik RSJ dengan
keluhan merasa sulit untuk memulai suatu hubungan,
ketakutan setiap kali mencoba untuk menjalin hubungan
dengan orang lain. Pasien mengatakan tidak punya teman dekat
dan takut untuk berkomitmen sehingga tidak mempunyai
seorangpun teman dekat.
• Tugas perkembangan apakah yang dialami oleh pasien?
– Isolasi
– Putus Asa
– Stagnasi
– Bingung peran
– Harga diri rendah
52
• Seorang perempuan usia 28 tahun dirawat di RSJ yang ketiga kali
karena mengamuk. Keluarga mengatakan dua minggu yang lalu
suami pasien meninggal karena mengalami kecelakaan. Saat
dilakukan pengkajian pasien tampak komat-kamit, kontak mata
kurang, afek tumpul dan terkadang tersenyum sendiri.
• Apakah tindakan keperawatan yang pertama pada pasien
tersebut?
– Bantu pemberian obat antipsikotik
– Latih melakukan aktivitas terjadwal
– Ajarkan cara menghardik halusinasi
– Latih bercakap-cakap dengan orang lain
– Bantu pasien untuk mengenal halusinasi
53
• Seorang perempuan usia 27 tahun dirawat di RSJ dengan
keluhan percobaan bunuh diri. Hasil pengkajian keluarga
mengatakan pasien diceraikan oleh suaminya dan menikah lagi
dengan orang lain. Pasien tampak gelisah, tidak mau makan,
tidak mau keluar ruangan, kontak mata kurang. Ketika diajak
berkomunikasi pasien selalu menghindar.
• Apakah tindakan keperawaan yang tepat pada kasus tersebut?
– Identifikasi penyebab isolasi sosial
– Latih cara berkenalan dengan pasien lain
– Libatkan dalam Terapi Aktivitas Kelompok
– Jelaskan keuntungan dan kerugian memiliki teman
– Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian
54
• Seorang laki-laki usia 28 tahun dibawa oleh keluarga ke IGD RSJ
karena mengamuk dan mengganggu lingkungan. Hasil pengkajian
pasien tampak gelisah, bicara inkoheren, tangensial, mengaku
sebagai anggota DPR serta memukul meja. Sementara itu keluarga
mengatakan gejala muncul setelah gagal terpilih menjadi anggota
dewan perwakilan rakyat dan sudah banyak mengeluarkan biaya.
• Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada pasien tersebut?
– Ajarkan teknik relaksasi
– Lakukan tindakan restrain
– Bina hubungan saling percaya
– Jaga lingkungan yang terapeutik
– Kolaborasi pemberian antipsikotik
55
• Seorang perempuan usia 26 tahun di rawat di RSJ karena gelisah dan
mencoba melukai orang tuanya. Hasil pengkajian pasien
mengatakan malu dengan orang lain karena tidak mempunyai
penghasilan yang tetap dan merasa tidak mampu mencapai cita-cita
sebagai seorang pegawai Bank. Penampilan pasien lusuh, rambut
kusam serta ketika diajak berbicara pasien sering menunduk.
• Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut ?
– Bina hubungan saling percaya
– Libatkan pasien dalam kegiatan sehari-hari
– Latih pasien berinteraksi dengan pasien lain
– Identifikasi kemampuan yang dimiliki pasien
– Optimalkan pasien dalam kegiatan rehabilitasi
56
• Seorang laki-laki usia 31 tahun dirawat di RSJ karena keluyuran dan
mengganggu lingkungan. Hasil pengkajian pasien tampak lusuh,
rambut acak-acakan, afek datar, sirkumtansial, senyum-senyum
sendiri. Saat ditanya pasien mengatakan senang karena tunangannya
datang pada saat sendiri. Keluarga mengatakan gejala tersebut
muncul sejak ditinggal menikah oleh tunangannya, keluarga
mencemaskan kondisi pasien.
• Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?
– Mengidentifikasi halusinasi
– Memasukkan jadwal kegiatan harian
– Mengajarkan cara mengontrol halusinasi
– Melibatkan keluarga dalam merawat pasien
– Melibatkan pasien terapi aktivitas kelompok
57
• Seorang perempuan usia 34 tahun dibawa ke IGD RSJ satu hari
yang lalu karena mengamuk dan memukul orangtuanya tanpa
sebab. Hasil pengkajian pasien sudah tampak kooperatif namun
kontak mata kurang, afek tumpul, bicara inkoheren, daya tilik diri
negatif dan mengingkari perbuatan yang dilakukan sebelumnya.
• Apakah teknik komunikasi terapeutik yang tepat pada kasus
tersebut?
– Fokus
– Asertif
– Validasi
– Responsif
– Konfrontasi
58
• Seorang laki-laki usia 23 tahun, dirawat di RSJ karena tidak mau
berbicara, tidak mau makan, tidak mau merawat diri. Hasil
pengkajian pasien tampak menyendiri, penampilan kotor, kuku
kotor, afek tumpul, kontak mata kurang. Keluarga mengatakan
gejala tersebut muncul setelah gagal bekerja di pelayaran.
• Apakah Terapi aktivitas kelompok yang tepat pada pasien
tersebut?
– Sosialisasi
– Orientasi realitas
– Stimulasi sensori
– Stimulasi persepsi
– Berdandan dan berhias
59
• Seorang laki-laki usia 32 tahun tampak lemah dan lusuh setelah
di pasung oleh keluarganya di rumah. Keluarga mengatakan
pasien sudah delapan kali dirawat di RSJ namun kondisi tidak
ada perubahan. Keluarga merasa putus asa dengan kondisi
pasien karena sering keluar rumah dan meresahkan masyarakat.
• Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
– Mengeksplorasi perasaan keluarga
– Mengidentifikasi masalah keluarga
– Menjelaskan tentang aspek legal etik
– Memberikan kesempatan keluarga berfikir
– Memfasilitasi keluarga membawa pasien ke RSJ
60
• Seorang laki-laki usia 29 tahun sudah dua minggu dirawat di RSJ
dengan keluhan depresi. Hasil pengkajian menunjukkan bicara
pasien lambat, kontak mata kurang, tidak mau keluar ruangan
untuk beraktivitas, namun pasien sudah mau berkomunikasi
dengan perawat.
• Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang bisa dilakukan
pada pasien tersebut ?
– Rencanakan kegiatan harian pasien
– Libatkan pasien dalam kegiatan kelompok
– Tingkatkan kegiatan sesuai toleransi pasien
– Ajak pasien untuk berkomunikasi secara bertahap
– Diskusikan manfaat berinteraksi dengan orang lain
61
• Seorang perempuan berusia 27 tahun dirawat di RSJ dengan
keluhan penelantaran diri. Setelah dua minggu perawatan,
pasien sudah mau berkomunikasi dengan perawat dan
mengatakan punya hobi memasak dan bernyanyi. Perawat
memberikan contoh kegiatan yang bisa dilakukan pasien selama
di RSJ.
• Apakah hasil yang diharapkan dari tindakan tersebut ?
– Pasien dapat menilai kemampuan yang digunakan
– Pasien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
– Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
– Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain secara realistis
– Pasien dapat menetapkan rencana kegiatan sesuai kemampuan
62
• Seorang perempuan usia 44 tahun di bawa ke RSJ oleh keluarga
karena marah-marah, melempar barang serta memukul
iparnya. Hasil pengkajian didapatkan data pasien mendengar
suara-suara, tampak sering berbicara sendiri, ketakutan, suara
pelan, suka menyendiri, penampilan tidak rapi.
• Apakah diagnosa keperawatan utama pada pasien tersebut ?
– Halusinasi
– Harga diri rendah
– Risiko perilaku kekerasan
– Defisit perawatan diri
– Isolasi sosial
63
• Seorang laki-laki usia 24 tahun di bawa ke RSJ ketiga kalinya
oleh keluarga karena mengamuk setelah diputuskan oleh
kekasihnya. Keluarga mengatakan pasien marah-marah mulai
usia 5 tahun semenjak ibunya meninggal, ayahnya menikah lagi,
dan ibu tirinya membenci pasien.
• Apakah faktor presipitasi dari kondisi yang dialami pasien
tersebut ?
– Ayah pasien menikah lagi
– Kekasih pasien memutuskan hubungan
– Pasien memiliki riwayat dirawat di RSJ
– Ibu pasien meninggal dunia
– Ibu tiri membenci pasien
64
• Perawat melakukan kunjungan rumah pada klien usia 38 tahun.
Saat pengkajian didapatkan data klien tidak mau bersosialisasi,
kontak mata kurang, sering menunduk. Klien mengatakan malu
saat berhadapan langsung dengan orang lain selain anggota
keluarga dan merasa tidak berguna.
• Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang dilakukan pada
klien tersebut ?
– Masukan pada jadwal kegiatan harian
– Identifikasi aspek positif yang dimiliki klien
– Bantu menilai kegiatan yang dapat dilakukan
– Bantu memilih satu kegiatan untuk dilatih
– Latih klien melakukan kegiatan yang dipilih
65
• Perawat melakukan kunjungan rumah pada klien usia 38 tahun. Saat
pengkajian didapatkan data klien tidak mau bersosialisasi, kontak
mata kurang, sering menunduk. Klien mengatakan malu saat
berhadapan langsung dengan orang lain selain anggota keluarga dan
merasa tidak berguna. Perawat telah membantu klien memilih salah
satu kegiatan untuk dilatih.
• Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang dapat dilakukan pada
klien ?
– Masukan pada jadwal kegiatan harian
– Identifikasi aspek positif yang dimiliki klien
– Bantu menilai kegiatan yang dapat dilakukan
– Bantu memilih satu kegiatan untuk dilatih
– Latih klien melakukan kegiatan yang dipilih
66
• Perawat melakukan kunjungan rumah pada klien usia 40
tahun. Saat pengkajian klien menarik diri, bermusuhan,
sinis, curiga, mengancam untuk memukul dengan nada
suara keras dan tinggi.
• Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang dapat
dilakukan oleh perawat ?
– Masukan pada jadwal kegiatan harian klien
– Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan
– Identifikasi penyebab, tanda gejala, dan akibat
– Latih klien cara mengontrol dengan latihan fisik
– Latih klien cara mengontrol dengan dengan obat
67
• Seorang perempuan usia 28 tahun dirawat di RSJ karena
melakukan percobaan bunuh diri. Saat pengkajian pasien
mengatakan dirinya wanita yang paling tidak beruntung sejak
ditinggal pacarnya untuk menikah dengan sahabatnya. Pasien
menunduk saat berbicara, kontak mata kurang, mengurung diri
sambil berbicara sendiri, penampilan kotor.
• Apakah diagnosa keperawatan utama untuk kasus di atas ?
– Isolasi sosial
– Risiko bunuh diri
– Defisit perawatan diri
– Harga diri rendah
– Halusinasi
68
• Seorang laki-laki usia 36 tahun dibawa ke RSJ karena selama dua
minggu tidak mau keluar kamar, malas mandi, serta membisu.
Keluarga mengatakan pasien pernah mencoba bunuh diri. Hasil
pengkajian, pasien hanya diam, kontak mata kurang, dan sesekali
mengembuskan napas dengan panjang lalu kembali tidur,
penampilan kotor dan bau.
• Apakah diagnosa keperawatan paling utama untuk kasus di atas ?
– Isolasi sosial
– Risiko bunuh diri
– Harga diri rendah
– Defisit perawatan diri
– Koping individu tidak efektif
69
• Seorang laki-laki usia 45 tahun dirawat di RSJ karena berteriak-
teriak tanpa sebab di rumah. Hasil pengkajian pasien
mengatakan merasa takut mendengar suara yang ingin
membunuhnya. Keluarga mengatakan gejala tersebut terjadi
setelah anaknya meninggal dalam kecelakaan.
• Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada pasien tersebut
?
– Mengidentifikasi halusinasi
– Memasukkan jadwal kegiatan harian
– Melibatkan pasien terapi aktivitas kelompok
– Melibatkan keluarga dalam merawat pasien
– Mengajarkan cara mengontrol halusinasi
70
• Seorang perempuan usia 27 tahun dibawa ke RSJ karena
melempari rumah tetangga dengan batu. Hasil pengkajian
pasien mengatakan malu karena dirinya dihina dan ingin bunuh
diri. Penampilan kotor, kontak mata minimal, menghindari
perawat, suara lirih, lalu tiba-tiba bangkit dan menggebrak
pintu kamar.
• Apakah tindakan keperawatan pada pasien tersebut ?
– Masukan pada jadwal kegiatan harian
– Identifikasi aspek positif yang dimiliki klien
– Bantu menilai kegiatan yang dapat dilakukan
– Bantu memilih satu kegiatan untuk dilatih
– Latih klien melakukan kegiatan yang dipilih
71
• Seorang perempuan usia 27 tahun dibawa ke RSJ karena
melempari rumah tetangga dengan batu. Hasil pengkajian
pasien mengatakan malu karena dirinya dihina dan ingin bunuh
diri. Penampilan kotor, kontak mata minimal, menghindari
perawat, suara lirih, lalu tiba-tiba bangkit dan menggebrak
pintu kamar.
• Apakah diagnosa utama untuk kasus di atas ?
– Risiko perilaku kekerasan
– Risiko bunuh diri
– Isolasi sosial
– Harga diri rendah
– Defisit perawatan diri
72
• Seorang laki-laki usia 29 tahun dibawa ke RSJ oleh keluarganya
karena mengamuk. Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan
data pasien tampak apatis, afek tumpul, aktivitas menurun dan
sering menyendiri saja di kamar perawatan.
• Apakah masalah keperawatan prioritas pada pasien tersebut ?
– Resiko Perilaku Kekerasan
– Gangguan Proses Pikir: waham
– Gangguan Persepsi sensori: halusinasi
– Kerusakan Interaksi Sosial: menarik diri
– Gangguan Konsep Diri: harga diri rendah
73
• Seorang laki-laki umur 29 tahun dibawa ke RSJ oleh keluarganya.
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data pasien tampak
gelisah, pembicaraan berbelit-belit, afek labil, pasien malu bergaul
dan curiga pada orang lain. Pasien mengatakan bahwa orang lain
mampu mengendalikan tentang apa yang dipikirkannya.
• Apakah masalah keperawatan utama yang muncul pada kasus
tersebut ?
– Waham curiga
– Waham kebesaran
– Waham sisip pikir
– Waham siar pikir
– Waham kontrol pikir
74
• Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di RSJ. Saat
pengkajian pasien mengatakan sering mendengar suara-suara
yang ingin membunuhnya dan suara itu sangat menakutkan
sehingga pasien merasa kesal serta ingin melempar barang agar
suara-suara itu hilang. Hasil obserasi: pasien sering berbicara
sendiri.
• Apakah diagnosa keperawatan yang tepat?
– Isolasi sosial
– Harga diri rendah
– Perilaku kekerasan
– Halusinasi pendengaran
– Gangguan sensori persepsi
75
• Seorang laki-laki berusia 25 tahun di bawa ke RS Jiwa karena
mencoba bunuh diri. Saat melakukan pengkajian pasien mengatakan :
”Saya orang terbuang, tidak berguna, saya sangat malu, rasanya saya
lebih baik tidak dilahirkan saja”. Keluarga mengatakan hal tersebut
terjadi sejak 1 tahun yang lalu setelah ditinggalkan istrinya menikah
lagi dengan orang lain. Dari data observasi: kontak mata kurang,
wajah sedih saat bercerita.
• Apakah diagnosa keperawatan yang tepat?
– Isolasi sosial
– Harga diri rendah
– Perilaku kekerasan
– Halusinasi pendengaran
– Gangguan sensori persepsi
76
• Seorang laki-laki usia 30 tahun dirawat di RS Jiwa selama 6
bulan. Dari hasil pengkajian, pasien mengatakan masih sering
marah Karena teman di sampingnya sering mengambil
barangnya. Selain itu, tmennya juga tidak mau berbagi
kepadanya. Selama ini perawat sudah memberikan latihan fisik
untuk mengurangi marah pada pasien.
• Apakah latihan fisik yang diajarkan perawat?
– Menari
– Menarik nafas dalam
– Lari pagi
– Berwudhu
– Merapikan tempat tidur
77
• Seorang perempuan berusia 30 tahun di rawat di RS Jiwa dengan alasan sering
mengamuk, merusak lingkungan dan tidak mengurus diri. Klien mengatakan tidak
berdaya melakukan apapun. Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang
ingin membunuhnya. Suara-suara itu sangat menakutkan sehingga membuat klien
kesal, ingin memukul dan melempar barang-barang agar suara tersebut hilang. Dari
observasi yang dilakukan perawat, didapat data : Klien kotor dan acak-acakan, selalu
menyendiri duduk di pojok atau tiduran di tempat tidur, klien tampak berbicara
sendiri.
• Apakah implementasi prioritas pada kasus di atas?
– Melatih pasien cara perawatan kebersihan diri, mandi dan berhias
– Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
– Membantu pasien mengenal manfaat berhubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan
orang lain.
– Membantu pasien mengenali halusinasinya dan mengontrol halusinasi
– Membantu pasien latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik, verbal, spiritual
dan obat-obatan
78
• Seorang perempuan usia 28 tahun di rawat di RSJ karena
melakukan percobaan bunuh diri. Hasil pengkajian didapatkan
pasien berteriak “pergi kamu, saya tidak ingin dengar”, pasien
tampak menutup telinganya, ketakutan, menghindari perawat,
rambut berantakan, penampilan kotor dan bau.
• Apakah tindakan keperawatan yang tepatpada kasus tersebut?
– Mengidentifikasi halusinasi
– Memasukkan jadwal kegiatan harian
– Melibatkan pasien terapi aktivitas kelompok
– Melibatkan keluarga dalam merawat pasien
– Mengajarkan cara mengontrol halusinasi
79
• Seorang perempuan usia 35 tahun, dirawat di RSU dengan Post
Op Mastektomy. Pasien tampak sedih, sering menangis sambil
memandangi area operasinya. Pasien mengatakan malu dan
tidak mau menerima kunjungan teman-temanya. Pasien
tampak tidak bergairah dan nafsu makannya menurun.
• Masalah keperawatan apakah yang tepat pada pasien tersebut?
– Isolasi sosial
– Keputusasaan
– Harga diri rendah
– Ketidakberdayaan
– Gangguan citra tubuh
80
• Seorang lelaki, usia 17 tahun, dirawat di RSJ dengan keluhan
sering mengurung diri di kamar semenjak tidak naik kelas. Saat
pengkajian pasien mengatakan malu karena merasa dirinya
bodoh. Pakaian tampak tidak rapi dan lebih banyak menunduk.
• Tindakan keperawatan apakah yang tepat pada pasien
tersebut?
– Membantu orientasi realitas
– Mengajarkan personal hygine
– Mengajarkan berkenalan dengan satu orang
– Mengidentifikasi aspek positif yan dimiliki pasien
– Melakukan terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori
81
• Seorang lelaki, usia 45 tahun, dirawat di RSJ dengan keluhan
sering ngomel-ngomel sendiri di rumah. Menurut keluarga
pasien lebih sering berada di kamar. Keluhan dialami setelah
bercerai dengan istrinya. Saat pengkajian, pasien sering
menunjuk-nunjuk ke arah tertentu, tampak marah-marah dan
memukul ke arah tersebut.
• Tindakan keperawatan apakah yang tepat pada pasien tersebut?
– Latih orientasi realitas
– Latih tehnik menghardik
– Latih pukul kasur dan bantal
– Latih tehnik relaksasi nafas dalam
– Latih mengidentifikasi aspek positif
82
• Seorang lelaki, usia 50 tahun, dibawa ke RSJ oleh petugas Satpol PP
karena keluyuran di taman dan mengganggu ketertiban umum. Saat
di rumah sakit pasien mondar-mandir di ruangan sambil berbicara
sendiri. Kontak mata kurang dan tidak mau berbicara dengan orang
lain. Rambut kotor dan penuh ketombe, pakaian robek-robek, kulit
tampak kotor dan bau. Pasien tampak sering menggaruk badannya.
• Apakah tindakan keperawatan pertama yang dilakukan pada pasien
tersebut?
– Menjelaskan cara berdandan
– Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
– Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri
– Menjelaskan cara eliminasi urine dan alvi yang baik
– Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan
83
• Seorang perempuan usia 25 tahun, dibawa ke UGD RSJ karena
mengamuk di rumah dan berusaha menusuk dirinya dengan pisau.
Keluarga mengatakan pasien bertengkar dengan suaminya. Pasien
sering berperilaku seperti itu jika sedang ada masalah keluarga.
Saat ini pasien dirawat di UGD dengan fiksasi di tempat tidur.
Setelah pasien tenang pasien akan dirawat di ruang rawat inap.
• Tindakan apakah yang tepat pada pasien tersebut?
– Melatih koping mekanisme adaptif
– Melatih kemampuan orientasi realitas
– Melatih mengembangkan tehnik spiritual
– Melatih tehnik relaksasi nafas dalam dan memukul bantal
– Mengidentifikasi benda-benda yang membahayakan pasien
84
• Seorang lelaki usia 40 tahun, dirawat di RSJ dengan keluhan sering
mengurung diri di kamar. Pasien sudah mau bergaul dengan orang lain
dan telah mengikuti therapi aktifitas kelompok. Pasien sudah
dijadwalkan untuk pulang dan saat ini dijemput oleh istrinya.
• Tindakan keperawatan apakah yang pertamakali dilakuka kepada istri
pasien?
– Menjelaskan cara merawat pasien isolasi sosial
– Membantu keluarga membuat jadwal minum obat
– Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
– Menjelaskan pengertian, tanda, gejala isolasi sosial yang dialami oleh pasien
– Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung pada pasien isolasi sosial
85
• Seorang perempuan, usia 30 tahun, dirawat di RSJ dengan keluhan
sering berbicara sendiri marah-marah dan kadang mengamuk di
rumah. Keluarga mengatakan pasien sering mengurung diri di kamar.
Saat pengkajian pasien tampak gelisah dan mengatakan takut
karena ada suara-suara yang akan membunuh dirinya. Perawat
merencanakan melakukan therapi aktifitas kelompok.
• Therapi Aktifitas Kelompok apakah yang tepat pada pasien tersebut?
– TAK Sosialisasi
– TAK Orientasi Realitas
– TAK Stimulasi Persepsi
– TAK Stimulasi Kognitif
– TAK Perilaku Kekerasan
86
• Seorang pasien lelaki, usia 50 tahun, dirawat di rumah sakit jiwa
karena mengaku bahwa dirinya seorang Nabi. Setiap bertemu
dengan orang lain pasien berbicara tentang ayat-ayat suci. Jika
tidak ada yang mendengarkan maka pasien akan marah-marah.
• Therapi Aktifitas Kelompok apakah yang tepat pada pasien
tersebut?
– TAK Sosialisasi
– TAK Orientasi Realitas
– TAK Stimulasi Persepsi
– TAK Stimulasi Kognitif
– TAK Perilaku Kekerasan
87
• Seorang perempuan, usia 50 tahun, dibawa ke RSJ oleh
keluarga dengan keluhan pasien tidak mau makan, tidak mau
minum dan tidak mau beraktifitas. Pasien mengatakan tidak
ada gunanya makan dan minum karena dirinya sudah tidak ada
di dunia ini.
• Masalah keperawatan apaka yang tepat pada pasien tersebut?
– Waham Agama
– Waham Somatik
– Waham Nihilistik
– Waham Kebesaran
– Waham Kontrol Pikir
88
• Seorang perempuan usia 32 tahun dirawat di RSJ karena sering
mengancam orang lain terutama perempuan. Keluarga
mengatakan 3 bulan yang lalu pasien ditinggal oleh selingkuh
oleh suaminya. Saat pengkajian pasien tampak komat-kamit,
kontak mata kurang, afek tumpul dan senyum-senyum sendiri.
• Tindakan keperawatan apakah yang tepat dilakukan pada pasien
tersebut?
– Bantu pemberian obat antipsikotik
– Latih melakukan aktivitas terjadwal
– Latih bercakap-cakap dengan orang lain
– Bantu pasien untuk mengenal halusinasi
– Ajarkan pasien cara menghardik halusinasi
89
• Seorang lelaki usia 40 tahun dirawat di RSJ dengan keluhan
percobaan bunuh diri. Hasil pengkajian keluarga mengatakan
usaha pasien bangkrut. Saat pengkajian pasien tampak gelisah,
tidak mau makan, tidak mau keluar ruangan, kontak mata kurang.
Ketika diajak berkomunikasi pasien selalu menghindar.
• Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
– Identifikasi penyebab isolasi sosial
– Latih cara berkenalan dengan pasien lain
– Libatkan dalam Terapi Aktivitas Kelompok
– Jelaskan keuntungan dan kerugian memiliki teman
– Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian
90
• Seorang lelaki usia 30 tahun di rawat di RSJ karena gelisah dan
mencoba melukai orang tuanya. Saat pengkajian pasien mengatakan
malu dengan orang lain setelah dirinya dipecat dari pekerjaannya.
Pasien merasa tidak berguna karena tidak mempunyai penghasilan
yang tetap dan merasa tersinggung karena sering disuruh kawin oleh
orangtuanya.
• Apakah data pengkajian lain yang diperlukan untuk menegakkan
diagnosa perawatan pasien?
– Siapakah orang yang berarti bagi pasien?
– Apakah pasien pernah mengalami aniaya fisik?
– Apakah pasien sering mengkritik diri sendiri?
– Apakah hambatan berhubungan dengan orang lain?
– Apakah pasien sering tiba-tiba terdiam dan melihat ke arah tertentu?
91
• Seorang laki-laki usia 20 tahun dirawat di RSJ karena
mengganggu lingkungan sekitarnya. Hasil pengkajian pasien
tampak kotor, afek tumpul, sirkumstansial, senyum-senyum dan
tertawa sendiri. Saat ditanya pasien mengatakan senang karena
pacarnya datang.. Keluarga mengatakan gejala tersebut muncul
sejak putus dengan pacarnya.
• Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?
– Mengidentifikasi halusinasi
– Memasukkan jadwal kegiatan harian
– Mengajarkan cara mengontrol halusinasi
– Melibatkan keluarga dalam merawat pasien
– Melibatkan pasien terapi aktivitas kelompok
92
• Seorang perempuan usia 40 tahun, dirawat di RSJ karena tidak
mau makan, tidak mau merawat diri. Saat pengkajian pasien
tampak menyendiri, penampilan kotor dan bau, kuku kotor, afek
datar, sering menunduk. Keluarga mengatakan gejala tersebut
muncul sejak anak tunggalnya meninggal.
• Apakah Terapi aktivitas kelompok yang tepat dilakukan pada
kasus tersebut?
– Sosialisasi
– Orientasi realitas
– Stimulasi sensori
– Stimulasi kognitif
– Stimulasi persepsi
93
• Seorang lelaki usia 45 tahun di bawa ke RSJ oleh keluarga
karena mengamuk, marah-marah, dan melempar barang. Hasil
pengkajian didapatkan data pasien mendengar suara-suara
yang mengancamnya, tampak sering berbicara sendiri,
ketakutan, suara pelan, suka menyendiri, penampilan tidak rapi.
• Apakah diagnosa keperawatan utama pada pasien tersebut ?
– Halusinasi
– Isolasi sosial
– Harga diri rendah
– Defisit perawatan diri
– Risiko perilaku kekerasan
94
• Seorang laki-laki usia 28 tahun di bawa keluarga ke RSJ untuk yang
kedua kalinya karena mengamuk setelah dipecat dari tempat
kerjanya karena indisipliner. Keluarga mengatakan pasien mulai
menunjukkan gejala marah-marah sejak usia 20 tahun semenjak ibu
dan bapaknya bercerai. Pasien sering dimarahi oleh bapaknya yang
otoriter.
• Apakah faktor presipitasi dari kondisi yang dialami pasien tersebut ?
– Sering dimarahi
– Orangtua bercerai
– Bapak yang otoriter
– Dipecat dari pekerjaan
– Punya riwayat dirawat di RSJ
95
• Perawat melakukan kunjugan rumah pada seorang pasien lelaki usia
40 tahun. Saat kunjungan rumah perawat mendapatkan data bahwa
klien masih jarang bersosialisasi, dan sering menunduk saat berbicara,
penampilan kurang rapi. Klien mengatakan malu saat berhadapan
langsung dengan orang lain karena tidak punya penghasilan dan
merasa tidak berguna.
• Apakah tindakan keperawatan yang tepat diberikan kepada keluarga
pasien ?
– Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat pasien halusinasi
– Melatih keluarga mempraktikkan koping mekanisme yang efektif
– Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat pasien isolasi sosial
– Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat pasien harga diri rendah
– Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat pasien defisit perawatan diri
96
• Seorang pasien mengeluh sering mendengar suara-suara yang
menganggunya saat tidur sehingga ia merasa badannya lemah karena
kurang tidur. Suara-suara tersebut terkadang menyuruh klien untuk
memukul teman yang ada di sebelahnya. Klien sering menolak dan
sering bertengkar dengan suara-suara tersebut.
• Tehnik komunikasi yang paling tepat untuk pasien tersebut adalah :
– Kontak sering dan singkat
– Berikan pujian sesering mungkin
– Katakan kepada pasien agar mau berkenalan dengan orang lain
– Katakan kepada klien agar menyampaikan saat ia akan merapikan tempat
tidur
– Katakan bahwa kita maklum ia mendengar suara-suara, tetapi kita tidak
mendengarnya
97
• Seorang laki-laki 25 tahun, dirawat diRSJ, mengeluh hidup tidak
bermakna, tidak memiliki kelebihan apapun, merasa jelek, kontak
mata kurang, tidak berinisiatif berinteraksi dengan orang lain.
Pengkajian pada pasien dilakukan oleh perawat dengan
melakukan BHSP dan menjelaskan tujuan interaksi kepada pasien.
• Pada fase komunikasi apakah kegiatan yang dilakukan oleh
perawat tersebut?
– Kerja
– Orientasi
– Terminasi
– Pra interaksi
– Interaksi social
98
• Seorang laki-laki usia 20 tahun, dibawa ke UGD RSJ dengan
kondisi mengamuk. Saat di UGD muka pasien merah, mata
melotot dan mengancam orang-orang yang mendekatinya.
Perawat memutuskan untuk mengurung pasien di ruang isolasi
dengan pengawasan ketat.
• Apakah prinsip etik legal yang diterapkan oleh perawat
tersebut?
– Justice
– Veracity
– Autonomy
– Benefecience
– Nonmalefecience
99
• Seorang laki-laki berusia 20 tahun dirawat di ruang intermediet RS
Jiwa hari ke 4 (empat). Hasil pengkajian didapatkan pasien dapat
memperkenalkan diri kepada perawat, kontak mata mulai dapat
dipertahankan, klien dapat menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan perawat.
• Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang tepat dilakukan pada
pasien tersebut?
– Mengidentifikasi penyebab isolasi pasien
– Mengajarkan cara berkenalan dengan satu orang
– Mendiskusikan tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
– Memberikan kesempatan kepada berkenalan dengan dua orang atau lebih
– Menganjurkan pasien memasukkan latihan berbincang dengan orang lain
dalam kegiatan harian
100
• Seorang laki-laki berusia 40 tahun di rawat di RS Jiwa sejak 2
hari yang lalu karena marah-marah, melempar perabotan dan
membanting pintu saat di rumah. Saat ini pasien mengatakan
marahnya sudah berkurang dengan latihan nafas dalam dan
pukul bantal dan kasur.
• Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang tepat dilakukan
pada pasien tersebut?
– Latihan fisik I
– Latihan fisik II
– Latihan secara verbal
– Latihan secara spiritual
– Latihan cara minum obat yang benar
101
• Seorang perempuan berusia 25 tahun, dibawa keluarganya ke RS Jiwa
1 minggu yang lalu. Pengkajian saat ini didapatkan klien terlihat
bicara dengan nada suara yang tinggi, mata melotot dan sesekali
mengancam temannya yang tidak mengikuti keinginannya. Perawat
sudah melakukan tindakan membina hubungan saling percaya
dengan pasien.
• Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang tepat dilakukan pada
pasien tersebut?
– Mengidentifikasi akibat PK
– Mengidentifikasi penyebab PK
– Menyebutkan cara mengontrol PK
– Mengidentifikasi PK yang dilakukan
– Mengidentifikasi tanda dan gejala PK
102
• Seorang perempuan berumur 16 tahun dibawa ke RS jiwa
karena sering berteriak-teriak sendiri kemudian menangis
dikamarnya. Dari hasil observasi perawat didapatkan data
bahwa klien sering berlaku seolah-olah melepaskan diri
dari seseorang yang menyentuhnya.
• Apakah masalah keperawatan utama pada klien tersebut?
– Halusinasi Bau
– Halusinasi Lihat
– Halusinasi Raba
– Halusinasi Dengar
– Halusinasi Kinestetik
103
• Seorang pasien mengeluh sering mendengar suara-suara yang
menganggunya saat tidur sehingga ia merasa badannya lemah karena
kurang tidur. Suara-suara tersebut terkadang menyuruh klien untuk
memukul teman yang ada di sebelahnya. Klien sering menolak dan sering
bertengkar dengan suara-suara tersebut.
• Apakah tehnik komunikasi yang paling tepat untuk pasien tersebut
adalah :
– Katakan kepada pasien agar mau berkenalan dengan orang lain
– Katakan bahwa kita maklum ia mendengar suara-suara, tetapi kita tidak
mendengarnya
– Katakan kepada klien agar menyampaikan saat ia akan merapikan tempat tidur
– Berikan pujian sesering mungkin
– Kontak sering dan singkat
104
• Seorang perempuan 32 tahun, dirawat di RSJ, sedang duduk
dan disampingnya duduk pasien lainnya, tiba-tiba nada suara
pasien seperti mengomel melihat pasien lain, nada suaranya
tambah tinggi dan tiba-tiba pasien lain dipukul lalu pasien
tersebut pergi meninggalkan pasien lain sambil marah-marah.
• Waham yang terjadi pada pasien adalah :
– Waham curiga
– Waham nihilistik
– Waham kebesaran
– Waham agama
– Waham somatik
105
• Seorang laki-laki berusia 16 tahun dibawa ke RS Jiwa karena
memukul temannya di sekolah. Hasil pengkajian
didapatkan pandangan mata tajam, nada bicara tinggi dan
sudah terbina hubungan saling percaya ke pasien.
• Apakah topik yang perlu didiskusikan selanjutnya dengan
pasien?
– Cara mengungkapkan marah
– Penyebab prilaku kekerasan
– Tanda-tanda prilaku kekerasan
– Jenis perilaku yang pernah dilakukan
– Akibat prilaku yang pernah dilakukan
106
• Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di RS Jiwa selama
2 minggu. Saat dikaji selalu mengatakan “Saya adalah wanita
yang paling cantik di dunia ini....seharusnya banyak laki-laki yang
menikahi saya....”. Pasien mengatakan saat ini masih sangat
sedih karena ditinggal suaminya kawin dengan wanita lain.
• Apakah hasil yang diharapkan setelah diberikannya intervensi
keperawatan pada pasien wanita tersebut?
– Mengatasi rasa kesedihannya
– Berorientasi realita secara benar
– Mengontrol halusinasi yang dialami
– Membuat jadwal kegiatan sehari-hari
– Membina hubungan sosial secara bertahap
107
• Seorang laki-laki berusia 38 tahun dirawat di RS Jiwa sejak
seminggu yang lalu. Saat dikaji tidak mau berbicara dan tidak
mempertahankan kontak mata saat interaksi. Namun, setelah 5
kali interaksi dengan perawat, pasien tersebut sudah mulai
berbicara walaupun masih belum mempertahankan kontak mata.
• Apa jenis Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) yang dapat diberikan
pada pasien tersebut?
– TAK Sosialisasi
– TAK Orientasi Realita
– TAK Stimulasi Sensori
– TAK Stimulasi Persepsi
– TAK Peningkatan Harga diri
108
• Seorang perempuan usia 30 tahun dirawat di RSJ dengan keluhan
tertawa sendiri dan marah tanpa sebab, diam, bengong dan tidak
mau bicara. Menurut keluarga kondisi pasien saat ini terjadi
semenjak putus hubungan percintaan dengan tunangannya tiga
bulan yang lalu, sejak kecil pasien menjadi sasaran kemarahan
bapaknya dan dilarang melakukan kegiatan di luar rumah.
• Apakah factor presipitasi yang paling tepat dari pasien diatas?
– Pasien suka menyendiri
– Pasien dimarahi bapaknya
– Putus hubungan percintaan
– Tidak boleh bergaul dengan orang lain
– Pasien memiliki kepribadian tertutup
109
• Seorang perempuan usia 45 tahun masuk RSJ dengan keluhan
sering tidak bisa mengendalikan kemarahannya. Komunikasi
therapeutik pada pasien yang pertama kali dilakukan oleh
perawat adalah melakukan bina hubungan saling percaya
(BHSP) dan menjelaskan tujuan interaksi kepada pasien.
• Pada fase apakah komunikasi therapeutik tersebut diatas?
– Pra Interaksi
– Orientasi
– Kerja
– Terminasi
– Interaksi sosial
110
• Seorang laki-laki, usia 17 tahun, dirawat di RS karena kecelakaan
lalu lintas. Karena fraktur terbuka yang dialamiya, tungkai kaki
kanan pasien terpaksa di amputasi. Setelah diamputasi pasien
terlihat sering menangis, menyendiri, tidak mau ngobrol,
menolak melihat kaki kanan dan menolak menyentuhnya.
• Apakah evaluasi yang tepat?
– Pasien mampu bergaul dengan orang lain
– Pasien mendapat dukungan dari keluarga
– Pasien mampu melewati perasaan berduka
– Pasien mampu membangun koping yang positif
– Pasien mampu menyebutkan harapan terhadap perubahan yang
terjadi
111
• Seorang perempuan usia 25 tahun, dirawat di RS karena tumor
pada area pipi kanan yang terus membesar. Keluarga mengatakan
pasien sering mengeluh malu terhadap dirinya sehingga pasien
malas bergaul dan sering menyendiri di kamarnya. Pasien tampak
sering menutupi benjolan pada pipinya dengan menggunakan
masker.
Apakah tindakan keperawatan pertama untuk keluarga pasien?
– Menjelaskan cara merawat pasien
– Menjelaskan tentang gangguan citra tubuh
– Melatih keluarga untuk mempraktikkan cara merawat pasien
– Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien
– Memberikan pujian kepada keluarga saat memberikan perawatan pada
pasien
112
• Seorang perempuan, usia 32 tahun, dirujuk ke RS dari
Puskesmas karena persalinan letak sungsang. Setelah
proses persalinan, ternyata bayi meninggal. Pasien tampak
kecewa, menangis histeris, berteriak marah menyalahkan
suami serta petugas kesehatan yang ada.
• Tindakan keperawatan apakah yang tepat?
– Jelaskan tentang proses berduka
– Bantu mengidentifikasi rasa bersalah pasien
– Beri kesempatan untuk megekpresikan kesedihan
– Dorong untuk mengungkapkan perasaan secara verbal
– Bantu pasien mengidentifikasi rencana kegiatan berikutnya
113
• Seorang lak-laki, usia 19 tahun, dirawat di RSJ karena tidak mau
makan minum, sering menyendiri dan pernah melakukan percobaan
bunuh diri. Keluarga mengatakan keluhan terjadi sejak sebulan yang
lalu saat kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan lalu lintas.
Awalnya pasien sering marah-marah dan berteriak histeris, berbicara
sendiri kemudian diam tidak mau ngobrol dan mulai mengurung diri
di kamarnya.
• Apakah tahap kehilangan yang dialami pasien?
– Anger
– Denial
– Depresi
– Bergaining
– Acceptance
114
• Seorang laki-laki usia 40 tahun dirawat di RS arena gangren
diabetik pada kaki kirinya dan terpaksa diamputasi. Setelah
diamputasi, pasien marah-marah kepada perawat, dokter, dan
marah kepada Tuhan. Pasien tidak mau berdoa dan berulangkali
mengatakan bahwa Tuhan tidak adil kepada dirinya.
• Apakah faktor penyebab keadaan pasien tersebut?
– Fisik
– Stress
– Psikologis
– Lingkungan
– Pola koping
115
• Seorang perempuan usia 29 tahun, dirawat di RSJ dengan
keluhan menganggap dirinya sebagai bidadari yang turun
ke dunia. Keluarga mengatakan pasien merasa dirinya
lebih cantik dibandingkan dengan wanita lain, pasien
selalu berdandan dan berhias sepanjang waktu.
• Apakah diagnosa keperawatan yang tepat?
– Waham
– Harga diri rendah
– Gangguan citra tubuh
– Gangguan fungsi peran
– Koping individu inefektif
116
• Seorang bayi laki-laki, usia 1 tahun 1 bulan, bersama ibu datang
konsultasi ke poliklinik tumbuh kembang. Ibu mengatakan
bayinya sering menangis menjerit-jerit saat berpisah dengan
ibunya, tidak mau berpisah sama sekali dengan ibunya dan
tidak mudah berhubungan dengan orang lain. Saat pengkajian
bayi tampak rewel.
• Apakah tindakan keperawatan yang tepat?
– Ajak anak bermain
– Panggil anak sesuai namanya
– Bicara dengan anak saat merawatnya
– Gendong dan peluk anak saat menangis
– Fokuskan perhatian pada bayi saat memberikan ASI/ susu
117
• Seorang bayi laki-laki, usia 11 bulan, bersama ibu datang konsultasi
ke poliklinik tumbuh kembang. Ibu mengatakan bayinya menolak
saat akan digendong orang yang tidak dikenalnya, menangis saat
digendong orang yang tidak dikenalnya, menangis saat merasa
tidak nyaman, bereaksi senang ketika ibunya datang menghampiri.
Saat pengkajian anak tampak memperhatikan wajah perawat.
• Perilaku apakah yang diharapkan saat evaluasi?
– Tidak segera terdiam saat digendong
– Menunjukkan rasa suka dan tidak suka
– Bayi tidak mudah digendong oleh orang lain
– Saat menangis tidak mudah dibujuk untuk diam
– Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain
118
• Seorang anak perempuan usia 3 tahun, sudah mampu mengenal dan
mengakui namanya. Ibunya mengatakan anaknya sering membantah apa
yang dikatakan orangtuanya dengan kata-kata “jangan”, “nggak”. Ibu sering
kewalahan karena anak sering bertanya tentang banyak hal dan sering
bertindak semaunya. Perawat sudah menjelaskan tentang perkembangan
masa kanak-kanak yang normal dan menyimpang, serta sudah menjelaskan
tentang cara memfasilitasi perkembangan kanak-kanak.
• Tindakan apakah yang selanjutnya diberikan kepada Ibu?
– Memotivasi anak untuk mencapai kemampuan tertentu
– Menyusun rencana untuk menstimulasi perkembangan anak
– Memberikan penjelasan tentang cara membangun rasa percaya
– Mendemontrasikan dan melatih cara menstimulasi perkembangan yang normal
– Memberikan kesempatan kepada Ibu untuk mempraktikkan cara membangun rasa
percaya
119
• Seorang anak laki-laki usia 5 tahun, saat kunjungan rumah oleh perawat, anak
menunjukkan kemampuan menghayal yang tinggi, tampak kreatif, bermain
dengan alat-alat yang ada di rumah sampai sering dimarahi Ibunya karena
banyak perabot rumah tangga yang rusak. Ibu mengatakan anaknya sudah
mengenal 4 warna serta mampu merangkai kata-kata dalam bentuk kalimat.
• Apakah tindakan keperawatan yang tepat?
– Membuat aturan perilaku yang masuk akal bagi anak secara konsisten
– Mengajak bermain dengan bersuara lucu, menggunakan benda berwarna atau
berbunyi
– Memotivasi anak untuk mencapai kemampuan tertentu misalnya naik sepeda,
menggambar dan menyanyi
– Membimbing anak untuk mengeksplorasi lingkungannya misalnya bermain tanah, pasir
dan air
– Memotivasi anak untuk mengikuti kegiatan di sekolah atau di tempat lain yang
mempunyai kegiatan positif
120
• Seorang laki-laki usia 72 tahun, dibawa ke Poliklinik Jiwa oleh
keluarga dengan keluhan sering ngomel-ngomel sendiri, sering
mencela anak-anak dan keluarganya yang lain. Terkadang menangis
sendirian dan mengeluh bahwa hidupnya tidak bermakna. Keluarga
mengatakan keluhan terjadi sejak istrinya meninggal setahun yang
lalu. Keluarga bingung untuk menangani pasien di rumah.
• Apakah tindakan keperawatan pertama untuk keluarga?
– Menjelaskan cara memfasilitasi perkembangan lansia
– Melatih cara menstimulasi perkembangan lansia yang normal
– Menjelaskan perkembangan lansia yang normal dan menyimpang
– Mendemontrasikan cara menstimulasi perkembangan lansia yang normal
– Menyusun rencana untuk menstimulasi perkembangan lansia yang normal

Anda mungkin juga menyukai