• Seorang perempuan usia 35 tahun, dirawat di RSU karena susah
BAB, mengalami wasir sejak 6 bulan lalu dan akan dilakukan operasi. Hasil pengkajian pasien terlihat gelisah, sulit tidur, TD 135 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, muka pucat dan mengatakan takut dan khawatir terhadap tindakan operasi yang akan dijalaninya. • Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut? – Melakukan tindakan tarik nafas dalam – Mengidentifikasi penyebabnya – Melakukan hipnotis 5 jari – Melakukan latihan spiritual – Melakukan distraksi 2 • Seorang laki-laki usia 42 tahun dirawat di RSU karena stroke, hemiparese pada kedua kakinya. Hasil pengkajian pasien mengatakan : “Saya tidak bisa menghidupi keluarga lagi dan tidak bisa melakukan apapun”. Pasien tampak murung, apatis dan menolak dikunjungi keluarga. • Apakah masalah keperawatan kasus tersebut? – Harga diri rendah situasional – Berduka disfungsional – Ketidakberdayaan – Keputusasaan – Cemas 3 • Seorang perempuan usia 20 tahun, datang ke Poliklinik Kulit, post luka bakar. Ketika perawat akan melakukan pengukuran tekanan darah, pasien menolak dan menutupi tangannya dengan jaket. Hasil pengkajian tangan sebelah kanan berwarna putih bekas luka bakar, pasien banyak menunduk, dan mengatakan tangannya tidak seperti orang lain. • Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut? – Gangguan citra tubuh – Harga diri rendah – Ideal diri tidak realistis – Gangguan Identitas – Gangguan peran 4 • Seorang laki-laki usia 40 tahun, dirawat di RSU dengan DM luka gangren pada kaki kanan dan sudah dilakukan tindakan amputasi. Hasil pengkajian pasien terlihat sedih, selalu menutupi kakinya dengan selimut dan mengatakan tidak ingin dikunjungi. Pasien seorang manajer perusahaan swasta. • Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut? – Membantu pasien untuk mengungkapkan perasaannya – Mengobservasi respon pasien terhadap perubahan tubuh – Memotivasi pasien untuk melihat bagian tubuh yang hilang – Mendiskusikan kemampuan pasien untuk mengatasi masalah – Menghadirkan orang yang sama dengan keberhasilan yang dimiliki 5 • Seorang laki-laki usia 24 tahun dirawat di RSU dengan gagal ginjal kronik. Hasil pengkajian pasien mengatakan bosan dengan berbagai pengobatan yang sudah dijalani, merasa tida punya harapan hidup lagi, kontak mata kurang. Pasien sudah menjalani hemodialisa selama 5 tahun. • Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut? – Antisipasi berduka – Ketidakberdayaan – Harga diri rendah – Keputus-asaan – Ansietas 6 • Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di RSU karena mengalami patah kaki akibat kecelakaan motor sehingga harus diamputasi. Hasil pengkajian saat ini pasien terlihat banyak diam, menolak dikunjungi, dan mengatakan andai saja dirinya hati-hati, tentu saat ini ia masih bisa bekerja seperti biasa. • Apakah tahap berduka yang dialami pasien diatas? – Denial – Anger – Depresi – Bergaining – Acceptance 7 • Seorang perempuan usia 26 tahun dirawat di RSJ karena menolak minum obat dan bicara sendiri. Menurut keluarga, pasien dekat dengan ibunya yang meninggal 1 tahun yang lalu, selalu dimarahi oleh ayahnya, pernah tidak naik kelas dan pernah ditinggal menikah pacarnya 2 tahun yang lalu. • Apakah faktor presipitasi pada kasus tersebut? – Kehilangan orang yang dicintai – Gagal pendidikan – Gagal menikah – Putus obat – Pola asuh 8 • Seorang perempuan usia 27 tahun dirawat di RSJ sejak 3 minggu lalu karena marah-marah dan tertawa sendiri. Menurut keluarga pasien kehilangan anaknya 1 tahun yang lalu. Hasil pengkajian rambut pasien tidak disisir, sering menyendiri, kontak mata kurang, dan mengatakan “Saya gagal menjadi ibu dan tidak bisa memberikan yang terbaik untuk anak saya” • Apakah diagnosa keperawatan pada kasus tersebut? – Halusinasi – Isolasi sosial – Harga diri rendah – Defisit perawatan diri – Risiko perilaku kekerasan 9 • Seorang perempuan usia 20 tahun dirawat di RSJ dengan marah-marah setelah mendengar suara-suara. Hasil pengkajian pasien mengatakan “Saya tidak lulus pramugari karena pendek dan kulit hitam, saya malu”. Pasien sudah mampu menyebutkan aspek positif yang dimiliki, mengontrol halusinasi dan mengontrol marah dengan tarik nafas dalam. • Apakah rencana tindakan keperawatan selanjutnya? – Latih kemampuan yang dimiliki pasien – Latih cara mengontrol marah – Latih mengontrol halusinasi – Latih meningkatkan koping – Ajarkan cara minum obat 10 • Perawat Puskesmas melakukan kunjungan rumah pada seorang perempuan usia 28 tahun yang post dirawat di RSJ 2 minggu yang lalu. Hasil pengkajian klien saat ini sudah mampu berinteraksi dengan keluarga dan menyatakan keinginan bekerja kembali, tetapi takut melakukan kesalahan. Klien mengatakan suka membuat kerajinan tangan. • Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan? – Mendiskusikan tentang kegiatan harian pasien – Melatih kemampuan positif yang dimiliki pasien – Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif pasien – Melibatkan pasien dalam kegiatan kelompok di masyarakat – Melibatkan pasien pada kegiatan rehabilitasi di masyarakat 11 • Seorang laki-laki usia 17 tahun, dibawa ke UGD RSJ karena mengamuk di rumah. Hasil pengkajian tatapan mata pasien tajam, tangan mengepal sambil memukul-mukul tempat tidur. Perawat akan melakukan pengikatan pada pasien. • Apakah prinsip etik yang dilakukan pada kasus tersebut? – Non Maleficiency – Beneficience – Autonomy – Veracity – Justice 12 • Seorang laki-laki usia 30 tahun, datang ke Poli Jiwa karena membanting-banting barang di rumah setelah pulang dari pekerjaannya. Hasil pengkajian pasien mengatakan tidak dihargai oleh atasannya karena dikeluarkan dari pekerjaan dengan tiba- tiba. Tatapan mata tajam, mendominasi pembicaraan. Keluarga mengatakan pasien pernah dirawat di RSJ. • Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut? – Harga diri rendah – Perilaku kekerasan – Regimen therapi inefektif – Risiko perilaku kekerasan – Koping individu tidak efektif 13 • Seorang laki-laki usia 35 tahun dirawat di RSJ ketiga kalinya karena sering marah-marah di rumah. Keluarga mengatakan pasien malas minum obat karena merasa mengantuk setelah minum obat. Hasil pengkajian pasien masih menolak minum obat karena menurut pasien tidak membawa perbaikan pada dirinya. • Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut? – Menjelaskan fungsi minum obat – Membujuk pasien agar mau minum obat – Mendiskusikan dengan keluarga fungsi minum obat – Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian therapi injeksi – Menunda pemberian obat sampai pasien mau meminumnya 14 • Seorang perempuan usia 30 tahun dirawat di RSJ dengan alasan masuk susah tidur, mondar-mandir, dan 3 bulan tidak minum obat. Pasien mengatakan suaminya sering melakukan KDRT dan saat ini sudah bercerai, malu dengan kondisinya. Hasil pengkajian berdandan tidak rapi, pakaian berangkap-rangkap, make up berlebihan, bicara dan tersenyum sendiri, malas berinteraksi dengan orang lain, mondar-mandir. • Apakah masalah keperawatan utama pada pasien? – Halusinasi – Isolasi sosial – Harga diri rendah – Defisit perawatan diri – Regimen therapi inefektif 15 • Seorang laki-laki berusia 34 tahun, dirawat di RSJ karena mengurung diri di kamar sejak 1 bulan lalu dan kadang marah tanpa sebab. Hasil pengkajian pasien sering menyendiri, tertawa dan bicara sendiri, afek labil, penampilan tidak rapi. • Apakah tujuan tindakan keperawatan pada kasus tersebut? – Pasien mampu melakukan interaksi dengan lingkungannya – Pasien menunjukkan perilaku meningkatnya harga diri – Pasien mampu mengontrol perilaku marahnya – Pasien mampu melakukan kebersihan diri – Pasien mampu mengontrol halusinasinya 16 • Seorang perempuan usia 30 tahun dirawat di RSJ karena marah- marah, bicara sendiri dan menolak mandi. Hasil pengkajian kontak mata tidak ada, menyendiri dan menolak berinteraksi. Pasien sudah diajarkan cara mengontrol marah, mengontrol halusinasi, cara berkenalan dan cara merawat diri. • Apakah evaluasi tindakan keperawatan yang tepat pada kasus diatas? – Baju bersih dan rapi – Tanda-tanda marah berkurang – Mempunyai teman, kontak mata ada – Pasien menunjukkan berorientasi pada realita – Pasien menunjukkan perilaku meningkatnya harga diri 17 • Seorang laki-laki usia 34 tahun, dikunjungi oleh perawat Puskesmas karena mengurung diri di kamar sejak 1 bulan, menolak mandi dan suka bicara sendiri. Hasil pengkajian kontak mata kurang, hanya mengangguk dan menggelengkan kepala saat ditanya. Keluarga mengatakan pasien diberhentikan dari pekerjaannya. • Apakah tujuan tindakan keperawatan pada kasus tersebut? – Pasien mampu melakukan interaksi – Pasien mampu menjaga kebersihan diri – Pasien mampu mengontrol halusinasinya – Pasien tetap mampu berorientasi pada realita – Pasien menunjukkan perilaku meningkatnya harga diri 18 • Seorang perempuan usia 40 tahun dirawat di rumah oleh perawat CMHN. Pasien pernah dirawat di RSJ tetapi putus obat sejak 1 tahun. Saat pengkajian didapatkan rambut kotor, acak-acakan, tidak disisir, gigi kotor, kulit berdaki dan bau, kuku hitam, panjang dan kotor. Perawat menjelaskan tentang pentingnya kebersihan diri. • Apakah evaluasi kemampuan pada kasus tersebut? – Pasien mandi, mencuci rambut, menggosok gigi dan menggunting kuku dengan benar – Pasien dapat menyediakan fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan – Pasien mengenal tanda kekambuhan dan rujukan – Pasien mengenal masalah defisit perawatan diri – Pasien kontrol teratur ke Puskesmas 19 • Seorang perempuan usia 30 tahun, dirawat di RSJ dengan alasan masuk marah-marah dan bicara sendiri. Hasil pengkajian pasien mengatakan mempunyai 4 anak dan suaminya meninggal 1 bulan yang lalu. Hasil pengkajian pasien merasa sendiri dan mengatakan “Tolong bilang keluarga saya untuk menjaga anak- anak saya, mungkin saya tak akan bisa merawat mereka lagi” • Apakah maalah keperawatan pada kasus diatas? – Isolasi sosial – Harga diri rendah – Risiko bunuh diri – Perilaku kekerasan – Halusinasi pendengaran 20 • Perawat melakukan home visite ke rumah anak perempuan usia 14 tahun yang melakukan percobaan bunuh diri. Hasil pengkajian klien lebih banyak diam dan menolak ke sekolah. Klien mengatakan malu telah gagal menjaga kehormatannya dan meminta perawat tidak menceritakan masalahnya kepada orangtua. Keluarga bertanya tentang kondisi anaknya kepada perawat. • Apakah prinsip etik yang harus diperhatikan oleh perawat? – Confidentiality – Beneficience – Otonomi – Veracity – Justice 21 • Seorang laki-laki berusia 28 tahun, dirawat di RSJ alasan marah- marah dan tidak menolak minum obat. Hasil wawancara pasien mengatakan tidak mau bicara karena dirinya kelompok mempunyai ilmu hitam yang bisa menyembuhkan orang. Pasien jika diajak bicara inkoheren dan flight of idea. • Apakah masalah keperawatan utama yang tepat pada kasus tersebut? – Waham – Harga diri rendah – Kerusakan komunikasi – Regimen therapi inefektif – Risiko Perilaku kekerasan 22 • Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di RSJ dengan marah-marah. Hasil pengkajian pasien mengatakan “Ibu saya mau meracuni saya karena dia tidak suka dengan calon suami saya, pokoknya saya tidak mau makan makanan yang diberikan oleh ibu saya”. Afek labil, mondar-mandir dan gelisah. • Apakah tujuan tindakan keperawatan pada kasus tersebut? – Klien dapat meningkatkan harga dirinya – Klien dapat merawat diri secara mandiri – Klien dapat berorientasi pada realita secara bertahap – Klien dapat berinteraksi dengan orang lain secara bertahap – Klien dapat menyalurkan energi marahnya secara konstruktif 23 • Seorang laki-laki, usia 17 tahun, dirawat di RS karena kecelakaan lalu lintas. Karena fraktur terbuka yang dialaminya, tungkai kaki kanan pasien terpaksa di amputasi. Setelah diamputasi pasien terlihat sering menangis, menyendiri, tidak mau ngobrol, menolak melihat kaki kanan dan menolak menyentuhnya. • Apakah diagnosa keperawatan yang tepat? – Isolasi Sosial – Keputus-asaan – Ketidak-berdayaan – Gangguan citra tubuh – Koping Inidividu Inefektif 24 • Seorang perempuan usia 25 tahun, dirawat di RS karena tumor pada area pipi kanan yang terus membesar. Pasien mengatakan malu terhadap dirinya sehingga malas bergaul dan sering menyendiri. Pasien tampak sering menutupi benjolan pada pipinya dengan menggunakan masker. Pasien mengatakan kesulitan saat makan. • Apakah tujuan pertama tindakan keperawatan pada pasien? – Mengidentifikasi citra tubuhnya – Mengidentifikasi aspek positif diri – Mengetahui cara peningkatan citra tubuh – Berinteraksi dengan orang lain tanpa terganggu – Meningkatkan penerimaan terhadap citra tubuh 25 • Seorang perempuan, usia 32 tahun, dirujuk ke RS dari Puskesmas karena persalinan letak sungsang. Setelah proses persalinan, bayi meninggal. Pasien menangis histeris, berteriak marah menyalahkan suami serta petugas kesehatan yang ada. • Apakah fase kehilangan yang dialami pasien? – Anger – Denial – Depresi – Bergaining – Acceptance 26 • Seorang lak-laki, usia 19 tahun, dirawat di RSJ karena tidak mau makan minum, sering menyendiri dan pernah melakukan percobaan bunuh diri. Keluarga mengatakan keluhan terjadi sejak sebulan yang lalu saat kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Awalnya pasien sering marah-marah dan berteriak histeris, berbicara sendiri kemudian diam tidak mau ngobrol dan mulai mengurung diri di kamarnya. • Apakah tindakan keperawatan pertama pada pasien? – Identifikasi kondisi pasien saat ini – Ajarkan mengatasi berduka secara fisik – Ajarkan mengatasi berduka secara sosial – Ajarkan mengatasi berduka secara verbal – Ajarkan mengatasi berduka secara spiritual 27 • Seorang lak-laki, usia 19 tahun, dirawat di RSJ karena tidak mau makan minum, sering menyendiri dan pernah melakukan percobaan bunuh diri. Keluarga mengatakan keluhan terjadi sejak sebulan yang lalu saat kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Awalnya pasien sering marah-marah dan berteriak histeris, berbicara sendiri kemudian diam tidak mau ngobrol dan mulai mengurung diri di kamarnya. Keluarga sudah diajak untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam merawat pasien. • Apakah tindakan selanjutnya pada keluarga? – Jelaskan tentang cara merawat pasien – Jelaskan tentang kehilangan dan berduka – Anjurkan keluarga untuk membantu aktifitas pasien – Evaluasi kemampuan keluarga dalam merawat pasien – Praktikkan cara merawat pasien kehilangan dan berduka 28 • Seorang laki-laki usia 50 tahun, masuk RSJ dengan keluhan sering melamun dan menyendiri. Keluarga mengatakan pasien sering menangis, tidak mau makan dan minum. Keluhan terjadi sejak rumahnya dihanyutkan banjir bandang yang melanda desanya. Keluarganya dapat diselamatkan namun rumah dan isinya tersapu banjir bandang. • Apakah sumber kehilangan pada pasien tersebut? – Kehilangan aspek diri – Kehilangan fungsi tubuh – Kehilangan objek eksternal – Kehilangan orang yang dicintai – Kehilangan lingkungan yang telah dikenal 29 • Seorang laki-laki usia 23 tahun, datang ke Poliklinik RSJ dengan keluhan sering gelisah, sakit kepala dan sulit tidur. Pasien mengatakan kadang-kadang sesak nafas, tidak nafsu makan dan kadang-kadang diare. Gejala dialami sejak pasien menjabat sebagai supervisor di kantornya dengan target pekerjaan yang menumpuk. • Apakah diagnosa keperawatan yang tepat? – Ansietas – Gangguan pola nafas – Koping individu inefektif – Gangguan istirahat tidur – Manajemen therapeutik inefektif 30 • Seorang perempuan usia 22 tahun, dirawat di Poliklinik karena sering panik karena masalah yang sepele. Pasien mengatakan sering bolak-balik ke rumahnya karena merasa pintu belum dikunci atau setrika belum dimatikan atau takut kompor masih menyala. Saat ini pasien sudah mampu melakukan tehnik pengalihan situasi. • Apakah tindakan keperawatan selanjutnya? – Tehnik hypnosis lima jari – Tehnik relaksasi progresif – Bantu mengenal kecemasan – Tehnik relaksasi nafas dalam – Bina hubungan saling percaya 31 • Seorang laki-laki usia 40 tahun dirawat di RS arena gangren diabetik pada kaki kirinya dan terpaksa diamputasi. Setelah diamputasi, pasien marah-marah kepada perawat, dokter, dan marah kepada Tuhan. Pasien tidak mau berdoa dan berulangkali mengatakan bahwa Tuhan tidak adil kepada dirinya. • Apakah diagnosa yang tepat? – Ansietas – Keputus-asaan – Distress spiritual – Ketidak-berdayaan – Gangguan citra tubuh 32 • Seorang perempuan usia 50 tahun dirawat di RS karena penyakit jantung sehingga harus bedrest total. Pasien mengatakan sangat tidak nyaman dan merasa bersalah karena tidak bisa sholat seperti biasanya. Pasien sudah mampu mengungkapkan perasaan dan pikiran tentang keyakinannya. • Apakah tindakan keperawatan selanjutnya? – Buat rencana selanjutnya – Identifikasi faktor penyebab – Bina hubungan saling percaya – Fasilitasi untuk ungkapkan perasaan untuk berduka – Latih pasien mengembangkan keterampilan untuk mengatasi penyakitnya 33 • Seorang laki-laki, usia 18 tahun, diantar keluarga ke Poliklinik RSJ dengan keluhan sering menyendiri, tidak produktif, merasa minder untuk bergaul. Saat pengkajian kontak mata kurang dan lebih banyak menunduk. Keluarga mengatakan keluhan terjadi sejak pasien tidak lulus ujian nasional. • Apakah diagnosa keperawatan yang tepat? – Ansietas – Isolasi sosial – Harga diri rendah – Berduka disfungsional – Koping individu inefektif 34 • Seorang perempuan usia 29 tahun, dirawat di RSJ dengan keluhan menganggap dirinya sebagai bidadari yang turun ke dunia. Keluarga mengatakan pasien merasa dirinya lebih cantik dibandingkan dengan wanita lain, pasien selalu berdandan dan berhias sepanjang waktu. • Apakah bagian konsep diri pasien yang terganggu? – Peran – Ideal diri – Harga diri – Identitas diri – Gambaran diri 35 • Seorang laki-laki, usia 18 tahun, diantar keluarga ke Poliklinik RSJ dengan keluhan sering menyendiri, tidak produktif, merasa minder untuk bergaul. Saat pengkajian kontak mata kurang dan lebih banyak menunduk. Keluarga mengatakan keluhan terjadi sejak pasien tidak lulus ujian nasional. Saat ini keluarga sudah mampu melakukan cara merawat langsung pasien. • Apakah tindakan keperawatan kepada keluarga selanjutnya? – Jelaskan tentang diagnosa pasien – Jelaskan tentang cara merawat pasien – Latih mempraktikkan cara merawat pasien – Latih keluarga cara merawat langsung pada pasien – Bantu keluarga membuat jadwal aktifitas pasien di rumah 36 • Seorang laki-laki, usia 19 tahun, diantar keluarga ke RSJ dengan keluhan sering menyendiri, tidak produktif, merasa minder untuk bergaul. Keluarga mengatakan keluhan terjadi sejak pasie dinyatakan tidak lulus SMA. Saat pengkajian kontak mata kurang dan lebih banyak menunduk namun sudah cukup kooperatif. • Apakah TAK yang tepat diberikan kepada pasien? – TAK Sosialisasi – TAK Orientasi Realitas – TAK Stimulasi Kognitif – TAK Stimulasi Persepsi – TAK Perilaku Kekerasan 37 • Seorang bayi laki-laki, usia 1 tahun, bersama ibu datang konsultasi ke poliklinik tumbuh kembang. Ibu mengatakan bayinya sering menangis menjerit-jerit saat berpisah dengan ibunya, tidak mau berpisah sama sekali dengan ibunya dan tidak mudah berhubungan dengan orang lain. • Apakah diagnosa keperawatan yang tepat? – Risiko harga diri rendah – Potensial mengembangkan inisiatif – Potensial berkembang rasa percaya – Risiko mengembangkan rasa bersalah – Risiko berkembang rasa tidak percaya 38 • Seorang bayi laki-laki, usia 1 tahun, bersama ibu datang konsultasi ke poliklinik tumbuh kembang. Ibu mengatakan bayinya menolak saat akan digendong orang yang tidak dikenalnya, menangis saat digendong orang yang tidak dikenalnya, menangis saat merasa tidak nyaman, bereaksi senang ketika ibunya datang menghampiri. Saat pengkajian bayi tampak memperhatikan wajah perawat. • Apakah diagnosa keperawatan yang tepat? – Risiko harga diri rendah – Potensial mengembangkan inisiatif – Potensial berkembang rasa percaya – Risiko mengembangkan rasa bersalah – Risiko berkembang rasa tidak percaya 39 • Seorang anak lelaki usia 2,5 tahun, bersama ibu datang ke Poliklinik Tumbuh Kembang. Ibu mengatakan anaknya sering tampak takut untuk melakukan sesuatu, jika mau melakukan kegiatan anaknya tampak ragu-ragu. Ibu mengatakan bahwa suaminya memang sering memarahi anaknya jika berbuat salah. • Apakah karakteristik perkembangan anak? – Rasa bersalah – Harga diri rendah – Rasa tidak percaya – Kebingungan peran – Ragu-ragu dan malu 40 • Seorang anak perempuan usia 3 tahun, sudah mampu mengenal dan mengakui namanya. Ibunya mengatakan anaknya sering membantah apa yang dikatakan orangtuanya dengan kata-kata “jangan”, “nggak”. Ibu sering kewalahan karena anak sering bertanya tentang banyak hal dan sering bertindak semaunya. • Apakah karakteristik perkembangan anak? – Inisiatif – Industri – Identitas diri – Kemandirian – Rasa percaya 41 • Seorang anak laki-laki usia 5 tahun, bersama Ibu datang ke Poliklinik Tumbuh Kembang. Ibu mengatakan khawatir dengan anaknya karena sangat pemalu dan tidak percaya diri jika dibandingkan dengan anak-anak di lingkungan rumahnya. Anaknya sering takut salah dalam dalam melakukan sesuatu, terkesan malas dan tidak punya inisiatif. • Apakah diagnosa keperawatan yang tepat? – Potensial berkarya – Risiko harga diri rendah – Risiko kebingungan peran – Potensial mengembangkan inisiatif – Risiko mengembangkan rasa bersalah 42 • Seorang anak laki-laki usia 5 tahun, bersama Ibu datang ke Poliklinik Tumbuh Kembang. Ibu mengatakan khawatir dengan anaknya karena sangat pemalu dan tidak percaya diri jika dibandingkan dengan anak-anak di lingkungan rumahnya. Anaknya sering takut salah dalam dalam melakukan sesuatu, terkesan malas dan tidak punya inisiatif. • Perilaku apakah yang diharapkan saat evaluasi? – Anak belajar keterampilan fisik baru – Mengenal dan menyebutkan namanya – Menunjukkan rasa suka dan tidak suka – Tidak mudah untuk digendong orag lain – Mudah dibujuk untuk diam saat menangis 43 • Seorang anak laki-laki usia 5 tahun, saat kunjungan rumah oleh perawat, anak menunjukkan kemampuan menghayal yang tinggi, tampak kreatif, bermain dengan alat-alat yang ada di rumah sampai sering dimarahi Ibunya karena banyak perabot rumah tangga yang rusak. Ibu mengatakan anaknya sudah mengenal 4 warna serta mampu merangkai kata-kata dalam bentuk kalimat. • Apakah diagnosa keperawatan yang tepat? – Potensial berkarya – Potensial tumbuh kembang optimal – Potensial berkembang rasa percaya – Potensial mengembangkan inisiatif – Potensial pembentukan identitas diri 44 • Seorang anak laki-laki usia 9 tahun, dikeluhkan oleh Ibunya tidak mau mengerjakan tugas sekolah, sering melawan saat diminta untuk mengerjakan tugas, sebagian besar waktu dihabiskan dengan bermain gadget, dan tidak mau terlibat dalam kegiatan kelompok. • Apakah diagnosa keperawatan yang tepat? – Potensial inisiatif – Potensial berkarya – Risiko rasa bersalah – Risiko harga diri rendah – Risiko kebingungan peran 45 • Seorang anak laki-laki usia 9 tahun, dikeluhkan oleh Ibunya tidak mau mengerjakan tugas sekolah, sering melawan saat diminta untuk mengerjakan tugas, sebagian besar waktu dihabiskan dengan bermain gadget, dan tidak mau terlibat dalam kegiatan kelompok. • Apakah tujuan tindakan keperawatan pada anak tersebut? – Anak mengidentifikasi peran gender – Anak mengidentifikasi peran di keluarga – Anak mengikuti kegiatan kelompok sebaya – Anak mencapai keterampilan motorik tertentu – Anak mengembangkan kemandirian dalam kegiatan sehari-hari 46 • Seorang anak perempuan usia 15 tahun, sudah mampu menilai diri secara subyektif, mampu merencanakan masa depannya. Ibu mengatakan anaknya sudah dapat mengambil keputusan sendiri, bertanggung jawab dan memperlihatkan kemandirian dalam keluarga. • Apakah diagnosa keperawatan yang tepat? – Potensial untuk produktif – Potensial mengembangkan inisiatif – Potensial pembentukan identitas diri – Potensial berkembangnya integritas diri – Potensial hubungan akrab dengan orang lain 47 • Seorang laki-laki usia 23 tahun, datang ke Poliklinik RSJ dengan keluhan sering gelisah, sakit kepala dan sulit tidur. Pasien mengatakan kadang-kadang sesak nafas, tidak nafsu makan dan kadang-kadang diare. Gejala dialami sejak pasien menjabat sebagai supervisor di kantornya dengan target pekerjaan yang menumpuk. • Apakah tindakan keperawatan yang tepat? – Massage – Tought stopping – Komunikasi efektif – Intake cairan adekuat – Tehnik hypnosis lima jari 48 • Seorang anak laki-laki usia 15 tahun, dikeluhkan oleh Ibunya bahwa anaknya tidak mau bergaul dengan lingkungannya, sering menyendiri di kamar dan asyik bermain game online, sering tampak kebingungan, sulit untuk mengambil keputusan, dan sangat tidak mandiri. • Apakah tindakan keperawatan yang tepat? – Motivasi untuk hidup mandiri – Diskusikan tentang karir dan pekerjaan – Motivasi untuk memilih pasangan hidup – Diskusikan tentang menetapkan tujuan hidup – Motivasi pasien untuk bergaul dengan teman sebaya 49 • Seorang laki-laki usia 72 tahun, dibawa ke Poliklinik Jiwa oleh keluarga dengan keluhan sering ngomel-ngomel sendiri, sering mencela anak-anak dan keluarganya yang lain. Terkadang menangis sendirian dan mengeluh bahwa hidupnya tidak bermakna. Keluarga mengatakan keluhan terjadi sejak istrinya meninggal setahun yang lalu. • Apakah diagnosa psikososial yang tepat? – Risiko isolasi sosial – Risiko harga diri rendah – Risiko terjadi stagnasi – Risiko keputus-asaan – Risiko kebingungan peran 50 • Seorang perempuan usia 70 tahun, saat perawat melakukan kunjungan rumah pasien mengeluh bahwa hidupnya membosankan dan begini- begini saja. Pasien merasa bahwa kehidupannya selama ini tidak berarti semenjak suaminya meninggal setahun yang lalu. Pasien mengatakan sebenarnya ingin berbuat banyak tapi takut tidak punya waktu lagi. • Apakah tindakan keperawatan pertama untuk pasien? – Mendiskusikan tentang penurunan kondisi fisik – Memotivasi untuk menceritakan masa lalunya, terutama keberhasilannya. – Memotivasi lansia untuk mengikuti kegiatan sosial keagamaan di lingkungannya – Menceritakan ciri perkembangan psikososial lansia yang normal dan menyimpang – Memberi kesempatan pada lansia untuk mengungkapkan perasaan berarti dan dicintai keluarga 51 • Seorang laki-laki usia 24 tahun, datang ke Poliklinik RSJ dengan keluhan merasa sulit untuk memulai suatu hubungan, ketakutan setiap kali mencoba untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Pasien mengatakan tidak punya teman dekat dan takut untuk berkomitmen sehingga tidak mempunyai seorangpun teman dekat. • Tugas perkembangan apakah yang dialami oleh pasien? – Isolasi – Putus Asa – Stagnasi – Bingung peran – Harga diri rendah 52 • Seorang perempuan usia 28 tahun dirawat di RSJ yang ketiga kali karena mengamuk. Keluarga mengatakan dua minggu yang lalu suami pasien meninggal karena mengalami kecelakaan. Saat dilakukan pengkajian pasien tampak komat-kamit, kontak mata kurang, afek tumpul dan terkadang tersenyum sendiri. • Apakah tindakan keperawatan yang pertama pada pasien tersebut? – Bantu pemberian obat antipsikotik – Latih melakukan aktivitas terjadwal – Ajarkan cara menghardik halusinasi – Latih bercakap-cakap dengan orang lain – Bantu pasien untuk mengenal halusinasi 53 • Seorang perempuan usia 27 tahun dirawat di RSJ dengan keluhan percobaan bunuh diri. Hasil pengkajian keluarga mengatakan pasien diceraikan oleh suaminya dan menikah lagi dengan orang lain. Pasien tampak gelisah, tidak mau makan, tidak mau keluar ruangan, kontak mata kurang. Ketika diajak berkomunikasi pasien selalu menghindar. • Apakah tindakan keperawaan yang tepat pada kasus tersebut? – Identifikasi penyebab isolasi sosial – Latih cara berkenalan dengan pasien lain – Libatkan dalam Terapi Aktivitas Kelompok – Jelaskan keuntungan dan kerugian memiliki teman – Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian 54 • Seorang laki-laki usia 28 tahun dibawa oleh keluarga ke IGD RSJ karena mengamuk dan mengganggu lingkungan. Hasil pengkajian pasien tampak gelisah, bicara inkoheren, tangensial, mengaku sebagai anggota DPR serta memukul meja. Sementara itu keluarga mengatakan gejala muncul setelah gagal terpilih menjadi anggota dewan perwakilan rakyat dan sudah banyak mengeluarkan biaya. • Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada pasien tersebut? – Ajarkan teknik relaksasi – Lakukan tindakan restrain – Bina hubungan saling percaya – Jaga lingkungan yang terapeutik – Kolaborasi pemberian antipsikotik 55 • Seorang perempuan usia 26 tahun di rawat di RSJ karena gelisah dan mencoba melukai orang tuanya. Hasil pengkajian pasien mengatakan malu dengan orang lain karena tidak mempunyai penghasilan yang tetap dan merasa tidak mampu mencapai cita-cita sebagai seorang pegawai Bank. Penampilan pasien lusuh, rambut kusam serta ketika diajak berbicara pasien sering menunduk. • Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut ? – Bina hubungan saling percaya – Libatkan pasien dalam kegiatan sehari-hari – Latih pasien berinteraksi dengan pasien lain – Identifikasi kemampuan yang dimiliki pasien – Optimalkan pasien dalam kegiatan rehabilitasi 56 • Seorang laki-laki usia 31 tahun dirawat di RSJ karena keluyuran dan mengganggu lingkungan. Hasil pengkajian pasien tampak lusuh, rambut acak-acakan, afek datar, sirkumtansial, senyum-senyum sendiri. Saat ditanya pasien mengatakan senang karena tunangannya datang pada saat sendiri. Keluarga mengatakan gejala tersebut muncul sejak ditinggal menikah oleh tunangannya, keluarga mencemaskan kondisi pasien. • Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ? – Mengidentifikasi halusinasi – Memasukkan jadwal kegiatan harian – Mengajarkan cara mengontrol halusinasi – Melibatkan keluarga dalam merawat pasien – Melibatkan pasien terapi aktivitas kelompok 57 • Seorang perempuan usia 34 tahun dibawa ke IGD RSJ satu hari yang lalu karena mengamuk dan memukul orangtuanya tanpa sebab. Hasil pengkajian pasien sudah tampak kooperatif namun kontak mata kurang, afek tumpul, bicara inkoheren, daya tilik diri negatif dan mengingkari perbuatan yang dilakukan sebelumnya. • Apakah teknik komunikasi terapeutik yang tepat pada kasus tersebut? – Fokus – Asertif – Validasi – Responsif – Konfrontasi 58 • Seorang laki-laki usia 23 tahun, dirawat di RSJ karena tidak mau berbicara, tidak mau makan, tidak mau merawat diri. Hasil pengkajian pasien tampak menyendiri, penampilan kotor, kuku kotor, afek tumpul, kontak mata kurang. Keluarga mengatakan gejala tersebut muncul setelah gagal bekerja di pelayaran. • Apakah Terapi aktivitas kelompok yang tepat pada pasien tersebut? – Sosialisasi – Orientasi realitas – Stimulasi sensori – Stimulasi persepsi – Berdandan dan berhias 59 • Seorang laki-laki usia 32 tahun tampak lemah dan lusuh setelah di pasung oleh keluarganya di rumah. Keluarga mengatakan pasien sudah delapan kali dirawat di RSJ namun kondisi tidak ada perubahan. Keluarga merasa putus asa dengan kondisi pasien karena sering keluar rumah dan meresahkan masyarakat. • Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? – Mengeksplorasi perasaan keluarga – Mengidentifikasi masalah keluarga – Menjelaskan tentang aspek legal etik – Memberikan kesempatan keluarga berfikir – Memfasilitasi keluarga membawa pasien ke RSJ 60 • Seorang laki-laki usia 29 tahun sudah dua minggu dirawat di RSJ dengan keluhan depresi. Hasil pengkajian menunjukkan bicara pasien lambat, kontak mata kurang, tidak mau keluar ruangan untuk beraktivitas, namun pasien sudah mau berkomunikasi dengan perawat. • Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang bisa dilakukan pada pasien tersebut ? – Rencanakan kegiatan harian pasien – Libatkan pasien dalam kegiatan kelompok – Tingkatkan kegiatan sesuai toleransi pasien – Ajak pasien untuk berkomunikasi secara bertahap – Diskusikan manfaat berinteraksi dengan orang lain 61 • Seorang perempuan berusia 27 tahun dirawat di RSJ dengan keluhan penelantaran diri. Setelah dua minggu perawatan, pasien sudah mau berkomunikasi dengan perawat dan mengatakan punya hobi memasak dan bernyanyi. Perawat memberikan contoh kegiatan yang bisa dilakukan pasien selama di RSJ. • Apakah hasil yang diharapkan dari tindakan tersebut ? – Pasien dapat menilai kemampuan yang digunakan – Pasien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada – Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki – Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain secara realistis – Pasien dapat menetapkan rencana kegiatan sesuai kemampuan 62 • Seorang perempuan usia 44 tahun di bawa ke RSJ oleh keluarga karena marah-marah, melempar barang serta memukul iparnya. Hasil pengkajian didapatkan data pasien mendengar suara-suara, tampak sering berbicara sendiri, ketakutan, suara pelan, suka menyendiri, penampilan tidak rapi. • Apakah diagnosa keperawatan utama pada pasien tersebut ? – Halusinasi – Harga diri rendah – Risiko perilaku kekerasan – Defisit perawatan diri – Isolasi sosial 63 • Seorang laki-laki usia 24 tahun di bawa ke RSJ ketiga kalinya oleh keluarga karena mengamuk setelah diputuskan oleh kekasihnya. Keluarga mengatakan pasien marah-marah mulai usia 5 tahun semenjak ibunya meninggal, ayahnya menikah lagi, dan ibu tirinya membenci pasien. • Apakah faktor presipitasi dari kondisi yang dialami pasien tersebut ? – Ayah pasien menikah lagi – Kekasih pasien memutuskan hubungan – Pasien memiliki riwayat dirawat di RSJ – Ibu pasien meninggal dunia – Ibu tiri membenci pasien 64 • Perawat melakukan kunjungan rumah pada klien usia 38 tahun. Saat pengkajian didapatkan data klien tidak mau bersosialisasi, kontak mata kurang, sering menunduk. Klien mengatakan malu saat berhadapan langsung dengan orang lain selain anggota keluarga dan merasa tidak berguna. • Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang dilakukan pada klien tersebut ? – Masukan pada jadwal kegiatan harian – Identifikasi aspek positif yang dimiliki klien – Bantu menilai kegiatan yang dapat dilakukan – Bantu memilih satu kegiatan untuk dilatih – Latih klien melakukan kegiatan yang dipilih 65 • Perawat melakukan kunjungan rumah pada klien usia 38 tahun. Saat pengkajian didapatkan data klien tidak mau bersosialisasi, kontak mata kurang, sering menunduk. Klien mengatakan malu saat berhadapan langsung dengan orang lain selain anggota keluarga dan merasa tidak berguna. Perawat telah membantu klien memilih salah satu kegiatan untuk dilatih. • Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang dapat dilakukan pada klien ? – Masukan pada jadwal kegiatan harian – Identifikasi aspek positif yang dimiliki klien – Bantu menilai kegiatan yang dapat dilakukan – Bantu memilih satu kegiatan untuk dilatih – Latih klien melakukan kegiatan yang dipilih 66 • Perawat melakukan kunjungan rumah pada klien usia 40 tahun. Saat pengkajian klien menarik diri, bermusuhan, sinis, curiga, mengancam untuk memukul dengan nada suara keras dan tinggi. • Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang dapat dilakukan oleh perawat ? – Masukan pada jadwal kegiatan harian klien – Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan – Identifikasi penyebab, tanda gejala, dan akibat – Latih klien cara mengontrol dengan latihan fisik – Latih klien cara mengontrol dengan dengan obat 67 • Seorang perempuan usia 28 tahun dirawat di RSJ karena melakukan percobaan bunuh diri. Saat pengkajian pasien mengatakan dirinya wanita yang paling tidak beruntung sejak ditinggal pacarnya untuk menikah dengan sahabatnya. Pasien menunduk saat berbicara, kontak mata kurang, mengurung diri sambil berbicara sendiri, penampilan kotor. • Apakah diagnosa keperawatan utama untuk kasus di atas ? – Isolasi sosial – Risiko bunuh diri – Defisit perawatan diri – Harga diri rendah – Halusinasi 68 • Seorang laki-laki usia 36 tahun dibawa ke RSJ karena selama dua minggu tidak mau keluar kamar, malas mandi, serta membisu. Keluarga mengatakan pasien pernah mencoba bunuh diri. Hasil pengkajian, pasien hanya diam, kontak mata kurang, dan sesekali mengembuskan napas dengan panjang lalu kembali tidur, penampilan kotor dan bau. • Apakah diagnosa keperawatan paling utama untuk kasus di atas ? – Isolasi sosial – Risiko bunuh diri – Harga diri rendah – Defisit perawatan diri – Koping individu tidak efektif 69 • Seorang laki-laki usia 45 tahun dirawat di RSJ karena berteriak- teriak tanpa sebab di rumah. Hasil pengkajian pasien mengatakan merasa takut mendengar suara yang ingin membunuhnya. Keluarga mengatakan gejala tersebut terjadi setelah anaknya meninggal dalam kecelakaan. • Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada pasien tersebut ? – Mengidentifikasi halusinasi – Memasukkan jadwal kegiatan harian – Melibatkan pasien terapi aktivitas kelompok – Melibatkan keluarga dalam merawat pasien – Mengajarkan cara mengontrol halusinasi 70 • Seorang perempuan usia 27 tahun dibawa ke RSJ karena melempari rumah tetangga dengan batu. Hasil pengkajian pasien mengatakan malu karena dirinya dihina dan ingin bunuh diri. Penampilan kotor, kontak mata minimal, menghindari perawat, suara lirih, lalu tiba-tiba bangkit dan menggebrak pintu kamar. • Apakah tindakan keperawatan pada pasien tersebut ? – Masukan pada jadwal kegiatan harian – Identifikasi aspek positif yang dimiliki klien – Bantu menilai kegiatan yang dapat dilakukan – Bantu memilih satu kegiatan untuk dilatih – Latih klien melakukan kegiatan yang dipilih 71 • Seorang perempuan usia 27 tahun dibawa ke RSJ karena melempari rumah tetangga dengan batu. Hasil pengkajian pasien mengatakan malu karena dirinya dihina dan ingin bunuh diri. Penampilan kotor, kontak mata minimal, menghindari perawat, suara lirih, lalu tiba-tiba bangkit dan menggebrak pintu kamar. • Apakah diagnosa utama untuk kasus di atas ? – Risiko perilaku kekerasan – Risiko bunuh diri – Isolasi sosial – Harga diri rendah – Defisit perawatan diri 72 • Seorang laki-laki usia 29 tahun dibawa ke RSJ oleh keluarganya karena mengamuk. Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data pasien tampak apatis, afek tumpul, aktivitas menurun dan sering menyendiri saja di kamar perawatan. • Apakah masalah keperawatan prioritas pada pasien tersebut ? – Resiko Perilaku Kekerasan – Gangguan Proses Pikir: waham – Gangguan Persepsi sensori: halusinasi – Kerusakan Interaksi Sosial: menarik diri – Gangguan Konsep Diri: harga diri rendah 73 • Seorang laki-laki umur 29 tahun dibawa ke RSJ oleh keluarganya. Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data pasien tampak gelisah, pembicaraan berbelit-belit, afek labil, pasien malu bergaul dan curiga pada orang lain. Pasien mengatakan bahwa orang lain mampu mengendalikan tentang apa yang dipikirkannya. • Apakah masalah keperawatan utama yang muncul pada kasus tersebut ? – Waham curiga – Waham kebesaran – Waham sisip pikir – Waham siar pikir – Waham kontrol pikir 74 • Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di RSJ. Saat pengkajian pasien mengatakan sering mendengar suara-suara yang ingin membunuhnya dan suara itu sangat menakutkan sehingga pasien merasa kesal serta ingin melempar barang agar suara-suara itu hilang. Hasil obserasi: pasien sering berbicara sendiri. • Apakah diagnosa keperawatan yang tepat? – Isolasi sosial – Harga diri rendah – Perilaku kekerasan – Halusinasi pendengaran – Gangguan sensori persepsi 75 • Seorang laki-laki berusia 25 tahun di bawa ke RS Jiwa karena mencoba bunuh diri. Saat melakukan pengkajian pasien mengatakan : ”Saya orang terbuang, tidak berguna, saya sangat malu, rasanya saya lebih baik tidak dilahirkan saja”. Keluarga mengatakan hal tersebut terjadi sejak 1 tahun yang lalu setelah ditinggalkan istrinya menikah lagi dengan orang lain. Dari data observasi: kontak mata kurang, wajah sedih saat bercerita. • Apakah diagnosa keperawatan yang tepat? – Isolasi sosial – Harga diri rendah – Perilaku kekerasan – Halusinasi pendengaran – Gangguan sensori persepsi 76 • Seorang laki-laki usia 30 tahun dirawat di RS Jiwa selama 6 bulan. Dari hasil pengkajian, pasien mengatakan masih sering marah Karena teman di sampingnya sering mengambil barangnya. Selain itu, tmennya juga tidak mau berbagi kepadanya. Selama ini perawat sudah memberikan latihan fisik untuk mengurangi marah pada pasien. • Apakah latihan fisik yang diajarkan perawat? – Menari – Menarik nafas dalam – Lari pagi – Berwudhu – Merapikan tempat tidur 77 • Seorang perempuan berusia 30 tahun di rawat di RS Jiwa dengan alasan sering mengamuk, merusak lingkungan dan tidak mengurus diri. Klien mengatakan tidak berdaya melakukan apapun. Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang ingin membunuhnya. Suara-suara itu sangat menakutkan sehingga membuat klien kesal, ingin memukul dan melempar barang-barang agar suara tersebut hilang. Dari observasi yang dilakukan perawat, didapat data : Klien kotor dan acak-acakan, selalu menyendiri duduk di pojok atau tiduran di tempat tidur, klien tampak berbicara sendiri. • Apakah implementasi prioritas pada kasus di atas? – Melatih pasien cara perawatan kebersihan diri, mandi dan berhias – Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien – Membantu pasien mengenal manfaat berhubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain. – Membantu pasien mengenali halusinasinya dan mengontrol halusinasi – Membantu pasien latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik, verbal, spiritual dan obat-obatan 78 • Seorang perempuan usia 28 tahun di rawat di RSJ karena melakukan percobaan bunuh diri. Hasil pengkajian didapatkan pasien berteriak “pergi kamu, saya tidak ingin dengar”, pasien tampak menutup telinganya, ketakutan, menghindari perawat, rambut berantakan, penampilan kotor dan bau. • Apakah tindakan keperawatan yang tepatpada kasus tersebut? – Mengidentifikasi halusinasi – Memasukkan jadwal kegiatan harian – Melibatkan pasien terapi aktivitas kelompok – Melibatkan keluarga dalam merawat pasien – Mengajarkan cara mengontrol halusinasi 79 • Seorang perempuan usia 35 tahun, dirawat di RSU dengan Post Op Mastektomy. Pasien tampak sedih, sering menangis sambil memandangi area operasinya. Pasien mengatakan malu dan tidak mau menerima kunjungan teman-temanya. Pasien tampak tidak bergairah dan nafsu makannya menurun. • Masalah keperawatan apakah yang tepat pada pasien tersebut? – Isolasi sosial – Keputusasaan – Harga diri rendah – Ketidakberdayaan – Gangguan citra tubuh 80 • Seorang lelaki, usia 17 tahun, dirawat di RSJ dengan keluhan sering mengurung diri di kamar semenjak tidak naik kelas. Saat pengkajian pasien mengatakan malu karena merasa dirinya bodoh. Pakaian tampak tidak rapi dan lebih banyak menunduk. • Tindakan keperawatan apakah yang tepat pada pasien tersebut? – Membantu orientasi realitas – Mengajarkan personal hygine – Mengajarkan berkenalan dengan satu orang – Mengidentifikasi aspek positif yan dimiliki pasien – Melakukan terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori 81 • Seorang lelaki, usia 45 tahun, dirawat di RSJ dengan keluhan sering ngomel-ngomel sendiri di rumah. Menurut keluarga pasien lebih sering berada di kamar. Keluhan dialami setelah bercerai dengan istrinya. Saat pengkajian, pasien sering menunjuk-nunjuk ke arah tertentu, tampak marah-marah dan memukul ke arah tersebut. • Tindakan keperawatan apakah yang tepat pada pasien tersebut? – Latih orientasi realitas – Latih tehnik menghardik – Latih pukul kasur dan bantal – Latih tehnik relaksasi nafas dalam – Latih mengidentifikasi aspek positif 82 • Seorang lelaki, usia 50 tahun, dibawa ke RSJ oleh petugas Satpol PP karena keluyuran di taman dan mengganggu ketertiban umum. Saat di rumah sakit pasien mondar-mandir di ruangan sambil berbicara sendiri. Kontak mata kurang dan tidak mau berbicara dengan orang lain. Rambut kotor dan penuh ketombe, pakaian robek-robek, kulit tampak kotor dan bau. Pasien tampak sering menggaruk badannya. • Apakah tindakan keperawatan pertama yang dilakukan pada pasien tersebut? – Menjelaskan cara berdandan – Mengevaluasi jadwal kegiatan harian – Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri – Menjelaskan cara eliminasi urine dan alvi yang baik – Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan 83 • Seorang perempuan usia 25 tahun, dibawa ke UGD RSJ karena mengamuk di rumah dan berusaha menusuk dirinya dengan pisau. Keluarga mengatakan pasien bertengkar dengan suaminya. Pasien sering berperilaku seperti itu jika sedang ada masalah keluarga. Saat ini pasien dirawat di UGD dengan fiksasi di tempat tidur. Setelah pasien tenang pasien akan dirawat di ruang rawat inap. • Tindakan apakah yang tepat pada pasien tersebut? – Melatih koping mekanisme adaptif – Melatih kemampuan orientasi realitas – Melatih mengembangkan tehnik spiritual – Melatih tehnik relaksasi nafas dalam dan memukul bantal – Mengidentifikasi benda-benda yang membahayakan pasien 84 • Seorang lelaki usia 40 tahun, dirawat di RSJ dengan keluhan sering mengurung diri di kamar. Pasien sudah mau bergaul dengan orang lain dan telah mengikuti therapi aktifitas kelompok. Pasien sudah dijadwalkan untuk pulang dan saat ini dijemput oleh istrinya. • Tindakan keperawatan apakah yang pertamakali dilakuka kepada istri pasien? – Menjelaskan cara merawat pasien isolasi sosial – Membantu keluarga membuat jadwal minum obat – Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien – Menjelaskan pengertian, tanda, gejala isolasi sosial yang dialami oleh pasien – Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung pada pasien isolasi sosial 85 • Seorang perempuan, usia 30 tahun, dirawat di RSJ dengan keluhan sering berbicara sendiri marah-marah dan kadang mengamuk di rumah. Keluarga mengatakan pasien sering mengurung diri di kamar. Saat pengkajian pasien tampak gelisah dan mengatakan takut karena ada suara-suara yang akan membunuh dirinya. Perawat merencanakan melakukan therapi aktifitas kelompok. • Therapi Aktifitas Kelompok apakah yang tepat pada pasien tersebut? – TAK Sosialisasi – TAK Orientasi Realitas – TAK Stimulasi Persepsi – TAK Stimulasi Kognitif – TAK Perilaku Kekerasan 86 • Seorang pasien lelaki, usia 50 tahun, dirawat di rumah sakit jiwa karena mengaku bahwa dirinya seorang Nabi. Setiap bertemu dengan orang lain pasien berbicara tentang ayat-ayat suci. Jika tidak ada yang mendengarkan maka pasien akan marah-marah. • Therapi Aktifitas Kelompok apakah yang tepat pada pasien tersebut? – TAK Sosialisasi – TAK Orientasi Realitas – TAK Stimulasi Persepsi – TAK Stimulasi Kognitif – TAK Perilaku Kekerasan 87 • Seorang perempuan, usia 50 tahun, dibawa ke RSJ oleh keluarga dengan keluhan pasien tidak mau makan, tidak mau minum dan tidak mau beraktifitas. Pasien mengatakan tidak ada gunanya makan dan minum karena dirinya sudah tidak ada di dunia ini. • Masalah keperawatan apaka yang tepat pada pasien tersebut? – Waham Agama – Waham Somatik – Waham Nihilistik – Waham Kebesaran – Waham Kontrol Pikir 88 • Seorang perempuan usia 32 tahun dirawat di RSJ karena sering mengancam orang lain terutama perempuan. Keluarga mengatakan 3 bulan yang lalu pasien ditinggal oleh selingkuh oleh suaminya. Saat pengkajian pasien tampak komat-kamit, kontak mata kurang, afek tumpul dan senyum-senyum sendiri. • Tindakan keperawatan apakah yang tepat dilakukan pada pasien tersebut? – Bantu pemberian obat antipsikotik – Latih melakukan aktivitas terjadwal – Latih bercakap-cakap dengan orang lain – Bantu pasien untuk mengenal halusinasi – Ajarkan pasien cara menghardik halusinasi 89 • Seorang lelaki usia 40 tahun dirawat di RSJ dengan keluhan percobaan bunuh diri. Hasil pengkajian keluarga mengatakan usaha pasien bangkrut. Saat pengkajian pasien tampak gelisah, tidak mau makan, tidak mau keluar ruangan, kontak mata kurang. Ketika diajak berkomunikasi pasien selalu menghindar. • Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut? – Identifikasi penyebab isolasi sosial – Latih cara berkenalan dengan pasien lain – Libatkan dalam Terapi Aktivitas Kelompok – Jelaskan keuntungan dan kerugian memiliki teman – Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian 90 • Seorang lelaki usia 30 tahun di rawat di RSJ karena gelisah dan mencoba melukai orang tuanya. Saat pengkajian pasien mengatakan malu dengan orang lain setelah dirinya dipecat dari pekerjaannya. Pasien merasa tidak berguna karena tidak mempunyai penghasilan yang tetap dan merasa tersinggung karena sering disuruh kawin oleh orangtuanya. • Apakah data pengkajian lain yang diperlukan untuk menegakkan diagnosa perawatan pasien? – Siapakah orang yang berarti bagi pasien? – Apakah pasien pernah mengalami aniaya fisik? – Apakah pasien sering mengkritik diri sendiri? – Apakah hambatan berhubungan dengan orang lain? – Apakah pasien sering tiba-tiba terdiam dan melihat ke arah tertentu? 91 • Seorang laki-laki usia 20 tahun dirawat di RSJ karena mengganggu lingkungan sekitarnya. Hasil pengkajian pasien tampak kotor, afek tumpul, sirkumstansial, senyum-senyum dan tertawa sendiri. Saat ditanya pasien mengatakan senang karena pacarnya datang.. Keluarga mengatakan gejala tersebut muncul sejak putus dengan pacarnya. • Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ? – Mengidentifikasi halusinasi – Memasukkan jadwal kegiatan harian – Mengajarkan cara mengontrol halusinasi – Melibatkan keluarga dalam merawat pasien – Melibatkan pasien terapi aktivitas kelompok 92 • Seorang perempuan usia 40 tahun, dirawat di RSJ karena tidak mau makan, tidak mau merawat diri. Saat pengkajian pasien tampak menyendiri, penampilan kotor dan bau, kuku kotor, afek datar, sering menunduk. Keluarga mengatakan gejala tersebut muncul sejak anak tunggalnya meninggal. • Apakah Terapi aktivitas kelompok yang tepat dilakukan pada kasus tersebut? – Sosialisasi – Orientasi realitas – Stimulasi sensori – Stimulasi kognitif – Stimulasi persepsi 93 • Seorang lelaki usia 45 tahun di bawa ke RSJ oleh keluarga karena mengamuk, marah-marah, dan melempar barang. Hasil pengkajian didapatkan data pasien mendengar suara-suara yang mengancamnya, tampak sering berbicara sendiri, ketakutan, suara pelan, suka menyendiri, penampilan tidak rapi. • Apakah diagnosa keperawatan utama pada pasien tersebut ? – Halusinasi – Isolasi sosial – Harga diri rendah – Defisit perawatan diri – Risiko perilaku kekerasan 94 • Seorang laki-laki usia 28 tahun di bawa keluarga ke RSJ untuk yang kedua kalinya karena mengamuk setelah dipecat dari tempat kerjanya karena indisipliner. Keluarga mengatakan pasien mulai menunjukkan gejala marah-marah sejak usia 20 tahun semenjak ibu dan bapaknya bercerai. Pasien sering dimarahi oleh bapaknya yang otoriter. • Apakah faktor presipitasi dari kondisi yang dialami pasien tersebut ? – Sering dimarahi – Orangtua bercerai – Bapak yang otoriter – Dipecat dari pekerjaan – Punya riwayat dirawat di RSJ 95 • Perawat melakukan kunjugan rumah pada seorang pasien lelaki usia 40 tahun. Saat kunjungan rumah perawat mendapatkan data bahwa klien masih jarang bersosialisasi, dan sering menunduk saat berbicara, penampilan kurang rapi. Klien mengatakan malu saat berhadapan langsung dengan orang lain karena tidak punya penghasilan dan merasa tidak berguna. • Apakah tindakan keperawatan yang tepat diberikan kepada keluarga pasien ? – Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat pasien halusinasi – Melatih keluarga mempraktikkan koping mekanisme yang efektif – Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat pasien isolasi sosial – Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat pasien harga diri rendah – Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat pasien defisit perawatan diri 96 • Seorang pasien mengeluh sering mendengar suara-suara yang menganggunya saat tidur sehingga ia merasa badannya lemah karena kurang tidur. Suara-suara tersebut terkadang menyuruh klien untuk memukul teman yang ada di sebelahnya. Klien sering menolak dan sering bertengkar dengan suara-suara tersebut. • Tehnik komunikasi yang paling tepat untuk pasien tersebut adalah : – Kontak sering dan singkat – Berikan pujian sesering mungkin – Katakan kepada pasien agar mau berkenalan dengan orang lain – Katakan kepada klien agar menyampaikan saat ia akan merapikan tempat tidur – Katakan bahwa kita maklum ia mendengar suara-suara, tetapi kita tidak mendengarnya 97 • Seorang laki-laki 25 tahun, dirawat diRSJ, mengeluh hidup tidak bermakna, tidak memiliki kelebihan apapun, merasa jelek, kontak mata kurang, tidak berinisiatif berinteraksi dengan orang lain. Pengkajian pada pasien dilakukan oleh perawat dengan melakukan BHSP dan menjelaskan tujuan interaksi kepada pasien. • Pada fase komunikasi apakah kegiatan yang dilakukan oleh perawat tersebut? – Kerja – Orientasi – Terminasi – Pra interaksi – Interaksi social 98 • Seorang laki-laki usia 20 tahun, dibawa ke UGD RSJ dengan kondisi mengamuk. Saat di UGD muka pasien merah, mata melotot dan mengancam orang-orang yang mendekatinya. Perawat memutuskan untuk mengurung pasien di ruang isolasi dengan pengawasan ketat. • Apakah prinsip etik legal yang diterapkan oleh perawat tersebut? – Justice – Veracity – Autonomy – Benefecience – Nonmalefecience 99 • Seorang laki-laki berusia 20 tahun dirawat di ruang intermediet RS Jiwa hari ke 4 (empat). Hasil pengkajian didapatkan pasien dapat memperkenalkan diri kepada perawat, kontak mata mulai dapat dipertahankan, klien dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan perawat. • Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang tepat dilakukan pada pasien tersebut? – Mengidentifikasi penyebab isolasi pasien – Mengajarkan cara berkenalan dengan satu orang – Mendiskusikan tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain – Memberikan kesempatan kepada berkenalan dengan dua orang atau lebih – Menganjurkan pasien memasukkan latihan berbincang dengan orang lain dalam kegiatan harian 100 • Seorang laki-laki berusia 40 tahun di rawat di RS Jiwa sejak 2 hari yang lalu karena marah-marah, melempar perabotan dan membanting pintu saat di rumah. Saat ini pasien mengatakan marahnya sudah berkurang dengan latihan nafas dalam dan pukul bantal dan kasur. • Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang tepat dilakukan pada pasien tersebut? – Latihan fisik I – Latihan fisik II – Latihan secara verbal – Latihan secara spiritual – Latihan cara minum obat yang benar 101 • Seorang perempuan berusia 25 tahun, dibawa keluarganya ke RS Jiwa 1 minggu yang lalu. Pengkajian saat ini didapatkan klien terlihat bicara dengan nada suara yang tinggi, mata melotot dan sesekali mengancam temannya yang tidak mengikuti keinginannya. Perawat sudah melakukan tindakan membina hubungan saling percaya dengan pasien. • Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang tepat dilakukan pada pasien tersebut? – Mengidentifikasi akibat PK – Mengidentifikasi penyebab PK – Menyebutkan cara mengontrol PK – Mengidentifikasi PK yang dilakukan – Mengidentifikasi tanda dan gejala PK 102 • Seorang perempuan berumur 16 tahun dibawa ke RS jiwa karena sering berteriak-teriak sendiri kemudian menangis dikamarnya. Dari hasil observasi perawat didapatkan data bahwa klien sering berlaku seolah-olah melepaskan diri dari seseorang yang menyentuhnya. • Apakah masalah keperawatan utama pada klien tersebut? – Halusinasi Bau – Halusinasi Lihat – Halusinasi Raba – Halusinasi Dengar – Halusinasi Kinestetik 103 • Seorang pasien mengeluh sering mendengar suara-suara yang menganggunya saat tidur sehingga ia merasa badannya lemah karena kurang tidur. Suara-suara tersebut terkadang menyuruh klien untuk memukul teman yang ada di sebelahnya. Klien sering menolak dan sering bertengkar dengan suara-suara tersebut. • Apakah tehnik komunikasi yang paling tepat untuk pasien tersebut adalah : – Katakan kepada pasien agar mau berkenalan dengan orang lain – Katakan bahwa kita maklum ia mendengar suara-suara, tetapi kita tidak mendengarnya – Katakan kepada klien agar menyampaikan saat ia akan merapikan tempat tidur – Berikan pujian sesering mungkin – Kontak sering dan singkat 104 • Seorang perempuan 32 tahun, dirawat di RSJ, sedang duduk dan disampingnya duduk pasien lainnya, tiba-tiba nada suara pasien seperti mengomel melihat pasien lain, nada suaranya tambah tinggi dan tiba-tiba pasien lain dipukul lalu pasien tersebut pergi meninggalkan pasien lain sambil marah-marah. • Waham yang terjadi pada pasien adalah : – Waham curiga – Waham nihilistik – Waham kebesaran – Waham agama – Waham somatik 105 • Seorang laki-laki berusia 16 tahun dibawa ke RS Jiwa karena memukul temannya di sekolah. Hasil pengkajian didapatkan pandangan mata tajam, nada bicara tinggi dan sudah terbina hubungan saling percaya ke pasien. • Apakah topik yang perlu didiskusikan selanjutnya dengan pasien? – Cara mengungkapkan marah – Penyebab prilaku kekerasan – Tanda-tanda prilaku kekerasan – Jenis perilaku yang pernah dilakukan – Akibat prilaku yang pernah dilakukan 106 • Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di RS Jiwa selama 2 minggu. Saat dikaji selalu mengatakan “Saya adalah wanita yang paling cantik di dunia ini....seharusnya banyak laki-laki yang menikahi saya....”. Pasien mengatakan saat ini masih sangat sedih karena ditinggal suaminya kawin dengan wanita lain. • Apakah hasil yang diharapkan setelah diberikannya intervensi keperawatan pada pasien wanita tersebut? – Mengatasi rasa kesedihannya – Berorientasi realita secara benar – Mengontrol halusinasi yang dialami – Membuat jadwal kegiatan sehari-hari – Membina hubungan sosial secara bertahap 107 • Seorang laki-laki berusia 38 tahun dirawat di RS Jiwa sejak seminggu yang lalu. Saat dikaji tidak mau berbicara dan tidak mempertahankan kontak mata saat interaksi. Namun, setelah 5 kali interaksi dengan perawat, pasien tersebut sudah mulai berbicara walaupun masih belum mempertahankan kontak mata. • Apa jenis Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) yang dapat diberikan pada pasien tersebut? – TAK Sosialisasi – TAK Orientasi Realita – TAK Stimulasi Sensori – TAK Stimulasi Persepsi – TAK Peningkatan Harga diri 108 • Seorang perempuan usia 30 tahun dirawat di RSJ dengan keluhan tertawa sendiri dan marah tanpa sebab, diam, bengong dan tidak mau bicara. Menurut keluarga kondisi pasien saat ini terjadi semenjak putus hubungan percintaan dengan tunangannya tiga bulan yang lalu, sejak kecil pasien menjadi sasaran kemarahan bapaknya dan dilarang melakukan kegiatan di luar rumah. • Apakah factor presipitasi yang paling tepat dari pasien diatas? – Pasien suka menyendiri – Pasien dimarahi bapaknya – Putus hubungan percintaan – Tidak boleh bergaul dengan orang lain – Pasien memiliki kepribadian tertutup 109 • Seorang perempuan usia 45 tahun masuk RSJ dengan keluhan sering tidak bisa mengendalikan kemarahannya. Komunikasi therapeutik pada pasien yang pertama kali dilakukan oleh perawat adalah melakukan bina hubungan saling percaya (BHSP) dan menjelaskan tujuan interaksi kepada pasien. • Pada fase apakah komunikasi therapeutik tersebut diatas? – Pra Interaksi – Orientasi – Kerja – Terminasi – Interaksi sosial 110 • Seorang laki-laki, usia 17 tahun, dirawat di RS karena kecelakaan lalu lintas. Karena fraktur terbuka yang dialamiya, tungkai kaki kanan pasien terpaksa di amputasi. Setelah diamputasi pasien terlihat sering menangis, menyendiri, tidak mau ngobrol, menolak melihat kaki kanan dan menolak menyentuhnya. • Apakah evaluasi yang tepat? – Pasien mampu bergaul dengan orang lain – Pasien mendapat dukungan dari keluarga – Pasien mampu melewati perasaan berduka – Pasien mampu membangun koping yang positif – Pasien mampu menyebutkan harapan terhadap perubahan yang terjadi 111 • Seorang perempuan usia 25 tahun, dirawat di RS karena tumor pada area pipi kanan yang terus membesar. Keluarga mengatakan pasien sering mengeluh malu terhadap dirinya sehingga pasien malas bergaul dan sering menyendiri di kamarnya. Pasien tampak sering menutupi benjolan pada pipinya dengan menggunakan masker. Apakah tindakan keperawatan pertama untuk keluarga pasien? – Menjelaskan cara merawat pasien – Menjelaskan tentang gangguan citra tubuh – Melatih keluarga untuk mempraktikkan cara merawat pasien – Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien – Memberikan pujian kepada keluarga saat memberikan perawatan pada pasien 112 • Seorang perempuan, usia 32 tahun, dirujuk ke RS dari Puskesmas karena persalinan letak sungsang. Setelah proses persalinan, ternyata bayi meninggal. Pasien tampak kecewa, menangis histeris, berteriak marah menyalahkan suami serta petugas kesehatan yang ada. • Tindakan keperawatan apakah yang tepat? – Jelaskan tentang proses berduka – Bantu mengidentifikasi rasa bersalah pasien – Beri kesempatan untuk megekpresikan kesedihan – Dorong untuk mengungkapkan perasaan secara verbal – Bantu pasien mengidentifikasi rencana kegiatan berikutnya 113 • Seorang lak-laki, usia 19 tahun, dirawat di RSJ karena tidak mau makan minum, sering menyendiri dan pernah melakukan percobaan bunuh diri. Keluarga mengatakan keluhan terjadi sejak sebulan yang lalu saat kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Awalnya pasien sering marah-marah dan berteriak histeris, berbicara sendiri kemudian diam tidak mau ngobrol dan mulai mengurung diri di kamarnya. • Apakah tahap kehilangan yang dialami pasien? – Anger – Denial – Depresi – Bergaining – Acceptance 114 • Seorang laki-laki usia 40 tahun dirawat di RS arena gangren diabetik pada kaki kirinya dan terpaksa diamputasi. Setelah diamputasi, pasien marah-marah kepada perawat, dokter, dan marah kepada Tuhan. Pasien tidak mau berdoa dan berulangkali mengatakan bahwa Tuhan tidak adil kepada dirinya. • Apakah faktor penyebab keadaan pasien tersebut? – Fisik – Stress – Psikologis – Lingkungan – Pola koping 115 • Seorang perempuan usia 29 tahun, dirawat di RSJ dengan keluhan menganggap dirinya sebagai bidadari yang turun ke dunia. Keluarga mengatakan pasien merasa dirinya lebih cantik dibandingkan dengan wanita lain, pasien selalu berdandan dan berhias sepanjang waktu. • Apakah diagnosa keperawatan yang tepat? – Waham – Harga diri rendah – Gangguan citra tubuh – Gangguan fungsi peran – Koping individu inefektif 116 • Seorang bayi laki-laki, usia 1 tahun 1 bulan, bersama ibu datang konsultasi ke poliklinik tumbuh kembang. Ibu mengatakan bayinya sering menangis menjerit-jerit saat berpisah dengan ibunya, tidak mau berpisah sama sekali dengan ibunya dan tidak mudah berhubungan dengan orang lain. Saat pengkajian bayi tampak rewel. • Apakah tindakan keperawatan yang tepat? – Ajak anak bermain – Panggil anak sesuai namanya – Bicara dengan anak saat merawatnya – Gendong dan peluk anak saat menangis – Fokuskan perhatian pada bayi saat memberikan ASI/ susu 117 • Seorang bayi laki-laki, usia 11 bulan, bersama ibu datang konsultasi ke poliklinik tumbuh kembang. Ibu mengatakan bayinya menolak saat akan digendong orang yang tidak dikenalnya, menangis saat digendong orang yang tidak dikenalnya, menangis saat merasa tidak nyaman, bereaksi senang ketika ibunya datang menghampiri. Saat pengkajian anak tampak memperhatikan wajah perawat. • Perilaku apakah yang diharapkan saat evaluasi? – Tidak segera terdiam saat digendong – Menunjukkan rasa suka dan tidak suka – Bayi tidak mudah digendong oleh orang lain – Saat menangis tidak mudah dibujuk untuk diam – Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain 118 • Seorang anak perempuan usia 3 tahun, sudah mampu mengenal dan mengakui namanya. Ibunya mengatakan anaknya sering membantah apa yang dikatakan orangtuanya dengan kata-kata “jangan”, “nggak”. Ibu sering kewalahan karena anak sering bertanya tentang banyak hal dan sering bertindak semaunya. Perawat sudah menjelaskan tentang perkembangan masa kanak-kanak yang normal dan menyimpang, serta sudah menjelaskan tentang cara memfasilitasi perkembangan kanak-kanak. • Tindakan apakah yang selanjutnya diberikan kepada Ibu? – Memotivasi anak untuk mencapai kemampuan tertentu – Menyusun rencana untuk menstimulasi perkembangan anak – Memberikan penjelasan tentang cara membangun rasa percaya – Mendemontrasikan dan melatih cara menstimulasi perkembangan yang normal – Memberikan kesempatan kepada Ibu untuk mempraktikkan cara membangun rasa percaya 119 • Seorang anak laki-laki usia 5 tahun, saat kunjungan rumah oleh perawat, anak menunjukkan kemampuan menghayal yang tinggi, tampak kreatif, bermain dengan alat-alat yang ada di rumah sampai sering dimarahi Ibunya karena banyak perabot rumah tangga yang rusak. Ibu mengatakan anaknya sudah mengenal 4 warna serta mampu merangkai kata-kata dalam bentuk kalimat. • Apakah tindakan keperawatan yang tepat? – Membuat aturan perilaku yang masuk akal bagi anak secara konsisten – Mengajak bermain dengan bersuara lucu, menggunakan benda berwarna atau berbunyi – Memotivasi anak untuk mencapai kemampuan tertentu misalnya naik sepeda, menggambar dan menyanyi – Membimbing anak untuk mengeksplorasi lingkungannya misalnya bermain tanah, pasir dan air – Memotivasi anak untuk mengikuti kegiatan di sekolah atau di tempat lain yang mempunyai kegiatan positif 120 • Seorang laki-laki usia 72 tahun, dibawa ke Poliklinik Jiwa oleh keluarga dengan keluhan sering ngomel-ngomel sendiri, sering mencela anak-anak dan keluarganya yang lain. Terkadang menangis sendirian dan mengeluh bahwa hidupnya tidak bermakna. Keluarga mengatakan keluhan terjadi sejak istrinya meninggal setahun yang lalu. Keluarga bingung untuk menangani pasien di rumah. • Apakah tindakan keperawatan pertama untuk keluarga? – Menjelaskan cara memfasilitasi perkembangan lansia – Melatih cara menstimulasi perkembangan lansia yang normal – Menjelaskan perkembangan lansia yang normal dan menyimpang – Mendemontrasikan cara menstimulasi perkembangan lansia yang normal – Menyusun rencana untuk menstimulasi perkembangan lansia yang normal