Anda di halaman 1dari 7

1.

Seorang laki-laki berusia 70 Tahun dirawat di secara mandiri, hanya sesekali memerlukan
Ruang Penyakit Dalam sejak 2 hari lalu klien bantuan petugas kesehatan. Apakah Kategori
mengeluhkan sesak, pada saat dilakukan keperawatan klien menurut Swanburg dari
pengkajian RR 34 X/menit, nadi 100X/Mnt, kasus diatas ?
tensi 140/90 hidung, auskultasi suara nafas a. Self-care
ronchi. Diagnosa keperawatan yang diangkat b. Minimal care
bersihan jalan nafas tidak efektif. c. Intensive care
Apakah intervensi dari kasus diatas? d. Intermediate care
a. Terapi o2 e. Mothfied intensive care
b. Catat pergerakan dinding dada 5. Seorang laki-laki dengan usia 65 tahun di rawat
c. Dorong klien untuk bernafas pelan di rumah skait hari ke 3 menengeluh lemas,
d. Keluarkan secret dengan batuk efektif pusing di sertai sering kencing dan haus. Hasil
e. Monitor kecepatan dan kedalaman respirasi pemeriksaan fisik yaitu : kesadaran lethargis,
2. Seorang laki-laki berusia 78 tahun di panti badan tampak kurus, kulit prulitus. Hasil
werda sudah 2 tahun yang ditempatkan diruang pemeriksaan TTV yaitu : TD 100/60 mmhg, N
isolasi.klien mengeluhkan nyeri pada luka di 80x/menit, RR 19x/menit, suhu 36,9OC.
punggung bagian bawah pada saat pengkajian Dari kasus tersebut manakah data spesifik yang
di pungggung ada luka dengan diameter 10 cm. menunjukan pasien kemungkinan mengalami
kondisi tubuh lemah, bau badan, kulit kusam, DM?
rambut kotor, bau mulut, kuku panjang. pakaian a. Kulit prulitus dan kurus
tidak rapi, dan tidak ganti 2 hari. Makan b. Lethargis dan kulit prulitus
dibantu oleh teman dekatnya yang masih bisa c. Badan kurus
beraktivitas, untuk BAB Dan BAK dilakukan d. Sering kencing dan haus
ditempat tidur. Hasil indeks Katz skornya 3 e. Pusing dan lemas
ketergantungan Total, Hasil pengkajian Mini 6. Seorang klien usia 59 tahun dirawat karena
Mental State Exam 20 kerusakan mental berat, stroke. Mengalami tetraparase, terdapat luka
Risiko jatuh 9 yaitu risiko jatuh Sedang. tekan dibagian bokong dengan diameter 5 cm.
Apakah diagnosa keperawatan yang muncul Luka tampak merah dibagian pinggir, agak
dari kasus diatas? pucat dibagian tengah.
a. Intoleransi aktifitas Manakah intervensi yang paling tepat untuk
b. Deficit perawtan diri makan mencegah pemburukan luka tersebut?
c. Deficit perawatan diri mandi a. Bersihkan, dan rawat luka setiap hari
d. Deficit perawatan diri eliminasi b. Program miring kiri-kanan-terlentang
e. Deficit perawatan diri berpakaian tiap 2 jam
3. Seorang perempuan berusia 75 tahun tinggal di c. Berikan pengalas lembut dibagian bokong
Panti Werdha sejak 2 tahun yang lalu, d. Bersihkan perineal dengan cairan antiseptik
mengeluh tidak dapat mendengar dengan jelas setiap BAB
pada kedua telinga, pasien mengatakan malu e. Berikan salep antibiotik pada luka
bertemu dengan sesama penghuni panti karena 7. Seorang laki-laki 58 tahun dibawa ke rumah
takut menyinggung perasaan, pasien sering sakit setelah mengalami nyeri dada di sebelah
bicara dengan suara yang keras dan hasil test kiri yang menjalar ke bahu kiri, dan nyeri
punggung. Dari pengkajian fisik didapatkan
Rinne Negatif.
data: bibir,dan ujung ujung jari sianosis. Setelah
Manakah Pendekatan bawah ini yang paling dilakukan pemeriksaan didapatkan peningkatan
baik utuk memfasilitasi komunikasi pada kasus enzim jantung, dan hasil EKG menggambarkan
diatas? adanya ST elevasi di Lead II, III, dan VF.
a. Berhadapan ,berbicara lebih keras Apakah masalah keperawatan prioritas yang
b. Berbicara langsung pada telinga pasien terjadi pada pasien?
c. Berhadapan, berbicara pelan dengan a. Nyeri
volume biasa b. Intoleransi aktivitas
d. Berbicara langsung pada telinga pasien c. Perfusi jaringan perifer tidak efektif
lebih keras d. Penurunan cardiac output
e. Berbicara dengan berulang-ulang di e. Deficit perawatan diri
belakang telinga pasien 8. Ny. W umur 55 tahun dirawat dengan diagnosa
4. Seorang laki-laki usia 60 tahun tinggal di Panti Diabetes Melitus (DM). Terdapat gangren
Tresna Wreda sejak 2 tahun yang lalu. klien pedis, keadaan luka kotor banyak jaringan
memerlukan bantuan minimal dalam tindakan nekrotik, pus, panjang 10 cm, lebar 5 cm, dan
keperawatan dan pengobatan. Klien mampu kedalaman 1,5 cm. Menurut keluarganya, dia
melakukan aktivitas perawatan diri sendiri tidak pernah kontrol ke rumah sakit sejak
dinyatakan DM, dan memilih pengobatan keluhan sering terbangun saat tidur dimalam
tradisional. hari, kesulitan saat akan mulai tidur kembali,
Berdasarkan data di atas, perlambatan proses badan lemas dan sering merasa ngantuk dipagi
hari. Apakah pengkajian selanjutnya pada
penyembuhan disebabkan oleh?
kasus diatas?
a. Usia klien a. Kognitif
b. Besarnya luka b. Daya ingat
c. Pengobatan tradisional c. Katz indeks
d. DM yang tidak terkontrol d. Status mental
e. Tidak pernah control ke Rumah Sakit e. Apgar Keluarga
9. Ny. Sarmi (64 tahun) dirawat di ruang penyakit 13. Seorang laki-laki usia 60 tahun tinggal di
Panti Wana Sraya, klien merupakan seorang
dalam dengan diagnosa medis Gout. Ny. Sarmi
pensiunan TNI AD yang klien selalu
mengeluh nyeri pada sendi terutama kaki berpakaian rapi dan sering memerintah
dengan skala 6, terasa nyeri terutama malam sesama penghuni panti. Klien sulit diatur dan
hari. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan mau menang sendiri. Kumpulan gejala
tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 83 x/menit, psikologis pada kasus diatas disebut ?
frekuensi napas 24 x/menit, suhu 37,5oC, a. Depresi
tampak adanya pembengkakan pada persendian b. Waham
c. Eutanasia
karpal kaki, dan kemerah merahan dengan
d. Post Power Sindrom
palpasi terdapat nyeri tekan, dan klien meringis e. Cemas
kesakitan. Dari pengkajian diatas data yang 14. Seorang laki-laki usia 65 tahun tinggal di
merupakan tanda khas dari gout yaitu: panti tresna wreda, klien mengeluh
a. Ekspresi wajah meringis mengalami penurunan pendengaran,
b. Skala nyeri pandangan kabur,dan mobilisasi dibantu
c. Nyeri malam hari menggunakan kursi roda,.Pada
d. Bengkak pada sendi pengkajian fisik didapatkan klien
e. Peningkatan TD mengalami penurunan kekuatan otot
10. Seorang kepala keluarga umur 60 tahun, ekstremitas bawah. Diagnosa
tinggal bersama cucunya yang berusia 5 tahun. keperawatan prioritas pada kasus diatas?
Klien mengeluh batuk, berkeringat pada malam a. Kelelahan
hari, nafsu makan berkurang, dan sesak. Klien b. Risiko Jatuh
pernah memeriksakan diri ke puskesmas dan c. Risiko cedera
didiagnosa menderita penyakit TB. Hasil d. Intoleransi aktivitas
pengkajian diketahui klien pernah tidak e. Penurunan kekuatan otot
mengkonsumsi obat yang diberikan selama 1 15. Seorang perempuan berusia 78 tahun
minggu, BB 50 kg, TB 170 cm. Dirawat wisma G sejak 8 bulan yang lalu
Apakah intervensi keperawatan yang dapat dengan diagnosa medis multiple sklerosis
diberikan perawat kepada keluarga klien? pada saat pengkajian keluhan utamanya
a. Menganjurkan untuk menjemur alas tidur pasien cemas dengan kondisinya karena
di bawah sinar matahari. semakin hari semakin memburuk. setiap
b. Menyampaikan klien untuk membuka hari pasien murung dan takut dengan
jendela setiap pagi. kondisinya Klien Berharap bisa segera
c. Merujuk klien ke pusat pelayanan kembali berkumpul dengan anaknya dan
kesehatan setempat. bisa pulang ke rumahnya. Apakah diagnosa
d. Menunjukpengawas minum obat. keperawatan yang muncul dari kasus
e. Memberikan makanan tambahan. diatas?
11. Laki-laki berusia 65 tahun dirawat di ruang a. Ansietas berhubungan dengan
isolasi Panti Tresna Wreda sejak satu minggu
perubahan fisiologis
yang lalu. Dari hasil pengkajian klien terlihat
lemah, bau feses, kulit perianal kemerahan, dan b. Harga Diri Rendah berhubungan dengan
terdapat rembesan feses lunak, klien perubahan fisiologis
mengatakan tidak ada keinginan BAB. Apa c. Gangguan Gambaran diri berhubungan
diagnosa keperawatan yang tepat pada kasus dengan perceptual kognitif
diatas? d. Koping Individu Tidak Afektif
a. Disfungsi motilitas gastrointestinal berhubungan dengan perubahan dalam
b. Inkontinesia defekasi
hidup
c. Persepsi konstipasi
d. Risiko konstipasi e. Gangguan proses berpikir berhubungan
e. Deficit perawatan diri dengan perubahan fisiologis
12. Seorang Perempuan berusia 70 tahun datang 16. Seorang perempuan berusia 67 tahun
ke puskesmas diantar oleh keluarga dengan datang ke poli geriatri diantar oleh
keluarganya.Klien mengeluh sulit 170/90 mmhg, RR 25 x/I, HR : 86 x/I,
mengingat sesuatu,merasa bingung dan auskultasi nafas terdengar redup, klien
konsentrasinya menurun.Keluarga klien berusaha bernafas menggunakan otot
mengatakan klien sulit diajak berinteraksi bantu nafas, dan lebih nyaman bernafas
dan tidak mampu menggambarkan dengan mulut. Apakah Diagnosa
sesuatu secara akurat. Apakah masalah Keperawatan yang tepat pada kasus
keperawatan yang tepat untuk kasus diatas tersebut ?
? a. Pola nafas tidak efektif
a. Risiko terhadap cidera b. Kelebihan volume cairan
b. Perubahan proses pikir c. Perilaku kesehatan beresiko
c. Sindrome stress relokasi d. Bersihan jalan nafas tidak efektif
d. Kerusakan interaksi social e. Resiko penurunan fungsi kardiovaskuler
e. Harga diri rendah 21. Seorang perempuan dengan usia 55
17. Seorang laki-laki dengan usia 65 tahun tahun dating ke Puskesmas karena
di rawat di rumah skait hari ke 3 menegluh Hipertensi. Hasil pemeriksaan
lemas, pusing di sertai sering kencing dan antropometri menunjukkkan BB 80 kg dan
haus. Hasil pemeriksaan fisik yaitu : TB 160 cm. Dari hasil pengkajian klien
kesadaran lethargis, badan tampak kurus, mengatakan tidak menyukai masakan yang
kulit prulitus. Hasil pemeriksaan TTV yaitu : bersantan dan asin, ia juga tidak merokok,
TD 100/60 mmhg, N 80x/menit, RR tidak suka bergadang, tidak meminum
19X/menit, suhu 36,9O C. Dari kasus alcohol dan tidak minum kopi. Apakah
tersebut manakah data spesifik yang factor resiko hipertensi yang tidak dapat
menunjukan pasien kemungkinan diubah pada kasus diatas?
mengalami DM? a. Suku
a. Kulit prulitus dan kurus b. Umur
b. Lethargis dan kulit prulitus c. Genetik
c. Badan kurus d. Obesitas
d. Sering kencing dan haus e. Diet tinggi garam dan lemak
e. Pusing dan lemas 22. Seorang perempuan dengan usia 70
18. Seorang perempuan usia 65 tahun tahun tinggal dipanti Wherda mengeluh
dirawat di ruang perawatan geriatri sebuah akhir – akhir ini sedang tidak nafsu makan
RS dengan acute miocard infarction. karena sariawan dimulutnya. Dari hasil
Pasien mampu melakukan ADL, mampu pengkajian pasien didapatkan data gigi
mandi, makan dan minum sendiri, ambulasi terlihat kotor serta banyak sisa makanan,
dengan pengawasan, pemantauan tanda- mulut yang bau, bibir kering, bibir pecah –
tanda vital setiap pergantian shift. Apakah pecah, dan tampak stomatitis pada
tingkat ketergantungan perawatan pada mukosa mulut dengan diameter 0,5 cm dan
pasien tersebut menurut Douglass ? berwarna merah. Apakah intervensi
a. Total care keperawatan prioritas pada pasien tersebut
b. Partial care ?
c. Minimal care a. Meningkatkan intake cairan
d. Mediate care b. Menyediakan makanan lunak
e. Self care c. Menjaga kebersihan lingkungan
19. Seorang laki-laki usia 86 tahun d. Menyajikan makanan dalam keadaan
mengalami proses penuaan, klien mampu hangat
menarik diri dari kegiatan terdahulu dan e. Menganjurkan berkumur dengan
memusatkan diri pada kegiatan pribadi mouthwash non alcohol
serta mempersiapkan diri menghadapi 23. Seorang laki – laki 65 tahun tinggal
kematian. Pada kasus diatas merupakan dipanti Werda mengeluh ke Perawat karena
pernyataan yang sesuai dengan teori? kulit kakinya yang terlihat hitam, kasar,
a. Teori Interaksi Sosial tebal dan pecah – pecah. Klien
b. Teori Penarikan Diri mengatakan ia sebelumnya bekerja
c. Teori Kepribadian sebagai pemulung di TPA (tempat
d. Teori Pembebasan pembuangan akhir) selama 20 tahun tanpa
e. Teori Kombinasi menggunakan alas kaki. Dari hasil
20. Seorang laki – laki dengan usia 75 pengkajian lansia : kulit kaki tampak
tahun datang ke Poliklinik karena mengeluh mengelupas, hitam, kotor, dan banyak
sesak nafas. Hasil TTV menunjukkan : TD : bekas garukan kuku. Apakah intervensi
keperawatan yang tepat pada pasien diatas murung dan menyendiri hingga suatu hari
: terkena serangan stroke, fungsi ginjal juga
a. Senam kaki terganggu. Saat perawat berkunjung TD
b. Perawatan luka klien 160/100 mmhg, sering menangis
c. Perawatan kulit disela – sela pengkajian. Menurut
d. Perawatan kaki keterangan anak dan menantunya, klien
e. Mandi dengan sabun antiseptik memang sering menangis jika ingat
24. Perawat Puskesmas melakukan istrinya. Instrumen pengakjian apa yang
kunjungan kerumah seorang laki – laki sebaiknya digunakan perawat sesuai
yang berusia 77 tahun. Keluarga kondisi diatas ?
mengatakan klien sering mondar – mandir a. SPSMQ (Short Portable Mental Status
dan keluyuran tanpa tujuan yang jelas, Quesioner)
marah – marah, sedikit tremor, dan b. MMSE (Mini Mental Status Exam)
menuduh anggota keluarganya karena c. GDS ( Geriatric Depression Scale)
sering kehilangan benda miliknya. Apakah d. Barthel Indeks
gangguan psikososial yang dialami klien? e. Katz Indeks
a. Depresi 28. Satu keluarga terdiri seorang bapak,
b. Delirium usia 40 tahun dan seorang istri, usia 35
c. Demensia tahun. Hasil pengkajian : bapak mengeluh
d. Pschizofrenia batuk – batuk sudah 2 bulan, nafsu makan
e. Halusinasi berkurang, badan lemas, berkeringat saat
25. Seorang laki – laki berusia 69 tahun, tidur malam, TD = 130/80 mmHg, HR =
tinggal bersama istri. Hasil pengkajian 80x/I, RR = 20 x/I. Hasil laboratorium :
didapatkan data tidak dapat menahan BAK, sputum BTA(+), ronchi (+). Tindakan
sering ngompol sebelum sampai dikamar perawat memberikan inhalasi buatan.
mandi terutama pada malam hari, merasa Apakah langkah selanjutnya setelah
dirinya tidak berguna lagi karena sering tindakan perawat yang paling tepat untuk
dimarahi istri. Hasil pemeriksaan : TD : mengatasi masalah pada pasien diatas ?
130/ 80 mmhg, BB = 65 kg, TB = 165 cm. a. Memberikan inhalasi
Apakah masalah utama pada kasus b. Kolaborasi thoraks photo
tersebut ? c. Mengajarkan batuk efektif
a. Cemas d. Anjurkan keluarga merawat klien
b. Isolasi social e. Anjurkan klien untuk banyak istirahat
c. Koping tidak efektif 29. Usia presenilis menurut Depkes RI adalah :
d. Gangguan pola eliminasi a. 35-45 tahun
e. Gangguan gambaran diri b. 45-59 tahun
c. 60-65 tahun
26. Seorang perempuan usia 65 tahun.
d. 66-75 tahun
Hasil pengkajian klien merasa setelah e. >75 tahun
suaminya meninggal dunia 1 minggu yang 30. Usia elderly menurut WHO adalah :
lalu, ekspresi murung dan sedih, duduk a. 60-74 tahun
menyendiri, penampilan tidak rapih, kulit b. 75-80 tahun
kering dan kotor. TD = 100/ 80 mmHg, c. 81-85 tahun
d. 86-90 tahun
suhu = 37 oc, RR = 20x/I, HR = 80 x/I, BB =
e. > 90 tahun
42 kg, TB = 150 cm. Apa tindakan perawat 31. Salah satu ciri lansia adalah usia memiliki
yang paling utama untuk mengatasi status kelompok minoritas adalah :
masalah tersebut? a. Kemunduran dapat berdampak pada
a. Menemani klien untuk menghibur psikologis lansia
b. Mengajarkan cara untuk mengatasi b. Kemunduran pada lansia sebagian datang
kritis dari faktor fisik
c. Sikap sosial yang tidak menyenangkan
c. Memberikan aktivitas klien dalam
terhadap lansia
kegiatan d. Perlakuan yang buruk terhadap lansia
d. Memberikan kesempatan untuk membuat lansia cenderung
mengekspresikan mengembangkan konsep diri yang buruk
e. Mengamankan klien dari lingkungan e. Lansia lebih memperlihatkan bentuk
yang merusak diri. perilaku yang buruk
27. Seorang laki – laki 53 tahun, berprofesi 32. Usia lanjut adalah periode kemunduran
merupakan ciri lansia. Pernyataan di bawah ini
sebagai guru SD. Setahun yang lalu istrinya
yang tepat untuk ciri lansia tersebut adalah :
meninggal dunia. Saat itu sering terlihat
a. Kemunduran dapat berdampak pada b. Pelayanan pada lansia harus memandang
psikologis lansia seorang lansia yang sakit dengan pengertian
b. Kemunduran pada lansia sebagian datang dan kasih saying
dari faktor fisik c. Prinsip pelayanan pada lansia harus
c. Sikap sosial yang tidak menyenangkan memberikan perlakuan yang sama bagi
terhadap lansia semua.
d. Perlakuan yang buruk terhadap lansia d. Prinsip untuk selalu memenuhi semua
membuat lansia cenderung janji yang diberikan pada seorang lansia.
mengembangkan konsep diri yang buruk e. Pelayanan pada lansia selalu didasarkan
e. Lansia lebih memperlihatkan bentuk pada keharusan untuk mengerjakan yang
perilaku yang buruk baik
33. Pendekatan fisik pada perawatan lansia 38. Prinsip beneficience pada prinsip etik
adalah : perawatan lansia adalah :
a. Perawatan pada lansia dibedakan pada a. Prinsip bahwa seorang inidividu
lansia aktif dan pasif. mempunyai hak untuk menentukan
b. Perawat hendaknya memiliki kesabaran dan nasibnya, dan mengemukakan keinginannya
ketelitian sendiri.
c. Perawat mempunyai peranan penting untuk b. Pelayanan pada lansia harus memandang
mengadakan pendekatan edukatif seorang lansia yang sakit dengan pengertian
d. Perawat berdiskusi serta bertukar pikiran dan kasih saying
dengan lansia c. Prinsip pelayanan pada lansia harus
e. Perawat memberikan waktu yang cukup memberikan perlakuan yang sama bagi
menerima berbagai bentuk keluhan semua.
34. Pendekatan sosial pada perawatan lansia d. Prinsip untuk selalu memenuhi semua janji
adalah : yang diberikan pada seorang lansia.
a. Perawatan pada lansia dibedakan pada e. Pelayanan pada lansia selalu didasarkan
lansia aktif dan pasif. pada keharusan untuk mengerjakan
b. Perawat hendaknya memiliki kesabaran dan yang baik.
ketelitian 39. Kondisi pada lansia mengalami kelebihan
c. Perawat mempunyai peranan penting untuk usaha dan stres menyebabkan kelelahan pada
mengadakan pendekatan edukatif sel-sel tubuh. Pernyataan tersebut terdapat pada
d. Perawat berdiskusi serta bertukar teori :
pikiran dengan lansia a. Teori genetik dan mutasi
e. Perawat memberikan bantuan untuk b. Teori pemakaian dan rusak
memenuhi kebutuhan sehari-hari c. Teori reaksi kekebalan sendiri
35. Tujuan pelayanan kesehatan pada lansia d. Teori stress
adalah : e. Teori radikal bebas
a. Membantu semua kebutuhan lansia 40. Lansia mengalami sel-sel tubuh tidak dapat
b. Mendampingi dan memberikan bantuan regenerasi, teori yang mendasari perubahan
sesuai kondisi tersebut adalah
c. Melatih senam lansia a. Teori stres
d. Memberikan edukasi secukupnya b. Teori genetic
e. Mendengarkan keluhan lansia c. Teori radikal bebas
36. Prinsip otonomi pada prinsip etik d. Teori reaksi kekebalan sendiri
perawatan pada lansia adalah : e. Teori pemakaian dan rusak
a. Prinsip bahwa seorang inidividu 41. Usia lanjut yang sukses adalah mereka
mempunyai hak untuk menentukan yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan
nasibnya, dan mengemukakan sosial, kondisi ini sesuai dengan teori proses
keinginannya sendiri. menua :
b. Pelayanan pada lansia harus memandang a. Teori reaksi kekebalan sendiri
seorang lansia yang sakit dengan pengertian b. Teori pemakaian dan rusak
dan kasih saying c. Teori kepribadian berlanjut
c. Prinsip pelayanan pada lansia harus d. Teori pembebasan
memberikan perlakuan yang sama bagi e. Teori aktivitas
semua. 42. Perubahan yang terjadi pada seseorang yang
d. Prinsip untuk selalu memenuhi semua janji lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe
yang diberikan pada seorang lansia. personality, kondisi ini sesuai dengan :
e. Pelayanan pada lansia selalu didasarkan a. Teori reaksi kekebalan sendiri
pada keharusan untuk mengerjakan yang b. Teori pemakaian dan rusak
baik. c. Teori kepribadian berlanjut
37. Prinsip kesungguhan hati pada prinsip etik d. Teori pembebasan
perawatan lansia adalah : e. Teori aktivitas
a. Prinsip bahwa seorang inidividu 43. Lansia mengalami kehilangan ganda (triple
mempunyai hak untuk menentukan loss), pernyataan di bawah ini termasuk salah
nasibnya, dan mengemukakan keinginannya satu kondisi kehilangan ganda adalah
sendiri. a. Kehilangan fungsi tubuh
b. Kehilangan kontak sosial d. Pengelolaan dana sehat
c. Kehilangan masa depan e. Pembagian tugas
d. Kehilangan harga diri 52. Kegiatan Posyandu Lansia di meja 1
e. Kehilangan kesempatan adalah :
44. Tendon, tulang, kartilago dan jaringan a. Penyuluhan kesehatan
pengikat mengalami perubahan menjadi b. Pengukuran tekanan darah
bentangan yang tidak teratur pada lansia, c. Menimbang berat badan
kondisi ini terjadi penurunan pada : d. Pemberian obat
a. Sistem integumen e. Mendaftar lansia
b. Sistem muskuloskeletal 53. Kegiatan Posyandu Lansia di meja 2
c. Sistem persyarafan adalah :
d. Sistem perkemihan a. Penyuluhan kesehatan Pengukuran tekanan
e. Sistem kardiovaskuler darah
45. Perubahan lansia yang terjadi pada sistem b. Menimbang berat badan
respirasi adalah sebagai berikut : c. Pemberian obat
a. Vertikel kiri mengalami hipertropi d. Mendaftar lansia
b. Prebiaskusis 54. Kegiatan Lansia di meja 3 adalah :
c. Kekurangan cairan a. Penyuluhan kesehatan
d. Volume cadangan paru bertambah b. Pengukuran tekanan darah
e. Penurunan koordinasi c. Mencatat KMS
46. Lansia mengalami penurunan pada sistem d. Pemberian obat
persyarafan, kondisi yang terjadi adalah e. Mendaftar lansia
sebagai berikut : 55. Kegiatan Lansia di meja 4 adalah :
a. Vertikel kiri mengalami hipertropi a. Penyuluhan kesehatan
b. Prebiaskusis b. Pengukuran tekanan darah
c. Kekurangan cairan c. Menimbang berat badan
d. Volume cadangan paru bertambah d. Pemberian obat
e. Penurunan koordinasi e. Mendaftar lansia
47. Penurunan sistem indra terjadi pada lansia, 56. Kegiatan Lansia di meja 5 adalah :
kondisi yang terjadi adalah : a. Penyuluhan kesehatan
a. Vertikel kiri mengalami hipertropi b. Pengukuran tekanan darah
b. Prebiaskusis c. Menimbang berat badan
c. Kekurangan cairan d. Pemberian obat
d. Volume cadangan paru bertambah e. Mendaftar lansia
e. Penurunan koordinasi 57. Perbedaan Puskesmas santun lansia dengan
48. Kesepian pada lansia dapat terjadi karena Puskesmas yang biasanya adalah
pasangan hidup yang meninggal. Kondisi ini a. Jam buka
termasuk pada perubahan : b. Sarananya
a. Kepribadian c. Jenis pelayanan kesehatan
b. Konsep diri d. Sasarannya
c. Psikologis e. Penanggungjawabnya
d. Sosial 58. Kelebihan pelayanan pada Puskesmas
e. Psikososial santun lansia adalah :
49. Sasaran Posyandu Lansia adalah : a. Loket lansia tersendiri
a. Semua masyarakat di suatu wilayah b. Dilayani dokter spesialis
tertentu c. Semua lansia tidak dikenakan biaya
b. Masyarakat yang berusia maksimal 60 administrasi
tahun d. Ruang tunggu berbeda dengan pasien
c. Keluarga yang memiliki lansia umum
d. Tokoh masyarakat dan tokoh agama e. Apotik tersendiri
e. Lansia setelah dirawat di rumah sakit 59. Pernyataan di bawah ini adalah ciri-ciri
50. Jenis pelayanan kegiatan di Posyandu Puskesmas lansia :
Lansia adalah : a. Memiliki Posyandu Lansia
a. Pemeriksaan rontgen b. Kader kesehatan lansia aktif membantu di
b. Penyuluhan kesehatan Puskesmas
c. Pelaksanaan rekreasi bersama c. Meningkatkan frekuensi penyuluhan
d. Pemeriksaan CT Scan untuk lansia stroke kesehatan
e. Merujuk semua lansia yang berisiko d. Memberikan dukungan untuk
terjadinya masalah kesehatan meningkatkan kesehatannya secara
51. Tugas kader kesehatan pada H-1 Posyandu mandiri
Lansia adalah : e. Melakukan pelayanan kesehatan secara
a. Menyiapkan sarana untuk kegiatan apatiskepada lansia
keterampilan bagi lansia 60. Perencanaan pada manajemen Puskesmas
b. Menyiapkan alat pemeriksaan kesehatan Santun Lansia adalah :
secara berkala a. Pengumpulan data dasar
c. Menyiapkan sarana untuk olahraga b. Menyediakan ruang pelayanan khusus
c. Melaksanakan kerjasama lintas sektor d. Bimbingan rohani
d. Meningkatkan dukungan keluarga e. Olah raga secara teratur
e. Pengelolaan dana lansia 69. Upaya pemulihan kondisi lansia di Panti
61. Pelaksanaan pada manajemen Puskesmas perlu dilakukan, kegiatannya adalah :
adalah : a. Rekreasi
a. Pengumpulan data dasar b. Pelatihan keterampilan fisik pada lansia
b. Menyediakan ruang pelayanan khusus c. Perawatan pada kesehatan mulut
c. Melaksanakan kerjasama lintas sektor d. Bimbingan rohani
d. Meningkatkan dukungan keluarga e. Olah raga secara teratur
e. Pengelolaan dana lansia 70. Perawat melakukan pengumpulan data di
62. Kerjasama lintas sektor termasuk pada Panti Werdha untuk mengidentifikasi masalah
tahap : yang terjadi, kegiatan perawat tersebut pada
a. Perencanaan fase :
b. Pelaksanaan a. Fase identifikasi
c. Monitoring b. Fase resolusi
d. Evaluasi c. Fase intervensi
e. Supervisi d. Fase implementasi
63. Evaluasi pelaksanaan Puskesmas Santun e. Fase orientasi
Lansia dilakukan dengan cara : 71. Lansia di Panti mengalami masalah
a. Wawancara gangguan nutrisi, perawat melakukan tindakan
b. Studi dokumentasi untuk mengatasinya, kegiatan perawat tersebut
c. Penilaian stake holder pada fase :
d. Informasi dari petugas kesehatan a. Fase identifikasi
e. Pertemuan antara petugas kesehatan dengan b. Fase resolusi
klien c. Fase intervensi
64. Kesepakatan antara staf Puskesmas tentang d. Fase implementasi
pembinaan kegiatan lansia adalah kegiatan pada e. Fase orientasi
tahap : 72. Penilaian perkembangan kondisi lansia
a. Perencanaan perlu dilakukan untuk menentukan tindak
b. Pelaksanaan selanjutnya, kegiatan ini termasuk fase :
c. Monitoring a. Fase identifikasi
d. Evaluasi b. Fase resolusi
e. Supervisi c. Fase intervensi
65. Pernyataan di bawah ini benar tentang d. Fase implementasi
Panti Werdha : e. Fase orientasi
a. Unit pelaksana teknis yang berfokus pada
lansia yang mengalami masalah fisik.
b. Unit pelaksana teknis yang memantau
keberadaan lansi di wilayahnya
masingmasing
c. Unit pelaksana teknik yang memberikan
pembinaan kesejahteraan pada lansia
d. Unit pelaksana teknik yang memberikan
pelayanan kesehatan pada lansia
e. Unit pelaksana teknis yang berorientasi
pada peningkatan umur harapan hidup
66. Sasaran pembinaan di Panti Werdha secara
langsung adalah :
a. Lanjut usia
b. Keluarga
c. Masyarakat
d. Dinas sosial
e. Departemen Agama
67. Upaya preventif yang perlu dilakukan di
Panti Werdha adalah :
a. Perawatan kesehatan dengan dokter
spesialis
b. Pelatihan keterampilan fisik pada lansia
c. Pemberian perawatan pada kesehatan mulut
d. Rujukan ke Puskesmas
e. Olah raga secara teratur
68. Lansia di Panti perlu dilakukan upaya
kuratif, kegiatan yang perlu dilakukan adalah :
a. Rekreasi
b. Pelatihan keterampilan fisik pada lansia
c. Perawatan pada kesehatan mulut

Anda mungkin juga menyukai