Anda di halaman 1dari 12

KRITERIA 8 PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Latar Belakang
Pengabdian masyarakat merupakan salah satu dari kegiatan Tri Dharma Perguruan
Tinggi (PT) yang memiliki kedudukan yang sama dengan dua dharma lainnya yaitu
pendidikan dan penelitian. Kegiatan ini merupakan kegiatan sivitas akademika dalam
mengamalkan dan membudayakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Hasil pengabdian kepada
masyarakat digunakan sebagai proses pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
pengayaan sumber belajar/pembelajaran serta pematangan sivitas akademika.
Hasil Pengabdian kepada Masyarakat harus dapat berkontribusi dalam menyelesaikan
permasalahan kesehatan maupun permasalahan di masyarakat umum, sehingga diharapkan
berkontribusi nyata dalam memberdayakan masyarakat demi terwujudnya masyarakat yang
mandiri dalam kesehatan. Pengabdian kepada masyarakat di Poltekkes Kemenkes Medan
diarahkan dalam rangka pengaplikasian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) yang
dilakukan secara melembaga melalui pendekatan ilmiah langsung kepada khalayak sasaran
yaitu masyarakat di luar kampus, lembaga pemerintah, dan kemasyarakatan maupun dunia
usaha dan industri yang membutuhkannya serta mahasiswa dalam kampus sendiri dalam
rangka program pengembangan budaya kewirausahaan.
Tujuan pelaksanaan Pengabdian kepada masyarakat adalah terwujudnya
pengabdian kepada masyarakat berbasis penelitian yang bermanfaat dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa, meningkatkan peran dan berpartisipasi dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat serta mendiseminasikan hasil-hasil PkM yang dapat dimanfaatkan
untuk memperkuat daya saing nasional, dan menyelesaikan permasalahan kesehatan maupun
permasalahan di masyarakat umum.
Poltekkes Kemenkes Medan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan
maka disusun beberapa tujuan disusunnya Rencana Induk Pengabdian Kepada Masyarakat
antara lain:
1. Terselenggaranya Pengabdian Masyarakat inovatif yang mendorong pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dalam lingkup nasional dan international;
2. Terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat berbasis penerapan hasil penelitian
yang bermanfaat bagi masyarakat;
3. Tersedianya SDM yang kompeten dan mampu meningkatkan kapasitas diri dibidangnya
sesuai dengan tuntutan global;
4. Terselenggaranya kualitas manajemen SDM untuk mendukung kegiatan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
Penetapan standar pengabdian kepada masyarakat Poltekkes Kemenkes Medan
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang
Pendidikan Tinggi dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) yang merupakan perubahan dari
Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015. SN Dikti tersebut menjadi dasar Poltekkes
Kemenkes Medan menetapkan Standar Mutu Pengabdian kepada Masyarakat Poltekkes
Kemenkes Medan yang memiliki delapan standar mutu pengabdian kepada masyarakat
yaitu, (1) Standar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat, (2) Standar Isi Pengabdian kepada
Masyarakat, (3) Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat, (4) Standar Penilaian
Pengabdian kepada Masyarakat, (5) Standar Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat,
(6) Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat, (7) Standar Pengelolaan
Pengabdian kepada Masyarakat, (8) Standar Pendanaan dan pembia yaan PkM.
Perencanaan terhadap pencapaian pilar-pilar pengabdian tertuang dalam Rencana
Startegis Pengabdian kepada Masyarakat (Renstra PkM), yang berfokus pada pelaksanaan
PUI Poltekkes Kemenkes Medan untuk mencapai Peningkatan Kesehatan Ibu dan anak.
Fokus peningkatan kesehatan ibu dan anak tersebut telah juga tertuang dalam road map
pengabdian yang disusun merujuk pada visi dan misi Poltekkes Kemenkes Medan.
Pelaksanaan dan pelaporan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan pada setiap
tahunnya dibagi berdasarkan sumber dana yang diterima oleh dosen peneliti, yaitu:
1. Sumber dana dari DIPA Poltekkes Kemenkes Medan
2. Sumber dana dari dosen Pengabdi, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Mandiri yang dilaksanakan oleh dosen peneliti dengan sumber dana dari dana pribadi
dosen pengabdi.
3. Sumber dana dari pihak-pihak terkait dan tidak mengikat. Pengabdian Insidental
dilaksanakan atas dasar permintaan/kebutuhan dari masyarakat atau atas dasar
rencana/inisiatif sendiri dari dosen pengabdi dan merupakan kegiatan responsif sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan wilayah serta tidak terikat waktu pelaksanaannya
Pelaporan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan pada setiap tahunnya baik
secara internal maupun secara eksternal. Secara internal pelaporan dilaksanakan dengan
membuat laporan tahunan yang disusun oleh pusat penelitian dan pengabdian masyarakat,
hasil laporan tahunan ini juga dipaparkan di tingkat Poltekkes Kemenkes BPPSDMK pada
agenda rapat kerja tahunan.
Prodi DIII Keperawatan Gunungsitoli merupakan salah satu program studi di
Poltekkes Kemenkes Medan melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengacu
pada visi misi Prodi D III Keperawatan Gunungsitoli. Setelah bergabung dengan Poltekkes
Kemenkes Medan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di Prodi DIII Keperawatan
Gunungsitoli setiap tahunnya tetap dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa dan
pelaksanaannya sesuai dengan petunjuk pelaksanaan pengabdian masyarakat dari Poltekkes
Kemenkes Medan yang tertuang pada buku Pedoman Pengabdian Masyarakat yang
diterbitkan oleh Pusat penelitian dan pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Medan.

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS


Pengabdian kepada Masyarakat mengacu pada visi dan misi Poltekkes Kemenkes
Medan, sedang penentuan fokus pengabdian masyarakat mengacu pada Peningkatan
Kesehatan Ibu dan anak. Kebijakan pengabdian kepada masyarakat di Poltekkes
Kemenkes Medan tertuang dalam Renstra PkM yang ditetapkan dengan SK Direktur No:
HK.06.01/00/01.04/0542.1/2017 dan berlaku selama 4 tahun. Renstra PkM Poltekkes
Kemenkes Medan maka riset unggulan dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
Poltekkes Kemenkes Medan untuk periode 2020 -2024 difokuskan terhadap Kesehatan
ibu dan anak berbasis budaya lokal.
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dana penelitiannya bersumber
dari DIPA Poltekkes Kemenkes Medan, maka akan berpedoman pada buku pedoman
pengabdian kepada masyarakat di politeknik Kesehatan Kemenkes RI yang dikeluarkan
oleh Pusat Pendidikan SDM Kesehatan.
PkM pada tahun 2017, baik yang didanai oleh DIPA Poltekkes Kemenkes Medan
dan dana mandiri ada sebanyak 61 judul PkM, pada tahun 2018 ada sebanyak 81 judul
PkM (baik yang didanai dan mandiri) serta tahun 2019 ada sebanyak 90 judul, dan pada
tahun ini telah dimulai seleksi proposal PkM yang mengacu pada 4 skema PkM seperti :
a. Program Kemitraan Masyarakat (PKM) b. Program Pengembangan Desa Mitra
(PPDM) c. Program Kemitraan Wilayah (PKW) d. Program Pengembangan
Kewirausahaan (PPK).
Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan secara Mandiri tetap mengacu pada
ketentuan yang tertuang dalam buku Pedoman Pengabdian Masyarakat yang diterbitkan
oleh Pusat penelitian dan pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Medan.
Prodi DIII Keperawatan Gunungsitoli melakukan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat mengacu pada visi misi Prodi D III Keperawatan Gunungsitoli dengan focus
pengabdian masyarakat mengacu pada bidang keperawatan medical bedah pada tahun
2018 dan 2019 dan pada bidang keperawatan Diabetik pada tahun 2020. Setelah
bergabung dengan Poltekkes Kemenkes Medan kebijakan pengabdian kepada masyarakat
di Prodi DIII Keperawatan Gunungsitoli menerapkan kebijakan pengabdian masyarakat di
Poltekkes Kemenkes Medan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Prodi DIII
Keperawatan Gunungsitoli dananya bersumber dari DIPA Poltekkes kemenkes Medan,
sumber dana dari pihak-pihak terkait dan tidak mengikat dan Mandiri. Pengabdian
Kepada Masyarakat di Prodi DIII Keperawatan Gunungsitoli yang didanai maupu mandiri
berjumlah 12 kegiatan sejak tahun 2018 sampai dengan 2020, dimana kegiatan
pengabdian masyarakat ditahun 2018 sebanyak 3 judul, ditahun 2019 sebanyak 4 judul
dan ditahun 2020 sebanyak 5 judul.

3. Strategi Pencapaian Standar


Dalam upaya mencapai standar mutu pengabdian masyarakat yang telah ditetapkan, maka
Poltekkes Kemenkes Medan, membuat strategi sebagai berikut : Direktur Poltekkes Kemenkes
Medan menetapkan standar pengabdian kepada masyarakat dengan menunjuk Kepala Pusat
penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat berdasarkan standar yang berlaku. Kemudian pusat penelitian dan Pengabdian
Masyarakat poltekkes Kemenkes Medan mensosialisasikan standar pengabdian kepada
masyarakat bagi dosen di lingkungan Poltekkes Kemenkes Medan secara berkala dan
menyampaikan laporan pelaksanaan program pengabdian yang telah dilaksanakan kepada
Direktur secara periodik.
Pusat penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Medan menyampaikan
data pelaksanaan pengabdian dosen secara berkala ke pangkalan data Pendidikan Tinggi untuk
meningkatkan reputasi dan peringkat Poltekkes Kemenkes Medan serta Kepala Pusat Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengabdian
kepada masyarakat agar berjalan sesuai target dan tujuan kegiatan.
Berikut ini menunjukkan strategi pencapaian standar mutu PkM dan mekanisme kontrol
pencapaiannya : (1). Standar hasil PkM strategi pencapaian antara lain : (a) Menyusun renstra
dan renop Tri Dharma PT , (b) Menyusun RIP dan Roadmap PkM, (c) Menyusun Pedoman
PkM, (d) Mensosialisasikan Pedoman PkM, (e) Mengadakan pelatihan/workshop, (f)
Menetapkan indikator kinerja PkM yang diselaraskan dengan Indikator Kinerja
Utama. (2) . Standar isi PkM, strategi pencapaian antara lain : (a) Sosialisasi standar isi PkM,
(b) Penyediaan sarana, prasarana dan , (c) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan PkM. (3).
Standar Proses PkM, strategi pencapaian antara lain : (a). Sosialisasi standar proses bagi dosen
dan mahasiswa, (b) Sosialisasi format dan struktur proses PkM bagi dosen dan
mahasiswa, (c) Monitoring dan evaluasi proses kegiatan PkM. (4).Penilaia n PkM, strategi
pencapaian antara lain : (a) Sosialisasi standar penilaian PkM bagi dosen dan mahasiswa, (b)
Panduan penilaian, (c) Pembentukan tim penilaian kegiatan PkM melalui SK Direktur
(d) Pengumunan hasil penilaian. (5). Pelaksanaan PkM, strategi pencapaian antara lain : (a)
Adanya SK pelaksana kegiatan PkM termasuk surat tugas keterlibatan mahasiswa, (b)
Monitoring dan evaluasi terhadap pelasanaan PkM. (5). Sarana Dan Prasarana PkM, strategi
pencapaian antara lain : (a).Pemenuhan sarana dan prasarana kegiatan PkM dengan melibatkan
urusan BMN, (b) Monitoring dan Evaluasi terhadap proses pelasanaan PkM. (6). Pengelolaan
PkM, strategi pencapaian antara lain : (a).Adanya Pedoman pengelolaan PkM, (b) Pelaksanaan
pengeloaan PkM sesuai roadmap dan pedoman, (c) Melaksanakan diseminasi hasil PkM,
(d) Melaksanakan workshop peningkatan kapasitas PkM, (e) Tersedian ya RIP PkM. (6).
Standar pendanaan dan pembiayaan PkM, strategi pencapaian antara lain : (a) Menetapkan
alokasi anggaran, (b) Mengatur penggunaan dana PkM.
Dalam upaya mencapai standar mutu pengabdian masyarakat yang telah ditetapkan,
maka Prodi DIII Keperawatan Gunungsitoli , membuat strategi sebagai berikut : Ketua Prodi
DIII Keperawatan Gunungsitoli menunjuk Penanggungjawab Kegiatan Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
berdasarkan standar yang berlaku. Kemudian Penanggungjawab Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat Prodi DIII Keperawatan Gunungsitoli mensosialisasikan standar pengabdian
kepada masyarakat bagi dosen di lingkungan Prodi DIII Keperawatan Gunungsitoli secara
berkala dan menyampaikan laporan pelaksanaan program pengabdian yang telah dilaksanakan
kepada Ketua Program Studi secara periodik.
Penanggungjawab Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Prodi DIII Keperawatan
Gunungsitoli menyampaikan data pelaksanaan pengabdian dosen secara berkala ke Unit
Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat di Poltekkes Kemenkes Medan untuk disampaikan di
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi untuk meningkatkan reputasi dan peringkat Poltekkes
Kemenkes Medan serta Penanggungjawab Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat agar berjalan
sesuai target dan tujuan kegiatan. Pencapaian Standar Mutu PkM dan Mekanisme Kontrol
Pencapaiannya PkM mengacu pada Poltekkkes Kemenkes Medan.
4. Evaluasi Pelaksanaan Standar
Evaluasi pelaksanaan standar di Unit Pengembang Program Studi antara lain : (1).
Standar Hasil PkM, evaluasi standar antara lain pelaksanaan standar hasil tercapai 80% dari
100%; dengan metode pengukuran melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan audit
mutu internal; factor pendukung keberhasilan : fasilitas sarana prasarana, SDM, hasil kegiatan
PkM Dosen dalam berbasis masalah kesehatan masyarakat; factor penghambat keberhasilan :
masih terdapat sebanyak 15% kegiatan PkM belum berbasis hasil penelitian dan melibatkan
mahasiswa sebagai team pengabdi; akar masalah : masih adanya hasil riset yang belum
berpihak untuk kesejahteraaan dan kesehatan masyarakat; rencana tindak lanjut : melakukan
seleksi proposal PkM yang lebih selektif dalam memperoleh hasil yang diharapkan sesuai
dengan roadmap penelitian Poltekkes kemenkes Medan. (2). Standar isi PkM, evaluasi standar
antara lain pelaksanaan standar tercapai 100% dari 100% dengan metode pengukuran sosialisasi
pedoman PkM, proses seminar proposal PkM dan seminar hasil PkM, adanya monev dan
penilaian oleh reviewer; factor pendukung keberhasilan : pedoman PkM, fasilitas sarana dan
prasarana, tertib administrasi dalam prosedur pelaksanaan PkM, Laporan Monev, adanya tim
reviewer; rencana tindak lanjut : informasi dan terupdate dalam penguatan kapasitas dosen
dalam kegiatan PkM. (3) Standar Proses PkM, evaluasi standar antara lain pelaksanaa standar
tercapai 100% dari 100% dengan metode pengukuran monitoring dan evaluasi proses PkM,
laporan hasil pelaksanaan PkM, adanya logbook laporan kegiatan harian proses pelaksanaan
PkM, laporan pelaksanaan PkM; factor pendukung keberhasilan : tersedianya buku pedoman,
fasilitas sarana dan prasarana, tertib administrasi dan SDM; rencana tindak lanjut : penyesuaian
dengan buku pedoman yang baru. (4) Standar penilaian PkM, evaluasi standar antara lain
pelaksanaan standar tercapai 100% dari 100 % dengan metode pengukuran pedoman PkM, SOP
PkM, Monitoring dan evaluasi pelaksanaan PkM, Laporan pelaksanaan PkM, SK Tim reviewer
PkM; factor pendukung keberhasilan : tersedianya uku pedoman, fasilitas sarana dan prasarana,
administrasi tertib, SDM. (5). Standar pelaksanaan PkM, evaluasi standar antara lain
pelaksanaan standar tercapai 100% dari 100% dengan metode pengukuran mengacu pada
pedoman penelitian, SOP penelitian, monev penelitian, laporan pelaksanaan penelitan, SK
penelitian. (6). Standar sarana dan prasarana, evaluasi standar antara lain pelaksanaan standar
tercapai 100% dari 100% dengan metode pengukuran monev dan peninjauan terhadap sarana
dan prasaran setiap awal tahun; faktor pendukung fasilitas sarana prasarana, administrasi
tertib, dan SDM; Rencana Tindak Lanjut pengecekan ketersediaan dan kelayakan terhadap
sarana dan prasaran setiap awal tahun. (7) Standar pengelolaan PkM, evaluasi standar antara
lain pelaksanaan standar tercapai 100% dari 100 % dengan metode pengukuran monev proses
perencanaan, pel aksanaan dan pelaporan; faktor pendukung keberhasilan tersedianya
pedoman pengelolaan PkM, tersediangya SOP PkM, Roadmap PkM, Laporan Monitoring
dan evaluasi pelaksanaa n PkM sebagai dasar pengukuran ketercapaian , Laporan pelaksanaa n
PkM. (8). Standar pendanaan dan pembiayaan PkM, evaluasi standar antara lain pelaksanaan
standar tercapai 100% dari 100% dengan metode pengukuran monev pembiayaan PkM; factor
pendukung : alokasi anggaran PkM sudah memadai.
Evaluasi pelaksanaan standar di Unit Program Studi antara lain : (1). Standar Hasil PkM,
evaluasi standar antara lain pelaksanaan standar hasil tercapai 80% dari 100%; dengan metode
pengukuran melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan audit mutu internal; factor
pendukung keberhasilan : fasilitas sarana prasarana, SDM, hasil kegiatan PkM Dosen dalam
berbasis masalah kesehatan masyarakat; factor penghambat keberhasilan : kegiatan PkM belum
berbasis hasil penelitian ; akar masalah : dosen masih belum memahami aturan pelaksanaan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat, kurangnya tenaga dosen; rencana tindak lanjut :
Kordinasi dengan Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat terkait pelaksanaan pengabdian
kepada masyarakat, sosialisasi panduan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat kepada
seluruh dosen, mengusulkan penambahan jumlah tenaga Dosen. (2). Standar isi PkM, evaluasi
standar antara lain pelaksanaan standar tercapai 80% dari 100% dengan metode pengukuran
sosialisasi pedoman PkM, proses seminar proposal PkM dan seminar hasil PkM, adanya monev
dan penilaian oleh reviewer; factor penghambat : dosen belum sepenuhnya memahani aturan
pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat; factor pendukung keberhasilan : pedoman
PkM, fasilitas sarana dan prasarana, tertib administrasi dalam prosedur pelaksanaan PkM,
Laporan Monev, adanya tim reviewer; akar masalah belum terpaparnya seluruh dosen pada
pedoman pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, rencana tindak lanjut : informasi dan
terupdate dalam penguatan kapasitas dosen dalam kegiatan PkM, sosialisasi panduan
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat kepada seluruh dosen. (3) Standar Proses PkM,
evaluasi standar antara lain pelaksanaa standar tercapai 100% dari 100% dengan metode
pengukuran monitoring dan evaluasi proses PkM, laporan hasil pelaksanaan PkM, adanya
logbook laporan kegiatan harian proses pelaksanaan PkM, laporan pelaksanaan PkM; factor
pendukung keberhasilan : tersedianya buku pedoman, fasilitas sarana dan prasarana, tertib
administrasi dan SDM; rencana tindak lanjut : penyesuaian dengan buku pedoman yang baru.
(4) Standar penilaian PkM, evaluasi standar antara lain pelaksanaan standar tercapai 100% dari
100 % dengan metode pengukuran pedoman PkM, SOP PkM, Monitoring dan evaluasi
pelaksanaan PkM, Laporan pelaksanaan PkM, SK Tim reviewer PkM; factor pendukung
keberhasilan : tersedianya uku pedoman, fasilitas sarana dan prasarana, administrasi tertib,
SDM. (5). Standar pelaksanaan PkM, evaluasi standar antara lain pelaksanaan standar tercapai
100% dari 100% dengan metode pengukuran mengacu pada pedoman penelitian, SOP
penelitian, monev penelitian, laporan pelaksanaan penelitan, SK penelitian. (6). Standar sarana
dan prasarana, evaluasi standar antara lain pelaksanaan standar tercapai 100% dari 100%
dengan metode pengukuran monev dan peninjauan terhadap sarana dan prasaran setiap awal
tahun; faktor pendukung fasilitas sarana prasarana, administrasi tertib, dan SDM; Rencana
Tindak Lanjut pengecekan ketersediaan dan kelayakan terhadap sarana dan prasaran setiap
awal tahun. (7) Standar pengelolaan PkM, evaluasi standar antara lain pelaksanaan standar
tercapai 100% dari 100 % dengan metode pengukuran monev proses perencanaan, pel aksanaan
dan pelaporan; faktor pendukung keberhasilan tersedianya pedoman pengelolaan PkM,
tersediangya SOP PkM, Roadmap PkM, Laporan Monitoring dan evaluasi pelaksanaa n PkM
sebagai dasar pengukuran ketercapaian , Laporan pelaksanaa n PkM. (8). Standar pendanaan
dan pembiayaan PkM, evaluasi standar antara lain pelaksanaan standar tercapai 80% dari 100%
dengan metode pengukuran monev pembiayaan PkM; factor pendukung : alokasi anggaran
PkM sudah memadai; factor penghambat : kegiatan pengabdian Kepada Masyarakat Yang
dilaksanakan oleh Dosen Non PNS Belum Didanai; rencana tindak lanjut : konsultasi kepada
Pusat Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat tentang aturan pelaksanaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat oleh tenaga Dosen Non PNS.
5. Indikator Kinerja Utama
Dalam tiga tahun terakhir 2018-2020, jumlah kegiatan pengabdian masyarakat yang

sesuai dengan keilmuan PS/Tahun masing-masing adalah, 81 kegiatan tahun 2018, 90

kegiatan tahun 2019 dan 81 kegiatan tahun 2020. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat

turut melibatkan mahasiswa dalam proses pengumpulan data dan pada proses pelaksanaan,

mahasiswa yang dilibatkan adalah mahasiswa yang berada di tingkat III tiap tahunnya guna

memenuhi capaian pembelajaran.

Relevansi PkM mencakup unsur-unsur sebagai berikut:

a. Memiliki peta jalan yang memayungi tema PkM dosen serta pengembangan keilmuan PS

yang terdiri dari roadmap PkM UPPS sebagai acuan, Roadmap PkM Prodi sebagi acuan

dalam penelitian dan mahasiswa.

b. Dosen dan mahasiswa melaksanakan kegiatan PkM sesuai dengan peta jalan yang telah

ditetapkan dengan merujuk pada roadmap PkM masing-masing Program Studi. Kegiatan

PkM Dosen di semua jurusan mengikutsertakan seluruh mahasiswa Tingkat III pada

tiap tahunnya, selain itu juga terdapat kegiatan PkM terpadu pada desa binaan yang di

kelola oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Medan

dan dilaksanakan oleh seluruh dosen di Poltekkes Kemenkes Medan.

c. Evaluasi kesesuaian penelitian dosen PS dengan peta jalan, selama 3 (tiga) tahun terakhir

di Poltekkes Kemenkes Medan, dapat dicapai 100%.

d. Hasil evaluasi digunakan untuk perbaikan relevansi PkM dan pengembangan keilmuan

PS .

e. Integrasi hasil PkM untuk pengayaan bahan ajar yang telah dilakukan oleh Dosen PS

selama kurun waktu 3 (tiga) terakhir sudah mencapai 100%. Integrasi hasil PkM

dilakukan ke dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan bahan ajar baik dalam

subtansi materi ajar maupun sebagai kajian dalam pembelajaran.

Dalam tiga tahun terakhir 2018-2020, jumlah kegiatan pengabdian masyarakat yang

sesuai dengan keilmuan PS/Tahun masing-masing adalah, 4 kegiatan tahun 2018, 4

kegiatan tahun 2019 dan 5 kegiatan tahun 2020 dan masing – masing kegiatan terintegrasi

dengan mata kuliah KMB, Keperawatan Dasar, Gizi dan Diet, Keperawatan Anak dan
Keperawatan Komunitas yang dituangkan dalam Rencana Pembelajaran Semester dan Bahan

Ajar pada masing – masing mata kuliah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat turut

melibatkan mahasiswa dalam proses pengumpulan data dan pada proses pelaksanaan,

mahasiswa yang dilibatkan adalah mahasiswa yang berada di tingkat III tiap tahunnya guna

memenuhi capaian pembelajaran. Setiap kegiatan pengabdian kepada masyarakat

berdasarkan pada roadmap yang telah ditetapkan. Setiap tahunnya dilakukan kegiatan

evaluasi terhadap kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan, dan didapatkan

hasil bahwa setiap kegiatan sesuai dengan roadmap yang telah ditetapkan.

6. Indikator Kinerja Tambahan


2. Standar utama/ standar turunan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), program kerja
Menetapkan setiap kelompok PkM yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat,
dunia usaha, industry dan/atau Pemerintah telah mendapatkan perlindungan hukum (Hak
Kekayaan Intelektual) dapat berupa yang:terdaftar pada Hak Cipta, Hak Merek , Hak
Paten; indicator kinerja tambahan Ketersediaan Sertifikat HKI (Hak Cipta, Hak Merek ,
Hak Paten); monitoring dan evaluasi : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Poltekkes Kemenkes Medan mengidentifikasi karya berupa tehnologi tepat guna yang
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, dunia usaha, industry dan/atau pemerintah, untuk
terdafftar pada Hak Cipta, Hak Merek , Hak Paten; perbaikan berkelanjutan : Poltekkes
Kemenkes Medan, Pusat Litpengmasy menfasilitasi pengurusan untuk mendapatkan
perlindungan hukum (Hak Kekayaan Intelektual) dapat berupa yang:terdaftar pada Hak
Cipta, Hak Merek , Hak Paten.
Indikator kinerja tambahan Poltekkes Kemenkes Medan ditetapkan dalam beberapa
standar turunan dari standar utama :
1. Standar utama/ Standar turunan publikasi karya PkM, program kerja Menetapkan setiap
kelompok PkM harus mempublikasikan hasil PkM pada sekurang- kurangnya jurnal
terakreditasi, indikator kinerja tambahan Ketersediaan Publikasi karya ilmiah (jumlah
karya yang dipublikasikan dalam jurnal terakreditas); monitoring dan evaluasi :
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Medan telah
menugaskan tenaga dosen untuk mengikuti pelatihan sebagai upaya peningkatan skill dan
keterampilan menulis untuk dipublikasi; perbaikan berkelanjutan : Meningkatkan
Pelatihan penulisan jurnal bagi dosen untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam
menulis sehingga bisa dipublikasi dijurnal nasional dan internasional yang terakreditasi.
2. Standar utama/ standar turunan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), program kerja
Menetapkan setiap kelompok PkM yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat,
dunia usaha, industry dan/atau Pemerintah telah mendapatkan perlindungan hukum (Hak
Kekayaan Intelektual) dapat berupa yang:terdaftar pada Hak Cipta, Hak Merek , Hak
Paten; indicator kinerja tambahan Ketersediaan Sertifikat HKI (Hak Cipta, Hak Merek ,
Hak Paten); monitoring dan evaluasi : Dosen masih belum memahami cara pengurusan
HKI, hasil kegiatan PkM masih dalam proses pengurusan ; perbaikan berkelanjutan :
Sosialisasi cara pengurusan HKI, Poltekkes Kemenkes Medan menfasilitasi pengurusan
untuk mendapatkan perlindungan hukum (Hak Kekayaan Intelektual) dapat berupa
yang:terdaftar pada Hak Cipta, Hak Merek , Hak Paten.

7. Kepuasan Pengguna
Instrumen yang digunakan untuk mengukur kepuasan terhadap proses PkM adalah
dengan menggunakan kuesioner skala Likert. Skala likert terdiri dari 5 alternatif: skor 5:
sangat puas, skor 4: puas, skor 3: cukup puas, skor 2: kurang puas dan skor 1: sangat tidak
puas. Pelaksanaan pengukuran kepuasan pengguna (peneliti dan mitra) dilakukan dengan
mengisi kuesioner secara online tiap akhir tahun akademik. Pengisian kuesioner sangat mudah
karena dosen dan mitra tinggal memilih salah satu jawaban yang telah disediakan (tanpa
menuliskan deskripsi), dapat diisi dari tempat dan waktu yang diinginkan.
Perekaman data dilakukan secara manual di unit PPPM. Perekaman data dilakukan
setiap tahun. Untuk hasil pengabdian masyarakat yang sudah dipublikasi dan mendapatkan
HKI dapat dilihat di Google Scholar setiap dosen yang telah melakukan publikasi dan
sertifikat HKI di SISTER.
Analisis data hasil pengukuran kepuasan pengguna (pengabdi dan mitra) dilakukan
menggunakan metode analisis indeks kepuasan masyarakat yang ditetapkan oleh Permenpan
RB No 14 tahun 2017 tentang Nilai Persepsi, Interval IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja.
Hasil tingkat kepuasan Pengabdi dalam pelaksanaan kegiatan PkM, dalam kurun tahun
2018-2020, sebanyak 52,62 % menyatakan sangat puas dengan pengelolaan pelaksanaan
kegiatan PkM dan hasil tingkat kepuasan Mitra terhadap pelaksanaan PkM, sebanyak 48,1%
menyatakan puas dan 44 % menyatakan sangat puas.
Pengukuran kepuasan pengabdi dan mitra yang dilaksanakan secara konsisten, dan
ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem serta dilakukan upaya perbaikan setiap tahun
dilakukan oleh unit PPPM Poltekkes Kemenkes Medan.
Prodi DIII Keperawatan Gunungsitoli dalam mencapai standar pengabdian masyarakat
yang telah ditetapkan, maka dilakukan pengukuran kepuasan pengguna PkM ( mitra) melalui
penyebaran kuesioner setiap 1 tahun sekali. Instrumen yang digunakan untuk mengukur
kepuasan terhadap proses PkM adalah dengan menggunakan kuesioner skala Likert. Skala
likert terdiri dari 4 alternatif: skor 4: sangat puas, skor 3: puas, skor 2: tidak puas, skor 1:
sangat tidak puas. Pelaksanaan pengukuran kepuasan pengguna ( mitra) dilakukan dengan
mengisi kuesioner tiap akhir tahun akademik. Pengisian kuesioner sangat mudah karena mitra
tinggal memilih salah satu jawaban yang telah disediakan (tanpa menuliskan deskripsi), dapat
diisi dari tempat dan waktu yang diinginkan.
Perekaman data dilakukan secara manual di bagian Penanggungjawab Penelitian Dan
Pengabdian Kepada Masyarakat. Perekaman data dilakukan setiap tahun. Untuk hasil
pengabdian masyarakat yang sudah dipublikasi dan mendapatkan HKI dapat dilihat di
Google Scholar setiap dosen yang telah melakukan publikasi dan sertifikat HKI di SISTER.
Analisis data hasil pengukuran kepuasan pengguna (pengabdi dan mitra) dilakukan
menggunakan metode analisis indeks kepuasan masyarakat yang ditetapkan oleh Permenpan
RB No 14 tahun 2017 tentang Nilai Persepsi, Interval IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja.
Hasil tingkat kepuasan Mitra terhadap pelaksanaan PkM, sebanyak 65,1% menyatakan
puas dan 34,9 % menyatakan sangat puas. Pengukuran kepuasan pengabdi dan mitra yang
dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem serta
dilakukan upaya perbaikan setiap tahun dilakukan oleh Penanggungjawab Penelitian Dan
Pengabdian Kepada Masyarakat Prodi DIII Keperawatan Gunungsitoli.

8. Tinjauan Manajemen
Tinjauan manajemen didasarkan atas temuan yang dihasilkan dari kegiatan audit mutu
internal dan survey kepuasan pelanggan yang dilakukan. Temuan tersebut kemudian
ditindaklanjuti untuk perbaikan mutu dimasa yang akan datang. Prosedur tinjauan
manajemen dilakukan berdasarkan prosedur mutu tinjauan manajemen satuan penjamin
mutu standar pengelolaan PkM. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan audit serta
tindakan pengendalian, maka dilaksanakan rapat tinjauan manajemen dan pembuatan laporan
tinjauan manajemen.
Kegiatan ini dilakukan minimal setiap tahun yang bertujuan untuk mengevaluasi
penerapan standar yang telah dilakukan dan menentukan rencana tindaklanjut sesuai dengan
masalah yang ditemukan. Kegiatan ini dihadiri oleh semua pimpinan yang diundang untuk
mengikuti pemaparan hasil AMI. Ketua Pusat penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Poltekkes Kemenkes Medan melaporkan hasil analisis dan menyampaikan rekomendasi
perbaikan untuk dapat dilaksanakan oleh semua pihak.
Untuk Prodi DIII Keperawatan Gunungsitoli tinjauan manajemen didasarkan atas
temuan yang dihasilkan dari kegiatan audit mutu internal dan survey kepuasan pelanggan
yang dilakukan. Temuan tersebut kemudian ditindaklanjuti untuk perbaikan mutu dimasa
yang akan datang. Prosedur tinjauan manajemen dilakukan berdasarkan prosedur mutu
tinjauan manajemen satuan penjamin mutu standar pengelolaan PkM. Sebagai bentuk
pertanggungjawaban kegiatan audit serta tindakan pengendalian, maka dilaksanakan rapat
tinjauan manajemen dan pembuatan laporan tinjauan manajemen.
Kegiatan ini dilakukan minimal setiap tahun yang bertujuan untuk mengevaluasi
penerapan standar yang telah dilakukan dan menentukan rencana tindaklanjut sesuai dengan
masalah yang ditemukan. Kegiatan ini dihadiri oleh semua pimpinan yang diundang untuk
mengikuti pemaparan hasil AMI. Penanggungjawab Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Prodi DIII Keperawatan Gunungsitoli melaporkan hasil analisis dan menyampaikan
rekomendasi perbaikan untuk dapat dilaksanakan oleh semua pihak selanjutnya
menyampaikan kegiatan tinjauan manajemen yang telah dilakukan ke Pusat Penelitian Dan
Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Medan.

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar PkM serta tindak lanjut


Masalah Publikasi hasil pengabdian masyarakat dosen belum ada yang dipublikasi kan ;
akar masalah Belum semua dosen termotivasi dengan informasi metode publikasi ke
jurnal nasional dan internasional; rencana perbaikan Menyelenggarakan wokshop
penulisan manuskrip; pengembangan : Meningkatkan Pelatihan dalam Penulisan jurnal
bagi dosen untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam menulis sehingga bisa
dipublikasi di jurnal nasional dan I nternasional yang terakreditasi.
3. Perlindungan hukum (Hak Kekayaan Intelektual) dapat berupa yang:terdaftar pada Hak
Cipta, Hak Merek ,Hak Paten.
Masalah Karya yang menghasilkan tehnologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat, dunia usaha, industri dan/atau pemerintah masih di dominasi Jurusa Gizi
Poltekkes Kemenkes Medan; akar masalah : Belum semua jurusan termotivasi dengan
inovasi baru dalam pengembangan produk hasil penelitian yang dapat dan diabdikan pada
masyarakat; rencana perbaikan : Menyelenggarakan wokshop penerapan tehnologi tepat
guna; pengembangan : Meningkatkan Pelatihan penerapan tehnologi tepat guna dengan
pemberdayaan masyarakat.
Posisi : Saat ini kondisi kegiatan Pengabdian masyarakat di Prodi D III Keperawatan
Guniungsitoli masih berada pada posisi pertumbuhan (growth). Pelaksanaan kegiatan PkM
berbasis hasil penelitian masih tergolong baru diterapkan. Namun di setiap ada seleksi
proposal PkM yang dilakukan, selalu di tekankan bahwa kegiatan PkM yang akan dilakukan
nantinya adalah hasil riset sebelumnya.
Masalah pada kegiatan PkM di Prodi DIII Keperawatan Gunungsitoli belum berbasis
hasil penelitian tetapi masih berdasarkan permasalahan kesehatan yang ada dimasyarakat. Hal
ini disebabkan masih rendahnya pemahaman terkait pelaksaan pengabdian kepada masyarakat.
Masih banyak ditemukan hasil riset yang belum menghasilkan poduk penelitian (tehnologi
tepat guna yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, dunia usaha, industry dan/atau
pemerintah), sehingga dosen yang bersangkutan tidak dapat melakukan kegiatan PkM berbasis
hasil riset. Disamping itu, pendanaan terhadap kegiatan PkM juga masih sebatas dana yang
bersumber dari DIPA Poltekkes Kemenkes Medan saja. Hal ini juga menjadi dasar seleksi
yang lebih ketat terhadap kegiatan PkM. Sementara kegiatan pengabdian kepada masyarakat
yang dilakukan oleh Dosen non PNS masih belum bias didanai dari DIPA Poltekkes
Kemenkes Medan.
Akar Masalah : belum semua hasil riset dosen menghasilkan tehnologi tepat guna
yang dapat di manfaatkan oleh masyarakat, dunia usaha, industry dan/atau pemerintah). Hal
ini juga menjadi salah satu kendala di dalam memperoleh Hak Cipta berupa Paten sederhana
dan Hak Paten (masih sebatas Hak Cipta saja).
Rencana Kegiatan dan pengembangan PkM : perlu sosialiasi informasi, pelatihan,
workshop tentang pemanfaatan hasil riset dalam kegiatan PKM dan mengiformasikan hasil-
hasil kegiatan PKM yang sudah dipublikasikan sehingga dapat menjadi dasar pelaksanaan
kegiatan PkM diProdi DIII Keperawatan Gunungsitoli. Sosialisasi penulisan naskah publikasi
untuk kegiatan PkM perlu ditingkatkan dalam upaya meningkatkan kreativitas dosen dalam
menulis dan melakukan publikasi.
Prodi DIII Keperawatan Gunungsitoli telah melaksanakan upaya evaluasi ketercapaian
PkM melalui kegiatan audit internal dan survey kepuasan pengguna ( mitra), yang dilakukan
secara berkelanjutan. Upaya evaluasi dan monitoring dilaksanakan agar Prodi DIII
Keperawatan Gunungsitoli dapat memperbaiki, meningkatkan dan memenuhi kepuasan
pengguna proses PkM ( mitra). Berikut ini dapat disimpulkan masalah yang dapat ditemukan
dari hasil evaluasi terkait indikator kinerja tambahan di Prodi DIII Keperawatan Gunungsitoli
yaitu:
Hasil evaluasi ketercapaian standar PKM serta tindak lanjut :
1. Pelaksanaan PkM
Masalah Kegiatan PkM Dosen yang melibatkan mahasiswa baru melibatkan 40%
mahasiswa dari Target 90% mahasiswa; akar masalah Mahasiswa tingkat I dan II
belum terpapar dengan mata kuliah metodologi penelitian Belum semua dosen terpapar
dengan panduan pelaksanaan PkM ; rencana perbaikan : Sosialisasi dan perencanaan
keterlibatan mahasiswa, Sosialisasi panduan pelaksanaan PkM; pengembangan :
Meningkatkan capaian pembelajaran mahasiswa melalui kegitan PkM Dosen dan
mahasiswa, Terlaksananya kegiatan PkM berbasis penelitian.
2. Publikasi hasil pengabdian masyarakat
Masalah Publikasi hasil pengabdian masyarakat dosen belum ada yang dipublikasi kan ;
akar masalah Belum semua dosen termotivasi dengan informasi metode publikasi ke
jurnal nasional dan internasional; rencana perbaikan Menyelenggarakan wokshop
penulisan manuskrip; pengembangan : Meningkatkan Pelatihan dalam Penulisan jurnal
bagi dosen untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam menulis sehingga bisa
dipublikasi di jurnal nasional dan Internasional yang terakreditasi.
3. Perlindungan hukum (Hak Kekayaan Intelektual) dapat berupa yang:terdaftar pada Hak
Cipta, Hak Merek ,Hak Paten.
Masalah Karya yang menghasilkan tehnologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat, dunia usaha, industri dan/atau pemerintah masih di dominasi Jurusa Gizi
Poltekkes Kemenkes Medan; akar masalah : Belum semua jurusan termotivasi dengan
inovasi baru dalam pengembangan produk hasil penelitian yang dapat dan diabdikan pada
masyarakat; rencana perbaikan : Menyelenggarakan wokshop penerapan tehnologi tepat
guna; pengembangan : Meningkatkan Pelatihan penerapan tehnologi tepat guna dengan
pemberdayaan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai