Anda di halaman 1dari 19

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tugas pokok dan fungsi yang harus dilaksanakan oleh setiap perguruan
tinggi adalah Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimana salah satu bagiannya
adalah pengabdian kepada masyarakat. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
mulai tahun 2013 melaksanakan kebijakan desentralisasi pengelolaan
program pengabdian kepada masyarakat. Tujuan dari desentralisasi
pengabdian kepada masyarakat adalah perwujudan kontribusi kepakaran ilmu
kepada masyarakat, meningkatkan jumlah partisipasi dosen dalam
melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, dan meningkatkan kapasitas
pengelolaan pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi. Implikasi
kebijakan ini melimpahkan sebagian tugas dan wewenang dalam pengelolaan
program pengabdian kepada masyarakat secara bertahap kepada perguruan
tinggi.
Untuk mendukung kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
untuk mendesentralisasikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada
perguruan tinggi di atas maka arahan kebijakan dalam pengelolaan
pengabdian kepada masyarakat di STIKes Bustanul Ulum Langsa dituangkan
dalam Rencana Induk Pengabdian kepada masyarakat (RIP ) yang dibuat
untuk jangka waktu 10 tahun (Tahun 2015-2025). RIP adalah dokumen formal
yang berisi visi, strategi pencapaian dan tema pengabdian kepada
masyarakat yang harus diacu oleh pengabdi didalam melakukan pengabdian
kepada masyarakat. RIP 2015-2025 merupakan dokumen formal
perencanaan jangka menengah yang mengacu kepada statuta, renstra,
rencana induk pengembangan dan keputusan senat STIKes Bustanul Ulum
Langsa yang terkait dengan pengabdian kepada masyarakat. RIP ini ditujukan
bagi dosen di lingkungan STIKes Bustanul Ulum Langsa yang akan menyusun
usulan pengabdian kepada masyarakat, sehingga hasil pengabdian kepada
masyarakat yang diperoleh dapat diterapkan dalam memecahkan masalah
pembangunan khususnya dibidang kesehatan sesuai dengan visi dan misi
STIKes Bustanul Ulum Langsa.
2

Rencana Induk Pengabdian kepada masyarakat STIKes Bustanul Ulum


Langsa akan dijalankan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas yang
dihasilkan dari evaluasi diri dan kinerja Badan Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat dengan melibatkan seluruh unit-unit pendukung dan
sumber daya dalam pelaksanaannya. Road map pengabdian kepada
masyarakat dalam RIP ini disusun berdasarkan pemetaan potensi pengabdian
kepada masyarakat.
Pemetaan yang dilakukan berbasis pada payung pengabdian kepada
masyarakat di masing-masing Program Studi dengan mempertimbangkan: (1)
topik dan judul pengabdian kepada masyarakat yang didanai dari internal (2 )
kualifikasi akademik sumber daya manusia yang banyak mendukung bidang
pengabdian kepada masyarakat yang diusulkan, (3) bidang keilmuan dalam
program studi yang mendukung (4) sarana pendukung pengabdian kepada
masyarakat (laboratorium, lahan praktek dan pusat studi ), (5) jumlah output
dan outcomes pengabdian kepada masyarakat, antara lain publikasi ilmiah
dalam bentuk jurnal nasional, HKI, Hak Cipta atau Paten. Prosedur pemetaan
pengabdian kepada masyarakat tersebut melibatkan pimpinan-pimpinan
Program Studi dan Pusat Studi dengan mendata pengabdian kepada
masyarakat yang telah dihasilkan serta produk pengabdian kepada
masyarakat lain (publikasi, HKI, teknologi tepat guna,proseding, buku ajar).
Beberapa unggulan pengabdian kepada masyarakat yang dominan baik
produk maupun outcomes secara kuantitas dan kualitas, maupun potensi
sumber daya yang ada akan dijadikan prioritas untuk diusulkan menjadi
program yang akan dijalankan pada Rencana Induk Pengabdian kepada
masyarakat tersebut. Peta jalan pengabdian kepada masyarakat yang akan
diusulkan dalam RIP diharapkan dapat menjalankan program pengabdian
kepada masyarakat yang dibutuhkan oleh Masyarakat.
Beberapa permasalahan dalam pengelolaan pengabdian kepada
masyarakat, kekuatan sumber daya pengabdi, kelengkapan sarana dan
prasarana penunjang pengabdian kepada masyarakat serta pemanfaatan
produk pengabdian kepada masyarakat yang dihasilkan untuk peningkatan
mutu pembelajaran menjadi tolak ukur dalam pengusulan RIP ke Rapat Senat
dan Direktur. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diusulkan dalam
RIP harus dapat dilaksanakan oleh sebagian besar dosen yang memiliki
3

kompetensi dan bidang keilmuan yang bersifat multi disiplin, untuk lebih
memberikan arah dan kebijakan yang jelas tentang pengembangan
Pengabdian Masyarakat di Stikes maka disusun Rencana Induk Pengabdian
Masyarakat (RIP) STIKes Bustanul Ulum Langsa . Tujuan dari pembuatan
RIP ini harus dapat menjawab permasalahan pengelolaan dan
pengembangan Pengabdian Masyarakat ditingkat STIKES, seperti
memberikan arah kebijakan pengembangan Pengabdian Masyarakat
kedepan, kajian dan topik Pengabdian Masyarakat yang akan dikembangkan,
serta target dan sasaran kegiatan Pengabdian Masyarakat STIKes Bustanul
Ulum Langsa . Penyusunan dokumen RIP didasarkan pada dokumen rencana
strategis STIKES tahun 2015-2025, rencana induk pengembangan STIKes
Bustanul Ulum Langsa dan keputusan senat tentang pengembangan
Pengabdian Masyarakat di STIKes Bustanul Ulum Langsa . Visi-misi STIKes
Bustanul Ulum Langsa:
Mewujudkan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bustanul Ulum Langsa
sebagai Institusi Pendidikan Kesehatan yang mampu bersaing di tingkat
Nasional yang bernuansa Islami tahun 2025.
Misi
- Menyelenggarakan pendidikan kesehatan masyarakat yang bermutu dan
berorientasi pada kebutuhan pengguna lulusan serta menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
- Menyediakan sarana lingkungan yang mendukung proses belajar
mengajar, pengembangan diri peserta didik
- Berperan serta dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah
kesehatan masyarakat juga sebagai motivator terwujudnya peningkatan
kualitas kesehatan lingkungan di masyarakat
- Menjalankan program pengabdian kepada masyarakat bidang kesehatan
lingkungan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan
masyarakat.

Guna pencapaian Visi, Rencana Strategis STIKes Bustanul Ulum


Langsa tahun 2014-2019 yaitu menjadikan STIKes Bustanul Ulum Langsa
sebagai Institusi Pendidikan yang memiliki manajemen internal dan tata
kelola intitusi yang sehat guna mendukung tercapainya suasanaa kademik
4

yang kondusif, pengembangan sarana prasarana secara efisien dan


peningkatan SDM yang kompeten dalam penyelenggaraan Tri Dharma
Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Kesehatan yang memiliki daya saing
dilingkup regional pada tahun 2019. Rencana strategis tersebut harus
berorientasi program dengan mempertimbangkan perbaikan kinerja dari
waktu ke waktu. Rencana strategis juga memperhatikan aspek
keterjangkauan artinya rencana strategis harus dapat diimplementasikan
dalam kurun waktu tertentu. Adapun salah satu dari rencana strategis
STIKes Bustanul Ulum Langsa yang berkaitan dengan penelitian adalah
terwujudnya pembelajaran, penelitian,dan pengabdian masyarakat secara
berkelanjutan sesuai tuntutan Ipteks yangmeliputi beberapa aspek.
1. Menciptakan suasana akademik yang baik untuk mendukung proses
pembelajaran.
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas dosen untuk menunjang kinerja
pendidikan dan penelitian secara kontinyu.
3. Memenuhi kebutuhan tenaga kependidikan yang
professional, berkualitas, dan kompeten yang mampu mendukung
peningkatan mutu.
4. Meningkatkan budaya penelitian dosen dan publikasi hasil penelitian.
5. Meningkatkan kegiatan pengabdian masyarakat.
6. Meningkatkan jaringan kerja sama guna menunjang penyelenggaraan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
7. Meningkatkan program penjaminan mutu di bidang akademik,
penelitian, dan pengabdian masyarakat.
1.2 Dasar Penyusunan RIP
Dokumen-dokumen yang digunakan sebagai acuan dalam
penyusunan RIP STIKes Bustanul Ulum Langsa adalah:
1. Statuta STIKes Bustanul Ulum Langsa yang ditetapkan dengan
surat keputusan STIKes tahun 2019 dengan SK Yayasan Nomor:
SKEP.02.019-BU-III.2019.
2. Surat Keputusan Ketua Nomor 65 Tahun 2015 tentang Rencana
Induk Pengembangan (RIP) STIKes Bustanul Ulum Langsa SK
no 109/SK/I/2019.
5

3. Surat Keputusan Ketua Nomor 022/SK/I/2015 tentang Rencana


Strategis (RENSTRA) STIKes Bustanul Ulum Lang

BAB II

LANDASAN LEMBAGA PENELITIAN


DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

2.1 Visi Misi STIKes Bustanul Ulum Langsa


1. Visi
Mewujudkan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bustanul Ulum Langsa sebagai
Institusi Pendidikan Kesehatan yang mampu bersaing di tingkat Nasional
yang bernuansa Islami tahun 2025.
2. Misi
- Menyelenggarakan pendidikan kesehatan masyarakat yang bermutu dan
berorientasi pada kebutuhan pengguna lulusan serta menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
- Menyediakan sarana lingkungan yang mendukung proses belajar
mengajar, pengembangan diri peserta didik
- Berperan serta dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah
kesehatan masyarakat juga sebagai motivator terwujudnya peningkatan
kualitas kesehatan lingkungan di masyarakat
- Menjalankan program pengabdian kepada masyarakat bidang kesehatan
lingkungan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan
masyarakat

2.2 Visi Misi LPPM STIKes Bustanul Ulum Langsa


Sesuai dengan Visi dan Misi STIKes Bustanul Ulum Langsa, LPPM STIKes
Bustanul Ulum Langsamemiliki Visi yaitu “Mengembangkan penelitian dan
pengabdian masyarakat yang unggul dan kompetitif dalam bidang kesehatan dan
membangun budaya penelitian pada seluruh civitas akademika STIKes Bustanul
Ulum Langsa”.
Sesuai dengan visi tersebut, LPPM STIKes Bustanul Ulum Langsa
menetapkan misi sebagai berikut:
6

1. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang unggul dan


kompetitif pada tingkat regional berbasis manajemen yang integratif dan
komprehensif.
2. Membangun budaya penelitian pada civitas akademika.
3. Membangun jejaring dalam bidang penelitian dan stake holder.
4. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis hasil penelitian
dasar, terapan dan inovatif.
Selanjutnya tujuan dan sasaran yang akan dicapai lima tahun ke
depan adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan keunggulan pengabdian masyarakat di STIKes Bustanul Ulum
Langsa;
2. Meningkatkan daya saing STIKes Bustanul Ulum Langsa di bidang
pengabdian masyarakat;
3. Meningkatkan angka partisipasi dosen dalam melaksanakan pengabdian
masyarakat yang bermutu;
4. Meningkatkan kapasitas pengelolaan pengabdian masyarakat di STIKes
Bustanul Ulum Langsa.

2.3 Analisis Situasi


Sumber dana yang digunakan dalam kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat hingga tahun 2021 seluruhnya berasal dari STIKes Bustanul Ulum
Langsa. Jumlah pengabdian masyarakat yang dilaksanakan setiap dosen adalah
minimal 1 per semester. Sehingga dalam 1 tahun dosen STIKes Bustanul Ulum
Langsa minimal melaksanakan 2 pengabdian masyarakat kecuali jika kegiatan
tersebut adalah kelanjutan dari upaya pengabdian semester sebelumnya..

2.4 Analisis SWOT


Dalam rangka mencapai visi dan misi STIKes Bustanul Ulum Langsa perlu
STIKes Bustanul Ulum Langsa diidentifikasi potensi internal dan eksternal yang
dimiliki dan dihadapi STIKes Bustanul Ulum Langsa merupakan kekuatan (Strength)
dan kelemahan (weakness). Analisis faktor internal STIKes Bustanul Ulum Langsa
dan eksternal akan menghasilkan variable peluang (opportunity) dan variable
STIKes Bustanul Ulum Langsa tantangan (threat). Analisis SWOT dapat dipakai
dasar acuan dalam mencari alternatf strategi pengembangan Penelitian di STIKes
Bustanul Ulum Langsa.
7

Tabel 2.1 Pola analisis SWOT

Kekuatan (Strength) kelemahan (weakness).

1. Memiliki Dokumen Mutu 1. Masih belum ada pengabdian kepada


Pengabdian Masyarakat antara lain: masyarakat yang didanai dari dana
RIP Pengabdian Masyarakat Dosen, hibah (dana eksternal diluar STIKes
Renstra, Buku Pedoman Bustanul Ulum Langsa).
Pengabdian Masyarakat STIKes 2. Belum ada publikasi dosen dalam
Bustanul Ulum Langsa jurnal nasional terakreditasi.
2. Jumlah Pengabdian Masyarakat 3. Kurang optimalnya Kerjasama yang
meningkat dalam lima tahun terakhir. relevan dengan pihak eksternal
3. Telah melakukan kerjasama dengan dalam bidang pengabdian
berbagai instansi terkait seperti masyarakat
RS Pemerintah dan Swasta, Dinas
Kesehatan, BPOM, Apotek,
Puskesmas,
4. Tingginya komitmen STIKes
Bustanul Ulum Langsa dalam
bidang pengabdian masyarakat
dalam bentuk dukungan dana
pengabdian masyarakat yang selalu
mengalami peningkatan setiap
tahunnya.
5. Adanya jaminan mutu pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat
yang dikuatkan dengan buku
panduan pengabdian masyarakat
sebagai arahan, fokus, agenda dan
perencanaan pengabdian kepada
masyarakat serta mengungkapkan
8

jenis dan rekam jejak pengabdian


masyarakat, pola kerjasama,
pendanaan dan sistem kompetisi,
perencanaan agenda dan jadwal
penelitian serta pengabdian
masyarakat.
6. Penelitian dosen juga dikembangkan
dalam bentuk pengabdian kepada
masyarakat. Sehingga terjadi jalinan
yang harmonis dan saling
menguatkan antara kegiatan
pendidikan pengajaran dengan
penelitian dan pengabdian pada
masyarakat
7. Kegiatan pengabdian masyarakat
tidak hanya dilakukan oleh dosen,
namun juga dilakukan oleh
mahasiswa.

Peluang (opportunity) Tantangan (threat)

1. Adanya anggaran dana-dana 1. Ketatnya persaingan dalam


pengabdian kepada masyarakat memperoleh hibah kompetetif
yang disediakan olek Dikti- untukaktivitas pengabdian kepada
Kemendikbud maupun oleh instansi masyarakat dengan pendanaan dari
lain secara berkelanjutan. Dikti-Kemendikbud.
2. Banyak kesempatan
mempublikasikan hasil pengabdian
kepada masyarakat di jurnal
terakreditasi dan ISSN.
3. Adanya kemudahan akses informasi
ilmiah yang disediakan oleh Dikti-
Kemendukbud maupun instansi lain
secara online.
9

4. Terbukanya kerjasama kemitraan


dengan instansi lain di bidang
pengabdian kepada masyarakat.

BAB III
GARIS BESAR RENCANA INDUK PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
3.1 Penyunan RIP
Penyusunan Rencana Induk Pengabdian kepada masyarakat (RIP)
untuk 5 tahun ke depan, dilakukan dengan mempertimbangkan faktor
lingkungan eksternal (peluang dan tantangan) dan lingkungan internal (kekuatan
dan kelemahan) STIKes Bustanul Ulum Langsa . Selain itu, juga didasarkan
pada ketersediaan sumberdaya, serta dinamika akademis yang berkembang baik
di tingkat nasional maupun internasional. RIP ini merupakan penjabaran STIKes
Bustanul Ulum Langsa bidang pengabdian kepada masyarakat menuju
Politeknik Kesehatan yang berdaya saing dan melaksanakan pengabdian
masyarakat yang berguna mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Memperhatikan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan tantangan,
dalam empat tahun kedepan STIKes Bustanul Ulum Langsa secara sadar dan
berkelanjutan berusaha meningkatkan pengabdian kepada masyarakat,
memperluas akses pengabdian kepada masyarakat baik tingkat regional maupun
nasional. pengabdian kepada masyarakat diarahkan dalam upaya memperluas
dan meningkatkan daya saing STIKes Bustanul Ulum Langsa di bidang
pengabdian kepada masyarakat pada tingkat regional maupun nasional serta
meningkatkan angka partisipasi dosen dalam melaksanakan pengabdian kepada
masyarakat yang bermutu.
3.2 Tujuan dan sasaran
Penyusunan RIP STIKes Bustanul Ulum Langsa2014-2019 bertujuan
memberikan arah dan pedoman bagi kegiatan pengabdian kepada masyarakat,
pengembangan, dan penerapan Iptek yang dilaksanakan dengan memanfaatkan
sumberdaya, fasilitas, dan dana yang tersedia sedemikian rupa hingga
diperoleh peningkatan kesehatan masyarakat serta mendukung kebutuhan
nasional dalam rangka meningkatkan daya saing dan mewujudkan kemandirian
STIKes Bustanul Ulum Langsa. RIP STIKes Bustanul Ulum Langsadiharapkan
10

dapat berfungsi sebagai dokumen yang memberikan arah pengabdian kepada


masyarakat yang akan dituju dalam 5 tahun kedepan oleh dosen dan mahasiswai
di Akademi Farmasi Samarinda.
Secara garis besar, sasaran RIP STIKes Bustanul Ulum Langsa dalam
empat tahun kedepan adalah:
1. Menjadikan hasil pengabdian kepada masyarakat sebagai referensi dalm
pelaksanaan pembelajaran di Akademi Farmasi Samarinda;
2. Meningkatkan daya saing STIKes Bustanul Ulum Langsadi bidang
pengabdian kepada masyarakat pada tingkat regional dan nasional:
3. Meningkatkan angka partisipasi dosen dalam melaksanakan pengabdian
kepada masyarakat yang bermutu;
4. Meningkatkan kapasitas pengelolaan pengabdian kepada masyarakat di
Akademi Farmasi Samarinda;
5. Meningkatkan pencapaian indikator kinerja utama bidang pengabdian
kepada masyarakat.
Dalam mencapai tujuan dan sasaran tersebut, STIKes Bustanul Ulum
Langsatelah merumuskan program bidangpengabdian kepada masyarakat, peta
jalan (road map) beserta topik-topik pengabdian kepada masyarakat sampai tahun
2019. Pemilihan kegiatan pengabdian kepada masyarakat topik-topik yang terkait
didasarkan atas analisis SWOT dengan mempertimbangkan kekuatan internal dan
kondisi eksternal.
3.3 Strategi dan Kebijakan
Strategi pengembangan ditujukan untuk meningkatkan pilar pengabdian
kepada masyarakat yang bermutu. Dengan adanya dana internal STIKes Bustanul
Ulum Langsadiharapkan dapat diperoleh hasil pengabdian kepada masyarakat yang
bermutu. Untuk memaksimalkan pencapaian tujuan dan sasaran RIP untuk empat
tahun mendatang, maka dibuat kebijakan, yaitu:
1. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas LPPM STIKes Bustanul Ulum
Langsauntuk mendukung proses pengabdian kepada masyarakat kesehatan.
2. Meningkatkan sumber daya dan meningkatkan budaya meneliti staf Akademi
Farmasi Samarinda;
3. Mengembangkan dan memperkuat jejaring kelembagaan baik peneliti
dilingkup regional dan nasional.
11

Dengan arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi yang dikembangkan


adalah penguatan sistem kelembagaan dan tata kelola, penguatan sumber daya,
penataan jejaring, peningkatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan
atas dasar pemberdayaan potensi untuk mencapai kesehatan masyarakat yang
optimal yang berbasis kearifan lokal.

3.4 Peta Strategi


Pada dasarnya terdapat tiga komponen saat implementasi RIP yaitu:
1. Input (SDM, sarana prasarana dan fasilitas pendukung.
2. Proses (pengajuan proposal pengabdian, pelaksanaan pengabdian, monitoring
dan evaluasi),
3. Output (publikasi pengabdian, produk pengabdian) dan outcome (kerjasama
pengabdian dan pemanfaatan hasil pengabdian). Diharapkan rumusan yang
tercantum dalam dokumen RIP ini menjadi tidak kaku, meski tetap masih
mempunyai arah yang jelas.

Secara garis besar peta strategi implementasi RIP, yaitu pengelolaan SDM
pengabdian kepada masyarakat, agenda pengabdian, sumber dana dan outcome
disajikan pada Gambar 3.1.

Input (Sumber daya) Proses Dana Pengabdian Outcome


Masyarakat

SDM Publikasi
Pengabdian Masyarkat Internal STIKes
Produk
Internal STIKes Bustanul Ulum Langsa
Penggunaan Iptek

Bustanul Ulum Langsa inovasi


Research Group
Buku
HKI
Pengabdian Masyarkat APBN Kerjasama Pengabdian
DRPM Kemenristekdikti masyarakat
Fasilitas
Riset/Lab
12

BAB IV
SASARAN, PROGRAM STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA
4.1 Tema Pengabdian Kepada Masyarakat
Pengabdian masyarakat bermuara pada satu arah yang jelas, bermakna dan
berguna bagi masyarakat, maka harus ada konsistensi dalam implementasi prioritas
pengabdian masyarakat yang didukung oleh program strategis dengan sistem
pendanaan yang sehat dan kompetitif. Mengingat keterbatasan sumber daya dan
beragamnya kondisi masyarakat maka Poltekkes mengembangkan pengabdian
masyarakat bertema pemberdayaan potensi dan kemandirian kesehatan masyarakat
dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal berbasis kearifan lokal.
Alokasi dana pengabdian masyarakat yang berbasis RIP untuk pengabdian
masyarakat kelompok dosen, institusi dan perdosen dan dana lainnya digunakan
untuk pengabdian masyarakat mandiri. Salah satu misi STIKes Bustanul Ulum
Langsamenyatakan mengembangkan Ilmu Farmasi yang berguna bagi masyarakat
melalui kegiatan pembelajaran, pengabdian masyarakat, dan
pengabdianmasyarakat. Berdasarkan misi tersebut STIKes Bustanul Ulum
Langsamengembangkan pengabdian masyarakat kelompok dan pengabdian
masyarakat mandiri.

4.2 Sasaran dan program strategis utama Sasaran


Sasaran dan tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan pengabdian
masyarakat kelompok maupun mandiri sampai tahun 2030, adalah:

1. Tercapainya penguatan kelembagaan untuk meningkatkan efisiensi


danproduktivitas pengabdian masyarakat.
2. Mewujudkan keunggulan pengabdian masyarakat STIKes Bustanul Ulum
Langsa
3. Meningkatkan daya saing STIKes Bustanul Ulum Langsadi bidang
pengabdian masyarakat pada tingkat regional dan nasional.
4. Tercapainya penguatan sumber daya dalam bentuk: peningkatan jumlah
pengabdian masyarakat,
13

5. Peningkatan kegiatan pengabdian masyarakat itu sendiri dan kompetensi


pengabdi.
6. Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana pengabdian masyarakat;
7. Tercapainya penguatan jaringan melalui jalinan kerjasama antar pengabdi,
institusi baik regional maupun nasional.

Dalam mencapai tujuan dan sasaran di atas, strategi utama yang digunakan
adalah :

1. Pembinaan kualitas pengabdian masyarakat, yaitu pengembangan kualitas


pengabdi diarahkan pada peningkatan kemampuan dosen dan mahasiswa
untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat termasuk dalam
menguasai dan mengembangkan metodologi pengabdian masyarakat.
2. Program pengabdian masyarakat berbasis unggulan sehingga pengabdi
menghasilkan produk pengabdian masyarakat yang lebih bermanfaat dan
dapat menyelesaikan permasalahan kesehatan di masyarakat.
3. Peningkatan jumlah, kualitas pengabdian masyarakat dan publikasi ilmiah
hasil pengabdian masyarakat di tingkat regional maupun nasional.
4. Pemberian reward kepada pengabdi yang telah berhasil mendisiminasikan
hasil pengabdian masyarakat, baik dalam jurnal ilmiah, proseding.

4.3 Pengukuran Kinerja.

Guna mengukur implementasi dan efektivitas RIP Akademi Farmasi


Samarinda, diperlukan indikator kinerja baik yang bersifat kuantitaif maupun
kualitatif, yang mencakup aspek input,proses, output, dan outcome.
1. Capaian terhadap mutu hasil pengabdian masyarakat, yaitu jumlah publikasi
meningkat (baik regional maupun nasional) dan meningkatnya hasil
pengabdian masyarakat dijadikaan referensi bahan ajar.
2. Capaian terhadap relevansi hasil pengabdian yaitu meningkatnya institusi
yang bekerjasama dalam pengabdian masyarakat dengan STIKes Bustanul
Ulum Langsa
3. Capaian terhadap budaya pengabdian masyarakat, yaitu meningkatnya
partisipasi dosen dalam pengabdian masyarakat.
4. Capaian terhadap dampak internal, yaitu meningkatnya efisiensi pendidikan.
14

Kinerja implementasi RIP diukur berdasarkan indikator kinerja yang


lebih menitik beratkan pada out put dan hasil pengabdian kepada
masyarakat. Pengukuran kinerja pelaksanaan RIP dilakukan oleh Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM). Pengukuran
dilakukan pada setiap akhir periode penelitian (satu siklus penelitian)
dalam satu tahun dari hasil laporan serta hasil publikasi, seminar, HaKI
yang datanya dilaporkan oleh peneliti ke LPPM dalam rangka perolehan
reward pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. Adapun indikator
kinerja keberhasilan pengabdian kepada masyarakat sampai tahun 2021,
disajikan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Indikator kinerja Pengabdian kepada Masyarakat

Baseline Indikator Capaian


No Jenis Keluaran (Output)
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1. Jumlah Pengabdian Masyarakat 2 30 33 34 35 37
Angka partisipasi dosen dalam 100%
2. 40% 50% 60% 70% 90%
Pengabdian Masyarakat
3. Publikasi  Internasional
(Jurnal) Ilmiah
PkM
 Nasional
0 1 1 2 5 7
terakreditasi
 Lokal
4. Sebagai  Internasional
pemakalah
dalam
 Nasional 0 0 0 1 2 3
terakreditasi
pertemuan
ilmiah  Lokal
5. Sebagai  Internasional
pembicara
utama
 Nasional
terakreditasi
(Keynote
 Lokal 0 0 1 2 3 4
Speaker)
dalam
pertemuan
ilmiah
6. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI)
0 1 1 2 2 3

7. Teknologi Tepat Guna 0 0 0 2 2 2


8. Buku Ajar (ISBN) 0 1 1 2 2 2
9. Laporan Pengabdian Masyarakat
2 2 4 8 12 15
yang tidak dipublikasikan

4.4 Peta Jalan (Road map)


15

Peta jalan (roadmap) penelitian, mencakup kegiatan pengabdian kepada


masyarakat yang telah dilakukan (baseline) tahun sebelumnya, pengabdian kepada
masyarakat yang direncanakan, serta rencana arah penelitian setelah kurun waktu
kegiatan yang telah selesai dikerjakan. Peta jalan pengabdian kepada masyarakat
merupakan rincian pelaksanaan program kegiatan pengabdian kepada masyarakat
yang hendak dicapai dalam jangka waktu tertentu. Secara ideal peta jalan
pengabdian kepada masyarakat akan menjadi sangat berguna apa bila memuat
penjabaran rinci mengenai rencana kegiatan,waktu yang dibutuhkan untuk
masing-masing kegiatan, kebutuhan anggaran serta pelaksana kegiatan. Road
Map pengabdian kepada masyarakat unggulan direncanakan dalam 5 tahun
pertama dengan indikator kinerja dalam bentuk output yang dihasilkan setiap sub
topik riset pertahun.
Sasaran dan tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan pengabdian
masyarakat kelompok maupun mandiri sampai tahun 2025, adalah:

1. Tercapainya penguatan kelembagaan untuk meningkatkan efisiensi dan


produktivitas pengabdian masyarakat
2. Mewujudkan keunggulan pengabdian masyarakat STIKES Karya Husada Kediri
3. Meningkatkan daya saing STIKES Karya Husada Kediri di bidang pengabdian
masyarakat pada tingkat regional dan nasional.
4. Tercapainya penguatan sumber daya dalam bentuk: peningkatan jumlah
pengabdian masyarakat.
5. Peningkatan kegiatan pengabdian masyarakat itu sendiri dan kompetensi
pengabdi.
6. Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana pengabdian masyarakat
7. Tercapainya penguatan jaringan melalui jalinan kerjasama antar pengabdi,
institusi baik regional maupun nasional.

Program strategis utama Dalam mencapai tujuan dan sasaran di atas, strategi
utama yang digunakan adalah:

1. Pembinaan kualitas pengabdian masyarakat, yaitu pengembangan


kualitas pengabdi diarahkan pada peningkatan kemampuan dosen dan
mahasiswa untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat
16

termasuk dalam menguasai dan mengembangkan metodologi


pengabdian masyarakat.
2. Program pengabdian masyarakat berbasis unggulan sehingga pengabdi
menghasilkan produk pengabdian masyarakat yang lebih bermanfaat
dan dapat menyelesaikan permasalahan kesehatan di masyarakat.
3. Peningkatan jumlah, kualitas pengabdian masyarakat dan publikasi
ilmiah hasil pengabdian masyarakat di tingkat regional maupun
nasional.
4. Pemberian reward kepada pengabdi yang telah berhasil
mendisiminasikan hasil pengabdian masyarakat, contohnya jurnal
ilmiah.
17

BAB V

PELAKSANAAN RIP STIKes BUSTANUL ULUM LANGSA

5.1 Pelaksanaan RIP


Sumber dana untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di STIKes
Bustanul Ulum Langsa dana Yayasan Dayah Bustanul Ulum. Agenda Pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat disosialisasikan kepada semua dosen. Jadwal
Pengabdian Masyarakat internal STIKes Bustanul Ulum Langsa.

Tabel Jadwal pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat setiap tahun


Bulan (tahun anggaran)
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengajuan proposal Pkm
Seleksi proposal Pkm
Pelaksanaan kontrak Pkm
Pelaksanaan Pkm
Pemantauan dan evaluasi
Pengelolaan hasil Pkm
Tindak lanjut hasil Pkm

5.2 Estimasi Kebutuan Dana

Alokasi anggaran pengabdian kepada masyarakat diperuntukkan secara


proposional sesuai dengan kemampuan STIKes Bustanul Ulum Langsa dana.
Estimasi alokasi dana kegiatan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan alokasi
dana pada tahun-tahun sebelumnya yang disesuaikan dengan skim pengabdian
kepada masyarakat. Sesuai dengan skim pengabdian kepada masyarakat,
disediakan dana setiap tahun yang berasal dari dana internal STIKes Bustanul Ulum
Langsa dana dana Setiap pengabdian kepada masyarakat dengan dana internal
STIKes Bustanul Ulum Langsa dana dapat didanai Rp5.000.000. Sedangkan untuk
18

skim pengabdian kepada masyarakat yang sumber pendanaannya berasal dari


eksternal sesuai dengan yang ditetapkan oleh pemberi dana.

BAB VI
PENUTUP

Puji syukur kepada Tuhan YME, yang telah memberikan kemudahan dalam
menyelesaikan RIP (Rencana Induk Pengembangan) Pengabdian Mayarakat LPPM
STIKes Bustanul Ulum Langsa. Rencana Induk Pengembangan Pengabdian
Masyarakat oleh STIKes Bustanul Ulum Langsdapat diselesaikan dengan baik,
sekalipun dirasakan masih belum sempurna, semoga dapat meningkatkan motivasi
para dosen dan juga para mahasiswa dalam melaksanakan pengabdian
masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini harus dilakukan dengan penuh
kepedulian dan tanggung jawab agar menghasilkan hasil pengabdian masyarakat
yang bermutu. Hal ini perlu dilakukan dan bahkan perlu terus ditingkatkan baik
kuantitas maupun kualitasnya, agar pengabdian masyarakat tersebut dapat
bermanfaat bagi masyarakat. Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pengabdian
Masyarakat 2015-2025 yang telah berhasil disusun merupakan dokumen formal
perencanaan pengabdian masyarakat jangka menengah yang mengacu kepada
Statuta dan Renstra STIKes Bustanul Ulum Langs, Rencana Induk Pengembangan
dan keputusan senat yang terkait dengan pengabdian masyarakat. RIP STIKes
Bustanul Ulum Langsa ini dijadikan sebagai panduan pelaksanaan semua program
yang terkait penelitian di STIKes Bustanul Ulum Langsa. RIP ini ditujukan bagi
dosen di lingkungan STIKes Bustanul Ulum Langsa yang akan menyusun usulan
kegiatan pengabdian masyarakat, sehingga hasil pengabdian masyarakat yang
diperoleh dapat terarah dan mendukung visi misi STIKes Bustanul Ulum Langsa.
Setelah periode RIP (2015-2025) dilaksanakan diharapkan ada penyempurnaan
sesuai dengan perkembangan jaman yang selanjutnya akan digunakan sebagai
acuan dalam pembuatan RIP periode berikutnya, sehingga ada kontinyuitas yang
19

pada akhirnya diharapkan diperoleh out put dan out come pengabdian masyarakat
khususnya dilingkungan STIKes Bustanul Ulum Langsa yang lebih baik dan lebih
menunjang tercapainya visi misi STIKes Bustanul Ulum Langsa.

Demikian RIP STIKes Bustanul Ulum Langsa ini disusun semoga bermanfaat
bagi perkembangan pengabdian masyarakat di STIKes Bustanul Ulum Langsa
dalam rangka mewujudkan visi misi STIKes Bustanul Ulum Langsa.

Anda mungkin juga menyukai