Anda di halaman 1dari 18

Roadmap Pengabdian Kepada Masyarakat

Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok


Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung
2018 – 2020
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN 3
1.1 Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat 4
1.2 Dasar Pemikiran 4
1.3 Visi, Misi, dan Tujuan Departemen THT-KL 7
1.3.1 Visi Departemen THT-KL 7
1.3.2 Misi Departemen THT-KL 7
1.3.3 Tujuan Departemen THT-KL 8
II. RENCANA INDUK PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 9
2.1 Tujuan dan Sasaran 9
Secara garis besar, sasaran RIPKM Departemen THT-KL dalam lima tahun kedepan
adalah: 10
2.2 Strategi dan Kebijakan 10
III. SASARAN, PROGRAM STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA 12
3.1 Tema Pengabdian kepada Masyarakat 12
3.2 Sasaran 12
3.4 Program Strategis Utama 13
3.5 Pengukuran Kinerja 13
3.6 Peta Jalan (Roadmap) 14
IV. PELAKSANAAN RENCANA INDUK PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT 14
V. MONITORING DAN EVALUASI 16
VI. PENUTUP 21
I. PENDAHULUAN

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan sekuensial dari pendidikan dan

penelitian yang terikat dalam tridharma perguruan tinggi. Secara filosofis, PKM merupakan

wujud konkri dari penerapan ilmu (axiology) yang bersifat siklus (cyclic) atau umpan balik

(feedback), sehingga “jika dilaksanakan dengan baik, benar, sistematis dan konsisten (sesuai

peta jalan dan rencana strategis)”, maka hasilnya bukan hanya memberdayakan dan

memandirikan masyarakat serta menguatkan daya saing bangsa, tetapi akan semakin

membangun (mengkonstruksi) dan menguatkan pendidikan dan penelitian. Secara praktis,

PKM bersifat umum, artinya dapat diterapkan dan dilaksanakan dalam berbagai ruang dan

masyarakat (baik di perkotaan, di pinggiran perkotaan maupun di pedesaan, baik di dalam

negeri maupun di luar negeri), dapat dilaksanakan secara mandiri atau melalui kerja sama

dengan berbagai pihak terkait (mitra atau stakeholders), serta dapat dilaksanakan oleh dosen

dan mahasiswa.

Idealnya, PKM dilaksanakan secara terencana, konsisten dan berkelanjutan, sehingga

menghasilkan luaran (outcome) yang jelas bagi lembaga pendidikan tinggi, baik dalam

internalisasi dan institusionalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi maupun komersialisasi

inovasi, baik dalam pengembangan pendidikan maupun penelitian, baik dalam integrasi ilmu

maupun kolaborasi institusi. PKM yang terencana, konsisten dan berkelanjutan, baik bidang

ilmu, pendekatan, sasaran maupun lokasi, diyakini akan berdampak nyata dan berlipat

(multiplier effect) terhadap masyarakat yang diberdayakan. Mengadaptasi strategi

pemberdayaan (empowerment) atau pengembangan masyarakat (community development),

PKM yang terencana, konsisten dan berkelanjutan merupakan prasyarat bagi terbangunnya

masyarakat yang berdaya dan mandiri, yang bukan hanya membuktikan fungsi tridharma,

tetapi melekatkan institusi pendidikan tinggi kepada seluruh dimensi masyarakat.

Mewujudkan keberhasilan (outcome) PKM yang berkelanjutan kepada masyarakat yang

3
4

diberdayakan seharusnya menjadi orientasi dan landasan utama perguruan tinggi untuk

melakukan eskalasi dan reflikasi PKM ke lingkungan yang lebih luas, seperti PKM wilayah

perbatasan, PKM pulau terpencil dan bahkan dalam era keterbukaan (konektifitas) membuka

peluang bagi terselenggaranya PKM yang bersifat lintas batas.

1.1 Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat

Rencana Induk Pengabdian Kepada Masyarakat (RIPKM) merupakan salah satu

rencana strategis pengembangan pendidikan tinggi yang terintegrasi dengan Rencana Induk

Penelitian (RIP), sistem pembelajaran, kebijakan pembangunan daerah dan kebijakan

pembangunan nasional, bahkan dengan kebijakan internasional, yang salah satunya berkaitan

dengan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs). RIPKM berisi tentang

pengalokasian, pengelolaan dan pengembangan sumberdaya yang tersedia, baik sumberdaya

manusia yang dikemas dalam program akademisi masuk desa, maupun aplikasi dan

diseminasi ragam inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan akademisi dari

proses pendidikan dan penelitian, baik secara monodisiplin, interdisiplin, multidisiplin

maupun transdisiplin, berdasarkan pertimbangan analisis efektifitas dan outcome mapping

(input, process, output, impact, outcome).

Baik sebagai sebuah proses maupun kelengkapan (tools), RIPKM merupakan identitas

eksistensi institusi, arah kebijakan dan sarana pengambilan keputusan dalam pengabdian

masyarakat untuk beberapa tahun ke depan. Penentuan jarak waktu didasarkan kepada

dinamika ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dan peta jalan (road map) pengabdian

kepada masyarakat.

1.2 Dasar Pemikiran

Penyusunan RIPKM mempertimbangkan banyak aspek, dari mulai isu lokal, nasional,

regional dan global. Integrasi institusi pendidikan tinggi (Dikti) dengan institusi riset dan
5

teknologi (Ristek), maka diperlukan penyesuaian-penyesuaian dalam RIPKM. Integrasi

diyakini akan semakin menguatkan kegiatan PKM, karena integrasi akan terjadi secara

paralel dari pusat sampai ke tingkat desa. Secara konseptual, kebijakan tersebut akan semakin

menguatkan rencana strategis PKM, baik menyangkut kebijakan, tujuan maupun sasaran.

Terjadinya integrasi institusi (Ristek-Dikti) juga telah meningkatkan ekspektasi masyarakat

terhadap perguruan tinggi sebagai agen pendidikan, agen penelitian, agen pentransfer

kebudayaan, pengetahuan dan teknologi.

Ada beberapa kebijakan dan aspek legal yang terkait PKM yang digunakan dalam

penyusunan RIPKM Departemen THT-KL, baik aspek legal nasional, regional maupun lokal

Departemen THT-KL. Beberapa diantaranya:

1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Induk dan Road

Map Reformasi Birokrasi Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah;

2. Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (PT)

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang

Standar Nasional PT;

4. Peraturan Menteri Riset dan Teknologi (Permenristek) Dikti Nomor 44 Tahun

2015 tentang SNPT;

5. Strategi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2015-2019;

6. Rencana Strategis Pengabdian Pada Masyarakat (RENSTRA-PKM) Nasional;

7. Fokus prioritas Riset Nasional Indonesia 2005-2025.

8. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

9. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional.

10. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
6

11. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN) 2005 – 2025.

12. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJMN) 2013 – 2018.

13. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen.

16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 51 Tahun 2015 Tetang Statuta

Universitas Padjadjaran.

18. Peraturan Presiden Republik Indonesia, No 42 Tahun 2014 Tentang Perubahan

Atas Peraturan Presiden No 32 Tahun 2010 Tentang Komite Inovasi Nasional.

19. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia,

Nomor 13 Tahun 2015, Tentang Rencana Strategis Kementrian Riset, Riset,

Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015-2019.

20. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di

Perguruan Tinggi, Edisi X, Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Kementrian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi .

21. Peraturan Rektor Uiversitas Padjadjaran No 70 Tahun 2015 Tentang Organisasi

dan Tatat Kerja Pengelola Universitas Padjadjaran .

22. Pola Ilmiah Pokok Unpad.


7

Strategi pengembangan PKM didesain secara terintegrasi dan sekuensial berdasarkan

tridharma pedidikan tinggi, bidang ilmu, ranah pelaku dan peta jalan (roadmap). Pertama,

sekuensial berdasarkan tridharma perguruan tinggi mengintegrasikan pendidikan, penelitian

dan pengabdian. PKM merupakan tindak lanjut dari penelitian (riset), PKM juga bertimbal

balik terhadap penelitian, dan keduanya akan berkontribusi menguatkan bidang pendidikan.

Apapun pendekatan dan tahapannya, landasannya tetap mengacu kepada hasil

integrasi proses pembelajaran (pendidikan, penelitian, pengabdian), produk- produk inovatif

yang dihasilkan dari riset yang mampu menyelesaikan permasalahan masyarakat, dan hasil

monitoring evaluasi PKM yang telah dilaksanakan sebelumnya. Dalam pelaksanaannya,

PKM Unpad ditunjang dengan fasilitas, sistem, pendanaan dan sumberdaya manusia yang

diintegrasikan dengan peluang dan dukungan yang bersumber dari berbagai pihak terkait

(pemerintah, lembaga pengkajian, dunia bisnis, media dan komunitas) melalui pendekatan

pentahelix model. Implementasinya dibangun melalui mekanisme kerja sama, baik dengan

pemerintah daerah, pelaku bisnis dan komunitas

1.3 Visi, Misi, dan Tujuan Departemen THT-KL

1.3.1 Visi Departemen THT-KL

● Menjadi program studi Kesehatan THT-KL yang bereputasi secara nasional maupun

internasional pada tahun 2024

1.3.2 Misi Departemen THT-KL

● Mewujudkan academic excellence dan memperoleh rekognisi nasional dan


internasional
● Meningkatnya relevansi dan inovasi pendidikan, penelitian dan pengabdian pada
Masyarakat di bidang THT-KL
● Mewujudkan kerjasama strategis untuk meningkatkan kegiatan academic excellence;
8

● Meningkatkan kontribusi dalam bidang THT-KL yang berdampak pada kesehatan


masyarakat Jawa Barat dan Indonesia;
● Membangun karakter kepemimpinan staf dan peserta didik dengan budaya kolektif,
profesional dan berintegritas
1.3.3 Tujuan Departemen THT-KL

● TMenghasilkan lulusan T.H.T.K.L yang unggul dan berdaya saing baik nasional

maupun internasional

● Terselenggaranya Pendidikan, penelitian dan pengabdian di bidang T.H.T.K.L yang

transformatif dan berkualitas dengan pendekatan multidisiplin yang berorientasi

kepada kebutuhan masyarakat

● Terselenggaranya Kerjasama baik nasional maupun internasional yang menghasilkan

lulusan yang baik dan berguna untuk kemaslahatan masyarakat dan pemanfaatan

teknologi di bidang T.H.T.K.L.

● Terwujudnya kontribusi positif melalui pengabdian masyarakat

● Terwujudnya Sumber daya yang unggul dan terstandar melalui pengelolaan yang

efektif dan efisien


II. RENCANA INDUK PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Penyusunan Rencana Induk Pengabdian kepada masyarakat (RIPKM) untuk 5 tahun

ke depan, dilakukan dengan mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal (peluang dan

tantangan) dan lingkungan internal (kekuatan dan kelembahan) peserta didik dan staf

pengajar Departemen THT-KL. Selain itu, juga didasarkan pada ketersediaan sumberdaya,

serta dinamika akademis yang berkembang baik di tingkat nasional maupun internasional.

RIPKM ini merupakan Departemen THT-KL bidang pengabdian kepada masyarakat menuju

Departemen yang berdaya saing dan melaksanakan pengabdian masyarakat yang berguna

mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Memperhatikan kekuatan dan

kelemahan serta peluang dan tantangan, dalam lima tahun ke depan peserta didik dan staf

pengajar Departemen THT-KL secara sadar dan berkelanjutan berusaha meningkatkan

pengabdian kepada masyarakat, memperluas akses pengabdian kepada masyarakat baik

tingkat regional maupun nasional. pengabdian kepada masyarakat diarahkan dalam upaya

memperluas dan meningkatkan daya saing peserta didik dan staf pengajar Departemen

THT-KL di bidang pengabdian kepada masyarakat pada tingkat regional maupun nasional

serta meningkatkan angka partisipasi dosen dalam melaksanakan pengabdian kepada

masyarakat yang berkualitas.

2.1 Tujuan dan Sasaran

Penyusunan RIPKM Departemen THT-KL 2018 – 2020 bertujuan memberikan arah

dan pedoman bagi kegiatan pengabdian kepada masyarakat, pengembangan, dan penerapan

Iptek Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan dapat memanfaatkan sumber daya,

fasilitas, dan dana yang tersedia baik di internal Program Studi maupun eksternal

(Fakultas/Universitas) hingga diperoleh peningkatan kualitas pengabdian masyarakat yang

meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. RIPKM Departemen THT-KL

9
10

diharapkan dapat berfungsi sebagai dokumen yang memberikan arah pengabdian kepada

masyarakat yang akan dituju dalam 3 tahun kedepan oleh peserta didik dan staf pengajar

Departemen THT-KL.

Secara garis besar, sasaran RIPKM Departemen THT-KL dalam tiga tahun kedepan

adalah:

1. Peningkatan prestasi lulusan T.H.T.K.L secara nasional maupun internasional

2. A. Implementasi kurikulum transformatif

B. Peningkatan riset dan inovasi multidisiplin serta publikasi yang aplikatif

C. Pengembangan pengabdian masyarakat berbasis riset dan berorientasi kepada

kebutuhan masyarakat

3. Pengembangan Kerjasama Pendidikan nasional dan internasional dan pemanfaatan

teknologi di bidang T.H.T.K.L

4. Peningkatan pengabdian masyarakat tentang Kesehatan THT-KL

5. Pengembangan SDM yang unggul dan tata Kelola yang baik

2.2 Strategi dan Kebijakan

Strategi pengembangan ditujukan untuk meningkatkan pilar pengabdian kepada

masyarakat yang bermutu. Dengan adanya dana internal dan eksternal Departemen THT-KL

diharapkan dapat diperoleh hasil pengabdian kepada masyarakat yang bermutu. Untuk

memaksimalkan pencapaian tujuan dan sasaran RIPKM untuk lima tahun mendatang, maka

dibuat kebijakan, yaitu:

1. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan Unit Pengabdian kepada

Masyarakat untuk mendukung proses pengabdian kepada masyarakat di bidang

kesehatan ilmu THT-KL.

2. Meningkatkan sumber daya dan meningkatkan budaya melakukan pengabdian

masyarakat dosen Departemen THT-KL sebagai implementasi hasil riset;


11

3. Mengembangkan dan memperkuat jejaring kelembagaan baik pengabdi dilingkup

regional dan nasional.

Dengan arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi yang dikembangkan adalah

penguatan sistem kelembagaan dan tata kelola, penguatan sumber daya, penataan jejaring,

peningkatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan atas dasar pemberdayaan

potensi untuk mencapai kesehatan masyarakat yang optimal yang berbasis kearifan lokal.
III. SASARAN, PROGRAM STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA

3.1 Tema Pengabdian kepada Masyarakat

Dalam melaksanakan tugas pokok tridharma perguruan tinggi Departemen THT-KL

sangat memperhatikan berbagai isu strategis sesuai dengan arah dan kebijakan pengabdian

dan tema pengabdian dalam periode 5 tahun ke depan “Peningkatan Mawas Diri

Masyarakat Jawa Barat akan Kesehatan THT-KL”. Pengabdian masyarakat bermuara

pada satu arah yang jelas, bermakna dan berguna bagi masyarakat, maka harus ada

konsistensi dalam implementasi prioritas pengabdian masyarakat yang didukung oleh

program strategis dengan sistem pendanaan yang sehat dan kompetitif. Mengingat

keterbatasan sumber daya dan beragamnya kondisi masyarakat maka Departemen

mengembangkan pengabdian masyarakat bertema pemberdayaan potensi dan kemandirian

kesehatan masyarakat dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal berbasis riset

dan potensi lokal.

Hasil perumusan pengabdian masyarakat dibuatkan peta jalan (roadmap) secara detail

untuk kurun waktu tiga tahun (2018 – 2020) serta topik-topik pengabdian masyarakat yang

diperlukan. Topik unggulan tersebut kedepan menjadi fokus peserta didik dan staf pengajar

Departemen THT-KL. Identifikasi unggulan ini diperlukan untuk lebih memfokuskan strategi

penyelesaian masalah kesehatan jantung.

3.2 Sasaran

Sasaran dan tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat

kelompok maupun mandiri sampai tahun 2020, adalah:

1. Mewujudkan keunggulan pengabdian masyarakat Departemen THT-KL

2. Meningkatkan daya saing peserta didik dan staf pengajar Departemen THT-KL di

bidang pengabdian masyarakat pada tingkat regional dan nasional.

12
13

3. Tercapainya penguatan sumber daya dalam bentuk: peningkatan jumlah

pengabdian masyarakat,

4. Peningkatan kegiatan pengabdian masyarakat itu sendiri dan kompetensi

pengabdi.

5. Tercapainya penguatan jaringan melalui jalinan kerjasama antar pengabdi,

institusi baik regional maupun nasional.

3.4 Program Strategis Utama

Dalam mencapai tujuan dan sasaran di atas, strategi utama yang digunakan adalah :

1. Pembinaan kualitas pengabdian masyarakat, yaitu pengembangan kualitas

pengabdi diarahkan pada peningkatan kemampuan dosen untuk melakukan

kegiatan pengabdian masyarakat termasuk dalam menguasai dan

mengembangkan metodologi pengabdian masyarakat

2. Program pengabdian masyarakat yang unggul sehingga pengabdi menghasilkan

produk pengabdian masyarakat yang lebih bermanfaat dan dapat menyelesaikan

permasalahan kesehatan jantung di masyarakat.

3. Peningkatan jumlah, kualitas pengabdian masyarakat dan publikasi ilmiah hasil

pengabdian masyarakat di tingkat regional maupun nasional

3.5 Pengukuran Kinerja

Untuk mengukur implementasi dan efektivitas RIPKM Departemen THT-KL,

diperlukan indikator kinerja baik yang bersifat kuantitaif maupun kualitatif, yang mencakup

aspek input, proses, output, dan outcome.

1. Capaian terhadap mutu hasil pengabdian masyarakat, yaitu jumlah kegiatan

pengabdian masyarakat.
14

2. Capaian terhadap relevansi hasil pengabdian yaitu meningkatnya institusi yang

bekerjasama dalam pengabdian masyarakat dengan Departemen THT-KL

3. Capaian terhadap budaya pengabdian masyarakat, yaitu meningkatnya partisipasi

peserta didik dan staf pengajar dalam pengabdian masyarakat yang berkualitas.

Kinerja implementasi RIPKM diukur berdasarkan indikator kinerja yang lebih

menitik beratkan pada output dan outcome hasil pengabdian masyarakat. Pengukuran kinerja

pelaksanaan RIPKM dilakukan oleh dan Unit Pengabdian Kepada Masyarakat Departemen

THT-KL yang secara periodik dilaporkan ke Unit Pengabdian Fakultas Kedokteran

Universitas Padjadjaran.

No Luaran Target 2018 2019 2020


1 Jumlah Kegiatan Pengabdian Masyarakat 5
2 Angka partisipasi staf pengajar 25%
3 Angka partisipasi peserta didik 25%
Jumlah institusi yang berkerja sama dalam
4 3
pengabdian kepada masyarakat

3.6 Peta Jalan (Roadmap)

Peta jalan (roadmap) pengabdian masyarakat, mencakup kegiatan pengabdian

masyarakat yang direncanakan, serta rencana arah pengabdian masyarakat dalam kurun

waktu yang akan datang. Peta jalan pengabdian masyarakat merupakan rincian pelaksanaan

program kegiatan pengabdian masyarakat yang hendak dicapai dalam jangka waktu tertentu.

Secara ideal peta jalan pengabdian masyarakat akan menjadi sangat berguna apabila memuat

penjabaran rinci mengenai rencana kegiatan, waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing

kegiatan, kebutuhan anggaran serta pelaksana kegiatan.

V. PELAKSANAAN RENCANA INDUK PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Departemen THT-KL setiap tahun membuat agenda pengabdian kepada masyarakat

tahunan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh dosen tetap di program
15

studi dalam tiga tahun terakhir. Kegiatan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat

dilakukan sesuai dengan roadmap pengabdian kepada masyarakat. Pendanaan pengabdian

kepada masyarakat di Departemen THT-KL berasal dari dana internal yang setiap tahun telah

dialokasikan di RAPB Departemen THT-KL. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada

masyarakat internal dilakukan selama satu tahun akademik, dimulai dari pengusulan

proposal, masa tinjauan proposal, pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, masa

monitoring dan evaluasi, seminar dan publikasi hasil pengabdian kepada masyarakat.

Penerima dana pengabdian kepada masyarakat internal tersebut ditentukan oleh Departemen

THT-KL yang telah melalui beberapa tahap proses seleksi sedangkan pelaksanaan

pengabdian kepada masyarakat dengan pendanaan eksternal (Universitas) dilakukan sesuai

dengan agenda pengabdian kepada masyarakat tahunan yang ditetapkan oleh pemberi dana.
16

V. MONITORING DAN EVALUASI

5.1 Produktivitas, Relevansi sasaran dan Efisiensi Pemanfaatan Dana Pengabdian

Kepada Masyarakat

Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilaksanakan berdasarkan roadmap

pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Staff Dosen Departemen Telinga Hidung

Tenggorok Bedah Kepala Leher FK UNPAD yang disesuaikan dengan bidang

keilmuan dosen dan mahasiswa, dan kebutuhan masyarakat serta dilaksanakan secara

terjadwal. Kegiatan pengabdian tidak hanya dilakukan oleh dosen, namun juga

melibatkan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Program Studi

Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler FK UNPAD. Kegiatan pengabdian antara dosen

dan mahasiswa bertujuan untuk meningkatkan minat dan motivasi mahasiswa dalam

melakukan pengabdian kepada masyarakat. Penerima dana pengabdian kepada

masyarakat internal tersebut ditentukan oleh Departemen THT-KL yang telah melalui

beberapa tahap proses seleksi sedangkan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat

dengan pendanaan eksternal (Universitas) dilakukan sesuai dengan agenda

pengabdian kepada masyarakat tahunan yang ditetapkan oleh pemberi dana. Pada

pelaksanaannya pendanaan terhadap kegiatan pengabdian kepada masyarakat bersifat

tidak tetap. Hal ini tentunya mempengaruhi agenda keberlanjutan dari kegiatan

pengabdian. Monitoring dan evaluasi pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan

oleh dosen dan mahasiswa dilakuan sesuai dengan roadmap.

5.2 Agenda Keberlanjutan, Diseminasi Hasil, Kualitas dan Kuantitas Kegiatan

Pengabdian Kepada Masyarakat

Agenda kegiatan pengabdian kepada masyarakat menjadi kegiatan rutin yang

diselenggarakan. Keberlanjutan kegiatan dilaksanakan berdasarkan roadmap yang

diusulkan dan mengembangkan keunggulan Departemen Ilmu Kesehatan Telinga


17

Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher FK UNPAD. Tindak lanjut dari hasil

evaluasi pengabdian kepada masyarakat dilakukan untuk perbaikan relevansi

pengabdian kepada masyarakat dan pengembangan keilmuan. Namun, pelaksanaan

kegiatan pengabdian masih belum seluruhnya sesuai dengan RIPKM yang dimiliki

oleh Universitas Padjadjaran, karena adanya keterbatasan ruang lingkup kegiatan

pengabdian kepada masyarakat yang dimiliki oleh Universitas Padjadjaran serta

pendanaan yang bersifat tidak tetap. Hasil pengabdian kepada masyarakat sebagian

sudah didiseminasikan ke jurnal terakreditasi. Hasil pengabdian masyarakat juga

dimanfaatkan untuk pengayaan pembelajaran. Kualitas hasil kegiatan pengabdian

sudah baik, seluruh dosen sudah melakukan tugas pokok dan fungsinya untuk

melakukan pengabdian dan sebagiannya bahkan sudah menghasilkan jurnal yang

sudah terpublikasi dan terakreditasi. Kuantitas kegiatan pengabdian pun sudah

mencapai target yang sebelumnya telah ditentukan.

5.3 Tindak Lanjut Hasil Monitoring dan Evaluasi

1. Membuat pengajuan Rencana Anggaran Biaya Tahunan yang ditujukan kepada

pihak Universitas selaku sumber pendanaan terkait penyelenggaraan kegiatan

Pengabdian Kepada Masyarakat, agar menjadi bagian dari Rencana Anggaran

Biaya Tahunan Universitas, sehingga memiliki sumber dana yang pasti dan tetap.

2. Mencari alternatif sumber pendanaan eksternal lainnya, seperti melakukan kerja

sama dengan pihak eksternal dengan MOU, sehingga keberlanjutan

penyelenggaraan kegiatan dapat tetap terjadi tanpa adanya hambatan pendanaan.

3. Membuat pendokumentasian yang tersrtuktur pada setiap kegiatan Pengabdian

kepada Masyarakat sebagai bukti pertanggungjawaban kegiatan kepada pihak

eksternal maupun internal.


18

VI. PENUTUP

Puji syukur kepada Tuhan YME, yang telah memberikan kemudahan dalam

menyelesaikan RIPKM (Rencana Induk Pengabdian kepada masyarakat) Departemen

THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung. Rencana Induk Pengabdian

Kepada Masyarakat (RIPKM) oleh Departemen THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas

Padjadjaran Bandung telah dapat dilaksanakan secara bertahap dengan baik, sekalipun

dirasakan masih belum sempurna, semoga dapat meningkatkan motivasi para dosen dan juga

para mahasiswa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini harus dilakukan dengan penuh

kepedulian dan tanggung jawab agar menghasilkan luaran (outcome) sesuai visi, misi, tujuan

dan rencan strategis Departemen. Kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat terus

ditingkatkan, agar hasil pengabdian kepada masyarakat tersebut dapat bermanfaat bagi

masyarakat.

Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat (RIPKM) 2018-2020 yang telah

berhasil disusun merupakan dokumen formal perencanaan pengabdian kepada masyarakat

jangka menengah yang mengacu kepada visi, misi, tujuan, dan rencana strategis Departemen

THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, Rencana Induk

Pengembangan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas dan keputusan pimpinan

yang terkait dengan pengabdian kepada masyarakat. RIPKM Departemen THT-KL ini

dijadikan sebagai panduan pelaksanaan semua program yang terkait pengabdian kepada

masyarakat. Oleh karena itu, peran penting kesiapan organisasi dan sumber daya manusia

terutama di dalam proses implementasi pengabdian kepada masyarakat. RIPKM ini ditujukan

bagi dosen di lingkungan Departemen THT-KL yang akan menyusun usulan pengabdian

kepada masyarakat, sehingga hasil pengabdian kepada masyarakat yang diperoleh dapat

meningkatkan kemandirian kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai