PENDAHULUAN
Epilepsi merupakan salah satu kelaian otak yang serius dan umum
terjadi, sekitar lima puluh juta orang diseluruh dunia mengalami kelainan
ini. Angka epilepsi lebih tinggi di Negara berkembang. Insiden epilepsi di
Negara maju ditemukan sekitar 50/100.000 penduduk sementara di Negara
berkembang mencapai 100/100.000 penduduk, jumlah ini setara dengan
penyakit kanker payudara pada wanita dan kanker paru-paru pada pria
diseluruh dunia.1
Epilepsi di Negara berkembang sekitar 80-90% diantaranya tidak
mendapatkan pengobatn apapun. Penderita laki-laki umumnya sedikit
lebih banyak dibandingkan dengan perempuan. Insiden tertinggi pada
anak berusia dibawah 2 tahun (262/100.000 kasus) dan usia lanjut diatas
65 tahun (81/100.000 kasus).2
Epilepsi lobus Temporal juga dapat meningkatkan risiko kematian
dini. 3 Efek fungsi kognitif ditandai dengan sklerosis hipokampus, kejang
fokal dengan tanda kepribadian lobus temporal sebelah medial.
Hipokampus dan sekitarnya adalah komponen terbesar dalam sistem
frontotemporal.1
II.
TINJAUAN PUSTAKA
input
auditori,
mengenali
objek
visual,
dan
Memori
Membaca
Respon
emosi
Respon
auditori
Pemrosesan
visual
Fungsi
penciuman
b. Definisi
Epilepsi adalah suatu keadaan yang ditandai oleh bangkitan
epilepsi berulang berselang lebih dari 24 jam yang timbul tanpa
provokasi. Sedangkan yang dimaksud dengan bangkitan epilepsi
adalah manifestasi klinik yang disebabkan oleh aktivitas listrik otak
yang abnormal dan berlebihan dari sekelompok neuron. Manifestasi
klinis ini terjadi secara tiba-tiba dan sementara berupa perubahan
perilaku yang stereotipik, dapat menimbulkan gangguan kesdaran,
gangguan motorik, sensorik, otonom, ataupun psikis.4
Epilepsi
merupakan
suatu
kondisi
neurologik
yang
(kurang
tidur,
alkohol,
obat
obatan,
tinggi, membaca)
Epilepsi lobus temporal
Epilepsi lobus frontal
Epilepsi lobus parietal
Epilepsi lobus oksipital
2. Epilepsi umum
a. Idiopatik
1) Kejang neonatus familial benigna
2)
3)
4)
5)
6)
7)
terjaga
8) Epilepsi umum idiopatik lain yang tidak termasuk salah
satu diatas
9) Epilepsi tonik klonik yang dipresipitasi dengan aktivasi
yang spesifik
b. Kriptogenik
1) Sindrom west (spasme infantile dan spasme salam)
2) Sindrom lennox-gastaut
3) Epilepsi mioklonik astatik
4) Epilepsi mioklonik lena
c. Simtomatik
1) Etiologi non spesifik
a) Ensefalopati mioklonik dini
b) Ensefalopati pada infantil dini dengan burst supresi
c) Epilepsi simptomatik umum lainnya yang tidak
termasuk diatas
2) Sindrom spesifik
3) Bangkitan epilepsi sebagai komplikasi penyakit lain
3. Epilepsi dan sindrom yang tidak dapat ditentukan fokal atau umum
a. Bangkitan umum dan fokal
1) Bangkitan neonatal
2) Epilepsi mioklonik berat pada bayi
3) Epilepsi dengan gelombang paku kontinyu selama tidur
dalam
4) Epilepsi afasia yang didapat (sindrom landau-kleffer)
5) Epilepsi yang tidak termasuk dalamklasifikasi diatas
b. Tanpa gambaran tegtas fokal atau umum
4. Sindrom khusus
Bangkitan yang berkaitan dengan situasi tertentu
a. Kejang demam
b. Bangkitan kejang yang timbul sekali (isolated)
karet
ditempatkan
dalam
mulutnya.
Automatisasi
bersifat
inhibitorik
lainnya
adalah
noradrenalin,
dopamine,
penghambat
normal
tapi
sistem
Keadaan
pencetus
impuls
Pada penderita
terklasifikasikan
levetiracetam,
zonisamide
Jumlah dosis
per hari
2-3x
1-2x
2-3x
1
1 atau 2
1-2x
2-3x
2x
2x
2-3x
1-2x
1-2x
2-3x
1.
III.
KESIMPULAN
Epilepsi merupakan salah satu kelaian otak yang serius dan umum
terjadi, sekitar lima puluh juta orang diseluruh dunia mengalami
2.
3.
sistem frontotemporal.
Terdapat beberapa tanda kardinal pada kejang epilepsi lobus
temporalis yaitu, terdapat gejala prodromal, dapat dijumpai aura,
4.
5.
DAFTAR PUSTAKA