Anda di halaman 1dari 87

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
Tahun 2021 - 2025

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


(LPPM)
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
SEPTEMBER
2020

1
Kata Pengantar

Rasa syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia

dan rahmatNya kepada kita semua dalam melaksanakan kewajiban dan tugas

sehari-hari, sehingga penyusunan rencana strategis pengabdian kepada masyarakat

periode 2016-2020 dapat diselesaikan dengan baik.

Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu kewajiban kegiatan Tri

Dharma Perguruan Tinggi, dan merupakan kegiatan sivitas akademika yang

memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan

masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal penting untuk dipahami

sivitas akademika, bahwa program pengabdian kepada masyarakat ini merupakan

bagian dari kegiatan akademik perguruan tinggi, yang kegiatannya tidak hanya

dilaksanakan di dalam kelas namun juga di luar kelas.

Pengabdian kepada masyarakat yang merupakan kewajiban dosen yang harus

dikelola oleh unit/lemaba/nama lainnya di dalam perguruan tinggi. Berdasarkan

pasal 61 ayat 3 Peraturan Kemenristek Dikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) menyatakan bahwa pengelolaan

pengabdian ini dikelola oleh unit/lemabaga atau nama lainnya secara tersendiri

yang mempunyai tugas pokok mengelola kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Dalam melakukan pengelolaan sebagaimana dijelasakan pasal 62 ayat 1a bahwa

unit/lembaga/nama lainnya pengelola pengabdian kepada masyarakat wajib

memiliki rencana strategis pengabdian kepada masyarakat yang merupakan

bagian dari rencana strategis perguruan tinggi”.

2
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Ilmu

Kesehatan STRADA Indonesia menyusun dokumen Rencana Strategis

Pengabdian kepada Masyarakat (Renstra PkM) 2021 - 2025 sebagai acuan dalam

meningkatkan kuantitas dan kualitas pengabdian kepada masyarakat untuk

mempercepat pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Institut Ilmu Kesehatan

STRADA Indonesia. Rencana Strategis Pengabdian kepada Masyarakat LPPM

Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia Periode Tahun 2021 - 2025 yang

memiliki tema utama yaitu “Peningkatan Peran sivitas academika untuk

meningkatkan kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui penciptaan

Kewirausahaan muda dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi di bidang kesehatan (Promosi Kesehatan) Tema tersebut

diuraikan ke dalam beberapa periode tahunan sebagaimana dijelaskan sebagai

berikut:

1. Para sivitas akademika terlibat secara aktif dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat melalui pengabdian kepada masyarakat bertopik kegiatan

Pemanfaatan tehnologi dan informasi di bidang kesehatan dan Wirausaha;

2. Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi hasil

penelitian yang telah dilaksanakan oleh sivitas akademika;

3. Pelaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat harus memberikan

dampak positif dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan dan Wira

Usaha masyarakat;

4. Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat dapat dijadikan HKI yang

bermanfaat baik untuk masyarakat desa atau kelompok masyarakat binaan.

3
5. Hasil penelitian ataupun pengabdian kepada masyarakat berupa produk

inovasi yang telah dinikmati oleh masayarakat dan dapat menambah income

masyarakat penggunanya

6. Hasil dari penelitian dan pengabdian Masyarakat menambah jaringan

kewirausahaan, dan menambah wawasan mahasiswa untuk menjadi

Wirausaha Muda baru.

Pada sisi lain kami menyadari dan memahami adanya keterlibatan para pemangku

kepentingan dalam penyusunan Renstra PkM ini. Maka perkenankanlah tim

penyusun untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa hormat kepada

semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam

penyusunan Renstra PkM ini. Akhirnya, Renstra PkM ini semoga bermanfaat

untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan implementasi teknologi serta sebagai

acuan dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui

kegiatan program pengabdian yang dilaksanakan oleh Institut Ilmu Kesehatan

STRADA Indonesia.

September 2020

Ketua LPPM

Prima Dewi Kusumawati,S.Kep,Ns.,M.Kes

4
DAFTAR ISI

Bab 1. Pendahuluan

1.1.Dasar pemikiran

5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Dasar Pemikiran

Pasal 20 ayat 2 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Perguruan Tinggi berkewajiban

menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Sebagaimana Pasal 47 ayat 1 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang

Pendidikan Tinggi bahwa “pengabdian kepada Masyarakat didefinisikan sebagai

kegiatan Sivitas Akademika dalam mengamalkan dan membudayakan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi untuk memajukan kesejahteraan umum dan

mencerdaskan kehidupan bangsa”.

Berdasarkan pasal 61 ayat 2 Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi bahwa “perguruan tinggi wajib memiliki rencana

strategis pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dari rencana

strategis perguruan tinggi”.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Institut Ilmu Kesehatan STRADA

Indonesia menyusun sasaran, strategi, dan kebijakan sampai dengan tahun 2025

yang dituangkan dalam Renstra pengabdian kepada masyarakat 2021 – 2025.

Renstra ini merupakan arah kebijakan dan pengambilan keputusan dalam

pelaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Institut Ilmu Kesehatan

STRADA Indonesia. Resntra ini disusun melalui pengkajian yang mendalam

6
dan mengacu pada visi dan misi , Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

yaitu Menjadi “ Sekolah Tinggi yang berbeda”

Melalui Renstra PkM dapat diketahui dengan jelas arah dan kebijakan

pelaksanan pengabdian. Secara detail renstra memuat sasaran, isu strategis,

program, kegiatan dan indikator keberhasilan setiap tahun selama periode 2021 -

2025. Kejelasan arah pengembangan kinerja pengabdian kepada masyarakat

yang tersusun dalam renstra ini membantu sistem penjaminan mutu internal

untuk melakukan monitoring dan evaluasi kinerja pengabdian kepada

masyarakat.

Penyusunan Renstra PkM mengacu pada Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

(VMTS) Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia. Pada penyusunan Renstra

PkM dilakukan pula analisis potensi, analisis lingkungan internal, dan eksternal.

Tersusunnya Renstra PkM diharapkan memberikan manfaat kepada para

pemangku kepentingan internal meliputi: 1) Pimpinan Institut Ilmu Kesehatan

STRADA Indonesia, 2) Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LPPM); 3) Ketua

Program Studi dalam memberikan motivasi kepada dosen, agar mampu

meningkatkan kualitas kinerja pengabdian kepada masyarakat.

Selain itu, penyusunan Renstra LPPM , Institut Ilmu Kesehatan STRADA

Indonesia juga mengacu pada prioritas Pengembangan Ristek Nasional 2005-

2029 yang fokus pada Energi, Pangan dan Pertanian, Kesehatan dan Obat,

Transportasi, Hankam, Teknologi Informasi, Material Maju serta Sosial

Humaniora.

7
1.2. Dasar Hukum Penyusunan Rencana Strategis Pengabdian kepada

Masyarakat (Renstra PkM)

Rencana Strategis Pengabdian kepada Masyarakat (Renstra PkM)

merupakan kebijakan dan arah pelaksanaan program/kegiatan maupun indikator

untuk meningkatkan kinerja Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia dalam

bidang pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dalam kurun waktu lima

tahun ke depan.

Renstra PkM Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia yang dibuat

untuk periode 2021 - 2025 sebagai dokumen formal program pengabdian.

Penyusunan Renstra PkM mengacu pada beberapa peraturan dan perundangan

seperti berikut:

1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, khususnya pasal 20 dan pasal 24;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang

Pendidikan Tinggi;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2014 tentang penyelenggaraan

pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan tinggi;

4. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Nomor 44 Tahun

2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Nomor 13 Tahun

2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi, Dan

Pendidikan Tinggi Tahun 2015-2019;

6. Rencana Induk Pengembangan Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

tahun 2016-2025;

8
7. Statuta Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia tahun 2013;

8. Rencana Strategis Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia tahun 2016 –

2020.

1.3. Tujuan dan arah renstra Pengabdian kepada Masyarakat Institut Ilmu

Kesehatan (IIK) Strada Indonesia

Tujuan dari penyusunan renstra Pengabdian kepada masyarakat dari

Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Strada Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan kualitas Pengabdian Masyarakat

2. Untuk meningkatkan potensi dosen dalam melakukan pengabdian Kepada

Masyarakat dan dapat mengimplementasi hasil tersebut di tengah-tengah

masyarakat luas.

3. Menetapkan arah dan kebijakan serta payung pengelolaan Pengabdian

Kepada Masyarakat dari Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Strada Indonesia

4. Meningkatkan kualitas pemberdayaan sumberdaya manusia Institut Ilmu

Kesehatan (IIK) Strada Indonesia melalui kegiatan Pengabdian Kepada

Masyarakat dan pengabdian kepada masyarakat.

5. Menyelenggarakan program Pengabdian Kepada Masyarakat yang lebih

terarah dan lebih berkualitas untuk lebih meningkatkan bidang pengabdian

kepada masyakat yang berdaya guna bagi masyaralat secara luas.

6. Meningkatkan sistem pemberdayaan seluruh elemen civitas akademika dalam

mendesain seluruh program kerja Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Strada

Indonesia untuk mendukung terwujudnya atmosfir akademik yang kondusif

dalam bidang Pengabdian Kepada Masyarakat.

9
7. Isu Stategis Global, Nasional, Regional, dan Unggulan PT

Isu strategis yang menjadi pusat perhatian pada pengembangan program pengabdian kepada masyarakat yaitu:

Tabel 1.1 Matriks Isu Strategis

Isu Lingkungan
Ekonomi Sosial Kesehatan Pendidikan Kewirausahaan
Strategis Hidup
Bebasnya arus Akulturasi Pemanasan Angka Peningkatan Bebasnya arus
keluar masuknya budaya global Kematian Ibu daya saing keluar masuk
Global barang dan jasa melahirkan seiring dengan
masih tinggi dijalankannya
era“pasar bebas”
1) Pertumbuhan 1) Kriminalitas 1) Kerusakan 1) Peningkatan Peningkatan Produk dalam
ekonomi lingkungan status gizi daya saing negri kalah
2) Narkotika bersaing dengan
2) Tingginya 2) Anomali 2) Pengendalian produk dan jasa
angka Cuaca Penyakit luar negri
Nasional kemiskinan dan menular dan
pengangguran tidak menular
3) Peningkatan
status
kesehatan

10
pada setiap
kelompok
4) Peningkatan
akses layanan
kesehatan

1) Tingginya 1) Kenakalan 1) Kerusakan 1) Angka Penguatan Penguatan dan


tingkat remaja lingkungan pengannguran dan penciptaan
pengangguran tinggi pengemban produk dalam
di daerah 2) Kriminalitas 2) Anomali gan kualitas negri
Regional cuaca 2) Angka SDM
2) Swasembada 3) Narkotika pendapatan
pangan Masyarakat
rendah
1) Peningkatan 1) Gerakan 3) Peningkatan 1) Pengembanga Peningkatan 1) Peningkatan
pendapatan bebas pengetahuan n Pencegahan pengetahua Ketrampilan
keluarga narkotika, tentang Penyakit n dan kewirausahaan
kenakalan pentingnya Komunitas ketrampilan 2) Peningkatan
Unggula 2) Munculnya remaja dan mejaga 2) Pengembanga kewirausaha wirausaha muda
n PT wirausaha bebas HIV lingkungan n Pencegahan an dan 3) Peningkatan
muda AIDS hidup Penyakit manajemen produk lokal
2) Pengembang 4) Pengelolaan Reproduksi usaha
3) Keluarga sehat
an kawasan Lingkungan Dan HIV
paliative Hidup secara
care berkelanjutan

11
BAB II

LANDASAN PENGEMBANGAN RENSTRA

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

2.1. Visi dan Misi Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

2.1.1. Visi Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Menjadi Institusi Pendidikan non pemerintah yang terbaik, berbeda,

terpercaya dan berbasis 4G (Good Competence, Good English, Good

Mentality and Personality, Good Placement of Preparation) di tingkat

Asia di tahun 2035”.

2.1.2. Misi Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Sesuai dengan visi di atas, Institut Ilmu Kesehatan STRADA

Indonesia menetapkan misi sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara kreatif dan

inovatif untuk mencetak sumber daya manusia yang professional,

secara mandiri.

2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian yang inovatif dalam

mengembangkan Riset, berbasis Scientist dan tehnologi

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk

tanggung jawab sosial

12
4. Menyelenggarakan tata kelola yang baik (good university

governance) yang mendukung tercapainya suasana akademik yang

kondusif, pengembangan sarana prasarana secara efisien, dan

peningkatan SDM yang kompeten.

5. Menjalin kerjasama (networking) dengan lembaga atau institusi

terkait guna meningkatkan mutu lulusan.

2.1.3 Tujuan Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Hasil yang ingin dicapai dalam mewujudkan visi pada tahun 2036,

dirumuskan sebagai berikut :

a. Dihasilkannya lulusan yang mampu melaksanakan tugas sesuai

dengan kompetensi dedikasi dan moral yang tinggi, berdasarkan

ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Dihasilkannya lulusan yang mampu mengelola pelayanan

kesehatan sesuai dengan tanggung jawab profesinya.

c. Dihasilkannya lulusan yang mampu berkomunikasi dan

melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam

pelaksanaan tugasnya.

d. Dihasilkannya lulusan yang mampu mengembangkan diri sesuai

dengan profesinya dan memiliki ketrambilan khusus dibidangnya

e. Mencetak lulusan yang siap kerja secara professional mandiri dan

berdaya saing.

13
f. Menjalin jejaring kerjasaman (networking) untuk meningkatkan

mutu instansi dan lulusan.

2.1.4. Sasaran Mutu Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Menjadi Universitas unggulan diwujudkan melalui sasaran mutu :

1. Terselenggaranya beberapa program studi pada Institut Ilmu

Kesehatan STRADA Indonesia.

2. Tersusunnya kurikulum dan silabi Program Studi mengacu pada

Kep.Mendiknas No. 045 tahun 2002, Peraturan Presiden No. 8

tahun 2012 tentang KKNI, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012

tentang Pendidikan Tinggi serta sesuai dengan tujuan, visi dan misi

Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia.

3. Terciptanya suasana pembelajaran yang nyaman dan kondusif di

masing-masing program studi dilengkapi dengan fasilitas yang

representatif yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.

4. Rata-rata indeks prestasi lulusan 3,50.

5. Jenjang akreditasi B pada Program Studi S1 Pendidikan Ners, S1

Ilmu Kesehatan, D III Kebidanan, D IV Bidan Pendidik, serta

jenjang akreditasi Program Magister Kesehatan Masyarakat A pada

tahun 2018 .

6. Dosen memiliki jenjang kepangkatan akademik minimal asisten

ahli pada Program Studi S1 Pendidikan Ners, dan Program Studi

14
S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat serta, D III kebidanan, D IV Bidan

Pendidik, serta Jenjang kepangkatan akademik minimal lektor dan

lector kepala khusus program magister kesehatan masyarakat tahun

2018.

7. Memiliki guru besar tetap Program Studi Magister Ilmu Kesehatan

Masyarakat Minimal 2 (Dua) pada tahun 2025.

8. Mendapat hibah penelitian dan pengabdian masyarakat bagi dosen

minimal 10 pada tiap tahunya.

9. Menjadi pusat keunggulan SDM di bidang ilmu sesuai program

studi.

10. Terciptanya atmosfir akademik di lingkungan Stikies Surya Mitra

Husada Kediri dengan pelaksanaan seminar, simposium, sarasehan,

workshop, lokakarya dan kegiatan ilmiah lainnya setiap tahun

disesuaikan dengan perkembangan program studi.

11. Terjalinnya jaringan kerjasama kelembagaan dengan berbagai

pihak baik berskala nasional maupun internasional.

2.2. Visi dan Misi LPPM Institut Ilmu Kesehatan (IIK) STRADA Indonesia

2.2.1. Visi LPPM Institut Ilmu Kesehatan (IIK) STRADA Indonesia

Sesuai dengan visi-misi Institut Ilmu Kesehatan STRADA

Indonesia, LPPM Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia memiliki

visi, “Menjadi lembaga penelitian dan pengabdian Kepada Masyarakat

15
di bidang kesehatan,yang terbaik,berbeda,terpercaya dan berbasis 4G

(Good Competence, Good English, Good Mentality and Personality,

Good Placement of Preparation) di tingkat Asia di tahun 2035”

2.2.2. Misi LPPM Institut Ilmu Kesehatan (IIK) STRADA Indonesia

Sesuai dengan visi tersebut, LPPM Institut Ilmu Kesehatan (IIK)

STRADA Indonesia menetapkan misi sebagai berikut:

1. Mengembangkan payung penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat di bidang kesehatan

2. Mengembangkan relevansi penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan di bidang

kesehatan pada umumnya.

3. Mengembangkan penelitian – penelitian unggulan dan

meningkatkan penelitian dosen dan mahasiswa Institut Ilmu

Kesehatan STRADA Indonesia dalam hal Penelitian, Pengabdian

Kepada Masyarakat dan Publikasi

4. Meningkatkan perolehan HKI (Hak Kekayaan Intelektual)

Dalam rangka mewujudkan hal tersebut Institut Ilmu Kesehatan

STRADA Indonesia menetapkan garis besar pengembangan

kegiatan pengembangan pengabdian pada masyarakat melalui

beberapa tahapan sebagaimana berikut :

a. Tahap jangka pendek lima tahun:

16
1) Dosen maupun mahasiswa terlibat secara aktif dalam

kegiatan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat,

khususnya untuk meningkatkan kemiskinan dan taraf

hidup masyarakat Kediri khususnya di bidang Kesehatan.

2) Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan penerapan

Hasil penelitian dan penguatan kegiatan pendidikan dan

pengajaran di Institut Ilmu Kesehatan (IIK) STRADA

Indonesia

3) Hasil kegiatan Penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat harus dapat dirasakan secara nyata oleh

masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakat terutama di bidang kesehatan;

4) Kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat

didanai oleh perguruan tinggi dan sebagian kecil

didanai melalui kerjasama dengan instansi atau

pemerintah.

5) Hasil Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Kepada

Masyrakat berupa produk inovasi terbaru yang bisa

menambah penghasilan ekonomi masyarakat

6) Hasil Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Kepada

masyarakat dapat menambah jejering kerjasama

kewirausahaan untuk menambah Wira Usaha – wira Usaha

baru

17
7) Mahasiswa mengikuti program – program Penelitian dan

Pengabdian Masyarakat pada program yang ada di dikti

8) Menambah relasi dan jejaring terkait Penelitian dan

Pengabdian Kepada Masyarakat baik di tingakat

regional,nasional dan Internasional

b. Tahap jangka menengah sepuluh tahun :

1) Hasil kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada

masyarakat bermanfaat secara nyata untuk pengembangan

UMKM.

2) Pendanaan kegaiatan Penelitian dan Pengabdian kepada

masyarakat diperoleh dari berbagai sumber, baik dari

institusi yang bersangkutan, pemerintah maupun swasta.

3) Hasil kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat

dijadikan sebagai model Pembinaan masyarakat di tingkat

local

4) Produk Inovasi dari civitas akademika diminati dan

diproduksi secara besar besaran

5) Mahasiswa menjadi start up – start up baru yang lebih

kompetitif

6) Dosen menjadi pendamping dari Kewirausahaan

Mahasiswaan

18
c. Tahap jangka panjang dua puluh tahun :

1) Hasil kegiatan Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat

dijadikan sebagi model pembinaan dan pengembangan

UMKM yang di patenkan dan bermanfaat bagi

kepentingan masyarakat khususnya pengembangan UMKM.

2) Sumber Pendanaan penelitian dan Pengabdian Kepada

Masyarakat didapatkan dari pemerintah maupun swasta

serta internasional semakin besar jumlahnya dan signifikan

3) Hasil kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat

dalam pembinaan dan pengembangan UMKM

digunakan sebagai rujukan oleh banyak lembaga baik

regional,nasional maupun internasional

4) Mendapatkan Jejaring untuk kewirausahaan baik dalam

negri dan luar negri

5) Sudah memproduksi produk dari start up secara besar

besaran

2.3. Perkembangan dan Capaian Pengabdian Kepada Masyarakat

2.3.1. Perkembangan / Riwayat Pengabdian Kepada Masyarakat

Institut Ilmu Kesehatan (IIK) STRADA Indonesia terus berupaya

meningkatkan kuantitas dan kualitas pengabdian kepada masyarakat

dalam rangka meningkatkan reputasi akademik. Sejumlah upaya telah

19
dilakukan antara lain melalui apresiasi capaian kinerja bidang karya

ilmiah program studi.

Pada awalnya kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Institut

Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia kurang mendapatkan perhatian

bila dibandingkan pelaksanaan pendidikan pengajaran sehingga

berdampak pada rendahnya kinerja pengabdian. Hal ini disebabkan oleh

adanya faktor internal dan eksternal. Faktor internal dikarenakan belum

adanya pengetahuan, kemampuan, kepedulian, dan dukungan

pendanaan maupun kebijakan di bidang pengabdian dari institusi.

Kondisi ini diperburuk oleh rendahnya motivasi dosen dalam

melaksanakan kegiatan pengabdian, hal ini disebabkan oleh adanya rasa

apatisme dalam melaksanakan pengabdian dan rendahnya pemahaman

dosen tentang adanya kewajiban melaksanakan pengabdian.

Faktor eksternal yang dimaksud adalah dari sudut pandang yuridis

formal, baik dari Kopertis maupun Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi. Faktor eksternal yuridis formal yang dimaksud adalah aturan

dan perundangan-undangan yang bersifat belum mengikat dan

mewajibkan dosen sebagai seorang akademisi. Kondisi inilah yang

memacu rendahnya kinerja institusi dalam bidang pengabdian, dan

diperburuk lagi oleh tidak adanya teguran dan sanksi baik bagi dosen

dan institusi Perguruan Tinggi

Sejak diberlakukan sertifikasi dosen, aturan dan tuntutan yang

diberlakukan DIKTI semakin ketat baik kepada Perguruan Tinggi

20
maupun dosen secara personal dalam melaksanakan Tri Dharma

Perguruan Tinggi, khususnya bidang pengabdian. Hal ini mendorong

berkembangnya budaya ilmiah dari dosen untuk melakukan kegiatan

pengabdian serta munculnya kesadaran institusi untuk memberikan

dukungan dan fasilitas kepada dosen dalam melaksanakan pengabdian.

Tuntutan bagi dosen untuk melaporkan kinerja Tri Dharma Perguruan

Tinggi dalam bentuk Beban Kerja Dosen (BKD), mampu meningkatkan

kuantitas dan kualitas pengabdian.

Dukungan institusi dalam bentuk kebijakan dan aturan yang

mewajibkan dosen melakukan pengabdian, serta dukungan dana

pengabdian internal untuk pengabdian mampu menumbuhkan budaya

akademik pengabdian dosen. Manajemen institusi berkomitmen selalu

mendorong dan memonitor partisipasi dosen dalam mengajukan hibah

pengabdian. Komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk pelatihan

dan pendampingan penyusunan proposal hibah pengabdian dengan

mendatangkan ahli dan praktisi dalam bidang pengabdian.

Kelemahan dalam bidang pengabdian masih dirasakan terutama

pada pelaporan dan publikasi hasil pengabdian, maupun masih

rendahnya partisipasi sebagian dosen. Hal ini berdampak terhadap hasil

penilaian kinerja pengabdian Institut Ilmu Kesehatan STRADA

Indonesia yang belum optimal. Sesuai dengan publikasi Direktorat

Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) No.

2331/DRPM/TU/2016 tertanggal 18 Agustus 2016, bahwa Institut Ilmu

Kesehatan STRADA Indonesia masuk kelompok perguruan tinggi

21
klaster Madya untuk Penelitian Sedangkan untuk pengabdian

Masyarakat di Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Strada Indonesia

menempati klister binaan. Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

merupakan Kelompok perguruan tinggi yang baru merintis pelaksanaan

pengabdian. Melihat hasil penilaian kinerja pengabdian tersebut, perlu

dibangun komitmen semua pemangku kepentingan internal Institut Ilmu

Kesehatan STRADA Indonesia untuk berupaya mengembangkan

kapasitas penelitian agar mampu mengelola pengabdian secara

terencana dan produktif, sehingga menghasilkan luaran pengabdian

yang lebih baik dari sisi kuantitas, kualitas dan luaran hasil pengabdian.

Bentuk dukungan institusi yang bersifat yuridis formal adalah

diterbitkannya pedoman pengabdian yang mengatur kegiatan

pengabdian mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan

evaluasi pelaporan serta pengelolaan pengabdian. Dukungan lain sesuai

dengan amanah Undang-undang Pendidikan Tinggi no 12 tahun 2012

dan Peraturan Pemerintah No 4 tahun 2014 tentang penyelenggaraan

pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan tinggi adalah dalam

bentuk penetapan skema pengabdian. Institut Ilmu Kesehatan STRADA

Indonesia telah mengambil kebijakan bagi dosen wajib melakukan

pengabdian minimal 1 (satu) pengabdian dalam setiap tahun akademik.

Sebagai bentuk komitmen manajemen Institut Ilmu Kesehatan

STRADA Indonesia, kewajiban pengabdian tersebut didukung dengan

pendanaan internal

22
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

(LPPM) yang ditunjuk sebagai lembaga yang mengelola,

mengembangkan dan menyusun strategi dalam pengabdian kepada

masyarakat telah memilih serta menetapkan 6 riset pengabdian

masyarakat unggulan di bidang kesehatan yaitu. 1. Peningkatan

kewirausahaan, 2. Penguatan kemitraan bidang sosial 3. Penguatan

lingkungan hidup 4. Kesehatan Ibu dan anak 5. Pemberdayaan

Masyarakat 6. Penerapan Tehnologi Tepat Guna.Enam bidang riset

unggulan tersebut merupakan riset unggulan yang dikembangkan

dan menjadi konsentrasi pengabdian kepada masyarakat dari 12

prodi yang dimiliki oleh Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

yaitu prodi Ilmu Keperawatan (S1,S2 dan Profesi),prodi Ilmu

Kesehatan Masyarakat (S1 dan S2) , prodi Kebidanan (d3,d4,s1 dan

profesi), Prodi Farmasi (S1),Prodi Administrasi Rumah Sakit (S1) dan

Prodi Radiologi (D3)

2.3.2. Capaian Pengabdian Kepada Masyarakat

Secara detail, kinerja pengabdian kepada masyarakat selama empat

tahun terakhir dengan melihat berbagai sumber disampaikan pada Tabel

2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1 Kinerja Pengabdian kepada Masyarakat

Jumlah PkM Berdasarkan Tahun Akademik


Sumber Dana
2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020
Biaya Mandiri dosen 1 - - -

23
Biaya PT 17 15 12 10
Kemenristek Dikti 15 18 20 25

Institusi/Kementerian lain 4 6 9 10
terkait
Institusi Luar Negeri 0 1 2 3
Jumlah 37 40 43 48

2.4. Unit Kerja Pengelola Pengabdian Kepada Masyarkat

Sesuai dengan statuta Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia, bahwa

struktur dan tupoksi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

(LPPM) adalah dijelaskan bawah ini

2.4.1. Struktur Organisasi Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

LPPM Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia bertanggung jawab

kepada Ketua Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia. Proses penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat di Institut Ilmu Kesehatan STRADA

Indonesia dilaksanakan secara berjenjang dari tataran tingkat institusi sampai

dengan tingkat program studi. Oleh karena itu, dalam menjalankan tugasnya

LPPM mempunyai komposisi secara terstruktur sebagai mana tertuang dalam

statuta digambarkan sebagai berikut:

rektor Wakil Rektor 1,2,3,4

Ketua LPPM

Sekretaris Tim Etik

UPPM 24
Gambar 2.1 Struktur Organisasi LPPM

2.4.2. Tugas Pokok dan Fungsi

Secara detail tugas pokok dan fungsi dari masing-masing personalia di LPPM

adalah:

Tabel 2.2 Tupoksi Personalia LPPM

No Personalia Tugas Pokok Fungsi


1 Ketua Memegang tanggung Mengambil kebijakan tertinggi tingkat
Institut jawab tertinggi terhadap institusi
Ilmu semua Jasa pelayanan
Kesehatan institusi
STRADA
Indonesia
2 Ketua 1. Memegang tanggung 1. Merencanakan dan menetapkan kebijakan
LPPM jawab tertinggi dan sasaran mutu LPPM
terhadap semua Jasa 2. Melakukan kontrol atas pelaksanaan
Pelayanan yang rencana kerja yang sudah ditetapkan
dihasilkan oleh sebelumnya
LPPM
2. Bertanggung jawab
untuk menetapkan
kebijakan dan sasaran
mutu LPPM.
3. Bertanggung jawab
untuk memastikan
bahwa rencana kerja
berjalan dengan

25
No Personalia Tugas Pokok Fungsi
lancar
4. LPPM Institut Ilmu
Kesehatan STRADA
Indonesia
dilaksanakan untuk
mencapai sasaran
mutu, dan sistem
manajemen mutu
tetap dilaksanakan
sesuai dengan
perubahan/perkemba
ngan UPPM.
4 Sekretaris Bertanggung jawab atas 1. Melakukan manajemen kegiatan
LPPM manajemen kegiatan kerjasama penelitian
kerjasama, memimpin 2. Memimpin pelaksanaan tata kerja di
kontrol kualitas dan LPPM
mengembangkan Sumber 3. Memimpin kontrol kualitas dan
Daya Manusia di pengembangan SDM
lingkungan LPPM.
5 Tim Etik Bertangung jawab atas Menetukan kelayakan penelitian dan
kelayakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang diajukan
pengabdian kepada dengan pendanaan internal
masyarakat yang
diajukan dosen
6 Staff Membantu manajemen 1. Membantu melakukan manajemen
LPPM / kegiatan kerjasama, kegiatan kerjasama penelitian dan
UPPM memimpin kontrol pengabdian kepada masyarakat di
kualitas dan fakultas masing masing
mengembangkan Sumber 2. Membantu pelaksanaan tata kerja di
Daya Manusia di LPPM
lingkungan LPPM 3. Membantu kontrol kualitas dan
pengembangan SDM
7 Dosen Berkewajiban melakukan Mewujudkan kinerja akademik bidang
penelitian dan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
pengabdian kepada
masyarakat, sebagai
bagian kewajiban
akademik dosen.

26
2.4.3. Mekanisme Pelaksanaan PkM

2.4.3.1 Alur pengajuan PkM

Alur dan tahapan program pengabdian kepada masyarakat dapat

dijelaskan melalui gambar berikut :

Mulai

Sosialisasi dan Pengumuman

Pengajuan proposal

Penilaian Kelayakan Proposal


oleh Reviewer

Proposal Layak ?

YA

Revisi?

TIDAK
YA
Revisi dan Penyempurnaan

TIDAK
Kontrak/penugasan
Pelaksanaan

Laporan
Publikasi Junal

Selesai

Gambar 2.2 Tahapan Program Pengabdian kepada Masyarakat

2.4.3.2. Mekanisme Pengelolaan PkM

Seorang dosen dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat

harus mengikuti mekanisme sebagai berikut:

27
1) Pengusul (Pengusul adalah dosen beserta mahasiswa) mengajukan

proposal kepada LPPM

2) Format proposal mengikuti ketentuan dalam pedoman ini

3) Proposal yang telah masuk, dilakukan penilaian kelayakan oleh

tim reviewer.

4) Proposal yang belum memenuhi kelayakan akan dikembalikan


untuk dilakukan revisi oleh pengusul, maksimal satu kali revisi.

5) Proposal yang telah direvisi wajib dikumpulkan kembali kepada


LPPM maksimal 1 minggu.

6) Proposal yang telah memenuhi kelayakan disampaikan kepada


pengusul untuk dilaksanakan kontrak dan tindak lanjut
pelaksanaan, sekaligus pencairan dana

7) Rektor Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia menerbitkan


surat tugas untuk pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat,
melalui Ketua LPPM.

2.4.3.3.Pelaksanaan

Pengusul melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sesuai


dengan jenis kegiatan dan jadwal yang diusulkan.

2.4.3.4.Pelaporan

Pelaporan merupakan bentuk pertanggungjawaban kegiatan


pengabdian kepada masyarakat yang didokumentasikan dengan
mengikuti pedoman pengabdian kepada masyarakat yang diterbitkan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM). Pelaporan
program pengabdian kepada masyarakat dilakukan secara Offline
berupa hardcopy sebanyak 3 eksemplar disertai artikel jurnal untuk
bahan publikasi.

28
2.4.4. Kemitraan pada Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Kemitraan yang telah dibangun untuk pelaksanaan dan pengembangan


kegiatan pengabdian kepada masyarakat antara lain:

1. Pemerintah Daerah melalui masing-masing Satuan Kerja Perangkat


Daerah (SKPD)

a. Kerjasama Perizinan penelitian dan pengabdian dosen dan


mahasiswa pada Badan Kesatuan Kebangsaan dan Politik
(Bakesbangpol) Kota dan Kabupaten Kediri

2. Program Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Kediri

Pendampingan pembuatan makanan modisco di kota Kediri

3. Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kota Kediri

a. Kampus bebas rokok

b. Pelatihan pada mahasiswa sebagai kader BNK di masyarakat

4. Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kediri

a. Kegiatan rutin donor darah diikuti oleh dosen dan mahasiswa

b. Bakti sosial pasca bencana alam

5. Pemerintah Desa dan Kecamatan

a. Penyuluhan tentang kesehatan di Puskesmas dan Posyandu

b. Pelatihan Pengelolaan sampah keluarga

c. Bakti sosial dengan Pengobatan gratis

6. Dinas UMKM Kota Kediri

Kerjasama dengan UMKM kota Kediri dalam pelatihan


Kewirausahaan bagi masyarakat desa

7. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kota Kediri

29
Ikut serta dalam penyuluhan bahaya HIV AIDS kepada masyarakat
Kota Kediri

8. HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda


Indonesia) Ikut serta magang di tempat UMKM
2.5 Potensi yang dimiliki

Potensi yang dimiliki oleh Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia


terkait untuk mengembangkan proses dan output pengabdian kepada masyarakat
dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Jurnal Ilmiah ber-ISSN

Untuk mendukung penguatan publikasi hasil penelitian dosen, di Institut Ilmu

Kesehatan STRADA Indonesia telah memiliki jurnal ber-ISSN.Satu jurnal

menampung artikel berbagai rumpun ilmu. Sesuai dengan kebijakan, bahwa

jurnal yang telah terbit tersebut ditargetkan dalam kurun waktu paling lama 4

tahun minimal telah terakreditasi. Dan saat ini jumlah jurnal yang ada di

Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Strada Indonesia adalah 10 jurnal yang sudah

ber ISSN.

2. Sumber Daya

a. Sumber daya Manusia

Sumberdaya manusia dalam mendukung kinerja pengabdian kepada

masyarakat meliputi dosen dan mahasiswa, pelaksana kebijakan dan

pemangku kebijakan. Dosen mempunyai kewajiban melakukan

pengabdian kepada masyarakat yang ditawarkan internal institusi

maupun eksternal melalui program hibah. Pelaksana kebijakan yang

30
dimaksud dalam hal ini adalah Ketua LPPM yang dibantu sekretaris dan

UPPM fakultas, dimana tim reviewer bertanggungjawab pada kelayakan

pengabdian kepada masyarakat khususnya untuk hibah pendanaan

internal. Sedangkan pemangku kebijakan adalah Rektor Institut Ilmu

Kesehatan STRADA Indonesia yang dibantu Wakil Rektor Bidang

Akademik sebagai pihak manajemen institusi yang mempunyai peran dan

fungsi memberikan dukungan dan fasilitas dalam bentuk kebijakan,

pendanaan dan sarana prasarana. Sumber daya manusia sebagaimana

diuraikan, eksistensi dan komitmennya akan berdampak pada kinerja

Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia dalam bidang penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat.

b. Keuangan

Pendanaan pengabdian kepada masyarakat di Institut Ilmu Kesehatan

STRADA Indonesia bersumber dari dana internal dan dana eksternal

diluar Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia . LPPM Institut Ilmu

Kesehatan STRADA Indonesia melakukan koordinasi kegiatan

Pengabdian kepada Masyarakat dengan para dosen, Ketua Program

Studi, dan Para Wakil Ketua. LPPM menginformasikan kepada para

dosen setiap awal September akan adanya dana Pengabdian kepada

Masyarakat dari internal maupun adanya peluang dari eksternal.

Selanjutnya dosen mengusulkan rencana Pengabdian kepada Masyarakat

dalam bentuk proposal. Untuk para dosen yang mengajukan proposal dan

lolos seleksi, tersedia dana Pengabdian kepada Masyarakat internal yang

31
sudah dialokasikan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

(RAPB) Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia setiap tahun.

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bagi para dosen, Institut

Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia setiap tahun mengalokasikan dana

dengan besaran sebagai berikut:

a. Pada tahun akademik 2019/2020 sebesar Rp 7.000.000,-/proposal

(01092 /IIK/2/2.1.7/IX/2019)

b. Pada tahun akademik (ganjil) 2018/2019 sebesar Rp 7.000.000,- /

proposal (0922/STIKes/2/2.1.7/IV/2018)

c. Pada tahun akademik (genap) 2018/2019 sebesar Rp 7.000.000,-

/Proposal (0978 /STIKes/2/2.1.7/ X /2018)

d. Pada tahun akademik (genap) 2017/2018 sebesar Rp 5.000.000,-

/proposal (0885 /STIKes/2/2.1.7/X/2017)

LPPM juga mendukung pencarian dana Pengabdian kepada

Masyarakat dari pihak eksternal (Dikti dan non Dikti) dengan aktif

memberikan pelatihan penyusunan proposal hibah kompetitif Dikti..

Alokasi anggaran sebagaimana dimaksud belum seluruhnya dapat

terserap oleh dosen untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat.

Langkah awal yang perlu dibenahi adalah melakukan penguatan motivasi

dosen dalam meningkatkan kinerja pengabdian kepada masyarakat.

Ketika budaya pengabdian kepada masyarakat telah tumbuh kuat sebagai

sebuah budaya akademik, maka langkah selanjutnya anggaran yang telah

32
ada dapat ditingkatnya agar kualitas kinerja pengabdian kepada

masyarakat semakin meningkat dan produktif.

c. Sarana Prasarana

Pengelolaan sarana dan prasarana untuk mendukung pengembangan

dan pemeliharaan dikoordinasikan oleh Wakil Rektor II, melalui Biro

Administrasi Umum dan kepegawaian, dilaksanakan oleh Bagian Rumah

Tangga (Rumga) dan Bagian Pengembangan dan Pemeliharaan sarana

dan prasarana pendidikan. Sedangkan penggunaan sarana dan prasarana

pendidikan dikoordinasikan oleh Wakil Rektor IIK Strada Indonesia ,

dilaksanakan oleh Bagian Akademik untuk penggunaan ruang kelas,

dan Bagian Komputer untuk penggunaan Lab komputer,serta Pengaturan

pemanfaatan Perpustakaan pusat dan perpustakaan fakultas/jurusan diatur

oleh bagian Perpustakaan.

Untuk mendukung prasarana dan sarana penelitian di Institut Ilmu

Kesehatan STRADA Indonesia memiliki laboratorium yang tersebar di

tiga Progam Studi, terdiri dari : 1) Laboratorium Jiwa, 2) Laboratorium

Keperawatan Anak, 3) Laboratorium Keperawatan Medikal Bedah

(KMB), 4) Laboratorium Kebutuhan Dasar Manusia (KDM), 5)

Laboratorium Keperawatan Komunitas, 6) Laboratorium Keperawatan

Maternitas, 7) Laboratorium K3, 8) Laboratorium Ketrampilan Dasar

Kebidanan, 9) Laboratorium Kesling, 10) Laboratorium Biomedik 11)

Laboratorium Gizi dan posyandu. 12). Laboratorium Kesehatan dan

keselamatan kerja 13). Laboratorium epidemiologi

33
3. Tata kelola Organisasi dan Manajemen

Tata kelola kinerja pengabdian kepada masyarakat secara kewenangan di

bawah kendali ketua LPPM, hal ini sesuai dengan statuta Institut Ilmu

Kesehatan STRADA Indonesia yang menyatakan pengelolaan pengabdian

kepada masyarakat dosen adalah LPPM. Pengelolaan kinerja pengabdian

kepada masyarakat mengacu pada: 1) peraturan dan kebijakan Institut Ilmu

Kesehatan STRADA Indonesia; 2) pedoman pengabdian kepada masyarakat

Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia; dan 3) pedoman dan peraturan

yang dikeluarkan oleh pemerintah dan atau Kemristekdikti.

Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dengan pendanaan hibah

internal institusi mengacu pada pedoman pengabdian kepada masyarakat

Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia. Sedangkan pelaksanaan

pengabdian kepada masyarakat untuk hibah eksternal mengacu pada pedoman

yang berlaku pada hibah tersebut.

Kunci keberhasilan pelaksanaan pengembangan pengabdian kepada

masyarakat adalah ketersedian dan kompetensi dari sumber daya manusia.

Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia memiliki potensi SDM yang

diperuntukkan bagi pelaksanaan tugas dibidang pendidikan, pengabdian

kepada masyarakat, dan tenaga kependidikan. Tugas pelaksanaan dibidang

pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat akan dilaksanakan oleh

tenaga dosen tetap yang tersebar di seluruh Program studi sesuai dengan

bidang keilmuan dan kompetensi masing masing dengan mengacu pada beban

kerja dosen secara proporsial bidang tridarma perguruan tinggi.

34
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia berkomitmen dan berupaya

untuk terus meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki. Upaya yang dilakukan

antara lain pemberian dan atau mengakseskan beasiswa studi lanjut,

melakukan pelatihan-pelatihan sesuai tugas pokok dan fungsi SDM,

melakukan monitoring dan evaluasi periodik, serta koordinasi rutin.

Penjagaan kualitas SDM juga dilakukan dengan pelaksanaan kode etik

bagi seluruh sivitas akademika Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

2.6 Pengembangan Kapasitas Pengabdian Kepada Masyarakat

Pengembangan kapasitas pengabdian kepada masyarakat dilakukan salah

satunya dengan manajemen internal. Secara berkala dilakukan evaluasi

secara komprehensif dengan mempertimbangkan aspek kinerja unit,

kontribusi terhadap kinerja dan reputasi akademik secara keseluruhan serta

efektifitaspenyelenggaraan unit. Evaluasi secara menyeluruh selama ini

telah dilakukan secara periodik dengan mengoptimalkan sistem penjaminan

mutu yang dapat digunakan sebagai pengembangan yang tepat untuk masing-

masing unit.

Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen di

Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia baik secara kuantitas maupun

kualitas masih perlu untuk ditingkatkan. Kuantitas pengabdian kepada

masyarakat dosen dalam tiga tahun terakhir memang menunjukkan

kecenderungan meningkat. Kuantitas pengabdian masyarakat yang

dilaksanakan dosen Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia relatif

rendah dibandingkan dengan aktifitas untuk pendidikan, pengabdian kepada

35
masyarakat maupun administratif. Pengabdian masyarakat merupakan

bentuk implementasi hasil pengabdian kepada masyarakat dosen kepada

stakeholder. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat

dilakukan melalui pengabdian secara individual/personak sesuai dengan minat

dosen atau terstruktur melalui lembaga yang ada di institusi yaitu LPPM

(Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) untuk memberikan

pelayanan masyarakat.

Selain itu, rendahnya kuantitas kegiatan pengabdian kepada masyarakat

juga disebabkan oleh terbatasnya kemampuan dosen mengakses sumber

pembiayaan.Lingkup pengabdian pada masyarakat masih terbatas

pada pelatihan atau penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat, dengan

materi terkait pada bidang keilmuan masing-masing program studi. Kegiatan

pengabdian ini belum didukung oleh pengabdian kepada masyarakat

yang inovatif sehingga kegiatannya sporadis dan tidak berkelanjutan.

Rendahnya pengabdian kepada masyarakat yang inovatif ini disebabkan

belum ada sistem informasi terintegrasi pada pengabdian kepada masyarakat

yang dilihat dari kepuasan dosen dalam dukungan pengabdian kepada

masyarakat yang kurang mengakibatkan sistem dokumentasi pengabdian

kepada masyarakat yang tidak terintegrasi sehingga belum berorientasi pada

penyelesaian masalah yang ada di masyarakat serta banyak yang tidak

berkelanjutan.

2.7 Analisis SWOT

36
Dari landasan pengabdian kepada masyarakat Institut Ilmu Kesehatan

STRADA Indonesia , maka dapat diketahui analisis SWOT yang merupakan

gambaran menyeluruh atas lingkungan internal dan eksternal yang

mempengaruhinya arah pengabdian kepada masyarakat Institut Ilmu Kesehatan

STRADA Indonesia faktor internal yangdirepresentasikan oleh kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesiadalam

perjalanannya menyongsong masa depan, mencakup antara lain:

a. Kekuatan(Strengths)

1. Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia memberikan perhatian dalam

pengembangan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan

bantuan dana internal untuk digunakan para peneliti sebagai stimulan

agar mengikuti kompetisi hibah dan mendorong para peneliti untuk

mendapatkan dana pengabdian kepada masyarakat dari sumber eksternal.

2. Kualitas pengabdian kepada masyarakat di Institut Ilmu Kesehatan

STRADA Indonesia dirancang berdasarkan renstra dan rencana induk

pengembangan kampus serta selalu dikontrol dengan sistem

penjaminan mutu yang kuat, agar pengabdian kepada masyarakat

selalu tetap mengacu pada bidang pengabdian kepada masyarakat

unggulan serta topik topik pengabdian kepada masyarakat yang telah

dituangkan dalam Rencana Induk Penelitian LPPM Institut Ilmu

Kesehatan STRADA Indonesia .

37
3. Telah memiliki insfrastruktur jaringan internet sehingga peneliti

dapat dengan mudah mencari jurnal, ebook, dan referensi-referensi yang

terbaru dalam bentuk data digital.

4. Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia memiliki institusi dengan

beberapa disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu sosial dan eksakta. Hal ini

menjadi modal bagi kontribusi penyelesaian masalah bangsa melalui

berbagai skema penelitan. LPPM telah menetapkan Enam bidang riset

unggulan yang meliputi bidang 1. Peningkatan kewirausahaan 2.

Penguatan kemitraan bidang sosial 3. Penguatan lingkungan hidup 4.

Kesehatan Ibu dan anak 5. Pemberdayaan Masyarakat 6. Penerapan

Tehnologi Tepat Guna. Dengan enam bidang pengabdian Kepada

Masyarakat unggulan yang dilakukan secara terpadu diharapkan mampu

merentas berbagai riset yang terkait dengan problematik masyarakat.

b. Kelemahan(Weakness)

1. Minat melakukan pengabdian kepada masyarakat diakui masih kurang jika

dilihat dengan potensi SDM yang dimiliki. Banyak dosen yang belum

memiliki kepangkatan serta mempunyai kepangkatan asisten ahli dan

peneliti lebihtertarik dengan kegiatan praktis yang lebih memberikan

profit materi dan popularitas.

2. Komitmen untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat sebagai

bagiantidak terpisahkan dari proses belajar-mengajar sudah mulai tumbuh

dan menguat. Namun demikian kemampuan untuk melakukan

pengabdian kepada masyarakat sebagian dosen belum merata.

38
3. Pengabdian kepada masyarakat belum terarah secara sistematis, sehingga

terkesan berjalan sendiri-sendiri antar dosen dan tidak memiliki

roadmap yang jelas. Hal ini menyebabkan Institut Ilmu Kesehatan

STRADA Indonesia sulit menemukan bentuk unggulannya.

4. Kompetensi dalam pengelolaan IT masih rendah sehingga daftar acuan yang

digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat kurang up to date.

Beberapa faktor-faktor eksternal dapat menjadi hambatan sekaligus

merupakan peluang yang dapat mempengaruhi penurunan atau peningkatan

minat dalam pengabdian kepada masyarakat di Institut Ilmu Kesehatan

STRADA Indonesia.Faktor ekternal dapat dikategorikan menjadi dua bagian

yaitu peluang dan ancaman. Peluang pengabdian kepada masyarakat adalah

setiap tawaran yang dapat memberi nilai tambah untuk mengembangkan

topik pengabdian kepada masyarakat yang sedang berkembang di tengah

masyarakat, sebaliknya ancaman adalah setiap hambatan yang mungkin dapat

mempengaruhi kelancaran jalannya pengabdian kepada masyarakat yang di

kembangkan di lingkungan Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia.

c. Peluang(Opportunities)

1. Meningkatnya perhatian pemerintah bagi sektor pendidikan, termasuk

perguruan tinggi swasta khususnya bidang pengabdian kepada

masyarakat sehingga membuka ruang minat dan kompetisi bagi peneliti

dan dosen dalam mengembangkan pengabdian kepada masyarakat.

2. Minat pihak eksternal baik industri, universitas maupun pemerintah dalam

dan luar negeri untuk menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi dalam

39
hal pemberian beasiswa atau dana pengabdian kepada masyarakat

menyebabkanminat masyarakat untuk kuliah meningkat dan iklim

pengabdian kepada masyarakat di Institut Ilmu Kesehatan STRADA

Indonesia juga meningkat.

3. Media publikasi ilmiah dan populer semakin banyak baik di dalam maupun

luar negeri yang memberikan kesempatan besar bagi Dosen atau

peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitiannya.

4. Kenaikan kepangkatan atau jabatan fungsional serta sertifikasi dosen

mempersyaratkan hasil pengabdian kepada masyarakat dan

publikasinya. Hal ini menuntut semua dosen dan peneliti

meningkatkan kuantitas dan kualitas pengabdian kepada masyarakat.

5. Lingkungan kampus Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesiayang

nyamanmemberikan nuansa kondusif bagi aktivitas akademik, termasuk

pengabdian kepada masyarakat.

6. Kompleksitas dinamika wilayah memberikan inspirasi dan menjadi

media serta lahan konstribusi bagi pelaksanaan pengabdian kepada

masyarakat.

d. Ancaman (Threats)

a. Kapasitas dan kualitas perguruan tinggi dalam negeri semakin merata. Hal

ini menyebabkan kompetisi mendapatkan hibah pengabdian kepada

masyarakat semakin ketat.

40
b. Meskipun perhatian pemerintah besar pada pendidikan, namun jumlah

danayang dapat diakses Perguruan Tinggi dinilai tidak ada kepastian

besaran, jenis, dan jadwalnya. Hal ini sedikit banyak mengganggu

pelaksanaan arah pengembangan pengabdian kepada masyarakat

Perguruan Tinggi.

41
BAB III
GARIS BESAR RENSTRA
(RENSTRA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT)

3.1. Tujuan dan Sasasaran Pelaksanaan

Berdasarkan analisis SWOT sebagaimana dipaparkan pada Bab II, tujuan

dan sasaran perencanaan kinerja pengabdian kepada masyarakat diuraikan di

bawah ini.

3.1.1. Tujuan

42
Berdasarkan hasil evaluasi diri (analisis SWOT) dan visi STIKES

Panakkukang Makassar yaitu Menjadi Institusi pendidikan yang

menghasilkan tenaga kesehatan professional, berwawasan global dan

kompetitif di tingkat nasional pada tahun 2026.

Dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat tersebut

STIKES Panakkukang memperinci tema utama pengembangan kegiatan

pengabdian kepada masyarakat melalui beberapa tahapan di bawah ini:

a. Tahap jangka pendek lima tahun 2022-2026 :

1) Para civitas akademika terlibat secara aktif dalam meningkatkan

kesehatan masyarakat melalui pengabdian kepada masyarakat

bertopik kegiatan kesehatan

2) Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi

hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh civitas akademika.

3) Pelaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat harus

memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesehatan

masyarakat.

4) Kegiatan pengabdian pada masyarakat meningkatkan pendapatan

UMKM

b. Tahap jangka panjang sepuluh tahun 2022 – 2031 :

43
1) Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat dapat dijadikan HKI

sehingga bermanfaat baik untuk masyarakat binaan atau

Perguruan tinggi

2) Kegiatan pengabdian pada masyarakat mendapatkan pendanaan

baik dari Perguruan Tinggi, swasta, maupun pemerintah.

3) Beberapa hasil pengabdian pada masyarakat dijadikan sebagai

model Pembinaan masyarakat di tingkat local

4) Hasil dari pengabdian pada masyarakat dapat digunakan untuk

lebih mengembangkan UMKM

c. Tahap jangka panjang dua puluh tahun 2022 – 2041 :

1) Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat dijadikan sebagai

model pembinaan dan pengembangan UMKM yang di

patenkan dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat

khususnya pengembangan UMKM.

2) Sumber Pendanaan penelitian dari pemerintah maupun swasta

serta internasional semakin besar jumlahnya dan signifikan

3) Hasil pengabdian pada masyarakat dalam pembinaan dan

pengembangan UMKM dirujuk oleh banyak lembaga

baik regional,nasional maupun internasional

3.1.2. Sasaran

44
Sasaran UPPM untuk mencapai visi, misi dan tujuan yang telah

ditetapkan adalah :

a) Manajemen dan tata kelola penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat yang profesional;

b) Sumber daya penelitian dan pengabdian masyarakat yang

berkualitas, inovatif dan tanggap terhadap perkembangan IPTEKS

dan kebutuhan masyarakat;

c) Luaran IPTEKS dalam bentuk publikasi, HKI, implementasi dan

komersialisasi;

d) Kerjasama dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat secara berkelanjutan baik dalam maupun luar negeri.

Selain dukungan lokasi, Ditjen DIKTI sebagai regulator pendidikan

tinggi di Indonesia selalu mengembangkan program-program hibah

pengabdian kepada masyarakat yang dapat diakses oleh segenap

perguruan tinggi di tanah air. Kebijakan ini menjadi peluang bagi

segenap civitas akademika di STIKES Panakkukang Makassar untuk

berkompetisi memenangkan hibah pengabdian kepada masyarakat.

3.2 Strategi dan Kebijakan

Globalisasi telah melahirkan tuntutan-tuntutan baru pada institusi

pendidikan tinggi. Salah satu pemicu tuntutan itu adalah pencapaian kemajuan

teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan daya saing

45
bangsa. Sejalan dengan tuntutan ini, pemerintah melalui Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi telah menetapkan acuan utama dalam kebijakan dasar

pengembangan pendidikan tinggi ke depan yakni Strategi Jangka Panjang

Pendidikan Tinggi 2003-2035 yang diarahkan untuk meningkatkan daya

saing bangsa. Berkaitan dengan kebijakan tersebut, Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) telah meluncurkan program pengembangan

system dan jaringan informasi pendidikan tinggi yang direncanakan secara

bertahap akan menghubungkan seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Selain itu, Ditjen DIKTI sebagai regulator pendidikan tinggi di Indonesia

selalu mengembangkan program-program hibah pengabdian kepada masyarakat

yang dapat diakses oleh segenap perguruan tinggki di tanah air. Kebijakan ini

menjadi peluang bagi segenap civitas akademika di lingkungan STIKES

Panakkukang Makassar untuk berkompetisi memenangkan hibah pengabdian

kepada masyarakat.

Tantangan terbesar yang harus dihadapi STIKES Panakkukang Makassar

kedepan adalah menjadikan STIKES Panakkukang Makassar sebagai institusi

Pendidikan Kesehatan non pemerintah yang terbaik,terpercaya,berbeda dan

bergaransi 5G. Dan STIKES Panakkukang juga mempunyai keunggulan dalam

mutu serta ditunjang teknologi informasi dan komunikasi yang up-to-date.

Untuk itu arah pengembangan STIKES Panakkukang Makassar beserta program

akademik yang diselenggarakan harus mampu memenuhi permintaan dan

tuntutan masyarakat, dunia usaha, dan industri dengan penguasaan produk

teknologi yang tinggi.

46
Kebijakan agenda Pengabdian Masyarakat jangka panjang telah tertuang di

dalam RIP UPPM, termasuk di dalamnya penjelasan ketersediaan SDM,

prasarana dan sarana yang memungkinkan terlaksananya Pengabdian kepada

Masyarakat secara berkelanjutan, mengembangkan dan membina jejaring

Pengabdian Masyarakat, serta menyediakan atau mencari berbagai sumber dana

Pengabdian Masyarakat seperti hibah Pengabdian kepada Masyarakat nasional

maupun internasional. UPPM berperan untuk mengkoordinasi, memantau,

menilai pelaksanaan kegiatan, dan ikut mengusahakan serta mengendalikan

administrasi sumber daya yang diperlukan dalam Pengabdian Masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat internal dilakukan selama satu

tahun akademik, dimulai dari pemberitahuan bahwa adanya dana pengabdian

masyarakat dari internal, pengusulan proposal, review proposal, pelaksanaan

Pengabdian kepada Masyarakat, masa monitoring dan evaluasi, dan publikasi

hasil Pengabdian kepada Masyarakat. Skim Pengabdian kepada Masyarakat

dengan pendanaan internal UPPM STIKES Panakkukang adalah Pengabdian

bagi Masyarakat (Pengabdian kepada Masyarakat). Langkah UPPM untuk

menjamin keberlanjutan Pengabdian Masyarakat dengan penerbitan Surat

Keputusan Ketua STIKes nomor 863/STIKes/3/2.1.9/VII/2014 tentang

Kewajiban Melaksanakan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat bagi

Dosen di lingkup STIKES Panakkukang Makassar.

3.2.1. Peta Strategi Pengembangan

Peta strategi pengembangan digambarkan berdasarkan input, proses dan

output, sebagaimana terurai pada Tabel 3.1 di bawah ini :

47
Tabel 3.1 Peta Strategi Pengembangan

Input Proses Luaran


1. Dosen/peneliti; 2. Optimalisasi 1. Meningkatnya kualitas
2. UPPM; layanan indeks layanan bidang
3. Kebijakan; UPPM; penelitian dan
4. Sarana 3. Pelatihan dan pengabdian kepada
prasarana; workshop proposal masyarakat;
5. Dana internal; hibah penelitian dan 2. Meningkatnya
6. Dana pengabdian kepada kuantitas dan kualitas
eksternal/progr masyarakat serta penelitian dan
am hibah; artikel ilmiah; pengabdian kepada
7. Tata kelola dan 4. Pelatihan publikasi masyarakat;
manajemen ilmiah; 3. Meningkatnya jumlah
organisasi. 5. Pengembangan publikasi penelitian
Sistem Informasi pada jurnal ilmiah
Manajemen terakreditasi
Penelitian dan (terindeksasi);
Pengabdian kepada 4. Meningkatnya jumlah
Masyarakat; publikasi pengabdian
6. Pelatihan kepada masyarakat
pengelolaan Open pada jurnal ilmiah
Journal System nasional;
(OJS); 5. Meningkatnya jumlah
7. Peningkatan publikasi penelitian
prosentase kuantitas dan pengabdian
dan kualitas kepada masyarakat
penelitian dan pada prosiding tingkat
pengabdian kepada nasional dan
masyarakat; internasional;
8. Peningkatan 6. Meningkatnya jumlah
kerjasama bidang buku berbasis riset
penelitian dan ber-ISBN;
pengabdian kepada 7. Tumbuhnya budaya
masyarakat. paten dan HKI;
9. Peningkatan 8. Sistem Informasi
kerjasama bidang Manajemen Penelitian
Wirausaha di kota dan Pengabdian
Makassar kepada Masyarakat
yang terintegrasi;
9. Optimalnya
pengelolaan Open
Journal System (OJS);
10. Meningkatnya
kuantitas serta kualitas
penelitian dan
pengabdian kepada

48
Input Proses Luaran
masyarakat;
11. Meningkatnya jumlah
kerjasama bidang
penelitian dan
pengabdian kepada
masyarakat pada
tingkat regional,
nasional, dan
internasional.
12. Meningkatnya
wirausahawan muda

3.2.2. Formulasi Strategi Pengembangan

Berdasarkan hasil analisis internal dan eksternal serta hasil analisis

evaluasi diri (identifikasi potensi) bidang pengabdian kepada masyarakat

maka strategi yang dikembangkan dalam bidang pengabdian kepada

masyarakat adalah strategi pengembangan.

Strategi pengembangan bidang pengabdian kepada masyarakat yang

disusun sebagai berikut :

a) Peningkatan Manajemen Dan Tata Kelola Pengabdian Kepada Masyarakat

a) Menyusun dan mengembangkan road map pengabdian kepada

masyarakat STIKES Panakkuang Makassar sesuai dengan visi dan

misi institusi, pengembangan IPTEKS serta kebutuhan masyarakat;

b) Mensosialisasikan road map pengabdian kepada masyarakat dan

Renstra Pengabdian kepada Masyarakat STIKES Panakkukang

Makassar kepada dosen;

49
c) Meningkatkan mutu kinerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian

kepada Masyarakat (UPPM) dalam mengelola pengabdian kepada

masyarakat;

d) Menyediakan insentif untuk pengabdian kepada masyarakat;

e) Mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi yang terintegrasi

antara pengabdian kepada masyarakat, implementasi, luaran dan

pengembangan untuk pendanaan hibah internal institusi;

b) Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Sumber Daya Pengabdi

a) Menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan proposal pengabdian

kepada masyarakat beserta publikasinya yang berorientasi Paten dan

HKI;

b) Meningkatkan kinerja dan produktivitas pengabdian kepada

masyarakat pada bidang keilmuan program studi;

c) Linieritas dan konsistensi kajian bidang ilmu sumberdaya peneliti;

d) Peningkatan produktivitas penelitian yang berorientasi pada

enterpreneurship;

e) Mendorong dosen meningkatkan kuantitas dan kualitas skema hibah

pengabdian kepada masyarakat yang diperoleh dari Kemendikbud-

Ristek.

c) Peningkatan Publikasi Ilmiah, Pemerolehan HKI, dan Paten

a) Meningkatkan publikasi hasil pengabdian kepada masyarakat jurnal

ilmiah nasional;
50
b) Meningkatkan inovasi teknologi tepat guna dalam pengabdian kepada

masyarakat;

c) Peningkatan kuantitas dan kualitas paten, HKI, dan desain pendidikan

berbasis inovasi dan budaya lokal;

d) Peningkatan dan Perluasan Kerja Sama

a) Meningkatkan kemitraan dan kerjasama bidang pengabdian kepada

masyarakat secara berkelanjutan untuk mempublikasikan hasil

penelitian tingkat regional, nasional, dan internasional;

b) Berperan aktif dalam asosiasi atau forum ilmiah di tingkat regional,

nasional maupun internasional.

51
BAB IV

PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA

Dalam melaksanakan tugas pokok tri dharma perguruan tinggi Institut Ilmu

Kesehatan STRADA Indonesia sangat memperhatikan berbagai isu strategis sesuai

dengan arah dan kebijakan. Pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian Kepada

Masyarakat bermuara pada satu arah yang jelas, bermakna dan berguna bagi

masyarakat, maka harus ada konsistensi dalam implementasi prioritas pengabdian

masyarakat yang didukung oleh program strategis dengan sistem pendanaan yang

52
sehat dan kompetitif.Dalam menjalankan Program strategis pengabdian Kepada

Masyarakat di lingkungan Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia memiliki

tema peningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui program

pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan serta wirausaha melalui program

UMKM.

Hasil perumusan pengabdian masyarakat dibuatkan peta jalan (road map)

secara detail untuk kurun waktu empat tahun (2021 - 2025) serta topik-topik

pengabdian masyarakat yang diperlukan. Topik unggulan tersebut kedepan menjadi

fokus para pengabdi Poltekkes. Identifikasi unggulan ini diperlukan untuk lebih

memfokuskan strategi penyelesaian masalah yang akan dilakukan

4.1 Tujuan Strategis :

Terwujudnya perubahan perilaku masyarakat menuju hidup

sehat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hidup sehat

merupakan dambaan bagi semua orang. Untuk itu, maka kesehatan merupakan

prioritas penting kehidupan manusia. STIKes Surya Mitra Husada mempunyai

tujuan strategis yang sangat penting yang diinginkan oleh umat manusia yaitu

kesehatan. Karena dengan kondisi badan sehat, manusia akan banyak melakukan

banyak hal. Sebaliknya jika seseorang mengalami kondisi badan yang tidak

sehat, harta benda yang banyak, pangkat yang tinggipun tidak ada nilainya bila

kondisi badan tidak sehat.Dan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk

meningkatkan ekonominya dengan berwirausaha melalui program UMKM.

4.2 Sasaran Strategis :

Sasaran dan tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan pengabdian

53
masyarakat sampai tahun 2020 adalah:

1. Meningkatnya pelaksanaan pengabdian masyarakat dengan biaya mandiri

maupun melalui hibah kompetisi. Capaian yang telah ada tentang pelaksanaan

pengabdian masyarakat ditingkatkan secara kualitatif maupun kuantitatif.

Dengan demikian lembaga pendidikan, STIKes Surya Mitra Husada akan

lebih dikenal di luar kampus baik secara local maupun nasional bahkan

internasional.

2. Keterlibatan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa

10%

3. Peningkatan kegiatan pengabdian masyarakat itu sendiri dan kompetensi

pengabdi.

4. Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana pengabdian masyarakat;

5. Tercapainya penguatan jaringan melalui jalinan kerjasama antar

pengabdi,institusi baik regional maupun nasional

6. Tercapainya peningkatan wirausaha muda untuk memperkuat ekonomi bangsa

4.3 Program Strategis Pengabdian kepada Masyarakat

Program strategis pengabdian kepada masyarakat dikembangkan dari isu-isu

strategis global, nasional, regional dan unggulan institusi yang telah disajikan

pada Tabel 1.1. Program strategis dirumuskan ke dalam enam sasaran dan

program pengabdian kepada masyarakat berikut:

1. Peningkatan Pengetahuan Kewirausahaan Dan Manajemen Usaha

54
a) Pengembangan pola manajerial sektor koperasi dan UMKM

(manajemen);

b) Pengembangan sistem akuntansi dan keuangan UMKM.

2. Penguatan Kemitraan Bidang Sosial

a) Peningkatan kuantitas kerja sama dan jejaring di tingkat regional dan

nasional dalam pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat;

b) Optimalisasi kerja sama dengan mitra pengabdian kepada masyarakat.

3. Peningkatan Pengetahuan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (LH)

Secara Berkelanjutan

a) Meningkatkan peran masyarakat dalam menjaga kelestarian

lingkungan;

b) Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan potensi lokal.

c) Program pendampingan peningkatan sanitasi lingkungan

4. Peningkatan Pengetahuan dan Kesehatan Ibu dan anak

a) Program Pendampingan Posyandu balita dan lansia

b) Program pendampingan KB Mandiri

c) Program pemberdayaan keluarga dan klien di rumah sakit,kelompok

khusus dan komunitas

5) Pemberdayaan Masyarakat

a) Program Deteksi dini dan penanganan gangguan jiwa

b) Program Pendampingan penanggulangan bencana

c) Program Donor darah di Masyarakat

d) Pengobatan Alternative

6) Penguatan dan Pengembangan Tehnologi Tepat Guna

55
a) Peningkatan pengetahuan dan keterlibatan masyarakat dalam

menghasilkan teknologi tepat guna.

56
57
6.5 Matriks Sasaran, Program, Kegiatan dan Indikator

Tabel 4.1 Sasaran, Program, Kegiatan dan Indikator Pengabdian kepada Masyarakat 2016-2020

N Base Line
Sasaran Program Kegiatan Indikator 2017 2018 2019 2020
o 2016

Peningkatan Pengembangan Pelatihan bussines Adanya rintisan 1 2 4 5 6

pengetahuan pola plan kewirausahaan usaha

kewirausahaa manajerial kewirausahaan

n dan dalam baik secara online

58
N Base Line
Sasaran Program Kegiatan Indikator 2017 2018 2019 2020
o 2016

manajemen kewirausahaan maupun off line

usaha Adanya 1 2 2 3 5

perbaikan

manajemen

dalam

kewirausahaan

Pendampingan Keberlanjutan 1 1 2 2 3

(inkubasi) dalam usaha wirausaha

kewirausahaan

Pengembangan Pelatihan Pengelolaan

sistem penggunaan sistem akuntasi berbasis √ √ √ √

akuntansi akuntasi berbasis Sistem Informasi

59
N Base Line
Sasaran Program Kegiatan Indikator 2017 2018 2019 2020
o 2016

berbasis IT Sistem Informasi Manajemen ICT

Manajemen ICT

Penguatan Peningkatan Menjaring instansi/ Bertambahnya 8 9 10 12 13

kemitraan kuantitas kerja lembaga untuk kerja jumlah instansi/

bidang sosial sama dan sama dalam program lembaga untuk

jejaring di pengabdian kepada kerja sama dalam

tingkat masyarakat baik program

regional dan tingkat regional dan pengabdian

nasional dalam nasional kepada

pelaksanaan masyarakat baik

program tingkat regional

pengabdian dan nasional

60
N Base Line
Sasaran Program Kegiatan Indikator 2017 2018 2019 2020
o 2016

kepada

masyarakat;

Optimalisasi Monitoring dan Terlasananya √ √ √ √ √

kerja sama evaluasi pelaksanaan program yang

dengan mitra kerja sama dalam telah disepakati

pengabdian pengabdian pada MoU

kepada masyarakat

masyarakat

Peningkatan Meningkatkan Gerakan penghijauan Bertambahnya 10 12 13 14 15

pengetahuan peran di kediri desa dengan

dan masyarakat lahan hijau pada

pengelolaan dalam menjaga kelompok sasaran

61
N Base Line
Sasaran Program Kegiatan Indikator 2017 2018 2019 2020
o 2016

Lingkungan kelestarian Sosialisasi Terlaksananya 0 1 1 1 2

Hidup (LH) lingkungan; kebersihan pelatihan dan

secara lingkungan (sanitasi) pendampingan

berkelanjutan dan pengendalian air lingkungan bersih

limbah dan sehat pada

kelompok sasaran

Pemberdayaan Pelatihan dan Terlaksananya 0 0 1 1 2

masyarakat pendampingan pelatihan dan

dalam masyarakat dalam pendampingan

pengembangan mengembangkan masyarakat

potensi lokal wisata berbasis dalam

potensi lokal mengembangkan

62
N Base Line
Sasaran Program Kegiatan Indikator 2017 2018 2019 2020
o 2016

wisata berbasis

potensi lokal

Pelatihan dan Terlaksananya 0 1 2 3 4

pendampingan pelatihan dan

masyarakat dalam pendampingan

merintis dan masyarakat

mengembangkan dalam merintis

produk lokal dan

mengembangkan

produk lokal

63
N Base Line
Sasaran Program Kegiatan Indikator 2017 2018 2019 2020
o 2016

Program Pembuatan Jamban Terlaksananya 0 1 1 1 2

pendampingan Umum pembuatan

peningkatan jamban umum

sanitasi Kaderisasi Jumantik Terlaksnanya 0 1 2 3

lingkungan desa kaderisasi

Jumantik desa

Peningkatan Program Pelatihan dan Terlaksananya

Pengetahuan Pendampingan pendampingan pelatihan dan

dan Posyandu penimbangan balita pendampingan 2 4 5 6 7

Kesehatan balita dan dan lansia penimbangan

balita dan lansia

64
N Base Line
Sasaran Program Kegiatan Indikator 2017 2018 2019 2020
o 2016

Ibu dan anak lansia Pelatihan dan Terlaksananya

pendampingan status pelatihan dan


0 2 3 3 4
gizi balita pendampingan

status gizi balita

Pelatihan dan Terlaksananya

pendampingan pelatihan dan

Pembuatan makanan pendampingan


0 1 2 3 5
bergizi (modisco) Pembuatan

makanan bergizi

(modisco)

Program Pendampingan Terlaksananya


3 4 5 8 9
pendampingan Penyuluhan tentang pendampingan

65
N Base Line
Sasaran Program Kegiatan Indikator 2017 2018 2019 2020
o 2016

KB Mandiri KB yang sesuai Penyuluhan

untuk keluarga tentang KB yang

sesuai untuk

keluarga

Program Penyuluhan tentang Terlaksananya

pemberdayaan kesehatan anggota Penyuluhan


4 5 6 7 8
keluarga dan keluarga tentang kesehatan

klien di rumah anggota keluarga

sakit,kelompok Pengawasan minum Terlaksnanya

khusus dan obat Pengawasan 1 2 3 4 5

komunitas minum obat

66
N Base Line
Sasaran Program Kegiatan Indikator 2017 2018 2019 2020
o 2016

Pemberdayaa Program Pembebasan orang Terlaksananya

n Masyarakat Deteksi dini dengan di pasung Pembebasan


1 1 1 1 1
dan orang dengan di

penanganan pasung

gangguan jiwa Bakti Sosial di Terlaksananya

masyarakat Bakti sosial di 1 1 2 2 2

masyarakat

Program Pelatihan dan Terlaksananya

Pendampingan pendampingan pelatihan dan 0 1 1 2 2

penanggulanga gerakan pendampingan

67
N Base Line
Sasaran Program Kegiatan Indikator 2017 2018 2019 2020
o 2016

n bencana penangulangan gerakan

bencana penangulangan

bencana

Gerakan Pengobatan Terlaksananya

gratis gerakan
1 2 3 4 5
penangulangan

bencana

Program donor Pelaksanaan bakti Terlaksnanaya

darah sosial donor darah bakti sosial donor 2 3 4 4 5

darah

Pengobatan Perawatan paliative Terlaksnanya


1 2 2 3 3
Alternatif pada penyakit Perawatan

68
N Base Line
Sasaran Program Kegiatan Indikator 2017 2018 2019 2020
o 2016

terminal paliative pada

penyakit terminal

Penerapan Peningkatan Pembuatan teknologi Dilaksanakannya

Tehnologi pengetahuan tepat guna untuk pembuatan

Tepat Guna dan kesejahteraan teknologi tepat


1 2 2 3 4
keterlibatan masyarakat guna untuk

masyarakat kesejahteraan

dalam masyarakat

menghasilkan Sosialisasi dan Dilaksanakannya

teknologi tepat pendampingan sosialisasi dan


0 1 1 2 2
guna. penggunaan pendampingan

teknologi tepat guna penggunaan

69
N Base Line
Sasaran Program Kegiatan Indikator 2017 2018 2019 2020
o 2016

kepada masyarakt teknologi tepat

(mitra) guna kepada

masyarakt (mitra)

70
BAB V

PELAKSANAAN RENSTRA PENGABDIAN MASYARAKAT

5.1 Pendanaan Pengabdian kepada Masyarakat

Pendanaan pengabdian kepada masyarakat (PkM) merupakan salah

satu komponen penentu keberhasilan perencanaan dan pelaksanaan

pengabdian kepada masyarakat sebagaimana tertuang dalam Renstra

Pengabdian kepada Masyarakat. Untuk itu diperlukan alokasi yang

proporsional sesuai dengan kebutuhan pendanaan pengabdian kepada

masyarakat.

Perencanan pendanaan pengabdian kepada masyarakat Institut Ilmu

Kesehatan STRADA Indonesia , dialokasi dari dana internal dan eksternal.

Dana internal bersumber dari anggaran sekolah tinggi/institusi yang

dananya telah ditentukan per proposal dalam setiap tahun. Sedangkan dana

eksternal ditentukan oleh penyandang dana dan kemampuan sivitas

akademika dalam memperoleh dana-dana hibah PkM yang disediakan oleh

pihak eksternal. Pendanaan yang belum terserap pada tahun berjalan, akan

dijadikan sebagai akumulasi dana PkM pada periode tahun anggaran

berikutmnya.

Pihak eksternal yang dimaksud antara lain, dari DRM Dirjen Dikti

Kemenristek DIKTI melalui program hibah pengabdian kepada masyarakat

gabdian yang dikeluarkan setiap tahun. Sumber dana eksternal; lainnya

adalah dari pemerintah daerah, dan dana pengabdian kepada masyarakat dari

sponsor dunia usaha dan dunia industri yang sifatnya tidak berkelanjutan.

1
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bagi para dosen, Institut

Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia setiap tahun mengalokasikan dana

dengan besaran sebagai berikut:

a. Pada tahun akademik 2019/2020 sebesar Rp 7.000.000,-/proposal

(01092 /IIK/2/2.1.7/IX/2019)

b. Pada tahun akademik (ganjil) 2018/2019 sebesar Rp 7.000.000,- /

proposal (0922/STIKes/2/2.1.7/IV/2018)

c. Pada tahun akademik (genap) 2018/2019 sebesar Rp 7.000.000,-

/Proposal (0978 /STIKes/2/2.1.7/ X /2018)

d. Pada tahun akademik (genap) 2017/2018 sebesar Rp 5.000.000,-

/proposal (0885 /STIKes/2/2.1.7/X/2017)

5.2. Pelaksanaan

LPPM setiap tahun membuat agenda dan kalender Pengabdian

kepada Masyarakat tahunan yang dimulai setiap bulan September sampai

dengan bulan Agustus dan disosialisasikan kepada semua Program Studi

melalui surat edaran. Agenda Pengabdian kepada Masyarakat tahunan

tersebut memuat informasi tentang skim Pengabdian kepada Masyarakat

yang sesuai dengan Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat dan

jadwal pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat internal maupun

eksternal.

Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat bersama pihak lain baik

dengan lembaga pemerintah maupun swasta diatur dengan Surat Perjanjian

Kerjasama (MoU). Pola kerjasama dengan pihak luar diatur dengan

2
kebijakan IIK Strada Indonesia dalam MoU dimana pola kerjasama

pengabdian masyarakat ini berbentuk kemitraan yang saling

menguntungkan. Bentuk pola kerjasama dengan instansi pemerintah yang

selama ini terjalin adalah program donor darah berkala dan program

penyuluhan kesehatan di wilayah kerja puskesmas yang ada di Kota Kediri

dan sekitarnya. Sampai saat ini IIK Strada Indonesia telah menjalin

kerjasama tentang Pengabdian kepada Masyarakat dengan berbagai institusi

sekaresidenan Kediri.

Sesuai dengan dokumen buku Panduan Pengabdian Masyarakat

Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia maka pengelolaan Pengabdian

kepada Masyarakat dosen diawali dengan pengusulan proposal, seleksi

proposal, review proposal oleh seorang reviewer, pelaksanaan kegiatan

Pengabdian kepada Masyarakat, masa monitoring/turun lapang, laporan dan

publikasi kegiatan. Tahapan kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan

dengan mengacu pada kalender pengabdian masyarakat yang ditetapkan

oleh LPPM dan disosialisasikan kepada seluruh civitas akademika melalui

surat edaran yang berisi informasi tentang pengabdian masyarakat termasuk

tahapan dan proses seleksi pengusulan proposal.

Sesuai dengan panduan, pengajuan proposal Pengabdian kepada

Masyarakat, maka proposal akan dinilai oleh reviewer yang ditunjuk setiap

tahun berdasarkan Surat Perintah Ketua STIKes tentang penunjukan

Reviewer Program Pengabdian kepada Masyarakat di Lingkungan Institut

Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia .

3
Jadwal Pengabdian Masyarakat LPPM

Rincian Kegiatan Bulan

9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8

Pengumpulan draft Proposal

Masa review proposal

Penerbitan SK dan pencairan dana

tahap I (70%)

Pelaksanaan Pengabdian

Monitoring dan Evaluasi

Laporan akhir pengabmas

Penyerahan laporan pengabmas

Pencairan dana tahap II (30%)

5.3 Pola Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Renstra Pengabdian

Kepada Masyarakt Setiap Tahun dan Dampaknya bagi Masyarakat

Mitra

Untuk menjamin keterlaksanaan PkM dan kesesuaian jadwal, maka

selama pelaksanaan PkM dalam lima tahun ke depan dilakukan Monitoring

dan evaluasi setiap akhir tahun akademik oleh LPPM dan manajemen

sekolah tinggi dengan melibatkan Unit Penjaminan Mutu pada tingkat

institusi. Kegiatan ini dilakukan selama satu tahun berlangsung dengan

menggunakan indicator terukur sebagaimana dirumuskan dalam Renstra

PkM. Mekanisme pelaksanaan monitoring dan evaluasi ditentukan oleh

4
LPPM sesuai dengan pedoman pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat

dan system penjaminan mutu.

5
Tabel 5.1 Sistem Monitoring dan Evaluasi serta Dampak terhadap Mitra

Mekanisme
N Sasaran Monitoring dan Dampak
Monitoring dan
o Evaluasi terhadap Mitra
Evaluasi

1 Respon dan partisipasi Evaluasi jumlah Adanya

PkM oleh dosen proposal dan partisipasi

pelaporan yang ada Perguruang

di LPPM Tinggi dalam

dalam

meningkatkan

pembangunan

dan

1
kesejarteraan

masyarakat

2 Pelaksanaan PkM Evaluasi Adanya

kesesuaian kesesuaian

proposal dengan antara program

pelaksanaan dan PkM dengan

jadwal kegiatan kebutuhan

kelompok

mitra/sasaran

3 Kuantitas program PkM Evaluasi jumlah Meningkatnya

pelaporan dan program

luaran PkM dalam pembangunan

bentuk masyarakat yang

2
metode/karya sesuai dengan

inovatif, produk, kebutuhan

dan teknologi tepat kelompok mitra

guna serta evaluasi

keragaman jenis

dan bentuk PkM

4 Kualitas program Evaluasi terhadap Meningkatnya

tingkat kedalaman kualitas

dan keluasan pembangunan

materi PkM masyarakat

melalui program

PkM.

5 Jaringan kemitraan Evaluasi Meingkatnya

3
pertambahan partisipasi dari

institusi mitra dan berbagai pihak

konten kerjasama dalam

pembangunan

masyarakat

6 Kercapain tujuan, luaran, Mengevaluasi Adanya jaminan

dan hasil poduktifitas hasil kemanfaatan

dan luaran PkM dari program

PkM

7 Diseminasi hasil Evaluasi Adanya

mekanisme penguatan

diseminasi hasil pemahaman dan

dan respon sikap kelompok

4
kelomopk sasaran sasaran dalam

pelaksanaan

program PkM

5
5.4 Pola Diseminasi Hasil Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat

Diseminasi hasil merupakan penyampaikan hasil kepada mereka yang

menjadi kelomok sasaran. Melalui diseminasi, diharapkan kepada mereka

memperoleh informasi, timbul kesadaran, menerima, dan akhirnya

memanfaatkan informasi tersebut dalam kehidupan baik sebagai individu

maupun sebagaui kelompok.

Untuk menjaga keberlanjutan PkM, diseminasi disampaikan pula

kepada para pemangku kepentingan lainnya, seperti pemangku kebijakan

dan lembaga mitra. Semua pemangku kepentingan sebagaimana dimaksud

perlu mengetahui hasil kegiatan dan pelaksanaan PkM, sebagai bentuk

akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan PkM.

Pola diseminasi yang dapat dilakukan kepada pemangku kepentingan

sebagaimana disebutkan dijabarkan sebagai berikut:

1. Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran yang dimaksud adalah kelompok masyarakat

yang dijadikan target pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

melalui kegiatan PkM. Adanya diseminasi yang dilakukan kepada

kelompok sasaran, diharapkan kelompok sasaran yang menjadi target

kegiatan PkM mengetahui, memahami, dan munculnya kesadaran untuk

melaksanakan secara mandiri tanpa adanya kertergantungan pada

fasilitastor.

Mekanisme diseminasi kepada kelompok sasaran, dilakukan

1
dengan cara sosialisasi dan pendampingan tentang pentingnya untuk

melaksanakan dan menindaklanjuti program pembangunan dan

peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dilaksanakan melalui PkM.

Keberhasilan diseminasi yang dilakukan oleh dosen, berdampak pada

keberlanjutan program PkM, keterlibatan kelompok sasaan, dan

kemanfaatan dari program PkM kelompok sasaran.

2. Pemangku Kebijakan Manajemen Institut Ilmu Kesehatan STRADA

Indonesia melalui LPPM;

Diseminasi hasil pelaksanaan program yang disampaikan kepada

pemangku kebijakan yaitu dalam bentuk laporan tertulis yang

disampaikan dalam bentuk hard copy tercetak maupun pelaporan secara

online. Melalui pelaporan sebagaimana dimaksud, diharapkan

pemangku kebijakan mengetahui hasil, luaran, dan pemanfaatan dari

kegiatan PkM tang telah dilaksankan oleh dosen.

Diketahuinya hasil dan luaran dapat dijadikan sebagai bahan

evaluasi dan pengembangan program PkM secara berkelanjutan.

Diseminasi hasil dan luaran, diharapkan PkM yang deprogram secara

berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan kelompok sasaran dan

kemampuan insrtitusi dalam hal pendanaan, penyediaan sumberdaya

pengelola, maupun penimngkatan kompetensi para pengabdi.

3. Institusi/lembaga Mitra PkM;

Diseminasi kepada intitusi mitra dilakukan dengan cara audiensi

dan pemaparan hasil dan luaran dari kegiatan PkM (PkM yang bersifat

2
kemitraan). Melalui forum tersebut diharapkan institusi mitra dapat

melakukan evaluasi dan peningkatan kerjasama yang sifatnya

berkelanjutan. Adanya diseminasi hasil diharapkan pula adanya jaminan

kemitraan yang berkelanjutan dan produktif dalam rangka peningkatan

pembangunan dan kesejahteraan masyarakat yang menjadi kelompok

sasaran.

3
BAB VI

PENUTUP

6.1. Keberlanjutan

Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia melalui Lembaga

Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) berkomitmen untuk

menjaga keberlanjutan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang

dilaksanakan secara terpadu dengan unit lain dan atau pihak eksternal.

Jaminan keberlanjutan diwujudkan dalam bentuk adanya kebijakan yang

semakin menguat dan mendorong produktifitas pengabdian kepada

masyarakat secara kuantitas yang berbasis hasil penelitian.

Dukungan yang material yang bersifat mendorong kinerja pengabdian

kepada masyarakat adalah pengalokasian dana pengabdian kepada

masyarakat yang semakin meningkat dan proporsional dengan sumber daya

keuangan yang dimiliki oleh institusi. Dukungan lain dalam bentuk material

adalah penyediaan sarana dan prasarana secara terencana dan berkelanjutan

sesuai dengan kebutuhan program abdimas.

Dukungan dan komitmen lainnya dalam bentuk dilakukannya

pengembangan sumber daya manusia yang berperan sebagai pengabdi,

dalam hal ini dosen maupun unit pengelola program pengabdian kepada

masyarakat. Pengembangan kualitas dan kompetensi pengabdi dan

pengelola ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja pengabdian kepada

masyarakat sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Sekolah Tinggi.

4
6.2. Ucapan Terima Kasih

Dengan dirumuskannya Rencana Strategis Pengabdian kepada

Masyarakat (Renstra PkM) ini, diharapkan dapat memperbaiki secara

kuantitas dan kualuitas pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.

Keberhasilan penyusunan dan perumusan Renstra PkM ini berkat koordinasi

dan kerjasama dengan berbagai pihak internal. Untuk itu melalui

kesempatan ini untuk menyampaikan ucapan terimasih kepada:

1. Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset dan Teknologi, yang

telah memberikan dukungan baik berupa program sosialisasi, pelatihan

pembuatan Renstra PkM, serta penerbitan pedoman penyusunan

Renstra PkM;

2. Rektor Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia , dengan kebijakan-

kebijakan yang mendorong tercapai kinerja pengabdian kepada

masyarakat secara optimal;

3. Dekan Fakultas Fakar, Dekan Fakultas F2K dan direktur Pasca IIK

Strada Indonesia

4. Ketua program studi S1 Keperawatan,Profesi Ners,D3 Kebidanan,D4

Kebidanan, S1 Kebidanan, Profesi Bidan,S1 Kesehatan Masyarakat,S1

Farmasi,S1 Administrasi Rumah Sakit, D3 Radiologi, S2 Kesehatan

Masyarakat, dan S2 Keperawatan yang telah memberikan data dan

inspirasi penyusunan Renstra PkM yang konstruktif dan produktif;

5
5. Tim penyusun yang telah bekerja keras untuk menyusun Renstra PkM

sesuai dengan surat keputusan ketua;

6. Bapak Ibu dosen dan telah memberikan sumbangan pemikiran untuk

penyusunan Renstra ini.

Akhir kata, kami sangat berharap, semoga Rencana Strategis Pengabdian

Kepada Masyarakat (Renstra PkM) Institut Ilmu Kesehatan STRADA

Indonesia dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan, acuan pelaksanaan,

dan sebagai dasar meningkatkan kinerja institusi dalam bidang pengabdian

kepda masyarakat dalam lima tahun ke depan (2021 - 2025). Meningkatnya

kinerja Pengabdian kepada masyarakat menjadikan kinerja institusi STKIP

dalam program pengabdian kepada masyarakat yang lebih baik secara

kuantitas dan kualitas.

6
7

Anda mungkin juga menyukai