(RENSTRA)
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, atas Rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis Puskesmas Sei Langkai
Tahun 2016 - 2021 dengan baik.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi dalam penyusunan dokumen rencana strategis ini.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Oleh karena itu perlu adanya perencanaan kesehatan yang lebih terfokus
sehingga diharapkan semua kegiatan program kesehatan dapat tepat sasaran, tepat
waktu dengan dana yang cukup sehingga lebih berhasil dan berdaya guna.
3
Sesuai dengan Permenkes Republik Indonesia no 75 tahun 2014 Pusat
Kesehatan Masyarakat, Puskesmas Sei Langkaimempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.Dalam
melaksanakan tugas puskesmas menyelenggarakan fungsi :
4
pedoman dalam melaksanakan kegiatan di puskesmas guna pencapaian program,
sasaran dan kegiatan selama kurun waktu 5 tahun ke depan (2016 - 2021).
Dengan berpedoman pada renstra maka diharapkan semua kegiatan akan lebih
terencana, lengkap dan akurat sehingga dapat mencapai target baik dalam kualitas
maupun kuantitas program kegiatan serta memenuhi kebutuhan dan harapan
masyarakat pada umumnya. Penyusunan renstra ini mengacu pada Sistem Kesehatan
Nasional, Rencana Strategis Kementerian Kesehatan.Adapun penetapan kegiatan
dalam renstra didasarkan pada pemenuhan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Bidang
Kesehatan.
Maksud
1. Menjabarkan gambaran umum dan upaya kesehatan Puskesmas Sei Langkai
dalam rangka mewujudkan visi dan misi Puskesmas.
2. Mewujudkan keterpaduan arah, strategi, keselarasan program dan kegiatan
sesuai dengan target dan sasaran yang ditetapkan.
3. Sebagai kerangka acuan dalam melaksanakan operasionalisasi kegiatan
Puskesmas guna pencapaian program, sasaran dan kegiatan secara terpadu,
terarah dan terukur.
4. Adanya tolok ukur sebagai bahan evaluasi kinerja tahunan program kegiatan
Puskesmas Sei Langkai.
Tujuan
1. Menjabarkan visi, misi, program kerja puskesmas ke dalam program kegiatan
untuk periode waktu 2016 - 2021.
2. Memberikan pedoman bagi penyusunan rencana kerja tahunan yang dituangkan
dalam Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ).
3. Memberikan pedoman atau kerangka acuan dalam penyusunan instrument
pengendalian, pengawasan dan evaluasi program kegiatan guna pencapaian
program, sasaran dan kegiatan.
C. LANDASAN HUKUM
5
2. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 124, tambahan Lembaran Negara
Nomor 4437).
3. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara tahun
2004 Nomor 126, tambahan Lembaran Negara Nomor 4438).
4. Undang – Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2007 Nomor 33 , tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4700).
5. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia no 72 tahun 2016 tentang Sistem
Kesehatan Nasional.
7. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten dan Kota.
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/52/2015tentang Rencana Strategis Kementrian Kesehatan
Tahun 2015–2019.
11. Peraturan Walikota Batam no 15 tahun 2013 tentang pembentukan unit
pelaksana teknis Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Sei
Langkaipada Dinas Kesehatan Kota Batam.
D. SISTEMATIKA PENYUSUNAN
6
Bab ini berisi tentang struktur organisasi, susunan kepegawaian dan
kelengkapan, tugas pokok dan fungsi UPT Puskesmas Sei Langkaiserta upaya
kesehatan yang dilaksanakan.
Bab III. Gambaran Pelayanan UPTPuskesmas Sei Langkai.
Bab ini berisi tentang gambaran umum puskesmas, kinerja pelayanan kesehatan
(capaian indikator SPM bidang Kesehatan) dan status kesehatan di wilayah kerja
UPT Puskesmas Sei Langkai.
Bab IV. Isu–Isu Strategis
Bab ini berisi tentang kendala eksternal, kendala internal, peluang eksternal,
peluang internal serta rumusan permasalahan strategis UPT Puskesmas Sei
Langkai
Bab V. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Penyelenggaraan
Pelayanan kesehatan
Bab ini berisi tentang Visi, Misi, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk tahun 2016 - 2021.
Bab VI. Program, Kegiatan , Indikator Kinerja
Bab ini berisi tentang program, kegiatan dan indikator kinerja kegiatan
berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Bab VII. Penutup
Lampiran
7
BAB II
A. STRUKTUR ORGANISASI
UPT Puskesmas Sei Langkaiterdiri dari :
1. Kepala UPT
2. Kepala Subbag TU UPT
3. Kelompok Fungsional
( Selengkapnya terdapat pada lampiran 1 )
1 Dokter 4 - - - - - 3
Umum(S1
)
2 Dokter - - - - - 0
Gigi (S2)
3 Dokter 1 - - - - - 2
Gigi (S1)
4 Perawat :
- S1 1 1 - - - 2
- DIII 12 - - - - - 12
- SPK 1 1 - - - - 1
- SPRG 1 - - - - - 2
8
5 Bidan
- DIV 1 - - - - - 1
- DIII 13 - - 1 1 1 16
- P2B - - - - - - 0
6 Apoteker - - - - - - 0
(S1)
7 As.Apote 2 - - - - - 1
ker
8 Kes.Ling 1 - - - - - 1
(DIII)
9 SKM 0 - - - - - 0
10 Analis 2 - - - - - 2
Labor
(DIII)
11 Gizi :
- DIII 1 - - - - - 1
- SPAG - - - - - - 0
12 Lain-lain
-Sarjana - - - - - - -
ekonomi
-Sarjana - - - - - - -
Ilmu
Pemerint
ahan
-Sarjana - - - - - - -
komputer
-SMA/ 6 - - - - - 6
Sederajat
JUMLAH 50
2. Berdasarkan Golongan
9
No Golongan Jumlah
1 Golongan IVA 1
2 Golongan IIID 2
3 Golongan IIIC 6
4 Golongan IIIB 5
5 Golongan IIIA 5
6 Golongan IID 11
7 Golongan IIC 2
8 Golongan IIB 2
5. Pembiayaan Kesehatan
13
Selain itu, untuk pelaksanaan kegiatan rutin di Puskesmas, Pemerintah
Daerah mengalokasikan anggaran melalui APBD yang disahkan oleh DPRD
dengan rincian kegiatan yang telah ditetapkan.
Tahun 2014 ada dana kapitasi JKN yang merupakan pembayaran per-bulan
yang dibayar dimuka oleh BPJS Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan jenis
dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan. Dana kapitasi JKN ini di
dimanfaatkan seluruhnya untuk jasa pelayanan kesehatan dan dukungan biaya
operasional pelayanan kesehatan. Pemanfaatan dana kapitasi JKN ini mengacu
pada perwako no 54 tahun 2014 tentangpengelolaan keuangan dana kapitasi
jaminan kesehatan nasional (JKN) pada fasilitas kesehatan tingkat pertama milik
pemerintah kota batam.
Mulai tahun 2015, pemerintah pusat meluncurkan Bantuan Operasional
Kesehatan yaitu Dana dukungan / bantuan kepada pemerintah daerah dalam
melaksanakan SPM Bidang Kesehatan untuk pencapaian MDGs Bidang
Kesehatan tahun 2015 melalui peningkatan kinerja Puskesmas dan jaringannya
serta Poskesdes dan Posyandu dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang bersifat promotif dan preventif. Pemanfaatan dana BOK mengacu pada
Petunjuk teknis bantuan operasional kesehatanTahun 2015 Kementerian
Kesehatan RI, dan pada tahun 2016 dana BOK beralih menjadi Dana Alokasi
Khusus (DAK) non fisik yang pemanfatanya diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2015.
TAHUN 2016
NO KEGIATAN RENCANA REALISASI PRESENTASE
ANGGARAN TARGET ANGGARAN OUTPUT KEUANGAN FISIK
Peningkatan
Pelayanan
Administrasi 488.71 409.0 79.691. 99.8
1 100% 83.69
Perkantoran 0.100.00 18.888.00 212.00 7
Puskesmas Sei
Langkai
2 Peningkatan 129.00 100% 121.0 7.993,0 93.80 100
Sarana dan
14
Prasarana Aparatur
Puskesmas Sei 0,000.00 07,000.00 00.00
Langkai
Peningkatan
Sumber Daya
Aparatur dan
3 73.250,000. 100% 73.250,000 73.250,000 100 100
Disiplin Aparatur
00 .00 .00
Puskesmas Sei
Langkai
Operasional
Pelayanan
55.4
4 Kesehatan 2.069.966.7 100% 1.044.066. 1.025.900. 50.44%
6%
Puskesmas Sei 17.50 460.00 257.50
Langkai( Kapitasi )
180.000.000.-
1 Penerimaan
109.910.000.-
2 Pengeluaran
107.010.000.-
Saldo
15
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,Puskesmas menyelenggarakan
fungsi:
a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
BAB III
GAMBARAN PELAYANAN UPT PUSKESMAS SEI LANGKAI
A. GAMBARAN UMUM
1. Kondisi Umum
Kelurahan Sungai
No Sungai Tembes Pelunggut Jumlah
. Data Langkai i
19
Kesehatan
1 Rumah Sakit - - 0
2 Puskesmas 1 - 1
3 Puskesmas - 3 2 5
Pembantu
4 Poskesdes - - -
5 Posyandu 17 12 18 47
6 Klinik Bersalin - - 0
7 Klinik 3 1 4
Umum/Anak/Gi
gi
8 Klinik Mata - - - 0
9 Bidan Praktek 5 5 3 50
Swasta
10 Dokter Praktek 1 1 2
Swasta
Keadaan Tenaga
Masalah yang dihadapi dalam hal ketenagaan adalah kurangnya tenaga dokter umum,
rekam medis, perawat,nutriosinis dan kesling.Upaya pemenuhan kebutuhan adalah
melalui pengusulan penambahan sumber daya manusia sesuai kebutuhan dan
kualifikasi pendidikan ke Dinas Kesehatan Kota Batam tiap tahunnya.
Capaian indikator kinerja Puskesmas Sei Langkaitahun 2016 yang merujuk pada
Standar Pelayanan Minimal meliputi :
20
1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 : 97.2%
2. Cakupan kunjungan ibu hamil K1 : 100%
3. Cakupan pelayan ibu nifas : 95,74%
4. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan : 95.7%
5. Ibu hamil resiko tinggi dan komplikasi yang ditangani : 48.09%
6. Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ : 44.44%
7. Cakupan kunjungan neonatus (KN1) :100%
8. Cakupan kunjungan neonatus 3 kali (KN3) : 95.10%
9. Cakupan pelayanan kesehatan bayi : 100.00%
10. Jumlah bayi lahir dengan BBLR :0.18%
11. Cakupan bayi berat badan lahir rendah/BBLR yang ditangani : 100 %
12. Cakupan peserta KB baru : 09.8%
13. Cakupan peserta KB aktif : 76%
14. Neonatal resiko tinggi/komplikasi yang ditangani :26.83%
15. Cakupan bayi baru lahir ditimbang : 100%
16. Cakupan Imunisasi dasar lengkap pada bayi : 91,88%
17. Cakupan Imunisasi Campak Bayi : 94,34%
18. Cakupan Baduta ditimbang : 53,05%
19. Cakupan baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) :0,11%
20. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita : 18,80%
C. STATUS KESEHATAN
Derajat Kesehatan
(1). Angka Harapan Hidup ( UHH ) mengacu pada renstra Dinas Kesehatan
adalah 70,48 tahun .
(2). Angka Kematian Bayi
Pada tahun 2016 terdapat 2 kasus kematian bayi dari 1,104 kelahiran hidup.
(3). Angka Kematian Ibu
Pada tahun 2016 terdapat 1kasus kematian ibu dari 1,104 ibu malahirkan.
(4). Angka Kesakitan
Indikator derajat kesehatan angka Kesakitan di UPT Puskesmas Sei
Langkaiadalah sebagai berikut :
24
N JUMLA
o JENIS PENYAKIT H KETERANGAN
1 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 47 Kasus
Proporsi kasus baru TB BTA+ 28.00 %
CNR kasus baru BTA+ 33.5 per 100.000 penduduk
Jumlah seluruh kasus TB 49 Kasus
CNR seluruh kasus TB 35.0 per 100.000 penduduk
Kasus TB anak 0-14 tahun 0 %
Persentase BTA+ terhadap suspek 20,61 %
Angka kesembuhan BTA+ 35 kasus
Angka pengobatan lengkap BTA+ 35 kasus
Angka keberhasilan pengobatan (Success
Rate)BTA+ 100.00 %
Angka kematian selama pengobatan 0.00 per 100.000 penduduk
2 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 4,91 %
3 Jumlah Kasus HIV 8 Kasus
4 Jumlah Kasus AIDS 0 Kasus
5 Jumlah Kematian karena AIDS 0 Jiwa
6 Jumlah Kasus Syphilis 0 Kasus
7 Donor darah diskrining positif HIV 0.00 %
8 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 52.3 %
9 Kusta 0.00
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 6 Kasus
Angka penemuan kasus baru kusta
(NCDR) 0.00 per 100.000 penduduk
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0.00 %
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita
Kusta 0.00 %
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 per 100.000 penduduk
Angka Prevalensi Kusta 0.00 per 10.000 Penduduk
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT
PB) 0.00 %
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT 0.00 %
25
MB)
10 Penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi
per 100.000 penduduk
AFP Rate (non polio) < 15 th 0 <15 tahun
Jumlah Kasus Difteri 0 Kasus
Case Fatality Rate Difteri 0 %
Jumlah Kasus Pertusis 0 Kasus
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 Kasus
Case Fatality Rate Tetanus (non
neonatorum) 0 %
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 Kasus
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 %
Jumlah Kasus Campak 12 Kasus
Case Fatality Rate Campak 0 %
Jumlah Kasus Polio 0 Kasus
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 Kasus
11 Incidence Rate DBD 41.6 Kasus
12 Case Fatality Rate DBD 0.00 %
13 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit per 1.000 penduduk
0.00
Incidence) berisiko
14 Case Fatality Rate Malaria 0.00 %
15 Angka Kesakitan Filariasis 0 per 100.000 penduduk
16 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 1.2 %
17 Persentase obese 3.01 %
18 Persentase IVA positif pada perempuan usia
30-50 tahun 4,40 %
19 % tumor/benjolan payudara pada
perempuan 30-50 tahun 0 %
20 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 0 %
26
BAB IV
ISU – ISU STRATEGIS
A. KENDALA
Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas Sei Langkaiterdapat
beberapa kendala, antara lain :
1. Kendala Eksternal
27
(1). Adanya penyakit yang berpotensi wabah dan daerah endemis penyakit
Masih ditemukannya kasus demam berdarah di wilayah wilayah kerja puskesmas
Sei Langkaidan mobilitas penduduk yang tinggi antar wilayah dapat mempercepat
sebaran penyakit menular.Hal ini dapat mengakibatkan angka kesakitan penyakit
menular dapat meningkat misalnya DBD, Campak, TBC.
(2). Masih rendahnya kunjungan balita ke posyandu yang mengakibatkan
kurang terpantaunya status gizi balita secara keseluruhan. Hal ini dapat berakibat
adanya gizi kurang maupun gizi buruk yang tidak terdeteksi dan tidak tertangani.
(3). Perilaku masyarakat dan kesadaran masyarakat menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan status ekonomi menengah ke bawah
masih rendah terutama kebiasaan cuci tangan dengan sabun, kebiasaan merokok
, pemberian ASI Eksklusif pada bayi dan belum membudayanya kegiatan
Pemberantasan Sarang Nyamuk, dan adanya gaya hidup yang tidak baik
sehingga akan terjadi peningkatan penyakit-penyakit tidak menular.
(4). Masih rendahnya kualitas kesehatan lingkungan.
Ada satu kelurahan di wilayah Puskesmas Sei Langkai, masih rendahnya
keluarga yang memiliki jamban sehat dan pengelolaan limbah.
(5). Masih adanya budaya/mitos/kepercayaan yang menghambat program
kesehatan misalnya persalinan tidak di sarana kesehatan, menolak imunisasi,
menolak menyusui, pantang makanan tertentu baik bagi ibu hamil maupun saat
menyusui, pemberian makanan tambahan pendamping ASI yang tidak sesuai
dengan umurnya.
(6). Kesadaran sektor lain bahwa kesehatan merupakan tanggung jawab
bersama bukan hanya tanggung jawab Puskesmas masih rendah sehingga
dukungan terhadap pembangunan kesehatan sangat kurang.
(7). Masih sulitnya mencari kader kesehatan yang dapat bekerja dengan
sungguh – sungguh dan rutin dan memahami tentang teknis pelaksanaan
posyandu sehingga pelaksanaan posyandu tidak efektif dan tidak optimal.
(8). Kesadaran masyarakat terhadap pembiayaan jaminan pemeliharaan
kesehatan secara mandiri melalui dana sehat belum berkembang dengan baik,
masih rendahnya cakupan dana sehat di masyarakat. Pelaksanaan desa siaga
belum berjalan secara mandiri, masih terus mengandalkan Puskesmas sebagai
penggerak kegiatan.
28
2. Kendala Internal
(1). Jumlah dan kualitas tenaga kesehatan yang kurang mendukung serta
jumlah tenaga kesling, perawat dan administrasi belum terpenuhi sehingga masih
banyaknya rangkap tugas.
B. RUMUSAN PERMASALAHAN
Dari hasil pelaksanaan pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan di
Puskesmas, maka permasalahan yang dihadapi Puskesmas Sei Langkaiadalah :
(1). Pada tahun 2015 masih ditemukan adanya kematian ibu yaitu 1 orang dari
1.102 jumlah lahir hidup (0,09%). Berdasarkan data Dinas Kesehatan, kematian
ibu lebih banyak disebabkan oleh penyakit yang bukan akibat langsung
kehamilan namun telah ada sebelum kehamilan. Ini perlu mendapat perhatian
bagi pemberi pelayanan bagi ibu hamil terutama dalam penapisan resiko yang
ada bukan saja yang berkaitan langsung dengan kehamilannya namun juga
terhadap penyakit penyerta lainnya yang diderita. Permasalahan lain yang juga
dapat berpotensi menimbulkan kematian ibu adalah perilaku dari ibu maupun
lingkungan keluarganya yang seringkali menolak bila dibutuhkan rujukan baik
selama masa kehamilan, persalinan maupun nifas.
(2). Angka kematian bayi yaitu 2 orang dari 1.102 jumlah kelahiran seluruhnya.
Penyebab kematian yaitu asfixia dan solution plasenta.
(3). Angka kesakitan dan kematian penyakit menular dan tidak menular masih tinggi.
Terutama kewaspadaan pada penduduk pendatang yang membawa penyakit
DBD, malaria, HIV/AIDS dan campak. Disisi lain angka kesakitan dan kematian
29
pada beberapa penyakit tidak menular dan degeneratif seperti DM,
kardiovaskular dan kanker cenderung mengalami peningkatan.
(4). Kesadaran masyarakat khususnya ibu balita untuk menimbangkan anaknya ke
Posyandu masih sangat rendah hal ini ditunjukkan dengan masih rendahnya
cakupan D/S. Rendahnya cakupan kunjungan balita ini dapat berakibat tidak
terpantaunya status gizi balita secara keseluruhan yang dapat berdampak
adanya kasus balita dengan gizi buruk maupun gizi kurang yang tidak terdeteksi
dan tidak tertangani.
(5). Kualitas kesehatan lingkungan masih rendah. Cakupan rumah sehat masih
rendah. Cakupan sanitasi dasar seperti cakupan jamban keluarga, cakupan
sarana pembuangan air limbah (SPAL) masih rendah .
(6). Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat masih rendah.
Kebiasaan cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah buang air
besar belum membudaya, kebiasaan merokok masih tinggi, perilaku pemberian
ASI eksklusif pada bayi masih rendah, kegiatan Pemberantasan sarang Nyamuk
secara berkala belum membudaya.
(7). Sistem pembiayaan pemeliharaan kesehatan di masyarakat belum berkembang,
sebagian besar masyarakat belum memiliki jaminan kesehatan diantaranya
dana sehat melalui desa siaga belum mendapat dukungan seluruh masyarakat.
(8). Partisipasi/peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan masih
rendah diantaranya posyandu, PSN, pengembangan desa siaga belum
dilaksanakan secara mandiri masih bergantung pada Puskesmas. Motivasi
masyarakat sebagai kader posyandu masih sangat rendah, belum adanya
regenerasi kader posyandu.
(9). Pelaksanaan upaya promosi kesehatan belum optimal terutama yang berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan penyuluhan dikarenakan sarana media penyuluh
yang belum memadai sehingga kurang menarik minat masyarakat untuk
mengikuti kegiatan.
(10). Sistem penganggaran belum optimal karena turunnya anggaran yang tidak
pada awal tahun sehingga menyulitkan dalam administrasi dan
kelengkapannya. Dalam penganggaran terkadang belum sepenuhnya sesuai
dengan prioritas program, ada beberapa program penting yang belum
teranggarkan sehingga tidak dapat terlaksana dengan baik.
30
BAB V
VISI, MISI ,TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
31
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan
yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan.Visi berkaitan dengan pandangan
ke depan Puskesmas Sei Langkaiagar dapat berkarya secara produktif dan inovatif.
B. TUJUAN
Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, strategi, kebijakan, program dan
kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan merupakan penjabaran atau
implementasi dari pernyataan misi.
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas secara
umum adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Sei Langkaiagar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi – tingginya.
Adapun tujuannya adalah :
1. Menggerakkan Kemandirian Masyarakat Untuk Berperilaku Hidup
Bersih Dan Sehat;
2. Menggerakkan Pembangunan Daerah Berwawasan Kesehatan;
32
3. Mengembangkan Pelayanan Kesehatan Yang Berorientasi Kepada
Kepuasan Pelanggan;
4. Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu, Dinamis Dan
Akuntabel Melalui Sumber Daya Manusia Kesehatan Yang Berkualitas.
5. Menjadikan Puskesmas Sei Langkai Sebagai Pilihan Utama Dalam
Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
C. SASARAN
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai
atau dihasilkan oleh Puskesmas Sei Langkaidalam jangka waktu dua tahun terakhir.
Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis. Sasaran harus
bersifat spesifik, dapat dinilai, diukur dan menantang namun dapat dicapai. Berdasarkan
hal tersebut diatas, Pukesmas Sei LangkaiKota Batam menetapkan sasaran sebagai
berikut:
1. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit serta KLB
2. Terciptanya lingkungan hidup yang sehat
3. Terciptanya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dalam rangka
mengatasi masalah kesehatan.
5. Terwujudnya peningkatan gizi masyarakat.
6. Terwujudnya manajemen pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan yang baik.
7. Terwujudnya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata terutama permasalahan kesehatan pada masyarakat miskin dan
masyarakat rentan.
8. Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya kesehatan di
Puskesmas melalui pengembangan dan implementasi regulasi dan pengembangan
profesionalisme.
9. Terwujudnya sistem informasi kesehatan yang terpadu dan akurat untuk
pemanfaatan pengambilan keputusan.
10. Terwujudnya puskesmas perawatan dan puskesmas santun lansia
11. Terwujudnya pelayanan kesehatan berbasis kinerja .
D. STRATEGI
Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran maka strategi yang akan
dilaksanakan pada priode 2016 - 2021 adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan surveilans penyakit dan masalah kesehatan berbasis
masyarakat
33
2. Meningkatkan peran serta masyarakat, kesadaran masyarakat, desa siaga dan
peningkatan KIE ( komunikasi, informasi dan edukasi ) dalam pencegahan dan
penanggulangan penyakit dan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan perilaku hidup
bersih dan sehat.
3. Pengembangan pengelolaan air minum / bersih , pembuangan air limbah, jamban
keluarga dan pembuangan sampah dengan pendekatan berbasis masyarakat dan
penerapan teknologi tepat guna.
4. Meningkatkan penanggulangan masalah gizi melalui pemberian makanan
tambahan dan suplemen ( vitamin ) dan peningkatan keluarga sadar gizi.
5. Meningkatkan pembinaan terhadap penggunaan obat yang rasional di lingkup
pelayanan Puskesmas.
6. Memenuhi kebutuhan sarana, prasarana termasuk sumber daya manusia , obat-
obatan dan perbekalan kesehatan di pelayanan kesehatan.
7. Meningkatkan manajemen Puskesmas
8. Meningkatkan dan mengembangkan upaya kesehatan wajib maupun
pengembangan.
9. Menerapkan upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan
Prosedur yang telah disusun.
10. Mengembangkan sistem informasi kesehatan yang lengkap, akurat sebagai dasar
pengambilan keputusan.
11. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam pengembangan dan pelaksanaan
upaya kesehatan Puskesmas.
E. KEBIJAKAN
Kebijakan merupakan arah yang diambil dalam menentukan bentuk program dan
kegiatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Kebijakan tersebut adalah :
1. Peningkatan kegiatan Promosi Kesehatan melalui peningkatan kesadaran
masyarakat dalam rangka berperilaku hidup bersih dan sehat
2. Peningkatan kualitas sanitasi dasar.
3. Peningkatan pembinaan sanitasi di TUPM, TTU dan institusi.
4. Peningkatan dan penguatan peran serta masyarakat melalui pendampingan
dalam pengembangan UKBM dan desa siaga
5. Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
34
6. Melakukan penjaringan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala pada siswa
sekolah.
7. Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan masyarakat
8. Pemenuhan alat kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan pada Puskesmas
dan jaringannya sesuai dengan kebutuhan.
9. Perbaikan / rehabilitasi Puskesmas dan jaringannya.
10. Penerapan penggunaan obat rasional di sarana kesehatan.
12. Menurunkan angka kematian ibu, bayi melalui peningkatan pelayanan kesehatan
ibu dan anak.
13. Menurunkan angka kematian ibu, bayi melalui peningkatan pelayanan kesehatan
ibu dan anak.
14. Melakukan rujukan pada ibu hamil resiko tinggi
15. Pendampingan persalinan oleh dua tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan.
16. Peningkatan gizi keluarga dan masyarakat melalui pemberian PMT, vitamin pada
balita, ibu hamil dan ibu nifas.
17. Melakukan penyuluhan dan pemberdayaan keluarga dalam membiasakan
konsumsi aneka ragam makanan, pemantauan pertumbuhan balita, pemberian
ASI eksklusif, penggunaan garam yodium dan suplemen zat gizi.
18. Pencapaian UCI
19. Peningkatan kegiatan surveilans sebagai upaya pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular dan KLB.
20. Melaksanakan puskesmas santun lansia.
21. Peningkatan koordinasi lintas sektor melalui pertemuan di tingkat Kecamatan.
22. Peningkatan manajemen Puskesmas ( Perencenaan, Pelaksanaan, Penilaian /
Evaluasi ) dan kualitas informasi kesehatan
BAB VI
PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA
DAN INDIKASI SUMBER PEMBIAYAAN
35
Program kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas Sei Langkaimengacu pada
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota , yaitu :
a. Tahun 2016 : 50 %
a. Tahun 2016 : 10 %
a. Tahun 2016 : 71 %
b. Tahun 2021 : 85 %
36
B. Upaya Kesehatan Lingkungan
a. Tahun 2016 : 63 %
a. Tahun 2016 : 60 %
b. Tahun 2021 : 85 %
a. Tahun 2016 : 65 %
b. Tahun 2021 : 90 %
a. Tahun 2016 : 60 %
b. Tahun 2021 : 90 %
a. Tahun 2016 : 79 %
b. Tahun 2021 : 85 %
a. Tahun 2016 : 81 %
b. Tahun 2021 : 86 %
b. Tahun 2021 : 84 %
a. Tahun 2016 : 63 %
37
9. Cakupan TUPM yang memenuhi syarat kesehatan
a. Tahun 2016 : 35 %
b. Tahun 2021 : 44 %
38
C. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
a. Tahun 2016 : 92 %
b. Tahun 2021 : 96 %
a. Tahun 2016 : 85 %
b. Tahun 2021 : 95 %
a. Tahun 2016 : 94 %
b. Tahun 2021 : 96 %
a. Tahun 2016 : 78 %
b. Tahun 2021 : 83 %
5. Cakupan ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk : 100 % tiap tahunnya
a. Tahun 2016 : 98 %
a. Tahun 2016 : 95 %
b. Tahun 2021 : 99 %
8. Cakupan bayi berat lahir rendah / BBLR yang ditangani : 100 % tiap
tahunnya
a. Tahun 2016 : 77 %
39
b. Tahun 2021 : 82 %
a. Tahun 2016 : 80 %
b. Tahun 2021 : 85 %
a. Tahun 2016 : 79 %
b. Tahun 2021 : 82 %
40
D. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Tahun 2016 : 75 %
b. Tahun 2021 : 90 %
a. Tahun 2016 : 75 %
b. Tahun 2021 : 90 %
a. Tahun 2016 : 95 %
a. Tahun 2016 ; 95 %
a. Tahun 2016 : 90 %
b. Tahun 2021 : 97 %
a. Tahun 2016 : 90 %
b. Tahun 2021 : 95 %
41
9. Cakupan Balita gizi buruk yang mendapat penanganan : 100 % tiap
tahunnya
a. Tahun 2016 : 80 %
b. Tahun 2021 : 95 %
a. Tahun 2016 : 40 %
a. Tahun 2016 : 95 %
e. Cakupan HB 0 : 94,3 %
3. Cakupan TT2 pada ibu hamil : 95 %
4. Cakupan BIAS :
a. BIAS DT / TT : 100 %
42
b. Tahun 2021 : > 2
7. Angka Penemuan kasus TBC BTA (+) ( CDR / Case Detection Rate )
a. Tahun 2016 : 70 %
b. Tahun 2021 : 70 %
a. Tahun 2016 : 70 %
b. Tahun 2021 : 90 %
10. Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani : 100 % setiap tahun
43
16. Angka kematian diare : < 1 / 10.000 penderita setiap tahun
20. Penderita kusta yang selesai berobat ( RFT Rate ) : > 90 % setiap tahun
22. Pembinaan dan pelayanan kesehatan calon jamaah haji 100 % setiap
tahun
F. Upaya Pengobatan
a. Tahun 2016 : 40 %
b. Tahun 2021 : 50 %
a. Tahun 2016 : 50 %
44
b. Tahun 2021 : 100 %
a. Tahun 2016 : 30 %
b. Tahun 2021 : 80 %
a. Tahun 2016 : 30 %
b. Tahun 2021 : 80 %
45
5. Cakupan SMP /MTS dengan PHBS institusi strata utama dan paripurna
a. Tahun 2016 : 15 %
b. Tahun 2021 : 80 %
a. Tahun 2016 : 25 %
b. Tahun 2021 : 75 %
a. Tahun 2016 : 30 %
b. Tahun 2021 : 50 %
a. Tahun 2016 : 55 %
b. Tahun 2021 : 75 %
b. Tahun 2021 : 30 %
46
b. Tahun 2021 : 71 tahun
a. Tahun 2016 : 70 %
b. Tahun 2021 : 80 %
47
G. PROGRAM KEGIATAN LAINNYA
- Program Kelas Ibu
Pada tahun 2015 kegiatan kelas ibu dilaksanakan dengan menggunakan dana bantuan
dari Propinsi dilaksanakan di 3 Kelurahan dengan peserta 15 orang perkegiatan
diprioritaskan pada ibu hamil dengan resiko.
Melihat pentingnya pelaksanaan kelas ibu terutama untuk meningkatkan pengetahuan
ibu hamil maka mulai tahun 2016 pelaksanaan kelas ibu akan diupayakan dilakukan di 5
Desa dengan sasaran ibu hamil dengan resiko. Sedangkan pada tahun 2016
pelaksanaan kelas ibu diharapkan di 3 Kelurahan dengan mengikutsertakan seluruh ibu
hamil yang ada mengingat semua ibu hamil adalah resiko.
- Program perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
1. Penataan lingkungan
3. Rehabilitasi Puskesmas
Indikasi sumber pembiayaan program dan kegiatan upaya kesehatan UPT Puskesmas
Sei Langkaitahun 2016 – 2021 dapat dilihat pada lampiran 3.
48
Target Target Target Target Target Target
1 2 3 4 5 6 7 8 9
49
DBD
Proyeksi Annual
0.9/10 0.8/10 0.7/10 0.6/10 0.5/10 0.4/10
11 Parasite Indeks 1,06/1000
00 00 00 00 00 00
( API ) Malaria
Proyeksi Penurunan 115/1 111/ 107/10 103/10 99/100 95/10
30/26.373
12 Angka Kematian Ibu 00.000 100.00 0.000 0.000 .000 .000
KH
(AKI) KH 0 KH KH KH KH KH
Proyeksi Penurunan 14/100 13/100 12/100 11/100 10/10
166/26.373 15/10
13 Angka Kematian Bayi 0 0 0 0 0
KH 00 KH
(AKB) KH KH KH KH KH
Persentase
pemantauan,
14 pemeliharaan 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50%
kesehatan lansia di
Puskesmas.
Tercapainya jumlah 7,068 7,775 8,555 9,408 10,35
15 0
gizi anak sekolah siswa siswa siswa siswa siswa
Persentase
pemenuhan informasi
16 50% 50% 55% 60% 65% 70% 75%
kesehatan kepada
masyarakat
Persentase
17 100% 30% 35% 40% 45% 50% 55%
Penyuluhan langsung
Persentase Cakupan
18 25% 25% 30% 35% 40% 45% 50%
desa siaga aktif
Persentase kwalitas 26% 30% 40% 60% 80% 90%
26%
19 posyandu Purna Purna Purna Purna Purna Purna
purnama
ma ma ma ma ma ma
21% 24% 27% 30% 33% 35%
21%
20 Mandir Mandir Mandir Mandir Mandir Mand
Mandiri
i i i i i i
Persentase
21 ketersediaan profil 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kesehatan
50
Persentase Tempat
tempat umum yang
22 80% 84% 84% 85% 85% 85% 90%
memenuhi syarat
kesehatan
Persentase
23 Pengawasan limbah 50% 55% 55% 65% 70% 70% 75%
medis
24 Persentase sarana PKM 14
dan prasarana yang Pustu 50 13% 33% 52% 68% 85% 100%
diperbaiki Polindes 23
Diperolehnya sarana Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumla
dan prasarana puskel puskel puskel puskel puskel puske
puskesmas dan laut/da laut/da laut/da laut/da laut/da laut/d
25
jaringannya rat dan rat dan rat dan rat dan rat dan rat da
ambul ambul ambul ambul ambul ambu
ance ance ance ance ance ance
Rasio Puskesmas 1 1 1 1 1 1
terhadap jumlah Puske Puske Puske Puske Puske Puske
penduduk smas smas smas smas smas smas
5 6 7 8 9 10
1 PKM,
26 Pustu Pustu Pustu Pustu Pustu Pustu
5 pustu
1 2 2 2 2 2
Ambul Ambul Ambul Ambul Ambul Ambu
ance ance ance ance ance ance
Persentasi
27 90% 95% 96% 97% 98% 99% 100%
ketersediaan obat
Persentase
ketersediaan Obat 1 1 1 1 1 1
28 90%
dan Makanan Habis Paket Paket Paket Paket Paket Pake
Pakai
29 Persentasi sarana 70% 70% 72% 74% 76% 78% 80%
kefarmasian yang
mendapat
51
pengawasan
Persentase
pelayanan kesehatan
30 5% 5,6% 5,5% 5,4% 5,3% 5,2% 5%
rujukan pasien
masyarakat miskin
Persentase
Puskesmas
31 25% 25% 50% 50% 75% 100%
perawatan mampu
menjadi PONED
Persentase RS
32 Pemerintah mampu 50% 50% 50% 100% 100% 100%
PONEK
Persentase
Pembinaan dan
33 pengawasan sarana 70% 72% 72% 76% 78% 80%
kesehatan di Kota
Batam
Persentase balita Gizi Gizi Gizi Gizi Gizi Gizi
Gizi buruk ≤
34 dengan gizi buruk buruk buruk buruk buruk buruk buruk
1%
≤ 1% ≤ 1% ≤ 1% ≤ 1% ≤ 1% ≤ 1%
Persentase balita gizi gizi gizi gizi gizi gizi
gizi kurang
35 dengan gizi kurang kurang kurang kurang kurang kurang kuran
≤8 %
≤8 % ≤8 % ≤8 % ≤8 % ≤8 % ≤8 %
Persentasi
ketersediaan alat
36 kesehatan di 60% 70% 75% 80% 85% 90% 95%
puskesmas dan
jaringannya
b. Tahun 2021 : 75 %
BAB VII
PENUTUP
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
53
M
S
T
U
L
A
P
E
K
STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT
54
NAMA : MAKHYAR KHAIRANI,AMd
NIP : 19790213 200903 2 001
JABATAN : Bendahara Pengeluaran Pembantu UPT Puskesmas Sei Langkai
FUNGSI POKOK : Membantu Kepala Puskesmas mendistribusikan dan
mendokumentasikan pengeluaran keuangan Puskesmas untuk
penunjang kegiatan Operasional
55
10 Menyelesaikan administrasi pajak terkait dengan dana
oprasional Puskesmas di Kantor Pajak
11 Bersama Kepala Puskesmas memonitoring dan mengevaluasi
kebutuhan operasional Puskesmas
12 Melaporkan administrasi keuangan kepada Kepala Puskesmas
secara rutin
13 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
56
NAMA : DINA KATRINA SIAHAAN,Am Keb
NIP : 19800908 200801 2 016
JABATAN : Bidan UPT Puskesmas Sei Langkai
FUNGSI POKOK : Membantu Kepala Puskesmas dalam melaksanakan tugas
kebidanan di Puskesmas Sei Langkai
TUGAS POKOK : 1. Melaksanakan asuhan kebidanan kepada ibu hamil
(ANC)
2. Melakukan asuhan persalinan fisiologis kepada ibu
bersalin (postnatal care)
3. Menyelenggarakan pelayanan terhadap bayi baru lahir
(kunjungan neonatal care)
4. Mengupayakan kerjasama kemitraan dengan dukun
bersalin di wilayah kerja puskesmas
5. Memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan
reproduksi dan kebidanan
6. Melaksanakan pelayanan Keluarga Berencana (KB)
kepada wanita usia subur
7. Melakukan pelacakan dan pelayanan rujukan kepada
ibu hamil resiko tinggi
8. Mengupayakan diskusi Audit Maternal Perinatal (AMP)
bila ada kasus kematian ibu dan bayi
9. Memberikan pelayanan KB
10. Melaksanakan mekanisme pencatatan dan pelaporan
terpadu
TUGAS : 1. Sebagai bendahara kapitasi JKN
INTEGRASI
2. Tugas dan Tanggung Jawab bendahara Kapitasi JKN
yaitu:
57
Mencatat pendapatan dan belanja pada buku
kas
Menyusun laporan realisasi pendapatan dan
belanja FKTP
Membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab
(SPTJ)
Membuat Surat Permintaan Pengesahan
Pendapatan dan Belanja (SP3B)
Menyelesaikan administrasi pajak terkait dengan
dana kapitasi JKN di Kantor Pajak
Bersama Kepala Puskesmas memonitoring dan
mengevaluasi kebutuhan operasional
Puskesmas
58
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
59
TUGAS INTEGRASI : 1. Melakukan pencatatan KB ,pendistribusian Obat KB ke
pustu-pustu wilayah kerja puskesmas.
2. Membuat laporan KB dan Laporan PKPR
3. Melakukan pembinaan kesehatan remaja di sekolah
4. Bekerja sama dengan pihak sekolah dalam masalah
kesehatan reproduksi remaja dan kenakalan remaja.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala
Puskesmas.
60
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
62
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
63
menyusun program kerja berikutnya
10 Mendorong terciptanya lingkungan kerja yang kondusif
dengan budaya kerja yang mendukung
64
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
65
guru UKS dan Dokter Kecil.
66
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
67
2 Sebagai pemegang laporan SP2TP, Profil Puskesmas,
SPM dan laporan tahunan
68
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
69
2M Membantu menyusun perencanaan kegiatan
Puskesmas
3 Melaporkan adanya kejadian luar biasa dalam kasus
campak.
4 Melakukan pemeriksaan dan bimbingan Calon
Jemaah Haji (CJH)
5 Bertanggungjawab dan melaporkan kegiatan
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan kepada
Kepala Puskesmas
6 Mengikuti seminar profesi atau kursus atau pelatihan
dalam rangka peningkatan mutu SDM.
70
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
71
dokter kecil, sekolah sehat
72
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
73
TUGAS INTEGRASI : 1 Melaksanakan tugas kedinasan lain.
2M Membantu menyusun perencanaan kegiatan
Puskesmas.
3 Melakukan pengawasan, koordinasi dan memberikan
bimbingan kegiatan upaya kesehatan lingkungan, gizi,
kesehatan masyarakat termasuk penyuluhan kepada
masyarakat
4 Sebagai Koordinator P3K
5 Sebagai Pemegang program P2 ISPA
6 Bertanggungjawab dan melaporkan kegiatan
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan kepada
Kepala Puskesmas
7 Mengikuti seminar profesi atau kursus atau pelatihan
dalam rangka peningkatan mutu SDM
74
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
75
5 Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Puskesmas.
76
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
77
calon pengantin
10 Mendeteksi dan merujuk bumil dan bayi resiko tinggi
11 Memberi layanan akseptor alat KB invisif (AKD dan AKBK)
12 Otopsi verbal kematian ibi hamil, ibu bersalin, bayi dan balita
13 Pencatatan dan Pelaporan
14 Menerima laporan dari Bidan desa
15 Merekap dan membuat laporan
16
M membina dan mensupervisi bidan swasta yang ada di
wilayah Puskesmas.
17 Melaporkan kegiatan program kepada Kepala Puskesmas
TUGAS INTEGRASI : 1 Penanggung jawab ruang KIA dan bertanggung jawab atas
kebersihan dan penataan ruang KIA
2 Bertanggung jawab terhadap kegiatan kelas ibu hamil
2 3 Melakukan konfirmasi jadwal pelaksanaan kelas ibu hamil
4 Membuat laporan program bulanan paling lambat tanggal 05
bulan berikutnya
5 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
78
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
79
AKBK)
11 Merujuk kasus KIA, KB risiko tinggi, ibu bersalin risiko
tinggi
13 Pencatatan dan pelaporan
80
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
81
11 Merujuk kasus KIA, KB risiko tinggi, ibu bersalin risiko
tinggi
13 Pencatatan dan pelaporan
82
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
83
10 Melaksanakan mekanisme pencatatan dan pelaporan terpadu
84
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
85
posyandu lansia
3 Membantu Pelaksanaan kelas balita
4 Melakukan pencatatan data kunjungan pasien dan
menginput data pasien ke sistem pencatatan P-Care
5 Membuat laporan program bulanan paling lambat
tanggal 05 bulan berikutnya
6 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
86
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
88
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
89
masyarakat tentang pemberantasan sarang nyamuk
i) Pengawasan dan pembinaan higine TTU, TPM, TP3
pestisida, depot air minum
j) Pencatatan, pelaporan dan evaluasi
k) Mengevaluasi hasil kegiatan pembinaan kesehatan
lingkungan secara keseluruhan
l) Mencatat hasil kegiatan program kesehatan secara
keseluruhan sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas
m) Membuat laporan kegiatan rutin yang diserahkan ke Dinas
Kesehatan
TUGAS : 1. Melaksanakan promosi kesehatan meliputi penyuluhan
INTEGRASI kesehatan
2. Merencanakan dan menggerakkan tindakan fogging
3. Aktif dalam memperkuat kerjasama lintas sektor
4. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas
90
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
91
TUGAS : 1 Pemegang program Imunisasi
INTEGRASI
2 Menyusun rencana, melaksanakan dan
mengevaluasi hasil kegiatan Pelayanan Imunisasi.
3 Melaksanakan kegiatan Imunisasi meliputi:
Mengkoordinir kegiatan imunisasi di
Puskesmas dan Posyandu.
Mempersiapkan perlengkapan imunisasi
Melakukan swepping Imunisasi.
Melakukan penyuluhan Imunisasi.
Pemantauan, pelaporan dan tindak lanjut
adanya KIPI dan PD3I
Bertanggung jawab atas pemeliharaan
vaksin.
Merencanakan kebutuhan vaksin.
Menyelenggarakan dan memonitor cold
chain
Menkoordinir pelaksanaan BIAS
Melakukan monitoring dan sweping paska
BIAS
Pencatatan dan pelaporan
Mengolah, menganalisa dan menyimpan
data kegiatan program
NAMA : Rakhmi,A.Md.Keb
NIP : 19730729 199303 2 009
JABATAN : Bidan Pustu Dapur 12 Pantai
FUNGSI POKOK : Melaksanakan PKD (Pelayanan Kesehatan Dasar) dan
melaksanakan kegiatan KIA, KB di Pustu wilayah kerja
UPT Puskesmas Sei Langkai
93
9 Melaksanakan PKD (Pelayanan Kesehatan Dasar)
dan mengembangkan UKBM di Pustu.
10 Memberi layanan akseptor alat KB invasif (AKDR dan
AKBK)
11 Merujuk kasus KIA, KB risiko tinggi, ibu bersalin risiko
tinggi
13 Pencatatan dan pelaporan
94
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
9 Imunologi- serologi
Mikrobiologi
1
Melaksanakan pemeriksaan laboratorium di luar
0
gedung bila diperlukan.
Perencanaan, pencatatan dan pelaporan
96
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
98
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
99
masyarakat
4 Pencatatan dan pelaporan
5 Melaporkan kegiatan program kepada Kepada Kepala
Puskesmas secara Rutin
100
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
101
10 Melaksanakan mekanisme pencatatan dan pelaporan
terpadu
102
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
104
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
105
bersalin di wilayah kerja puskesmas
5 Memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan
reproduksi dan kebidanan
6 Melaksanakan pelayanan Keluarga Berencana (KB)
kepada wanita usia subur
7 Melakukan pelacakan dan pelayanan rujukan kepada ibu
hamil resiko tinggi
8 Mengupayakan diskusi Audit Maternal Perinatal (AMP)
bila ada kasus kematian ibu dan bayi
9 Memberikan pelayanan KB
10 Melaksanakan mekanisme pencatatan dan pelaporan
terpadu
106
( Adrial, SKM, MKM) (Serlinawati, Amd Keb)
NIP 19710520 199403 1 009 NIP 19860926 201001 2 024
107
pengobatan pasien baik di Puskesmas induk maupun
Puskesling
3 Melakukan persiapan alat dan kebersihan di ruangan
poli
4 Melakukan anamnesis dan pencatatan dikartu pasien.
5 Mencatat di buku register pasien dan administrasi
pelayanan rawat jalan
6 Membuat surat sehat dan surat rujukan
108
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
NAMA : Nurmarina,Amd.Ak
109
2 Membuat perencanaan pengembangan kegiatan laboratorium
111
asuhan keperawatan di UPT Puskesmas Sei Langkai
TUGAS :
INTEGRASI
113
asuhan keperawatan di UPT Puskesmas Sei Langkai
TUGAS :
INTEGRASI
114
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
115
FUNGSI POKOK : Melaksanakan PKD (Pelayanan Kesehatan Dasar) dan
melaksanakan kegiatan KIA, KB di Pustu wilayah kerja
UPT Puskesmas Sei Langkai
116
Kepala UPT Puskesmas Sei Langkai Yang Bersangkutan
117
NIP : 19720802 199403 2 004
JABATAN : Perawat Gigi
FUNGSI POKOK : Melaksanakan asuhan keperawatan gigi
TUGAS INTEGRASI : 1 Penanggung jawab ruang gigi dan bertanggung jawab atas
kebersihan dan penataan ruang gigi
2 Sebagai Pemegang Program UKGS
Membantu Melaksanakan kegiatan UKS/UKGS di sekolah
3 (SD/MI,SLTP dan SLTA) meliputi:
Kegiatan pembinaan PHBS di sekolah
Kegiatan Sikat Gigi massal
Kegiatan pembinaan UKS/UKGS dan pembinaan
kebersihan lingkungan kepada dokter kecil dan guru
UKS
dan koordinasi lintas program terkait
4 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
120
( Adrial, SKM, MKM) (Hidayatun Na’imah)
TUGAS INTEGRASI :
122
( Adrial, SKM, MKM) (Eva Susanti Saragih)
NAMA : Triyanawati
NIP : 19780328 200901 2 002
123
JABATAN : Bendahara Penerima Pembantu
FUNGSI POKOK : Membantu Kepala Puskesmas dalam menyelenggarakan
atau mengelola keuangan Puskesmas
TUGAS POKOK : 1 Mencatat arus penerimaan dan pengeluaran
keuangan Puskesmas dalam buku kas umum
2 Mendokumentasikan rincian penerimaan dan
pengeluaran keuangan dalam buku kas Bantu
3 Mendistribusikan penerimaan keuangan dalam buku
kas umum
4 Menerima dan mencatat hasil penerimaan retribusi
dari Pustu
5 Menyetorkan hasil penerimaan retribusi Puskesmas
kepada bendahara Dinas Kesehatan Kota
6 Merekap dan mendokumentasikan laporan bulanan
penerimaan dan pengeluaran retribusi Puskesmas
Membuat laporan keuangan Puskesmas tiap tribulan
7 Menghadiri pertemuan
8 Melaporkan admnistrasi keuangan kepada Kepala
Puskesmas secara rutin
9 Mencatat arus penerimaan dan pengeluaran
keuangan Puskesmas dalam buku kas umum
124
( Adrial, SKM, MKM) (Triyanawati)
125