Jl. Pajajaran No.1 Pamulang Barat, kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan
Banten 15417
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Prinsip Percobaan
1. Pada metode proteksi terhadap diare, setelah diberikan induksi oleum ricini, dapat diamati
berubahnya konsistensi feses dan defekasinya
2. Pada metode transit intestinal, efek obat antidiare diamati dengan mengukur panjang jalur
yang dilewati antidiare norit sepanjang usus halus
Mencit 28g
(proteksi diare)
Pemberian oleum ricini menit ke- 20.16
Mencit 30g
(transit intestinal)
Pemberian oleum 20.24
ricini menit ke-
Onset Diare (menit ke-) 20.26
Pemberian suspensi norit menit 20.29
ke-
Diare setelah pemberian norit 20.37
Jumlah defekasi, onset diare (waktu pertama kali diare), dan durasi diare digunakan
sebagai parameter pengujian agar mampu melihat kemampuan sediaan uji sebagai antidiare.
Onset diare (waktu terjadinya diare) dihitung setelah pemberian Oleum Ricini per oral hingga
mencit mengeluarkan feses dalam konsistensi cair untuk pertama kalinya (mencit menderita
diare). Konsistensi feses digunakan sebagai parameter semi kuntitatif untuk melihat konsistensi
feses hewan uji mencit setelah diinduksi dengan Oleum Ricini dan untuk melihat sejauh mana
kemampuan obat antidiare dalam mempertahankan konsistensi feses hewan uji mencit.
Tampak bahwa terjadi peningkatan onset diare setelah pemberian norit sebagai antidiare.
Obat dikatakan bertindak sebagai antidiare apabila dapat meningkatkan onset diare. Frekuensi
diare mencit pada juga mengalami penurunan setelah pemberian antidiare. Durasi diare dihitung
dari waktu mencit pertama kali mengeluarkan feses dengan konsistensi cair sampai mencit
mengeluarkan feses dengan konsistensi normal. Dapat dilihat pada hasil dalam tabel, bahwa
mencit yang telah mengalami diare dan kemudian diberikan suspensi norit, konsistensi feses
yang keluar berupa gumpalan atau tidak lunak. Maka dapat disimpulkan pada parameter durasi
diare dan konsistensi feses, norit sebagai antidiare dapat bertindak sesuai dengan fungsinya. Obat
antidiare adalah obat yang dapat menurunkan bobot feses cair. Dari hasil pengamatan, dapat
disimpulkan bahwa norit memberikan efek penurunan bobot feses, dan dapat bertindak sebagai
antidiare.
Antidiare suspensi norit yang telah diberikan pada hewan uji, kami lakukan pembedahan
pada 30menit setelah pemberian. Pembedahan yang dilakukan pada abdomen hewan uji,
dikeluarkan usus halusnya dan diukur panjang lintasan yang dilalui, didapatkan hasil pengukuran
sepanjang 44cm.
BAB 5
KESIMPULAN
Obat atau sampel uji pada penelitian ini dapat bertindak sebagai antidiare, apabila terjadi
penurunan bobot feses cair, frekuensi diare, persentase konsistensi feses cair, durasi diare, dan
meningkatkan onset diare. Dari hasil yang diperoleh melalui pengamatan parameter bobot feses,
frekuensi diare, konsistensi feses yang cair, onset (waktu timbulnya diare) dan durasi (lamanya
diare berlangsung), maka dosis norit yang diberikan merupakan dosis efektif untuk antidiare
pada mencit. Karena pada pemberian suspensi norit ini terjadi penurunan bobot feses cair,
frekuensi diare, persentase konsistensi feses cair, durasi diare, dan meningkatkan onset diare.
LAMPIRAN
Pemberian
norit
PENGAMATAN KONSISTENSI FESES DAN DEFEKASI PADA MENCIT
Mencit
transit intertinal Mencit proteksi diare
PEMBEDAHAN UNTUK MELIHAT PANJANG LINTASAN NORIT PADA MENCIT