Tanggal Praktikum:
Disusun oleh:
LABORATORIUM FARMAKOLOGI
PROGRAM STUDI S1 REGULER FARMASI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI
BOGOR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.
2.
3.
3.1. Hewan percobaan
Mencit putih jantan
Jenis Swiss Webster
Sehat
BB 20-25 g
Memiliki feses normal
3.2. Alat
Bejana pengamatan mencit
Alat suntik 1 ml dan sende oral untuk mencit
Timbangan mencit
3.3. Bahan
Loperamide HCl (0,06 mg/ml) dan (0,12 mg/ml)
Oleum ricini
Kertas saring
B. Uji Loperamide
1) Menimbang masing-masing mencit, kemudian dikelompokkan
menjadi 2 kelompok untuk uji loperamide dosis I dan dosis II.
2) Obat yang sudah dibuat sebelumnya disuntikkan pada mencit secara
peroral.
3) Tunggu selama 30 menit.
4) Setelah itu, disuntikkan penginduksi (oleum ricini) pada mencit
sebanyak 1 ml, disuntikkan secara peroral.
5) Tunggu selama 1,5 jam.
6) Amati reaksi yang terjadi pada mencit, terjadi diare atau tidak.
3.5. Skema kerja
BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.2. Pembahasan
Antidiare adalah obat yang diminum pada saat terserang diare akan
menunjukkan efek menghentikan diare. Zat-zat yang menekan peristaltik sebetulnya
tidak begitu layak untuk digunakan karena pada waktu diare pergerakan usus sudah
banyak berkurang, lagi pula virus dan toksin perlu dikeluarkan secepat mungkin dari
dalam tubuh. Antidiare diberikan untuk mengurangi peristaltik, spasme usus,
menahan iritasi dan absorbsi racun dan sering terpadu dengan anti-mikroba. Pada
kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar perlu diberi subtitusi secara
parenteral (Mutschler, 1986).
Prinsip yang digunakan pada metode ini adalh kandungan utama dari oleum
ricini, yakni trigliserida dari asam risinoleat akan mengalami hidrolisis didalam usus
halus oleh lipase pankreas menjadi gliserin dan asam risinoleat. Sebagai surfaktan
anionik, zat ini bekerja mengurangi absorbsi cairan bersih (neto) dan elektrolit serta
menstimulasi peristaltik usus sehingga berkasiat sebagai laksansia berdasarkan kerja
ini. Obat yang berkhasiat antidiare akan dapat melindungi hewan percobaan mencit
terhadap diare yang diinduksi dengan oleum ricini tersebut (Anonim, 1991).