telah terjadi gerakan-gerakan kesuku-bangsaan, baik yang menuntut otonomi yang lebih luas maupun berupa gerakan kemerdekaan yang ingin memisahkan diri dari 'negara induknya' semula. Munculnya berbagai gerakan tersebut ada yang beranggapan merupakan indikasi bahwa proses menuju asimilasi dalam rangka suatu negara kesatuan yang lebih besar, telah mengalami hambatan atau kegagalan. Peristiuia runtuhnya negara adidaya Uni Soviet, konflik berke• panjangan di bekas negara Yugoslavia, pertentangan antara orang Tamil dan Sinha/a di Srilangka, dan sebagainya; merupakan fenomena yang menandai akhir abad XX, termasuk berbagai konflik kesuku-bangsaan di Indonesia seperti yang terjadi di Ambon, Kalimanian Barat dan Kalimantan Tengah. Berbagaikajiantentang kebu• geri dalam rangka suatu sistem dayaan suku-suku bangsa di In• pemerintahan kolonial.Sebalik• donesia,disamping bersifat aka• nya, setelah kemerdekaan pe• demik, juga memiliki tujuan ngetahuan tentang keanekara• praktis.Secaraakedemik dimak• gaman suku-bangsa dan kebu• sudkan untuk pengembangan dayaan di Indonesia,merupakan ilmu pengetahuan, sedangkan bahan penting guna terwujud• secara praktis salah satu man• nya integrasinasionaldi Indone• faatnyaadalah untuk kepenting• sia. an pembangunan dalam arti lu• Manusia dan kebudayaan as. Di masa penjajahan, penge• merupakan kesatuan yang tidak tahuan mengenai suku-bangsa terpisahkan, dan makhluk ma• dan kebudayaan di Indonesia; nusia merupakan 'pendukung pernah diterapkan untuk me• kebudayaan.Sekalipunmakhluk nguasai dan mengatur anak ne- manusia mati, tetapi kebuda-
*) Guru Besar Antropologi Fakultas I/mu Budaya Universitas Gadjah Mada.
" ., - individu lainnya ke generasi, maka suatu kebudayaan ., karena ia diperlukan harus pula wariskan mam• pu suatu mampu kepada keturunannya, mengemba sistem mengembangk demikian ngkan komuni• an seterusnya. gagasan• kasi yang Pewarisan gagasanny jauh lebih kebudayaan a dalam kompleks makhluk bentuk daripada manusia, tidak lam• bang- yang selalu hanya lambang dimiliki terjadi secara vokal binatang, vertikal atau berupa ba• ialah kepada anak- hasa; serta berupa cucu mereka; dikomunik bahasa, melainkan asikan baik lisan, dapat pula ke• pada tertulis dilakukan orang lain maupun secara dengan dalam horizontal kepan• bentuk atau manusia daiannya bahasa yang satu berbicara isyarat. dapat belajar dan Agar kebudayaan menulis. suatu ke• dari manusia Kebuda budayaan lain• nya. yaan dapat Berbagai berkemban merespon pengalaman g se• cara ber• bagai makhluk akumulatif masalah manusia , dan kelangsung dalam rangka semakin an hidup kebudayaanny lama makhluk a, akan bertambah manusia diterus• kan banyak dan tetap kepada serta dipelajari generasi kompleks. oleh berikutnya Untuk generasi atau meneruska berikutnya, dikomunikasik n• nya dari serta tetap an dengan generasi 'lestari'; pada waktu bukan hanya v L}ClLIQE,Ql p1v.:,c.:, v J yang berwujud l\,ClllUU},'clll lllct- dapat -----o bersamaan sebuah unit nusia telah diandalkan maupun geopolitik melahirkan ciri untuk me• ber• lainan, semata, kea• menuhi dimungkink tetapi nekaragaman kebutuhan an adanya dalam bentuk budaya. pokok para unsur-unsur kenyataann Keanekaraga individu. persamaan ya man Kebudayaan di samping senantiasa kebuda• yaan mengenal ru• perbedaan- mengandun di Indonesia, ang, tempat perbedaan. g kera• di perkaya oleh tumbuh dan Karenanya gaman kehadiran ber• kembang; itu di luar kelompok pendukung serta masanya, sosial dan kebu• dayaan mengalami pe• suatu sistem dari bangsa- rubahan; kebudayaan budaya bangsa lain. penambahan dipandang yang Sejak berabad- dan ketinggalan tercermin abad yang pengurangan. zaman atau pada lalu, karena Manusia tidak anakro• keanekaraga penjajahan, berada pada nistik, dan man hubungan dua tempat di luar kebu• perdagangan, atau ruang tempatnya dayaan penyebarluasan sekaligus, dan di• pandang suku-bangsa agama, ia hanya dapat asing atau dan sub cul• eksploitasi pindah ke ruang janggal. ture. Melalui kekayaan alam, lain pada masa Identitas perjalanan dan untuk yang berbeda. masa dan sejarah, berbagai tujuan Pergerakan ini ruang lain. Selain oleh telah berakibat mempunyai orang Portugis pada persebar• makna dan Belanda, an penting da• kawasan kebudayaan, lam Nusan• tara dari masa ke persoalan telah didatangi masa, dan dari kebudayaan oleh orang• satu tempat . Se• buah orang dari ke tempat lain. negara Cina-Daratan, Sebagai modern, India dan akibatnya, di yaitu na• Arab. Banyak berbagai tempat tion state di antara mereka itu, atau fishing akhimya Keanekara pac communities, menetap di ~amanSuk u1oeuaKan e) masyarakat u-Bangsa rnenurur pe• tani- Nusantara. diIndonesl Selama ratusan a . xom• pedesaan atau ta• hun pleksitas peasant com• Berbagai mereka keberadaannya suku-bangsa munities, dan (Koentjara masyarakat di N usan• tara; di Indo• nin• grat, perko• taan lahirlah generasi nesia, di keturunan 1963). yang samping Berdasarka mereka yang kompleks atau dapat n sistem sebagian besar urban complex dibeda• kan mata kini telah societies. berdasarkan pencaharia menjadi Selanjutnya, sistem mata n warganegara berdasarkan pencaharian hidupnya, In• donesia. kompleksitas hidupnya, ada enam Kehadiran mere• ka, juga da- klasifikasi, mereka, di berbagai yaitu: a) suku-bangsa samping telah masyarakat di In• donesia memperkaya pemburu terbagi ke ke• budayaan dan pera• dalam tiga ti• di Indonesia mu atau pologi, yaitu: dan me• hunting a) masyarakat rupakan suatu and food rum• pun atau potensi yang gather• ing tribal ber• manfaat societies;b) communities, dalam masyarakat b) komunitas pembangunan; peter• nak kecil atau juga atau little com• mengandung pastoral munities, danc) potensi kon• societies, komunitas flik sehingga c) kom• pleks merupakan masyarakat atau complex masa• lah dalam peladang communities. rangka atau shift• Sekalipun mengasimila• ing sikannya ke masyarakat cultivators pem• buru dalam suatu societies, integra• si dan peramu d) pada sebagi• nasional di masyarakat Indonesia. an besar nelayan tempat di dunia se• pemburu penduduk orang Kubu di makin dan di sekitar Sumatra. keciljumlahny peramu daerah da• Mereka belum a, tetapi di ha• sil nau di mengenal Indonesia hutan, Paniai budidaya masih terdapat antara lain Irian Jaya, tanaman, dan sejum• lah penduduk dan Suku hidup penduduk di Lembah Anak berkelompok yang hidup Baliem di Dalam dalam se• bagai Irian Jaya, atau - - - manusia kasikan lebih ., dalam ke• pada kompleks wariskan kepada rangka orang lain daripada yang keturunannya kebudaya dengan dimilikibinata , annya, kepan• ng, ialah demikian akan daiannya berupa seterusnya. diterus• berbicara bahasa, baik Pewarisan kan kepada dan lisan, tertulis kebudayaan generasi menulis. maupun makhluk berikutny Kebuda dalam bentuk manusia, a atau yaan bahasa isyarat. tidak selalu dikomuni berkemban Agar suatu hanya terjadi kasikan g se• cara ke• budayaan secara vertikal dengan akumulatif dapat atau kepada individu , dan merespon anak-cucu lainnya semakin ber• bagai mereka; karena ia lama masalah melainkan mam• pu bertambah kelangsungan dapat pula mengemb banyak hidup dilakukan angkan serta makhluk secara gagasan• kompleks. manusia dan horizontal gagasanny Untuk tetap atau manusia a dalam meneruska dipelajari yang satu bentuk n• nya dari oleh generasi dapat belajar lam• generasi ke berikutnya, kebudayaan bang- generasi, serta tetap dari manusia lambang diperlukan 'lestari'; maka lain• nya. vokal suatu suatu Berbagai berupa ba• sistemkom kebudayaan pengalaman hasa; serta uni• kasi harus pula makhluk dikomuni yang jauh mampu mengembang v v J kebudayaan mempunyai kan ----o dapat , dari masa makna penting diandalkan ke masa, da• lam untuk me- dan dari persoalan menuhi satu tempat kebudayaan. kebutuhan ke tempat Se• buah pokok para lain. Sebagai negara individu. akibatnya, modern, yaitu Kebuda di berbagai na• tion state yaan tempat pada bukan hanya mengenal waktu yang berwujud ru• ang, bersamaan sebuah unit ternpat maupun geopolitik tumbuh ber• lainan, semata, tetapi dan ber• dimungkink dalam kembang; an adanya kenyataannya serta unsur-unsur senantiasa mengalami persamaan mengandung pe• ru baha di samping kera• gaman n; perbedaan- kelompok penambaha perbedaan. sosial dan n dan Karenanya sistem budaya pengurang itu di luar yang an. masanya, tercermin pada Manusia suatu keanekaragam tidak berada kebudayaan an kebu• pada dua dipandang dayaan suku- tempat ketinggalan bangsadan sub atau ruang zaman a tau cul• ture. sekaligus, anakro• Melalui dan ia nistik, dan di perjalananseja hanya dapat luar rah, pindah ke tempatnya ruang lain di• pandang pada masa asing atau yang janggal. berbeda. Identitas Pergerakan masa initelahbera dan kibatpada ruang persebar• an [Jt:1 L1a5a1 dari Cina- p1 v,:n::.:, dalam pac cnoeuaxan 1'.Cl uuupau Daratan, pembangun menurur 111a• nusia India dan an; juga xom• pleksitas telah Arab. mengandun mereka melahirkan ciri Banyak di g potensi (Koentjaranin kea• antara kon• flik • grat, nekaragamanb merekaitu, sehingga 1963).Berdas entuk budaya. akhimya merupakan arkan sistem . menetap di masa• lah mata Keanekaraga Nusantara. dalam man kebuda• pencaharian Selama rangka hidupnya, ada yaan di ratusan ta• mengasimil Indonesia, enam hun a• klasifikasi, diperkaya keberadaa sikannyake olehkehadiran nnya di yaitu: a) dalam suatu masyarakat pendukung Nusan• integra• si kebu• dayaan pemburu dan tara;lahirla nasional di pera• mu atau dari bangsa- h generasi Indonesia. hunting and bangsa lain. keturunan food gather• ing Sejak merekayan Keanekara societies;b) berabad-abad g sebagian ~aman Suku- masyarakat yang lalu, besar kini Bangsa di peter• nak karena telah Indonesia . atau pastoral penjajahan, menjadi societies, c) hubungan warganega Berbagai masyarakat perdagangan, ra In• suku- peladang atau penyebarluasa donesia. bangsadi shift• ing n agama, Kehadiran Indo• nesia, cultivators eksploitasi mereka, di di samping societies, d) kekayaan samping dapat masyarakat alam,dan telah dibeda• kan nelayan untuk berbagai memperka berdasarka ataufishing tujuan lain. ya ke• n sistem communities, Selain oleh budayaan mata e) masyarakat orang di pencaharia pe• tani- Portugis dan Indonesia nhidupnya, pedesaan atau Belanda, dan me• juga da- peasant com• kawasan rupakan munities, dan Nusan• tara suatu masyarakat telah potensi perko• taan didatangi oleh yang ber• yang orang• orang manfaat kompleks atau urban complex little com• dunia se• Baliemdi Irian societies. munities, makin Jaya, Selanjutnya, dan c) keciljumla penduduk di berdasarkank komunitas hnya, tetapi sekitar daerah ompleksitasm kom• pleks di da• nau di ere• ka, atau Indonesia Paniai Irian berbagai complex masih Jaya, dan suku-bangsa communities terdapat Suku Anak di In• donesia . sejum• lah Dalam atau terbagi ke Sekalip penduduk orang Kubu di dalam tiga ti• un yang hidup Sumatra.Mere pologi,yaitu:a masyaraka se• bagai kabelum ) t pem• pemburu mengenal masyarakatru buru dan dan peramu budidaya m• pun atau peramu ha• sil tanaman, dan tribal pada hutan, hidup communities, sebagi• an antara lain berkelompok b) komunitas besar penduduk dalam kecil atau tempat di di Lembah diklasifik jumlah yang relatif tidak banyak. Indonesia terdapat sekitar 300 asikan Bersama-samasebagaidengan pen• suku-bangsa, dan ada pula yang duduk yang mengatakan jauh lebih banyak kelom• masih hid up dari jumlah tersebut. po k sebagai masyarak peladang at 347) menilai bahwa sampai berpindah- terasing, saat kini berapakah pindah atau di sebenarnya ma• sing-masing jumlah suku-bang• sa di orang Togutil Indonesia, masih sukar di• di Halmahera tentukan secara pas ti. Hal ini Te• ngah; an• tara lain disebabkan oleh mereka sering ruang diklasifikasi• lingkup istilah konsep kan sebagai suku• 'masyarakat ter• asing'. Kategorisasi bahwa suatu komunitas atau suku- bangsa Tabel 1. i saran Dist f 'Kebangsaan' ribu i Bumiputera Eropa si k Cina Arab Asia Pen a Total lainnya dud s uk i 1860 12.514 Hin ... 149 6 B 1870 16.233 dia- 37 175 8 Bela e 1880 19.541 r 44 207 11 nda 1890 23.609 Pada d 55 242 14 1900 28.368 1860 a 72 277 18 - 1905 29.979 73 295 19 ... 1930 1920 34.429 ( dal 134 384 28 3 34.978 am 1930 40.981 ribu 193 582 42 11 41.71 an) Klas 1860 44 221 9
masyarak orang Badui di Banten
kesejahteraan at Jawa Barat, orang Donggo dan kemajuan, terasing, di peda• laman ter• u tama antara pegunungan Sumbawa yang lain orang Timur, orang Amma Toa berkaitan Laut yang di Su• lawesi Tengah, dan dengan proses mengemb sebagainya. akulturasi ara di Sementara itu, di dan sikap sepanjang kalangan il• muwan sosial, me• reka laut termasuk para ahli terhadap Kepulaua antropologi, masih terdapat inovasi. n Riau perbedaan dalam Berbagai dan Bajo mengartikan konsep suku- komunitas di bangsa sehingga lain yang juga kawasan berapakah tepatnya masing- dikla• pantai di ma• sing jumlah suku- sifikasikan Sulawesi bangsa di In• donesia, sebagai Uta• ra, masih bersimpang siur. Ada yang Kalimantan. Menurut H.J. mengatakan da pat Malinck.rodt, orang Dayak bahwa di empat dikla• sifikasikan ke dalam suku- enam rum• pun atau stammen bangsa ras, ialah Ke• nya-Kayan- yang Bahau, Ot Danum, Than, berbeda Moeroet, Klemantan dan bahasa dan Poenan. Jika diamati lebih adat-istia• lanjut, di kalangan orang datnya, Dayak Kali• mantan terdapat ialah orang 405 'suku' yang saling berbeda Manggarai, satu dengan lain• nya. Apabila Ngada, mereka berada di luar Pulau Ende-Lio Kalimantan, orang lain atau dan Sikka. mereka sendiri cen- Na• mun kalau ada di luar Pulau Flores, biasanya mereka dikla• sifikasikan oleh suku- bangsa lain• nya sebagai orang Flores atau suku- bangsa Flores. Hal yang sama juga terjadi di kalangan suku-suku- bangsa Dayak di Pu• lau 1 4 2 13 samping mereka itu tinggal di bangsa 8 9 69 16 dapat mengembang a tau 7 6 suatu lokasi49.344 yang menyempit, B yaitu Jawa 1 7 4 22 jauh dari 1930 jang• tergantung 8 4 6 kauan alat transportasi, biasanya 1900 59.138 91 a subyektivitas. 537 1905'27 Sebagai contoh, 55.000.000 37 45,89 5 3 240 68 0 juga 1.233 didasarkan71 atas tingkat n paling sedikit 89.3di .3 48 15 4 22 Pulau45Flores ter• 1920 .3 6 0 5 60.727 g Sunda s 17.000.000 14,1 Sumber: 27.7 a Madura Sta d 8.600.000 7,1 tist i 14.0 ical I Minangkabau Po n 4.000.000 3,3 d 7.0 cke Bugis clan Makassar t o 2,5 3.066.000 Bo n 5.0 ok e Batak s 2.414.000 2,0 of 4.0 Ind i Bali one a 2,222.000 1,8 sia, P 4.0 Bat a 24 Suku-Bangsa Lainnya d 24.448.000 20,3 avi a 39.0 a, Cina 19 1 3.250.000 2,7 41, 9 5.0 hl 7 m. 4 5, d a 120.000.000 100,0 dik uti n 195.0 p 1 Sumber: Pagkakaisa Pur 9 Research, Philipina, No.38. cell 9 5 Dijelaskan pula (19 bahwa angka- 64: Tahun angka untuk 38 Indonesia Tahun diambilkan dari 6). Suku- makalahlang Tabel 2. Bangsa/Go ditulis oleh Melly longan G.Tan, yang Distr dibacakan pada ibusi Jumlah AS IHL % Conference di Berba Manila pada 9 Jumlah gai Mei 197 4. (juta) Suku- Catatan: p akan selama 21 Untuk angka e tahun, penduduk 1995, dibuat r Indonesia naik dari oleh penulis k 120 juta menjadi dengan mem• i 195 juta; jadi ada r kenaikan 75 juta. derung lebih Kolonial mengetahui Indonesien mengidentifi Hindia- secara pasti oder die In• kasi• kan Belanda; jumlah seln des dirinya yang dan laju Malayischen sebagai hasilnya pertum• Archipel suku-bang• sa dimuat buhan pend (1884). Dayak; dalam uduk Sementara itu sekalipun di Volkstelli Indonesia pendapat lain antara satu ng pada ber• mengatakan dengan yang tahun dasarkan bahwa peng• lain merasa 1930. suku- gunaan kata memiliki Sensus bangsa Indonesia telah perbedaan. Penduduk dan dis• ada Di antara Indonesia tr_i, busi sebelumnya, sekitar 210 yang mereka. yaitu dipakai juta orang dilakukan oleh penduduk pada Indonesia Indonesia de• 1961 dan sebagai wasa ini, sulit Negara pada Bang• diketahui dasawarsa sa secara pasti ber• Ada distribusi ikutnya, penda pat jumlah dari tidak yang ma• sing- pernah mengata• masing mencan• kan bahwa suku-bangsa. tumkan kata Ter• akhir Indonesia kalinya, items per• tama Sensus suku- kali dipakai Penduduk di bangsa. oleh Indonesia Mengingat seorang yang memuat hal Jerman items suku- tersebut, Adolf bangsa adalah ada ke• Bastian yang dilaku• sulitan dalam kan oleh untuk bukunya, Pemerintah seorang sarjana akhir abad ini da pengertian etnologi dari XIX, disebutnya Asia Tenggara Ing• gris identifikasi Indie atau pada dewasa J.R.Logan diri sebagai India yang ini, ialah di dalam 'Indone• sia' diterje• tambah Tibet tulisannya masih tetap mahkan dari di barat laut "The relevan bahasa dan wilayah Ethnology of dikaji; Inggris "In• Cina Selatan the Indian Ar• terutama dies". Serupa di bagian chipelago" yang untuk dengan kata tirnur• laut; dimuat dalam kepentingan terse• but, termasuk ek• sistensi muncul pula seluruh Journal of the dari sebuah istilah lain wilayah di Laut Indian nation state ialah Cina dan Teluk Archipelago atau negara Achter- Bengali. Selain and Eastern bangsa. Indie atau itu, sampai Asia pada Jauh dengan akhir Hindia- 1850. Akira sebelum Bela• kang abad XIXjuga Nagazumi kolonial, yang dipakai istilah (1976) ber• tidak ada berbeda In• dische pendapat satu istilah dengan Archipel atau bahwa kata yang Voor-Indie Kepulauan masalah bila• men• cakup atau Indie; dan manakah, dan wilayah Hindia- pada baru pada oleh siapakah kepulauan Muka atau 1910 secara kata Indonesia nega• ra India resmi seluruh pertama Republik sekarang. wilayah daerah kalinya Indonesia; Akan teta• jajahan dipergunakan, juga tidak pi sampai Belanda di kurang begitu untuk suatu dengan Indo• nesia penting tujuan abad XVII, disebut daripada praktis sebutan dengan implikasi dari kata Achter- Neder• penggunaan tersebut. Indie landsch-Indie; kata Pada awal mencakup dan penduduk 'Indonesia' dan keda• wilayah pribumi yang 'orang-orang tangan yang lebih berada di sana Indonesia' Belanda luas daripa- di• sebut dalam arti untuk dengan politis. Sampai berda• lnlanders de• ngan gang, bumipu• tera. menjelang kawasan Bagi kaum sia' pada Perserikat as kon• sep nasionalis, 1920-an, an Para Nusantara istilah muncul Mahasisw melampaui Nederlandsch- pula kata a; lebih batas• batas lndie memiliki 'Nusantara populer negara RI ko• notasi '. dibanding sekarang. menghina Nagazu kan In• s Menu• rut ahli karena mi ulinde. kesusasteraan seolah• olah mengata Jawa C.C. Multatuli orang Jawa kan Berg dan atau atau Sunda kata Theodore C. E.F.E. merupakan 'Nusantar Th. Pegeaud; Douwes natives atau a' yang adalah kurang Dekker, aborigi• nes berarti tepat juga dari Negeri daerah memakai memakai Belanda. ribuan, kata kata Sebelum pertama Nusantara Nusantara, muncul kata kalinya se• bagai demikian Indonesia diperke• pengganti pula, yang di• nalkan Indonesia. B.H.M.Vl setujui oleh dalam Nu• santara ekke kaum pidato berarti 'pulau- memberi nasionalis, Soekarno pulau lain' narna Eduard pada dilihat sudut karya Douwes 1917 pada pandang sejarah Dekker pernah pembentu Indonesia (orang) Pulau mengusulkan kan dengan Jawa. 'lnsulinde', Verbond judul Banyak yaitu sebagai van Nusantara para pejabat alternatif Studeeren pada 1943 peme• rintah pengganti kata den atau (Nu• kolonial Inlanders; santara: A Belanda, sekalipun History of kurang senang sebutan the East dengan tersebut juga pemakaian In• dian kurang dapat kata Archipela dite• rima. Indonesia Sementara itu, go). Pada karena seiring de• 1951, mengandung ngan Armijn makna diterimanya Pane pernyataan kata 'Indone• memperlu memberon• tak. cerminan ekspresik fokus utama Sementara ke• an kajian itu J.J. bangkita identitas, etnisitas a tau Schrieke nnasional baik poli• kesukubangsa pada 1929 isme tik an adalah pernah Indone• maupun dikait• kan mengatakan sia. budaya. dengan bahwa Kata Sementara masalah penggunaan Indonesia itu, identitas, kata terse• adalah agaknya terutama yang but meng• disepakati dikaitkan merupakan bahwa dengan solidaritas Kohn Bangsa ke dalam sikap Indonesi dan loyalitas yang a bermusuhan seseo• rang dikutip di kalangan sebagai oleh Mele mereka. anggota. Talcott mahnya Berbagai Untuk Parsons, semanga konflik yang memahami sebuah t inte• berdimensi berbagai grasi etnisitas nation permasa• yang tersebut, state lahan yang disertai kesemuanya adalah " ada, Parsons oleh itu akhirnya a menguat• (1976) politicall akan bermuara menganjurka nya kepada y loyalitas n disintegrasi• organized serta hendaknya nya suatu di• kaitkan society solidarita negara-bangsa dengan latar which s pri• (nation state), belakang historical mordial dengan sejarah. Hal • berdime tuntutan tersebut ly enjoyed nsi pembagi• an penting a politik; wilayah artinya, legitimate tidak sehingga akan d claim jarang apalagi jika to in• me• dikaitkan dapat depende mungkinkan konsepsi ideal menggiri nce. munculnya tentang ng negara pendud uk suatu Revolusi nasional baru dalam sebuah Integratif bangsa yang lebih negara. dan yang ho• mogen. Menurut Hans Negara majernuk Dalam itu, sifat pen• duduk ada dua tulisannya majemuk Indonesia yang jenis mengenai dari bangsa berane• kawarna, penghalang heterogenita Indonesia, Koentjaraningrat dalam s politik di samping (1982: 345-346) integrasi suku-bang• merupakan melihat ada em• nasional, sa di kebang• pat masalah ialah (1) Indonesia, gaan pokok yang- yang William hendaknya diha• dapi, ialah berakar Liddle pula (a) pada (1970:4-5) dicermati mempersatukan dimensi mengidentifi bahwa aneka-warna pembela• kasikan keanekarag suku-bangsa, han aman (b) masalah horizontal, suku• hubungan yaitu bangsa antarumat perbedaan dan beragama, (c) suku- kebudayaa masalah bangsa, n tadi hubung• an ras, agama mengandu mayoritas- dan ng minoritas dan geografis; potensi (d) dan (2) konflik. integrasi pada Karenanya kebudayaan di tingkat untuk Papua dalam vertikal menuju rangka berupa suatu kebudayaan di perbedaan integrasi Indonesia. latar nasional Sementara belakang Indonesia itu dalam pendidikan yang konteks elite kota kokoh, revolusi yang ada integratif berpendidi sebagai suatu sejumlah kan, dan bangsa, ada kendala massa dua kekuatan yang harus pedesaan uta• ma yang diperhatika yang sating bersaing, n. Dalam berpandang ialah rasa rangka an primordial atau mempersat tradisional. primordial ukan Sementara sentiment, dan kesadaran perlindun akat, dan mela• atau civil politik gan suatu lui perjalanan politics pemerinta sejarah, (Geertz, anekawar• na h• an baru. 1963). suku-bangsa Untuk itu, Revolusi di Nusantara, perlu integratif pema• menjelma adalah haman menjadi bangsa 'ber- terhadap Indo• nesia. - unsur- Secara himpunny unsur weltanschaung, a kesuku- bangsa ini berbagai bangsaan diikat oleh visi kelompok dan ras dan idealisme primordial dalam yang - sistem diharapkan tradisional mampu perekono ke dalam berfungsi mian dan unit sebagai sistem politik; kemasyara nilai dan terutama katan institusi teras dinamika yang lebih (core) suatu ikatan besar dan pri• bangsa (nation tersebar. mordial state). Ka• Sebelumn secara renanya sifat ya historis fragmentasi kelompok dalam dari etnisitas tadi konteks dalam sistem berdiri sistem kekua• saan, sendiri• politik perlu dicermati sendiri, dan pere• agar tidak dan menuju konomian kemudian terjadinya berbagai harus disintegrasi suku- memiliki bangsa. bangsa. suatu Sebuah Sebagai kerangka negara modern ciptaan acuan dan bukan hanya dalam warisa terwujudkan lingkup n dalam se• buah 'bangsa' di hidup unit geopolitik bawah bermasyar semata, teta• pi juga dan andung sial- mengandung se• keragaman buda keragaman baga kelom• pok ya kelompok inya, sosial dan yang sosial dan perlu sistem beras sistem so- dicer sosial-bu• al mati daya yang dari agar berasal anek tidak dari awar men aneka• na uju warna suku disin suku- - tegra bangsa bang sL (sub sa Sebuah national (sub negara natio culture). modern Melalui nal (nation perjalanan cultu state) s~• jarah, re). , berbagai Kare buka proses nany n kehidupan a hanya manusia ber• terw telah bagai ujud melahirkan pola kan ciri• ciri frag dala dari ment m keanekara asi, sebua gaman baik h bentuk ber• unit budaya. dasar geop kan olitik Suku-Bangsa kesu se• dan Etnisitas ku- mata. Istilah bang Dala ethnic atau saan, m yang aga• keny diter• ma, ataan jemahkan orien nya ke dalam tasi juga istilah politi meng suku• k bangsa, istila n ng bukan berasal h itu atau Israel. dari kata sendi bang Dengan Yunani ri sa, kata lain, eOvikos beras yaitu menu• rut yang al suatu The artinya dari istila Shorter heathen akar h Oxford atau kata yang English penyemb eOv lazim Dictionary ah os (" dipak on berhala ethn ai Historical atau os") untu orang k Principles, yang ada dua yang diterj men tidak unju pengertian e• yang ter- ber- mah k Tuhan. kan pada _,
Dalam sebag bang _,
....... .-.. ....·:,- bahasa ai sa- ,_~.- ~':'::"'.' Yunani, natio bang ~~ ~:7-
saya =:.•:·-_··,
dikenal lembaga cal Society
luas yang pada ,-, ••• _....... 1u Kt!.... setelah dibentuk 1842.Lloyd dipakai di Paris Warner paaabang• sa-bangsa secara lima dalam tulisan yang non resmi tahun Brian M.du Kristen atau dalam sebelum Toit et al. non Yahudi, lembaga nya, ialah (1978:3)men dan (b) yang Societe jelaskan menunjuk didirika Ethnologiq bahwa yang kepada n pada ue de terkandung bangsa yang 1843di Par• is dalam masih me• London, serta penger• tian nyembah ialah yang ethnic berhala. Eth• dibentuk menunjuk Dalam nological di New pada indi• perkembang Society; Yorkpad vidu-individu an ber• yaitu a dalam ikutnya, menyeru American memper- . istilah itu • pai Ethnologi timbangkan di manakah pula which exists as a dirinya halnya ward Byron subgroup of a termasuk atau dalam - Re uter larger society". dimasukkan Handboo Dalam konteks se• bagai k of (New York, tersebut George anggota, Sociology Dryden dan adalah yang Press); serta Achillestidak didasar• kan terbit dalam Mo• menganjurkan atas latar dern bahwa ruang belakang Dictionary lingkup istilah kebu• dayaan. of Sociology eth• nic group Oleh karena dari George dapat itu istilah A. dan diterapkan bagi ethnic Achilles G. suatu kelompok cenderung The• yang memiliki lebih bersifat odorsson perbedaan asal sosio- (New York, usul dan tradisi kulturaldaripa Thomas kebudayaan, da yang ber• Y.Crowell, sekalipun kaitan dengan 1969);tidak kelom• pok ras. ditemu• kan tersebutmerupa Dalam entri kata kan mayori• tas Dictionary of ethnic group dalam suatu Sociology dari tetapi ada negara. Oleh G.Duncan entri kata karenanya, Mitchell's(Ch subgroup seperti dalam ica• go, yang kon• teks orang Aldine, pengertiann Amerika di 1968),tidak ya agak masa lalu (old ditemu• mendekati Americans) yang kan entri kata arti kata merupakan ethnic groups ethnic group; keturunan rnau• pun yang dide• Anglo- ethnicity, dan finisikan Saxons,dapat bahkan juga sebagai " dianggap tidak ...... a group sebagai ethnic ditemukanpe with a groups. mbatasan arti common Salah satu dalam entri cultural batasan lain kata tradition dari ethnocentrism. and a sense pengertian Demikian of identity ethnic-group, misal• nya juga u1aau roxus psi suku- ndil dan pe• dikemukakan ouaaya bangsa ran oleh yang dapat kesejarahan,ke Schemerhorn terpu• sat menyempi samaan fokus (1970:12), pada t,misalnya budaya atau yaitu " unsur- hanya ber• satu atau lebih merupakan unsur dasarkan un• sur-unsur kolektiva simbolik persamaa simbolik yang dalam suatu dalam n bahasa dijadi• kan masyarakat bentuk atau simbolkebersa yang lebih luas, yang dialek; dan maanmereka. yang memiliki melamba sebaliknya Selainitu, persa• maan ng• kan da• pat karena studi asal nenek- sebagai pula Schemer• horn moyang, baik suatu melebar tentang suku- secara nyata 'persamaa karena bangsa di• maupun n bangsa', terkan• lakukan di semu, yang misalnya dung tingkat mikro; mempunyai persamaa berbagai ia juga pengalaman n ciri-ciri variabel mengkaitkank sejarah sama fenotipe, lainnya. onsep suku- dan suatu religi, Definisi bang• sa ini kesa- bahasa, Scherm dengan pola erhorn masalah kekerabat (1970: golongan an, 12) minoritas, 'nasionali memberika nasionalisme, tas', nlabelsuku triba• lism, afiliasi -bang• sa cultural kesukuba dengan pluralism, dan ngsaan menampilk se• bagainya. atau an bebe• Etnisitas gabungan rapa atau dari variabelya ethnicity semua ng juga itu. De• dipandang merupakan ngan se- . bagai istilah yang demikian identitas relatif dapat seperti baru. Konotasi dipahami kesamaan arti yang jikakonse leluhur, terkan• dung kesamaana dalam istilah tersebut lebih tas bahwa of the English dipergunakan kesuku- yang per• Language 1969. untuk bangsaan tama kali Istilah tadi menunjuk . Karena• memakain baru terdapat kandungansif nya, ya adalah pada American at-sifatatau etnisitas David Heritage kuali- dapat Riesmanp Dictionary pula ada tahun edisi diarti• 1953 1973,yang kan dalam dika• takan sebagai Webster's berarti (1) 'kesuku- New kondisi yang bangsaan' EnglishDic• dimiliki oleh . Dalam tionary suatu suku- Oxford Internation bangsa. dan English al jilid (2) rasa harga Dictionary IIIyang diri suku• yang terbit bangsa. terbit pada Agaknya,kedu pada 1961. a penger• tian 1933, Lebih tersebut akan istilah lanjut juga selalu meng• tersebut dikemuka alami belum kan bahwa perubahan. dijumpai istilah Jika diamati, tetapi etnisitas pengertian baru tidak pertama adalah muncul ditemuka lebih sesuai dalam n dalam dalam edisi Dictionary anggapan tam• of the Nathan Glazer bahan dari English dan Oxford terbitan Moynihan, English Random karena lebih Dictio• House menggambar nary yang 1966,dan kan kondisi terbit tidak juga obyektif pada dijumpai (1976:1); 1972. Di dalam sedangkan sana American pada dijelaskan Heritage pengertianked Dictionary ua dikaitkan dengan 'harga adalah Pada konsepsi diri', yang bersifat hakikat ethnic-group sebe• narnya subyektif. nya, atau suku- berbag ai cukup dianggap collective ~·· . .., ..... pa• dipakai se• bagai interest". Lebih 'o"c:11 uan un• tuk masalah lanjut ia juga Konsep bu• menganali kesuku- mengatakan daya sis bangsaan bahwa dalam (Knutsson, etnisitas. apabila konsepsi 1970:98),kare Ber• bagai interrelasi etnisitas • nanya perbedaan mereka terkandung keanekaraga yang ada, cukup pemahaman man suku• tidak rendah. sebagai bangsa juga selalu Karena berikut. tergantung dapat itulah " .... it bagai• mana dianggap Epstein various dan dari sebagai (1978:93) interactional sudut etnisitas cenderung con• manakah sepanjang menilai texts, or kebudayaan di antara bahwa dichotomizatio didefinisikan. mereka etnisitas n are part Se• makin terjadi adalah beranekawar efektivitas lebih nanyasuku• relasi yang merupakan bangsa di mencermi fenomena suatu negara, nkan suatu politik, maka ting• gi- " ..... semakin rendahnya ethnicity is banyak level essensially terdapat integrasi a polit• ical varia• si so• sial. phenomenon, perbedaan Dengan involving a kebudayaan. kata lain, strug• gle Kare• nanya bahwa for power jika hanya fenomena among mendasarkan utama ethnic konsepsi dari groups in suku bangsa masalah furtherance semata, etnisitas and defence kiranya tidak atau yang of their ter• tentu Mitchell sering dipakai egies for pre untuk (1956),Epste oleh seseorang serving or mendapatk in increasing guna anpower (1958),Gluc mengidentifik control of dan kman (1961) asikan diri• resources, social priviledges dan Barth nya karena ada status or other (1969);serin dengan pihak pihak value a g meman• lain yang juga meaningful mengkaitka faatkan sering interpre• tation nstudi cultural mengidenti• feasible;......... mengenai tradition fikasikan ethnicity be• eth• nicity sebagai bahwa comes not one dengan senjata perilaku single perbedaan perjuangan seseo• rang itu universally latar nya. adalah terkait applicable term Studi belakang but rather the dengan latar mengenai kebudayaan belakang rep• resentation ethnicity dari suatu of a wide range suku- juga sering kolektivatert of inter• bangsanya. dikaitkan entu, relation in Untuk dengan terutarna melihat which the derajat yang ruang dominant ref• konformitas menunjuk lingkup erence is to an dari pada aspek anggota labeletnisitas, ethnic status mendasar suatu Nathan ascribed on the yang bersifat kolektiva melontar• kan basis primordial. (suku- gagasan yang ofbirth,langua Hal ini bangsa) mendasarkan ge, and dikarenakan dalam pada berbagai socialization". ada menerima peristiwa yang Sementara kecenderun norma- akhir-akhir ini itu Cohen gan bahwa norma bermuncul di (1969) juga pengelomp terten• tu du• berpendapat dari suatu okan dalam nia.Katabaru bahwa politi• proses suatu tersebut lebih sasi hubungan interaksi suku- men• antar suku- so• sial. bangsa bang• sa lebih cerminkan Oleh tertentu merupakan realitas dan karenanya suatu per• pernak• naan para ahli juangan dari baru sebagai antropolog suku-bangsa i seperti cerrninan per• ubaha n suatu pada pengaku e in turn realitas. sesuatu an means a Istilah baru yang lebih system of loyalitas tadi adalah besar dari ideas dan etnisitas yang masyarakat and sign solida• merupakan . and ritas di perluasan arti Studi association antara dari istilah etnistas s and kebuday ethnic group penting way of aan yang yang men• bagi behaving berbeda, cakup suatu and seperti rninoritas, negara communi• dikemuk subgroup plural, cating; (2) akan oleh mar• ginal agar Two men Ernest yang keane• of the Gellner merupakan karagama same (1984:6)b masya• rakat n suku- nations if , ah• wa pinggiran, bangsa and only kriteria kelompokyan dapat dalam if they rec• g diharapkan dikemban ognize suatu melakukan gkan each integra• other as asimila• si, sebagai si strategi belonging kelompokyang nasional nasional to the akan dihilang• sebaikny ke arah same kan (to a sebagai terwujudn nation. In disappear), berikut. ya other kelompok un• "(1) integrasi Two words, tuk nasional. men nations dilestarikan Nasionalis are of make the keberadaanny me yang the man, a (to continue dikemban same nation are as survivals), nation gkan the kelom• pok yang eksotik tentunya if and artefacts of membutu only if men's maupun yang hkan they conviction menyebalkan adanya share s and (troublesome); saling the loyalities yang same and kesemuanya culture, solidaritie itu ditujukan where s. untuk menuju cultur Untuk garis Kedua, dan 'mi• menuju pembatas apa dan noritas'. bagian di masa bagai• Apakah dari lalu, mana mereka masyarakat rnisalnya sebenamya saling yang lebih religi, bentuk- bertikai luas, mi• ba• hasa, bentuk disebabkan salnya dan konflik oleh kebu• sebagai satu afiliasi baru di tuhan akan nation state, politik; kalangan perhargaan pada yang mere• ka, (pres• tige), dasarnya ada masih termasuk kehormatan tiga masalah potensial konflik di (respect), hak• pokok yang bagi antara hak sipil (civil dibahasdalam munculn suku- rights), etnisi• tas. ya bangsa'ma kekuasaan Pertama, konflik. yoritas' Hari Poerwanto, 24 Keanekaragaman Suku Bangsa di Jumal Ketahanan Nasional, V111 (3), Indonesia ... Desember 2003 25
kesempata cerminan tadi oleh C.
politik n revivalis Geertz (political semata, me disebut power), me• identitas dengan ataukah akses lainkan suatu 'pri• mordial terhadap juga suku- affinities perekonomian berkaitan bangsa and (access to dengan yang attchments', economic suatu sering yang dimiliki ideologi disebut seseorang opportunity). dan pula sejak la• hir Ketiga, studi kepenting sebagai atau tentang an 'primord dimiliki etnisitas tidak tertentu. ial• ism'. karena hanya Karenany Identitas kela• sekedar a, yang hirannya dikaitkan kehadiran mendasa dengan (ascribed), suatu r dari masalah seperti kesa• etnisitas suatu mengejar se• maan merupaka suku- suatu hubungan n pula bangsa kekerabatan lebih baru yang dan menekan berubah memiliki ciri pertalian kan dari yang berbeda, darah, pada lingkup yaitu yang kelahiran, kepentin lokal ke memisahkan bahasa, dan gan supra antara merupakan umum. lokal kepentingan candi• date Karenan (nation umum dan for ya dalam state), pribadi yang nationhood'. suatu yaitu ke berbeda Ikatan revolusi arah dengan ciri primordial integratif kesatuan politik adalah ber• , politik primordial. terjadila yang Karena• nya lawanan h suatu lebih besar akan terjadi dengan pr~- dan lebih ketegangan kesadaran s~s.di kompleks an• tara ke• man~ peng• sistem politik warganegara organisasi kenegaraan an(civil annya. (civil politics) sense). Dalam dengan konsep ke• satuan sistem poli• kesadaran politik tik kewar• yang primordial; ganegaraan sebelumn atau terkandung ya terjadinya gagasan berskala suatu proses mengenai kecil yang integratif. kepentingan memiliki Sebagai publik yang oto• nomi akibatnya seringkali yang muncul pula bertolak relatif sesuatu yang belakang dan dipertentang dengan bersifat kan, di kepentingan primordia satu pihak pribadi. Atas l dan ingin tetap dasar itu muncullah integrate mempertaha pe• rilaku d, harus n• kan politik berubah identitas, modern ke arah terikat pada rasional yang kesatuan per• talian poli• tik darah, tempat tinggal, aga• -·---L-~ ..... : ....... itu logika -- n'3C;nn~l · diri dari ma dan .,,,;:lnO" tPr- politik 'kubu- tradisi; primordial kubu sementara itu diang• gap suku- ada tuntutan tak rasional. bang• sa' praktis Selanjutny dalam kemajuan, a, Geertz wujud antara lain (1964) hadirnya dimilikinya berpendapat suatu orde poli• tik bahwa jaringan yang lebih etnisitas efektif dan persekuta merupakan untuk n dan salah satu meningkatkan per• bentuk taraf saingan ideologi kehidupan. yang tertentu. Sebagai dilandasi Dalam akibatnya, jika sentimen konteks kedua hal itu rasa tersebut ia muncul bangga mendefinisika bersamaan, dan sating n ide• ologi maka dalam curiga• sebagai salah pengalaman mencuriga satu dari negara-nega• i. sistem budaya ra yang baru Biasanya, seperti halnya merdeka, sumber ke• penyele• saian keteganga percayaan, ketegangan n berupa filsafat, tersebut diwar• pemaksaa estetika, dan nai politik n hukum. primordial kehidupan Ideologi seperti ek• merupakan politik strim merupakan pemerinta kedaerahan, image yang han bvil rasialisme skema• tik politics) dan dari suatu 'modern' komunalisme. sosial order terhadap Jika ini kare• na pada politik terjadi, tidak dasarnya primordial jarang akan manusia ada• ; memunculka lah a sementara n political ~11;,it11 derung ~11k11-h;,ino- tertentu animal. mengklasifika ~;,i (Enloe, Etnisitas dapat sikan sese• 1973). dipandang orang hanya Karena• sebagai "sistem berdasarkan nya simbol.. .. dan atribut yang etnisitas merupakan dipakainya. bukan suara hati Di samping hanya nurani ditentukan suatu kolektif". Jika oleh bentuk ideolo• gi identifikasi yang adalah sistem diri melingkar budaya; secara seseorang, i individu logik ia etnisitas tetapi ia merupakan tidak di juga subordinat dari dasarkan terkait kepercayaan kategorisasi pada dan bukan se• obyektif, ikatan bagai tetapi lebih di pekerjaan, koordinat. dasarkan atas daerah Sebagai contoh per• sepsi geografi, ungkapan orang lain. klas sosial, bahwa Lebih agama, etnisitas se• lanjut ia juga jenis bagai ideologi; berpenda• pat kelamin, misalnya bahwa umur, ras ungkap• an etnisitas lebih dan 'sekali Jahudi meru• pakan ideologi. tetap Jahudi'. fenomena Setiap Semua kolektif manusia ikatan daripa• da adalah ma• tadi, perorangan, khluk hidup berbeda karenanya yang intensitas• dapat berkebudaya• nya; dimanfaatkan an, dan bahkan karenanya oleh para elit seseorang adalah poli• tik untuk meng• kurang membangun identifikasikan tepat ji strategi dirinya sebagai ka para menjaga ano-o-nt;,i rbri peneliti keamanan cen• negara. Et• karenanya alaman sekalipun nisitas lebih dapat masa lalu. tidak semua merupakan dipandang Selanjutny kasus etnisitas ekspresi sebagai a, etnisitas memiliki kultural tipologi juga dimensi daripada iden• titas merupaka inter• didasarkan pada yang n suatu nasional yang sistem nilai dan didasarkan konsep mampu minat. Se• lain pada per• berfikir. melintas itu, etnisitas sa maan Dalam h;,it;,i~-h;,it;,i~ npo-;,ir;,i: n;,ir;,i juga lebih ber• persepsi konteks Plit nnli- sifat emosional, dan peng• ini, saan, 'peka', yang memi• tik tetap harus Cynthia dan liki potensi mampu Enloe biasanya merubah membuat (1980:15- ber• tatatan poli• prediksi 16) mukim tik yang ada; mengenai menganj di (4) Suku- bagaimana urkan daerah- bangsa yang sikap dan suatu daerah memiliki perilaku suatu model per• potensi suku• bangsa pe• batasan; bersaing terhadap metaan. (2) dengan negara lain. Lebih Berbagai negara asing; Ini berarti lanjut suku- dan (5) apabila hal dikemuk bang• sa Suku-bangsa ini dapat di• a• kan yang yang cermati maka Enloe, berperan memiliki ak• etnisitas dapat bahwa dalam ses terbesar di• pakai pemetaa pereko• dalam untuk basis n tadi nomian; struktur yang peta keaman• antara antara telah terpola an suatu negara. lain lain di negaranya. Mengingat meliputi; karena (1) bi• asanya P hal tersebut, Suku• memiliki e se• bagai n langkah awal bangsa hak-hak u untuk meng• yang istime• t antisi pasi dikategor wa; (3) u gejolak ikan Suku- p kesukubang• sa• ngat bangsa Eksistens mukan dan sebagai alat i pluralisme dan mempersat pembangunan. suku• bangsa golongan ukan Sebaliknya di Indonesia, di berbagai ber• makna selain men• Indonesia, aspirasi, negatif jika cerminkan di baik memunculkan kekayaan samping sosial- kecenderungan budaya merupaka budaya, yang kurang bangsa juga n ekonomi, menguntungka membawa kebangga politik n bagi implika• si n dsb.nya. perkem• bangan dalam seharusny Semen• tara negara-bangsa kehidupan a pula itu perlu itu sendi• ri, sosial-bu• disada:ri kiranya misalnya dalam daya dan mengandu disadari bentuk peng• bemegara. ng bahwa unggulan suatu Karenanya, potensi nasionalis suku-bangsa keanekaraga konflik, me itu ter• tentu yang man suku- baik sendiri akhirnya akan bangsa bersifat merniliki me• nyebabkan latent dua sisi terjadinya maupun yang saling disintegra• si. ter• buka. ber• tolak Istilah Guna belakang, ethnic group menghind yaitu tidak da• pa t ari positif dan dipakai secara pecahnya negatif. universal, suatu Bermakna karena itu negara- positif perlu hati-hati bangsa, apabi• la dalam diperlukan dapat pemakaiannya. ikatan diterapkan Dalam kenya• nasionalis sebagai taannya, me, yang pengikat banyak di pada berbagai kalangan il• hakikatny kelompok muan sosial a masyarakat secara luas merupaka dalam cen• derung n meka• suatu mempergunaka nisme negara n termi- untuk bangsa, memperte misalnya G Barth, d nologi ethnic ro Bound groups, tidak Fr u ed aries, hanya ps eri Hans . untuk a k, n 19 Verme menunjuk d 94, ulen subgroups B dan "E dan o nd Cora minoritas, u uri Covers n ng (ed.), dan bahkan d Am• juga un• tuk and a E sterda menunjuk ri me m, Het semua es rgi Spinhu : ng is kelompok• T Publish Iss kelom pok he ues er, dalam S in Hlm.11 oc the -32. masyarakat ia yang An Cohen, Abner l aly O (ed.), memiliki sis 1974, perbedaan rg of a Urban kebu• dayaan Et Ethnici ni hni dan berbeda za ty, cit Tavisto keturunan. ti y", o ck Oleh karena dal Publi• n am itu pula maka of cation Th s, beta• pa C e luasnya ul An tu Londo refleksi thr n-New re op pemahaman D York. olo yang iff gy Enloe, er of Cynthi signifikan en dikaitkan Et a H., ce hn 1973, de• ngan , ici Ethnic etnisitas pada L ty: Conflic o Be t and dewasa ini. n• yo Politic do nd al Daftar n, Et Deve• Pustaka G hni lopme eo c nt, Barth, rg Gr Frederi e Bosto ou n, k, Al ps 1970, le Little an Brown Ethnic n. and Geertz, pte P.Moy Comp Cl r nihan, any. iff (ed or .), 1976, Epstein, A.L., Ne Eth• 1978, d, 1 w nicity: Ethos Yo and 9 Theory 6 rk, and Identil! Th f.: 4, Experi• "I e ence, Three Fre Studies d Massa e e chusett in Pr Ethnic ol s, Har• o ess vard itu, , Londo g Univer y Hl sity n, m. Tavis• as Press. a 47- tock 76. Knutsson, Public C Karl ation. ul Gellner, Eric, tu Er 1970, Frazier, ra ne "Di• E.Fran l st, choto klin, S 19 mizati 1957, ys 84, on Race te Na and and m tio Inte• Cultur ' , ns gration e da an " Contac la d dalam ts in m Na Frederi the Id tio k Moder e na Barth, n ol lis Ethnic World, o m, Groups Boston g Ba and , y sil Bounda Beacon a ries: n Bl Press. ac The d Social D k• we Or• is ganizat • ll. c ion of Glazer, Culture o nt Differ• Na ence, e tha nt Londo n n, , da D Georg n e av Da id Allen, nie A l Hlm.8 Koentjar N oen• 6-100. a as trism: ni io Theori Koentjaranin n na es of grat, 1963, g l, Confli Atlas ra Ja ct, Etnogr t, ka Ethnic afi 1 rta Attitud Seduni 9 , es and a, 9 Pe Croup Djakar 3, ner Behavi • ta, M bit or, Pener a Un New bit s ive York, Dian al rsit John Rakya a as Wiley t. h In & Son K do Inc. Koentjaranin e • grat (ed s ne Liddle, .), u sia Willia 1982, k . m R., Masala u 1970, h- b LeVine, Ethnici Ro • ty, Masala a ber h n Party t and Pemba g A. n• s Nation da al In• gunan: a n Bunga a tegrati D on: Ramp n on ai d An al Indone Antrop a d ologi n sian T. Case I Ca Terapa nt Study, mb New n, Ja• e• ell, karta, g Haven 19 , Yale LP3ES r 72, . a Univer Et sity si hn Press. Linton, Ralp (ed.), 1945, The Sci• Michell, J.C., 1974, "Perceptions ence of Man in the World of Etnicity and Ethnic Be• Crisis, New York, Colum• havior: An Emperical Ex• bia University Press. ploration", dalarn Urban Martin, James G and Clyde Ethnicity, Cohen, Abner W.Franklin, 1973, Mino• (ed.), Tavistock Publica• rity Group Relations, Ohio, tions, London-New York, Charles E. Merrill Publish• Hlm.1-36 .. ing Company. Nagazumi, Akira, 1976, "'Indo• and Political Development, nesia' dan 'Orang-Orang Canada, Little Brown & Indonesia' dalam lndone- Company. . sia: Masalah dan Peristiwa Bunga Rampai, Ichimura Sahlin,M.D., 1968, "Culture and dan Koentjaraningrat Environment; The Study (ed.), Jakarta, PT Grame• of Cultural Ecology", The• dia, Hlm.1-26. ory in Anthropology, R.A. Manners dan D. Kaplan Parsons, Talcott, 1975, "Some (ed.), London, Routledge Theoritical Consider• & Kegan Paul, Him. 367- ations on the Nature and 373. Trends of Change of Eth• nicity", dalam Ethnicity: Schermerhorn, R.A., 1970, Com• Theory and Experience, parative Ethnic Relations: A Nathan Glazer dan Framework of Theory and Daniel P. Moynihan, Mas• Research, New York, Ran• sachusetts, Harvard Uni• dom House. versity Press, Him. 53-83. Simpson,George E. danJ.Milton Pye, Lucian W ., Gabriel A. Al• Yinger, 1972, Racial and mond dan James S. Cole• Cultural Minorities: An man, 1973, Ethnic Conflict Analysis of Prejudice and Discrimination, New York, Harper and Row Publish• er. Toit, BrianM.du(ed.), 1978, Eth• nicity in Modern Africa, Westview Press, Colo• rado. Verdery, Katherine, 1994, "Eth• nicity, Nasionalism, and State-Making", dalam The Anthropology of Ethnicity: Beyond Ethnic Groups and Boundaries, Hans Ver• meulen dan Cora Govers (ed.), Amsterdam, Het Spinhuis Publisher, Him. 33-58.