Anda di halaman 1dari 35

KEANEKARAGAMAN SUKU•

BANGSA DI INDONESIA DAN


MASALAH ETNISITAS
Hari Poerwanto"')

Pada akhir-akhir ini, di berbagai belahan dunia


telah terjadi gerakan-gerakan kesuku-bangsaan, baik
yang menuntut otonomi yang lebih luas maupun berupa
gerakan kemerdekaan yang ingin memisahkan diri dari
'negara induknya' semula. Munculnya berbagai gerakan
tersebut ada yang beranggapan merupakan indikasi bahwa
proses menuju asimilasi dalam rangka suatu negara
kesatuan yang lebih besar, telah mengalami hambatan atau
kegagalan. Peristiuia runtuhnya negara adidaya Uni
Soviet, konflik berke• panjangan di bekas negara
Yugoslavia, pertentangan antara orang Tamil dan Sinha/a
di Srilangka, dan sebagainya; merupakan fenomena yang
menandai akhir abad XX, termasuk berbagai konflik
kesuku-bangsaan di Indonesia seperti yang terjadi di
Ambon, Kalimanian Barat dan Kalimantan Tengah.
Berbagaikajiantentang kebu• geri dalam rangka suatu sistem
dayaan suku-suku bangsa di In• pemerintahan kolonial.Sebalik•
donesia,disamping bersifat aka• nya, setelah kemerdekaan pe•
demik, juga memiliki tujuan ngetahuan tentang keanekara•
praktis.Secaraakedemik dimak• gaman suku-bangsa dan kebu•
sudkan untuk pengembangan dayaan di Indonesia,merupakan
ilmu pengetahuan, sedangkan bahan penting guna terwujud•
secara praktis salah satu man• nya integrasinasionaldi Indone•
faatnyaadalah untuk kepenting• sia.
an pembangunan dalam arti lu• Manusia dan kebudayaan
as. Di masa penjajahan, penge• merupakan kesatuan yang tidak
tahuan mengenai suku-bangsa terpisahkan, dan makhluk ma•
dan kebudayaan di Indonesia; nusia merupakan 'pendukung
pernah diterapkan untuk me• kebudayaan.Sekalipunmakhluk
nguasai dan mengatur anak ne- manusia mati, tetapi kebuda-

*) Guru Besar Antropologi Fakultas I/mu Budaya Universitas Gadjah Mada.


" ., - individu
lainnya
ke
generasi,
maka suatu
kebudayaan
., karena ia diperlukan harus pula
wariskan mam• pu suatu mampu
kepada
keturunannya, mengemba sistem mengembangk
demikian ngkan komuni• an
seterusnya. gagasan• kasi yang
Pewarisan gagasanny jauh lebih
kebudayaan a dalam kompleks
makhluk bentuk daripada
manusia, tidak lam• bang- yang
selalu hanya lambang dimiliki
terjadi secara vokal binatang,
vertikal atau berupa ba• ialah
kepada anak- hasa; serta berupa
cucu mereka; dikomunik bahasa,
melainkan asikan baik lisan,
dapat pula ke• pada tertulis
dilakukan orang lain maupun
secara dengan dalam
horizontal kepan• bentuk
atau manusia daiannya bahasa
yang satu berbicara isyarat.
dapat belajar dan Agar
kebudayaan menulis. suatu ke•
dari manusia Kebuda budayaan
lain• nya. yaan dapat
Berbagai berkemban merespon
pengalaman g se• cara ber• bagai
makhluk akumulatif masalah
manusia , dan kelangsung
dalam rangka semakin an hidup
kebudayaanny lama makhluk
a, akan bertambah manusia
diterus• kan banyak dan tetap
kepada serta dipelajari
generasi kompleks. oleh
berikutnya Untuk generasi
atau meneruska berikutnya,
dikomunikasik n• nya dari serta tetap
an dengan generasi 'lestari';
pada waktu bukan hanya
v L}ClLIQE,Ql p1v.:,c.:,
v J yang berwujud
l\,ClllUU},'clll lllct-
dapat
-----o bersamaan sebuah unit
nusia telah
diandalkan maupun geopolitik
melahirkan ciri
untuk me• ber• lainan, semata, kea•
menuhi dimungkink tetapi nekaragaman
kebutuhan an adanya dalam bentuk budaya.
pokok para unsur-unsur kenyataann Keanekaraga
individu. persamaan ya man
Kebudayaan di samping senantiasa kebuda• yaan
mengenal ru• perbedaan- mengandun di Indonesia,
ang, tempat perbedaan. g kera• di perkaya oleh
tumbuh dan Karenanya gaman kehadiran
ber• kembang; itu di luar kelompok pendukung
serta masanya, sosial dan kebu• dayaan
mengalami pe• suatu sistem dari bangsa-
rubahan; kebudayaan budaya bangsa lain.
penambahan dipandang yang Sejak berabad-
dan ketinggalan tercermin abad yang
pengurangan. zaman atau pada lalu, karena
Manusia tidak anakro• keanekaraga penjajahan,
berada pada nistik, dan man hubungan
dua tempat di luar kebu• perdagangan,
atau ruang tempatnya dayaan penyebarluasan
sekaligus, dan di• pandang suku-bangsa agama,
ia hanya dapat asing atau dan sub cul• eksploitasi
pindah ke ruang janggal. ture. Melalui kekayaan alam,
lain pada masa Identitas perjalanan dan untuk
yang berbeda. masa dan sejarah, berbagai tujuan
Pergerakan ini ruang lain. Selain oleh
telah berakibat mempunyai orang Portugis
pada persebar• makna dan Belanda,
an penting da• kawasan
kebudayaan, lam Nusan• tara
dari masa ke persoalan telah didatangi
masa, dan dari kebudayaan oleh orang•
satu tempat . Se• buah orang dari
ke tempat lain. negara Cina-Daratan,
Sebagai modern, India dan
akibatnya, di yaitu na• Arab. Banyak
berbagai tempat tion state di antara
mereka itu, atau fishing
akhimya Keanekara pac communities,
menetap di ~amanSuk u1oeuaKan e) masyarakat
u-Bangsa rnenurur pe• tani-
Nusantara. diIndonesl
Selama ratusan a . xom• pedesaan atau
ta• hun pleksitas peasant com•
Berbagai mereka
keberadaannya suku-bangsa munities, dan
(Koentjara masyarakat
di N usan• tara; di Indo• nin• grat, perko• taan
lahirlah generasi nesia, di
keturunan 1963). yang
samping Berdasarka
mereka yang kompleks atau
dapat n sistem
sebagian besar urban complex
dibeda• kan mata
kini telah societies.
berdasarkan pencaharia
menjadi Selanjutnya,
sistem mata n
warganegara berdasarkan
pencaharian hidupnya,
In• donesia. kompleksitas
hidupnya, ada enam
Kehadiran mere• ka,
juga da- klasifikasi,
mereka, di berbagai
yaitu: a) suku-bangsa
samping telah
masyarakat di In• donesia
memperkaya
pemburu terbagi ke
ke• budayaan
dan pera• dalam tiga ti•
di Indonesia
mu atau pologi, yaitu:
dan me•
hunting a) masyarakat
rupakan suatu
and food rum• pun atau
potensi yang
gather• ing tribal
ber• manfaat
societies;b) communities,
dalam
masyarakat b) komunitas
pembangunan;
peter• nak kecil atau
juga
atau little com•
mengandung
pastoral munities, danc)
potensi kon•
societies, komunitas
flik sehingga
c) kom• pleks
merupakan
masyarakat atau complex
masa• lah dalam
peladang communities.
rangka atau shift• Sekalipun
mengasimila• ing
sikannya ke masyarakat
cultivators pem• buru
dalam suatu societies,
integra• si dan peramu
d) pada sebagi•
nasional di masyarakat
Indonesia. an besar
nelayan tempat di
dunia se• pemburu penduduk orang Kubu di
makin dan di sekitar Sumatra.
keciljumlahny peramu daerah da• Mereka belum
a, tetapi di ha• sil nau di mengenal
Indonesia hutan, Paniai budidaya
masih terdapat antara lain Irian Jaya, tanaman, dan
sejum• lah penduduk dan Suku hidup
penduduk di Lembah Anak berkelompok
yang hidup Baliem di Dalam dalam
se• bagai Irian Jaya, atau
- - - manusia kasikan lebih
., dalam ke• pada kompleks
wariskan
kepada rangka orang lain daripada yang
keturunannya kebudaya dengan dimilikibinata
, annya, kepan• ng, ialah
demikian akan daiannya berupa
seterusnya. diterus• berbicara bahasa, baik
Pewarisan kan kepada dan lisan, tertulis
kebudayaan generasi menulis. maupun
makhluk berikutny Kebuda dalam bentuk
manusia, a atau yaan bahasa isyarat.
tidak selalu dikomuni berkemban Agar suatu
hanya terjadi kasikan g se• cara ke• budayaan
secara vertikal dengan akumulatif dapat
atau kepada individu , dan merespon
anak-cucu lainnya semakin ber• bagai
mereka; karena ia lama masalah
melainkan mam• pu bertambah kelangsungan
dapat pula mengemb banyak hidup
dilakukan angkan serta makhluk
secara gagasan• kompleks. manusia dan
horizontal gagasanny Untuk tetap
atau manusia a dalam meneruska dipelajari
yang satu bentuk n• nya dari oleh generasi
dapat belajar lam• generasi ke berikutnya,
kebudayaan bang- generasi, serta tetap
dari manusia lambang diperlukan 'lestari'; maka
lain• nya. vokal suatu suatu
Berbagai berupa ba• sistemkom kebudayaan
pengalaman hasa; serta uni• kasi harus pula
makhluk dikomuni yang jauh mampu
mengembang v
v
J
kebudayaan mempunyai
kan ----o dapat , dari masa makna penting
diandalkan ke masa, da• lam
untuk me- dan dari persoalan
menuhi satu tempat kebudayaan.
kebutuhan ke tempat Se• buah
pokok para lain. Sebagai negara
individu. akibatnya, modern, yaitu
Kebuda di berbagai na• tion state
yaan tempat pada bukan hanya
mengenal waktu yang berwujud
ru• ang, bersamaan sebuah unit
ternpat maupun geopolitik
tumbuh ber• lainan, semata, tetapi
dan ber• dimungkink dalam
kembang; an adanya kenyataannya
serta unsur-unsur senantiasa
mengalami persamaan mengandung
pe• ru baha di samping kera• gaman
n; perbedaan- kelompok
penambaha perbedaan. sosial dan
n dan Karenanya sistem budaya
pengurang itu di luar yang
an. masanya, tercermin pada
Manusia suatu keanekaragam
tidak berada kebudayaan an kebu•
pada dua dipandang dayaan suku-
tempat ketinggalan bangsadan sub
atau ruang zaman a tau cul• ture.
sekaligus, anakro• Melalui
dan ia nistik, dan di perjalananseja
hanya dapat luar rah,
pindah ke tempatnya
ruang lain di• pandang
pada masa asing atau
yang janggal.
berbeda. Identitas
Pergerakan masa
initelahbera dan
kibatpada ruang
persebar•
an
[Jt:1 L1a5a1 dari Cina-
p1 v,:n::.:, dalam pac cnoeuaxan
1'.Cl uuupau Daratan, pembangun menurur
111a• nusia India dan an; juga xom• pleksitas
telah Arab. mengandun mereka
melahirkan ciri Banyak di g potensi (Koentjaranin
kea• antara kon• flik • grat,
nekaragamanb merekaitu, sehingga 1963).Berdas
entuk budaya. akhimya merupakan arkan sistem
. menetap di masa• lah mata
Keanekaraga Nusantara. dalam
man kebuda• pencaharian
Selama rangka hidupnya, ada
yaan di ratusan ta• mengasimil
Indonesia, enam
hun a• klasifikasi,
diperkaya keberadaa sikannyake
olehkehadiran nnya di yaitu: a)
dalam suatu masyarakat
pendukung Nusan• integra• si
kebu• dayaan pemburu dan
tara;lahirla nasional di pera• mu atau
dari bangsa- h generasi Indonesia. hunting and
bangsa lain. keturunan food gather• ing
Sejak merekayan Keanekara societies;b)
berabad-abad g sebagian ~aman
Suku- masyarakat
yang lalu, besar kini Bangsa di peter• nak
karena telah Indonesia
. atau pastoral
penjajahan, menjadi societies, c)
hubungan warganega Berbagai masyarakat
perdagangan, ra In• suku- peladang atau
penyebarluasa donesia. bangsadi shift• ing
n agama, Kehadiran Indo• nesia, cultivators
eksploitasi mereka, di di samping societies, d)
kekayaan samping dapat masyarakat
alam,dan telah dibeda• kan nelayan
untuk berbagai memperka berdasarka ataufishing
tujuan lain. ya ke• n sistem communities,
Selain oleh budayaan mata e) masyarakat
orang di pencaharia pe• tani-
Portugis dan Indonesia nhidupnya, pedesaan atau
Belanda, dan me• juga da- peasant com•
kawasan rupakan munities, dan
Nusan• tara suatu masyarakat
telah potensi perko• taan
didatangi oleh yang ber• yang
orang• orang manfaat kompleks atau
urban complex little com• dunia se• Baliemdi Irian
societies. munities, makin Jaya,
Selanjutnya, dan c) keciljumla penduduk di
berdasarkank komunitas hnya, tetapi sekitar daerah
ompleksitasm kom• pleks di da• nau di
ere• ka, atau Indonesia Paniai Irian
berbagai complex masih Jaya, dan
suku-bangsa communities terdapat Suku Anak
di In• donesia . sejum• lah Dalam atau
terbagi ke Sekalip penduduk orang Kubu di
dalam tiga ti• un yang hidup Sumatra.Mere
pologi,yaitu:a masyaraka se• bagai kabelum
) t pem• pemburu mengenal
masyarakatru buru dan dan peramu budidaya
m• pun atau peramu ha• sil tanaman, dan
tribal pada hutan, hidup
communities, sebagi• an antara lain berkelompok
b) komunitas besar penduduk dalam
kecil atau tempat di di Lembah
diklasifik
jumlah yang relatif tidak banyak. Indonesia terdapat sekitar 300
asikan
Bersama-samasebagaidengan pen• suku-bangsa, dan ada pula yang
duduk yang mengatakan jauh lebih banyak
kelom•
masih hid up dari jumlah tersebut.
po k
sebagai masyarak
peladang at 347) menilai bahwa sampai
berpindah- terasing, saat kini berapakah
pindah atau di sebenarnya ma• sing-masing
jumlah suku-bang• sa di
orang Togutil Indonesia, masih sukar di•
di Halmahera tentukan secara pas ti. Hal ini
Te• ngah; an• tara lain disebabkan oleh
mereka sering ruang
diklasifikasi• lingkup istilah konsep
kan sebagai suku•
'masyarakat
ter• asing'.
Kategorisasi
bahwa suatu
komunitas
atau suku-
bangsa
Tabel 1. i saran
Dist f 'Kebangsaan'
ribu i
Bumiputera Eropa
si k Cina Arab Asia
Pen a Total lainnya
dud s
uk i 1860 12.514
Hin ... 149 6
B 1870 16.233
dia- 37 175 8
Bela e 1880 19.541
r 44 207 11
nda 1890 23.609
Pada d 55 242 14
1900 28.368
1860 a 72 277 18
- 1905 29.979
73 295 19 ...
1930 1920 34.429
( dal 134 384 28 3
34.978
am 1930 40.981
ribu 193 582 42 11
41.71
an)
Klas 1860
44 221 9

masyarak orang Badui di Banten


kesejahteraan at Jawa Barat, orang Donggo
dan kemajuan, terasing, di peda• laman
ter• u tama antara pegunungan Sumbawa
yang lain orang Timur, orang Amma Toa
berkaitan Laut yang di Su• lawesi Tengah, dan
dengan proses mengemb sebagainya.
akulturasi ara di Sementara itu, di
dan sikap sepanjang kalangan il• muwan sosial,
me• reka laut termasuk para ahli
terhadap Kepulaua antropologi, masih terdapat
inovasi. n Riau perbedaan dalam
Berbagai dan Bajo mengartikan konsep suku-
komunitas di bangsa sehingga
lain yang juga kawasan berapakah tepatnya masing-
dikla• pantai di ma• sing jumlah suku-
sifikasikan Sulawesi bangsa di In• donesia,
sebagai Uta• ra, masih bersimpang siur. Ada
yang Kalimantan. Menurut H.J.
mengatakan da pat Malinck.rodt, orang Dayak
bahwa di empat dikla• sifikasikan ke dalam
suku- enam rum• pun atau stammen
bangsa ras, ialah Ke• nya-Kayan-
yang Bahau, Ot Danum, Than,
berbeda Moeroet, Klemantan dan
bahasa dan Poenan. Jika diamati lebih
adat-istia• lanjut, di kalangan orang
datnya, Dayak Kali• mantan terdapat
ialah orang 405 'suku' yang saling berbeda
Manggarai, satu dengan lain• nya. Apabila
Ngada, mereka berada di luar Pulau
Ende-Lio Kalimantan, orang lain atau
dan Sikka. mereka sendiri cen-
Na• mun
kalau ada
di luar
Pulau
Flores,
biasanya
mereka
dikla•
sifikasikan
oleh suku-
bangsa
lain• nya
sebagai
orang
Flores atau
suku-
bangsa
Flores. Hal
yang sama
juga terjadi
di
kalangan
suku-suku-
bangsa
Dayak di
Pu• lau
1 4 2 13
samping mereka itu tinggal di bangsa 8 9 69 16
dapat mengembang a tau 7 6
suatu lokasi49.344
yang menyempit, B yaitu Jawa 1 7 4 22
jauh dari
1930 jang• tergantung 8 4 6
kauan alat transportasi, biasanya
1900 59.138 91 a subyektivitas.
537 1905'27 Sebagai contoh,
55.000.000 37 45,89 5 3
240 68 0
juga 1.233
didasarkan71 atas tingkat n paling sedikit 89.3di .3
48 15 4 22
Pulau45Flores ter• 1920 .3 6 0 5
60.727 g Sunda
s 17.000.000 14,1
Sumber: 27.7
a
Madura
Sta d 8.600.000 7,1
tist i 14.0
ical I Minangkabau
Po n 4.000.000 3,3
d 7.0
cke
Bugis clan Makassar
t o 2,5
3.066.000
Bo n 5.0
ok e Batak
s 2.414.000 2,0
of 4.0
Ind i Bali
one a 2,222.000 1,8
sia, P 4.0
Bat a 24 Suku-Bangsa Lainnya
d 24.448.000 20,3
avi
a 39.0
a, Cina
19 1 3.250.000 2,7
41, 9 5.0
hl 7
m. 4
5, d
a 120.000.000 100,0
dik
uti n 195.0
p 1 Sumber: Pagkakaisa
Pur 9
Research, Philipina, No.38.
cell 9
5 Dijelaskan pula
(19 bahwa angka-
64: Tahun angka untuk
38 Indonesia
Tahun diambilkan dari
6). Suku- makalahlang
Tabel 2. Bangsa/Go ditulis oleh Melly
longan G.Tan, yang
Distr dibacakan pada
ibusi Jumlah AS IHL
% Conference di
Berba Manila pada 9
Jumlah
gai Mei 197 4.
(juta)
Suku-
Catatan: p akan selama 21
Untuk angka e tahun, penduduk
1995, dibuat r Indonesia naik dari
oleh penulis k 120 juta menjadi
dengan mem• i 195 juta; jadi ada
r kenaikan 75 juta.
derung lebih Kolonial mengetahui Indonesien
mengidentifi Hindia- secara pasti oder die In•
kasi• kan Belanda; jumlah seln des
dirinya yang dan laju Malayischen
sebagai hasilnya pertum• Archipel
suku-bang• sa dimuat buhan pend (1884).
Dayak; dalam uduk Sementara itu
sekalipun di Volkstelli Indonesia pendapat lain
antara satu ng pada ber• mengatakan
dengan yang tahun dasarkan bahwa peng•
lain merasa 1930. suku- gunaan kata
memiliki Sensus bangsa Indonesia telah
perbedaan. Penduduk dan dis• ada
Di antara Indonesia tr_i, busi sebelumnya,
sekitar 210 yang mereka. yaitu dipakai
juta orang dilakukan oleh
penduduk pada Indonesia
Indonesia de• 1961 dan sebagai
wasa ini, sulit Negara
pada
Bang•
diketahui dasawarsa sa
secara pasti ber•
Ada
distribusi ikutnya, penda pat
jumlah dari tidak yang
ma• sing- pernah mengata•
masing mencan• kan bahwa
suku-bangsa. tumkan kata
Ter• akhir
Indonesia
kalinya, items
per• tama
Sensus suku-
kali dipakai
Penduduk di bangsa.
oleh
Indonesia Mengingat
seorang
yang memuat hal Jerman
items suku- tersebut, Adolf
bangsa adalah ada ke• Bastian
yang dilaku• sulitan dalam
kan oleh untuk bukunya,
Pemerintah
seorang sarjana akhir abad ini da pengertian
etnologi dari XIX, disebutnya Asia Tenggara
Ing• gris identifikasi Indie atau pada dewasa
J.R.Logan diri sebagai India yang ini, ialah di
dalam 'Indone• sia' diterje• tambah Tibet
tulisannya masih tetap mahkan dari di barat laut
"The relevan bahasa dan wilayah
Ethnology of dikaji; Inggris "In• Cina Selatan
the Indian Ar• terutama dies". Serupa di bagian
chipelago" yang untuk dengan kata tirnur• laut;
dimuat dalam kepentingan terse• but, termasuk
ek• sistensi muncul pula seluruh
Journal of the
dari sebuah istilah lain wilayah di Laut
Indian
nation state ialah Cina dan Teluk
Archipelago
atau negara Achter- Bengali. Selain
and Eastern bangsa. Indie atau itu, sampai
Asia pada Jauh dengan akhir
Hindia-
1850. Akira sebelum Bela• kang abad XIXjuga
Nagazumi kolonial, yang dipakai istilah
(1976) ber• tidak ada berbeda In• dische
pendapat satu istilah dengan Archipel atau
bahwa kata yang Voor-Indie Kepulauan
masalah bila• men• cakup atau Indie; dan
manakah, dan wilayah Hindia- pada baru pada
oleh siapakah kepulauan Muka atau 1910 secara
kata Indonesia nega• ra India resmi seluruh
pertama Republik sekarang. wilayah daerah
kalinya Indonesia; Akan teta• jajahan
dipergunakan, juga tidak pi sampai Belanda di
kurang begitu untuk suatu dengan Indo• nesia
penting tujuan abad XVII, disebut
daripada praktis sebutan dengan
implikasi dari kata Achter- Neder•
penggunaan
tersebut. Indie landsch-Indie;
kata
Pada awal mencakup dan penduduk
'Indonesia' dan
keda• wilayah pribumi yang
'orang-orang
tangan yang lebih berada di sana
Indonesia'
Belanda luas daripa- di• sebut
dalam arti
untuk dengan
politis. Sampai
berda• lnlanders
de• ngan
gang, bumipu• tera.
menjelang
kawasan
Bagi kaum sia' pada Perserikat as kon• sep
nasionalis, 1920-an, an Para Nusantara
istilah muncul Mahasisw melampaui
Nederlandsch- pula kata a; lebih batas• batas
lndie memiliki 'Nusantara populer negara RI
ko• notasi '. dibanding sekarang.
menghina Nagazu kan In• s Menu• rut ahli
karena mi ulinde. kesusasteraan
seolah• olah mengata Jawa C.C.
Multatuli
orang Jawa kan Berg dan
atau
atau Sunda kata Theodore C.
E.F.E.
merupakan 'Nusantar Th. Pegeaud;
Douwes
natives atau a' yang adalah kurang
Dekker,
aborigi• nes berarti tepat
juga
dari Negeri daerah memakai
memakai
Belanda. ribuan, kata
kata
Sebelum pertama Nusantara
Nusantara,
muncul kata kalinya se• bagai
demikian
Indonesia diperke• pengganti
pula,
yang di• nalkan Indonesia.
B.H.M.Vl
setujui oleh dalam Nu• santara
ekke
kaum pidato berarti 'pulau-
memberi
nasionalis, Soekarno pulau lain'
narna
Eduard pada dilihat sudut
karya
Douwes 1917 pada pandang
sejarah
Dekker pernah pembentu
Indonesia (orang) Pulau
mengusulkan kan
dengan Jawa.
'lnsulinde', Verbond judul Banyak
yaitu sebagai van Nusantara para pejabat
alternatif Studeeren pada 1943 peme• rintah
pengganti kata den atau (Nu• kolonial
Inlanders; santara: A Belanda,
sekalipun History of kurang senang
sebutan the East dengan
tersebut juga pemakaian
In• dian
kurang dapat kata
Archipela
dite• rima. Indonesia
Sementara itu, go). Pada
karena
seiring de• 1951,
mengandung
ngan Armijn
makna
diterimanya Pane
pernyataan
kata 'Indone• memperlu
memberon•
tak. cerminan ekspresik fokus utama
Sementara ke• an kajian
itu J.J. bangkita identitas, etnisitas a tau
Schrieke nnasional baik poli• kesukubangsa
pada 1929 isme tik an adalah
pernah Indone• maupun dikait• kan
mengatakan sia. budaya. dengan
bahwa Kata Sementara masalah
penggunaan Indonesia itu, identitas,
kata terse• adalah agaknya terutama yang
but meng• disepakati dikaitkan
merupakan bahwa dengan
solidaritas Kohn Bangsa ke dalam sikap
Indonesi
dan loyalitas yang a bermusuhan
seseo• rang dikutip di kalangan
sebagai oleh Mele mereka.
anggota. Talcott mahnya Berbagai
Untuk Parsons, semanga konflik yang
memahami sebuah t inte• berdimensi
berbagai grasi etnisitas
nation
permasa• yang tersebut,
state
lahan yang disertai kesemuanya
adalah "
ada, Parsons oleh itu akhirnya
a menguat•
(1976) politicall akan bermuara
menganjurka nya kepada
y loyalitas
n disintegrasi•
organized serta
hendaknya nya suatu
di• kaitkan society solidarita negara-bangsa
dengan latar which s pri•
(nation state),
belakang historical mordial
dengan
sejarah. Hal • berdime
tuntutan
tersebut ly enjoyed nsi
pembagi• an
penting a politik;
wilayah
artinya, legitimate tidak
sehingga akan
d claim jarang
apalagi jika to in• me•
dikaitkan dapat
depende mungkinkan
konsepsi ideal menggiri
nce. munculnya
tentang ng
negara
pendud uk suatu
Revolusi nasional baru
dalam sebuah Integratif bangsa
yang lebih
negara. dan yang
ho• mogen.
Menurut Hans Negara majernuk
Dalam itu, sifat pen• duduk
ada dua
tulisannya majemuk Indonesia yang
jenis
mengenai dari bangsa berane• kawarna,
penghalang
heterogenita Indonesia, Koentjaraningrat
dalam
s politik di samping (1982: 345-346)
integrasi
suku-bang• merupakan melihat ada em•
nasional,
sa di kebang• pat masalah
ialah (1)
Indonesia, gaan pokok yang-
yang
William hendaknya diha• dapi, ialah
berakar
Liddle pula (a)
pada
(1970:4-5) dicermati mempersatukan
dimensi
mengidentifi bahwa aneka-warna
pembela•
kasikan keanekarag suku-bangsa,
han
aman (b) masalah
horizontal,
suku• hubungan
yaitu
bangsa antarumat
perbedaan
dan beragama, (c)
suku-
kebudayaa masalah
bangsa,
n tadi hubung• an
ras, agama
mengandu mayoritas-
dan
ng minoritas dan
geografis;
potensi (d)
dan (2)
konflik. integrasi
pada
Karenanya kebudayaan di
tingkat
untuk Papua dalam
vertikal
menuju rangka
berupa
suatu kebudayaan di
perbedaan
integrasi Indonesia.
latar
nasional Sementara
belakang
Indonesia itu dalam
pendidikan
yang konteks
elite kota
kokoh, revolusi
yang
ada integratif
berpendidi sebagai suatu
sejumlah
kan, dan bangsa, ada
kendala
massa dua kekuatan
yang harus
pedesaan uta• ma yang
diperhatika
yang sating bersaing,
n. Dalam
berpandang ialah rasa
rangka
an primordial atau
mempersat
tradisional. primordial
ukan
Sementara sentiment, dan
kesadaran perlindun akat, dan mela•
atau civil
politik gan suatu lui perjalanan
politics pemerinta sejarah,
(Geertz, anekawar• na
h• an baru.
1963). suku-bangsa
Untuk itu,
Revolusi di Nusantara,
perlu
integratif
pema• menjelma
adalah
haman menjadi bangsa
'ber-
terhadap Indo• nesia.
-
unsur- Secara
himpunny
unsur weltanschaung,
a
kesuku- bangsa ini
berbagai
bangsaan diikat oleh visi
kelompok
dan ras dan idealisme
primordial
dalam yang
-
sistem diharapkan
tradisional mampu
perekono
ke dalam berfungsi
mian dan
unit sebagai sistem
politik;
kemasyara nilai dan
terutama
katan institusi teras
dinamika
yang lebih (core) suatu
ikatan
besar dan
pri• bangsa (nation
tersebar.
mordial state). Ka•
Sebelumn
secara renanya sifat
ya
historis fragmentasi
kelompok
dalam dari etnisitas
tadi
konteks dalam sistem
berdiri
sistem kekua• saan,
sendiri•
politik perlu dicermati
sendiri,
dan pere• agar tidak
dan menuju
konomian
kemudian terjadinya
berbagai
harus disintegrasi
suku-
memiliki bangsa.
bangsa.
suatu Sebuah
Sebagai
kerangka negara modern
ciptaan
acuan dan bukan hanya
dalam warisa terwujudkan
lingkup n dalam se• buah
'bangsa' di hidup unit geopolitik
bawah bermasyar semata, teta• pi
juga dan andung
sial-
mengandung se• keragaman
buda
keragaman baga kelom• pok
ya
kelompok inya, sosial dan
yang
sosial dan perlu sistem
beras
sistem so- dicer sosial-bu•
al
mati daya yang
dari
agar berasal
anek
tidak dari
awar
men aneka•
na
uju warna
suku
disin suku-
-
tegra bangsa
bang
sL (sub
sa
Sebuah national
(sub negara
natio culture).
modern
Melalui
nal (nation
perjalanan
cultu state) s~• jarah,
re). , berbagai
Kare buka proses
nany n kehidupan
a hanya manusia
ber• terw telah
bagai ujud melahirkan
pola kan ciri• ciri
frag dala dari
ment m keanekara
asi, sebua gaman
baik h bentuk
ber• unit budaya.
dasar geop
kan olitik Suku-Bangsa
kesu se• dan Etnisitas
ku- mata. Istilah
bang Dala ethnic atau
saan, m
yang
aga• keny
diter•
ma, ataan
jemahkan
orien nya
ke dalam
tasi juga
istilah
politi meng
suku•
k
bangsa, istila n ng bukan
berasal h itu atau Israel.
dari kata sendi bang Dengan
Yunani ri sa, kata lain,
eOvikos beras yaitu menu• rut
yang al suatu The
artinya dari istila Shorter
heathen akar h Oxford
atau kata yang English
penyemb eOv lazim Dictionary
ah os (" dipak
on
berhala ethn ai
Historical
atau os") untu
orang k Principles,
yang ada dua
yang diterj men
tidak unju pengertian
e• yang ter-
ber- mah k
Tuhan. kan pada _,

Dalam sebag bang _,


....... .-..
....·:,-
bahasa ai sa- ,_~.-
~':'::"'.'
Yunani, natio bang ~~
~:7-

saya =:.•:·-_··,

dikenal lembaga cal Society


luas yang pada
,-, •••
_....... 1u Kt!....
setelah dibentuk 1842.Lloyd
dipakai di Paris Warner
paaabang•
sa-bangsa secara lima dalam tulisan
yang non resmi tahun Brian M.du
Kristen atau dalam sebelum Toit et al.
non Yahudi, lembaga nya, ialah (1978:3)men
dan (b) yang Societe jelaskan
menunjuk didirika Ethnologiq bahwa yang
kepada n pada ue de terkandung
bangsa yang 1843di Par• is dalam
masih me• London, serta penger• tian
nyembah ialah yang ethnic
berhala. Eth• dibentuk menunjuk
Dalam nological di New pada indi•
perkembang Society; Yorkpad vidu-individu
an ber• yaitu a dalam
ikutnya, menyeru American memper- .
istilah itu • pai Ethnologi timbangkan di
manakah pula which exists as a
dirinya halnya ward Byron subgroup of a
termasuk atau dalam -
Re uter
larger society".
dimasukkan Handboo Dalam konteks
se• bagai k of (New York, tersebut George
anggota, Sociology Dryden dan
adalah yang Press); serta Achillestidak
didasar• kan terbit dalam Mo• menganjurkan
atas latar dern bahwa ruang
belakang Dictionary lingkup istilah
kebu• dayaan. of Sociology eth• nic group
Oleh karena dari George dapat
itu istilah A. dan diterapkan bagi
ethnic Achilles G. suatu kelompok
cenderung The• yang memiliki
lebih bersifat odorsson perbedaan asal
sosio- (New York, usul dan tradisi
kulturaldaripa Thomas kebudayaan,
da yang ber• Y.Crowell, sekalipun
kaitan dengan 1969);tidak kelom• pok
ras. ditemu• kan tersebutmerupa
Dalam entri kata kan mayori• tas
Dictionary of ethnic group dalam suatu
Sociology dari tetapi ada negara. Oleh
G.Duncan entri kata karenanya,
Mitchell's(Ch subgroup seperti dalam
ica• go, yang kon• teks orang
Aldine, pengertiann Amerika di
1968),tidak ya agak masa lalu (old
ditemu• mendekati Americans) yang
kan entri kata arti kata merupakan
ethnic groups ethnic group; keturunan
rnau• pun yang dide• Anglo-
ethnicity, dan finisikan Saxons,dapat
bahkan juga sebagai " dianggap
tidak ...... a group sebagai ethnic
ditemukanpe with a groups.
mbatasan arti common Salah satu
dalam entri cultural batasan lain
kata tradition dari
ethnocentrism. and a sense pengertian
Demikian of identity ethnic-group,
misal• nya juga u1aau roxus psi suku- ndil dan pe•
dikemukakan ouaaya bangsa ran
oleh yang dapat kesejarahan,ke
Schemerhorn terpu• sat menyempi samaan fokus
(1970:12), pada t,misalnya budaya atau
yaitu " unsur- hanya ber• satu atau lebih
merupakan unsur dasarkan un• sur-unsur
kolektiva simbolik persamaa simbolik yang
dalam suatu dalam n bahasa dijadi• kan
masyarakat bentuk atau simbolkebersa
yang lebih luas, yang dialek; dan maanmereka.
yang memiliki melamba sebaliknya Selainitu,
persa• maan ng• kan da• pat karena studi
asal nenek- sebagai pula Schemer• horn
moyang, baik suatu melebar tentang suku-
secara nyata 'persamaa karena bangsa di•
maupun n bangsa', terkan• lakukan di
semu, yang misalnya dung tingkat mikro;
mempunyai persamaa berbagai ia juga
pengalaman n ciri-ciri variabel mengkaitkank
sejarah sama fenotipe, lainnya. onsep suku-
dan suatu religi, Definisi bang• sa ini
kesa- bahasa, Scherm dengan
pola erhorn masalah
kekerabat (1970: golongan
an, 12) minoritas,
'nasionali memberika nasionalisme,
tas', nlabelsuku triba• lism,
afiliasi -bang• sa cultural
kesukuba dengan pluralism, dan
ngsaan menampilk se• bagainya.
atau an bebe• Etnisitas
gabungan rapa atau
dari variabelya ethnicity
semua ng juga
itu. De• dipandang merupakan
ngan se- . bagai istilah yang
demikian identitas relatif
dapat seperti baru. Konotasi
dipahami kesamaan arti yang
jikakonse leluhur, terkan• dung
kesamaana dalam istilah
tersebut lebih tas bahwa of the English
dipergunakan kesuku- yang per• Language 1969.
untuk bangsaan tama kali Istilah tadi
menunjuk . Karena• memakain baru terdapat
kandungansif nya, ya adalah pada American
at-sifatatau etnisitas David Heritage
kuali- dapat Riesmanp Dictionary
pula ada tahun edisi
diarti• 1953 1973,yang
kan dalam dika• takan
sebagai Webster's berarti (1)
'kesuku- New kondisi yang
bangsaan' EnglishDic• dimiliki oleh
. Dalam tionary suatu suku-
Oxford Internation bangsa. dan
English al jilid (2) rasa harga
Dictionary IIIyang diri suku•
yang terbit bangsa.
terbit pada Agaknya,kedu
pada 1961. a penger• tian
1933, Lebih tersebut akan
istilah lanjut juga selalu meng•
tersebut dikemuka alami
belum kan bahwa perubahan.
dijumpai istilah Jika diamati,
tetapi etnisitas pengertian
baru tidak pertama adalah
muncul ditemuka lebih sesuai
dalam n dalam dalam
edisi Dictionary anggapan
tam• of the Nathan Glazer
bahan dari English dan
Oxford terbitan Moynihan,
English Random karena lebih
Dictio• House menggambar
nary yang 1966,dan kan kondisi
terbit tidak juga obyektif
pada dijumpai (1976:1);
1972. Di dalam sedangkan
sana American pada
dijelaskan Heritage pengertianked
Dictionary ua dikaitkan
dengan 'harga adalah Pada konsepsi
diri', yang bersifat hakikat ethnic-group
sebe• narnya subyektif. nya, atau suku-
berbag
ai
cukup dianggap collective
~·· . .., ..... pa• dipakai se• bagai interest". Lebih
'o"c:11 uan un• tuk masalah lanjut ia juga
Konsep bu• menganali kesuku- mengatakan
daya sis bangsaan bahwa dalam
(Knutsson, etnisitas. apabila konsepsi
1970:98),kare Ber• bagai interrelasi etnisitas
• nanya perbedaan mereka terkandung
keanekaraga yang ada, cukup pemahaman
man suku• tidak rendah. sebagai
bangsa juga selalu Karena berikut.
tergantung dapat itulah " .... it
bagai• mana dianggap Epstein various
dan dari sebagai (1978:93) interactional
sudut etnisitas cenderung con•
manakah sepanjang menilai texts, or
kebudayaan di antara bahwa dichotomizatio
didefinisikan. mereka etnisitas n are part
Se• makin terjadi adalah
beranekawar efektivitas lebih
nanyasuku• relasi yang merupakan
bangsa di mencermi fenomena
suatu negara, nkan suatu politik,
maka ting• gi- " .....
semakin rendahnya ethnicity is
banyak level essensially
terdapat integrasi a polit• ical
varia• si so• sial. phenomenon,
perbedaan Dengan involving a
kebudayaan. kata lain, strug• gle
Kare• nanya bahwa for power
jika hanya fenomena among
mendasarkan utama ethnic
konsepsi dari groups in
suku bangsa masalah furtherance
semata, etnisitas and defence
kiranya tidak atau yang of their
ter• tentu Mitchell sering dipakai
egies for pre untuk (1956),Epste oleh seseorang
serving or mendapatk in
increasing guna
anpower (1958),Gluc mengidentifik
control of
dan kman (1961) asikan diri•
resources, social
priviledges dan Barth nya karena ada
status or other (1969);serin
dengan pihak pihak
value a g
meman• lain yang juga
meaningful mengkaitka
faatkan sering
interpre• tation nstudi
cultural mengidenti•
feasible;......... mengenai
tradition fikasikan
ethnicity be• eth• nicity
sebagai bahwa
comes not one dengan
senjata perilaku
single perbedaan
perjuangan seseo• rang itu
universally latar
nya. adalah terkait
applicable term Studi belakang
but rather the dengan latar
mengenai kebudayaan belakang
rep• resentation ethnicity dari suatu
of a wide range suku-
juga sering kolektivatert
of inter• bangsanya.
dikaitkan entu,
relation in Untuk
dengan terutarna melihat
which the derajat yang ruang
dominant ref• konformitas menunjuk lingkup
erence is to an dari pada aspek
anggota labeletnisitas,
ethnic status mendasar
suatu Nathan
ascribed on the yang bersifat
kolektiva melontar• kan
basis primordial.
(suku- gagasan yang
ofbirth,langua Hal ini
bangsa) mendasarkan
ge, and dikarenakan
dalam pada berbagai
socialization". ada
menerima peristiwa yang
Sementara kecenderun
norma- akhir-akhir ini
itu Cohen gan bahwa
norma bermuncul di
(1969) juga pengelomp
terten• tu du•
berpendapat dari suatu okan dalam nia.Katabaru
bahwa politi• proses suatu tersebut lebih
sasi hubungan interaksi suku- men•
antar suku- so• sial. bangsa
bang• sa lebih cerminkan
Oleh tertentu
merupakan realitas dan
karenanya
suatu per• pernak• naan
para ahli
juangan dari baru sebagai
antropolog
suku-bangsa i seperti cerrninan per•
ubaha n suatu pada pengaku e in turn
realitas. sesuatu an means a
Istilah baru yang lebih system of
loyalitas
tadi adalah besar dari ideas
dan
etnisitas yang masyarakat and sign
solida•
merupakan . and
ritas di
perluasan arti Studi association
antara
dari istilah etnistas s and
kebuday
ethnic group penting way of
aan yang
yang men• bagi behaving
berbeda,
cakup suatu and
seperti
rninoritas, negara communi•
dikemuk
subgroup plural, cating; (2)
akan oleh
mar• ginal agar Two men
Ernest
yang keane• of the
Gellner
merupakan karagama same
(1984:6)b
masya• rakat n suku- nations if
, ah• wa
pinggiran, bangsa and only
kriteria
kelompokyan dapat dalam
if they rec•
g diharapkan dikemban ognize
suatu
melakukan gkan each
integra• other as
asimila• si, sebagai si
strategi belonging
kelompokyang nasional
nasional to the
akan dihilang• sebaikny
ke arah same
kan (to a sebagai
terwujudn nation. In
disappear), berikut.
ya other
kelompok un• "(1)
integrasi Two words,
tuk
nasional. men nations
dilestarikan
Nasionalis are of make the
keberadaanny
me yang the man,
a (to continue
dikemban same nation are
as survivals), nation
gkan the
kelom• pok
yang eksotik tentunya if and artefacts of
membutu only if men's
maupun yang
hkan they conviction
menyebalkan
adanya share s and
(troublesome);
saling the loyalities
yang same and
kesemuanya culture, solidaritie
itu ditujukan where s.
untuk menuju cultur
Untuk garis Kedua, dan 'mi•
menuju pembatas apa dan noritas'.
bagian di masa bagai• Apakah
dari lalu, mana mereka
masyarakat rnisalnya sebenamya saling
yang lebih religi, bentuk- bertikai
luas, mi• ba• hasa, bentuk disebabkan
salnya dan konflik oleh kebu•
sebagai satu afiliasi baru di tuhan akan
nation state, politik; kalangan perhargaan
pada yang mere• ka, (pres• tige),
dasarnya ada masih termasuk kehormatan
tiga masalah potensial konflik di (respect), hak•
pokok yang bagi antara hak sipil (civil
dibahasdalam munculn suku- rights),
etnisi• tas. ya bangsa'ma kekuasaan
Pertama, konflik. yoritas'
Hari Poerwanto,
24 Keanekaragaman Suku Bangsa di
Jumal Ketahanan Nasional, V111 (3),
Indonesia ...
Desember 2003 25

kesempata cerminan tadi oleh C.


politik n revivalis Geertz
(political semata, me disebut
power), me• identitas dengan
ataukah akses lainkan suatu 'pri• mordial
terhadap juga suku- affinities
perekonomian berkaitan bangsa and
(access to dengan yang attchments',
economic suatu sering yang dimiliki
ideologi disebut seseorang
opportunity).
dan pula sejak la• hir
Ketiga, studi
kepenting sebagai atau
tentang
an 'primord dimiliki
etnisitas tidak
tertentu. ial• ism'. karena
hanya
Karenany Identitas kela•
sekedar
a, yang hirannya
dikaitkan
kehadiran mendasa
dengan (ascribed),
suatu r dari
masalah seperti kesa•
etnisitas suatu
mengejar se• maan
merupaka suku-
suatu hubungan
n pula bangsa
kekerabatan lebih baru yang
dan menekan berubah memiliki ciri
pertalian kan dari yang berbeda,
darah, pada lingkup yaitu yang
kelahiran, kepentin lokal ke memisahkan
bahasa, dan gan supra antara
merupakan umum. lokal kepentingan
candi• date Karenan (nation umum dan
for ya dalam state), pribadi yang
nationhood'. suatu yaitu ke berbeda
Ikatan revolusi arah dengan ciri
primordial integratif kesatuan politik
adalah
ber• , politik primordial.
terjadila yang Karena• nya
lawanan
h suatu lebih besar akan terjadi
dengan
pr~- dan lebih ketegangan
kesadaran
s~s.di kompleks an• tara
ke•
man~ peng• sistem politik
warganegara
organisasi kenegaraan
an(civil
annya. (civil politics)
sense). Dalam
dengan
konsep
ke• satuan sistem poli•
kesadaran
politik tik
kewar•
yang primordial;
ganegaraan
sebelumn atau
terkandung
ya terjadinya
gagasan
berskala suatu proses
mengenai kecil yang integratif.
kepentingan memiliki Sebagai
publik yang oto• nomi akibatnya
seringkali yang muncul pula
bertolak relatif sesuatu yang
belakang dan dipertentang
dengan bersifat kan, di
kepentingan
primordia satu pihak
pribadi. Atas
l dan ingin tetap
dasar itu
muncullah
integrate mempertaha
pe• rilaku d, harus n• kan
politik berubah identitas,
modern ke arah terikat pada
rasional yang kesatuan per• talian
poli• tik darah, tempat
tinggal, aga• -·---L-~ ..... : .......
itu logika
-- n'3C;nn~l · diri dari
ma dan .,,,;:lnO" tPr- politik
'kubu-
tradisi; primordial
kubu
sementara itu diang• gap
suku-
ada tuntutan tak rasional.
bang• sa'
praktis Selanjutny
dalam
kemajuan, a, Geertz
wujud
antara lain (1964)
hadirnya
dimilikinya berpendapat
suatu
orde poli• tik bahwa
jaringan
yang lebih etnisitas
efektif dan persekuta merupakan
untuk n dan salah satu
meningkatkan per• bentuk
taraf saingan ideologi
kehidupan. yang tertentu.
Sebagai dilandasi Dalam
akibatnya, jika sentimen konteks
kedua hal itu rasa tersebut ia
muncul bangga mendefinisika
bersamaan, dan sating n ide• ologi
maka dalam curiga• sebagai salah
pengalaman mencuriga satu dari
negara-nega• i. sistem budaya
ra yang baru Biasanya, seperti halnya
merdeka, sumber ke•
penyele• saian keteganga percayaan,
ketegangan n berupa filsafat,
tersebut diwar• pemaksaa estetika, dan
nai politik n hukum.
primordial kehidupan Ideologi
seperti ek• merupakan
politik
strim merupakan
pemerinta
kedaerahan, image yang
han bvil
rasialisme skema• tik
politics)
dan dari suatu
'modern'
komunalisme. sosial order
terhadap
Jika ini kare• na pada
politik
terjadi, tidak dasarnya
primordial
jarang akan manusia ada•
;
memunculka lah a
sementara
n
political ~11;,it11 derung
~11k11-h;,ino- tertentu
animal. mengklasifika
~;,i (Enloe,
Etnisitas dapat sikan sese•
1973).
dipandang orang hanya
Karena•
sebagai "sistem berdasarkan
nya
simbol.. .. dan atribut yang
etnisitas
merupakan dipakainya.
bukan
suara hati Di samping
hanya
nurani ditentukan
suatu
kolektif". Jika oleh
bentuk
ideolo• gi identifikasi
yang
adalah sistem diri
melingkar
budaya; secara seseorang,
i individu
logik ia etnisitas
tetapi ia
merupakan tidak di
juga
subordinat dari dasarkan
terkait
kepercayaan kategorisasi
pada
dan bukan se• obyektif,
ikatan
bagai tetapi lebih di
pekerjaan,
koordinat. dasarkan atas
daerah
Sebagai contoh per• sepsi
geografi,
ungkapan orang lain.
klas sosial,
bahwa Lebih
agama,
etnisitas se• lanjut ia juga
jenis
bagai ideologi; berpenda• pat
kelamin,
misalnya bahwa
umur, ras
ungkap• an etnisitas lebih
dan
'sekali Jahudi meru• pakan
ideologi.
tetap Jahudi'. fenomena
Setiap
Semua kolektif
manusia ikatan daripa• da
adalah ma• tadi, perorangan,
khluk hidup berbeda karenanya
yang intensitas• dapat
berkebudaya• nya; dimanfaatkan
an, dan bahkan karenanya oleh para elit
seseorang adalah poli• tik untuk
meng• kurang membangun
identifikasikan tepat ji strategi
dirinya sebagai ka para menjaga
ano-o-nt;,i rbri peneliti keamanan
cen•
negara. Et• karenanya alaman sekalipun
nisitas lebih dapat masa lalu. tidak semua
merupakan dipandang Selanjutny kasus etnisitas
ekspresi sebagai a, etnisitas memiliki
kultural tipologi juga dimensi
daripada iden• titas merupaka inter•
didasarkan pada yang n suatu nasional yang
sistem nilai dan didasarkan konsep mampu
minat. Se• lain pada per• berfikir. melintas
itu, etnisitas sa maan Dalam h;,it;,i~-h;,it;,i~
npo-;,ir;,i: n;,ir;,i
juga lebih ber• persepsi konteks
Plit nnli-
sifat emosional, dan peng• ini,
saan, 'peka', yang memi•
tik tetap harus Cynthia dan liki potensi
mampu Enloe biasanya merubah
membuat (1980:15- ber• tatatan poli•
prediksi
16) mukim tik yang ada;
mengenai
menganj di (4) Suku-
bagaimana
urkan daerah- bangsa yang
sikap dan
suatu daerah memiliki
perilaku suatu
model per• potensi
suku• bangsa
pe• batasan; bersaing
terhadap
metaan. (2) dengan
negara lain.
Lebih Berbagai negara asing;
Ini berarti
lanjut suku- dan (5)
apabila hal
dikemuk bang• sa Suku-bangsa
ini dapat di•
a• kan yang yang
cermati maka
Enloe, berperan memiliki ak•
etnisitas dapat
bahwa dalam ses terbesar
di• pakai
pemetaa pereko• dalam
untuk basis
n tadi nomian; struktur yang
peta keaman•
antara antara telah terpola
an suatu
negara. lain lain di negaranya.
Mengingat meliputi; karena
(1) bi• asanya P
hal tersebut,
Suku• memiliki e
se• bagai n
langkah awal bangsa hak-hak
u
untuk meng• yang istime•
t
antisi pasi dikategor wa; (3)
u
gejolak ikan Suku- p
kesukubang• sa• ngat bangsa
Eksistens mukan dan sebagai alat
i pluralisme dan mempersat pembangunan.
suku• bangsa golongan ukan Sebaliknya
di Indonesia, di berbagai ber• makna
selain men• Indonesia, aspirasi, negatif jika
cerminkan di baik memunculkan
kekayaan samping sosial- kecenderungan
budaya merupaka budaya, yang kurang
bangsa juga n ekonomi, menguntungka
membawa kebangga politik n bagi
implika• si n dsb.nya. perkem• bangan
dalam seharusny Semen• tara negara-bangsa
kehidupan a pula itu perlu itu sendi• ri,
sosial-bu• disada:ri kiranya misalnya dalam
daya dan mengandu disadari bentuk peng•
bemegara. ng bahwa unggulan suatu
Karenanya, potensi nasionalis suku-bangsa
keanekaraga konflik, me itu ter• tentu yang
man suku- baik sendiri akhirnya akan
bangsa bersifat merniliki me• nyebabkan
latent dua sisi terjadinya
maupun yang saling disintegra• si.
ter• buka. ber• tolak Istilah
Guna belakang, ethnic group
menghind yaitu tidak da• pa t
ari positif dan dipakai secara
pecahnya negatif. universal,
suatu Bermakna karena itu
negara- positif perlu hati-hati
bangsa, apabi• la dalam
diperlukan dapat pemakaiannya.
ikatan diterapkan Dalam kenya•
nasionalis sebagai taannya,
me, yang pengikat banyak di
pada berbagai kalangan il•
hakikatny kelompok muan sosial
a masyarakat secara luas
merupaka dalam cen• derung
n meka• suatu mempergunaka
nisme negara n termi-
untuk bangsa,
memperte misalnya
G Barth, d
nologi ethnic ro Bound
groups, tidak Fr
u ed aries,
hanya ps eri Hans
. untuk a k,
n 19 Verme
menunjuk d 94, ulen
subgroups B dan
"E
dan o nd Cora
minoritas, u uri Covers
n ng (ed.),
dan bahkan d Am•
juga un• tuk and
a E sterda
menunjuk ri me m, Het
semua es rgi Spinhu
: ng is
kelompok• T Publish
Iss
kelom pok he ues er,
dalam S in Hlm.11
oc the -32.
masyarakat ia
yang An Cohen, Abner
l aly
O (ed.),
memiliki sis 1974,
perbedaan rg of
a Urban
kebu• dayaan Et Ethnici
ni hni
dan berbeda za ty,
cit Tavisto
keturunan. ti y",
o ck
Oleh karena dal Publi•
n am
itu pula maka of cation
Th s,
beta• pa C e
luasnya ul An
tu Londo
refleksi thr n-New
re op
pemahaman D York.
olo
yang iff gy Enloe,
er of Cynthi
signifikan en
dikaitkan Et a H.,
ce hn 1973,
de• ngan , ici Ethnic
etnisitas pada L ty: Conflic
o Be t and
dewasa ini. n• yo Politic
do nd al
Daftar n, Et Deve•
Pustaka G hni lopme
eo c nt,
Barth, rg Gr
Frederi e Bosto
ou n,
k, Al ps
1970, le Little
an Brown
Ethnic n.
and Geertz, pte P.Moy
Comp Cl r nihan,
any. iff (ed
or .), 1976,
Epstein, A.L., Ne Eth•
1978, d,
1 w nicity:
Ethos Yo
and 9 Theory
6 rk, and
Identil! Th
f.: 4, Experi•
"I e ence,
Three Fre
Studies d Massa
e e chusett
in Pr
Ethnic ol s, Har•
o ess vard
itu, ,
Londo g Univer
y Hl sity
n, m.
Tavis• as Press.
a 47-
tock 76. Knutsson,
Public C Karl
ation. ul Gellner, Eric,
tu Er 1970,
Frazier, ra ne "Di•
E.Fran l st, choto
klin, S 19 mizati
1957, ys 84, on
Race te Na and
and m tio Inte•
Cultur ' , ns gration
e da an "
Contac la d dalam
ts in m Na Frederi
the Id tio k
Moder e na Barth,
n ol lis Ethnic
World, o m, Groups
Boston g Ba and
, y sil Bounda
Beacon a ries:
n Bl
Press. ac The
d Social
D k•
we Or•
is ganizat
• ll.
c ion of
Glazer, Culture
o
nt Differ•
Na ence,
e tha
nt Londo
n n,
, da
D Georg
n e
av Da
id Allen,
nie
A l
Hlm.8 Koentjar N oen•
6-100. a as trism:
ni io Theori
Koentjaranin n na es of
grat,
1963, g l, Confli
Atlas ra Ja ct,
Etnogr t, ka Ethnic
afi 1 rta Attitud
Seduni 9 , es and
a, 9 Pe Croup
Djakar 3, ner Behavi
• ta, M bit or,
Pener a Un New
bit s ive York,
Dian al rsit John
Rakya a as Wiley
t. h In & Son
K do Inc.
Koentjaranin e •
grat (ed s ne Liddle,
.), u sia Willia
1982, k . m R.,
Masala u 1970,
h- b LeVine, Ethnici
Ro • ty,
Masala a ber
h n Party
t and
Pemba g A.
n• s Nation
da al In•
gunan: a n
Bunga a tegrati
D on:
Ramp n on
ai d An
al Indone
Antrop a d
ologi n sian
T. Case
I Ca
Terapa nt Study,
mb New
n, Ja• e• ell,
karta, g Haven
19 , Yale
LP3ES r 72,
. a Univer
Et sity
si hn Press.
Linton, Ralp (ed.), 1945, The Sci• Michell, J.C., 1974, "Perceptions
ence of Man in the World of Etnicity and Ethnic Be•
Crisis, New York, Colum• havior: An Emperical Ex•
bia University Press. ploration", dalarn Urban
Martin, James G and Clyde Ethnicity, Cohen, Abner
W.Franklin, 1973, Mino• (ed.), Tavistock Publica•
rity Group Relations, Ohio, tions, London-New York,
Charles E. Merrill Publish• Hlm.1-36 ..
ing Company.
Nagazumi, Akira, 1976, "'Indo• and Political Development,
nesia' dan 'Orang-Orang Canada, Little Brown &
Indonesia' dalam lndone- Company.
. sia: Masalah dan Peristiwa
Bunga Rampai, Ichimura Sahlin,M.D., 1968, "Culture and
dan Koentjaraningrat Environment; The Study
(ed.), Jakarta, PT Grame• of Cultural Ecology", The•
dia, Hlm.1-26. ory in Anthropology, R.A.
Manners dan D. Kaplan
Parsons, Talcott, 1975, "Some (ed.), London, Routledge
Theoritical Consider• & Kegan Paul, Him. 367-
ations on the Nature and 373.
Trends of Change of Eth•
nicity", dalam Ethnicity: Schermerhorn, R.A., 1970, Com•
Theory and Experience, parative Ethnic Relations: A
Nathan Glazer dan Framework of Theory and
Daniel P. Moynihan, Mas• Research, New York, Ran•
sachusetts, Harvard Uni• dom House.
versity Press, Him. 53-83. Simpson,George E. danJ.Milton
Pye, Lucian W ., Gabriel A. Al• Yinger, 1972, Racial and
mond dan James S. Cole• Cultural Minorities: An
man, 1973, Ethnic Conflict Analysis of Prejudice and
Discrimination, New York,
Harper and Row Publish•
er.
Toit, BrianM.du(ed.), 1978, Eth•
nicity in Modern Africa,
Westview Press, Colo•
rado.
Verdery, Katherine, 1994, "Eth•
nicity, Nasionalism, and
State-Making", dalam The
Anthropology of Ethnicity:
Beyond Ethnic Groups and
Boundaries, Hans Ver•
meulen dan Cora Govers
(ed.), Amsterdam, Het
Spinhuis Publisher, Him.
33-58.

Anda mungkin juga menyukai