Anda di halaman 1dari 25

METODOLOGI PENELITIAN

Kelompok : 6
Kelas/Semester : AKS B/VI
Julia Setiani
Lulu Afrida Sandra
Nova Angelia Lubis
Solahuddin Tanjung
Rinie Utari Meili Ananda
Arsy

Konsep Metodologi Penelitian


Menurut Sekaran (2003), suatu penelitian memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1.
Mempunyai tujuan yang jelas (purposiveness)
2.
Kokoh (rigor), proses penelitian dilakukan dengan hati-hati (prudent)
dengan tingkat keakuratan yang tinggi
3.
Dapat diuji (testabllity) dengan pengujian statistic
4.
Dapat ditiru (replicability)---penelitian yang dilakukan dapat diulang
dengan menggunakan data yang lain
5.
Ketelitian dan keyakinan (precision and confidence)---hasil penelitian
diterima umum
6.
Obyektivitas (objectivity)---hasil dan kesimpulan objektif dan tidak
dipengaruhi oleh subjektivitas (selera peneliti)
7.
Dapat digeneralisasi (generalizability)---mampu untuk diuji ulang dengan
hasil konsisten dengan waktu, objek dan situasi yang berbeda
8.
Hemat dan sederhana (parsimony)---kemudahan didalam menjelaskan
hasilnya

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penelitian (Wiyono, 2011)


Sistematik dan mengikuti metodologi yang benar--- langkah
langkah yang ditempuh sejak dari persiapan, pelaksanaan,
sampai laporan akhir
2. Terkendali---peneliti mampu mengidentifikasi fenomena
yang relevan dan perlu diamati sehingga kesimpulan tidak
dicemari oleh fenomena atau variable lain yang merusak data
yang dikumpulkan
3. Logic---dapat diterima secara nalar alasan melakukan
penelitian
1.

Defenisi Metodologi Penelitian


Sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan

oleh pelaku suatu disiplin ilmu dalam analisis teoritis mengenai


suatu cara atau metode.
Suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan
sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang
sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu
yang memerlukan jawaban.

Defenisi Teori
Seperangkap konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang

berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui


spesifikasi hubungan antara variabel, sehingga dapat berguna
untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Sitirahayu
(1999) menyatakan bahwa suatu teori akan memperoleh arti
yang penting, bila ia lebih banyak dapat melukiskan,
menerangkan dan meramalkan gejala yang ada.
Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, bila tidak, maka
dia bukan suatu teori. (Sugiyono, 2009:80).

Defenisi Hipotesis
Penjelasan sementara tingkah laku, gejala-gejala, atau kejadian
tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi dari
permasalahan penelitian. Hipotesis juga bisa berupa jawaban
sementara, dugaan sementara dari masalah penelitian.

Defenisi Operasional
Suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat
diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau mengubah
konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang
menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang
dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain.

Defenisi Instrumen
Instrumen penelitian adalah Merupakan sebuah alat yang

digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang


bermanfaat untuk menjawab permasalahan penelitian.
Instrumen sebagai alat pada waktu penelitian yang
menggunakan suatu metode.
Menyusun instrumen penelitian dapat dilakukan jika peneliti
telah memahami benar penelitiannya. Pemahaman terhadap
variabel atau hubungan antar variabel merupakan modal
penting bagi peneliti agar dapat menjabarkan menjadi sub
variabel, indikator, deskriptor dan butir-butir instrumennya.

Sistematika Metodologi Penelitian


Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penelitian
1.3 Manfaat Penelitian
1.4 Batasan Masalah
Bab II
KERANGKA
TEORI/TINJAUAN TEORI
Bab III METODE PENELITIAN
Bab IV ANALISIS HASIL
PENELITIAN
Bab V SIMPULAN DAN

Format Penulisan APA STYLE


Gaya penulisan daftar pustaka menurut APA(American Psychological Association) adalah
gaya yang mengikuti format Harvard. Beberapa ciri penulisan daftar pustaka dengan APA
style adalah:
1.

Tanggal publikasi dituliskan setelah nama(-nama) pengarang.

2.

Referensi di dalam isi tulisan mengacu pada item di dalam daftar pustaka dengan cara
menuliskan nama belakang (surname) pengarang diikuti tanggal penerbitan yang
dituliskan di antara kurung.

3.

Urutan daftar pustaka adalah berdasarkan nama belakang pengarang. Jika suatu referensi
tidak memiliki nama pengarang maka judul referensi digunakan untuk mengurutkan
referensi tersebut di antara referensi lain yang tetap diurutkan berdasarkan nama belakang
pengarang.

4.

Daftar pustaka tidak dibagi-bagi menjadi bagian-bagian berdasarkan jenis pustaka,


misalnya buku, jurnal dan sebagainya.

5.

Judul referensi dituliskan secara italic. Jika daftar pustaka ditulis tangan maka judul
digarisbawahi.

Format Penulisan Refrensi & Kutipan


Kutipan Refrensi :
1.

Bila pada paragraph yang sama, menunjuk nama penulis dan tahun, untuk
berikutnya tidak perlu ditulis. Contoh : Wiyono (2011) mempublikasikan
temuannya dalam buku berjudul

2.

Bila sebuah karya tulis ditulis oleh dua orang, nama keduanya selalu dikutip setiap
kali refrensi dimunculkan dalam teks. Contoh : Collin dan Kothari (1989)
menjelaskan bahwa perbedaan nilai

3.

Bila lebih dari dua penulis, tetapi kurang dari enam, kutipan semua penulis saat
pertama kali refrensi ini muncul dan selanjutnya sertakan saja nama belakang
penulis pertama dan diikuti et al. . Contoh : Sekaran, Martin, Trafton dan
Osborn R.N. (1980) menemukan bahwa. (kutipan pertama).
Sekaran et al. (1980) menemukan .. (kutipan selanjutnya)

4.

Bila sebuah karya ditulis oleh enam orang atau lebih, kutip saja nama belakang
penulis pertama diikuti oleh et al. dan tahun untuk kutipan yang pertama dan
selanjutnya

Format Penulisan Refrensi & Kutipan (lanjutan)


Kutipan Refrensi :
5.
Bila sebuah karya tanpa penulis, kutip dua atau tiga kata pertama berjudul
artikel dengan menggunakan tanda kutip. Contoh : Terdapat 260 pemohon
sumbangan yang tidak mendapatkan jatah ( Menjembatani Dermawan,
2010)
6.
Bila penulis sebagai Anonymous, maka kutipan dalam teks ditulis kata
anonymous diikuti tanda koma dan tahun. Contoh : (anonymous, 1979 )
7.
Bila penulis yang sama mempunyai beberapa karya yang dipublikasikan
dalam tahun yang sama, kutiplah mereka dalam urutan sama. Karya terbaru
ditulis terakhir. Contoh : Menurut Johan (1995a, 1995b, 1995c, in press)
menunjukkan bahwa kesehatan mental dari anggota keluarga yang keduanya
berkarir..
8.
Bila lebih dari satu penulis harus dikutip dalam teks, sebaiknya dilakukan
dalam urutan abjad nama belakang penulis pertama, dan kutipan dipisahkan
dengan titik koma. Contoh : dalam literature desain pekerjaan (Aldag & Brief;
Alderfer, 1972; Beaty 1982) ..

Format Penulisan Refrensi & Kutipan (lanjutan)


Kutipan Teks :
Kutipan harus ditulis tidak boleh berbeda dengan sumbernya. Susunan kata,
tanda baca, ejaan, dan huruf miring (italic) yang orisinil harus dipertahankan
Contoh : Menurut Cooper dan Schinder (2001) ada hal yang perlu
diperhatikan dalam merancang desain penelitian yaitu: perencanaan aktivitas
dan waktu, mengarahkan pada pemilihan..
Daftar Pustaka (Refrensi) :
Format daftar pustaka dapat mengikuti cara:
1.
Publication Manual of the American Psychological Assosiaciation (APA)
(2001)
2.
Chicago Manual of Style (1993)
3.
Turabian style (1996)

Proses penelitian, Permasalahan, Tujuan


dan Manfaat Penelitian
Proses penelitian :
1. Peneliti menentukan masalah, dapat berupa penyimpangan dari apa yang
seharusnya terjadi dengan fakta, penyimpangan terhadap peraturan, teori
dengan praktik, penganggaran dengan pelaksanaan, dan lain-lain
2. Menentukan hipotesis ---jawaban sementara yang didasarkan pada refrensi
teoritis yang relevan
3. Penelitian kuantitatif yang baik diawali dengan studi pendahuluan dari
objek yang diteliti sehingga peneliti benar-benar mendapatkan permasalahan
yang perlu ditindaklanjuti dan bermanfaat
4. Peneliti membaca berbagai refrensi berupa buku, hasil penelitian (jurnal),
sumbersumber lain yang relevan terhadap masalah yang akan diteliti--menghasilkan variable dan indicator penelitian
5. Menentukan instrument penelitian---alat pengumpul data berupa test,
kuesioner, angket, wawancara, observasi dan sebagainya

Proses Penelitian, Permasalahan, Tujuan dan Manfaat


Penelitian Lanjutan

Proses penelitian :
1. Uji validitas dan reliabilitas instrument terlebih dahulu sebelum
dilakukan proses pengumpulan data
2. Pengumpulan data---pertimbangkan ketelitian data dan konsitensi
data serta ketersediaan dana, waktu dan kemudahan lainnya. Pada
penelitian kuantitatif metodenya berupa survey, ex post facto,
exsperiment, evaluation, action research, dll
3. Analisis data--- Menguji hipotesis menggunakan metode
penelitian yang benar---karena jawaban sementara belum tentu
cocok sebagai solusi dari pernyataan permasalahan yang diajukan
berupa statistic deskriptif atau satatistik infrensial
4. Melaporkan hasil temuan dan menuliskan kesimpulan dan saran

Proses Penelitian, Permasalahan, Tujuan dan Manfaat


Penelitian Lanjutan

Permasalahan :
Menyangkut dua hal yaitu Latar Belakang Masalah dan Rumusan Masalah
1. Latar Belakang Masalah---kenali symptom (gejala). Sekaran (2006) Problem
as any situation where a gap exist between the actual and the desired ideal
state (masalah adalah situasi dimana terdapat celah antara keadaan actual
dengan keadaan ideal yang diharapkan). Perlu dicatat bahwa symptom
(gejala) sangat berbeda dengan masalah. Contoh : permintaan produk kain
lurik IKM di Klaten terjadi penurunan yang cukup tajam. Penurunan atas
permintaan kain lurik ada symptom (gejala) permasalahan. Selanjutnya
penelitian dilakukan ditemukan penyebabnya adalah adanya pesaing produk
China menawarkan motif lurik dengan kualitas dan harga lebih baik.
Kualitas dan harga adalah permasalahan. Perlu diingat bahwa symptom
(gejala) tidak didefinisikan sebagai masalah yang nyata.

Proses Penelitian, Permasalahan, Tujuan dan Manfaat


Penelitian Lanjutan
2.

Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan Antara yang seharusnya


dengan apa yang benar-benar terjadi (Wiyono, 2011).
Rumusan masalah---Kumar (2005) merencanakan tujuan kemana proses
penelitian dijalankan. Selanjutnya Sugiyono (2008), mengelompokkan
rumusan masalah kedalam 3 kelompok.
a. Rumusan masalah Deskriptif---membuat suatu pernyataan penelitian
bagi variable yang berdiri sendiri---variable tidak dikaitkan dengan
variable lainnya dalam bentuk hubungan atau pengaruh.
b. Rumusan masalah Komparatif---membandingkan antara satu variable
dengan variable lainnya dari dua atau lebih dari sample yang berbeda
c. Rumusan masalah
Asosiatif---menanyakan hubungan antara dua
variable atau lebih, yang dalam bentuknya bisa berhubungan simetris,
hubungan kausal, hubungan timbal balik.

Proses Penelitian, Permasalahan, Tujuan dan Manfaat


Penelitian Lanjutan
Tujuan penelitian---(Wiyono, 2011) untuk mencapai sasaran dari isu penelitian
yang sudah disampaikan pada latar belakang maupun yang sudah dirumuskan
pada rumusan masalah atau memberikan jawaban atas masalah yang
diketengahkan pada rumusan masalah.
Contoh :
Penelitian bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan (penelitian
murni)
Penelitian bertujuan untuk menemukan solusi dari persoalan yang dihadapi
(penelitia terapan)
Penelitian bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dari sesuatu
yang pernah ada sebelumnya (penelitian eksploratif)
Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena yang terjadi diseputaran
objek penelitian atau menjelaskan peristiwa apa yang sesungguhnya terjadi
(penelitian deskriptif)
Penelitian untuk mencari solusi sebagai bahan jawaban atau rekomendasi
(penelitian infrensial)

Proses Penelitian, Permasalahan, Tujuan dan


Manfaat Penelitian Lanjutan
Manfaat (kontribusi) penelitian, contoh :
Manfaat teori, hasil penelitian mampu menjelaskan teori yang
sudah ada ke fenomena baru atau teori baru
Manfaat praktik, hasil penelitian dapat digunakan untuk praktik
nyata dengan hasil yang lebih baik
Manfaat kebijakan, hasil penelitian bermanfaat kepada para
pengambil/pembuat kebijakan bagi kepentingan public.

Teori, Variable, Kerangka Pikir, dan Hipotesis


Teori
Pandangan-pandangan empiris yang disepakati secara umum, yang

muncul melalui seleksi fakta-fakta yang terjadi sebelumnya, dan dapat


digunakan untuk menjelaskan suatu peristiwa ataupun mengatasi masalah
tertentu (Wiyono, 2011)
Seperangkat proposisi yang berhubungan satu sama lain dan
menggambarkan suatu pemikaran sistematis terhadap fenomena melalui
penentuan hubungan antar konsep (Roger & Joseph, 1987)
Teori sangat berguna untuk membangun ide-ide dalam penelitian
dibandingkan dengan jika hanya mengandalkan logika berpikir akal sehat
(common sense) (Mark et.al, 2004, 2007)

Teori, Variable, Kerangka Pikir, dan Hipotesis


Langkah-langkah memuat teori sebagai berikut (Wiyono, 2011) :
1. Tentukan variable yang akan diteliti, sebaiknya sudah melakukan
survey awal yang mendasarinya
2. Cari sumber refrensi sebanyak mungkin yang relevan dengan
variable yang diteliti seperti: buku, laporan penelitian, jurnal ilmiah,
skripsi, tesis, disertasi, internet dan lain-lain
3. Pahami definisi dan penjelasan variable dan buatlah perbandingan
antara satu dengan lainnya, lalu pilih definisi yang paling sesuai
dengan penelitian yang dilakukan
4. Buat rangkuman deskripsi teori dengan menggunakan Bahasa
sendiri, jangan lupa mencantumkan sumber-sumber bacaan
5. Analisis serta buat resume dari definisi variable sebagai bahan
indicator variable yang akan diteliti

Teori, Variable, Kerangka Pikir, dan Hipotesis


Variabel

Hatch dan Farhady (1981) dalam Wiyono (2011)---atribut seseorang atau objek yang
mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek yang satu
dengan yang lainnya. Contoh : atribut seseorang : tinggi, berat badan, warna kulit, sikap,
motivasi, kepemimpinan, displin kerja, dll. Adapun atribut objek : berat, ukuran, bentuk,
warna, dsb.
Sekaran (2003)---apapun yang dapat membedakan ataupun variasi pada nilai.
Kerangka pikir---banyak juga yang menyatakan kerangka konseptual, kerangka teorits,
desain teoritis, dan sebagainya.
Langkah-langkahnya:
1.
Menetapkan variable penelitian
2.
Mencari refrensi
3.
Membuat deskripsi teori
4.
Analisis kritis
5.
Analisis hubungan antar variable
6.
Membangun kerangka pikir dan penjelasannya .

Teori, Variable, Kerangka Pikir, dan Hipotesis


Hipotesis

Sekaran (2006)---hubungan yang diperkirakan serara logis diantara dua


atau lebih variable yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat
diuji--- untuk menegaskan perkiraan hubungan, diharapkan solusi dapat
ditemukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
Sumber hipotesis (Wiyono, 2011):

Desain Penelitian
Desain penelitian meliputi jenis penelitian, unit
analisis, dimensi waktu, metode pengumpulan
data, pengukuran, dan kekuatan pengujian
Jenis penelitian

Desain Penelitian
Desain penelitian meliputi jenis penelitian, unit analisis, dimensi waktu,

metode pengumpulan data, pengukuran, dan kekuatan pengujian


Unit analisis---focus penelitian diarahkan kepada objek yang diteliti
dapat berupa individu, kelompok, organisasi, Negara.
Dimensi waktu---cross sectional dan longitudinal study
Cross sectional---one shot (obeservasi dilakukan pada satu waktu
tertentu) seperti data bulanan , triwulan, atau tahunan
Longitudinal study (butuh waktu, tenaga dan biaya yang lebih besar
daripada cross sectional)
Time series research (informasi atau data dikumpulkan dalam beberapa
periode waktu)

Desain Penelitian
Desain penelitian meliputi jenis penelitian, unit analisis, dimensi waktu,

metode pengumpulan data, pengukuran, dan kekuatan pengujian


Metode pengumpulan datamemperhatikan tiga aspek yaitu:
1. Aspek setting (data dikumpulkan secara alamiah---rumah tangga,

lembaga, perusahaan, dlsb; laboratorium---metode eksperimen)


2. Aspek sumber (data primer---pemberi data langsung (pengamatan
lapangan); dan data sekunder---tidak langsung melalui orang lain atau
dari berbagai dokumen)
3. Aspek cara (wawancara, kuesioner, observasi, atau gabungan dari
ketiga metode ini)
Pengukuran (Jugiyanto, 2007)---pemberian nilai karakteristik dari objek

seperti tinggi badan, bentuk muka, warna kulit, jumlah karyawan, jumlah
asset, sikap, motivasi, dll).

Anda mungkin juga menyukai