PENDAHULUAN
Kebakaran hutan terjadi apabila di areal kebakaran terdapat bahan bakar yang
tersedia di hutan seperti ranting, daun, rumput kering dll tersulut oleh sumber api yang
berasal dari alam maupun buatan seperti kilat, gesekan, dan ulah manusia di dukun g
dengan adanya oksigen yaitu udara yang dapat memperbesar kebakaran hutan.
C. Penyebab Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan terjadi disebabkan karena faktor alami dan kegiatan manusia.
Ada yang menyebutkan hampir 90% kebakaran hutan disebabkan oleh manusia
sedangkan hanya 10% yang disebabkan oleh alam.
1. Bahan bakar
Ada beberapa sifat bahan bakar yang mempengaruhi proses terjadinya kebakaran yaitu
ukuran bahan bakar, volume bahan bakar, jenis bahan bakar dan kandungannya kadar air
bahan bakar.
2. Cuaca
a. Angin
Angin merupakan faktor pemacu dalam lingkup api, angin akan menurunkan kelembaban
udara sehingga memperbesar ketersediaan oksigen sehingga api dapat berkobar dan
merambat cepat, serta adanya angin akan mengarahkan lidah api ke bahan bakar yang
belum terbakar selain itu angin dapat menyebakan terjadinya lokasi kebakaran baru.
b. Suhu udara
Areal dengan intensitas penyinaran matahari yang tinggi akan menyebabkan bahan baku
cepat mengering, sehingga memudahkan terjadinya kebakaran. Suhu yang tinggi
menyebabkan rawan kebakaran, lokasi dengan suhu tinggi yaitu lebih besar dari 153 C.
c. Curah hujan
Suatu daerah yang memiliki curah hujan tinggi berpengaruh terhadap kembaban udara
dan kadar air bahan bakar. Faktor hujan diduga merupakan faktor pemicu utama
terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
d. Keadaan air tanah
Keadaan air tanah ini sangat penting terutama di daerah gambut. Pada musim kemarau,
kondisi air tanah bisa menurun. Permukaan air tanah yang menurun menyebabkan lapisan
permukaan atas gambut menjadi kering. Dan hal ini menyebabkan lahan gambut rawan
kebakaran..
3. Waktu
Pada waktu siang hari kelembaban udara relatif rendah dan sebaiknya pada siang hari.
Maka perlu diperhatikan waktu pembakaran agar tidak beresiko terjadinya kebakaran.
4. Sumber Api/Penyulut
Seperti telah diuraikan didepan bahwa sebagian besar sumber penyulut terjadinya
kebakaran hutan di Indonesia adalah oleh aktivitas manusia, entah dengan sengaja atau
tidak disengaja. Sedangkan untuk sumber api alami dapat disebabkan oleh adanya petir
dan gesekan.
D. Dampak Kebakaran Hutan
Hutan merupakan sumberdaya alam yang tidak ternilai karena didalamnya
terkandung keanekaragaman hayati sebagai sumber, sumber hasil hutan kayu dan non-
kayu, pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta kesuburan tanah, perlindungan
alam hayati untuk kepentingan ilmu pengetahuan, kebudayaan, rekreasi, pariwisata dan
sebagainya. Terjadinya kebakaran hutan memberikan berbagai pengaruh baik bagi hutan
itu sendiri maupun masyarakat sekitar. Berikut dampak kebakaran hutan dari berbagai
segi:
a.) Dampak Terhadap Lingkungan Fisik
1) Dampak terhadap tanah
Kebakaran hutan dapat mengakibatkan kerusakan pada sifat fisik dan kimia tanah.
Terjadinya kebakaran hutan akan menghilangkan vegetasi di atas tanah, sehingga apabila
terjadi hujan, maka hujan akan langsung mengenai permukaan atas tanah sehingga
mendapat energi pukulan air yang lebih besar, karena tidak lagi tersusup / tertahan lagi
oleh vegetasi penutup tanah.
Upaya ini dapat dilakukan dengan cara memanajemen bahan bakar yaitu :
1) Modifikasi bahan bakar
merupakan usaha untuk merubah satu atau beberapa macam karakteristik bahan bakar.
Tujuannya adalah agar bahan bakar tidak mudah terbakar, atau kalau terjadi kebakaran
penjalaran apinya lambat, sehingga mudah dipadamkan. Bahan bakar dapat dimodifikasi
dengan berbagai cara:
a.) Memotong-motong dahan dan ranting pohon yang berupa limbah penebangan menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil dan pendek.
b.) Merubah kayu-kayu limbah penebangan menjadi tepung kayu (seperti bubuk gergaji),
dengan menggunakan mesin penghancur kayu (powder machine). Serbuk yang dihasilkan
dapat ditebarkan di lantai hutan sehingga akan cepat terdekomposisi.
c.) Menebas tumbuhan bawah di lantai hutan secara periodik, dilakukan pada musim hujan
2) Pengurangan Bahan Bakar
Pengurangan bahan bakar hutan dilakukan dengan tujuan agar bahan bakar hutan
berkurang jumlahnya, sehingga bila terjadi kebakaran hutan, besarnya nyala api,
kecepatan penjalaran dan lamanya kebakaran dapat dikurangi. Pengurangan bahan bakar
dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan kayu-kayu atau ranting-ranting dihutan untuk
berbagai keperluan.
3) Isolasi Bahan Bakar
Isolasi bahan bakar adalah kegiatan memisahkan suatu kawasan hutan dari kawasan di
luarnya, dan atau membagi kawasan hutan tersebut menjadi bagian-bagian kawasan hutan
yang lebih kecil, oleh suatu penyekat yang disebut jalur isolasi.
2. Penanganan Yang Bersifat Represif
Penanganan kebakaran hutan yang bersifat represif adalah upaya yang dilakukan oleh
berbagai pihak untuk mengatasi kebakaran hutan setelah kebakaran hutan itu terjadi.
Penanganan jenis ini, contohnya adalah pemadaman, proses peradilan bagi pihak -pihak
yang diduga terkait dengan kebakaran hutan (secara sengaja), dan lain-lain.
F. Keterkaitan Dengan 4 Pilar Pelaksanaan PLH
Empat pilar utama dalam mendukung pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup
1. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yang membina pendidikan lingkungan hidup
bagi masyarakat luas.
a. Mengembangkan PLH melalui kegiatan seminar, sarasehan, lokakarya, pengembangan
sarana Pendidikan seperti penyusunan modul-modul integrasi terkait dengan masalah
lingkungan.
b. meningkatkan kesadaran masyarakat akan kegiatan yang berhubungan langsung dengan
hutan dan kebiasaannya memperluas area pertaniannya dengan membakar
c. Melakukan Sosialisasi dengan pengadaan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan
kepada masyarakat
2. Pemerintah Dan Dinas-Dinas Yang Terkait
a. Mengadakan sosialisi pencegahan
b. Memberikan sokongan dana untuk mendukung upaya penemuan metode pencegahan
kebakaran hutan
c. Mengembangkan Sistem komunikasi seoptimal mungkin sehingga koordinasi antar
tingkatan (daerah sampai pusat) maupun antar daerah bisa berjalan cepat guna
mendukung kelancaran early warning system, transfer data, dan sosialisasi kebijakan
yang berkaitan dengan kebakaran hutan.
d. Menyediakan sistem informasi kebakaran hutan, dengan pembuatan sistem deteksi dini
(early warning system), serta pemantauan dan pengawasan kepada pihak-pihak yang
berkaitan langsung dengan hutan.
3. Lembaga Pendidikan
a. Memasukan kurikulum pendidikan lingkungan hidup dari tingkat sekolah dasar sampai
dengan pendidikan tinggi
b. mengikutsertakan para perangkat pendidikan agar merancang teknologi maupun metode
yang membantu pemerintah di level praktis.
4. Lembaga hukum yang membuat dan menerapkan sangsi secara hukum pelanggaran
terhadap pelaku kerusakan dan pencemaran lingkungan.
a. Membuat peraturan dan undang-undang tentang kebakaran hutan
b. Menegakkan hukum yang melanggar maupun yang bisa menimbulkan kebakaran hutan.
A. Kesimpulan
Kebakaran Hutan adalah suatu keadaan dimana hutan dilanda api sehingga
berakibat timbulnya kerugian ekosistem dan terancamnya kelestarian lingkungan . Pada
dasarnya, peristiwa ini memberi dampak negatif maupun positif. Namun, jika dicermati,
dampak negatif kebakaran hutan jauh lebih mendominasi ketimbang dampak positifnya.
Oleh sebab itu hal ini penting untuk dicegah agar dampak negatifnya tidak merugikan
manusia terlalu banyak. Salah satu upaya pencegahan yang paling mendasar adalah
dengan memahami penyebab terjadinya kebakaran hutan di Indonesia.
B. Saran
Melalui pembahasan dalam paper ini diharapkan mahasiswa, maupun para pembaca
mampu dan mau mengetahui dan memahami tentang kebakaran hutan, proses
terjadinyakebakaran hutan, penyebab terjadinya kebakaran hutan, akibat yang
ditimbulkan, dan solusi dalam menanggulangi dampaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang
sangat sederhana ini. Dalam kesempatan ini penulis mengambil judul “KEBAKARAN
HUTAN”.
Selama pembuatan Makalah ini penulis telah mendapatkan bantuan berupa bimbingan
ataupun petunjuk dari beberapa pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada para Guru dan teman- teman yang telah membimbing
Penulis sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga isi makalah ini menambah pengetahuan atau pengalaman bagi para pembaca
dan bagi penulis khususnya, Amin.
Penulis
MAKALAH
KEBAKARAN HUTAN
TUGAS KELOMPOK 2
OLEH :
SITI USWATUN H
NISA P
NOVA L
AGUS NUR S
KELAS : IX B
Cover Makalah………………………………………………….
Daftar isi…………………………………………………………
BAB I Pendahuluan……………………………………
BAB II Pembahasan……………………………………….
Daftar Pustaka………………………………………………….